New Savior

Proulogue

"Manusia selalu saja seperti ini, selalu saja memperlakukan kami para biju sebagai senjata mereka... " Gumam seekor rubah berwarna orange dengan melambaikan 9 ekor di belakangnya, tapi hanya sepertiga saja sedangkan yang lain tertahan, sedikit memperlihatkan ke gagahannya. Di hadapannya seorang bocah berambut merah dengan mata violet menatapnya seolah mengerti apa maksudnya.

"Jadi itu alasan utamamu kenapa kau sangat membenci Manusia... Kyuubi...san" Komen bocah itu menatap polos sang rubah.

'San... Dia bukalah tipe Bocah polos, tapi...Apa ia berkata seperti menganggapku sebagai manusia juga sepertinya?' Pikir mosnster itu menyipitkan matanya menatap bocah dihadapannya penasaran. "Itu hanyalah bagian kecil dari kebencianku. Aku terlahir dari kekuatan kebencian yang ada di dunia ini.. Aku adalah kebencian itu sendiri" ucap sang rubah. Bocah itu menggelengkan kepalanya tidak percaya dengan perkataannya.

"Kau salah..." Ungkapnya dan Monster besar itu menatapnya bingung. "Dari apa yang kuketahui, semua yang terlahir di dunina ini adalah suci.. Itu yang dikatakan Ayame nee chan dan teuchi jiji dan aku percaya pada apa yang mereka katakan. Ia berhenti sejenak menutup mata. "Keadaanlah yang membuatnya menjadi pembenci atau dengan kasih sayang.." Lanjutnya menatap kyuubi dengan mata violetnya berubah menjadi merah dengan tiga tomoe.

"Kau hanya bocah naïve yang tidak tau apa-apa... Lihatlah dirimu, dengan semua apa yang telah kau dapatkan justru membuatmu berakhir seperti ini.. Itu hanyalah salah satu dari jutaan keserakahan manusia" komen kyuubi seolah menceramahi bocah itu. "Dan mata itu.. Mata itu adalah buktinya secara langsung" lanjutnya.

"Hai... Aku mengakui kalau aku mendapatkan mata ini ada karena kebencian... Tapi bukan berarti aku harus menyerah pada kebencianku bukan? Mereka mengangkapku monster dan aku tidak merasa monster. Aku hanya akan berusaha keras, lebih keras lagi untuk membuktikan bahwa aku bukanlah moster.." Ia berhenti sejenak menarik napas panjang

"Juga kau bukanlah monster yang seperti mereka katakan. Kau tidak pernah menginginkan menghancurkan konoha sebelumnya. Ini semua karena pria itu mengeluarkanmu dari tubuh ibuku saat aku lahir.. Di mataku kau tidak bersalah dan kau bukanlah seorang yang di penuhi kebencian." Bocah itu berhenti lalu melangkah mendekati monster yang hanya bisa penasaran melihat apa yang akan bocah itu lakukan.

"Aku mengerti kenapa kau memiliki begitu banyak kebencian pada manusia selama ini. Sejak era kau dikendalikan oleh Madara Uchiha, lalu senju Hashirama menyegelmu dalam tubuh istrinya sendiri memulai mengurungmu." Ia berhenti menutup mata sambil menatik napas."Di penjara seorang diri selama 1 bulan saja sudah sangatlah sesak, dan kau di segel pada tiga generasi. Bisa dibilang lebih 100 tahun untukmu berada di segel berbeda, seorang diri. Tidak wajar tentunya jika kau tidak membenci manusia"

Kyuubi diam tidak merespon perkataan itu, dan ia memang harus mengakui kalau itu adalah sebuah kebenaran. Alasan utama kebenciannya pada manusia di mula dari Sharingan yang mengendalikannya lalu kebebasannya di renggut. Terbelenggu selama 3 generasi bukanlah hal yang bisa di pahami atau di mengerti oleh siapapun juga. Dan parahnya lagi keberadaannya tidak dianggap, ia hanya di anggap sebagai senjata saja, bukan seperti suatu makhluk hidup.

"Tapi singkirkan dulu perkataan orang tentangmu apapun itu, karena mereka semua bodoh. " Ia tersenyum sejenak menatap kyuubi hangat, tidak terlihat rasa khawatir sedikitpun. "Bagiku Kau adalah pelindungku.. seseorang yang telah melindungiku selama ini, mengawasiku selama ini dan satu-satunya yang mengetahui apa isi hatiku. Mungkin kau tidak menyadari ini.. Tapi sejak dulu.. Sejak aku mengetahui tentang kebenaran, jauh dari lubuk hatiku paling dalam kau kuanggap... Saudaraku" ungkap bocah itu menempelkan tangannya di moncong kyuubi.

Saat ini di leher dan tubuh kyuubi di oleh segel kuat yang membuatnya tidak bisa bergerak. Itu asalah segel Rikudo yang digunakan untuk menahan pergerakannya. Juga di tangan dan kaki juga ke 9 ekornya bagian pangkal di tahan sedangkan sissanya melambai-lambai. Tentu saja Shok bagi kyuubi yang mendengarkan perkataan Bocah polos di barengi senyuman hangat sangat tulus itu padanya. Rasa bencinya seolah di lelehkan oleh kehangatan yang tidak pernah ia rasakan itu. Tapi bukan kyuubi namanya jika ia dengan mudah percaya pada manusia.

"Gahahaha... Lihatlah dirimu bocah... Seorang prodigy, Uchiha Uzumaki Naruto, umur 7 tahun membangkitkan Sharingan umur 8 tahun menguasai dengan sempurna sharingan. Menjadi genin umur 9 tahun, pengendalian katon sempurna harus berakhir karena keangkuhan manusia di luar sana, khawatir pada kekuatan yang akan kau dapatkan karena diriku dan darahmu... Cerita tentangmu akan berakhir di sini bahkan kau tidak bisa menyelesaikan mimpimu..." Ungkap kyuubi menertawai bocah bernama Naruto itu.

Saat ini, di luar sedang dilakukan prosesi pemindahan kyuubi di sebuah tempat rahasia di lindungi barrier yang kuat, sangat kuat. Yondaime Hokage berlaku sebagai pelaku asli di sini dan sebagai calon tubuh berikutnya adalah bocah seumuran Naruto mirip sekali dengan Yondaime, bagaikan bunshin mininya.

Konoha memutuskan untuk mengambil kyuubi dalam tubuhnya khawatir akan kekuatan yang besar di dapatkan olehnya dimasa akan datang. Dengan chakra kyuubi dan Sharingan akan menciptakan monster luar biasa. Disamping itu, ini juga adalah hukuman karena ia menghabisi beberapa warga dan Shinobi beberapa hari yang lalu, warga dan Shinobi dari konoha. Ia lepas kendali entah dengan alasan apa dan menghancurkan mereka semua sangat sadis. Kerusakan parah akibat kejadian itu, juga menciptakan teror membuat warga semakin membencinya.

"Mungkin ini adalah akhir, atau mungkin ini adalah awal, siapa yang tau.. Kyuubi. Lagi pula aku tidak pernah menyesali perbuatanku itu karena aku merasa tidak bersalah dan mereka memang pantas mendapatkannya karena melanggar aturan Sandaime jiji" komen pelan Naruto melompat keatas kepaka kyuubi lalu duduk bersila di sana seperti seorang yang sangat akrab dengan moster itu.

"Aku lebih memilih mati dengan membebaskanmu dari segel itu. Kurasa kau sudah tau alasanku itu karena kau berada dalam tubuhku" gumam pelan bocah itu menundukan wajahnya.

Terlihat ada ukiran fuinjutsu muncul mulai dari ekor kyuubi satu persatu dan merambat ke seluruh tubuhnya. Kyuubi tentu menyadari itu, begitu juga dengan Naruto yang menyipitkan matanya. "Jadi prosesnya sudah di mulai" gumam pelan Naruto.

'Uzumaki Uchiha Naruto... Mungkin terlambat bagiku untuk menyadari ini, tapi... aku mengakui kalau kau memiliki sesuatu di dalam hatimu, tidak seperti manusia serakah yang ada di luarsana. Sangat di sayangkan jika kau berakhir disini..' Pikir Monster itu sejenak.'Aku penasaran akan menjadi seperti apa kau nantinya, tapi... Aku tidak dapat melakukan banyak hal dan...' Pikir sosok itu mengangkat arah tatapannya ke Naruto, sedangkan Naruto sebaliknya.

"Kau naïve... Aku lah yang menyebabkan semua penderitaanmu, aku lah yang menyebabkan kau mengalami derita berkepanjangan, aku penyebab kau dibenci dan diperlakukan seperti sampah seperti ini... " Ungkap kyuubi

"Hai.. Dan kaulah yang menjadikanku menjadi seperti sekarang ini.. Kau yang membuatku membangkitkan Sharinganku. Kau yang membuatku harus berusaha keras merubah semua persepsi warga tentangku dan menganggapku bukanlah monster... Disamping itulah kau tau sendiri bahwa.. Kaulah yang menjadi alasanku untuk kuat dan membuktikan padamu bahwa aku bukanlah seperti yang kau katakan... Kyuubi" komen Neruto bereaksi terhadap perkataan Kyuubi yang mencoba memastikan kalau naruto tidak seperti apa yang ia pikirkan.

"Dan karena itu semua, aku menginginkan kau bebas dari dalam tubuhku... Meskipun semua rencanaku gagal.. " Ia berhenti sejenak menundukan wajahnya menyesal. "Maafkan aku" lanjutnya.

Kyuubi menyipitkan matanya menyudutkan tatapannya pada bocah Naïve di hadapannya. Ia telah melalui banyak waktu bersama jinchuurikinya selama ini dan ia tau kalau itu semua adalah kenyataan.'Sama seperti perkiraanku rupanya' pikir kyuubi tersenyum.

"Jika aku harus berakhir di sini, maka berakhirlah... Tidak ada penyesalan atau kebencian dalam diriku dengan apa yang mereka lakukan padaku. Mereka hanya bereaksi wajar karena mereka manusia yang hanya bisa melihat, mendengar dan bertindak sesuai dengan itu. Mereka tidak bisa melihat isi dalam hatiku sepertimu... Kyuubi" lanjut Naruto bercerita diatas kepala rubah bereekor 9 itu.

"Aku tidak menyangka di saat terakhir aku akan merasakan hal seperti ini, tapi... Aku harus mengatakan aku sangat senang bersamamu selama 10 tahun terakhir" ucap kurama dengan seringainya membuat Naruto sedikit bingung. Ia tidak tau apa maksud rubah itu. "Aku hanya dapat melakukan ini, berharap tubuhmu akan menerimanya dengan baik setelah 10 tahun kebersamaan kita. Kau akan selamat atau tidak dari prosesi ini semua bergantung padamu... " Kyuubi memaksa tubuhnya bergerak dan memajukat kepalang tangannya tepat di hadapan Naruto.

"Huh... Apa maksudmu kyuubi... " Gumam bingung Naruto melihat hal itu.

"Tidak usah banyak tanya.. Aku tidak memiliki banyak waktu jadi lakukan cepat tempelkan tinjumu padaku. Ini adalah hadiah terakhirku juga sebagai ucapan persahabatan dariku... Gaki" komen tegas kyuubi. Meskipun ragu, bocah itu akhirnya melakukan seperti apa yang di perintahkan oleh kyuubi. Awalnya ia melebarkan matanya merasakan sesuatu, tapi ia terenyum saat kyuubi memberikan senyuman.

"Saat aku bilang tarik keluar chakraku, maka lakukan perintahku. Terik dengan chakra yang kau miliki gaki. Itu adalah inti Chakraku yang akan menjadi milikmu, bersatu di dalam tubuhmu dengan chakramu meski dua tempat berbeda." Jelas Kyuubi.

Naruto menyipitkan kedua matanya kebingungan apa yang sebenarnya kyuubi inginkan. "Apa maksudmu kyuubi, kenapa kau memberikanku inti chakramu. Lalu kau tidak akan memiliki chakra lagi" gumam khawatir bocah itu.

Sebuah senyuman terlihat di wajah monster rubah itu. "Tetap saja kau memikirkan orang lain meski kau sudah diambang kematianmu gaki... Aku akan memiliki chakraku kembali dalam beberapa tahun. Itu adalah inti kekuatanku yang akan menyelematkanmu dari kematian proses pengekstrakan diriku dalam tubuhmu. Sangat jarang mendapatkan orang sepertimu yang merelakan hidup demi biju, bukannya malah memanfaatkan kami sebagai ambisimu. Terimalah gaki.. " Kyuubi mulai tertarik oleh huruf kanji dan Chakra kyuubi berwarna orange terang mulai keluar dari tubuhnya, tertarik oleh chakra bocah itu berbentuk telapak tangan,menggenggam erat chakranya.

"Meski hanya sebanding sengan 3 ekor chakraku, kurasa itu bisa menyelematkanmu...Sampai jumpa lagi... Uzumaki... Uchiha... Naruto," dengan itu kyuubi tertarik dari tempat itu menghilang untuk selamanya meninggalkan Naruto yang terlempar ke bawah mendarat mulus di atas permukaan air. "Saat kita bertemu lagi, pastikan kau mempersiapkan dirimu... Sebagai hadiah terakhirku, aku akan memberitahukanmu namaku... Kurama" suara kyuubi masih terdengar meski ia sudah menghilang, meninggalnya chakranya yang membentuk seperti rubah lalu masuk ke tubuh Naruto menyatu dalam tubuhnya.

"Begitu yah... " Gumamnya tersenyum menatap kearah hilangnya kyuubi, lalu menatap tangan kanannya sendiri setelah melakukan tos dengan kyuubi. Kayu segel rikudo penghalang telah menghilang menjadi gumpalan asap benar-benar meninggalkannya sendiri.

"Arigatou.. Kurama... Suatu hari nanti akan kupastikan kalau kau bebas dari dunia ini... Selamanya..."Gumam pelan Naruto penuh keyakinan

"Bagaimana keadaannya?" Tanya sosok tua dengan pipa tembakau di mulutnya pada seorang Suster di dalam ruangan berwrna putih. Ruangan itu adalah rumah sakit dimana seorang sekitar 13 tahun terbaring lemah dengan beberapa selang impus di lengannya dan monitor pemantau keadaannya.

Bocah itu memiliki rambut merah jabrik cukup panjang, membentuk bang menutup wajah bagian kanannya, ia adalah Uzumaki Uchiha Naruto. Ia tidak tewas stelah kyubi di keluarkan dari dalam tubuhnya, tapi sebagai gantinya ia koma. Sudah tiga tahun ia koma dan tidak bereaksi sediktpun sampai sekarang terhadap obat-obatan yang di berikan padanya. Tubuhnya menolak semua itu kecuali impus untuk membuatnya tetap bertahan.

"Masih sama seperti kemarin Sandaime Sama..." Jawab suster. Sosok tua itu adalah sandaime Hiruzen Sarutobi yang selama ini merawat Naruto seperti keluarganya sendiri.

Pertumbuhan Naruto normal layaknya bocah seumurannya meski ia tidak sadarkan diri. Jika si lihat dari segi fisik, Naruto 100% dalam keadan sehat, sangat sehat mahan. Hanya saja jiwanya tenggelam di dalam mindscapenya. Sandaime pernah meminta bantuan dari klan Inoichi melacak keberadaan Naruto dengan jutsu rahasia mereka, tapi hasilnya nihil.

Secara kesehatan, tidak ada yang salah di tubuh Naruto, tapi tidak secara kejiwaan. Bocah berumur 10 tahun sebagai jinchuuriki di tarik paksa keluar biju dalam tubuhnya dan masih bisa hidup sampai sekarang, itu adalah sebuah mukjizat atau anugrah terbesar. Atau mungkin juga karena tubuh Uzumaki Naruto dominan dibandingkan Uchihanya.

Ia tidak mengetahui dari mana ia memiliki darah uchiha, entah dari ibu atau dari ayahnya, yang jelas ia pasti adalah seorang uchiha karena sharingan yang ia miliki. Itu adalah mutlak dan tidak dapat di ubah. Ia telah di asuh oleh sarutobi Hiruzen sejak berumur 4 tahun saat panti asuhan mengusirnya. Kemudian saat ia mengaktifkan sharingannya, ia diklaim sebagai uchiha dan di tempatkan di uchiha klan.

Naruto menjalani kehidupannya sebagai uchiha sama dengan yang lainnya walaupun 75% di habiskan untuk berlatih sedangkan sissanya untuk Sandaime. Ia memang uchiha dari darah, tapi jika di lihat dari sikap, ia lebih mirip uzumami atau Sarutobi yang penuh kasih. Seorang genius uchiha klan di kalangan bocah seusianya. Prodigy uchiha bangkit kembali di tangannya.

"Dokter.. Bagaimana perkembangan di tubuh Naruto kun?" Tanya penasaran Sandaime menatap dokter, seorang pria sekitar 40 tahunan di samping kanan suster memeriksa laporan.

"Sepertinya masih belum bisa di simpulkan Sandaime sama selama Naruto san belum sadar. Saat ia si bawa kesini dalam keadaan sekarat, semua titik aliran chakranya hancur. Entah apa yang terjadi padanya, tapi aku tidak yakin kalau ia bahkan akan memiliki chakra untuk mengaktifkan sharingannya" jawab dokter itu sambil menatap Sandaime serius. Sudah tiga tahun ia meneliti perubahan tubuh, terurama aliran chakra Naruto yangrusak akibat penarikan kyuubi dari dalam tubuhnya.

"Begitu... Berarti kehidupannya sebagai shinobi harus ia akhiri..." Komen sedih sandaime menatap ke dokter yang menganggukan kepalanya membenarkan persepsi Sandaime. 'Bocah malang... Apa yang telah kalian lakukan padanya Minato... Kalian sungguh tega memperlakukannya seperti ini, kau bahkan tidak memperdulikannya padahal kau tau betul kalau Naruto kun masih bisa selamat' pikir Sandaime geram pada Yondaime.

"Sistem aliran chakranya dipaksa membesar tiga kali lipat dibandingkan ukuran normalnya. Aku juga tidak tau kenapa bocah ini masih bisa selamat sampai sekarang. Tidak mungkin ada orang yang bisa selamat bahkan karena perubahan 1/5 aliran chakranya secara paksa seperti bocah ini. Chakranya sudah terkuras habis dan hampir seluruh titik tangketsunya telah rusak. Dia benar-benar tidak memiliki harapan lagi untuk menjadi Shinobi jika ia bisa selamat dari atau sadarkan siri dari komanya" lanjut sang dokter memberikan penjelasan panjang lebarnya pada Sandaime.

Sandaime menarik napas panjang mengingat betapa malangnya Naruto nanti jika ia sadarkan diri. Ia tau betul keinginan Naruto adalah menjadi ashinobi hebat dan membuat dirinya di kagumi oleh seluruh warga konoha. Kini ia tidak memiliki chakra lagi setelah beberapa orang sudah mulai mengakui keberadaannya, dan parahnya lagi konoha yang menyebabkan semua ini.

Semua tidak akan sama dengan yang dulu jika Naruto sadar, itu adalah harga mutlak melihat perlakuan yang ia terima dari para pemimpin Konoha yang menempatkannya di posisi seperti barang bekas, sudah tidak bisa dipakai lalu akan di buang begitu saja. Ia dijadikan jinchuuriki kyuubi, karena itu ia masih di anggap. Tapi setelah kyuubi dalam dirinya diambil, maka semua pasti akan berubah jauh dari apa yang dibayangkan.

"Berapa besar kemungkinannya untuk bisa siuman Doketer?" Tanya Sandaime penasaran.

"Sangat sedikit... Hanya 0,01% saja.." Jawab dokter. Sandaime menutup matanya berpikir apa yang harus ia lakukan. Ia tidak tega meligat Naruto seperti ini dari dalam hatinya. "Kalaupun ia siuman, kemungkinan ia akan lumpuh permanen karena urat-urat syarafnya ikut rusak bersama aliran chakranya, bahkan untuk berbicara saja susah baginya" lanjut dokter itu.

Sandaime menciba untuk memikirkan jalan keluar terbaik Untuk Naruto. Mungkin saja ia harus mengakhiri hidup Naruto untuk mengurangi penderitaannya. Jika Naruto mati paling tidak ia tidak akan menderita lagi. Tapi ia tidak tega untuk melihat cucunya sendiri mati karena perintahnya. Ia akan lebih memilih mati melindungi apa yang ia sayang di bandingkan dengan melihat orang yang ia sayang mati.

Setelah perkataan sang dokter, ia kemudian berpikir keras kembali. Jika Naruto siuman dan sesuai perkataan dokter maka ia akan melihat bocah itu lebih tersiksa lagi. Bagakan patung yang tak bisa menggerakan tubuhnya Sendiri. Satu-satunya jalan adalah mengambil jalan pintas mengakhiri ini semua.

"Dokter.. Lakukan suntik mati" ucap pelan Sandaime di ikuti beberapa tetes air mata. Sebenarnya dokter telah menyarankan hal itu sejak dua tahun lalu karena harapan untuk Naruto sangat kecil tapi Sandaime adalah satu-satunya yang menolak permintaan itu. Ia menanggung biaya pengobatan Naruto selama ini berharap pada kewajiban, tapi bukannya harapannya terkabul justru malah semakin menghilang.

Ia sangat menyanyangi Naruto, tidak ada yang tidak mengetahui hal itu, tapi justru membuatnya hidup seperti itu hanya akan membuat Naruto semakin sengsara Nantinya.

Dokter langsung menganggukan kepalanya mengerti apa yang harus di lakukan sementara sandaime berbalik dan melangkah ke arah jendela berlinangan air mata tidak sanggup melihat prosesi suntik mati.

Di dalam mindscape Naruto.

Terdengar suara tetesan air yang jatuh dari atas kelantai air seperti lorong bawah tanah tempat air kotor mengalir. Air itu berwarna cokelat orange gelap. Tetesan air jatuh kembali tepat di kening naruto, langsung menyadarkan pikirannya untuk membuka kedua mata indahnya.

"Hah.. Dimana aku... Ini terlihat seperti saat aku kyu- oh maksudku kurama ada dalam tubuhku. Tapi...?" Gumam pelan naruto langsung bangkit dan duduk menatap kesekitarnya

"Naruto..." Suara wanita memanggil namanya dari belakang tubuhnya, menggoyahkan konsentrasinya saat itu. Ia langsung membalikan wajahnya menatap kearah suara dan terlihatlah seorang wanita dengan pakaian merah dan rambut merah panjang berdiri di belakangnya tersenyum manis padanya. Wanita itu berada di kisaran 25 tahunan dengan mata ungu indah.

"Hah.. Siapa kau? Bagaimana kau bisa tau namaku?" Tanya bingung naruto menatap sosok yang tersenyum manis padanya itu.

"Ini tidak seperti yang kuharapkan.. Kenapa kau bisa secepat ini menemuiku" ucap wanita itu sedikit kesal. Perlahan naruto berdiri memperhatikan serius sosok itu.

"Apa kau seorang bidadari?" Tanya bodoh naruto

"Eh... Kenapa kau bilang seperti itu?" Tanya balik wanita itu.

"Hum... Kau sangat cantik, bahkan sakura chan tidak ada apa-apanya dibandingkan denganmu tebayou" ucap naruto membuat wanita itu sedikit memerah pada kedua pipinya mendengarkan pujian naruto.

"Heh... Arigatou naruto kun.. Tapi aku bukan bidadari?" Jawab senyum gadis itu.

'Jadi siapa dia?.. Dan bukannya seharusnya aku sudah mati saat ini.. Kyuubi sudah menghilang dari dalam diriku' Pikir naruto mengingat kembali kejadian itu lalu langsung melebarkan kedua matanya menatap sosok itu. "Ap-apa kau shinigami?" Tanya sedikit takut naruto. Wanita itu tersentak kaget sejenak lalu tertawa

"Gahahahhha... " Tawa keras wanita itu sambil memegang perutnya.

"HEI.. BERHENTI TERTAWA.. TAWAMU SANGAT JELEK TEBAYOU" ucap naruto menunjuk kesal sosok itu.

"KAU SALAH TEBANE" teriak sosok itu langsung menjitak kepala naruto keras. Naruto langsung mengelus kepalanya yang kesakitan kemudian menunduk..

"Ow... Itu sakit teba- hah .. Tebane?" Tanya bingung naruto menatap sosok itu yang kini tersenyum manis padanya.

"Eto.. Hum.. Aku lahir cepat jadi kalau bicara aku sering mengeluarkan kata tambahan seperti itu.. Sedikit susah menahannya meski aku sudah berusaha. Kuharap kebiasaanku itu tidak berpengaruh padamu.. Naruto kun" ucap senyum wanita itu menatap naruto. Ekspresi naruto berubah drastis, tubuhnya kaku dengan bibirnya gemetar begitu juga matanya. Ia ingin mengeluarkan air mata lalu melompat dan memeluk sosok itu.

"Ka chan" gumam naruto. Wanita itu terkejut terlebih dahulu. "Aku ingin sekali bertemu denganmu tebayou" lanjut naruto dalam pelukan tepat di bawah dada wanita manis berambut merah itu.

"Jadi tebayou huh? Kau memang anakku" gumam sosk itu memeluk balik naruto. Tidak lama setelah itu ia mekemudian melepaskan pelukannya dan menatap naruto hangat. "Waktu kaa chan tidak lama naruto kun.. Ini belumlah waktunya seharusnya kau bertemu denganku" lanjut ibu naruto

"Ke-kenapa? Bukannya aku juga sudah mati? Aku ingin bersama ibu selamanya" komen sedih naruto menyadari ibunya akan pergi lagi.

"Kita akan bersama-sama lagi tapi belum sekarang.. Perjalanan hidupmu masih panjang dan masih banyak hal yang harus kau lakukan sebelum datang menemuiku" ucap serius sosok itu membungkam naruto.

"Kalau aku belum mati, lalu dimana aku?" Tanya bingung naruto menatap ibunya.

"Kau berada di mindscapemu. Ibu akan menceritakan satu hal penting sebelum ibu pergi. Aku ada disini karena aku menyegel sebagian chakraku pada tubuhmu karena ada hal yang akan ibu lakukan untukmu" jelas sang wanita itu menatap kearah naruto yang masih sedih.

"Sebelumnya... Jelaskan dulu tentang kaa chan.. " Ucap senyum hangat Naruto penasaran ingin mengetahui tentang ibunya.

"Ibu akan menjelaskannya singkat" gumam sosok itu perlahan menarik napas menatap naruto. "Namaku adalah kushina uzumaki yang datang dari desa lain untuk dijadikan jinchuuriki karena aku memiliki chakra yang spesial. Aku dulu mencintai minato sebelum akhirnya ia menemukan senju shizune dan menikah dengannya. Hatiku hancur dan seorang bangsat bernama Takaji uchiha, di duga keturunan dari madara uchiha muncul dalam kehidupanku dan memperangkapku dalam genjutsu. Aku di diperkosa olehnya sampai akhirnya aku hamilkan dirimu" jantung naruto terasa berdetak sangat kencang seolah akan meledak oleh amarah.

"Dia tau kalau aku jinchuuriki kyuubi dan kelemahan segel yang menahan kyuubi adalah pada saat melahirkan, tapi aku tetap senang karena meskipun begitu aku sangat menantikan kehadiranmu. Uchiha klan sendiri memintaku secara langsung untuk menggugurkanmu karena menurut mereka anakku adalah aib uchiha saat takaji dinyatakan sebagai miss nin karena perbuatannya padaku" perlahan air mata menetes dari kedua mata naruto, air mata kebencian.

"Tapi mereka tidak berhasil melakukannya padaku tebane... Sampai akhirnya tibalah hari kelahiranmu yang bertepatan dengan tragedi kyuubi. Takaji muncul dan memaksa keluar kyuubi dari tubuh kaa chan meski resikonya adalah kematian kaa chan. Saat itu shizune juga sedang melahirkan anaknya bersama minato" lanjut kushina menceritakan masa lalu.

"Minato bertarung dan menang melawan takaji lalu datang untuk menolongku. Aku berencana membawa kyuubi mati bersamaku tapi minato menolak karena takaji mengancam untuk mengambil lagi kyuubi dan akan menguasai dunia. Ia kemudian merencanakan untuk melakukan kinjutsu shiki fujin dengan mengorbankan nyawanya untuk menyegel kyuubi di tubuh menma yang ia duga sebagai anak dalam ramalan yang akan membawa perdamaian. Saat itulah ka chan sadar bahwa hanya satu orang yang dapat menghentikan sorang takaji yaitu anaknya sendiri yang memiliki darah dagingnya dan itu kau" ucap kushina serius membuat naruto sedikit terkejut.

"Ka-kaa chan percaya?" Tanya shok kushina.

"Pasti... Tugas orang tua untuk mempercayai kekuatan anaknya, sama halnya dengan minato mempercayai anaknya" jawab senyum kushina dan naruto lagi-lagi meneteskan air mata. "Setelah itu, ka chan mendahului minato melakukan shiki fujin sehingga ia tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain menyiapkan altar hakke fuin segel yang ia gunakan untuk menyegel kyuubi. Ibu mengatakan padanya kalau aku akan membawa sebagian chakra kyuubi agar jinchuuriki itu selamat dalam penyegelan karena hanya seorang uzumaki yang bisa menahan kekuatan penuh dari kyuubi, saat itulah.. Ibu menggunakan shiku fujin menyegelnya dalam tubuh ibu selamanya. Sissanya minato menyegelnya padamu.., menjadikanmu sebagai jinchuuriki ketiga kyuubi" jelas kushina sangat serius. Naruto memperhatikan sangat serius perjelasan ibunya. Tidak pernah ia seserius itu sebelumnya dalam hidupnya meski cuma sekali.

"Aku tidak pernah menyangka kalau Minato akan melakukan ini padamu... Maafkan kaa chan telah membuatmu menderita..." Gumam sedih menundukan kepalanya.

"Ka-kaa chan tau?" Tanya bingung Naruto.

"Kaa chan melihat semua dalam mindscapemu... Minato tidak seharusnya melakukan hal itu pada anakku sendiri yang telah menjadi penyelamat konoha bersamaku. Aku mengorbankan nyawaku dan juga keluargaku untuk konoha tapi mereka membalasnya dengan... Mengeluarkan kyuubi dalam tubuhmu meski mereka tau resikonya adalah kematianmu. Kaa chan tidak akan pernah memaafkan mereka atas apa yang mereka lakukan" ungkap emosi bercampur kesal Kushina mengetahui apa yang dilakukan konoha pada keluarganya.

"Kaa chan.." Gumam Naruto tidak tau harus mengatakan apa lagi pada ibunya.

"Naruto... Berjanjilah pada kaa chan kalau kau tidak akan pernah membiarkan dirimu di perlakukan seenaknya lagi oleh Konoha. Berjanjikah pada ibu kalau kau akan melawan semua perlakuan buruk mereka meski harus menjadikanmu seorang miss nin... Sudah cukup ibu yang di khianati oleh mereka, kaa chan tidak ingin kau juga di manfaatkan seperti ibu... Berjanjilah... " Tegas kushina memegang kedua bahu Naruto menatapnya tajam.

"Ha-hai.. Aku berjanji.. Ka chan" respon tegas penuh keyakinan Naruto. Kushina tersenyum melihat kedua mata merah tiga tomoe Naruto menatapnya.

"Aku tau kalau suatu saat nanti kau akan membutuhkan chakra kyuubi, jadi Kau harus mengambilnya langsung di dalam perut shinigami sendiri. Singkatnya begini, aku sengaja menyiman chakraku dalam dirimu untuk saat ini, memberitahukanmu segalanya, termasuk aku menyimpan chakra kyuubi di dalam perut shinigami. Kau harus mengambilnya, dan caranya aku sudah tinggalkan di kediaman uzumaki.. " Jelas kagi kushina dan melihat ketubuhnya yang sudah mulai menghilang. Kushina menyemptkan dirinya mengecup kening Naruto lembut.

"Ka-ka chan?" Gumam naruto sedih menyadari ibunya sudah akan menghilang.

"Aku menyayangimu Naruto kun.. Hiduplah bahagia dan janganlah menjadi sesuatu yang bisa dimanfaatkan seperti ibu oleh konoha... Aku akan melakukan sesuatu untuk terakhir kalinya... Melindungimu.." Dengan itu kushina menghilang dari pelukan Naruto. Terlihat Naruto berdiri menatap kedepan lurus dengan tatapan tajam mata Sharingannya.

'Paling tidak rencana pertamaku berhasil...' Pikir Naruto dengan seringai di wajahnya. Entah rencana apa itu, tapi rencana itu berhasil sesuai dengan apa yang ia inginkan. Naruto bukanlah tipe orang yang melakukan sesuatu tanpa di rencanakan terlebih dahulu, termasuk apa yang ia lakukan saat ini.

Sementara di luar ruangan, terlihat suster sudah mempersiapkan jarum suntik berisi suntikan kematian seperti permintaan Sandaime. Hiruzen Sarutobi masih menatap kearah luar jendela dengan meneteskan air mata dari tatapannya. Ekspresi berat dan sangat sedih terlihat jelas dari wajahnya.

Lengan kanan naruto telah di persiapkan sebagai ssaran suntikan, di pegang oleh suster. Dokter mengambil jarum suntik di tangan suster yang lainnya siap melakukan eksekusi. Jarum semakin dan semakin dekat akan tertusuk ke lengan bocah berambut merah itu. Sekitar 1 cm saat akan menyentuh lengannya, tiba-tiba lengan Naruto berekasi seolah menolak apa yang akan dilakukan oleh dokter itu.

"Ti-tidak mungkin" gumam sang dokter shok sedikit mengeraskan suaranya sampai di telinga Sandaime. Dan memang benar, Sandaime langsung berbalik cepat mencari tau apa yang dokter itu kagetkan.

"Cha-chakra ini... " Ungkap Shok sandaime merasakan chakra yang sangat ia kenal. Matanya melebar melihat kedepannya dimana dokter dan suster berada. Ia ingin mengatakan sesuatu tapi bibirnya tiba-tiba kaku tidak percaya akan apa yang ia lihat "Ku-Kushina..." Lanjutnya Shok.

Tubuh dokter dan suster itu di belit oleh rantai chakra berwarna perak berasal dari dada Naruto. Rantai itu melilit tubuh mereka lalu mengangkat tinggi keduanya sampai 2 meter di atas permukaan lantai ruangan.

"AAAKKKHH.. APA INI" rintih kesakitan dokter itu meronta ingin membebaskan diri malah lilitan rantai semakin panjang. Dari ujung lutut mereka sampai ke ujung pangkal leher bawah mereka. Kemudian mereka terlempar keras ke arah tembok menubruk tembok sebelum akhirnya pingsan dan rantai chakra itu menghilang dari tubuh Naruto.

Sandaime dengan keraguannya melangkah nendekati Naruto, mencoba mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia baru saja merasakan chakra Kushina uzumaki dan kemampuan Khususnya sebagai pengendali rantai chakra. Kemampuan yang ia gunakan untuk menekan chakra kyuubi dalam tubuhnya. Sandaime berhenti di samping kanan Naruto menatap kearah wajah Naruto mengabaikan dua sosok madis tersandar di tembok.

'Kushina... Kau mencoba untuk melindungi anakmu dengan chakramu.. Tapi.. Bagaimana bisa?' Pikir penasaran Sandaime. Perlahan kelopak mata kanan Naruto bergerak lalu keduanya seolah akan membuka. Mata Sandaime melebar melihat reaksi Naruto saat itu. Sudah tidak ada lagi alat yang nenghubung di tubuhnya, semua sudah dilepaskan oleh kedua medic.

Mata Naruto perlahan membuka, melihat ke cahaya putih terang di depan matanya langsung. Sangat menyilaukan, dan masih sangat buram. Pertama dan kedua ia membuka matanya masih sama, lalu berikutnya sudah mulai jelas dan semakin jelas.

"Dimana aku..." Gumam lemah Naruto menatap masih agak buram ke plafon putih ruangannya. Tatapannya menangkap ada seseorang di samping kanannya, seseorang yang ia kenal, sangat ia kenal.

"Naruto.. Kun" gumam Sandaime tidak tau reaksi apa yang akan ia keluarkan saat itu, apakah ia akan senang atau sedih dan sebagainya melihat Naruto sudah Siuman

"Jiji... " Respon pelan Naruto menatap Sandaime dengan mata Violet gelapnya.