Cast: Park Chanyeol, Byun Baekhyun
Supporting cast: the other EXO members and another supporter gonna be revealed as they needed.
Pairing: mainly chanbaek and official couple of EXO.
Genre: fluff, romance, drama, friendship
Rated: M
Length: Chaptered
Warning: genderswitch for all uke(s), typos, broken plot, mature content. If you dont like please help yourself to close the tab.
Disclamaire: all the characters here are not mine. I only own the plot.
No plagiarism, no copy-paste, no bash, and happy reading!
.
.
.
.
.
Gumpalan selimut itu terlihat bergerak – gerak dengan sedikit beringas. Membuat setiap orang yang melihatnya pasti akan berfikiran kotor dan menulikan pendengaran mereka. Namun beruntung, ini adalah salah satu kamar hotel yang berada dikawasan elite dengan penjagaan privasi yang bisa dipercaya. Sesaat kepala namja itu menyembul keatas, matanya terpejam, mencoba menikmati pijatan kuat terhadap penisnya yang masih betah berada didalam yeoja dibawahnya.
"errgm" suaranya teredam oleh kabut nafsu berada diujung lidahnya. Ditengah sahutan desahan itu, Chanyeol –namja itu– menyibak selimut dengan tangan kirinya. Menampilkan wajah yeoja yang tengah merengkuh kuat punggungnya dengan kuat, menggigit bibirnya yang terlihat semakin sensual, mencoba menahan desahannya. Wajahnya cantik, dengan mata sipit yang terlihat sempurna yang dihiasi eyeliner tipis, serta sapuan make – up yang tidak berlebihan namun tetap meninggalkan kesan feminim di garis wajahnya. Gadis itu tak henti – hentinya melengkuh ketika Chanyeol menyentuh sweet spotnya,
"ahh therehh"
"feel good?" Chanyeol menyeringai ditengah aktifitasnya memaju mundurkan pinggulnya guna menghantam dinding vagina gadis itu yang terasa sangat ketat menjepitnya.
"its..awesome...ugh fuck you..ssshh" seringaian itu melebar seiring ia mendengar yeoja itu kesusahan mengatakan deretan huruf itu.
"huh? What?" Chanyeol memelankan temponya, membuat yeoja itu mengerang sebal.
"fuck me you stupid!" pemuda itu terkekeh dan tanpa aba – aba mempercepat gerakannya hingga yeoja itu terpekik nikmat. Mereka terus bergumul hingga tubuh mereka sama – sama menengang, menandakan bahwa masing – masing siap mengeluarkan air kenikmatannya.
"im close," Chanyeol semakin gencar menumbuk titik itu tanpa menghiraukan yeojanya yang sudah terengah antara merasa lelah dan nafsu disaat yang bersamaan.
"together aarghh-" keduanya melemas setelah aktifitas barusan. Sang yeoja sudah langsung tertidur akibat pengaruh alkohol yang ia minum beberapa jam yang lalu. Sedangkan Chanyeol, yang notabennya sudah kebal dengan alkohol berapa literpun ia tenggak, itu tidak akan berpengaruh kepadanya. Ia tetap bisa memfokuskan pikirannya dan having sex dengan yeoja dalam dekapannya ini dengan keadaan sadar. Dikecupnya kening yeoja itu dan kemudian memejamkan matanya. Menyusul sang yeoja kealam mimpi.
"this is the worse idea ever. Tho i enjoyed this, A lot. Im trully sorry, Baekhyun."
Kemudian Chanyeol benar – benar jatuh tertidur.
.
.
.
.
Baekhyun memasuki ruangan kantornya dengan sedikit pusing dikepalanya, badannya menggigil dan rasa mual mendesak ditenggorokannya. Akhir – akhir ini yeoja itu sering pulang larut malam karena pekerjaannya yang menumpuk dengan indah. Mengingat kali ini masih berada dimusim dingin, Baekhyun benar – benar harus membeli beberapa coat dan baju hangat agar ia tidak mudah terserang penyakit.
Ya, Byun Baekhyun, gadis mandiri, kuat, pintar dan berpengetahuan luas itu menjabat sebagai Head Division Marketing disalah satu perusahaan elektronik terbesar di korea. Wajahnya cantik meskipun hanya ada make – up tipis yang menghiasi raut mungilnya. Dengan heels yang tidak terlalu tinggi, kaki itu juga terbungkus oleh skirt ketat yang panjangnya sepuluh centi diatas lututnya, kemeja merah maroon menempel pas dibadan langsingnya, meskipun kecil, bukan berarti Baekhyun tidak seksi, yeoja itu memiliki S line yang sempurna, payudaranya membusung indah, tidak terlalu besar, namun cukup membuat namja manapun tak bisa mengalihkan perhatiannya.
Ruangan seluruh head division berada dilantai 3, disana tertata beberapa meja yang berhiaskan tumpukan lembar berkas. Beberapa dari pemilik meja itu memasang vas bunga untuk mempercantik tampilan mejanya, tak terkecuali Baekhyun. Yeoja itu menghiasi mejanya dengan vas bunga berwarna bening yang didalamnya terdapat setangkai mawar merah segar yang setau Baekhyun selalu diganti oleh salah satu office boy disana.
Didudukkannya pantat sintalnya itu disalah satu kursi yang ia kenali sebagai meja kerjanya, tidak menghiraukan tatapan lapar Jongin –wakil division marketing yang tidak lain adalah partner kerja Baekhyun–, yang sedari tadi tak melepaskan pandangannya dari yeoja cantik itu.
"ya Kim Jongin, liurmu," itu suara Sehun. Wakil division Production yang berbagi tugas dengan Kyungsoo, sahabat baik Baekhyun sebagai Head Divisionnya.
Jongin buru – buru mengelap ujung bibirnya yang nyatanya tidak basah sama sekali, membuat beberapa orang disana terkekeh dengan pelan.
"ya kau!-" ucap Jongin sambil menuding Sehun dengan pandangan tajam.
"ya," hanya dengan satu kata itu Baekhyun mampu menghentikan pertikaian antara Jongin dan Sehun yang sebenarnya sudah seperti saudara kembar.
"aku kadang berfikir, mungkinkah kalian berdua saudara kembar yang terpisah? Semacam kembar tidak identik? Tingkah laku kalian benar – benar mirip satu sama lain. Benarkan Kyungsoo?" Kyungsoo yang sedari tadi hanya tersenyum kecil memperhatikan kedua namja itu mengangguk penuh antusias.
"kalau begitu semua yeoja didunia ini adalah saudara kembar yang terpisah, karena kelakuan kalian mirip satu sama lain." Baekhyun mendengus sebal sedangkan Sehun dan Jongin tersenyum lebar, merasa dibela oleh Chanyeol yang baru saja memasuki ruangan diikuti oleh partner kerjanya, Luhan yang tidak lain juga merupakan kekasih Sehun.
"wow aku mendapatkan tamu tak diundang," sindir Baekhyun, sementara Chanyeol mendudukkan dirinya dengan santai dihadapan yeoja itu,
"oh? Kurasa semua Head Division berada diruangan yang sama, kecuali kau adalah presdir yang memiliki ruangan sendiri, kau boleh memanggilku tamu tak diundang." Chanyeol bangkit dari duduknya dan menghampiri Baekhyun yang memicingkan matanya dengan galak,
"sekedar mengingatkan, ruangan ini juga milikku, Byun Baekhyun." Bisik Chanyeol tepat ditelinga Baekhyun, membuat gadis itu menggeram sebal. Pemuda itu kemudian berbalik dan berjalan menuju mejanya dengan seringai jelas terpasang diwajah tampannya. Membuat empat orang lainnya yang berada disana hanya tersenyum simpul.
"well, sebentar lagi mungkin Baekhyun akan menjadi presdir," ucap Kyungsoo secara tiba – tiba yang ternyata sedari tadi hanya mengamati mereka semua, membuat Sehun, Jongin, Luhan, Chanyeol dan bahkan Baekhyun mengernyit bingung,
"kau tau, presdir kita, Kris Wu, sudah lama menyukai Baekhyun."
"MWO?!" itulah jawaban kompak pertama yang pernah Kyungsoo dengar selama ia bekerja diperusahaan ini dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
"a-apa?" Baekhyun tergagap mendengar penuturan Kyungsoo barusan, hal itu bagaikan petir disiang bolong. Meskipun ia tau Kris Wu adalah pemuda tampan, dengan wajah kebule – bulean dan tubuh tinggi menjulang yang atletis, namun ia sama sekali tidak memiliki perasaan apapun kepadanya. Memang, selama ini Kris sering menghabiskan waktu dengannya untuk berbagi mengenai perkembangan perusahaan dan Baekhyun selalu menganggap Kris sebagai atasan dan kakaknya diluar jam kerja, ia tidak pernah menyangka perhatian yang Kris berikan kepadanya memiliki maksud lain diluar konteks atasan dan bawahan.
"Presdir Kris pernah berkata kepadaku mengenani perasaannya terhadap Baekhyun. Ia bahkan memintaku untuk membantunya, sayang, aku tidak tertarik karena aku tau sahabatku itu sedikit keras kepala." Kyungsoo mengerling kearah Baekhyun. Meskipun terkenal dengan kepribadian yang lembut, namun Kyungsoo juga merupakan ratu gosip perusahaan yang berpartnerkan Luhan, sayang kali ini sepertinya gadis bermata rusa itu ketinggalan berita, terbukti ia hanya membulatkan matanya dengan mulut yang sedikit menganga.
"w-wow," hanya itu yang terucap dari bibir Jongin dan Sehun, sementara Chanyeol masih terpaku dimejanya tanpa berkedip sekalipun. Otaknya masih memproses informasi yang baru saja Kyungsoo beberkan.
"kurasa aku harus mundur teratur, sainganku tidaak main – main," Jongin terkekeh pelan, membuat suasana kembali menghangat dengan candaan Jongin barusan, setidaknya Chanyeol sudah mampu tersenyum kecil mendengarnya.
"bagaimana Baekhyun? Apa kau tertarik?" kali ini Luhan yang membuka suara, wajahnya penuh dengan keingintahuan lengkap dengan seringai tipis disudut bibirnya.
"eum..." Baekhyun bergumam, memasang pose berfikir yang sangat terlihat anggun, sementara yang lain kembali memfokuskan perhatiannya kepada gadis itu,
"dia tampan, dan well..mapan. yeoja manapun pasti menginginkannya, boy- ah husband material..." ucapnya dengan sedikit menggantungkan kalimat, membuat rasa ingin tau teman – temannya semakin mendesak relung masing – masing.
"tapi aku tidak menyukainya, aku menyukai orang lain." Sontak pengakuan Baekhyun membuat mereka semua mendelik kaget, seorang Kris Wu mendapatkan penolakan secara tidak langsung dari Byun Baekhyun, staffnya yang well, memang terkenal sebagai yeoja idaman seluruh namja diperusahaan.
"kau menyukai siapa?" Jongin memicing curiga,
"bagaimana kalau itu kau?" Baekhyun menolehkan kepalanya dengan raut wajah serius, mempusatkan perhatiannya kepada Jongin yang saat ini nyaris menjatuhkan rahangnya,
"k-kau, a-pa..ma-maksudku," kata – kata Jongin yang berantakan akhirnya menghancurkan dinding pertahanan Baekhyun yang sedari tadi susah payah mempertahankan ekspresi seriusnya.
"hahahahahahhahahaha Kim Jongin wajahmu hahahahahahahaha" Baekhyun terbahak dengan keras. Yeoja itu sampai memegangi perutnya yang mulai kram akibat tawanya yang nyaring dan memekakkan telinga. Kyungsoo yang mengetahui situasipun langsung meledak dalam tawa bersama Baekhyun.
Kyungsoo dan Baekhyun adalah gambaran nyata sahabat yang terlihat seperti saudara kembar. Mereka berdua memiliki tinggi badan yang sama dan kelakuan yang nyaris mirip. Mereka bahkan bisa mengkonekkan diri satu sama lain hanya dengan saling memandang, mereka juga selalu terlihat kompak, Kyungsoo akan selalu melindungi Baekhyun ketika Chanyeol menyerangnya dengan kata – kata pedas begitu pula Baekhyun akan selalu membela Kyungsoo ketika Jongin memulai pertikaian mereka berdua.
"demi Tuhan, Jongin..hahahahaha" gadis penggila eyeliner itu masih belum bisa menghentikan tawanya ketika melihat wajah Jongin sudah memerah dengan sempurna.
Sementara tepat didepan Baekhyun, seorang pemuda tengah memperhatikannya dengan tatapan dalam, seakan ingin menguliti gadis itu hidup – hidup. Chanyeol terus memperhatikan Baekhyun yang tertawa dengan lepas, benar – benar melepaskan image yeoja galak yang selama ini menjadi julukannya, well sebenarnya itu hanya julukan Chanyeol kepadanya karena toh Baekhyun selalu mampu bercanda dengan siapapun selain dirinya. Menggemaskan. Itulah satu – satunya kata yang terlintas dikepala Chanyeol, membuat namja itu lagi – lagi tersenyum simpul tanpa melepaskan tatapannya dari objek dihadapannya.
.
.
.
.
.
Sore ini Jongin dan Sehun memutuskan untuk pulang kerumah Chanyeol. well, mereka bertiga memang sudah bersahabat semenjak dibangku SMA dan kebetulan berada didalam universitas yang sama dan juga bekerja di perusahaan yang sama. Hampir tidak ada rahasia diantara mereka, termasuk mengenai perasaan mereka masing – masing.
"serius Jongin, apa kau benar – benar menyukai Baekhyun?" Sehun membenarkan letak duduknya, saat ini mereka bertiga tengah berada diruang tengah rumah Chanyeol, menonton pertandingan bola antara Korea Selatan dengan Jepang yang berlangsung sengit.
"apa aku terlihat benar – benar menyukainya? Ayolah, bahkan Baekhyun pun tau jika aku hanya bercanda. Aku berpartner baik dengannya, dia sangat manis untuk dijadikan sahabat, yah bisa kubilang aku menganggapnya sebagai noonaku, dan dia tidak keberatan." Jelas Jongin santai,
"apa kau pikir dia tidak keberatan jika kau terobsesi dengan pantat, kaki dan yeah tubuhnya?" Chanyeol membuka suara seiring dengan tangan kanannya yang menyambar soft drink dihadapannya.
"apa kau keberatan?" balas Jongin sewot.
"kurasa meskipun aku menganggapnya noona, aku masih lelaki biasa yang akan melebarkan matanya melihat pemandangan seperti itu," Chanyeol tidak menghiraukan jawaban Jongin dan memilih memusatkan perhatiannya kepada layar televisi.
Sebenarnya Jongin dan Sehun pun tau hubungan seperti apa yang dimiliki Baekhyun dan Chanyeol. mereka berdua bagaikan Ashes and Wind, debu dan angin yang ketika angin itu datang, debu – debu itu akan berterbangan meninggalkan sang angin, meskipun terkadang, mereka bisa melebur menjadi satu dan membuat pusara pola seperti beliung. Namun sayangnya, Baekhyun dan Chanyeol bukan tipe debu dan angin yang mampu melebur menjadi satu, well setidaknya itu menurut Jongin dan Sehun yang sama sekali tidak mengetahui apa yang terjadi satu bulan yang lalu, ketika tubuh itu melebur menjadi satu, dalam satu hasrat dan satu nafsu, satu orang pula lah yang menyadarinya, karena sang yeoja tidak pernah tau dengan siapa semalam ia bercumbu.
"aku masih heran mengapa kau dengan Baekhyun tidak pernah bisa akur, apa kalian memiliki dendam pribadi?"
"ani. Ketika pertama kali melihatnya, aku sudah bisa mencium gelagat persaingan darinya. Sebelum kalian akhirnya bergabung keperusahaan tiga bulan setelah aku dan Baekhyun, kami selalu berada didalam situasi persaingan, entahlah, mungkin karena kami sempat hampir saja dipasangkan untuk memperebutkan jabatan Baekhyun sekarang-"
"dan kau kalah?" Jongin menyela,
"aku belum selesai bicara bodoh," sungut Chanyeol yang dibalas dengan cengiran oleh Jongin.
"pada akhirnya Kris menempatkanku dibagian Divisi Public Relation sebelum kami memulai persaingan yang dijadwalkan akan berlangsung selama dua bulan penuh. Aku sempat bersyukur karena itu berarti aku tidak perlu bersaing dengan Baekhyun, well, aku hanya ingin berteman dengannya yang terlihat sangat menyenangkan. Namun ternyata Baekhyun tidak pernah melepaskan tameng siap bersaingnya ketika bertemu denganku, dan ya begitulah, semuanya berjalan seperti ini." Chanyeol mengakhiri ceritanya dengan sebuah helaan nafas berat, tak terasa matanya menerawang lurus kedepan, membayangkannya dan Baekhyun dua tahun yang lalu.
"bukankah kau sempat dikirim ke milan saat itu dan Baekhyun ke london?" Sehun menatap Chanyeol ingin tau,
"ya, untuk trainee, dan aku tidak menyangka, setelah tiga bulan trainee, tidak pernah bertemu sama sekali, itu tidak membuat Baekhyun mengubah air mukanya ketika berhadapan denganku."
"ya aku bahkan tidak pernah melihat kalian berdua mengobrol bersama dalam suasana santai, tanpa adu mulut," Chanyeol terkekeh, membenarkan apa yang baru saja Jongin katakan. Jujur saja, ia juga merasa lelah seperti ini, melihat Baekhyun dengan leluasa bercanda dengan sahabatnya sementara selalu sinis kepada dirinya tentu membuat Chanyeol merasa tidak adil. Setidaknya ia juga ingin berteman dengan Baekhyun yang meskipun Chanyeol berat mengakuinya, gadis itu terlihat sangat menyenangkan dan baik, diluar sifat galaknya tentu saja. Bagi Chanyeol selama ini ia hanya membuang – buang waktu dengan Baekhyun, bertikai untuk hal yang tidak pernah terjadi dan tidak jelas. Jika ia diberikan kesempatan sekali saja untuk bertanya kepada Baekhyun diluar adu mulut mereka, ia ingin sekali bertanya, apa yang sudah Chanyeol lakukan kepadanya sehingga ia begitu membenci Chanyeol, seperti ia adalah wabah berbahaya yang harus dihindari.
"entahlah," ucap Chanyeol pelan.
"tapi, apakah kau pernah menatapnya sebagai seorang wanita dan mengagumi segala kesempurnaannya, maksudku, ya semua orang juga tau jika Baekhyun adalah yeoja paling ideal untuk dijadikan yeojachingu." Chanyeol terlihat menghela nafas sebentar sebelum akhirnya mengatakan sesuatu yang membuat Sehun dan Jongin tersedak minumannya sendiri.
"setiap hari." Ucap Chanyeol dengan nada serius.
.
.
.
.
.
HIIIIIIIIII new fanfics genderswitch lagi nih XD chapter ini belum terlalu panjang ya anggep aja prolognya, karena mau liat respon kalian dulu bagus apa engga, kalo bagus, gue bakal lanjutin, kalo engga ya yaudah apus aja hahaha ini terinspirasi dari apa ya...ga ada sih cuman tiba – tiba kepikiran aja makanya langsng ditulis. Silahkan yang mau nanya, atau mau ngasih saran atau ide, bisa ditulis dikotak review. Tapi kalo mau bash, mending gausah ya, close aja tabnya, no thanks otl segitu aja dulu yaa, lat but not least, review please?
92x92©2015