BONUS SIN 1, DESPAIR (NIJIMURA SHUUZOU)

"Ah, Nijimura-san." [Name] menyapa Nijimura sambil tersenyum. Melihat wajah laki-laki berambut hitam itu, [Name] bertanya, "Apa ada sesuatu yang salah?"

"Akashi menjadi kapten klub basket sekarang." gumam Nijimura.

"Oh, benarkah?" tanya [Name] terkejut. "Aku pikir kamu akan pensiun saat kelas tiga nanti, Nijimura-san."

Nijimura menggeleng. "Untuk saat ini, Akashi lebih layak menjadi kapten. Dan aku juga akan pindah ke Amerika."

"Eh?" [Name] melihat Nijimura dengan kaget. "Aku baru tahu tentang ini..."

"Ayahku sudah lama sakit, dan pengobatan yang diperlukan Ayah hanya ada disana." jelas Nijimura.

"Lalu—"

"Sebaiknya... kita akhiri hubungan ini, [Name]. Aku tidak yakin bisa melakukannya, apalagi dengan jarak antara Jepang dan Amerika."

[Name] menggapai tangan Nijimura dan memegangnya dengan erat. "Tapi Nijimura-san! Kita masih bisa berkomunikasi lewat video call, d-dan kita juga bisa mengatur hari bertemu setiap beberapa bulan sekali..." [Name] mulai meneteskan air mata. "T-Tolong jangan akhiri... h-hubungan kita..."

"Aku akan lebih memperhatikan kesehatan Ayahku."

"Tidak masalah!"

"Dan aku akan lebih mementingkannya daripada kamu, [Name]."

"Aku tidak keberatan!"

"Aku tidak akan punya waktu untukmu, [Name]." Nijimura mengusap rambutnya ke belakang dan menghela nafas. "Dengarkan aku. Aku sudah memikirkan ini dengan baik-baik. Dan tidak akan ada yang bisa mengubah keputusanku. Kamu mengerti itu kan, [Name]?"

[Name] mengangguk, menahan air matanya sambil melihat Nijimura. Laki-laki berambut hitam itu kembali menghela nafas sebelum mengusap kepala [Name].

"Maafkan aku ya?" Nijimura berkata sambil tersenyum kecil. "Sampai jumpa besok."

"...sampai jumpa besok." gumam [Name], tersenyum balik sambil mengusap air matanya. "Nijimura-san."

Keduanya tidak berbicara sampai akhirnya Nijimura pindah ke Amerika.