Banyak yang bilang kalau Oh Sehun memiliki kehidupan yang diinginkan oleh semua orang.

Dia memiliki wajah yang tampan, otak yang cerdas, popularitas dan segala hal yang diimpikan oleh para siswa SMA lainnya. Namun, dibalik semua itu.. apa mereka tahu kalau tersimpan suatu rahasia yang membuat mereka berpikir kembali tentang kehidupan Sehun? Tidak, mereka tidak tahu.

Karena dengan berbagai macam cara, Sehun berusaha menutupi masa lalunya.

Tetapi, sayangnya Kim Jongin–seorang siswa berandalan yang terkenal dengan gelar bad boy-nya–terlanjur terlibat ke dalam kehidupan gelapnya.


When the Bad Boy Fall in Love

Main Pairing : Sehun/Kai, past!KrisHun [Kris/Sehun]

Rated M for some reason

Warn(s) : anorexia, death chara, adault & violent content, pedophilia, d/s relationship

a/n : this is top!Sehun.. tapi nanti ada bottom!Sehun pas scene KrisHun


Prolog : Laters, Baby


Seperti biasa, Jongin datang terlambat dan memarkir motor sport-nya sembarangan di halaman sekolah. Ia sengaja tidak memakai rompi seragamnya dan memilih untuk menyandangnya ke belakang. Ia tidak memakai dasi karena ia benci memakainya. Rambutnya sengaja dibuat acak-acakan untuk menimbulkan kesan bad boy yang disukai para gadis di sekolahnya.

Seperti dugaannya, ketua OSIS sekaligus cowok yang mendapat gelar siswa paling sempurna di sekolahnya sedang berdiri menunggunya di depan pintu sekolah. Selama seminggu ini, memang Sehun-lah yang mendapat tugas untuk meng-absen murid-murid yang terlambat. Dan sejauh ini, Jongin-lah murid yang paling sering masuk ke dalam daftarnya. "Hey, babe." Sapa Jongin sambil mencolek dagu Sehun.

"Kau mau mati?" Tantang Sehun dan memberikan tatapan dinginnya.

Jongin hanya tertawa lalu duduk di samping beberapa siswa yang juga terlambat. Mereka melirik Jongin sekilas dan kemudian, menjaga jarak dengannya. Mereka tahu reputasi Jongin yang cukup buruk dan ditakuti di sekolah. Jongin yang mendapat reaksi seperti itu dari siswa-siswa di sekolahnya tidak merasa terganggu sama sekali. Malah, ia merasa senang ditakuti oleh mereka semua. Karena dengan rasa takut mereka, Jongin merasa ia memiliki kendali atas sekolah ini.

Tetapi, selama Oh Sehun masih menjadi ketua OSIS di sekolahnya. Jongin merasa tidak leluasa dan terganggu oleh tingkah sok baiknya yang selalu memenangkan hati para siswa serta guru di sini. Jongin sudah menggunakan berbagai macam cara untuk menjatuhkannya. Namun, anehnya tidak ada satu pun cara yang berhasil. Sehun tetap menjadi ketua OSIS dan sama sekali tidak takut padanya.

Setelah mendapat surat izin untuk masuk kelas dari Sehun, Jongin langsung bergegas menuju kelasnya untuk mengacaukan pelajaran. Tidak lupa sebelum ia pergi, Jongin mengedipkan matanya dan membisikkan, "Laters, baby." kepada Sehun.

Sehun hanya menatapnya datar lalu menyeringai saat Jongin tidak melihatnya.

Seperti biasanya, Jongin masuk begitu saja ke dalam kelasnya. Ia langsung menaruh surat izin di atas meja guru yang sedang mengajar. Karena sudah terbiasa dengan tindakan tidak sopan Jongin, guru tersebut tidak bisa berkomentar apa-apa dan langsung melanjutkan pelajaran setelah Jongin duduk di tempat favoritnya – di pojokkan kelas.

Jongin menaikkan kedua kakinya ke atas meja. Ia tidak mengerti apa yang guru itu jelaskan dan juga ia tidak ingin tahu. Jadi, Jongin memilih untuk memainkan ponselnya. Jung Soojung, seorang ketua cheers yang juga mantan kekasih Jongin, menoleh ke arahnya. Gadis itu menatap Jongin cukup lama hingga Jongin balik menatapnya. Jongin mengedipkan matanya kepada gadis itu membuatnya memutar mata dan berbalik kembali memperhatikan pelajaran.

Jongin berusaha menahan tawanya dan kembali memainkan ponselnya hingga bel istirahat berbunyi. Entah sudah berapa lama, ia memainkan game di ponselnya. Seluruh siswa berjalan keluar dari kelas meninggalkan Jongin dan seorang gadis sendirian. Jongin mengangkat kepalanya dan tanpa sengaja matanya bertemu tatap dengan seorang gadis yang merupakan saingan Soojung – Oh Hani.

Hani adalah wakil dari klub cheers dan juga adik dari Oh Sehun. Gadis itu memiliki rambut coklat yang panjang, bibir plump yang merah dan intinya, Hani benar-benar tipe gadis yang biasanya ia jadikan pacar untuk sebulan atau lebih.

"Jongin." Hani memanggil namanya atau lebih terdengar seperti mendesahkan namanya. Tiba-tiba saja, gadis itu duduk di atas pangkuannya dan membelai pipinya lembut. Jongin hanya terdiam memperhatikannya. Ia ingin tahu sejauh mana Hani bisa menggodanya. "Malam ini, kau bisa tidak ke rumahku?" Jemari gadis itu mulai bermain-main pada kancing seragamnya. Jongin jelas-jelas tahu apa yang diinginkannya.

Jongin mengangguk. Tentu saja, dia bisa. Siapa yang ingin menolak seks gratis dari gadis secantik Hani?

"Oke, kalau begitu.. bye, Jongin!" Hani mengecup bibirnya sekilas lalu bangkit berdiri. Gadis itu pergi meninggalkan Jongin, mungkin hendak menuju kantin.

Jongin masih duduk diam di kursinya. Selang beberapa menit, Sehun berjalan masuk ke dalam kelasnya. Jongin yang hendak bangkit berdiri kembali duduk. Sehun berjalan mendekatinya dengan wajah geram. Dia mencengkram kerah seragam Jongin dan menariknya hingga Jongin bangkit berdiri. "Aku mendengar obrolan antara kau dan Hani. Aku ingin kau menjauhi adikku." Ancam Sehun. Jongin dapat melihat kilatan tajam di dalam matanya. Cowok itu tidak main-main.

"Tapi, adikmu yang datang sendiri kepadaku." Ujar Jongin lalu menyeringai. "Jelas sekali, kalau adikmu yang menginginkanku."

Sehun melepaskan cengkramannya pada kerah Jongin. Kala itu, Jongin berpikir kalau Sehun akan meninju wajahnya. Namun, diluar dugaannya Sehun malah duduk. Ia terlihat begitu tenang dengan wajah datar yang tidak menunjukkan suatu emosi sama sekali. Sehun menatap Jongin dari atas sampai bawah membuat Jongin merasa canggung. "Kemari." Perintah Sehun.

Awalnya, Jongin hanya diam dan menatap Sehun dengan ekspresi 'what-the-fuck'. Namun, karena penasaran dan tatapan tajam Sehun yang membuatnya risih. Jongin menurutinya. Ia berjalan mendekati Sehun. Ketika ia sudah berada persis di depannya, tiba-tiba saja Sehun menarik Jongin hingga cowok itu jatuh terduduk di atas pangkuannya. "What the-"

"Jangan main-main denganku." Bisik Sehun tepat di samping telinganya. Jongin dapat merasakan nafas hangat Sehun yang mengirimkan sengatan aneh ke seluruh tubuhnya.

Tubuh Jongin menegang. Ia tidak tahu harus berbuat apa. Padahal, di dalam pikirannya ia sudah menyusun rencana untuk meninju wajah Sehun dan menyebarkan isu kalau dia gay setelah apa yang dia lakukan padanya. Namun, pada kenyatannya.. Jongin tidak bisa berbuat apa selain terdiam menunggu Sehun melakukan sesuatu.

What the fuck is wrong with me?

Tiba-tiba, Jongin merasakan sesuatu bibir Sehun di sekitar lehernya. Cowok itu menciumnya dari sekitar telinganya hingga turun ke daerah sekitar lehernya. Jongin hanya memejamkan matanya dan menggigit bibirnya. Ia tidak mengerti kepada dirinya sendiri sekarang. Kenapa ia tidak mencoba berontak?!

Sehun memiliki aura aneh yang diam-diam mengintimidasinya. Seringai cowok itu dan tatapan dinginnya. Jongin merasa seperti akan didominasi olehnya. Dan.. ia tidak akan membiarkan itu terjadi.

Jongin langsung bangkit berdiri dari pangkuannya lalu meninju wajah Sehun sekeras mungkin. Tanpa menoleh ke belakang, Jongin langsung berlari keluar kelas. Namun, samar-samar ia mendengar suara Sehun dari belakangnya.

"Laters, baby."

.

.


Rin's Note :

Aku lagi sakit tapi bikin prolog nista semacam ini..

Fanfic ini dibuat atas dasar rasa galau diriku karena Fifty Shades of Grey februari nanti rilis dan mustahil banget bakal tayang di Indonesia hiks

Anyways, The Rent Boy and My Shelter lagi dalam progress nih.. mungkin sabtu ato minggu besok apdettt

P.S judulnya boleh cheesy tapi dalemnya.. aku ngerasa dark gimana gitu. Sehun sih yang bawa-bawa sisi dark lol

P.S.S If you want to ask anything just ask me on askfm (ferineee)