Chapter 1

Hiruk pikuk dari jutaan manusia yang membentuk lautan manusia terdengar di malam hari yang ya bias dikatakan cukup cerah*?* ini. "kyaaaa….. kitsune~!"

"kereeennnnn! " …. "I love youuuuu..kitsune –SAMAA!~" dan kata-kata pujaan lain yang terlontar dari lautan manusia tersebut, menyambut dengan mata berbinar-binar sesosok manusia err.. bisa dibilang pemuda yang memiliki ciri-ciri tinggi 170 cm dengan badan tegap namun sedang atau bisa dibilang proporsional, lalu kulit yang berwara tan dengan rambut berwarna hitam yang di ikat setengah yang membuat rambut itu seperti mencuat sedikit keatas, serta mata yang tidak dikeahui berwarna apa dikarenakan sosok tersebut mamakai kacamata hitam besar dengan sedikit poni yang jatuh di depannya.

"are you ready guys !" , teriakan dari sang sosok membuat hiruk pikuk menjadi semakin riuh dan di mulailah konser yang sudah ditunggu2 oleh ribuan orang tersebut.

Sosok itupun mulai menggerak-gerakan tubuhnya sesuai irama music, yah bisa dibilang sebagai pembukaan sosok itu melakukan dance sambil bernyanyi, tak lupa senyum ceria nya yang membuat terpukau seluruh -ribuan- orang yang tengah menonton setiap gerakan dan mendengarkan suara merdunya yang serak dan terkesan sexy tersebut..

"KYAAAA…TSUNE-SAMAA~!"..

Ck ck begitulah…teriakan-teriakan itu berlanjut hingga konser itu berakhir .

-(#autor ngupil #abaikan)-

'BRUK!'

"haah~ lelahnya~…", pemuda yang telah menyelesaikan konsernya itu mendesah lelah dan menjatuhkan dirinya di sofa empuk di dalam sebuah kamar di apartemennya yang cukup mewah tersebut.

"istirahatlah tsune, hari ini jadwalmu cukup padat", ucap seorang berpenampilan mencurigakan, karena memakai masker di saat malam2 seperti ini.

"jangan memanggilku dengan sebutan itu ketika disini kakashi, huh", ucap pemuda tadi sambil tetap menelungkup disofa, mencoba beristirahat.

"yare~ yare~… Naru-sama, istirahatlah.. besok ada kegiatan lain menunggumu", ucapnya membenarkan panggilan-nya terhadap pemuda yang sekarang dipanggil Naru-sama, atau nama lengkapnya adalah Naruto Namikaze, seorang pemuda multi talenta berusia 16th yang sedang digandrungi oleh berbagai kalangan bawah hingga atas, muda hingga tua, perempuan hingga laki-laki, tanpa terkecuali. Namun belum pernah ada yang melihat wajah asli pemuda ini karena dalam setiap penampilannya selalu memakai kacamata hitam, atau aksesoris yang membuat sebagian wajahnya tertutup. But, itulah yang menjadi daya tariknya, "misterius", namun diyakini memiliki wajah yang tampan karena memiliki senyuman yang mempesona. Hah~ entahlah hehe.

"baiklah kakashi, kau boleh pergi", jawab naruto, segera bangun dari sofa menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

"JRASSSH"

Suara air menyala *?* di dalam kamar mandi di tengah malam yang sunyi ini, di dalamnya dapat kita lihat naruto tengah mencopot semua atributnya, termasuk mencopot rambutnya, eh? Yah, ternyata rambut hitam yang dikuncir setengah itu hanyalah sebuah wig yang menyembunyikan rambut pirang secerah mataharinya. Setelah itu jika diperhatikan, wajahnya yang tidak memakai penutup –kacamata- apapun memperlihatkan mata blue sapphire yang berkilau indah.

"hari ini cukup melelahkan, huft tapi kau tetap tampan naru", ucapnya narsis di depan cermin sambil mengusap wajahnya dengan air, kemudian langsung mandi dengan cepat kemudian tidur di ranjang empuknya dengan nyenyak.

Drrrrrttt…drrrttttt…..drttttttt

Begitulah bunyi ponsel yang bergetar di atas meja disamping tempat tidur seseorang yang terlihat masih bergelung di bawah selimut putih tebalnya, sebuah tangan menyembul keluar dari dalam selimut tersebut kemudian merayap mengambil ponsel yang terus bergetar sejak tadi,

'pik'

"ohayou..", sapa seseorang dari dalam ponsel*?*

"hn", jawab seseorang dari dalam selimut

"ish.. kau ini, cepat bangun baka! Kau tidak ingat ini hari apa eh?!", bentak ponsel tersebut (_ _')

"hnnnm….zzzzz", seolah tidak peduli dengan teriakan2 ponsel tersebut, seseorang lain yang dalm mode 'ngorok' pun melanjutkan aktifitas ngoroknya tadi.

"BAKAAAAAAAAAA!" teriak orang diseberang sana sambil mengacak surai coklatnya, merasa orang sedang di hubunginya ini sudah kembali ke dunia absurd nya, terbukti dengan suara dengkuran yang terdengar olehnya,

'pik' (sfx : ponsel dimatikan -.-')

"hah ~ sudahlah ..", ucapnya putus asa dengan tingkah sahabatnya tersebut. Dia memasukan ponselnya ke kantong blazernya dan memasuki gerbang dengan tulisan besar yang menjulang elegan, terdapat tulisan yang terukir apik disana "KONOHA HIGH SCHOOL". Itulah nama gedung mewah yang dimasuki oleh pemuda yang tadi berteriak.

-(chapter 1 end)-

-Tbc-