Because Of Love

.

.

Main cast :

Cho Kyuhyun.

Lee Sungmin.

Choi Siwon.

Kim Kibum.

Author : ChominJoy

Rate : T

Genre : Romance, Hurt/comfort.

Warning : Typo(s) dimana-mana, gaje, abal-abal, absurd, enggak sesuai EYD.

Disclaimer : Kyuhyun milik Sungmin, Sungmin milik Kyuhyun, mereka milik Joyers!

Ff ini murni buatan saya. Don't bash my fic! Don't like don't read! No plagiat, okay!

Summary : Bullying, cacian, ejekan itu yang didapatkan Sungmin tiap harinya. Bahagia, hanya itu saja yang Sungmin mau, bahagia bersama orang yang ia cintai. Apa itu begitu sulit untuk mendapatkannya? "Aku hanya ingin bahagia bersamamu, Cho Kyuhyun.."

.

Chapter 1

.

Apakah menjadi seorang yang pendiam itu menyenangkan? Atau malah menyebalkan? Apa salah seseorang mempunyai kepribadian pendiam?

Lee Sungmin, seorang yeoja manis juga cantik mempunyai sifat yang pendiam, sangat-sangat pendiam.

Pertanyaan diatas tadi mewakili perasaannya. Entahlah, Sungmin tak tahan dengan kehidupannya. Banyak orang yang membully-nya hanya karena sifatnya yang sangat pendiam. Aneh bukan? Tapi satu hal lain juga yang membuat orang-orang memojokannya. Menjadi anak yatim-piatu yang dibesarkan di panti asuhan menjadi alasan mereka membully Sungmin. Alasan yang aneh juga.

Kini Sungmin sedang berdiam diri di atap sekolah. Hembusan angin yang lembut menyentuh epidermis kulitnya yang putih lembut. Teriak? Memang pilihan yang tepat untuk melampiaskan kekesalannya, tapi Sungmin tak ingin itu. Kalau bisa, ia ingin bertemu kedua orang tuanya dan memeluknya. Tapi apakah itu bisa terjadi? Tak akan. Menangislah pilihannya sekarang. Menangis dalam diam, tak ingin ada yang tahu walaupun di tempat yang sepi seperti ini.

"Eomma.. Appa.." lirih Sungmin.

Untuk bicara pada orang lain saja Sungmin tak ingin, malu. Apalagi memarahi orang yang pernah membully-nya. Itu tak akan pernah ia lakukan, karena ia tak cukup berani. Itu alasan yang wajar untuk seseorang yang pendiam bukan?

Brugh!

Suara itu membuat Sungmin dengan cepat menghapus air matanya yang sedari tadi mengalir. Suara apa itu?

Sungmin penasaran dengan suara itu. Ia melangkahkan kakinya ke sumber suara tersebut. Suara itu berasal dari gudang yang kebetulan letaknya di atap sekolah.

Semakin dekat semakin takut juga Sungmin. Sungmin takut tiba-tiba ada hantu yang muncul dari gudang itu, tapi ia tetap penasaran jika tak melihatnya.

Brak!

Tiba-tiba pintu gudang itu terbuka dengan sendirinya membuat Sungmin takut juga gugup, tapi Sungmin tetap mendekat ke gudang dan masuk ke dalamnya.

'Apa benar hantu? Tak mungkin hantu berkeliaran di saat siang seperti ini' umpat Sungmin dalam hati

Saat masuk, perasaan takut, gugup, penasaran, bercampur aduk menjadi satu. Suara apa tadi? Padahal di gudang ini sangat sepi.

Saat sedang memperhatikan keadaan gudang, Sungmin sangat terkejut kala seorang namja yang dikenalnya tiba-tiba keluar dari tumpukan meja yang membuatnya tadi tak terlihat.

'Kyuhyun-ssi?' batin Sungmin.

"Ah, kau Sungmin, aku membuatmu takut eoh?" tanya namja tampan bernama Kyuhyun itu sambil mendekat pada Sungmin.

Sungmin melihat ada yang aneh pada diri Kyuhyun. Tatapannya kosong. Saat jalan badannya seperti lemas. sebenarnya ada apa?

Sungmin hanya tertunduk tak menjawab pertanyaan Kyuhyun. Kyuhyun hanya tersenyum melihat sikap Sungmin, sudah sering sekali Kyuhyun mengajaknya bicara tapi Kyuhyun tak pernah mendengar suara Sungmin. Sungmin hanya bisa menggeleng dan mengangguk saja, itupun jika dikiranya perlu. Tsk! Lee Sungmin.

Sungmin keluar dari gudang, niat hati ingin pergi ke kelas tapi suara bass namja yang tadi mengajaknya bicara membuat Sungmin menjeda niatnya.

"Mengapa kau ada disini?" tanya Kyuhyun.

Lagi-lagi Sungmin hanya tertunduk.

"Matamu sembab, kau menangis eoh?"

Sungmin tetap menunduk dan menutup matanya merasakan hembusan angin yang menerpa tubuh mungilnya. Tak lama Sungmin langsung membulatkan matanya. Apa ini? Kyuhyun memeluknya?

"Mengapa kau menangis? Ceritalah padaku." ucap Kyuhyun sambil mengelus punggung Sungmin yang terasa amat kaku dan tegang.

Sungmin hanya bisa diam, ia pun tak ingin membalas pelukan Kyuhyun, walaupun mungkin akan sedikit membantunya tenang. Tapi bukankah Sungmin sangat tenang dengan diam seperti ini? Ah, entahlah.

"Lee Sungmin!" sahut seseorang membuat Kyuhyun melepaskan pelukannya dengan Sungmin.

Orang itu berlari mendekati Sungmin. Lalu ia mengelus pucuk kepala Sungmin.

"Mengapa kau disini bersama.." ucap namja itu sambil mengalihkan pandangannya ke Kyuhyun. Kyuhyun hanya bisa diam dilihat tajam dengan namja di hadapannya.

"Ayo kita pergi dari sini, tak baik kau bersama seorang playboy." gumam namja itu sambil menggenggam tangan Sungmin dan membawanya berjalan bersama keluar dari atap sekolah.

"Hh.. kau kira aku siapa huh?" gumam Kyuhyun sambil menampilkan smirk menyeramkannya.

.

.

"Lain kali kau harus bilang padaku kau kemana, arra?"

Sungmin mengangguk sambil tersenyum kepada siwon-namja yang tadi bersamanya dan Kyuhyun di atap sekolah.

"Jangan terlalu dekat dengannya, kau tahu bukan dia berhidung belang. Sudah banyak wanita yang menjadi mainannya." ucap Siwon sambil terus melangkah berdampingan dengan Sungmin.

"Cih! Yeoja murahan! Cara apa yang kau gunakan untuk dekat dengan Siwon-ssi?" sindir seorang yeoja yang melewati Sungmin dan Siwon.

"Yeoja tak tahu diri!"

Begitulah sindiran-sindiran yang biasa Sungmin dapatkan jika ia bersama Siwon. Hey! Siwon hanya sahabat Sungmin, ada apa dengan mereka? Mereka iri? Tentu saja. Siapa yang tak suka jika idolanya dekat dengan orang lain.

Yap! Siwon, lebih tepatnya Choi Siwon. Seorang idola sekolah yang tampan juga perfect menjadi bahan pujian para yeoja di sekolahnya. Anak dari pengusaha terkenal, tampan, cool, mapan, walaupun tak terlalu pandai, hal apa yang tak membuatnya menjadi idola sekolah? Terlihat cukup sempurna bukan?

"Yaa! Kau! Apa maksudmu bicara seperti itu!" bentak Siwon pada yeoja yang menyindir Sungmin tadi.

Yeoja itu diam, ternyata ia juga bersama teman-temannya. Tapi mengapa teman-temannya juga diam? Mereka takut dengan Siwon? Hh.. payah.

"Apa urusanmu menyindirnya!" bentak Siwon lagi.

"K-karena aku penggemarmu." jawab yeoja itu to the point pada Siwon. Siwon sebenarnya senang mempunyai banyak penggemar, tapi penggemar seperti inilah yang membuat Siwon risih.

"Apa ini yang namanya penggemar? Apa pantas kau menjadi penggemarku? Kau tak suka kalau aku dekat dengannya huh? Lalu kau kira aku tak boleh berteman atau bersahabat? Mempunyai teman saja tidak boleh. Lalu aku pun tak boleh mempunyai kekasih, begitu?" tanya Siwon dengan nada membentak tetapi terdengar santai. "Apa kau bangga dengan perilakumu ini? Sepertinya kau butuh banyak belajar menjadi penggemar!"

"Aku senang kau menjadi penggemarku, tapi aku lebih senang kalau penggemarku tidak membuatku tertekan. Kalau kau seperti ini berhentilah menjadi penggemarku! Itu akan lebih baik!" ucap Siwon mantap membuat ketiga siswi itu membelalakan matanya .

Siwon dan Sungmin pergi meninggalkan ketiga yeoja itu. Para yeoja itu hanya tertunduk. Kata-kata Siwon sepertinya telah membuat yeoja itu sadar.

"Kau tak apa 'kan Sungmin?" tanya Siwon. Sungmin mengangguk.

"Pulang nanti kau pulang bersamaku eoh."

Awalnya Sungmin diam dan sekarang ia mengangguk sambil tersenyum pada Siwon. Selama ini, hanya Siwon lah sahabat Sungmin, untuk teman juga hanya Siwon. Beginilah Sungmin tak senang bergaul. Wajar, dia seorang yang pendiam.

"Gomawo.." sahut Sungmin membuat Siwon tersenyum.

Sudah lama sekali Sungmin tak bicara. Jujur saja, Sungmin hanya akan bicara pada Siwon, jika adapun guru yang bicara padanya dan itu mengharuskan Sungmin menjawab, Sungmin akan menjawabnya tapi dengan suara yang sangat kecil.

Mungkin jika dihitung, seminggu sekali Sungmin bicara pada Siwon. Ya itu hanya untuk siwon, bagaimana dengan orang lain? Tak akan pernah? Bisa jadi.

.

.

Di rumah, seperti biasa, Sungmin berdiam diri. Rumah yang tak terlalu bagus, cukup untuk satu orang yang menempatinya. Seharusnya rumah ini ramai dengan tawa canda keluarganya, tapi apakah itu bisa menjadi kenyataan? Bahkan Sungmin pun belum pernah bertemu dengan kedua orang tuanya. Telat! Sudah telat, ingin berjumpa sedari kecil pun Sungmin memang tidak bisa.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketukan pintu. Sungmin pun segera bangkit dari tempat tidurnya dan berlari kecil ke arah pintu rumahnya, tak disadarinya ternyata ia keluar kamar membawa boneka kelinci pink-nya.

'Aneh sekali, malam-malam begini siapa yang bertamu?' batin Sungmin.

Sungmin membuka pintu rumahnya dan terkejut mendapati seorang namja bertopi dengan senyumannya.

'Kyuhyun-ssi? Untuk apa dia kesini?' batin Sungmin.

"Hh.. aku tak salah rum- kau menangis lagi?" mata Kyuhyun melotot melihat mata Sungmin yang merah.

Sungmin segera mengerjapkan matanya dan kembali melihat Kyuhyun lagi. Saat itu juga Sungmin telah dipeluk Kyuhyun. Tubuh Sungmin serasa tegang, ia sangat takut dengan Kyuhyun, mengingat apa yang Siwon katakan tadi di sekolah. Mainan? Apa maksudnya mainan? Kalaupun benar artinya itu, Sungmin tak akan mau.

"Tsk! Kau ini mengapa selalu menangis?" tanya Kyuhyun sambil mengelus-elus punggung Sungmin. Sungmin mencengkram bonekanya yang terhimpit antara tubuhnya dan Kyuhyun. Kyuhyun melepaskan pelukannya lalu menatap Sungmin.

"Kau.. kau mau tidak jadi kekasihku?" tanya Kyuhyun to the point.

Sungmin yang mendengar ucapan Kyuhyun sontak kaget. Mengapa Kyuhyun tiba-tiba bicara seperti itu? Sungmin tertunduk. Tidak mungkin! Mungkin Sungmin salah dengar. Ah.. ayolah, Siwon sudah mengatakannya kalau ia harus hati-hati dengan Kyuhyun.

"Sungmin.. kumohon jawab aku!" Kyuhyun menunggu Sungmin bicara tapi Sungmin masih saja diam. Mungkin memang benar Sungmin tak akan pernah bicara pada orang lain selain Siwon.

Sungguh Sungmin bingung, ia ingin menolak, tapi kalian tahu bukan Sungmin pendiam. Bukannya menjawab, Sungmin malah terlihat katakutan. Lalu ia harus jawab apa? Sungmin sama sekali tak menyukai Kyuhyun apalagi mencintainya. Karena Sungmin pun kurang dekat dengan Kyuhyun walaupun Kyuhyun sering mengajaknya bicara.

"Ayo jawab aku Lee Sungmin! Kalau kau diam kuanggap kau menerimanya!" ucap Kyuhyun seperti sebuah ancaman.

'Oh tuhan.. aku harus apa? Jika ini mimpi, kumohon bangunkan aku sekarang juga!' umpat Sungmin dalam hati.

"Sungmin.. aku butuh jawabanmu!"

'Aish! Jika aku menerimanya, berarti aku akan menjadi mainannya? Lagi pula aku tak menyukainya. Lalu jika aku jawab tidak-' batin Sungmin terpotong.

"Kuanggap kau menerimanya! Kau telah resmi menjadi yeojachingu-ku."

Sungmin membulatkan matanya kaget. Dirinya? Yeojachingu Kyuhyun?

'Aish! Bagaimana ini, aku tak menyukainya, tuhan kumohon bantu aku menjadi pemberani untuk mel-' batin Sungmin terpotong lagi.

"T-tapi aku-"

"Tidurlah chagi, ini sudah malam." ucap Kyuhyun sukses membuat Sungmin terpatung. Setelah itu Kyuhyun pergi.

'Chagi? Aku? Yeojachingu-nya? Aku? Kapan? Argghhh!' jerit Sungmin dalam hati.

.

.

Pagi ini Sungmin bangun sedikit siang dari biasanya. Tadi malam Sungmin tak bisa tidur. Salahkan Kyuhyun yang membuatnya seperti ini. Sungguh, Sungmin tak tahu harus bagaimana setelah ini.

Telah siap, Sungmin membuka pintu rumahnya dan langsung mendapati namja yang membuatnya susah tidur itu.

"Kau sudah bangun eoh? Ayo! Berangkat bersamaku saja." Kyuhyun menarik tangan Sungmin dan mendorong pelan tubuh Sungmin agar masuk ke dalam mobil Kyuhyun.

"Kau sudah sarapan?" Sungmin mengangguk.

Sungguh, sebenarnya Kyuhyun canggung. Hal yang wajar jika bicara pada orang yang pendiam, benar 'kan? Sungmin juga canggung, tapi berbeda dengan Kyuhyun. Sungmin canggung karena ia ingin sekali menjelaskannya pada Kyuhyun, ia tak mencintai Kyuhyun, ia tak ingin jadi yeojachingu-nya. Ah! Sungmin, kau terlalu pendiam.

"Mm.. kupasangkan sabuk pengamannya eoh." Kyuhyun mencondongkan badannya ke Sungmin agar bisa memasangkan sabuk pengamannya. Sungmin sudah mencegahnya, tapi Kyuhyun sangat sulit ditaklukan.

"Hey lihat! Apa itu?" Kyuhyun menunjuk ke luar jendela mobilnya.

'Cup'

Sebuah ciuman di pipi berhasil Kyuhyun lakukan. Hal itu membuat Sungmin melotot, badannya menegang lagi. Ah! Dia selalu ingat kata-kata Siwon jika di dekat Kyuhyun.

"Umm.. mianhae chagi, apa aku keterlaluan?" ujar Kyuhyun sambil mengusap pipi Sungmin yang tadi diciumnya.

Sungmin menepis tangan Kyuhyun dan menatapnya tajam. Entahlah, mungkin hanya itu yang bisa dilakukan Sungmin pada Kyuhyun.

.

.

Kyuhyun sedang asyik bermain PSP-nya di kelas. Kelasnya sangat berisik karena tak ada guru yang mengajar. Sedangkan Sungmin, ia sedang melihat pemandangan dari jendela kelas. Oh ya, Sungmin dan Kyuhyun itu satu kelas, Sungmin duduk tepat di belakang Kyuhyun.

Ah, Kyuhyun baru ingat, dia sekarang sudah punya yeojachingu 'baru'. Iya baru, tak salah bukan seorang playboy mempunyai banyak wanita? Ingat Kyuhyun seorang playboy, tapi ia bukan playboy brengsek yang pernah melakukan seks. Paling hanya ciuman mesra yang sering dilakukan Kyuhyun pada yeoja-yeoja yang pernah menjadi kekasihnya. Orang bilang, Kyuhyun sering sekali ganti-ganti kekasih, paling lama ia akan bertahan pada yeoja itu selama dua hari. Ckckck.. playboy!

Kyuhyun mematikan PSP hitamnya dan membalikkan badannya sehingga ia dapat melihat Sungmin yang sedang menatap jendela kelas.

Diam-diam Kyuhyun duduk di sebelah Sungmin, hal itu membuat pandangan Sungmin tertutup oleh wajah Kyuhyun.

"Kau melamun chagi?" Kyuhyun mencubit pipi Sungmin.

"Aww!" ringis Sungmin.

Kyuhyun membulatkan matanya, hal yang tak pernah ia dengar.

"Kau bilang apa tadi chagi? Kau bicara? Aish! Sering-seringlah bicara pada namjachingu-mu ini eoh!" ucap Kyuhyun sambil menggenggam tangan Sungmin, tapi dengan cepat Sungmin menepisnya.

"Kau lihat apa tadi?" tanya Kyuhyun sambil menengok ke arah yang Sungmin lihat tadi. Sungmin menggeleng.

"Umm.. apa kau senang menjadi kekasihku?" Sungmin diam. Setelah itu ia menulis sesuatu di bukunya dan diberikannya pada Kyuhyun.

"M-mianhae, t-tapi.. a-aku.. tak menyukaimu.." kata Sungmin pada akhirnya

Begitu Kyuhyun mendengar ucapan Sungmin ia terpatung, baru kali ini ia dengar ada yeoja yang tak menyukainya.

"Lalu mengapa tadi malam kau diam saja? Mengap kau tak menolakku?"

"A-aku takut.."

"Jadi apa maumu sekarang?"

"A-aku ingin.. b-berhenti.." entahlah, dengan beraninya Sungmin bicara seperti itu pada Kyuhyun.

"Aku tak bisa melakukan itu!" tolak Kyuhyun sambil pergi dari tempat duduknya dan keluar dari kelas.

'Kenapa dia? Apa dia marah?' umpat Sungmin dalam hati.

.

.

To be continue..

Hallo semua..

Saya bawa ff baru nih, ini ff prtama yang saya post di FFN. Sebenernya ff ini udh prnah saya post, tapi saya ngerasa ada yg ganjal sama penampilan ff ini. Disclaimer, summary, rate, genre, dll, lupa buat saya tulis, akhirnya saya hapus ffnya buat memperbaiki ff saya, trus baru sekarang dh postnya..

Makasih sebelumnya yg prnah baca dan review ff ini yg dulu. Maaf jug karena udh ngecewain. Saya udh come back, so jangan lupa buat Review ff ini. Mohon dihargai author ff ini yg udh mengetik begitu banyak huruf..

Jadi mau next atau end? Tolong reviewnya yh..

Gomawo chingudeul..