Disclaimer: Kuroko no Basuke is belong to Tadatoshi Fujimaki, of course
Main Cast: Kuroko Tetsuya, Akashi Seijuro, Kise Ryouta, Aomine Daiki, Murasakibara Atsushi, Midorima Shintarou
Warning: Au, ooc, konsep yang (mungkin) sudah umum
Akira Scarlet present: How to Survive
Chapter 1: Future
Abad 23
Jika kalian bertanya seperti apa keadaan dunia pada saat ini, hilangkan pikiran bahwa sekarang dunia telah dipenuhi teknologi yang canggih, gedung-gedung menjulang tinggi, dan keadaan yang damai. Jadi, seperti apa dunia sekarang?
Kacau, itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan saat ini. Kalian ingin tahu kenapa? Begini ceritanya…
3 tahun yang lalu, keadaan masih seperti abad ke 21. Namun, semuanya berubah saat New York diserang oleh makhluk misterius yang ganas. Makhluk itu berbentuk seperti serangga, persis seperti di film-film yang menceritakan tentang makhluk antah berantah yang tiba-tiba menyerang kota. Warnanya hitam keabuan, dan 2 kali lebih besar dari manusia. Makhluk itu disebut Niger yang dalam Bahasa Latin berarti hitam.
Serangan Niger di New York hanya awal dari serangan-serangan lain. Saat ini, semua negara memberlakukan program wajib militer. Seluruh laki-laki berusia 15 tahun harus mengikuti wamil ini.
Sekarang, setiap kota memiliki barrier untuk menahan serangan Niger. Ada terowongan bawah tanah sebagai jalur keluar masuk antar kota. Sudah 1 tahun lamanya negara negara Asia tidak mendapat serangan lagi.
Tokyo, 2225
"Aomine-kun, kalau kau tidak bangun kita semua akan dihukum nanti."
Aomine Daiki, seorang lelaki dengan rambut biru tua itu terbangun. Ia mengedarkan pandangan. Ternyata teman berwajah datarnya, Kuroko Tetsuya, yang membangunkannya.
Dengan malas Aomine pergi ke kamar mandi. Sementara itu, teman sekamarnya menunggu dengan setia sambil mengobrol.
"5 menit lagi kita akan terlambat," Ujar pemuda berambut merah, Akashi Seijuro. "Akan kubunuh dia jika kita terlambat."
"Bagaimana kalau kita duluan saja?" Usul pemuda berkacamata yang sedang mengetukan jarinya ke meja.
"Tidak boleh Midorima-kun. Tidak setia kawan namanya," Kata Kuroko.
Sesaat kemudian Aomine sudah keluar dari kamar mandi. Ia memakai seragam yang sama dengan kelima temannya yang lain.
"Baiklah, ayo pergi ssu!" Seru pemuda berambut kuning, Kise Ryouta. Mereka berenam berjalan menuju kelas mereka.
Tokyo, merupakan salah satu Negara dengan prajurit terbaik saat ini. Semua yang lulus dari program wamil – yang hampir sama dengan sekolah – ini mempunyai kemampuan bertarung yang tinggi.
Namun saat ini banyak beredar kabar bahwa wamil Tokyo mempunyai murid berbakat yang jarang sekali ditemukan. Jumlahnya ada 6 orang, dan mereka berbakat dibidangnya masing-masing. Mereka adalah Kuroko Tetsuya, Akashi Seijuro, Kise Ryouta, Midorima Shintarou, Murasakibara Atsushi, dan Aomine Daiki.
Kuroko Tetsuya, selain hebat dalam menembak, ia juga dapat membuat orang lain tidak merasakan keberadaannya. Akashi Seijuro, selain hebat dalam menggunakan pistol semi otomatis, ia memiliki penglihatan yang dapat melihat jarak yang jauh. Kise Ryouta, selain terampil dalam menggunakan long sword dan revolver, ia juga cepat dalam mempelajari sesuatu.
Midorima Shintarou, selain mempunyai julukan sniper, ia tidak pernah salah dalam perhitungan. Murasakibara Atsushi ia mempunyai strategi pertahanan yang kuat. Aomine Daiki, kemampuannya bertarung one-on-one sangat mengesankan. Keenam murid wamil ini juga mempunyai bakat dalam bertarung.
Saat ini mereka sudah menjalani wamil selama 2 tahun. Hampir semua orang berharap kalau mereka berenam dapat memecahkan rahasia dibalik serangan Niger ini.
"Tepat waktu. Beruntung sekali kalian," Ujar wanita berambut coklat pendek, Aida Riko. Ia memandang keenam muridnya. "Kalau saja kalian satu detik lebih lambat, hukuman menanti kalian."
Akashi mendelik pada Aomine, yang membuat mereka nyaris terlambat. Sedangkan Aomine hanya memalingkan wajah.
"Maafkan kami," Kuroko menunduk meminta maaf. Riko menghela nafas, "Baiklah, kalian boleh duduk," Katanya.
Aida Riko adalah satu-satunya wanita di sekolah wamil ini. Selain Satsuki Momoi yang sudah ditugaskan entah kemana. Jika seluruh lelaki wajib mengikuti wamil, perempuan tidak diwajibkan. Namun mereka diperbolehkan jika ingin mengikuti wamil.
Pelajaran selesai pukul 2 siang. Semua murid pergi ke kantin untuk makan siang. Tidak terkecuali keenam murid berbakat ini.
"Apa pelajaran sehabis ini?" Tanya Murasakibara sambil memakan snack.
"Teori mengenai Niger dan asal-usulnya ssu," Jawab Kise.
"Aku berharap pelajaran mengenai Niger itu ditiadakan," Ujar Aomine.
Tiba-tiba terdengar suara senior mereka, Kasamatsu Yukio, berteriak melalui speaker, "Semuanya cepat ambil senjata kalian, sejumlah Niger telah menyerang!"
"Apa?"
My first fanfic^^... Jadi maaf kalau ada yang masih kurang
Special thanks to Roux Marlet yan sudah repot-repot memberi saran, Thank you!
Terima kasih juga untuk yang sudah membaca dan mereview fanfic ini, Thank you very much!