I'll tell you before, I made this fiction because "Oh Bakery" hasn't much KaiHun moment. This fiction is cheesy and mainstream. Hope you guys will like this ficton:)

Sehun itu anak remaja biasa. Pergi ke sekolah pagi hari dan langsung pulang saat bel pulang berbunyi. Sampai rumah pun yang dilakukan bukan kegiatan yang luar biasa, hanya membantu ibunya kalau disuruh, belajar kalau besok ada ujian atau bermain video game kalau benar-benar bosan. Sehun itu anak tunggal, tidak ada adik atau kakak untuk diajak bermain. Selain itu di daerah rumahnya pun tak ada teman sebaya, makin membuat Sehun tidak mau keluar rumah. Selain teman di sekolah Sehun tidak mempunyai teman lagi, seingatnya sih begitu.

Di sekolah Sehun tidak memilih-milih teman. Dia berteman dengan siapa saja, hanya saja dia tidak terlalu terbuka, jadi yang menjadi teman dekatnya hanya Baekhyun dan Kyungsoo. Baekhyun sih memang anaknya dekat dengan siapa saja, dia tidak tahan melihat ada yang diam. Itu membuatnya gatal. Berbeda dengan Sehun yang langsung pulang ke rumah setelah sekolah usai, Baekhyun mempunyai kegiatan lain. Baekhyun adalah anggota OSIS. Wakil ketua I. OSIS mengadakan rapat mingguan setiap hari Senin, jadi Baekhyun akan pulang terlambat pada hari itu. Selain itu dia juga mengikuti ekstrakulikuler taekwondo yang mengadakan latihan setiap hari Selasa dan Kamis, jadi Baekhyun akan pulang terlambat pada hari Selasa dan Kamis. Di samping itu, Baekhyun mengikuti les bahasa Inggris dan China pada hari Rabu dan Jumat, jadi kesimpulannya Baekhyun selalu pulang terlambat selama hari sekolah. Kalau ditanya apa Baekhyun tidak lelah, dia akan dengan semangat menggeleng dan berkata tidak. Dia menghadapi semua kesibukannya dengan Chanyeol (pacarnya) ada di sampingnya, di OSIS Chanyeol lah ketuanya, di taekwondo Chanyeol selalu menjadi partner sparingnya, dan di tempat les juga ada Chanyeol yang mengambil kelas yang sama dengannya.

Kyungsoo tak salah sibuknya. Senin dan Rabu dia akan mengikuti kelas memasak yang sangat disukainya. Lalu di hari Selasa dan Kamis dia akan mengikuti latihan vokal dari ekstrakulikuler yang dipilihnya yaitu paduan suara dan di hari Jumat dia akan mengajar anak tetangganya sebagai guru matematika, hitung-hitung menambah uang saku katanya. Kalau ditanya juga apakah Kyungsoo lelah, dia juga akan semangat menggeleng dan menjawab tidak. Tidak seperti Baekhyun yang ditemani Chanyeol disetiap kegiatannya, kekasih Kyungsoo, Luhan, selalu menyempatkan diri untuk mengantar Kyungsoo kemana pun dia mau.

Sehun? Dia tidak mempunyai kekasih. Teman saja hanya Kyungsoo dan Baekhyun yang dekat dengannya. Memikirkannya membuat Sehun mendengus. Saat ini sedang jam istirahat, Baekhyun dan Kyungsoo sedang asik merencanakan double date mereka akhir pekan nanti. Sadar dari tadi Sehun hanya diam saja Kyungsoo pun bertanya, "Sehun-ah, kalau kamu punya pacar tidak?" Baekhyun pun ikut mengalihkan tatapannya pada Sehun, menatap Sehun penasaran.

Sehun gugup ditatap seperti itu. Dia menjilat bibir bawahnya yang menandakan bahwa dia sedang gugup. Sehun berpikir, kalau dia menjawab tidak punya pacar pasti Baekhyun akan meledeknya habis-habisan. Kalau dia menjawab punya, nanti dia harus mencari orang dimana yang mau menjadi pacarnya?

"Sehun!" Kyungsoo memanggilnya. "Kamu punya pacar tidak? Kok melamun sih?"

Sehun tersenyum, masa bodoh-lah, daripada diledek Baekhyun, katanya dalam hati, "Punya kok. Tadi aku cuma berpikir, apa tidak apa-apa kalau aku memberi tahu kalian."

Kyungsoo dan Baekhyun mengernyitkan dahinya, "Memangnya pacarmu artis sampai kami tidak boleh tahu?" Baekhyun bertanya heran.

Sehun menggigit bibir bawahnya, "Dia model hehe." Sehun tertawa garing.

Baekhyun dan Kyungsoo melebarkan matanya tanda terkejut, "Benarkah? Dan kau tidak mengenalkannya pada kami? Aku merasa tidak dianggap." Yang itu Kyungsoo, selalu mendramatisir.

"Dia itu sibuk, sekolah, modeling juga. Menjemputku saja tidak sempat, apa lagi untuk ku kenalkan pada kalian." Sehun berpikir, kenapa dia lancar sekali berbohong?

Kyungsoo menatapnya dengan mata berbinar, "Dia modelkan? Pasti tampan, bolehkah kami melihat fotonya?" Kyungsoo menangkupkan kedua tangannya di dada seperti orang berdoa. Sedangkan Baekhyun terlihat berpikir di sebelahnya.

Sehun terkejut, foto siapa yang harus ditunjukkannya? "Sebentar ya aku cari dulu, kalau tidak salah sih kemarin dia memasukkan fotonya ke ponselku." Kyungsoo mengangguk cepat dan langsung menyusun acara kalau-kalau pacarnya Sehun bisa diajak akhir pekan nanti.

Sementara itu Sehun langsung mencari gambar di google yang setidaknya masih mungkin untuk jadi pacarnya walaupun dia model. Di halaman pertama ada gambar lelaki berkulit tan yang langsung menarik perhatiannya karena berbeda dari model yang lain. Dia pun menyimpan gambar itu selagi membaca biodata model tersebut. Namanya Kim Jongin. Bersekolah di International High School dekat sekolah Sehun. Kebetulan sekali Sehun menarik nafasnya lega.

"Tidak ada ya Sehun?" Kyungsoo membuyarkan konsentrasi Sehun yang sedang membaca biodata lengkap pacar bohongannya.

"Ada kok. Nih. Tolong jangan beri tahu siapa-siapa ya." Sehun menyerahkan handphonenya pada Kyungsoo.

"Kim Jongin! Benarkan? Aku benar-benar tidak menyangka ternyata teman dekatku punya pacar model terkenal begini. Ajak dia pada acara kami akhir pekan nanti ya? Bagaimana? Siapa tahu dia bisa menyempatkan waktunya." Pengetahuan Kyungsoo memang tidak bisa diragukan, sekali lihat saja dia langsung tahu itu Kim Jongin. Berbeda sekali dengan Sehun. Handphone Sehun sudah ada di tangan Baekhyun sekarang.

"Kok tidak pernah ada pesan dari Jongin sih? Fotonya pun cuma satu. Kamu benar pacarnya kan?" Sehun langsung merebut handphonenya kembali dari Baekhyun. Kyungsoo menyikut perut Baekhyun, walaupun dia penasaran juga jawabannya.

Diam-diam keringat dingin sudah membasahi punggungnya, dia lebih dari sekedar gugup. Ulangan mendadak pun tidak ada apa-apanya dibanding ini.

"Kan sudah kukatakan tadi, kalau dia itu model, sangat sibuk. Lagi pula aku harus menghapus semua pesan darinya, kalau ketahuan fansnya bisa habis aku." Sehun merutuki lidahnya yang mudah sekali berbohong.

Baekhyun dan Kyungsoo mengangguk paham. "Dia bersekolah di International High School dekat sini kan? Kalian tidak pernah pulang bersama?" Kyungsoo bertanya lagi.

Sehun menggeleng lemah, tidak mau berbicara banyak dan memperburuk keadaan.

"Bagaimana kalau pulang sekolah nanti kita ke sekolahnya? Berkenalan sekaligus memberi tahunya tentang acara akhir pekan kita nanti?" Usulan Baekhyun yang langsung disambut semangat oleh Kyungsoo. Sehun pun lagi-lagi hanya mengangguk tanpa berpikir dulu. "Beri tahu Jongin dulu, aku tidak mau mengambil resiko kita ke sana jauh-jauh ternyata dia sudah pergi."

Akhirnya Sehun pun mengetik pesan di handphonenya. Setelahnya dia mengganti nama kontak di handphonenya menjadi Kim Jong mIne.

To: Kim Jong mIne

Pulang sekolah nanti aku ke sekolahmu ya? Temanku ingin berkenalan denganmu.

Baekhyun seperti akan menanyakan sesuatu lagi, tapi Sehun langsung memotongnya, "Aku ke toilet dulu ya Baek, Kyung, titip handphoneku. Aku sudah mengiriminya pesan, harusnya sebentar lagi dia balas." Sehun pun pergi sebelum sempat disetujui kedua temannya.

Sehun berlari ke toilet memasuki salah satu biliknya, menguncinya dan duduk diatas closet sambil berpikir. Ini rahasia Sehun yang lain, dia mempunyai dua buah handphone, handphone khusus untuk menghubungi keluarganya. Begini-begini Sehun sangat menghargai privasi keluarganya. Nomor itu lah yang dia kirimi pesan tadi, yang katanya untuk Kim Jongin. Dia menjambak rambutnya kesal, kenapa dia bodoh sekali hari ini? Mempersulit hidupnya saja. Yang harus terjadi-terjadilah. Sehun membuang nafasnya kasar sambil mengetikkan pesan di handphonenya dan kembali ke kelas.

Tentu saja. Apa pun untukmu.

Sampai kelas ternyata Baekhyun sudah membaca pesannya dan sekarang sedang berteriak-teriak heboh dengan Kyungsoo. Sehun kembali menghela nafasnya, kau salah langkah Oh Sehun.


Mereka bertiga sudah menunggu di depan sekolah Jongin. Sekolahnya lebih besar dari sekolah Sehun, dengan parkiran motor dan mobil setelah gerbang dan lapangan basket, futsal, dan voli baru setelah itu bangunan kelasnya yang masih lebih luas lagi ke belakang. Baekhyun dan Kyungsoo mengobrol sambil sesekali bercanda sementara Sehun hanya diam menunggu dan memikirkan apa yang harus dilakukannya saat Kim Jongin asli betul-betul muncul.

"Kalian tidak biasanya bisa langsung pulang, bukankah seharusnya kamu rapat OSIS Baek? Kamu tidak ada kelas memasak Kyung?" Sehun bertanya. Berusaha menghilangkan kegugupannya.

Mereka berdua kompak menggelengkan kepalanya, "Begitu Kim Jong mIne-mu membalas pesanmu kami langsung izin untuk tidak ikut rapat dan kelas memasak." Entah kenapa pipi Sehun memanas mendengar Kim Jong mIne.

Baekhyun dan Kyungsoo sedang asik menertawai Sehun yang memerah saat mereka mendengar bunyi bel dari dalam sekolah tersebut. Sehun langsung terdiam, perutnya tiba-tiba melilit sakit saking gugupnya. Banyak anak yang keluar dari sekolah terlihat terburu-buru, entah untuk kegiatan apa yang akan mereka lakukan sepulang sekolah. Mereka bertiga memindai-mindai dimana orang yang dari tadi mereka tunggu. Keringat dingin langsung meluncur dari pelipisnya, menahan antara gugup dan sakit perut begitu Sehun melihat sosok Jongin. Memakai seragam sewajarnya murid lain, hanya badan tegap dan cara berjalannya lah yang membedakannya dengan murid lain.

"Kalian tunggu disini ya, aku butuh bicara dengan Jongin sebentar." Entah keberanian darimana Sehun berlari menghampiri Jongin yang memandang heran karena orang asing yang berlari kepadanya.

"Hei Kim Jongin, aku Oh Sehun, aku membutuhkan bantuanmu. Tolong pura-pura jadi pacarku ya? Dua orang di depan gerbang sana adalah temanku dan aku harus mengenalkanmu sebagai pacarku." Kata Sehun sambil menunjuk Baekhyun dan Kyungsoo di gerbang sekolah Jongin, Jongin pun melihat kearah yang ditunjuk Sehun sambil mengerutkan dahinya. "Diam berarti setuju." Sehun langsung mengambil tangan Jongin untuk digandengnya dan menyeret Jongin kearah Baekhhyun dan Kyungsoo menunggu mereka tanpa menghiraukan Jongin yang sebenarnya pun bingung apa yang dilakukan orang asing sore-sore begini sambil menarik-narik tangannya.

Setelah sampai di hadapan Baekhyun dan Kyungsoo, Sehun langsung berkata, "Baek, Kyung, kenalkan ini Jongin pacarku, dan Jongin, ini Baekhyun dan Kyungsoo, temanku." Mereka bertiga berjabat tangan dan menyebutkan nama masing-masing dengan Kyungsoo yang sedikit fanboy-ing terhadap Jongin.

"Jadi, Jongin, kami akan mengadakan acara akhir pekan nanti, aku dan Kyungsoo akan mengajak pacar kami masing-masing. Kami kesini ingin menanyakan apa kamu dan Sehun bisa bergabung?"

Jongin mengerutkan dahinya, dan tanpa sadar Sehun mengeratkan gandengannya pada Jongin. Jongin mengarahkan pandangannya pada Sehun seperti bertanya bagaimana? Sehun hanya menjawab dengan gumaman terserah kau saja kemudian menunduk karena entah kenapa untuk kesekian kalinya hari ini pipinya memerah lagi. Sementara itu Kyungsoo menahan jeritannya melihat interaksi antara Sehun dan Jongin.

Jongin menghembuskan nafasnya pelan, lalu berbicara dengan suaranya yang dalam dan membuat Sehun merinding mendengarnya, "Maaf, tapi aku ada jadwal yang tidak mungkin dibatalkan akhir minggu ini. Lain kali akan ku usahakan kalau kalian memberi tahuku seminggu sebelumnya." Jongin menjawab dengan senyum lembutnya. Diam-diam Sehun kecewa mendengar jawaban Jongin.

Baekhyun dan Kyungsoo pun ikut tersenyum melihat keduanya, "Tidak apa-apa Sehun-ah, masih ada lain kali. Harusnya kami ingat, kamu kan model, pasti sangat sibuk sekali hehe." Baekhyun tertawa canggung. Benarkah masih ada lain kali? Sehun berpikir. "Aku dan Kyungsoo harus pulang dulu, kami duluan ya, Jongin, Sehun." Dengan itu Baekhyun dan Kyungsoo pun meninggalkan dua orang berbeda warna kulit itu di depan gerbang sekolah Jongin.

"Sudah selesai?" Jongin memecah keheningan diantara keduanya setelah punggung Kyungsoo dan Baekhyun sudah tak terlihat lagi.

Sehun yang tersadar pun buru-buru melepaskan gandengan tangannya pada tangan Jongin dan membungkuk di hadapan Jongin lalu berdiri tegak kembali, "Terima kasih banyak atas bantuanmu. Maaf sudah menggangu waktumu dan memperlambat waktu pulangmu." Ujar Sehun sambil tersenyum canggung.

Jongin tertawa mendengarnya, "Santai saja. Aku bukan tipe orang yang akan marah-marah karena diseret-seret orang asing saat pulang sekolah." Muka Sehun memerah lagi mendengar sindiran Jongin.

"Mari kita mulai dengan cara yang benar, namaku Kim Jongin." Jongin menyodorkan tangannya pada Sehun.

Sehun jelas sekali kebingungan "Huh? Aku Oh Sehun." Sehun menyambut uluran tangan Jongin.

"Aku memarkirkan motorku di dalam, tunggu disini ya biar ku antar pulang." Sehun masih bingung, antara kabur menghindari Jongin atau diam saja menunggu Jongin di sekolah yang sudah mulai sepi?


How? sorry if this fiction isn't good enough :)