Disclaimer: "I don't own all characters in here. They are belongs to them selves. If I can, I would do it ! xD I make no money from this—please don't sue me."

Title: Love Spring

Based on: Kaichou Wa Maid Sama by Fujiwara Hiro

Author : kurorenji aka blackorange

Rating : T

Cast: DBSK

Genre : AU, fluffy, humor, romance, school life

Backsong: Sugar by Maroon 5

Length this chapter : 12 pages MsW

.

.

.

[Epilogue]

.

.

.

"Hyung, kau tidak perlu membantu kami merapikannya. Kakimu terkilir, kepalamu masih cedera, jadi sebaiknya hyung pulang saja. Acara penutupan biarkan Yoochun hyung yang mengurusinya. Tugasmu sudah selesai." Ucap Changmin sambil membersihkan sisa-sisa peralatan yang dipakai untuk festival olahraga. Semua anggota OSIS dan panitia harus membersihkan sekolah dari puing-puing yang berserakan sebelum mereka menikmati pesta penutupan dan pulang ke rumah. Keadaan sekolah sudah terlihat seperti habis di terpa angin topan.

"Aku ketua panitia dan Ketua OSIS, jadi aku harus bertanggung jawab dengan semuanya hingga akhir." jawab Jaejoong keras kepala dan terdengar sok bijak.

Changmin menghela nafas bosan menghadapi Ketua OSIS yang sangat-mega-giga-luar biasa keras kepala. Sebenarnya, ia sudah tidak ingin tahu dan tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan Jaejoong. Like hell, he would. Hanya saja, Ketua OSIS yang bebal itu membuat Changmin tidak bisa membiarkannya. Katakan saja, Jaejoong seperti memiliki kekuatan magis yang membuat siapa saja selalu ingin memperhatikannya. Maksudnya, membuat siapa saja ingin agar ia terhindar dari 'kecelakaan'. Entah sudah berapa kali Jaejoong terluka karena mementingkan keselamatan orang lain yang justru berimbas pada dirinya sendiri.

Well, That kind of Jaejoong's attractiveness. Not cute at all.

Manik mata Changmin menatap arloji di pergelangan tangannya. Jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang 15 menit –yang artinya, sebentar lagi perayaan festival olahraga musim semi ke-50 resmi di tutup. Ia harus bersiap sekarang sebelum Ketua OSIS meneriakinya.

"Hyung! Kupikir kau beristirahat di UKS?!"

Lengkingan 8 oktaf Junsu bisa terdengar bergema ketika sepasang mata sipitnya melihat seonggok Jaejoong yang hadir di tengah wara-wiri panitia yang sibuk merapikan peralatan dan properti festival. Ia baru saja tiba di dalam gedung olahraga dengan jaring-jaring bola yang diseretnya dari lapangan.

"Dan berbaring saja tanpa melakukan apapun sedangkan pekerjaanku disini menumpuk? Kurasa tidak." Jawab Jaejoong beralasan.

"Tapi –"

" –aku baik-baik saja, Su~ Kakiku sudah diperban dan kepalaku sudah lebih baik. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Jaejoong memotong ucapan Junsu dan tersenyum padanya.

Junsu masih belum percaya padanya dan terus menatap wajah pucat Jaejoong dengan tatapan serius. Entah apa yang harus dilakukan Junsu agar Jaejoong yang sedang cedera tidak perlu membantu hal-hal teknis yang sebenarnya bukan pekerjaan utama Ketua OSIS. Di satu sisi, Jaejoong adalah Ketua OSIS yang bertanggung jawab dan Junsu sangat menghormatinya. Tapi di sisi lain, sifat keras kepala dan bebalnya terkadang menimbulkan rasa khawatir yang berlebih bahkan mendekati rasa paranoid yang tidak penting.

"Hhhaah~ you stubborn man~"

Komentar Yoochun yang tiba-tiba muncul di balik punggung Jaejoong. Jaejoong memutar tubuhnya dan bersiap untuk berargumen dengan Yoochun bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun kata-katanya seolah tertelan kembali ketika mata hitamnya menatap seseorang dengan sepasang mata coklat almond yang berjalan di samping Yoochun. Manik mata hitam Jaejoong menatap Yoochun dan menunjuk-nunjuk Yunho dengan bola matanya. Seolah mengatakan 'apa yang dia lakukan disini?'

"Yo~" sapa Yunho pada yang lain tidak menyadari bola mata Jaejoong yang bergerak-gerak lincah seperti sedang melakukan senam mata. Manik coklatnya kini bergulir menatap Jaejoong yang bermain mata dengan Yoochun. Ia menaikkan sebelah alis matanya penasaran.

Menyadari sedang diperhatikan karena melakukan hal bodoh, Jaejoong berhenti menggerak-gerakkan bola matanya yang bergerak liar. Ia berdehem sedikit agar terlihat cool, lalu menatap Yunho dengan tatapan dingin tak bersahabat. Seolah Yunho adalah seekor lebah yang tak diundang. Katakan saja, ia tidak tahu harus bagaimana bersikap di hadapan Yunho. Salah tingkah.

Dasar tsundere[1].

"Aku sengaja membawanya ke sini." Yoochun menjawab pertanyaan tak terucap Jaejoong sambil tersenyum menyeringai padanya. Senyum seringaian yang membuat bulu kuduk Jaejoong meremang seketika. Tiba-tiba saja ia merasakan rasa takut yang tidak beralasan.

Mata besar Jaejoong menatap Yoochun dengan tatapan tajam. Seolah ingin melubangi jidat lebar yang kini terlihat begitu lucu untuk dilubangi. Namun laki-laki bersuara husky itu menghiraukan tatapan tajam yang diberikan Jaejoong padanya. Ia justru menolehkan kepala menatap Yunho lalu tersenyum ala sales yang akan menawarkan produknya.

"Aku ingin kau membawa Kim Jaejoong ke suatu tempat yang dimana dia tidak bisa kembali kesini untuk membantu kami." Ucap Yoochun menawarkan 'produk'nya pada calon pembeli yang mungkin tertarik untuk membelinya.

"Hey!"

Ucapan Yoochun membuat Jaejoong membelalakan mata horor. Sepertinya, rasa takut yang tadi sempat ia rasakan adalah Yoochun yang berlagak seperti seorang mucikari[2]. Oh Tuhan.. bahkan ini jauh lebih menyeramkan dari sosok Changmin yang mengamuk karena kelaparan.

"Kalau kau sanggup melakukannya, kau bebas melakukan apapun padanya. Mengurung lalu mengikatnya disuatu tempat juga bukanlah ide yang buruk."

"Apa maksudmu, Park Yoochun?!" lengking Jaejoong semakin kelabakan dengan ide gila yang dikatakan Yoochun. Ia menarik lengan kerempeng Yoochun lalu mencengkramnya erat seolah menyuruhnya tanpa kata untuk menarik kembali kata-kata itu.

Apa? Kalian kecewa? Jangan banyak berfantasi! Ini bukan semacam cerita BDSM!

"Sssh~ aw! Dia memang galak, tapi entah bagaimana ceritanya dia bisa menjadi sangat pendiam ketika dia bersamamu. Aaw~! Lagipula, kurasa dia akan 'aman' jika bersamamu. Jadi, aku minta tolong padamu Jung Yunho, tolong bawa orang keras kepala ini untuk jauh-jauh dari kami. Sifat keras kepalanya terkadang membuat kami begitu gatal ingin mencongkel otaknya karena begitu bebal memaksakan diri untuk membantu sudah melewati batasnya." Ucap Yoochun lagi menahan cengkraman Jaejoong yang seperti akan meremukan lengannya, " –aaww~! Seriously Jae, that's freaking hurt!" lanjutnya seraya melepaskan diri dari cengkraman Jaejoong.

"Then shut up! Kau sudah mengatakan hal-hal yang tidak berguna!" protes Jaejoong menatap galak Yoochun.

"Kalau kau tidak ingin Yunho melakukan hal-hal nakal padamu atau bahkan mungkin memperkosamu, sebaiknya kau PULANG dan BERISTIRAHAT!"

"YAAAA! Tarik kembali kata-kata kotor itu!" wajah Jaejoong mulai memerah menahan malu karena ucapan Yoochun yang frontal.

"Aku sudah berbaik hati memberimu dua pilihan! Pulang dan beristirahat, atau terjebak bersama Yunho di suatu tempat yang terisolasi –dan hanya Tuhan yang tahu dengan apa yang akan dia lakukan padamu." Yoochun menakut-nakuti Jaejoong.

"Tidak ada yang harus dipilih, Park Yoochun!" Jaejoong gemas dengan sikap Yoochun yang terlalu frontal. Wajahnya sudah mulai terasa panas seperti terbakar, " –dan kau! Kau tidak perlu menanggapi ucapan gila Yoochun." lanjut Jaejoong galak pada Yunho yang hanya berdiri diam memperhatikan keduanya.

Yunho menatap Yoochun dan Jaejoong secara bergantian. Keduanya terlihat begitu serius ketika menatapnya. Tatapan mata mereka terlihat seperti tatapan anak anjing yang penuh harap. Yoochun yang menatapnya dengan tatapan memohon agar ia membawa kabur pergi Jaejoong dan Jaejoong yang menatapnya dengan tatapan galak agar ia tidak melakukannya.

Ia tersenyum menyeringai ketika tatapan matanya menatap Yoochun. Merasa takjub dengan apa yang dikatakan seorang Wakil Ketua OSIS tentang dirinya. Apa ia terlihat begitu liar dimata Yoochun hingga ia berpotensi untuk memperkosa Jaejoong? Well, who knows. Keke~

Manik mata coklatnya kini bergulir kembali menatap Jaejoong yang sepertinya berusaha menahan diri agar semburat rona merah tidak nampak di kedua pipinya yang putih, membuatnya justru terlihat kenyal seperti mochi sakura.

"Kh~" Yunho terkekeh pelan. Tidak tahan melihat wajah manis Jaejoong yang tiba-tiba memerah ketika mata coklat Yunho menatap ke dalam mata hitamnya.

Jaejoong yang malu dan salah tingkah, apa ada sesuatu yang lebih manis dari itu? Na-ah~ sepertinya tidak ada.

"Aku berani bertaruh, kau tidak keberatan untuk membawanya pergi setelah pengakuan cintamu yang mematikan tadi siang, 'kan?" tanya Yoochun lagi seraya melepaskan senyuman penutup ala sales untuk menjual 'produk'nya sambil menepuk-nepuk bahu kanan Yunho.

"Na-ah~ aku tidak keberatan. Not at all~" jawab Yunho masih dengan senyum seringaian khas yang terlukis dibibir.

Jaejoong membelalakan mata dan sekujur tubuhnya meremang horor. Ia mulai berjalan terpincang menjauh dari seseorang bernama Jung Yunho ketika sadar bahwa ia tidak akan pernah bisa menang melawannya. Entah mengapa tatapan mata coklatnya kini terasa berbeda dari tatapan tenang dan teduh yang ia lihat tadi siang.

Buas.

"Andwae! Jangan mendekat dalam radius 100 meter, atau aku bersumpah kau akan menyesalinya!" teriak Jaejoong mulai ketakutan seperti dikejar-kejar seorang slasher.

"Hahaha~ sepertinya kau memang cocok untuk menjadi yang 'memburu' dan bukan yang 'diburu', hyung." Ucap Changmin tertawa melihat Jaejoong terpincang-pincang kesulitan berlari menghindari 'terkaman' Yunho. Ha! Taste your own medicine!

"Is that so?" tanya Yunho tertawa renyah menanggapi komentar Changmin, " –baiklah, aku akan membawanya jauh dari kalian. Jadi aku harap, kalian tidak mengganggu kami. Gomawo yo~" lanjut Yunho dengan senyum sejuta arti lalu berjalan mendekati Jaejoong yang semakin mendekati pintu keluar. Setelahnya, suara teriakan ratusan desibel Jaejoong mengisi setiap sudut gedung olahraga. Junsu dan yang lainnya bahkan sampai harus menutup telinga.

"YA! Apa yang kau lakukan, Yunho?! TURUNKAN AKU SEKARANG JUGA!" lengking Jaejoong yang meronta-ronta di atas bahu kanan Yunho. Kejadian Yunho yang memikul 'karung beras' di bahunya seolah terulang kembali. Semua pasang mata yang ada di dalam gedung olahraga menatap keduanya dengan tatapan penasaran mengapa Ketua OSIS mereka berteriak seperti itu. Lalu setelahnya, mereka menghilang di balik pintu dan meninggalkan gedung olahraga yang mendadak hening.

"..."

"Well~ sold out." gumam Yoochun bangga ketika 'produk'nya laku terjual sambil menepuk-nepuk kedua tangan seolah membersihkan debu-debu yang mungkin menempel.

"Uhm.. aku sedikit khawatir dengan Jaejoong hyung." ucap Junsu sambil menatap pintu gedung olahraga dimana dua insan itu menghilang dibaliknya seolah tertelan oleh kegelapan malam.

"Nah, kau tidak perlu memikirkan dua orang yang sedang kasmaran. Jaejoong sudah berada di tangan orang yang 'tepat'. Well, kurasa." Jawab Yoochun setengah yakin setengah ragu. Manik matanya bergulir menatap Junsu yang berdiri di samping kanannya. Senyum seringaian kini nampak menghiasi wajah tampannya, " –apa kau ingin seperti mereka juga? Aku tidak keberatan untuk menemanimu~ Junsu yah~~" bisik Yoochun di telinga kiri Junsu lalu sedikit menghembuskan nafas yang membuat laki-laki bersuara lumba-lumba itu melengking 8 oktaf dan menjauhi Yoochun dengan kecepatan kilat.

"YA! Park Yoochun! Berhenti bercanda, dasar idiot!" lengking Junsu lalu berbalik dan melangkahkan kakinya dengan kesal sambil menyeret jaring berisi bola ke dalam gudang peyimpanan. Kedua pipinya yang chubby terlihat seperti tomat yang dipanggang.

Yoochun mengulum senyum melihat reaksi Junsu.

"I feel sorry, he is just more idiot than you." Ucap Changmin sambil menepuk-nepuk punggung Yoochun seolah mengerti perasaannya. Perasaan manusia itu memang membingungkan. Itulah alasanya mengapa Changmin lebih menyukai makanan dibandingkan manusia. Perasaan makanan itu jauh lebih sederhana. Begitu sederhana hingga ia tidak perlu memikirkannya.

I love food~

"Yea~ but he is cute~" Yoochun hanya terkekeh pelan melihat Junsu yang tersandung tali sepatunya sendiri dan terjatuh hingga bola-bola di dalam jaring yang ia seret berserakan di dalam gedung olahraga.

"Semoga otak bebeknya yang kecil bisa menyadari perasaanmu secepatnya. Nah~ kalau begitu, aku serahkan sisanya padamu hyung~ aku harus cepat-cepat menyiapkan kembang api sebelum Jaejoong hyung meneriakiku lagi –meskipun saat ini mungkin ia sedang sibuk." Ucap Changmin sambil melambaikan tangannya pada Yoochun dan berlari keluar gedung olahraga untuk mempersiapkan kembang api karena puncak acara akan berlangsung 10 menit lagi.

~.~.~.~.~.~

"Ya Jung Yunho! Turunkan aku!" Jaejoong masih meronta sambil memukul-mukul punggung Yunho dengan kedua tangannya. Namun sepertinya tidak ada tanda-tanda laki-laki bermata coklat itu akan menurunkannya. Jaejoong menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Ia tahu tindakan protesnya akan dianggap angin lalu oleh Yunho. Jadi, ia tidak ingin menghabiskan tenaganya untuk sesuatu hal yang sia-sia. Lebih baik ia simpan tenaganya untuk menghajar Park Yoochun setelah ia bisa terlepas dari Jung Yunho.

'BRAK!'

Yunho membuka pintu atap gedung sekolah yang selalu menjadi tempat istirahatnya. Manik mata hitam Jaejoong memperhatikan sekelilingnya dan menyadari kalau atap gedung itu adalah salah satu atap yang di larang untuk di masuki siswa.

"Yunho, bagaimana bisa kau memiliki kunci pintu menuju atap ini? Apa kau tahu, atap gedung di sayap timur itu dilarang untuk di masuki siswa?" tanya Jaejoong merasa bingung karena kunci atap gedung seharusnya hanya dimiliki oleh guru-guru. Bagaimana bisa Yunho memilikinya? Insting sebagai Ketua OSIS yang taat peraturan tiba-tiba saja muncul.

Yunho tidak menjawab pertanyaan tidak penting Jaejoong dan terus melangkahkan kakinya mendekati meja-meja tak terpakai yang ia susun sendiri lalu menurunkan laki-laki bermata hitam itu ke atasnya. Jaejoong kini duduk di atas salah satu meja.

"Apa yang akan inginkan dariku, Jung Yunho?" tanya Jaejoong hati-hati ketika menyadari bahwa laki-laki bermata coklat itu sudah berdiri di hadapannya lalu mengurung tubuhnya dengan kedua lengan yang berada di samping kiri kanan tubuh. Yunho sudah mengurungnya.

Laki-laki bermata coklat itu hanya diam tak menjawab dan hanya menatap sepasang mata hitam Jaejoong yang mereflesikan kerlap-kerlip cahaya bintang di langit malam musim semi yang bersih. Terlihat sangat indah dan mempesona. Yunho mengaguminya dalam diam. Entah apa yang harus ia lakukan agar sepasang mata indah itu hanya menatap padanya. Ia tidak tahu. Kejadian beberapa hari yang lalu saat Jaejoong terluka membuatnya sadar bahwa ia tidak bisa melindunginya. Ia merasa gagal. Rasa takut akan kehilangan itu membuatnya merasa tidak percaya diri.

I'm hurting, baby, I'm broken down

I need your loving, loving, I need it now

When I'm without you

I'm something weak

You got me begging

Begging, I'm on my knees

Jaejoong panik setengah mati saat wajah Yunho terasa semakin mendekatinya. Tatapan mata coklat itu terasa begitu lurus dan fokus seolah tak mempedulikan sekelilingnya. Ia semakin panik ketika hembusan nafas Yunho mulai menggelitik bibirnya. Kini jarak kedua wajah mereka bagaikan terpisah oleh selembar kertas saja. Jaejoong sudah mengangkat tangan kanan untuk mendorong wajah Yunho ketika tiba-tiba saja gerakan tak terduga membuat tangannya membeku di udara.

"Syukurlah." Gumam Yunho seraya menjatuhkan keningnya ke atas bahu kanan Jaejoong. Kedua lengannya kini sudah melingkar sempurna di balik tubuh Jaejoong lalu menariknya ke dalam pelukan, " –syukurlah." Gumam Yunho mengulang ucapannya seraya mempererat pelukannya untuk meyakinkan diri bahwa orang yang ia peluk benar-benar nyata.

Makian yang tadi ingin Jaejoong lontarkan seolah tertelan kembali saat Yunho memeluknya. Ia pikir, binatang buas itu akan mengoyaknya tanpa ampun. Namun sekarang, binatang buas yang tadi ia lihat seolah sirna tersapu angin.

"Wa –waeyo? Kenapa kau bersikap seperti ini? Jujur saja Yunho, kau membuatku takut dengan perubahan karaktermu yang drastis. Apa kau bipolar?" Tanya Jaejoong tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya. Oke, bayangan Yunho yang buas memang menyeramkan. Tapi sikap Yunho yang seperti ini lebih membuatnya merasa takut.

Yunho tak langsung menjawab pertanyaan Jaejoong. Ia bergeming merasakan suhu tubuh Jaejoong yang hangat sebelum akhrinya ia berucap.

"Jika aku bisa memberikan tanganku, aku akan memberikannya padamu. Jika aku bisa memberikan kakiku, akan akan memberikannya padamu. Jika aku bisa memberikan seluruh tubuhku, aku akan memberikannya padamu. Mata, hidung, bibir, telinga, semuanya.. semuanya akan kuberikan padamu. Bahkan jika aku bisa memberikan nyawaku untukmu, aku akan memberikannya padamu." Yunho bergumam pelan tanpa melepaskan pelukannya. Perasaan takut yang luar biasa itu seolah menggerogotinya. Jaejoong hanya bisa terdiam di dalam dekapan Yunho yang terasa hangat dan nyaman hingga tak mampu berkata-kata, " –jadi tolong, Jaejoong ah.. jangan membuatku khawatir dengan sikap keras kepalamu yang tidak pernah mementingkan dirimu sendiri. Kau membuatku selalu tidak bisa meninggalkanmu sendirian."

My broken pieces

You pick them up

Don't leave me hanging, hanging

Come give me some

When I'm without ya

I'm so insecure

You are the one thing

The one thing, I'm living for

"Yu –Yunho." Panggil Jaejoong merasa canggung dan salah tingkah. Tanpa sadar wajahnya sudah memerah seperti tomat. Ia tidak mengerti apa yang merasuki Yunho hingga ia mendadak menjadi laki-laki melankolis dengan ucapan-ucapan ala roman picisan yang sering ia dengar dari kakak perempuannya.

Meski berat mengakuinya, namun Yunho yang senang menjahili dan menggodanya lebih baik dibandingkan Yunho yang sentimental seperti ini.

"Jadi kumohon Jae, jangan membuatku merasakan ketakutan akan kehilanganmu." Bisik Yunho pelan seraya menatap ke dalam mata hitam Jaejoong. Keduanya hanya saling tatap dalam diam. Seolah kebisuan menjadi momentum bagi keduanya.

Jaejoong seperti terhipnotis ketika sepasang mata coklat almond itu menatapnya dengan tatapan teduh yang menenangkan. Mata coklat itu seolah berbicara tentang perasaan Yunho yang sesungguhnya. Perasaan mendamba yang membuncah dan meluap-luap seperti sudah tak terbendung lagi.

Luluh. Jaejoong luluh dengan tatapan yang menghanyutkan itu. Terenyuh. Jaejoong terenyuh dengan perasaan yang terasa begitu manis. Tersentuh. Jaejoong tersentuh dengan kejujuran yang Yunho tunjukan padanya.

Pipinya yang dingin terasa hangat ketika tangan besar Yunho menyentuh pipi kirinya. Wajah tampan itu terasa semakin mendekati wajahnya. Hembusan nafas yang terasa manis dan segar khas milik Yunho menyapu indera penciumannya –strawberry. Hingga akhirnya, sepasang bibir penuh itu hampir menyentuh bibir tipis merah cherry Jaejoong.

Your sugar

Yes, please

Won't you come and put it down on me

I'm right here, 'cause I need

Little love and little sympathy

Yeah you show me good loving

Make it alright

Need a little sweetness in my life

Your Sugar! (Your sugar!)

Yes, please (Yes, please)

Won't you come and put it down on me

'Chu~!'

"Kau pikir apa yang kau lakukan, Jung Yunho?" Jaejoong berdesis pelan. Suara rendahnya terdengar menyeramkan. Kerutan empat siku mulai nampak di keningnya. Telapak tangan Jaejoong yang mendorong dan menutupi bibir Yunho membuat laki-laki bermata coklat itu mengerang kecewa karena gagal mencium Jaejoong. Yunho pikir, pertahanan Jaejoong sudah runtuh karena berhasil membuatnya tak bisa berkata-kata.

"I just want to claim my grand prize." jawab Yunho sambil mendekati wajah Jaejoong lagi. Namun Jaejoong memundurkan tubuhnya kebelakang masih dengan telapak tangan yang menutupi bibir Yunho.

"Ha? Apa kau hilang ingatan, ohng? Kau sudah membuang gelar kemenanganmu. Kau tidak bisa mengambil hadiahnya kembali." ucap Jaejoong memberikan argumen, namun setelahnya ia menjerit histeris ketika telapak tangannya terasa panas dan basah karena Yunho menjilatnya.

'Slurp~'

"YAAAA! Apa yang kau lakukan?!" Jaejoong mulai panik (lagi) ketika sepasang mata coklat yang terasa teduh dan menenangkan itu tiba-tiba menghilang. Seolah apa yang tadi dilihatnya hanyalah ilusi. Tatapan tajam seperti singa kelaparan yang kini terpancar dari mata coklat itu membuatnya semakin ingin lari dari binatang buas bernama Jung Yunho!

"Seingatku, akulah yang memenangkan race hari ini. So I'll take my REAL grand prize back.." bisik Yunho tersenyum menyeringai, " ..from you." Wajahnya semakin mendekat. Jaejoong semakin panik ketika ia tidak bisa melarikan dari Yunho karena terjebak dan terkurung diantara meja dan tubuh jangkung itu.

"Tunggu Yunho, tunggu." Ucap Jaejoong kini menutup bibirnya dengan punggung tangan kanan tepat saat sepasang bibir penuh itu hampir menciumnya. Ia bisa merasakan lembutnya bibir Yunho di atas telapak tangan kanannya.

"Apa lagi? Apa kau ingin ucapan Yoochun menjadi kenyataan dan aku memperkosamu, huh?" Yunho berdesis pelan. Ia mulai tidak sabar dengan sikap Jaejoong yang terus menghindar.

"Uhm.. uhm.." Jaejoong memikirkan kata-kata yang tepat untuk dijadikan alasan. Jujur saja, meskipun ia memang mengharapkan Yunho menciumnya, namun hatinya masih belum siap dengan perubahan signifikan yang terjadi. Yunho menyukainya, dan ia menyukai Yunho. Seharusnya ini bisa berakhir happy ending, tapi...

... Jaejoong terlalu malu untuk mau mengakuinya.

Ia menatap mata coklat Yunho yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam. Tatapan yang seolah ingin memakannya bulat-bulat. Jaejoong menundukkan kepala salah tingkah. Memutar otak untuk bisa melarikan diri dari Yunho.

"Jangan banyak alasan." Desis Yunho lagi yang membuat Jaejoong menelan ludah berkali-kali.

"Uhm.. uhm.. kakimu menekan lututku yang terluka." Ucap Jaejoong akhirnya baru menyadari kalau sedari tadi lututnya berdenyut sakit ketika kaki Yunho menekannya.

Yunho menundukkan kepala dan menatap paha kirinya yang menekan lutut kanan Jaejoong yang terluka. Ia langsung memundurkan tubuhnya. Namun jarak yang tercipta membuat Yunho tidak puas hati. Ia menatap Jaejoong dalam diam, seolah memikirkan cara agar antara dirinya dan juga Jaejoong tak ada jarak yang membatasi. Tiba-tiba saja senyum seringaian terlukis kembali di wajah tampannya. Membuat Jaejoong berpikir kalau alasan instan yang tadi diucapkan akan membuatnya semakin tidak bisa melarikan diri dari singa buas yang ada dihadapannya.

"Aku tahu apa yang harus kulakukan." Bisik Yunho pelan. Tangan kanannya perlahan terangkat dan menyentuh paha kiri Jaejoong dengan lembut yang membuat laki-laki bersurai hitam itu membelalakan mata terkejut. Setelahnya, Yunho membuka kedua kaki Jaejoong hingga membuat tubuh jangkungnya kini berdiri di antara kedua kaki Jaejoong yang terbuka.

HIIII!

'SHIT! Wrong move!' pikir Jaejoong semakin panik ketika ia merasakan tubuh Yunho yang sangat dekat dengan tubuhnya. Kedua tangan Jaejoong sudah berada di atas dada bidang Yunho untuk mencegahnya melakukan apapun padanya.

"There~" ucap Yunho tersenyum puas sambil melingkarkan kembali lengannya di pinggang ramping Jaejoong lalu menariknya. Ia justru semakin menikmatinya ketika melihat wajah panik Jaejoong yang terlihat lucu, " –kau tidak bisa membuat alasan lagi~ Jaejoong ah~" bisik Yunho di telinga kiri Jaejoong lalu sedikit menjilat dan menggigitnya tanpa memberikan kesempatan pada Jaejoong untuk protes dan menghindar. Seketika itu juga tubuh Jaejoong bergetar dalam pelukan Yunho ketika laki-laki bermata coklat itu menyerang titik kelemahannya.

Yeah

I want that red velvet

I want that sugar sweet

Don't let nobody touch it

Unless that somebody's me

I gotta be a man

There ain't no other way

'Cause baby you're hotter than southern California Bay

I don't wanna play no games

I don't gotta be afraid

Don't give all that shy shit

No make up on, that's my

"Ughm.. Yun –ho! Hen –ti –kan." ucap Jaejoong terbata ketika merasakan Yunho masih menjilati telinganya hingga membuat tubuhnya lemas seketika. Nafas Jaejoong mulai terasa berat ketika Yunho terus menyerang titik lemahnya. Ia hanya bisa memejamkan mata rapat-rapat seraya menggigit bibir bawahnya ketika ciuman Yunho perlahan turun kerahang lalu sedikit menggigitnya karena gemas.

"Agh!" teriak Jaejoong kesakitan. Namun setelahnya, tubuh Jaejoong bergelinjang hebat ketika lidah basah dan panas Yunho menjilati rahang yang tadi digigit sebagai permintaan maaf. Jaejoong mendesah pelan sambil mencengkram erat t-shirt Yunho.

Ciuman Yunho semakin turun ke leher jenjang Jaejoong. Ia mencium, menggigit lalu menjilatnya ketika mendengar suara rintihan kesakitan bercampur nikmat Jaejoong karena ulahnya terdengar bagai simfoni musik yang menggairahkan. Ciumannya meninggalkan beberapa jejak tanda merah keunguan bahkan mungkin bekas gigitan di leher putih Jaejoong. Perlahan dan tanpa disadari, tangan Jaejoong terangkat lalu melingkar sempurna di leher Yunho dan menariknya yang membuat wajah tampan itu semakin tenggelam ke dalam lekukan leher Jaejoong.

Kedua tangan Yunho yang tidak pasif, kini sudah menyelinap masuk di balik t-shirt yang dikenakan Jaejoong dan mengelus lembut punggung mulus itu dengan telapak tangan kanannya yang besar. Jaejoong melengkungkan tubuhnya saat sensasi panas yang serasa terbakar membuatnya semakin menginginkan lebih. Ia sudah bisa menikmatinya.

Jaejoong menarik kepala Yunho yang terbenam dilekukan lehernya lalu menatap sepasang mata coklat yang seolah menghipnotis. Ia sendiri tidak tahu apa yang terjadi padanya. Mengapa ia membiarkan Yunho melakukan hal itu padanya? Mengapa tubuhnya bereaksi ketika Yunho menyentuhnya? Mengapa ia menikmati ciuman-ciuman Yunho? Ia sendiri tidak tahu.

Tapi, satu hal yang Jaejoong tahu saat ini adalah ia sangat menginginkan Yunho untuk mencium bibirnya. Ia mulai menebak-nebak apa yang akan dirasakannya ketika bibir dan lidah seksi itu bergumul dengan bibir dan lidahnya. Ia menjilat bibirnya sambil menatap bibir Yunho dengan tatapan penuh harap. Tubuhnya yang memanas dengan desiran yang mengalir di seluruh tubuhnya membuat Jaejoong menarik kepala Yunho lalu menciumnya tepat dibibir.

Sugar

Yes, please

Won't you come and put it down on me (down on me!)

Oh, right here (right here),

'Cause I need (I need)

Little love and little sympathy

Yeah you show me good loving

Make it alright

Need a little sweetness in my life

Your sugar! (Sugar!)

Yes, please (Yes, please)

Won't you come and put it down on me

Ciuman yang terasa manis dengan aroma vanilla strawberry yang bercampur di dalam membuat Jaejoong tidak ingin melepaskannya. Aroma strawberry yang tercium begitu kuat dari bibir Yunho. Starwberry –aroma khas Jung Yunho.

Aroma vanilla yang selalu disukai Yunho itu kini memenuhi indera penciumannya. Aroma vanilla yang terasa sangat manis di pertengahan musim semi seperti Kim Jaejoong –orang yang sangat disukainya.

Keduanya memejamkan mata ketika merasakan sepasang bibir yang saling menyentuh. Bibir yang bertautan terasa begitu lembut dan manis hingga membuat keduanya merasakan sesuatu yang menggelitik perut. Perasaan akan mendambakan pujaan hati terasa begitu membludak.

"I Love You~" bisik Yunho dalam ciumannya. Ucapan spontan Yunho membuat Jaejoong terkejut hingga melepaskan ciumannya. Manik mata hitam Jaejoong menatap Yunho dengan tatapan tidak percaya. Tiga kata yang selama ini sangat ingin ia dengar dari bibir penuh itu kini terngiang di dalam telinganya.

'DUAR! DUAR! DUAR!'

Kembang api mulai terlihat di gelapnya langit malam. Menemani bintang dan bulan memancarkan cahaya kerlap-kerlip yang terlihat indah. Suara tepuk tangan dari siswa-siswi Dong Bang High School yang menikmati perayaan penutupan festival musim semi ke-50 bisa terdengar riuh di lapangan.

Jantung Jaejoong berdegub kencang di dalam dada seiring kembang api yang terus meledak di atas langit malam dan memancarkan cahaya warna-warninya. Tatapan mata Jaejoong tidak pernah terlepas dari mata coklat Yunho yang balik menatapnya dengan tatapan teduh yang menenangkan.

Hanya tiga kata.

Tiba-tiba saja Jaejoong mendengus pelan lalu tertawa. Yunho sampai mengerutkan keningnya samar ketika melihat Jaejoong tiba-tiba tertawa seperti itu.

"Hey –"

" –kau tidak pernah gagal membuatku frustasi, Jung Yunho! But well, as stupid as this sounds, you are always driving me crazily in love with you!" teriak Jaejoong memotong ucapan Yunho dan mengakui perasaannya. Ia sudah melakukannya sejauh ini. Sudah tidak ada artinya lagi ia mundur. Jika ia harus maju untuk berperang, maka ia siap untuk melakukannya.

Yunho terdiam mendengar Jaejoong yang berteriak seperti itu. Well, mungkin karena suara ledakan kembang api yang berisik membuat Jaejoong berteriak, atau mungkin karena untuk menutupi rasa malunya? Tsk~ sepertinya karena pilihan kedua. Ia berdecak kemudian terkekeh mendengar jawaban atas pengakuannya dengan cara yang begitu absurd.

"Begitukah? Jadi, jatuh cinta padaku adalah sesuatu yang bodoh?"

"Yes! Jatuh cinta pada orang sepertimu adalah suatu kebodohan." Jaejoong tertawa setelah ia menyadari betapa tidak romantisnya jawaban atas pernyataan cinta Jung Yunho padanya.

Laki-laki yang selalu membuat kepalanya berdenyut sakit. Laki-laki yang selalu membuat emosinya naik turun seperti roller coaster. Laki-laki yang selalu membuat perasaannya menggila karenanya –tanpa disadari, sudah berhasil mencuri hatinya.

"Tsk~ secara tersirat kau memanggil dirimu sendiri bodoh karena jatuh cinta padaku." Bisik Yunho sambil mendekati wajah Jaejoong lagi.

"Kau memang selalu membuatku terlihat seperti orang bodoh ketika kau berada di sekitarku, dasar bodoh." Balas Jaejoong dan untuk kedua kalinya, bibir mereka bertautan di bawah hujan kembang api.

Your sugar

Yes, please

Won't you come and put it down on me

I'm right here, 'cause I need

Little love and little sympathy

Yeah you show me good loving

Make it alright

Need a little sweetness in my life

Your sugar

Yes, please

Won't you come and put it down on me

(Down on me, down on me)

- FIN -

.

.

.

[ OMAKE]

.

.

.

"Aish! Kenapa aku harus terjebak di antara dua orang itu?!" gumam Changmin kesal dan jengkel sambil menyalakan kembang api untuk yang kelima kalinya. Kembang api meluncur ke atas langit malam dan meledak yang membuat serpihan-serpihan api warna-warni yang menyebar menghiasinya.

Sedikit cerita, Changmin tiba dua menit lebih dulu ke atas atap gedung di sayap timur sebelum Yunho dan Jaejoong tiba setelah ia berlari seperti kesetanan karena harus mempersiapkan kembang apinya sebelum terlambat. Ia sengaja menggunakan atap gedung sayap timur sebagai tempat menyalakan kembang api karena untuk menghindari sesuatu hal yang tidak diinginkan. Gedung sayap timur terlarang bagi siswa. Namun ia sangat tidak menyangka jika Yunho akan membawa Jaejoong ke atas atap gedung sayap timur hingga membuatnya harus bersembunyi secara reflek di tumpukan bangku dan meja tak terpakai dengan sekotak kembang api yang menemaninya.

"Ya Tuhan…" gerutu Changmin lagi menghiraukan Yunho dan Jaejoong yang semakin berisik.

- FIN! FIN! -

Footnote:

[1] Tsundere adalah istilah dari Jepang. Tsundere adalah gabungan dari tsun-tsun dan dere-dere. Tsun-tsun sendiri bermakna seseorang yang berwatak agresif (bukan dalam artian kasar atau bar bar) atau berdarah panas. Setelah dua kata itu digabung menjadi tsundere, yang bermakna orang yang keras, berdarah panas, namun di saat yang tepat menjadi sangat "lovely". Biasanya tokoh bersifat tsundere ini sangat tidak mengakui perasaan sukanya ke suatu tokoh, sehingga untuk menutupinya dia akan berbuat kebalikan dari yang sebenarnya ingin dia lakukan untuk menunjukkan perasaan sukanya. (Source: anime-art-inc .blogspot )

[2] Muncikari, mucikari, germo, atau lelaki hidung belang adalah orang yang berperan sebagai pengasuh, perantara, dan/atau pemilik pekerja seks komersial. (Source: wikipedia) *me: LOL*

P.S1: FIN FIN FIN means no sequel, no moreeeeeeeeeee x""""DDD

P.S2: tbh, ini udh selese dari 3 hari lalu, cma kmren pas lg edit2 lg, winamp tetiba nge play lagunya Maroon 5 yg Sugar, trs aku sing a long ama si abang adam levine yg ganteng luar biasa itu (gagal fokus xD) and then, pas lg nyanyi2 gtu, kok kyknya liriknya samting nih... pas di cari lirik benernya (karena edisi nyanyian aku edisi sotoy xD LOL) dan 'JEGEEEERRR!' cucok bgt buat dijadiin backsong epilog nya Love Spring~ uuuuuhhh~ unyu~ unyu~ 3 so gomen, baru bisa apdet skrg :'D

P.S3: maap jg yah klo ada salah2 ato bagian yg ga pas gmn gtu :'D soalnya ini awalnya cma 6 page, tp setelah edit sana sini jd 12 page *mgkin membelah diri* ditambah aku masukin OST *cielah* Sugar by Maroon 5 yg bikin ini epilog makin2 melar kkkk~ semoga suka ama endingnya~ ^^ sankyu~

P.S4: I pass my nihon go level teeeeeeeeessst~! xD yappari~~~ dan aku ada di peringkat 2~ :'D terimakasih smua atas doa dan dukungannya *siapa jg yg doain* cma pengen berbagi kebahagaian, because sharing is caring~ #Chu~

P.S5: its reply review time! ^o^/ please bear with the lengt ._. Smoga ga ada yg kelewat

dienha: ah terimakasih udh jd bahagia sth baca Love Spring~ xD sankyu~|| 5351: iyaaah~! Yun kelewat cool! Ah jd gemesh sendiri~ hihi pertanyaanmu terjawab di chapt epilog ini~ sankyu || whirlwind27: haha iya siwon rada2 disini xD LOL karna chara asli yg aku pake sblmnya si GD BB ._. makanya mgkin aga ga masuk karakternya, gomen :'( || min: hahaha iya kali ah bunuh diri xD tenang aja, itu plan ke 1658358657 yg g mgkin terealisasi kkk~ ok sankyu~ || YUNJAEbaby69: iya, namanya jg tsundere xD ya pasti keras kepala, ga mau ga mau tp mau~ LOL sankyu~ || Yikyung: ah~ yakin tepar? Yakin si yun ga ngapa2in si jeje? Bahahaha~ sankyu || shipper89: ah~ terlalu sederhana klo yun nyium nya on the spot~ told ya, yunho is sly~~ || flowboth: hahaha yunho emg gtu~ dia sly2 manis gmn gtu~ aduh yandere akuts xD iya tamat aja yah *daripadadigantunginkayakshine* *harakiri lagi* kkk~ sankyu lean :* || YeyeWooKIM971: ah km bisa aja~ *terbang* xD yoosu cma hint aja yes~ klo nganu2 kyk yunjae jg, kepala aku bsa meledak mikirin plotnya~ sankyuuu~ || fhefhe: orang klo udh yandere, apapun bakal dilakuin loh~ makanya yandere itu nakutin tp bikin greget~ xD sankyu~ || meirah. 1111: well, I guess instead of shine, I'll update this for shine's replacement kay? Hehe~ sakyu~ || Jiyeon Park: iyah, ga lama kan ini? Krg dari sminggu lah yah? Hehe~ amiin smoga acc yah ama tante beta~ xD sankyu || Elzha luv changminnie: baik2 aja saaa~ xD iya nih, busy with a life :'D km gmn kabarnya? Hehe~ iya lanjut kok, lg d karantina dulu~ sankyu || kakaichi: iya chi, msh di lock... tuh kan ada niatan nakal mau baca duluan di blog xD told ya, my ffs in blog are like some of craps, trust me ._. Sankyu~ || SinushYJS: aaww~ I'm so happy too that I can reply ur review~ :* sama dong~ aku jg suka ama karakternya yun di sini~ xD sankyu~ || hannik2206: and now happy bday yunho! xD hahaha~ yah mboook klo ada yunho di jualin jg akoh mau~ xD di bungkus~ sankyu || choikim1310: ok udh apdet yah~ sankyu~ || lovgravanime14: klo bisa di bungkus, bungkus deh xD yunho tuh klo udh care bakal care bgt~~ dia tuh sly tau sebenernya~ aaaahhhh *fangirling sendiri* LMAO sankyu~ || JonginDO: yey me! xD akhirnya apdet ampe tamat~ :'D sankyu || Selena Jung: game over buat jeje yg in denial~ hahaha emg dasar tsundere akuts~ sankyuuu~ || misschokyulate2: aah~ sankyu~ semoga chapt akhir ini jg makin seru yah~~ ^^ || dheaniyuu: gyaaaaaa~~ *tereak bareng2* xDDD sankyu~ || elfsissi701: ugh~ lebih cetar lg klo si jeje mendesah desah basah~ #slapped xD sankyu~ || Qeren: dari dulu si yun udh nembak jae pke bahasa tubuh, tp emg dsar si jeje oon + tsundere ga sadar dan ga mau sadar~ haha sankyu~ || azahra88: iyah ok next shine yah? ^^;; *keringetdingin* sankyu~ || himemaru9095: nih aku kasih spesial eps yunjae yg aga lime2 xD hehe sankyu~ || miu. sara: wah pada mau pesen si yunho xD antrian udh kyk benteng china nak~ silahkan bersabar~ kkk~ sankyu~ || jaeromone: cma satu kata yg cocok buat jaejae, 'tsundere!' xD aduh seneng bgt bikin karakter tsundere jae di pasangin ama yandere yun~ hehe sankyu~ || adityaaja: iya kasian :( tp kan salah sendiri pke cara kotor, kan jd ada beruang ngamuk~ kkk~ sankyu~ || cha yeoja hongki: aku jg seneng bisa bales review chaaa~ :* okok siap nnti shine klo udh kelar lgsg publish kok tanpa ada kata tunda2 sekalipun itu ngabisin 30 page halaman yah? Hehe~ *please bear with the length* adanya nope, klo bbm ga pake ._. *ga gaul* tp gmn caranya PM km? ._. || Guest: ah gomen, itu typo ._. Hrsnya 30 menit, tp nampaknya 0 nya ga ketulis, makasih udh notice || akiramia44: ok lgsg apdet kok ini epilog nya ^^ sankyu~ || MyBabyWonKyu: emg gtu kok xD kkkkk~ si yunho kan sly abis~ X3 #fangirling sankyu~ || Sayuri Jung: yes! Game over for jaejoong! xDD ah~ still on progress~ lg di karantina dulu shine nya ama beta reader ^^ tungguin aja yah~ sankyu~ || vermilion: sankyu udh baca dari awal dan review dri awal jg~ :* || nickeYJcassie: hehehehe~ iyaaaaah~ aku aja yg bikin mesem2 sendiri gara2 bikin karakter yunho yg cetar gini xD kkk~ iyah siap nnti klo udh beres lgsg apdet kok ^^ sankyu~ || apine shim: glad u like it! ^^ sankyu~ || vianashim: les b. Jepang? Tergantung domisili sih kyknya ._. Klo d bdg aku lesnya di BLCI~ cma aku gtw klo daerah lain. km tinggal dmn say? || ShinJiWoo920202: lah~ yg bikinnya aja blushing loh ini toloooong yunho emg terlaluh~! xD sankyu~ || Rahma91: semoga baca chapt akhir ga nambah km diabetes yah 8D *gomen* sankyu~ || NaeAizawa: hahaha iya, itu aku aja yg bikin karakter yun kyk gtu gila sendiri saking pengennya punya cowo kyk yunho xD *ngeces* sankyuuu~ ||

P.S6: Last but not least, HAPPY BDAY URI LEADAH JUNG YUNHO! xD ah~ kau tambah tua, tp foto2 mu yg bertebaran mengatakan "I'm not age at all~" wish u all the best Yunho ^^ this is present for u~ xD

Sankyu!