Tittle : Pocky Boy

Cast : HunHan and other

Author : Xandeer

Rate : T

Disclaimer : I own this story, I own this plot, sisanya pinjem/?

.

.

.

.

.

.

.

If you just plagiator, Just Leave As Soon As Posible

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sehun (Oh Sehun)

Pemuda berwajah datar yang tak banyak bicara, anti sosial dan bisa dibilang misterius. Sangat menyukai pocky bahkan memakan pockynya setiap saat seperti kecanduan, karena itu anak – anak di sekolah memberinya julukan Pocky boy. Memiliki 1 sahabat –satu – satunya sahabat- yaitu Jongin. Paling tidak suka jika Jongin mulai mengungkit – ngungkit masa lalunya, hal lain yang ia tidak sukai adalah Luhan.

Jongin (Kim Jongin)

Pemuda yang satu – satunya dianggap sahabat oleh Sehun dan satu – satunya pula yang mengetahui seluk beluk dan masa lalu Sehun. Pemuda yang bersahabat, aggressive, emosian dan banyak bicara, kadang ia berlaku sembrono dan Sehun yang akan kena imbasnya. Paling tidak suka jika sahabatnya dijelek – jelekan oleh Luhan.

Luhan (Xi Luhan)

Pria MANLY, Ketua EXO Gank yang terkenal dan ditakuti di sekolah. Paling tidak suka disebut manis, cantik atau kecewe – cewean karna ia MANLY. Pemuda kaya yang memiliki sekolah yang ia tempati sekarang, sehingga guru tak berani melawannya. Baju urak – urakan, rambut berwarna dan hal - hal ala badboy adalah stylenya. Tidak menyukai Sehun yang dianggap tak hormat padanya. Memiliki 9 anak buah terpercaya yaitu ; Wu Yifan (Kris), Huang Zi Tao, Park Chanyeol, Byun Baekhyun, Do Kyungsoo (D.O), Kim Jongdae (Chen), Kim Minseok (Xiumin), Zhang Yi Zing (Lay) dan Kim Joonmyeon (Suho).

Seorang pemuda tampak berjalan sendirian sambil memakan sebuah pocky, kedua tangannya ia masukan ke dalam kantong. Rambutnya yang funky dan parasnya yang flat tetapi tampan membuat beberapa siswa yang berpapasan dengannya memuji ketampanannya.

Pemuda itu bernama Oh Sehun, siswa angkatan baru di SOPA (School Of Performing Art) Seoul. Hari pertamanya di sekolah, ia sudah memiliki banyak fans –Kata Jongin, tapi ia tak peduli. Kalau boleh ia memilih, ia lebih suka tidak terlihat menonjol dan menjalani kegiatan sekolah seperti siswa biasa. Lebih banyak yang tidak menyadari keberadaannya itu lebih baik (menurutnya) tapi nyatanya semua tidak sesuai harapan.

Biasanya ia akan terlihat menempel berdua dengan Jongin sahabatnya, tapi Jongin sedang ada urusan dengan Jung sungsanim, toh ia tak peduli juga. Ada atau tidak adanya Jongin, ia akan selalu ke kantin pada saat istirahat pertama, duduk di salah satu bangku, memakan pockynya selagi Jongin sibuk menghabiskan uang jajannya yang bisa dibilang banyak untuk anak seusia mereka. Maklum, SOPA itu disebut – sebut sekolah anak – anak orang kaya. Jika tidak kaya atau berprestasi mereka tak akan bisa masuk kesini.

Sehun memasuki kantin yang sudah ramai dengan para siswa mulai dari tingkat atas sampai yang terbawah itu. Mata elangnya melihat kesana kesini berharap ada tempat untuk ia dan temannya Jongin tapi semua bangku tampak penuh. Matanya terus melihat sekeliling ruangan sampai ia menangkap tempat duduk yang masih kosong di paling pojok kantin.

Ia mengernyit bingung, pasalnya murid – murid lain tampak menjauhi tempat tersebut, terlihat dari anak – anak yang berdesakan di sana sini walau tempat itu masih kosong dan cukup untuk tempat duduk beberapa orang lagi.

Tak mau ambil pusing, ia mendekati tempat duduk itu dan duduk disana lalu memakan pockynya. Baru saja ia mendaratkan bokongnya di situ, siswa lain langsung menatap horror padanya. Beberapa bahkan sudah memberi isyarat padanya untuk pergi darisitu tapi sekali lagi Sehun tidak peduli. Sehun tidak takut dengan hantu kalau itu yang mereka coba beritahu.

Sehun masih saja asyik memakan pocky –atau mungkin karna ia tidak peduli terhadap sekitar- sampai tidak tau bahwa kantin yang tadinya ramai sudah berubah sepi ketika segerombolan siswa dengan penampilan yang bisa dibilang tidak rapih memasuki area kantin. Aura ceria para siswa berubah menjadi menyeramkan dan mencengkam.

Pemimpin dari gerombolan itu segera menangkap sosok Sehun yang duduk di pojok ruangan. Ia menyeringai mengerikan membuat siapa saja yang melihatnya bergidik ketakutan. Para siswa langsung mengetahui maksud seringai dari sang pemimpin gank, mereka hanya bisa berdoa berharap anak baru itu baik – baik saja.

Ketua gank tersebut mulai berjalan angkuh melewati meja – meja penuh siswa yang menatapnya takut - takut. Langkahnya seakan membawa pesan kematian bahwa bagi siapa saja yang berani melawannya. Ia berhenti tepat di samping meja tempat Sehun duduk dan anak itu masih setia dengan batangan pockynya, masih tidak menyadari bahwa siswa yang berdiri di dekatnya itu tengah menatapnya dengan pandangan mematikan.

BRAK !

Luhan, ketua gank tersebut memukul keras meja Sehun membuat para siswa –minus Sehun- kaget dan ketakutan. Suara gebrakan itu jelas membuat Sehun terganggu, ia menghentikan acara memakan pockynya, menolehkan kepalanya pada pria sok jago yang tengah menatapnya sengit. Ia menaikan satu alisnya pada pria tersebut, meminta penjelasan membuat Luhan mendecih kesal. Ingin sekali ia menonjok pria didepannya tersebut sebelum ia sadar ia tak pernah melihat Sehun sebelumnya yang artinya ia anak baru.

"Ini tempatku. Jadi pergi kau !" Ucap Luhan sinis pada Sehun yang tengah menatapnya datar, sama sekali tidak ada raut ketakutan membuat Luhan merasa diremehkan.

Sehun segera bangkit dari tempat duduknya, dengan mulutnya yang masih mengemut pocky, ia pergi melewati Luhan dan kawanannya. Tentu saja bukan karna ia takut pada Luhan dan komplotannya, ia hanya seorang pemuda yang tidak ingin mencari masalah itu saja.

Bahunya yang tegap tak sengaja menyenggol bahu Luhan dan beberapa komplotannya karna mereka menutupi jalan keluar dan satu – satunya alasan Sehun tidak meminta maaf adalah karna ia rasa itu bukan masalah besar, terlebih mereka yang menutupi jalan.

Berbeda lagi dari sudut pandang Luhan. Melihat Sehun pergi dengan santainya dan menyenggol bahunya serta tidak meminta maaf membuat Luhan lagi – lagi merasa teremehkan, ia merasa tidak dihormati oleh hoobaenya tersebut dan ia mendengus kesal.

"Cih, Ia baru saja melewatimu bahkan menyenggolmu tanpa meminta maaf, Lu. Bukankah ia pantas mendapat 'pelajaran'" Baekhyun, salah satu anggota EXO angkat bicara. Para siswa bergidik ngeri mendengar perkataan Baekhyun. 'Pelajaran' apapun yang dimaksud para komplotan itu bukan sesuatu yang terdengar baik – baik saja, yang dalam arti lain Sehun baru saja mendapat masalah.

Luhan menatap punggung Sehun yang telah menjauh dengan kesal, ia menarik salah satu kerah siswa yang duduk tak jauh dari tempatnya berdiri dan menatapnya tajam.

"Siapa dia huh ?" Ucapnya datar tapi terkesan dingin dan menyeramkan.

"Di..Di..Dia…Oh..Oh..Sehun…" Jawab siswa itu dengan suara bergetar. Luhan segera melepaskan pegangannya pada kerah siswa itu sambil mendorongnya membuat sang siswa terjatuh dengan agak keras.

"Oh Sehun ya…" Luhan menyeringai lagi, bahkan lebih menakutkan dari sebelumnya.

"Kau harus mendapat 'pelajaran' anak baru" Lanjutnya.

TBC

Ini bisa dibilang cuma forewordnya. Kalau banyak yang tertarik, bakal saya lanjutin.

.

.

.

So, Mind To Review ?