Title : I, Who Beside You 1

Pairing/Charas : Wonkyu, a bit Krisho (puppy love)

Genre : Family, Romance, Drama

Disclaimer : All casts are belong to their self and God

Warning : Un-betaed, GS, OOC, OC, AU

Summary : You always with someone else rather stay with me. You always belong to someone else instead being mine. Now, it's my time to hold you, to stay with you, to love you.

( 。・_・。)(。・_・。)

"Topi?"

"Cek."

"Bekal?"

"Cek."

"Baju olahraga?"

"Cek."

"Ciuman untuk appa?"

"Ce… Eh?! Belum appa! Mana pipi appa?!"

Choi Siwon tersenyum lebar menanggapi tingkah lucu putri mungilnya tersebut. Choi Joonmyeon yang sekarang sedang merentangkan kedua tangannya dan berusaha menggapai tubuh sang appa yang jauh menjulang tinggi di hadapannya.

"Oh ayolah appa. Joonie sudah terlambat. Nanti Joonie ditinggal sama Fanfan." Pinta putrinya tersebut dengan raut wajah sememelas mungkin. Biasanya Siwon akan luluh jika Joonmyeon memasang raut wajah seperti itu. Ditambah dengan bola mata yang dia pasang seperti bola mata anak anjing, bibir yang melengkung ke bawah seperti ingin menangis dan pipi yang dikembungkan.

Siwon sebenarnya sudah sering melihat raut wajah memelas Joonmyeon, tapi tetap saja dia akan jatuh bertekuk lutut dan menuruti permintaan sang buah hati. Lagipula ciuman rutin mereka memang yang ditunggu oleh Siwon.

Siwon menyamakan tinggi badannya dengan Joonmyeon dan menyodorkan pipinya kepada sang anak. Joonmyeon terlihat senang dan langsung memeluk leher sang appa dan mengecup pipi yang disodorkan tersebut.

"Muach." Ucap Joonmyeon memberi suara efek ciumannya kepada sang appa sebelum dia melepas pipi Siwon. Siwon sendiri setelah mendapat ciuman dari Joonmyeon, membalasnya dengan kecupan di kedua pipi Joonmyeon, hidung, dahi serta bibir putrinya tersebut.

Siwon juga langsung menggendong tubuh mungil Joonmyeon dan membawanya ke luar rumah, membawanya ke Wu Yifan yang sudah menunggunya di depan pintu pagar rumah sederhananya tersebut. Pemuda tanggung yang lebih tua lima tahun daripada Joonmyeon itu selalu mengantarkan putrinya ke sekolah.

Siwon sangat berterima kasih kepada Yifan karena sudah bersedia menggantikannya mengantar Joonmyeon bahkan sesekali menemani Joonmyeon di sekolah ketika Siwon terlambat menjemput.

Ya, meski Siwon tahu Yifan memiliki niat lain selain membantunya, tapi Siwon yakin Yifan adalah anak yang baik. Yifan pasti bisa menjaga Joonmyeon dan itulah yang membuat Siwon tenang membiarkan anaknya selalu pergi berdua dengan Yifan.

"Pagi Siwon ahjussi." Sapa Kris dari atas sepedanya ketika dia melihat Siwon dan Joonmyeon keluar dari pagar rumah mereka.

"Pagi Yifan." Sapa Siwon balik.

"Hei Joonie, kenapa masih digendong oleh Siwon ahjussi? Kau sudah besar. Jangan manja sama Siwon ahjussi terus. Ayo sini." Ujar Yifan sambil menepuk-nepuk kursi sadel sepeda di belakangnya. Joonmyeon langsung cemberut mendengar perkataan Yifan yang menuduhnya anak manja. Joonmyeon berpikir, memangnya salah jika bermanja-manja dengan ayahnya sendiri. Lagipulan Siwon sendiri yang menggendongnya.

"Fanfan jelek! Biarkan saja! Fanfan iri bukan?!"

"Anak pendek! Seenaknya menyebutku jelek! Sudah! Jangan banyak bicara! Cepat naik! Nanti kita terlambat."

"Hmph!" Joonmyeon semakin kesal dengan Yifan terlebih lagi Yifan seenaknya saja memerintahnya. Namun, meski begitu, Joonmyeon memberi syarat kepada Siwon untuk menurunkannya di sadel belakang sepeda Yifan.

"Yifan-ah, jaga Joonie baik-baik ya." Pinta Siwon kepada Yifan. Yifan menjawab dengan senyuman simpul sebelum memastikan Joonmyeon nyaman duduk di belakangnya lalu mengayuh sepedanya.

Dari kejauhan terlihat Joonmyeon yang melambaikan tangan ke arah Siwon.

"Dah appa! Jangan terlambat jemput Joonie ya!"

"Ya sayang. Hati-hati! Belajar yang benar!" teriak Siwon kemudian beranjak memasuki rumahnya kembali dan bersiap-siap untuk pergi bekerja.

.

.

.

"Siwon-ah, ini surat yang harus dikirimkan hari ini. Tolong ya."

"Siwon-ah. Paketku belum datang ya?! Kalau sudah, tolong letakan saja di ruanganku ya."

"Siwon-ah. Ini bukan suratku. Hyukjae salah lagi meletakannya."

"Siwon-ah. Tolong panggilan kurir yang kemarin ya. Dia kerjanya bagus. Ah, sekaligus tolong paket ini dikirim ya."

Siwon-ah, Siwon-ah, dan Siwon-ah. Nama itu terus menggema di ruang kecil bertuliskan Mail Room atau ada juga yang menyebutnya bagian Ekspedisi, tempat Siwon bekerja sebagai staf. Pekerjaan yang secara garis besar memang hanya terkait dengan surat menyurat, paket dan kiriman. Semua orang bisa melakukannya namun jarang yang ingin berada di posisi seksi repot seperti itu. Daripada mejadi staf Mail Room, lebih baik mereka bekerja di tempat lain. Entah apa yang membuat mereka tak mau bekerja disana, tidak ada yang tahu. Tetapi mereka semua bersyukur ada seorang Choi Siwon yang dengan senang hati menerima pekerjaan itu ketika dia di tawari oleh bagian SDM.

Pekerjaan Siwon sekarang mungkin tidak sesuai dengan titel Master di bidang Manajemen miliknya, namun pekerjaan ini adalah pekerjaan yang dia dapat pertama kali ketika musibah itu menimpanya. Pekerjaan ini yang sampai sekarang membuatnya mampu menafkahi Joonmyeon dan dirinya, menyekolahkan Joonmyeon dari taman kanak-kanak sampai sekarang Joonmyeon berada di sekolah dasar. Pekerjaan ini yang membuat Siwon tidak kehilangan hak asuhnya atas Joonmyeon.

Terlebih lagi pekerjaan ini adalah pekerjaan yang tidak menyita waktunya. Dia bisa memanfaatkan waktu istirahat siangnya untuk menjemput Joonmyeon. Siwon pun jarang lembur karena semua pengiriman harus mengikuti waktu perusahaan pengiriman yang biasanya hanya sampai sore. Dengan pekerjaan ini, Siwon memiliki banyak waktu bersama dengan Jonnmyeon.

"Siwon-ah, kau dipanggil ke ruang SDM." Suara Hyukjae, temannya di bagian Ekspedisi membuat Siwon memanglingkan wajahnya dari surat-surat yang harus dia kirim ke wajah tegas namun tampan milik Hyukjae.

"Ada apa?" tanya Siwon singkat.

"Tidak tahu. Aku hanya menyampaikan pesan saja." Jawab Hyukjae lalu mengambil alih pekerjaan Siwon.

"Aku pergi dulu Hyukkie."

"Oke." Siwon kemudian berjalan menuju ruang SDM. Sesampainya disana, Siwon langsung disuruh untuk segera menuju ruang Manajer Rekutmen dan Penempatan. Siwon hanya bisa mematuhinya dan segera menuju ruang yang dimaksud.

Tok, tok.

"Masuk." Sahut manajer tersebut mempersilahkan Siwon masuk ke dalam ruangannya. Siwon membuka pintu itu lalu memasuki ruangan yang lebih besar dari ruangannya itu.

"Anda memanggil saya pak?" tanya Siwon langsung sambil berdiri di depan manajer yang tengah memeriksa sebuah berkas. Begitu dia menyadari Siwon telah masuk ke dalam ruangannya, wajahnya langsung tersenyum lebar dan dia pun berdiri.

"Ah, Siwon-ah! Aku sudah menunggumu sejak tadi. Duduklah." Ujarnya riang dan kini mempersilahkan Siwon untuk duduk.

Dengan ragu, Siwon mengambil satu dari dua kursi di depan meja sang manajer. Siwon sebenarnya bingung mengapa dia dipanggil ke ruang SDM. Seingatnya dia tidak pernah melakukan kesalahan, jadi apa alasannya sampai dia dipanggil. Tidak mau membuang waktu dengan keingin tahuannya, Siwon langsung bertanya.

"Ada apa pak?"

"Wow, langsung ke inti permasalahan. Kau buru-buru sekali, memangnya kamu mau kemana?" gurau manajer itu yang membuat Siwon sedikit kesal tapi dia menahan dirinya.

"Saya harus segera kembali bekerja pak. Hyukjae seorang sendiri di ruangan." Jelas Siwon sambil tersenyum. Manajer itu terkekeh sebelum menyanggupi keinginan Siwon untuk segera memberikannya informasi mengapa dirinya di panggil ke ruang SDM,

"Oke, oke. Saya langsung saja. Siwon-ah…"

"Ya?"

"Sesuai dengan rapat dengan direksi, perusahaan memutuskan untuk memindahkanmu ke bagian lain." Ucapnya masih dengan senyum tiga jarinya. Siwon membelalakan kedua matanya terkejut.

"Me…memindahkan saya pak?! Tapi kenapa? Apa saya berbuat kesalahan sehingga saya dipindahkan?" tanya Siwon cemas.

"Bukan, bukan seperti itu. Justru karena pekerjaanmu sangat bagus, kami bermaksud mempromosikanmu." Jelas manajer itu membuat Siwon menghela nafas lega. Namun itu hanya sebentar karena kini kebingungan kembali menyelimuti pikiran Siwon.

"Promosi?"

"Ya, promosi."

"Kalau saya boleh tahu, saya dipindahkan ke bagian apa pak?"

"Hm… Perusahaan ingin memindahkanmu ke bagian corporate secretary dan kau akan menjadi sekretaris pribadi CEO kita yang baru."

APA?! Batin Siwon tak percaya dengan pendengarannya sekarang. Dia?! Menjadi sekretaris?!

"Sekretaris pak? Saya? Ta…tapi…"

"Keputusan sudah mutlak Siwon-ah, administrasi pun sudah beres. Jadi sekarang hanya tinggal memberitahukanmu saja. Selamat ya Siwon-ah." Ujar sang manajer memberi selamat kepada Siwon. Dia seolah tidak mempedulikan raut wajah Siwon yang bingung dan sedikit tidak senang.

"Saya tidak diberi kesempatan untuk memberikan pendapat saya pak?" tanya Siwon dengan suara pelan namun terdengar jelas di telinga sang manajer.

"Maksudmu?" tanyanya balik dengan tatapan heran terarahkan kepada Siwon. Sang manajer baru bisa melihat bahwa Siwon sepertinya tidak senang dengan berita yang menurut orang lain adalah berita yang bagus.

"Bolehkan saya menolak promosi ini pak?"

"Menolak? Tapi kenapa? Ini kesempatan yang bagus Siwon-ah."

"Saya tahu pak dan saya sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya ini, tapi saya rasa masih banyak kandidat lain yang lebih baik dari saya. Lagipula saya memiliki alasan saya sendiri."

"Dana apa alasanmu jika kau tidak keberatan untuk memberitahuku Siwon-ah?"

"Saya memiliki putri yang masih sangat memerlukan perhatian saya pak. Apalagi saya ini orang tua tunggal, jadi jika saya menjadi sekretaris pribadi, saya takut saya tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan putri saya."

"Begitu." Siwon tersenyum saat melihat raut wajah penuh perngertian dari manajer SDM tersebut. Siwon mengira bahwa dia terlepas dari masalah ini. Namun nasib tidak memihak Siwon karena perkataan sang manajer selanjutnya membuat Siwon mati kutu.

"Begitu Siwon-ah. Ya, saya bisa mengerti keadaanmu akan tetapi saya juga tidak bisa membantumu kali ini Siwon-ah. Seperti yang sudah saya katakan tadi, keputusan ini datang dari dewan direksi langsung. Keputusan ini diambil langsung oleh CEO baru kita jadi keputusan ini bersifat mutlak. Jadi jika kamu menolak, itu artinya secara tidak langsung kamu mengajukan pengunduran diri."

"Tapi pak..."

"Maafkan saya Siwon-ah. Pilihanmu hanya dua, menerima keputusan ini atau…"

Siwon terdiam sesaat. Dia bingung sekali. Siwon tak mungkin kehilangan pekerjaannya sekarang. Mau diberi makan apa Joonmyeon jika dia sampai di PHK. Namun kekhawatiran Siwon akan hilangnya waktu bersama dengan Joonmyeon juga sangat besar.

Apa aku harus mencari pekerjaan baru saja? Joonmyeon-ku lebih penting dari apapun. Ya. Aku lebih baik menolak promosi ini. Batin Siwon pada akhirnya memutuskan bahwa Joonmyeon lebih penting dari apapun.

Siwon yakin dia bisa mendapatkan pekerjaan lain yang memungkinnya untuk membagi waktu mengurus Joonmyeon. Siwon sadar sebagai single parent perjuangannya akan sukar dan berliku, namun demi melihat senyum Joonmyeon, Siwon rela melakukan apapun.

"Jika memang begitu keadaannya, maka dengan sangat menyesal saya menolak promosi ini pak." Jawab Siwon mantap kepada manajer SDM tersebut. Sang manajer terkejut bukan main. Dia tidak mengira bahwa Siwon akan menolak tawaran yang bagus ini begitu saja.

"Kau yakin Siwon-ah?! Ini peluang yang baik, lebih baik kau pikirkan lagi." Bujuk sang manajer masih berusaha agar Siwon menerima tawarannya.

"Saya minta maaf sebesar-besarnya pak, tapi keputusan saya sudah bulat."

"Kau yakin kakak ipar?! Karena jika kau tidak memiliki pekerjaan yang lebih layak untuk menafkahi keponakan manisku, maka aku tidak segan-segan mengambil hak asuhnya." Sahut suara dari belakang Siwon.

Siwon langsung berbalik bukan karena dia terkejut dengan kehadiran orang tersebut yang tiba-tiba. Namun dia berbalik cepat karena panggilan 'kakak ipar' dari suara yang ternyata adalah suara seorang wanita.

"Kau…" suaranya tercekat kala melihat sosok wanita yang dia kira tidak akan pernah bertemu lagi setelah perceraiannya dengan ibu Joonmyeon.

Sekarang, wanita berambut ikal dengan panjang menyentuh lengan atasyang ditata serapi mungkin oleh piñata rambut terkenal, wajah cantik yang dipoles oleh make up tipis yang menambah kecantikannya.

Wajah cantik itu dipertegas oleh mata bulat menawan dengan warna coklat gelap senada dengan warna rambutnya, bibir merah nan penuh dan pipi mulus putih miliknya, berdiri dengan penuh percaya diri sambil menggendong putri semata wayang Siwon.

Wanita itu membawa Joonmyeon-nya bersamanya.

Wanita yang merupakan mantan adik iparnya, wanita itu…

"Kyuhyun…"

TBC

( 。・_・。)(。・_・。)

n4oK0's notes : Nao datang lagi dengan FF baru… Well, ga baru juga sih soalnya udah di posting di WP bahkan udah chapter ke-2.

Ya sutralah.

Gomen untuk typos and kegajean yang ada di FF ini yak... Please review... :)

Keep Calm and Ship Wonkyu, Yunjae, and Krisho :D

Sankyu and peace all

^^n4oK0^^