ITU SEMUA KARENA JERAWAT

Author: fearlessrei

Pairing : ChanBaek – KaiSoo

Genre: Comedy, Romance, Fluff

Rating: T

Length: Chaptered

Pairing: ChanBaek, KaiSoo

Boys Love/Boy x Boy/Shounen-ai

Disclaimer: Semua member yang kupakai disini milik Tuhan, aku hanya meminjam nama dan sedikit karakter mereka. Fanfiction/cerita ini milikku, cerita awal asli dari teenlit buatan sahabatku, Melinda (thanks a lot for her), aku remake jadi fiction ChanBaek dan KaiSoo. Dan sekarang semua tulisan dari cerita sekuel ini asli hasil tulisanku. So, do NOT copy!

HAPPY READING

.

ITU SEMUA KARENA JERAWAT

.

.

.

The Secret of Kyungsoo and Baekhyun

.

.

Flashback

"Hey, Kyungsooya, can I call you 'Jagiya'?" tanpa pikir panjang lagi Jongin segera bertanya hal itu. Bukan karena ingin buru-buru meresmikan hubungannya dengan Kyungsoo, namun, Jongin sudah tidak bisa menahan lagi ingin menanyakan hal itu padanya, setelah dua malam yang membuatnya susah tidur karena memikirkannya terus.

"A…apa?" Kyungsoo masih belum percaya dengan apa yang didengarnya.

"Maksudku, kau mau kan menjadi pacarku? Iya… setelah beberapa waktu terakhir kita berhubungan hanya via sns, aku rasa aku sudah nyaman denganmu."

Kyungsoo hanya tersenyum malu, lalu menganggukkan kepalanya tanda setuju akan permintaan Jongin tadi.

"Anggukkan, berarti jawabanmu iya, Kyung?" tanya Jongin lagi memastikan.

"I…iya" jawab Kyungsoo dan seketika pipinya merona. Kulitnya mulai mengeluarkan keringat, padahal ini musim dingin, dan mulai mengibas-ngibaskan tangannya kearah wajahnya seperti sedang kepanasan.

Jongin meraih tangan Kyungsoo dan menggenggamnya erat. "Terimakasih Kyungsoo".

Kyungsoo masih terdiam karena ia sangat gugup dan tidak tahu harus melakukan apa.

Tak lama Baekhyun pun datang setelah urusannya tadi ke toilet, dan mendapati dua pemuda yang sedang saling menggenggam tangan. "Ehem.."

Seketika Jongin dan Kyungsoo melepaskan genggaman tangan mereka. Oke, mereka masih canggung dan malu.

"Eh, eh, sudah saling genggam lagi sana, aku tidak akan mengganggu kalian" jelas Baekhyun merasa tidak enak.

Flashback end

"Ayo kita masuk ke dalam rumah hantu ini!" teriak Kyungsoo penuh semangat.

"Mohon maaf, untuk masuk kedalam hanya diperbolehkan masing-masing dua orang saja" seorang penjaga di depan rumah hantu menghalangi keempat pemuda ini yang sudah siap masuk ke dalam.

"Ah, begitu…" Jongin bergumam, lalu ia menarik Kyungsoo ke gandengannya "Baiklah, aku masuk duluan bersama Kyungsoo"

Kyungsoo membulat matanya, dan hanya bisa pasrah ketika Jongin menggandeng tangannya dan melangkah masuk ke dalam rumah hantu.

"Biarkan mereka berdua Kyungsoo, siapa tahu keluar dari rumah hantu ini mereka tidak saling benci lagi, hehehehe" bisik Jongin ketika baru saja memasuki rumah hantu.

"Ah, kau benar juga Jongin" Kyungsoo baru menyadari rencana Jongin.

"Tapi Kyung, kau takut hantu tidak?" tanya Jongin.

"A…aku… sebenarnya takut"

"Sebenarnya, aku pun takut" jelas Jongin.

Kyungsoo mengeratkan pegangan tangannya kepada Jongin. Dua orang yang takut hantu sekarang baru saja memasuki rumah hantu. Ini konyol sebenarnya. Jongin sebenarnya tidak terlalu takut, hanya saja dia benci melihat darah – walaupun yang terdapat di manekin di dalam rumah hantu itu darah bohongan, dan ia benci gelap.

"Ah, mungkin kalau gelap hantunya tidak akan bisa melihatku" kata Jongin.

"Hah, apa maksudmu?" Kyungsoo mengerutkan dahinya, tidak mengerti apa yang Jongin maksud.

"Aku kan berkulit gelap, jadi mungkin kalau keadaan ruangannya gelap hantu-hantu tidak akan bisa melihatku" jelas Jongin.

Kyungsoo menutup mulut dengan tangannya, menahan tawanya. Sungguh, Jongin benar-benar entertainer, sering sekali ia membuat lelucon-lelucon semacam ini, pikir Kyungsoo.

"Kalau kau ingin tertawa, tertawa saja Kyung, aku kan sedang mencoba menghiburmu, supaya lupa dengan keadaan di dalam rumah hantu ini"

"Hahahahahahahaha, baiklah, baiklah!" Kyungsoo tidak tahan lagi dan mengeluarkan tawanya lepas. "Tapi sungguh Jongin, memangnya kulitmu sehitam apa sehingga hantu tidak bisa melihatmu?"

Belum Jongin menjawab pertanyaan Kyungsoo, tiba-tiba ada hantu yang keluar dari dalam lemari.

Ruang pertama.

"WOAAAAAAARRRRRRRR"

"KYAAAAAAAAAAAAAAA!" Kyungsoo berteriak.

"SIALAAAAAAAAAAAAAN KAAAAAAAU HANTUUUUUUU!" Jongin mulai berteriak dengan mengeluarkan kata-kata.

Kyungsoo dengan reflek memeluk Jongin dengan erat, begitu pula Jongin.

"Aku tidak mau meneruskan rumah hantu ini! Aku mau keluar saja, Jongin aku takut!" Kyungsoo mulai merengek.

"Mana bisa!?" Jongin pun sebenarnya ingin kabur saja dari rumah hantu ini, tapi mana bisa ia keluar begitu saja, mereka harus menyelesaikannya hingga ruang keempat.

"Aku mau menutup mata saja, aku takut!" Kyungsoo berjalan dengan menutup matanya.

"Kyung, nanti kau malah tersandung dan jatuh kalau jalanmu sambil menutup mata seperti itu"

Kyungsoo mulai berkaca-kaca. Ia benar-benar takut hantu. Ia hanya diam dan mengeratkan pelukannya pada Jongin.

Ruang kedua.

"Coba saja ada Baekhyun, mungkin tidak akan terlalu takut, karena dia akan berpanco dengan para hantu ini" kata Kyungsoo.

"Yang benar? Aku rasa ia berbohong" Jongin mencibir, ya, dia tahu Baekhyun pasti berbohong pada Kyungsoo agar ia mau diajak ke rumah hantu ini.

"Tapi setidaknya ia bisa menjagaku"

DEG! Jongin sangat terkejut dengan omongan Kyungsoo barusan. Apa? 'Menjagaku' katanya? Memangnya aku tidak bisa, pikir Jongin singkat. Sebenarnya hubungan Kyungsoo dan si namja sipit itu apa sih, tanya Jongin dalam hati.

"Aku benar-benar tidak kuat lagi, Jongin…" suara Kyungsoo melemah.

Lalu tiba-tiba…

"ROAAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRR"

"KYAAAAAAAA…." Teriakan Kyungsoo hanya setengah.

"KYUNGSOOOOO?" Jongin tidak lagi menghiraukan hantu yang menakuti mereka barusan. Tapi perhatiannya kini ke pemuda disebelahnya yang kini melemah dan mulai jatuh.

Kyungsoo pingsan.

.

.

ITU SEMUA KARENA JERAWAT

.

.

Tak butuh waktu lama untuk Jongin mengeluarkan Kyungsoo dari dalam rumah hantu. Dengan sigapnya ia segera menggendong Kyungsoo. Si namja bermata besar ini benar-benar pingsan seketika.

Pertolongan dari petugas P3K di sekitar rumah hantu itu pun datang. Jongin memang tidak berpengalaman mengurusi orang pingsan seperti ini, maka dari itu ia meminta pertolongan. Ia juga masih menunggu Baekhyun dan Chanyeol yang belum menyelesaikan perjalanan di dalam rumah hantunya.

Akhirnya setelah sepuluh menit berlalu, Kyungsoo mulai sadar.

"Ah…." Kyungsoo bergumam. Masih merasakan pusing dikepalanya.

"Apa yang kau rasakan sekarang? Apakah ada yang sakit?" Jongin mulai bertanya.

"Ti.. tidak, aku hanya pusing" Kyungsoo baru menyadari kalau ia sudah berada diluar rumah hantu. "Eh, bagaimana caranya aku keluar tadi?"

"Aku menggendongmu Kyung…" jawab Jongin.

"Oh ya? Apakah aku berat? By the way terimakasih ya" Kyungsoo membulatkan mata pada awalnya namun kemudian tersenyum manis ketika mengucapkan terimakasih pada Jongin.

"Kau ini ringan Kyung, hehehe" Kyungsoo sebenarnya tahu Jongin berbohong, tapi tidak mempermasalahkan itu.

Tak lama Chanyeol dan Baekhyun keluar dari rumah hantu. Dengan Baekhyun yang berjalan dipapah oleh Chanyeol, membuat Kyungsoo membulatkan matanya dan Jongin menatap aneh. Apa yang terjadi pada mereka, pikirnya.

"Akhirnya kalian berdua keluar juga, lama sekali?" tanya Jongin.

Baekhyun hanya mengekeh pelan terpaksa dan Chanyeol tidak memperdulikan pertanyaan Jongin, ia fokus memapah Baekhyun untuk duduk dan mulai menggulung celananya.

"Baek, kau jatuh?" Kyungsoo yang masih sedikit pusing bisa melihat dengan jelas luka dikaki Baekhyun yang kini terlihat karena celananya sudah digulung oleh Chanyeol.

"Aku tadi sedikit ceroboh, tapi ini tidak parah, Kyung, hehe" Baekhyun masih tertawa kecil tertahan, menahan perih karena sekarang Chanyeol sedang mengoleskan antiseptik diatas luka di dengkulnya itu.

"Tidak parah bagaimana, sekarang bahkan pundakku sakit karena memapahmu yang susah berjalan tadi" Chanyeol mendelikkan matanya sambil terus mengobati luka Baekhyun.

"Ya! Kau ini pamrih sekali. Kalau mau menolong yang ikhlas" Baekhyun mulai mengerucutkan bibirnya lagi.

"Ternyata kalian berdua masih belum akur, hffff, mungkin rencanaku belum berhasil… Oops!" Jongin tidak sengaja mengatakannya.

"Aku tahu ini pasti rencanamu, Kkamjong!" Chanyeol sudah tahu dari awal tentang dirinya yang terpaksa masuk kedalam rumah hantu bersama si namja sipit yang masih ia benci tadi, Baekhyun.

Jongin berpura-pura tidak mendengarkan perkataan Chanyeol barusan.

"Kau kenapa Kyung?" tanya Baekhyun, merasa aneh karena melihat Jongin yang sibuk mengoleskan minyak kayu putih ke tangan Kyungsoo yang masih merasa dingin, bekas pingsan tadi.

"Baekhyun, apa Kyungsoo ini benar-benar takut hantu?" sekarang Jongin yang bertanya balik pada Baekhyun.

"Eh, iya, memang benar, ia bahkan pernah pingsan hanya karena menonton film hantu sendirian. Tunggu dulu, jangan bilang kau habis pingsan tadi?" Baekhyun mulai panik.

Kyungsoo menjawabnya dengan senyuman.

"Kau ini, benar-benar harus selalu ada diriku, hfff~" Baekhyun menghela nafas panjang, lalu tiba-tiba beranjak dari tempat duduknya dan berjalan dengan sedikit pincang kearah Kyungsoo.

Baekhyun tiba-tiba memeluk Kyungsoo, dan Kyungsoo mulai menitikan air mata.

"Maafkan aku sudah mengajakmu kemari, Kyung" Baekhyun mengeratkan pelukannya.

Dan kini ada dua orang yang menatap dengan pandangan berbeda. Yang satu menatap sekaligus merasakan rasa sakit di dalam hatinya (ini Jongin) dan yang satunya hanya menatap aneh sambil muncul pertanyaan apa hubungan antara dua orang yang sedang berpelukan ini.

Baekhyun yang menyadari itu mulai agak canggung. "Ah, maaf, terutama padamu Jongin. Kumohon jangan berpikiran aneh mengenai kami. Tenang saja, aku bukan pacar Kyungsoo kok" jelasnya agak tidak enak, karena ia sudah tahu kalau Jongin dan Kyungsoo baru saja jadian.

Kyungsoo masih menangis dipelukan Baekhyun.

"O..oh, tidak, aku tidak apa-apa" jawab Jongin tak kalah canggung. Ia lega mendengar penjelasan Baekhyun barusan walaupun sebenarnya masih sedikit aneh.

"Aku akan menjelaskannya nanti padamu, mungkin sekarang lebih baik kita pulang saja" ajak Baekhyun.

"Benar, lagipula lukamu itu cukup besar. Lantai rumah hantu itu benar-benar seperti ranjau, sangat tidak aman" Chanyeol ikut berbicara pada Baekhyun, menyalahkan lantai rumah hantu.

"Baiklah, ayo" Jongin mulai beranjak dari duduknya. Disusul Chanyeol.

"Ayo Kyung" Baekhyun melepas pelukannya terhadap Kyungsoo dan sekarang mulai berjalan menggandeng Kyungsoo.

Posisinya, Jongin disebelah kanan Kyungsoo memapahnya, lalu Baekhyun disebelah kirinya menggenggam erat pundaknya dan tangan Kyungsoo menggenggam erat pinggang Baekhyun, dan disebelah kiri Baekhyun berjalan Chanyeol sambil sesekali memapah Baekhyun yang masih berjalan dengan sedikit pincang.

Mereka berempat berjalan menuju tempat parkir. Jongin yang kebetulan membawa mobil menawarkan diri untuk mengantar mereka pulang.

.

.

ITU SEMUA KARENA JERAWAT

.

.

Mobil Jongin pun sampai di depan rumah Kyungsoo. Mereka berempat satu persatu turun dari mobil dan mulai masuk ke dalam rumah.

Kyungsoo menyilakan Chanyeol dan Jongin untuk masuk. Lalu ia pamit ke dalam untuk sekedar mencuci muka dan menyiapkan suguhan. Begitu pula Baekhyun, ia langsung menuju kamar Kyungsoo.

Dan kini duduklah Chanyeol dan Jongin di ruang tamu. Kyungsoo sedang menyiapkan dua gelas sirup grape di dapur. Baekhyun sedang ke kamar Kyungsoo, membuka lemari pakaiannya, bermaksud meminjam celana pendek Kyungsoo. Lalu setelah mengganti celana panjangnya dengan celana pendek Kyungsoo, Baekhyun kembali kedapur menemani Kyungsoo menyiapkan cemilan untuk Chanyeol dan Jongin yang sedari tadi duduk di depan.

"Maaf, tadi kutinggal sebentar" Kyungsoo kembali ke ruang tamu sambil membawa nampan berisi makanan ringan yang ia ambil dari lemari persediaan miliknya di dapur.

"Seharusnya kau beristirahat saja Kyung, tidak usah repot" Chanyeol merasa tidak enak menjadi seperti tamu disaat seperti ini.

"Benar Kyung, memangnya kau sudah tidak merasa pusing?" tanya Jongin khawatir.

"Tidak apa-apa, aku sudah baikan" jelas Kyungsoo.

"Ini, silakan diminum, seadanya saja" Baekhyun meletakkan nampan dan menyodorkan satu demi satu gelas berisi sirup tadi ke hadapan Chanyeol dan Jongin.

Lalu mereka berempat mulai mengobrol santai disana.

.

.

"Ngomong-ngomong orang tuamu mana Kyung?" Jongin tiba-tiba bertanya karena sedari tadi di rumah ini hanya ada mereka saja, seperti kosong.

"Ah, itu, tadi pagi-pagi sekali mereka pergi keluar kota untuk urusan bisnis" jelas Kyungsoo.

"Dan kau diungsikan pagi buta kerumahku dan mengganggu acara tidur nyenyakku" timpal Baekhyun memutar bola mata sipitnya.

"Ya! Aku kan lapar dan ingin sarapan, lagipula itu bukan pagi buta, itu sudah jam tujuh pagi Baek…"

"Itu pagi buta untukku, hffffh~"

"Kalian berdua seperti anak kembar, satu saja sudah membuatku pusing, dan sekarang malah ada dua, cerewet semua lagi" Chanyeol tiba-tiba menyela pembicaraan Baekhyun dan Kyungsoo.

"Aku tidak cerewet" Baekhyun mengerucutkan bibirnya lagi dan menghentikan mulutnya untuk berbicara.

"Hey, Baekhyun, kau belum menjelaskan soal tadi" giliran Jongin yang bertanya, ia menagih janji Baekhyun untuk menjelaskan soal hubungan apa yang ia miliki dengan Kyungsoo.

"Ah, itu ya…."

"Memangnya kau berjanji menjelaskan apa Baek?" Kyungsoo menatap aneh, sepertinya tadi ia tidak mendengar pembicaraan Baekhyun dan Jongin karena larut dalam tangisannya tadi dipelukan Baekhyun.

"Begini, Kyungsoo dan aku benar-benar tidak memiliki hubungan spesial, ah tidak, memang benar kami sangat dekat, tapi itu bukan hubungan percintaan. Jadi Jongin, jangan salah paham padaku atau pada Kyungsoo" jelas Baekhyun sangat hati-hati.

"Aku… aku memang susah lepas dari Baekhyun" Kyungsoo menambahkan. "Mungkin karena dari kecil kami saling kenal dan hidup dilingkungan yang sama, tapi, aku susah untuk jauh dari Baekhyun karena, aku ini lemah"

"Lemah? Maksudmu?" Jongin makin penasaran. Dan Chanyeol hanya menjadi pendengar setia diantara mereka.

"Maksudnya begini, seperti tadi waktu Kyungsoo pingsan, jika disana ada aku mungkin Kyungsoo tidak akan pingsan. Singkatnya, aku ini sugesti baginya" Baekhyun mulai menjelaskan kembali. "Ada beberapa hal yang sulit diartikan, ditambah ada beberapa hal dari Kyungsoo yang tidak terbiasa ia lakukan jika tidak ada diriku, seperti menangis."

Itu benar, Kyungsoo tidak akan menangis jika tidak ada Baekhyun.

Jongin jadi ingat, ketika di rumah hantu tadi ia yakin mata Kyungsoo memang berkaca-kaca, tapi tak ada satu bulir pun air mata yang jatuh dipipinya, hingga ia bertemu dengan Baekhyun, seketika tumpahlah semua air mata yang Kyungsoo punya.

Hening.

"Rumit sekali, kenapa kalian tidak pacaran saja sih?" Chanyeol memecah kehenigan dengan asal bicara seperti itu.

Semua mata tertuju pada si Tuan Park dengan tatapan yang cukup tajam, yang ia bisa kini hanya menggaruk pelipisnya yang tidak berkutu (tidak gatal maksudnya) "K.. kenapa menatapku seperti itu?"

"Itu tidak akan pernah terjadi. Baekhyun sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri. Aku tidak mau berpacaran dengan orang seperti dia, kuanggap menjadi kakakku saja sudah sangat beruntung baginya, hehehe" jelas Kyungsoo mencairkan suasana yang cukup rumit tadi.

"Ya!" Baekhyun hanya mendengus kesal, tapi ia tahu ini hanya bercandaan Kyungsoo.

Lalu kini Kyungsoo menatap Jongin yang sedari tadi menampakan wajah sedikit lemas, mungkin karena masih heran dengan kedekatan Kyungsoo yang notabene adalah pacarnya sekarang dengan sahabatnya yang bernama Baekhyun ini.

"Maafkan aku ya Jongin. Tolong jangan pernah salah paham terhadap hubunganku dan Baekhyun" pinta Kyungsoo.

"Aku mengerti" Jongin mulai bisa tersenyum lega. Sepertinya ia memang harus memaklumi hal seperti ini. Hanya saja pertamanya mungkin ia sedikit kaget karena baru pertama kali berada di situasi seperti ini.

Kyungsoo pun membalas senyuman Jongin dengan senyumannya yang paling menawan.

"Sudah jelas kan sekarang. Ayo kita pulang Jongin, ini sudah hampir gelap" lalu Chanyeol lagi-lagi memotong interaksi diantara Jongin dan Kyungsoo.

"Orang ini, sangat tidak peka sekali" Baekhyun bergumam agak dikeraskan, membuat Chanyeol menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh tanya, seperti 'hah apa aku tidak peka katanya?' 'apa maksudnya?'.

"Hahahaha, kalian berdua ini masih saja gengsi" Jongin menertawainya. "Tapi Baekhyun, aku baru pertama kali melihat seorang Park Chanyeol berlutut, membersihkan luka, mengobatinya, dan memapah seseorang"

"Eh?" Baekhyun melongo mendengar perkataan Jongin.

"Ya Jongin!" wajah Chanyeol mendadak berubah merah.

"Yang benar? Wah Baekhyun, kau jadi orang pertama!" Kyungsoo ikut terkejut sekaligus memanas-manasi Baekhyun dan Chanyeol, sepertinya Jongin sudah mengutarakan rencana untuk menjadi mak comblang diantara Baekhyun dan Chanyeol pada Kyungsoo, dan ia setuju.

"Sudah, sudah! Kau tidak dengar aku Jongin? Ayo kita pulang!" Chanyeol seperti habis makan makanan panas dan pedas, keringat mendadak mengucur disertai muka merah, menahan malu sebenarnya.

"Baiklah, sudah gelap juga, nanti eomma-ku marah" sebenarnya Jongin mengejek Chanyeol.

Chanyeol tidak menggubris itu dan membungkukkan badannya kearah tuan rumah alias Kyungsoo "Terimakasih suguhannya, maaf sudah merepotkan. Kami pulang dulu"

"Ah, tidak apa-apa, besok-besok main lagi kemari, oke! Kyungsoo mengedipkan matanya kearah Chanyeol seakan memberikan pernyataan 'besok main lagi kemari karena Baekhyun juga akan ada disini'.

"Itu pasti Kyungsooya, hahahaha" Jongin yang menjawab itu, karena Chanyeol sudah ngibrit keluar dari rumah Kyungsoo.

"Dia memang begitu sifatnya, tapi dia sebenarnya baik kok" Jongin mengatakan itu kepada Baekhyun, lalu berteriak kearah Chanyeol "Jangan kelamaan dipendam, nanti jerawatmu tambah banyak, Yeol!".

Baekhyun hanya mengangkat alisnya dan reflek mengerucutkan bibirnya yang tipis itu, sedang berpikir keras rupanya. Dan sepertinya jerawat Baekhyun pun akan bertambah besok pagi.

.

.

.

.

TBC

Footnote:

Astaga akhirnya aku bisa nulis lagi nerusin cerita ini. Maaf lama update, karena akhir-akhir ini bener2 sibuk banget, banyak kerjaan/? Ya gitu lah, jadi gak sempet nulis.

Semoga di part kali ini kalian ngerti situasi BaekSoo ya, aku sengaja bikin mereka deket kaya anak kembar aja kok, bukan hubungan percintaan. Soalnya aku suka banget ama persaudaraan BaekSoo gitu.

Moment kaisoo disini udah mulai, chapter depan mungkin bakal nyeritain moment chanbaeknya. Ff ini rencananya cuma sekitar 6 chapter aja, biar gak kepanjangan.

Maaf ya kalo kurang puas sama ff ini, tapi aku udah berusaha nulis semaksimal mungkin :)

Thanks for all readers and reviewers, I love u so much!

kyungsodio – – RiKyungie – Taman Coklat – anggieprstc14 – Kim Rae Na – baekhaan – nindi – G.u.i.d.o – Rintul – younlaycious88 – HeeKyuMin91 – and all guests