Teaser.

Baekhyun berteriak saat merasakan nafas hangat itu tepat berada diatasnya. Tetapi membuka matanya ketika tahu tak terjadi apa-apa, tatapan itu tak menggambarkan seolah dia liar.

.

.

"Siapa kau?"

"..."

"Tanganmu terluka,"

"..."

"Aku harus mengobatimu."

.

.

"Siapa disana?!" serunya takut-takut. Melihat kearah seluruh penjuru yang sepi, hanya bunyi gagak hitam ditangkai pinus, ia sendirian.

"Astaga!" Baekhyun menjatuhkan keranjangnya. Bayangan itu, lewat lagi. Itu manusia atau apa? Apakah itu hantu? Cepat sekali.

.

.

"Kita harus memburunya, pastikan kalian membawakannya padaku dalam keadaan mati!" lelaki itu berseru setengah emosi. Pisau ia tancapkan diatas meja rapat. "Aku tidak mau orang-orang itu takut dengan teror konyol ini!"

.

.

"K-kenapa kau lakukan ini?"

"Aku mencintaimu, Baekhyun."

.

.

"Coba tangkap aku kalau kau bisa!" ia berlari. Memancing lelaki yang lain untuk mengejarnya. Berlari melewati semak, tak sengaja tersangkut duri pada jubah tudung besarnya.

GREP—

Ia mengangkat kepalanya. "Aku menangkapmu." Baekhyun tertawa. Yang lebih tinggi mengecup bibirnya. "Aku—"

"Ayo kita main lagi! Kejar aku!" ia terkikik, meninggalkan lelaki itu terdiam ditempat.

.

.

"Kau manusia yang tak berperasaan! Aku benci padamu!" ia terisak lagi. memeluk lututnya, menyendiri ke sudut itu.

Ia mencoba mendekat, "Maafkan aku."

"Kau seperti binatang." Baekhyun berseru lirih.

"Aku tidak bermaksud."

"Ini sakit."

.

.

.

Continue or delete?

.

.

Kita lihat apakah review melebihi 20 atau tidak. Jika penasaran..