Cats : Choi Siwon, Cho Kyuhyun, Jung Yunho, Stella Kim, Go Ahra (kalau ada ahra dan yunho pasti bakal ada...) GS! For Heechul. Cast akan bertambah seiring berjalannya cerita.

Genre : Romance, Hurt

Warning : Don't Like BL Don't Read !

Backsound : Love In the Ice, Don't say goodbye - DBSK

Summary :

'Kau bilang, jika aku tersenyum maka semua akan baik-baik saja'

.

.

.

"Minho-ah! Lempar kesini!" teriak Siwon yang sudah mengambil posisi di sebelah ring basket. Ia bersiap menangkap lemparan dari Minho. Dan..

HUP!

Dua point di dapatkan tim Siwon saat detik-detik terakhir. Pertandingan 3 lawan 3 sore itu berakhir ketika peluit panjang di tiup. Siwon dan timnya bersorak dan saling ber'tos' ria. Yunho, Jinki dan Changmin berjalan mendekati Siwon, Minho dan Zhoumi. Kemudian memberi selamat pada ketiga makhluk jangkung yang memenangkan pertandingan basket kali ini.

"Kalau di pertandingan final nanti kita bisa seperti ini, aku yakin kita pasti menang. Baiklah, latihan sore ini kita akhiri dulu sampai disini. Jaga kesehatan, pertandingan tinggal dua minggu lagi. Aku tidak ingin ada yang sakit" ucap Changmin selaku ketua tim basket. Siwon dan anggota lainnya mengangguk-angguk mengerti lalu berjalan menuju sudut lapangan basket.

Siwon membuka tas ranselnya, mengambil air mineral kemudian bergabung bersama teman-temannya yang tengah duduk santai di pinggir lapangan.

"Cara berjalannya saja seperti itu, aneh sekali"

Namja tampan yang baru saja bergabung hanya bisa menautkan alisnya bingung melihat Zhoumi, Jinki dan Minho sedang tertawa cekikikan sembari melihat sesuatu. Sedangkan Yunho dan Changmin tengah sibuk memainkan gadgetnya masing-masing. Siwon mengikuti arah pandang teman-temannya. Mendapati sesosok namja berkulit pucat sedang berjalan di koridor sekolah dengan tangan penuh dengan buku.

"Apa dia benar-benar pria ? lihat, kulitnya putih sekali. Pasti setiap minggu dia pergi ke salon untuk perawatan" ejek Zhoumi dan di sahuti tawa Jinki serta Minho.

"Suaranya juga sangat lembut, seperti wanita saja. Mungkin dia pria setengah wanita"

"Dan mungkin dia juga menyukai pria" ucap Minho kemudian meneguk air mineralnya. Zhoumi dan Jinki merinding mendengar perkataan Minho. Menyukai namja ? hell.. tubuh yeoja masih terlalu menggiurkan untuk mereka.

Siwon hanya diam mendengarkan celotehan teman-temannya. Tak berniat ikut campur. Lagipula ia tak mengenal namja berkulit pucat yang sedang menjadi tema obrolan ketiga temannya.

"Apa kau yakin dia menyukai namja ? mungkin hanya gerak-geriknya saja yang seperti yeoja" tanya Jinki karena sedikit ragu dengan apa yang barusan Minho katakan. Zhoumi mengangguk menyetujui ucapan Jinki.

"Yaa... sebenarnya aku juga tidak tahu pasti. Hanya menebak-nebak saja" Minho menggaruk rambutnya sambil cengengesan. Jinki menonyor kepala Minho kesal.

"Ah, bagaimana kalau kita cari tahu saja ?" usul Zhoumi dan di hadiahi tatapan bingung Jinki serta Minho.

"Begini, salah satu dari kita coba mendekatinya. Kemudian kalau sudah benar-benar dekat, nyatakan cinta padanya. Kalau dia menerima berarti tebakan kita tidak salah" jelas Zhoumi saat menyadari kebingungan temannya.

"Ide bagus Zhoumi-ah, tapi siapa di antara kita yang mau mencobanya ?"

"Changmin!" usul Jinki cepat.

Changmin yang menyadari arah pembicaraan teman-temannya hanya bisa menggeleng menolak "Apa kalian gila ? aku sibuk mengurus pertandingan basket dan pemilihan ketua osis tahun ini"

Jinki merengut mendengar jawaban Changmin. Zhoumi melirik siwon yang sedari tadi juga terdiam tanpa melakukan apapun. Namja jangkung itu menyunggingkan smirknya.

"Siwon-ah, bagaimana kalau kau saja ?"

Siwon tersentak kaget. Tak menyangka dirinya akan menjadi sasaran atau lebih tepatnya percobaan teman satu timnya.

"Andwae! Kenapa tidak kalian saja yang mencobanya ?" tolak siwon mentah-mentah. Ia kembali meneguk air mineralnya.

"Kau tahu kan kita bertiga sudah mempunyai yeojachingu ? mana mungkin kita akan mendekatinya. Terlebih lagi dia namja. Bisa-bisa Sulli akan mendiamkanku selama setahun kalau dia tahu aku mendekati namja" jelas Minho panjang lebar.

"Yunho ?"

"Dia terlalu dingin, sudah jelas dia pasti akan menolak" bisik Zhoumi hati-hati.

"Begini saja, kalau kau berhasil, aku akan memberimu tiket liburan ke australia. Gratis! Dan kau juga bisa bertemu Stella disana aniya ?"

Tawaran Zhoumi membuat Siwon sedikit tergiur. Bagaimana tidak ? sudah lama sekali ia ingin pergi mengunjungi kekasih tercintanya di negeri kangguru tersebut. Sebenarnya bisa saja ia pergi dengan uangnya sendiri. Tapi setelah di pikir-pikir, tantangan dari teman-temannya tidak terlalu berat.

"Baiklah, akan ku coba" putus Siwon pada akhirnya. Zhoumi, Jinki dan Minho tersenyum puas.

"Jadi, siapa namanya ?"

"Kalau tidak salah, namanya Cho Kyuhyun"

-w-o-n-k-y-u-

Siwon berjalan sambil memperhatikan satu persatu nama barang yang tertera pada selembar kertas di tangan kanannya. Sedangkan sebelah tangannya lagi mendorong troli besar yang sebagian sudah terisi penuh oleh kebutuhan rumah tangga. Ya, siang ini Siwon sedang berbelanja keperluan rumah tangga. Sebenarnya kegiatan inilah yang paling Siwon benci. Tapi mau bagaimana lagi ? ia tidak ingin di lempar ke hutan amazone oleh ummanya yang terkenal –menurutnya- kejam.

"Pasta gigi sudah, buah-buahan sudah, sabun sudah.. sepertinya semua sudah. Hhahh...akhirnyaaa" ucap Siwon lega. Ia segera berjalan menuju kasir. Beruntung keadaan kasir tidak terlalu ramai, jadi ia tidak harus mengantri lama.

Sembari menunggu belanjaannya yang sedang di hitung, Siwon bersiul-siul kecil, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru pusat perbelanjaan. Tatapannya berhenti pada namja berkulit pucat yang sedang berdiri di depan kasir, mengeluarkan belanjaannya dari trolli untuk di hitung.

"Gotcha!"

Otaknya seketika berjalan, memikirkan cara yang tepat untuk mendekati namja berkulit pucat itu.

Setelah membayar belanjaannya. Ralat, belanjaan ummanya, ia mendekati kasir dimana namja dengan kulit pucat bernama Cho Kyuhyun itu tengah mengangkat plastik belanjaannya dengan susah payah.

"Sepertinya kau sedang kesusahan, bagaimana kalau ku bantu ?"

Tvawaran Siwon yang secara tiba-tiba, membuat Kyuhyun sedikit terkejut. Namja berkulit pucat itu tak menyangka akan bertemu pria tampan idola banyak yeoja di sekolahnya. Kyuhyun yang memang benar-benar kesulitan hanya mengangguk menanggapi tawaran Siwon. dengan segera, namja berdimple itu meraih belanjaan Kyuhyun.

"Ah, mianhae merepotkanmu" ucap Kyuhyun tak enak dengan kepala menunduk dalam. Ternyata benar apa yang Zhoumi katakan, suaranya sangat lembut. Kini keduanya berjalan beriringan menuju pintu keluar pusat perbelanjaan.

"Gwenchana, aku bahkan senang bisa membantumu" Siwon berkata selembut mungkin. Yah, sebenarnya ia sedikit merasa aneh karena berbicara dengan nada lembut pada seorang pria.

"Namaku Cho-"

"Cho Kyuhyun kan ? aku Choi Siwon" potong Siwon cepat. Kyuhyun menatap Siwon kaget dengan mata bonekanya yang membulat lebar. bagaimana Siwon bisa tahu namanya ? bahkan mungkin teman sekelasnya saja ada yang tidak tahu siapa namanya.

"Aku tahu, kau sangat terkenal di sekolah" ucap Kyuhyun polos di iringi dengan senyum manisnya. Siwon sedikit terpana, tak menyangka senyum Kyuhyun bisa semanis itu. Namun dengan segera ia menggeleng. Tidak boleh, ia tidak boleh terjebak oleh pesona namja berkulit pucat itu.

"Hmm, sampai di sini saja Siwon-ssi. Kau pasti ingin segera pulang kan ? terimakasih sudah mau membantuku"

Kyuhyun sedikit membungkukkan tubuhnya, kemudian meraih belanjaannya dari tangan Siwon.

Siwon segera mengelak saat kyuhyun hendak mengambil belanjaannya.

"Tidak, aku akan mengantarmu pulang" putus Siwon secara sepihak.

"T-tapi...S-siwon-ssi aku-" Kyuhyun hendak bicara namun Siwon sudah terlebih dahulu menarik pergelangan tangannya. Membawa namja manis itu ke tempat dimana mobilnya terparkir.

Sesampainya di depan mobil Siwon, Kyuhyun terdiam. Matanya hanya mengikuti gerak-gerik Siwon yang tengah memasukkan belanjaan mereka ke dalam mobil bagian belakang.

"Jja- masuk Kyu. Jangan hanya berdiri di situ. Kau tidak mau kulit putihmu terbakar sinar matahari kan ?"

"N-nde..."

Keduanya memasuki mobil Siwon. Kyuhyun memakai seatbealtnya, sedangkan Siwon menyalakan mobil hendak keluar dari tempat parkir. Tiba-tiba Kyuhyun mendekati tubuh Siwon, wajahnya hampir bersentuhan dengan wajah siwon. Tangan putih Kyuhyun terulur melewati perut Siwon, kemudian menarik seatbealt lalu memakaikannya pada pria tampan yang kini masih tercengang. Sungguh, ia sedikit shock saat Kyuhyun mendekati dirinya. Fikirannya sudah melayang ke berbagai hal, salah satunya yaitu Kyuhyun hendak memperkosanya.

Ujung hidungnya yang bersentuhan dengan surai almond Kyuhyun dapat mencium wangi bayi menguar dari rambut namja manis itu.

"Sabuk pengaman itu untuk di pakai, bukan untuk hiasan Siwon-ssi" ucap Kyuhyun menatap Siwon dengan wajah seriusnya.

Siwon yang masih sedikit shock dengan pikiran-pikiran gilanya tadi hanya mengangguk kecil.

-w-o-n-k-y-u-

Siwon menghentikan mobilnya di depan sebuah rumah sederhana bercat putih polos.

"Siwon-ssi, apa kau mau mampir sebentar ?" tawar Kyuhyun. Siwon yang semula menatap bangunan sederhana kini mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun.

"Apa tidak apa-apa ?"

"Gwenchana, tapi maaf jika rumahku kecil. Hehe.." Kyuhyun tertawa malu. Siwon mengangguk lalu keluar dari mobilnya.

Kyuhyun memutar kenop pintu, membukakan pintu untuk Siwon. satu hal yang Siwon rasakan saat memasuki rumah sederhana Kyuhyun. Nyaman. Ia menarik nafas dalam-dalam, di rasakannya bau yang sangat segar yang menguar dari dalam rumah kecil itu.

"Siwon-ssi" Kyuhyun melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Siwon "Gwenchana ?"

Siwon tersadar dari lamunannya, kemudian mengangguk gugup "Gwechanayo, mian aku hanya sedikit terpana melihat rumahmu. Rasanya rumah ini tiba-tiba membuatku mengantuk" jelas Siwon di sertai cengiran lebarnya. Senyum manis tercipta di bibir sewarna sakura itu.

"Kau boleh melihat-lihat kalau kau mau. Aku akan membuatkanmu minum" ucap Kyuhyun kemudian berlalu dari hadapan Siwon.

Walau merasa sedikit sungkan dengan tawaran dari Kyuhyun, tapi kakinya tetap berjalan untuk melihat isi dari rumah namja manis itu. Mata tajamnya terus memperhatikan rumah dengan cat biru laut dan mempunya dua kamar di dalamnya. Langkah Siwon terhenti di depan sebuah kamar dengan pintu berwarna putih dan ukiran sederhana di setiap sudutnya. Karena penasaran, tangannya segera bergerak meraih kenop pintu lalu memutarnya perlahan.

GRSSS...

Terpaan angin lembut seketika mengenai wajah tampannya. Entah mengapa kamar ini terasa begitu menyejukkan untuknya. Dinding berwarna biru dan putih, serta stiker lumba-lumba tiga dimensi yang tertempel di tembok seperti terlihat nyata. Kasur single bad dengan jendela yang terbuka lebar di atasnya. Di tengah-tengah jendela itu juga terdapat sebuah gantungan berupa kerang-kerang laut yang jika terkena angin akan menimbulkan bunyi 'tring'. Berbeda sekali dengan kamarnya yang... yah, jangan di tanya bagaimana keadaan kamarnya.

Siwon menududukkan dirinya di atas kasur dengan bed cover bergambar hewan-hewan laut. Matanya mendapati beberapa buku di atas meja belajar, ia yakin ini kamar Kyuhyun. Tidak seperti yang di bayangkannya, ia kira kamar Kyuhyun akan penuh dengan boneka-boneka berwarna pink dan alat-alat lainnya berwarna serba pink. Namun dugaannya meleset jauh. Sepertinya Kyuhyun menyukai warna biru dan laut.

Angin yang menerpa dirinya perlahan membuat matanya semakin lama semakin berat. Tubuhnya jatuh terlentang di atas kasur, dan sedetik kemudian nafas teratur keluar dari hidung mancung pria tampan itu.

Kyuhyun membuka pintu kamar dengan segalas minuman di tangannya. "Aku mencarimu sedari tadi, ternyata kau ada-"

Namja bermata bulat itu menghentikan ucapannya saat melihat pria tampan yang baru di ajaknya ke rumah kini tengah tertidur pulas dengan nafas teratur. Mungkin Siwon sedang lelah, pikirnya. Ia meletakkan gelas berisi sirup jeruk di atas meja belajarnya, kemudian berjalan mendekati Siwon.

"Kenapa kau mirip sekali dengannya ?" gumam Kyuhyun sembari memperhatikan wajah tampan Siwon.

Pria manis itu mendudukkan dirinya di sebelah Siwon yang tengah tertidur pulas. Menatap wajah tampan itu dengan tapapan intens. Sungguh, wajah Siwon adalah duplikat kekasihnya dulu. Ya dulu.

Mata tajam itu perlahan terbuka, sedikit mengerjap-erjap menyesuaikan dengan cahaya di dalam kamar. Ia terbelalak ketika mendapati kyuhyun duduk di sampingnya. "Mianhae Kyu, aku tidak bermaksud lancang dan-"

"Gwenchana, kau pasti lelah aniya ?" sela Kyuhyun cepat. Siwon makin terbelalak ketika menyadari sesuatu.

"Kyuhyun-ah! kau mimisan!" ucap Siwon panik. Dengan refleks ia mengeluarkan sapu tangan dari kantung celananya. Kemudian mengusap darah yang keluar dari hidung Kyuhyun. Menyebabkan wajah pucat itu kini di aliri rona merah karena malu. Malu berada sedekat ini dengan Siwon.

Siwon memasukkan kembali sapu tangannya ke dalam saku.

"Siwon-ssi, itu kotor"

"Tidak apa-apa. Jadi, kenapa kau bisa sampai mimisan seperti ini ?" tanya Siwon mengintimidasi.

"Mungkin aku terlalu lelah jadi anemiaku kambuh, dan yah, seperti inilah akibatnya" jelas Kyuhyun singkat.

"Apa yang kau kerjakan hingga terlalu lelah seperti itu huh ? apa kau mengangkat ribuan karung beras ?"

Kyuhyun terkekeh geli "Enak saja, memang kau pikir aku kuli panggul ?"

Keduanya tertawa. Entah mengapa Siwon tidak merasa secanggung saat pertama kali bertemu dengan Kyuhyun. Obrolan keduanya kini mengalir begitu saja.

-wonkyu-

Kyuhyun berjalan menuju perpustakaan dengan setumpuk buku di tangannya hingga menutupi pandangan namja berkacamata itu. Kepalanya sedikit ia sembulkan ke samping untuk melihat jalan di depannya, takut-takut ia menabrak seseorang, apalagi jika yang di tabraknya adalah Kingka atau Queenka(?) atau orang-orang berpengaruh lainnya di sekolah. Bisa gawat jika itu terjadi.

Seketika beban di tangannya sedikit terangkat, mata bulatnya semakin membulat saat mendapati sesosok namja berjalan di sampingnya dengan sebagian buku-buku yang ia bawa tadi dengan pandangan datar seperti biasa. Seseorang yang ia takuti jika sewaktu-waktu akan di tabraknya tadi kini malah membantunya membawa buku-buku berukuran tebal ke perpustakaan.

"Y-yunho ssi.. itu berat, kau-" ucap Kyuhyun dengan nada gugup. bagaimana tidak ? Yunho adalah Kingka di sekolahnya. Bisa di ulang sekali lagi, jung Yunho adalah seorang kingka di HwangGe senior high school. Ayahnya adalah pemilik univeritas dan sekolah HwangGe dari mulai junior hingga senior high school, ia sendiri berwajah tampan dan termasuk sebagai salah satu murid terpintar, permainan basketnya pun sangat hebat walau tak bisa menandingi permainan Changmin. Dan kini seorang Kingka membantunya membawa buku ? oh god.. sudah berapa banyak tatap mata yang menatap tajam ke arahnya sambil berbisik-bisik. Membuat Kyuhyun semakin merasa tak enak hati, dirinya yang hanya siswa biasa, bukan orang kaya dan bukan murid terpandang.

"Jangan pedulikan mereka" gumam Yunho sambil tetap berjalan. Kyuhyun menganggukkan kepalanya pelan.

Sesampainya di perpustakaan, Kyuhyun mengembalikan buku-buku yang di pinjamnya pada rak buku. Yunho ikut membantu, padahal tadi Kyuhyun sudah menolak saat Yunho hendak membantunya membereskan buku pada rak. Sungguh, sang kingka benar-benar keras kepala.

Kyuhyun sedikit berjinjit saat hendak menaruh buku terakhir, rasanya tinggi sekali hingga ia tak dapat menaruhnya dengan benar.

TUK!

"Ah..!" Yunho meringis saat sebuah buku tebal terjatuh mengenai bahunya. Kyuhyun melebarkan matanya saat sadar ia telah membuat kesalahan.

"M-mianhae Yunho ssi, aku benar-benar tak sengaja. Mianhae ne ? aku akan mengobatimu. Tapi ku mohon, jangan panggil teman-temanmu untuk menghajarku. Aku menyesal, sungguh" sesal Kyuhyun sambil menatap bahu Yunho dengan tatapan horror, ketakutan sekaligus khawatir.

Namja minim ekspresi itu tersenyum kecil, jinja... Cho Kyuhyun benar-benar manis. Kenapa tak ada murid yang menyadarinya ? apa karena semua murid disini hanya mementingkan status sosial ? bahkan kebaikan seseorang pun tertutup dengan sebuah harta dan kedudukan.

"Gwenchana... aku tidak apa-apa. Hanya sedikit kaget"

Tangan besar namja bermata musang itu menepuk-nepuk puncak kepala Kyuhyun, membuat namja manis itu mendongak menatap wajah sang Kingka.

"Jeongmal ?" tanya Kyuhyun dengan tatapan berbinar, sedikit melupakan posisi Yunho yang seorang Kingka.

"Ne, asal kau jangan memanggilku dengan panggilan formal. Panggil saja aku yunho"

Dan di balas dengan anggukan lucu Kyuhyun.

Setelah menaruh semua buku, keduanya berjalan bersama menuju pintu perpustakaan. Berhubung karena kelas keduanya yang bersebelahan dan yunho masih sangat betah memandangi wajah imut juga ekspresi lucu Kyuhyun saat bercerita akhirnya mereka berjalan bersama. Dan momen itu di hadiahi dengan pandangan tak percaya murid-murid HwangGe Senior High School, karena yang pertama, seorang kingka berjalan dengan seorang murid biasa. yang kedua, karena Kyuhyun terlihat sangat santai saat berberita pada Yunho, dan yang ketiga... sungguh ini sebuah keajaiban, Yunho tersenyum sambil memandangi wajah Kyuhyun. Si manusia es itu tersenyum.

Sedangkan di tempat lain-

Siwon menajamkan pandangannya, sedikit mengucek mata tajamnya saat mendapati dua orang yang ia kenal sedang berjalan bersama. Benarkah itu Yunho dan Kyuhyun ? kenapa tiba-tiba mereka berjalan bersama ? sejak kapan mereka saling mengenal ? bagaimana bisa Yunho tersenyum seperti itu ? berbagai macam pertanyaan berputar di kepala Siwon.

"Kau kenapa ?" tanya Minho menepuk pundak Siwon. Namun mata tajam itu tak lepas dari pandangannya pada dua orang yang tengah asik mengobrol. Minho mengikuti arah pandang Siwon.

"Cho Kyuhyun ? bersama...chakkaman! Yunho ?! OMO!" pekik Minho kaget saat menyadari keganjilan yang di dapatnya.

Detik berikutnya Siwon hanya mengedikkan bahu lalu kembali menggiring bola basketnya, meninggalkan Minho yang masih tercengang. Namun entah mengapa ada perasaan tidak ikhlas ketika melihat pemandangan tadi. Mungkin karena ia tidak rela jika temannya menjadi seorang 'gay' atau karena... ya mungkin karena itu. Ia tidak ingin Yunho menjadi gay.

.

Kyuhyun menghentikan tawanya saat sekelompok yeoja menghadang jalannya dan Yunho. Nyali Kyuhyun sedikit mengerut ketika menyadari siapa yeoja-yeoja itu. Hei! Mereka teman-teman sang Queenka! Tapi dimana sang Queenka ?

"Yunho oppa~ kenapa kau bersama namja tak jelas itu ? harusnya kan kau berjalan bersama Changmin oppa atau Siwon oppa. Lebih enak di pandang" ucap seorang yeoja berambut ikal gantung sambil bergelayut di lengan Yunho dan menatap tajam Kyuhyun seakan-akan ingin menguliti namja manis itu.

"Bukan urusanmu Ahra ssi" Yunho menyingkirkan tangan ahra yang masih bergelayut di lengannya, membuat yaoja itu mempoutkan bibirnya. Sungguh, sama sekali tidak imut.

Dan detik berikutnya, yunho sudah menggandeng tangan Kyuhyun lalu meninggalkan sekelompok yeoja teman-teman sang Queenka.

"Awas saja! Akan ku laporkan pada Heechul eonni!" sungut Ahra sambil menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Kau memanggilku ahra-ah ?"

END or tbc ?