part 1 : Kau milikku


Let's Stop Being Friends

cast : Oh Sehun, Xi Luhan and others

Rated : T-M *again :D

Boy and Boy Love

DLDR!


"Sehunnie bangunnn" ucap seorang pemuda yang memiliki paras imut yang mulai kesal karena Sehunnienya tidak bangun

"Ayok bangunnn ini sudah 20 menit kau tidak bergeming dari tidurmu" kesal Luhan yang sekarang sudah duduk diatas Sehun dan menaik turunkan tubuhnya seperti anak kecil

"Baiklah, kalau tidak bangun, aku akan berangkat dengan Jo-ngin!" Ucap Luhan di telinga Sehun

Sehun nampak tidak bergeming juga

"Aku tidak mau terlambat lagi karenamu, terserah kau saja, aku berangkat" gerutu Luhan dan bangun dari tubuh Sehun

Ketika akan melangkah pergi tangannya ditarik oleh Sehun, membuat Luhan terjatuh lagi di kasurnya

"5 menit lagi" gumam Sehun

"Tidak mau! 5 menitmu 1 jam, aku bosan" protes Luhan

"Aku pergi" kata Luhan lagi

Sehun menariknya lagi kekasur kali ini ia sudah posisi duduk di ranjangnya dan memeluk Luhan dari belakang

"Kau mau pergi naik apa?" Tanya Sehun menyesap aroma Luhan yang sangat harum dan manis

"Bis" jawab Luhan dengan kesal

"Bagaimana kalau ada ahjussi mesum menyentuhmu" tanya Sehun lagi

"Biarkan, itu salahmu" kata Luhan tidak mau mengalah

"Berapa usiamu?" Tanya Sehun yang masih tidur di leher Luhan

"22" jawab Luhan polos "yak kenapa jadi tanya usia" protes Luhan

"Kau imut sekali, aku mengenalmu hampir seumur hidupku, tapi tidak pernah bosan dengan sifat kekanakanmu" kekeh Sehun masih memejamkan matanya.

"Aku tidak akan membiarkanmu bosan kalau begitu. Sehunnie hanya milik Luhannie" tegas Luhan

"Aku siapamu?" Tanya Sehun

"Umm segalanya untukku" jawab Luhan tanpa ragu

"Aku bukan kekasihmu?" Tanya Sehun

"Kau lebih dari kekasihku, kekasihku hanya Siwon hyung" jawab Luhan

"Putuskan dia kalau begitu" kata Sehun

"Sehunnie" rengek Luhan

"Bagaimana kalau aku menyukai seseorang juga?" Tanya Sehun

"Andwae! Aku tidak mau berbagi dirimu dengan siapapun" jawab Luhan

"Huh egois sekali" sindir Sehun

"Huwaaaa! Sehunnie tidak boleh pacaran" kata Luhan yang mulai menangis

"Araseeo, aku akan menunggu babyku putus saja kalau begitu" jawab Sehun asal

"Siwon hyung sangat mencintaiku" ucap Luhan polos

"Aku lebih mencintaimu" tegas Sehun

"Aku juga mencintai Sehunnie" jawab Luhan manja

"Kau pintar bohong" sindir Sehun

"Aniya, aku tidak bohong" balas Luhan kesal

"Aku mandi dulu, tunggu disini dan jangan kemana mana" kata Sehun tegas setelah acara "mari kita wawancarai Luhan" selesai

"Iya Sehunnie" jawab Luhan patuh.


Yah begitulah Sehun dan Luhan. Mereka mengatakan memiliki hubungan tetapi tidak ada ikatan didalmnya. Luhan sudah mempunyai kekasih bernama Siwon seorang pengusaha otomotif di Seoul.

Sedangkan Sehun? Ia membiarkan Luhannya memiliki kekasih, karena ia yakin, mau bagaimanapun akhirnya Luhan akan selalu memilihnya dan mencintainya.

Namun untuk mengatasi rasa bosannya karena Luhan memiliki kekasih, ia mencoba untuk membuka diri dan Yoona adalah wanita yang bisa mengambil hatinya. Tetapi saat Sehun bercerita ia mempunya kekasih pada Luhan. Reaksi Luhan sangat berlebihan, ia tidak suka berbagi Sehun dengan siapapun ia menolak bertemu dengan Sehun, ia tidak mau mengenal Sehun. Awalnya Sehun pikir itu hanya untuk sementara tapi Luhan bersungguh- sungguh dengan ucapannya. Dan Sehun menderita karenanya

Akhirnya dengan segala keterpaksaan yang ada, Sehun mengalah dan memutuskan Yoona untuk Luhan. Luhan yang tahu ia putus dengan Yoona sungguh sangat bahagia. Dia mengatakan akan terus bersama Sehun jadi Sehun tidak perlu punya kekasih. Luhan walaupun memiliki kekasih memang lebih sering menghabiskan waktu bersama Sehun. Karena ia dan Sehun mempunyai perjanjian


Flashback

"Aku tidak masalah jika kau dengan Siwon hyung" ucap Sehun

"Benarkah? Woahhh Sehunnie baik sekali" kata Luhan memeluk Sehun

"Asalkan..." Lanjut Sehun

"Asalkan?" Ucap Luhan

"Asalkan kau tidak boleh disentuh olehnya, bibirmu, dadamu, adikmu, bahkan seluruhnya darimu adalah milikku, kalau aku sampai tahu dia menyentuhmu dan kau tidak menolak, aku tidak mau mengenalmu lagi" ancam Sehun

"Sehunnieee" rengek Luhan

"Aku serius" kata Sehun tegas

"Baiklah baiklah, seluruh dari diriku milik Sehunnie, tapi Siwon hyung kemarin mengecup bibirku" kata Luhan takut-takut

"Aku kecolongan, seperti apa dia mengecupmu, contohkan padaku" perintah Sehun

Luhan mempraktekannya dan mencium Sehun sekilas

"Hanya seperti itu?" Tanya Sehun

"Iya hanya seperti itu" jawab Luhan polos

"Baiklah tidak apa jika begitu, tapi kalau melumat kau harus menolaknya" kata Sehun lagi

"Melumat seperti apa?" Tanya Luhan lagi

"Seperti yang kita lakukan dari kecil, kalau aku menciummu dan lidahku sampai memasuki rongga mulutmu, itu hanya aku yang boleh melakukannya, mengerti kan?" Kata Sehun posesif

"Eoh, Luhannie mengerti" kata Luhan mengangguk

"Jika dia memaksamu, tendang adiknya, pokoknya kau tidak boleh dijamah olehnya" kata Sehun kesal

"Aku mengerti Sehunnie,, kau juga tidak boleh dekat wanita-wanita berpayudara itu, kau bisa dijebak dan mereka akan berpura pura hamil agar kau menikahi mereka. Kau harus jahat pada mereka. Jika aku lihat Sehunnie baik pada mereka aku akan membiarkan Siwon hyung menjamahku" Luhan mengancam balik

"Aku lebih baik menghamilimu saja agar bisa menikahimu" bisik Sehun membuat Luhan merona

"Sehunnieee janji dulu" rengek Luhan

"Aku janji. Kau juga janji kan?" Tanya Sehun

"Aku janji" jawab Luhan yang mulai terbuai dengan ciuman Sehun lagi

End of flashback


"Lu ayo berangkat" kata Sehun membangunkan Luhan yang ketiduran menunggunya mandi

"Sehunnie lama sekali, Luhannie jadi mengantuk" kata Luhan manja

"Yasudah tidur dimobil saja" ucap Sehun membawa Luhan dalam gendongannya

"Hhmmm Sehunnie harum" kata Luhan menciumi tengkuk Sehun

"Ini sabun pilihanmu baby" kata Sehun mengeratkan Luhan dalam gendongannya

Sehun menggendong Luhan menuruni tangga, dibawah Sehun berpapasan dengan orangtuanya Yunho dan Jaejoong yang sedang menunggu nya turun.

"Eomma kami berangkat" ucap Sehun pamitan

"Sehunna sarapan dulu" teriak Jaejoong

"Nanti saja, Luhan berat eomma" kata Sehun menuju mobilnya

Jaejoong mengejar Sehun dan mendapati Luhan sangat imut

"Uri Luhannie imut sekali" gemas Jaejoong mencubit pipi Luhan keras, membuat Luhan meringis

"Apoo" adu Luhan membuka mata

"Eomma apooo" rengek Luhan yang mengetahui ia dicubit oleh Jaejoong

"Siapa suruh kau imut sekali, eomma gemas" kata Jaejoong maih mencubit pipi Luhan

"Eomma jangan mulai, nanti dia merengek sepanjang perjalanan" kata Sehun mendudukan Luhan dijok mobil audi putihnya.

"Araseeo, mianhae Luhanniee" kata Jaejoong mencium pipi Luhan

"Ini suapi Sehun ya dia belum sarapan, Luhannie kan tadi sudah eomma suapi" kata Jaejoong membuat Luhan malu karena Sehun mendengarnya

"Iya eomma, nanti Luhannie suapi Sehun dimobil" kata Luhan mencium pipi Jaejoong

Jaejoong menutup pintu mobil Sehun dan melambai tangan pada putranya dan Luhan yang sudah dianggap sebagai putranya juga

Drrrtt

Drrttt

"Yeboseyo" jawab Sehun ditelpon

"Ah eomma, ne, Luhannie sudah sarapan dengan eommaku tadi" kata Sehun

"Ne eomma, anyyeong" kata Sehun menutup telepon

"Eomma ku?" Tanya Luhan

"Hmm, eomma bertanya kau sudah sarapan atau belum" Sehun menjelaskan

"Harusnya kau bilang kalau kau yang belum sarapan" kata Luhan yang sedang bersiap untuk menyuapi Sehun

"Aku memang belum sarapan Lu" kata Sehun menyeringai dan menghentikan mobilnya dijalanan yang sepi

"Sehun kenapa berhenti?" Tanya Luhan bingung

"Sarapan babyku" jawab Sehun yang langsung membawa Luhan ke pangkuannya, ia mencium Luhan dengan rakus memaksa Luhan untuk membuka mulutnya. Luhanpun dengan senang hati menuruti keinginan Sehun.

Sehun melepas ciuman panasnya dan mulai mengecupi bibir Luhan secara bertubi tubi dengan cepat

"Kalau aku tidak ingat hari ini kita ada kuis. Aku akan bermain lama disini" bisik Sehun menggoda

"Kau benar-benar suka menggodaku. Kalau Siwon hyung tahu dia pasti akan memukulmu" kata Luhan yang masih merona

"Oh biarkan dia tahu dan memukulku, dengan begitu kita akan tahu hatimu untuk siapa" tantang Sehun yang masih menciumi bibir Luhan

"Baru membayangkannya saja aku pikir aku akan membelamu tentu saja" kata Luhan yakin dan mulai membalas ciuman Sehun

"Aku ini segalanya untukmu" kata Sehun percaya diri

"Aku juga segalanya untuk Sehunnie" balas Luhan dengan lebih percaya diri

"Kita teruskan nanti setelah kuliah ya" pinta Sehun dan tidak dijawab oleh Luhan yang benar-benar malu sekarang

Sehun memindahkan Luhan ke kursi disampingnya lagi dan mulai menjalankan mobilnya lagi menuju ke kampus mereka. Sementara Luhan melanjutkan kegiatannya untuk menyuapi Sehun karena Sehun memang belum sarapan. Mereka sangat bahagia dan saling memiliki untuk ukuran sepasang sahabat.

Mereka telah sampai di kampus mereka. Sehun menggandeng Luhan di sepanjang koridor kelas. Hampir seluruh mahasiswa dan mahasiswi mengenal Sehun dan Luhan. Bagi yang baru pertama kali melihat Sehun Luhan. Mereka pasti mengira Sehun dan Luhan adalah sepasang kekasih. Namun jika kalian bertanya langsung pada Sehun ataupun Luhan. Mereka hanya akan menjawab "sehun milikku" dan "Luhan milikku" yang mana kalimat itu sudah lebih dari pendeskripsian sepasang kekasih

..

..

..

"Sampai, aku kan sudah bilang pasti tidak terlambat" kata Sehun yang mengantar Luhan kekelasnya

"Aku kan takut terlambat tadi" elak Luhan

"Arasseo baby, aku akan mengantarmu kemanapun termasuk keujung dunia" kata Sehun mengacak rambut Luhan

"Kerumah Siwon hyung juga?" Goda Luhan

"Pergi saja sendiri" kata Sehun kesal

"Ooowww, manis sekali jika cemburu" kata Luhan mencubit pipi Sehun gemas

"Yasudah aku kekelasku dulu, kita pulang bersama nanti" ucap Sehun dengan nada memerintah

"Tapi aku dijemput Siwon hyung" protes Luhan

"Aku bilang pulang bersama" kata Sehun mengulang pernyataannya kini lebih terdengar sangat memaksa

"Baiklah, aku dengan Sehunnie" jawab Luhan

Ia tahu jika menolak Sehun itu sama saja 1 minggu tidak bisa bertemu dengan Sehun. Sehun akan menghindar dengan berbagai cara dan Luhan tidak menyukainya.

..

..

..

Perbedaan usia Sehun dan Luhan adalah 2 tahun. Luhan lebih tua dari Sehun, namun sikapnya sama sekali tidak menunjukkan kalau dia lebih tua. Luhan sangat manja, karena selain orangtuanya yang memanjakannya, Sehun dan orang tuanya juga sangat memanjakannya, membuat Luhan merasa sangat dicintai banyak orang dan sikapnya menjadi kekanakan.

Luhan berada di tingkat 4 dan Sehun berada di tingkat 2. Namun karena posesifnya Sehun pada Luhan, membuat Sehun terkenal di kalangan senior.

"Baru mengantar Luhan kekelas?" Tanya Kai sahabat Sehun dan Luhan yang sudah mengetahui keanehan kedua sahabatnya ini yang jelas-jelas saling mencintai.

"Eoh, dia sangat cerewet dipagi hari" kata Sehun duduk disamping Kai

"Percayalah Kyungie ku lebih cerewet dari Luhan" kata Kai terkekeh

"Tapi paling tidak Kyungsoo tidak punya kekasih, tidak membuatmu pusing" sindir Sehun

"Aku tidak akan mengizinkannya, lagipula jika dia seperti Luhan mempunyai kekasih, aku akan memastikan Kyungieku lebih memperhatikanku daripada kekasihnya" Kata Kai tersenyum evil

"Aku juga" Jawab Sehun dengan senyum yang tak kalah evilnya dari Kai

Dan keduanya menghentikan acara senyum evil mereka karena dosen yang masuk kekelas membuat keduanya mau tak mau mendengarkan sang dosen yang mengajar.

..

..

..

Sehun tidak ada jam setelah pelajaran pertama, dan mengetahui Luhan juga tidak memiliki jadwal maka Sehun berniat untuk menjemput Luhan dan mengajaknya makan, namun sayang dijalan ia berpapasan dengan Yoona

"Sehunnie" panggil Yoona

"Ini ambillah, aku membuatkanmu bekal makan siang untukmu" kata Yoona menawarkan makanan pada Sehun,

"Tidak perlu, aku akan makan dengan Luhan, makanlah untukmu noona" kata Sehun berusaha tidak bicara kasar

"Aku pergi dulu" pamit Sehun

Grep!

Yoona memeluk Sehun dari belakang

"Sehun aku mohon kembali padaku, aku masih mencintaimu" pinta Yoona mengeratkan pelukannya pada Sehun

"Noona aku-"

"Yak! Nenek sihir lepaskan pelukan mu dari Sehun ku" teriak Luhan melihat Yoona memeluk Sehun

"Yak! Kenapa kau selalu saja mengganggu rusa jelek" kata Yoona tak mau kalah

"Hiss kau ini! Nenek sihir menyebalkan Sehun sudah bilang putus, yasudah jangan ganggu dia lagi" kata Luhan menarik Sehun kebelakangnya, ia melingkarkan tangan Sehun kepinggangnya membuat Sehun memeluknya

"Lihat kan? Sehun hanya suka memelukku" kata Luhan dengan sombong

"Kau kan sudah punya kekasih, kenapa melarang Sehun berpacaran, ayolah Luhan biarkan kami bersama" pinta Yoona memelas

"A-ni-o. Sehun hanya milikku, iya kan baby?" Tanya Luhan pada Sehun yang sedang memeluknya

Sehun sendiri sibuk menyesapi tengkuk Luhan ia hanya mengangguk sebagai jawaban

"Kalian menyebalkan. Sehun kau pasti menyesal mencampakkan aku" kesal Yoona meninggalkan mereka

"Mana mungkin Sehunnie ku menyesal. Dia malah akan bersyukur meninggalkan nenek lampir sepertimu" Luhan mengoceh sendiri

"Lu, bahkan dulu kau sangat akrab dengannya" kata Sehun mengeratkan pelukannya dan menciumi pipi Luhan

"Iya dulu! Dulu sekali Sehunnie, sebelum dia memanfaatkanku untuk mengetahui hal yang kau suka dan tidak suka. Hih! Nenek sihir dasar" kesal Luhan mengingat Yoona yang dulu temannya berubah jadi memanfaatkannya karena ingin menarik perhatian Sehun

"Kau menyesal memberitahunya?" Tanya Sehun yang mulai meyesapi tengkuk Luhan lagi sesekali menyesapnya

"Hell-aku sangat menyesaliiii kebodohanku" balas Luhan yang kini menahan desahannya karena Sehun mulai meraba raba dirinya

"S-sehun, arhhhh" desah Luhan karena tangan Sehun sudah masuk ke dalam bajunya dan memelintir nipple nya

..

.

..

"Baby, bermain sebentar denganku ya" kata Sehun yang sudah tidak bisa menahan nafsunya lagi, ia langsung menggendong Luhan mencari ruangan kosong.

Sehun membawa Luhan keruang serbaguna, ruangan itu kosong karena memang tidak pernah dipakai jika tidak ada acara. Sehun memagut bibir kemerahan Luhan dengan kasar. Menghisapnya dan menjilatinya seakan bibir Luhan adalah ice cream. Ia menelusupkan lidahnya kedalam mulut Luhan, memainkan lidah didalam sana dengan ahli. Membuat Luhan terbuai.

"S-sehun, ini kampus" desah Luhan karena Sehun mulai membuka kaosnya dan meraup nipple nya rakus

"Sebentar saja baby, aku akan bermain sebentar" kata Sehun

"Di-rumah saja Sehunnie, arghhh" teriak Luhan karena kaget jari tengah Sehun sudah masuk kedalam hole nya. Ia bahkan tidak menyadari dirinya sudah tidak memakai sehelai pakaian pun.

"Arghhh Sehunnie" racau Luhan karena Sehun menambahkan jarinya kedalam hole miliknya.

"Aku rasa sudah siap" desah Sehun

Dan tanpa aba-aba Sehun memasukkan juniornya kedalam hole Luhan sambil terus mencium Luhan dengan intens

Luhan mengerang tertahan didalam ciuman Sehun. Ia dapat merasakan sebuah benda tumpul yang besar, menerobos masuk kedalam holenya yang sempit. Sehun tak memperdulikan rontaan Luhan, dan tetap memaksakan juniornya masuk kedalam lubang Luhan seutuhnya. Ia menarik juniornya sampai sebatas kepala juniornya saja yang berada didalam hole Luhan. Lalu menghentakan pinggulnya keras-keras, sehingga juniornya melesak masuk, dan tertanam sempurna didalam hole Luhan.

"Aaaaargh!" Pekik Luhan

Holenya seakan sobek karena junior Sehun yang sangat besar.

"Sssh... Ahh" desah Sehun merasakan nikmat karena juniornya seperti dipijit didalam lubang Luhan yang menyempit, memijat penisnya erat, seakan hendak memerasnya kuat. Menjalarkan rasa nikmat yang memabukkan. Ia memaju mundurkan pinggulnya dengan tempo lambat, merasakan lembut dan hangat dinding hole Luhan yang memeluk juniornya erat.

"Sehunnie..aahh-lebih ceppat..There Sehunnie" racau Luhan yang tubuhnya terlonjak merasakan ujung junior Sehun menumbuk titik prostatnya.

Sehun meraih kaki Luhan, dan membawanya ke pinggangnya. Sehingga ia bisa memasuki Luhan dengan leluasa. Bibirnya sibuk melumat bibir Luhan penuh nafsu. Dan tangan satunya lagi ia gunakan untuk menopang tubuh Luhan sambil meremas- remas dada putih itu sesekali memainkan tonjolan kecil yang berada disana. Membuat Luhan mendesah tak karuan

Gerakan pinggul Sehun bertambah ganas seiring dengan kenikmatan yang mereka tengah rasakan. Sehun mnggenjot Luhan dengan cepat dan tanpa ampun. menyebabkan tubuh Luhan sedikit terlunjak-lunjak menerima hantaman pinggul Sehun.

"Ahh... Ahh.. Ouh,! Ahh, ahh" desahan Luhan mendominasi di ruangan itu.

"Uhh... Lu baby~ ka-kau nikh-mat, Lu" desis Sehun di telinga Luhan.

Luhan tersentak saat merasakan gerakan Sehun yang bertambah cepat, dan juniornya berkedut.

"Se-Sehunah ahh... Akuh, aku ingiiin... ahh"

"Seb-sebenthar, Lu, A-ku. Ahh... Aku, jugaahh..."

"Aaaaaargh!" Teriakan mereka berdua menggema, seiring dengan keluarnya cairan cum mereka dengan deras.

Tubuh Luhan mengejang, dan kedua matanya tertutup rapat, merasakan klimaksnya juga cum hangat Sehun yang memenuhi holenya.

Mereka berdua terduduk di lantai. Sehun dengan cepat merapikan pakaiannya dan membawa Luhan ke pelukannya

"Sehunnieee" rengek Luhan yang tanpa sehelai pakaian pun duduk dipangkuan Sehun

"Kenapa baby? Kau mau lagi?" Tanya Sehun merapikan poni Luhan yang basah karena peluh keringat mereka

"Iss, kau ini" kesal Luhan memeluk Sehun, ia masih kelelahan dan ingin beristirahat dipelukan Sehunnya

"Lu baby, pakai bajumu dulu, nanti kau kedinginan" kata Sehun yang mengambil jaketnya dan menyelimuti Luhan

Sehun sudah selesai memakaikan dan merapikan baju Luhan. Ia mencium bibir Luhan lagi sebelum keluar dari ruang serbaguna

"Kau milikku" bisik Sehun dan Luhan mengangguk menyetujui.

..

..

..

Sehun dan Luhan kini sedang berada di parkiran menuju mobil Sehun, mereka berencana ingin membeli bubble tea sebelum pulang nanti.

"Lu, kau menginap kan nanti malam?" Tanya Sehun yang berjalan sambil memeluk pinggang Luhan posesif

"Belum tahu Sehunnie, kalau aku menginap aku akan tiba-tiba ada dikasur Sehunnie" ucap Luhan yang nyaman di pelukan Sehun.

"Baiklah kalau begitu" jawab Sehun santai

..

..

..

"Luhan!" Panggil seseorang di parkiran, membuat Luhan dan Sehun menengok ke arah suara

"Siwon Hyung?" Tanya Luhan

"Hmm ini aku sayang, kemarilahhh" kata Siwon merentangkan tangannya

Luhan langsung menghampiri Siwon dan meninggalkan Sehun yang wajahnya berubah menjadi sedingin es

Well, wajah Sehun memang dingin tetapi akan terasa sangat dingin jika dia sedang cemburu seperti sekarang

"Hyung bukankah aku sudah bilang aku pulang dengan Sehun?" Tanya Luhan dalam pelukan Siwon

"Umm, kau sudah bilang, aku hanya ingin memastikan kau pulang dengan baik" kata Siwon mengacak rambut Luhan

"Sehun selalu menjagaku dengan baik hyung" kata Luhan tersenyum imut

"Kau imut sekali baby, kenapa tidak pulang denganku saja si?" Gerutu Siwon membuat Luhan merasa bersalah

"Tidak bisa hyung, aku sudah ada janji dengan Sehunnie" kata Luhan merasa bersalah

"Aku bercanda sayang, aku kesini menjemput sepupuku" kta Siwon menjelaskan

"Sepupu?" Tanya Luhan

"Hmm, ternyata dia kuliah ditempat yang sama denganmu " ucap Siwon

"Kau tidak pernah cerita" kata Luhan curiga

"Luhaaannn, ayolah cepat" teriak Sehun tak sabaran

Luhan menoleh ke Sehun dan mendapati Sehun sudah sangat kesal sekarang

"Sepertinya pacar keduamu sudah bosan, pergilah, nanti aku menelponmu dan menceritakannya" kata Siwon mengusak rambut Luhan dan menyuruhnya pergi

"Ah-n-ne hyung, aku pergi dulu, byeee" kata Luhan berlari meninggalkan Siwon dan menghampiri Sehun

"Cepat masuk" kata Sehun membukakan pintu untuk Luhan dan membanting pintunya agak keras

..

..

..

"Sehunnie apa kau marah?" tanya Luhan takut-takut

"Tidak" jawab Sehun singkat

"Lalu kenapa wajahmu menakutkan, kau jelek jika seperti itu" kata Luhan menarik mulut Sehun agar tersenyum

"Kau bisa tenang sedikit? Kita sedang dijalan" Jawab sehun yang menurut Luhan sangat ketus

"Baiklah, baiklah" balas Luhan yang mulai kesal setiap kali Sehun cemburu

"Sehun, kita tidak belok kanan? Aku mau beli bubble tea" rengek Luhan karena Sehun terus menjalankan mobilnya

"Kita langsung pulang, aku lelah" jawab Sehun

"Terserah! Aku akan membelinya sendiri nanti" kesal Luhan dan ikut diam tidak bicara lagi

Sehun sedikit meliriknya dan ingin mengajak Luhan mengobrol, tapi sepertinya mood Luhan juga sudah tidak bagus karena dirinya.

Sehun sampai diparkiran rumah Luhan. Tidak seperti biasanya Luhan akan memaksa Sehun masuk dan mampir dulu, kali ini Luhan langsung turun dari mobilnya dan membanting pintu mobil lumayan keras tanpa mengatakan apapun.

Harusnya kan aku yang marah rusa kecil, gumam Sehun dan langsung melajukan mobilnya

..

..

..

Ting Tong!

Luhan memencet bel rumahnya dengan kesal dan berkali-kali

"iya tunggu sebentar" teriak seorang pria cantik dan cerewet seperti Luhan yang terengah-engah membukakan pintu

"Luhaniie sudah pulang? Mana Sehun?" tanya Heechul, eomma Luhan pada Luhan

"Eommaaa, Sehunnie menyebalkan" rengek Luhan memeluk Heechul

"Kenapa? Apa Sehunnie punya kekasih lagi?" tanya Heechul tak sabaran

"Isssh, bukan eomma, kalau Sehunnie punya kekasih lagi aku akan membuat mereka putus lagi seperti yang sudah-sudah" kata Luhan tersenyum evil

"Lalu apa?" tanya Heechul mencium pipi Luhan dan membiarkan anaknya bergelayutan di lengannya

"Dia cemburu lagi" bisik Luhan

"Cemburu lagi?" tanya Heechul

"iya eomma, aku sangat kesal pada sifatnya kalau sedang cemburu, mukanya akan sangat seperti manusia es" gerutu Luhan sangat imut

"Appa? Kenapa ada dirumah?" tanya Luhan berlari ke Hankyung, ayahnya

"Memangnya appa tidak boleh bersama dengan anak appa yang manja?" kata Hankyung menggoda anaknya

"bolehhhhhhhh" teriak Luhan yang sekarang tidur dipaha Hankyung

"Anak eomma yang paling cantik, ganti pakaianmu dulu, kau bau keringat sayang" teriak Heechul dari dapur

"Ganti baju dulu sayang, eomma mu nanti marah" kata Hankyung mencium pipi Luhan

"Appa apa aku salah dengar atau memang eomma mengatakan aku cantik barusan?" tanya Luhan pada Hankyung

"Kalian berdua cantik" kekeh Hankyung

"Jadi benar eomma memanggilku cantik barusan?" tanya Luhan sekali lagi

"Iya sayang, memangnya kenapa? Kau tak suka?" tanya Hankyung

"Tidak juga" jawab Luhan

"Lalu kenapa kau bertanya lagi?" tanya Hankyung tak habis pikir

"Karena akhirnya eomma mengakui kalau aku lebih cantik darinya" kata Luhan tertawa dengan nada seperti seorang ahjumma jahat

"Lulu eomma mendengarmu" teriak Heechul dari dapur

"Aku tidak mengatakan apapun eommaaa" teriak Luhan dan berlari menaiki tangga menuju kamarnya.

"Jangan berlari nak" teriak Hankyung namun seperti biasa Luhan mengabaikannya dan berlari kekamarnya

..

..

..

"Ahhh lelah sekali" kata Luhan membuka bajunya dan merebahkan dirinya di ranjang. Setelah bermalasan Luhan akhirnya memutuskan untuk mandi dan terkejut melihat lehernya yang kebiru-biru unguan di cermin

"Sehunnie" gumam Luhan malu-malu mengingat hal yang mereka lakukan di kampus

"Hisss, Sehunnie sedang menyebalkan" kesal Luhan mengingat Sehun yang sedang marah dan belum menghubunginya juga sampai sekarang, ia membanting pintu kamar mandinya yang tak berdosa itu.

Hari sudah malam, tetapi Luhan masih nampak resah. Bukan karena sedang menunggu Siwon menghubunginya tetapi sampai sekarang Sehun belum juga menghubunginya.

Siwon sudah menghubunginya satu jam yang lalu dan memberitahu sepupunya yang kuliah di tempat yang sama dengannya namanya Kibum dia di tingkat enam berbeda setahun dengan Luhan. Luhan yang memang sedang tidak mood tidak terlalu mendengarkan cerita Siwon yang sepertinya sangat membanggakan sepupunya. Karena itulah Luhan mengatakan sudah mengantuk dan ingin cepat tidur. Itu hanya alasannya karena dia takut kalau Sehun menghubunginya ponselnya sedang sibuk.

"Isssshhhhh apa aku harus menghubungimu lebih dulu?" tanya Luhan pada ponselnya

"Tapi kan aku tidak salah aku sudah pulang denganmu siang ini, kau masih tidak mau bicara denganku" protes Luhan pada ponselnya

Ketika sedang asyik memarahi ponselnya. Layar Handphone Luhan menyala membuatnya terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya. Ada Line masuk dan sekilas dia membaca itu dari orang yang sedang sangat ia tunggu.

From : Sehunnieku

Lihat keluar dari jendela kamarmu. Sekarang!

Luhan langsung melonjak dari kasurnya dan membuka jendela kamarnya. ia tersenyum senang mendapati Sehun yang sedang melambai kearahnya

"Kau mau bubble tea?" tanya Sehun berteriak agak berbisik karena takut mengganggu

"Aku mau kau, tunggu aku" teriak Luhan yang masih kesal karena Sehun membuatnya menunggu berjam-jam tetapi dia juga tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang sangat bahagia karena Sehun datang kerumahnya.

"Sayang kau mau kemana? Ini sudah malam" teriak Hankyung melihat Luhan berlari ke arah pintu

"Sebentar appa ada Sehun diluar" balas Luhan

"Mereka sudah berbaikan?" tanya Hankyung pada Heechul

"Ini lebih lama dari biasanya" jawab Heechul yang baru selesai membuatkan teh untuk suaminya.

"Biarkan mereka yeobo, urusan anak muda" kata Heechul lagi memposisikan dirinya di pelukan Hankyung dengan nyaman.

Diluar, Luhan langsung menghambur ke pelukan Sehun dan memeluknya erat

"Menyebalkan, kenapa tidak langsung menghubungiku?" protes Luhan di pelukan Sehun

"Aku juga menunggumu menghubungiku" balas Sehun

"Yak! Aku kan tidak salah, aku menepati janji pulang bersamamu, kau saja yang sangat pencemburu" kesal Luhan melepaskan pelukannya

"Coba saja rasakan jadi aku, bagaimana rasanya kalau kau melihatku dipanggil sayang oleh orang lain?" tantang Sehun

"Ummm, aku pasti akan menjambak orang itu" jawab Luhan menyengir polos

"Jadi aku dimaafkan atau tidak" tanya Sehun

"hiss, kau saja belum minta maaf" sindir Luhan

"Maafkan aku ya sudah bersikap mengesalkan tadi siang" kata Sehun sungguh-sungguh

"Permintaan maaf diterima" kata Luhan memeluk Sehun

"Sehunnie ada syaratnya" kata Luhan dalam pelukan Sehun

"Apa syaratnya?" tanya Sehun

"Kau harus menggendongku dan menginap dikamarku malam ini" kata Luhan

"Itu bukan syarat, itu memang yang selalu kita lakukan rusa kecil" kata Sehun membawa Luhan kedalam gendongannya dan masuk kerumah Luhan.

Luhan tertawa dalam pelukan Sehun dan lega karena pertengkarannya dengan Sehun sudah berakhir. Dia membiarkan siapapun untuk marah padanya dan tidak bicara padanya selama yang mereka mau.

Tapi pengecualian untuk Sehun, Luhan akan merasa sangat kesepian dan merana jika Sehun yang marah. Mereka jarang bertengkar, tetapi percayalah jika mereka sudah bertengkar mereka akan saling menyakiti.

Begitupun Sehun, dia juga tidak bisa membiarkan Luhan marah dalam waktu yang lama pada dirinya. Karena jika itu terjadi, Sehun akan menjadi manusai paling dingin tanpa ekspresi untuk siapapun. Sehun hidup dan begitu ekspresif hanya jika Luhan disampingnya.


ini berlanjut kalau ada yang berminat :)


our tomorrownya juga bakalan update sebentar lagi, pengen di publish tapi masih ada yang kurang, jadi iseng publish yang lain :D