Hi! Author muncul lagi dengan ff terbaru padahal from another galaxy belum selesai juga x_x yaah, author cuman pengen ngerame'in akun author yang sepi. Dan tenang, semua ff author tetap dilanjutkan. Karena emang author jarang fast up, supaya reader yg lain gak bosan. Silahkan membaca ff ini .. Muehehe
.
.
.
Main Cast :
-Oh Sehun : 16 th (1 shs)
-Kim Luhan : 18 th (3 shs)
Other cast 1
-Byun Baekhyun : 18 th (girl)
-Park Chanyeol : 17 th (boy)
-Hwang Zitao : 16 th (girl)
-Wu Yi Fan : 18 th (boy)
-Kim Xiumin / Minseok : 18 th (girl)
-Kim Chen / Jongdae : 18 th (boy)
-Do kyungsoo : 17 th (girl)
-Kim Kai / Jongin : 16 th (boy)
-Kim Suho / Joonmyeon : 18 th (boy)
-Zhang Lay / Yixing : 18 th (girl)
Other cast 2
-Kim heechul : Ibu Luhan
-Oh Kibum : Ibu Sehun
-Oh Kyuhyun : Ayah Sehun
-Oh Sungmin : Ibu tiri Sehun
-Do Ryeowook dan Do yesung : Ortu Kyungsoo
(Ortu yang lain belum ditentukan, bisa ngasih pendapat di kolom review mungkin. Terutama baekhyun 'masih bimbang nin')
Ff ini 50 persen terinspirasi dari film 'Dirty Girl' yang dibintangii idola fav aku 'Juno Temple' jadi bagi yang udah nonton jangan heran kesamaan karakter, dan beberapa kalimat ne.
Cast lainnya akan bermunculan beriringan dengan berlanjutnya ff ini
.
.
.
-The Baddest Female-
.
.
.
Hi, nama ku Lu-han atau lebih tepatnya Kim luhan. Dan aku seorang bad girl. Yaah .. Seperti itulah orang mengatakan tentangku. Aku sekolah di Bell's International High School. Dan ini tahun ke2 aku senior high school disini. Aku pindahan dari california.
"Aahgg .. Shit aaaahhh"
"Eghh .. Kau-enghh sangathh mengairahkannemm luuhhh hhannhh"
"Ahhh enghhhyhh"
Ah? Kalian pasti bertanya-tanya?
Yap, aku sedang bercinta. Disini, dijok mobil kris.
.
.
.
Siswa-siswi BHS memandang aneh mobil yang terus bergerak itu. Ada yang mencibir, ada yang ketakutan, ada yang kagum.
Semua mengulum senyum melewati mobil mewah milik Kris Wu itu.
Terkecuali seorang yeoja bersurai coklat gold yang memandang geram dibawah pohon dekat mobil laknat itu terparkir.
Hwang Zi Tao.
"Hey! Apa yang kau lakukan disana nona panda!" Panggil suara berat diseberangnya bersebelahan dengan mobil Kris. Kumpulan anak basket ada disana.
Kris, Chanyeol, Chen dan Kai. Mereka salah satu anggota inti tim basket. Yang pastinya digemari seluruh anak bell's.
Tao berdecak sebal dan melenggang pergi sebelum melempar batu besar kemobil sport putih itu.
Beberapa saat seorang yeoja cantik, berkulit putih langsat, mata rusa nan indah, rambut pirang caramel yang sedikit ikal berantakan. Seragam yang tidak terpasang pada tempatnya dan jangan lupakan dasi yang masih berantakan. Ia keluar dari mobil sambil membenarkan segaramnya.
Luhan.
Yap dia si primadona bell's.
'I've heard it said that this here... this here's a man's world. And some girls, they believe it. Primpin' and fussin' and holdin' out, hoping a boy will look her way. They don't know they got the power. As for me... I'm not that kind of girl. I'M ON TOP. Which begs the question... if the girl's on top, well... who's the one getting screwed?... So if it's a man's world, God wouldn't have made me..'
Kris berjalan keluar mobilnya sedikit sulit sambil memperbaiki celananya.
"Lu! Pastikan jumat malam kau hadir, dan ah .. Damn your so freakin' hot baby" ucap kris dengan wajah masih lemah setelah ia mencapai klimaks dimobil barunya itu.
Luhan hanya melambaikan tangannya santai melenggang ke-kelasnya.
Paha mulusnya terekspos karena mininya rok yang ia pakai.
Srett
Dengan santai ia menurunkan roknya sedikit agar lebih rapi.
"Hay luhan~"
"Hai babe, kau sangat cantik hari ini"
"luhan"
Sebagian wanita berdecak sebal karena para namja hanya menatap -luhan-
BRUK!
"Ugh~" luhan memperbaiki brazer sekolahnya santai saat yeoja yang lebih tinggi darinya itu sudah berdecak pinggang didepannya sedangkan ia mengambil note pink yang terjatuh.
"Oh, sorry" ucap suara itu lembut dan mengejek.
"That's okay panda manis" luhan kembali membenarkan seragamnya dan menatap tao santai "lain kali perhatikan langkahmu" nasihatnya tersenyum remeh. Lalu mendekati wajah tao. "Atau aku sendiri yang akan menancap lubang milikmu~" bisik luhan sambil mengacungkan jari tengahnya menyentuh bagian sensitif tao sampai ditengah dadanya.
'Shit!'
Luhan sedikit menjauh.
"Tapi akan kujamin, kau akan merasa puas bersamaku" dengan gerlingan nakal ia melenggang pergi meninggalkan tao yang menggeram kesal.
"Fuck! Jalang menjijikan" umpat tao menghentakan kakinya kesal menuju kelasnya.
.
.
.
-The Baddest Female-
.
.
.
Seorang pemuda tampan berkulit seputih susu dengan surai hitam-caramel dan jangan lupakan piyama biru bintang-bintang yang ia pakai tengah asik mengemasi barangnya.
Sepertinya ia akan pindahan?
"Sehunnie jangan lupa membawa obat diare, obat maag, dan obat demam!" Suara nyaring berasal dari dapur.
"Ye eomma! Tenang saja. Sudah sehun siapkan semuanya!"
Sang eomma berjalan menghampiri anak semata wayangnya.
"Sehunnie yakin ingin tinggal diseoul?" Tanya sang eomma cemas.
"Ne eomma, sehun tidak sabar tinggal bersama lu nuuna. Biar sehun bisa menjaga lu nuuna disana" sehun menatap eommanya yakin.
"Ani ~ hanya saja kau kan belum pernah sekolah umum. Kau tidak tau dunia luar seperti apa sayang. Eomma takut nanti ada pergaulan buruk. Eomma tidak ingin se-"
"Sttt, eomma tenang saja. Sehun akan menjaga diri" sehun mengangkat buku note kecil dan kembali menatap eommanya "bukan-kah sehun sudah menghapal karakter orang yang bisa dijadikan teman atau tidak? Tenanglah eomma sehun sudah besar, sehun bukan anak kecil yang seumur hidupnya melakukan home-schooling dirumah ini. Percayalah pada sehun ne" ucapnya menenangkan sang eomma.
"Huhh .. Baiklah. Semua sudah siapkan. Nanti biar mantel-mantelmu eomma kirimkan. Disana juga masih musim panas"
Tok
Tok
"Tunggulah mungkin taeyoon sudah datang"
.
.
.
Disinilah, sehun tengah duduk manis disofa dihadapan eommanya dan taeyoon -tetangganya yang kuliah dikorea-
"Nah sehun, eomma agak ragu kau keseoul sendiri. Dan berhubung taeyoon akan keseoul. Eomma minta tolong untuk mengantarkanmu kerumah heechul -eomma luhan-"
"Eomma, sudah kubilang aku bisa sendiri!" Rengek sehun kesal.
"Sudahlah. Hmm taeyoon mohon bantuanmu ne. Aku takut sehun tersesat, aku sudah mencoba menghubungi heechul tidak bisa"
"Ne ahjumma tenang saja"
.
.
.
-The Baddest Female-
.
.
.
" Baiklah, kita akan membicarakan reproduksi pada bakteri. Pada umumnya, bakteri melakukan reproduksi atau berkembang biak secara aseksual dengan membelah (bla bla bla)" yoochun sonsaengnim terus berbicara tentang reproduksi pada bakteri.
"Nah, sekarang ada yang ingin ditanyakan?"
irene mengangkat tangannya.
"Seperti apa maksudnya saat transformasi ada bakteri yang memiliki kemampuan untuk memasukan DNA Asing kedalam selnya saem?" Tanya irene bangga.
"Biasanya yg masuk merupakan DNA yang berasal dari sel bakteri yang telah mati dan lisis" jelas yoochun saem.
Luhan mengacungkan tanganya. Yang ada dikelas menatapnya bingung sedari tadi pelajaran ia hanya memoles kukunya dan melakukan permainan surat kertas bersama chen.
"Ya luhan?"
"Bagaimana bakteri melakukan reproduksi seksual?"
"Reproduksi seksual pada bakter dilakukan melalui rekombinasi genetik yang dapat terjadi dengan tiga cara, yaitu transformasi, transduksi, dan kongjugasi. Bukankah sudah dijelaskan tadi?"
"Ehm, maksud saya? Metode apa yang mereka pakai saat bercinta saem?" Ucap luhan dengan wajah polos. Yoochun menggeram kesal bersamaan lonceng pulang berbunyi. Dan gelak tawa murid kelas 12-4.
"Nona luhan, temui diruang konseling" ucap yoochun menatap tajam luhan.
Hari yang melelahkan untuk luhan. Ia dihukum karena bertanya yang tidak pantas dikelas dan melakukan perkerjaan sosial disekolah dengan membersihkan kaca sepulang sekolah.
Luhan melempar jas sekolahnya dan tasnya kejok belakang mobilnya kesal. Ia memasuki mobil sport jingganya dan menjalankan santai keluar gerbang sekolah. Rambutnya tertiup angin sore, ia membiarkan atap mobilnya terbuka karena sensasi rambut tertiup angin itu menyenangkan dan seksi tentunya.
Dengan kaca mata terpasang dihidung mancung dan jangan lupakan rokok yang sudah diapit diantara jadi telunjuk dan tengahnya. Kancing kemeja yang terbuka 3 diatas memperlihatkan bra soft orange yang ia pakai.
Jangan tanyakan ukurannya karena dada luhan tidak sebesar yang kalian pikirkan hanya itulah yang membuatnya terlihat sexy. Tapi bokongnya lumayan berisi.
Drrt drrtt
"Yeoboseyo?"
"Yack! Kau dimana sudah jam segini!" Pekik suara diseberang.
'What the hell'
"Tentu saja sekolah" sahut luhan malas.
"Kau tidak lupakan menjemput sehun dibandara!"
"Sehun? Nugu?"
"Sialan anak ini! Oh sehun anaknya kibum ahjumma! Aishh jinja. Cepat kebandara sekarang juga palli! Dia ada dikedatangan tokyo-seoul"
'Salah sendiri, kenapa juga memberitahukan hal penting disaat aku sedang mabuk'
"Ma-"
"Cepat atau uang jajan mu kupotong!"
"Aishh araseo!"
"Tapi ma? Dia siapa?" Tanya luhan. Ia sudah menuju jalan kebandara.
"Anak kibum teman mama"
"Iya aku tau mama sudah bilang. Maksudku, kenapa aku harus menjemputnya?" Luhan gemas.
"Dia akan tinggal bersama kita"
"Mwo! Mama! Kenapa tidak bilang?!"
"Aku sudah mengatakan semuanya bodoh. Hanya otak mu tidak menyerapnya, berhentilah mabuk-mabukan bodoh. Mulai sekarang ia tinggal bersama kita. Dan anaknya sedikit aneh lu"
"Maksud mama?"
"Ani, kata kibum dia sangat polos. Dan sebelumnya ia tidak pernah bersekolah disekolah umum. Dia home schooling. Emm kau ingat saat dulu kita berkunjung kejepang. Ituuu loh.. Anak autis yang menceburkan yuki kecomberan saat yeoja itu mengganggumu"
"Aaah, anak gagu itu? Aduh ma, dia pasti merepotkan" gumam luhan menghentikan mobilnya saat lampu merah.
"Aah, tapi sekarang ia lebih normal kok. Kata kibum dia sangat menyukaimu, makanya kibum mau melepasnya itu juga untuk membantunya agar lebih normal. Dulu kan dia autis"
Luhan kembali melajukan mobilnya. Sepertinya ia menikmati acara menggosip ria bersama sang bunda.
"Autis? Aku jadi merinding ma"
"Eiiy, dia sudah normal sekarang pabo"
"Lalu? Kenapa dia malah tinggal disini?"
"Kau tau kibum sangat menyayangi anaknya. Dan anaknya sangat menyukaimu, dan demi sehun bahagia ia akan melakukan apapun. Dan emosi sehun sangat penting, sehun tidak boleh tertekan. Yaah, begitulah eomma juga tidak mengerti"
"Aahahaha, aku tidak sabar bertemu anak autis itu ma. Kalau dia tinggal dirumahkan aku tidak perlu mencuci pakaianku lagi" luhan tertawa kecil memasuki bandara masih dengan kacamatanya.
"Kata kibum dia ada dicafe, dia bersama yeoja lu. Kau cari saja namja disana"
"Dan aku harus menanyakan satu-satu namja yang bersama yeoja di cafe itu ma? Hell!"
"Berhenti bebicara kasar bodoh. Cari saja satu-satunya namja yang meminum yogurt rasa strawberry dengan busana marsupilami"
(Jas motif marsupilami, dg kaos putih polos dan celana selutut motif marsupilami)
Luhan memandang sekeliling dan menemukan punggung namja itu. Tepat sekali.
"Ah! Kancing kemejamu bodoh. Kau akan terlihat jalang dengan kemeja terbuka seperti itu" luhan mendecak sebal dan mengancingkan kemejanya.
"Sudah, lebih baik kututup dulu telponnya"
"Baiklah, langsung bawa dia kerumah sayang"
"Yes mommy"
.
.
.
-The Baddest Female-
.
.
.
"Tadi eomma-mu mengatakan kalau luhan akan menjemputmu. Jadi kita tunggu saja dia" kata taeyoon tersenyum ramah.
"Gomawo nuuna, kalau nuuna mau duluan. Duluan saja, aku akan menunggu lulu nuuna sendirian"
"Tidak, aku aka-" taeyoon terdiam menatap yeoja yang sudah berdiri disamping sehun. Sehun mengikuti arah mata taeyoon.
Luhan melepas kacamatanya dan menatap sehun intents.
"Kau sehun?"
"E-em.. Lulu nuuna?" Ucap sehun gugup. Luhan tersenyum manis dan mengangguk.
"Kau nuuna-nya sehun?" Tanya taeyoon menormalkan nada bicaranya.
"Em, dan kau?"
"Aah, aku tetangganya. Kebetulan aku juga keseoul jadi kami berangkat bersama. Dan kurasa sehun sudah ada yang menemani. Hmm aku pergi dulu ne, jaga dirimu baik-baik sehun"
"Ne nuuna, terimakasih banyak" seru sehun tersenyum melambaikan tangannya pada taeyoon.
Luhan duduk dikursi taeyoon sebelum memesan satu gelas moccacinno.
Sehun terus menatap setiap gerak-gerik luhan. Dan kini luhan membalas menatapnya setelah meneguk minumannya. Dengan salah tingkah sehun menatap kearah lain.
'Apa yang dia lihat? Sungguh aneh' Luhan kembali menatap sehun 'tapi dia lumayan tampan, ani sangat tampan malah? Kukira aku akan disuguhi obat ingusan seperti anak autis. Oh iya, dia kan sudah tidak autis. Kekekeu boleh juha'
"Mengapa kau ingin tinggal disini?"
"Em .. Em .. Karena ..." Sehun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Ah, sudahlah. Kajja kita pulang. Kau pasti lelahkan?"
Sehun berjalan mengekori luhan sambil menyeret koper besarnya. Ia terus memperhatikan langkah luhan, yeoja itu masih memakai rok sekolahnya dengan kemeja putih ketatnya. Ia terus mengundang mata para lelaki dibandara, dan itu membuat pemuda tampan dibelakangnya kesal.
Sehun menatap kotak rokok didash-board luhan.
"Wae? Kau ingin merokok?" Tawar luhan santai sambil mengeraskan volume music.
"Aku tidak merokok, rokok buruk untuk kesehatan dan dapat menyebabkan penyakit kanker, ginjal, ja-"
"Aissh! Persetan dengan semua itu. Ehm, berhentilah berbicara aneh. Kita mampir membeli cemilan dulu"
setelah memberi beberapa ddokbbokki pedas luhan kembali kemobil dan menjalankan mobilnya dengan santai.
Mereka telah sampai kawasan bukchon dimana tempat tinggal luhan. Luhan memarkirkan mobilnya dipinggian jalan seperti halnya mobil2 lainnya.
Sehun menenteng koper besarnya memasuki rumah yang akan ditinggalinya mulai saat ini.
"Selamat datang!" Seru seorang yeoja yang berumur 44an itu. Sehun tersenyum menatap heechul.
"Annyeong haseyo ahjuma"
"Aigooo! Ternyata sehun sangat tampan! Astaga! Aku tidak menyangka kibum dan kyuhyun menghasilkan master-piece seindah ini! Sial umurku sudah segini!" Cicit heechul membantu membawa tas dan beberapa paper bag bawa-an sehun.
Sedangkan luhan sudah mengunci diri dalam kamarnya. Mereka melewati ruang santai ditengah rumah yang berhubungan dengan taman mini. Ditutupi oleh kaca yang bisa digeser. Kacanya jarang ditutup jadi lebih sering dibuka dan ruang santai berhubungan dengan beberapa kamar. Semuanya penuh dengan nuansa kayu dan traditional + modern (barang2nya). Tentu, heechul adalah seorang arsitek. Tapi unsur tradisional rumah ini masih sangat kental.
(Rumahnya seperti rumah park gae in di personal taste yg main lee min ho)
"Nah, yang itu kamar luhan. Disebelahnya itu kamar khusus baju-bajunya dan disini kamar barumu nak. Ah mulai sekarang kau tidak perlu memanggilku ahjumma panggil saja mama ne" jelas heechul. Sehun memperhatikan kamarnya tempat tidur sedang, lemari yang lumayan besar, satu set meja belajar. Dan 2 kursi busa dikarpet berwarna merah dan hijau. Ah disini kamar mandinya.
Sehun tersenyum melihat bak mandi bulat yang hampir rata dengan lantai kayu. Sangat tradisional dan modern.
"Aku tidak tau kau menyukainya atau tidak. Rumah ini tidak sebanding dengan mansionmu"
"Anyio mama, rumah ini sangat sempurna. Aku sangat menyukainya"
"Geurae? Syukurlah. Kalau ada sesuatu kau bisa kekamar luhan atau mama. Kamar mama ada diruang samping. Lebih jauh sih. Ah, kau lapar? Mau makan sesuatu? Atau mau mandi dulu baru makan malam bersama?"
"Hmm, aku akan mandi dulu ma"
"Baiklah, nanti mama panggil ne"
.
.
.
Luhan melepas pakaiannya menyisakan pakaian dalamnya. Ia menurunkan suhu air conditioner kamarnya.
"Kris sudah ... Kai, sudah .. Hmm .. Shit! Kalau saja pendek jalang itu tidak mengambil chanyeol lebih dulu. Aissh jincha!"
Sepertinya yeoja ini tengah membuat strategi sambil menulis2 abstrak dibuku tulisnya.
Ia memulai menggambar sketsa baju dibuku sketsa khusus ia mendesain baju. Pastinya setelah menenangkan pikirannya.
"Ya, pasangan untuk pesta tidak perlu dipikirkan lu. Cih .. Itu gampang. Sekarang .. Mari kita buat baju baru yang sexy, hot, dan membuat siapa saja bergairah" monolognya sambil tertawa kecil.
Sreet
Pintu kamarnya bergeser.
"Astaga!" Gumaman heechul menutup pintu kembali.
Luhan masih fokus membuat sketsa tanpa memperdulikan tatapan mematikan ibunya.
"Terkutuklah kau kim luhan! Kau tidak punya baju ha?!"
"Calm down mama, kau bisa lihat ruang sebelah. Disana ada banyak bajuku"
"Hentikan kebiasaan telanjang mu itu anak bodoh! Sekarang kita tinggal bersama pria!" Heechul menyeret lengan luhan sambil memukul sayang bokong sexy anak semata wayangnya itu. Ia membuka lemari sedang yang isinya hanya pakaian dalam dan beberapa piyama tidur itu kesal.
"Pakai ini, kita makan malam bersama"
"Aish, inspirasiku sedang jalan mama! Aku sedang membuat sketsa bajuku untuk pesta jumat malam nanti!" Pekik luhan tidak terima.
"Jadi kau lebih mementingkan sketsa bodohmu itu? Hey! Sadarlah kau tidak bisa membuat baju itu kalau tak ada uang dariku. Jadi berhenti memulai keributan dihari pertama sehun ada disini. Pakai bajumu! Dan segera keluar untuk makan malam! Dan jika kau tidak keluar! Akan kupastikan bulan ini tidak ada uang saku untukmu!" Tegas heechul keluar kamar anaknya dengan kesal.
Luhan melempar piyama pink bercorak hijau tosca itu kesal. Ia meloncat ketempat tidur dan membungkus tubuhnya dengan selimut.
.
.
.
"Luhan nuuna tidak ikut makan?" Sehun menatap heechul yang duduk didepannya.
"Aah, anak itu. Biar mama panggil dia lagi" saat heechul ingin berdiri sehun lebih dulu menawarkan dirinya memanggil luhan.
"Baiklah, paksa saja dia ne"
.
.
.
Sehun mengetuk beberapa kali pintu kamar luhan namun tidak ada jawaban. Dan ia mencoba menggeser, dan tidak dikunci.
"Lu nuuna?" Panggilnya menghampiri tubuh yang dibalut selumut tebal itu. Udara dikamar luhan sangat dingin mengingat ini masih musim panas.
"Nuuna, sa-"
"Enghhh... Apa" luhan melingkarkan tangaannya dipundak sehun malas dan menatap wajah sehun yang sejajar dengannya kerena sehun berjongkok saat hendak membangunkannya tadi.
Sehun menatap sejenak tubuh luhan yang hanya memakai bh renda berwarna orange yang longgar.
"Mama sudah menyiapkan m-makan malam" ucap sehun gugup.
luhan melepas rangkulan tangannya. Lalu menunjuk piyama yang berada didekat kaki sehun. Mengerti, sehun memberikan pada luhan. Luhan memakainya malas. Dan berjalan keluar kamarnya.
"Tidak ingin kehilangan uang jajan hmm?" Goda heechul tersenyum mengejek. Luhan memandang sengit mamanya dan langsung memakan telur dadar gulung dihadapannya.
Sehun menatap bingung acara makan malam disini. Tidak ada yang berdoa syukur seperti dirumahnya.
"Selamat makan!" Seru heechul menyendok sup dan menyeduh nikmat. Sehun tersenyum ikut memakan, sesekali memandangi luhan yang sedang malas-malasan untuk makan itu.
Luhan menatap sehun yang tengah menyuap nasi dalam mulutnya. Ada beberapa sayur yang tersisih diujung mangkuknya. Dengan jahil saat sehun ingin menyuap nasi kembali luhan meletakan sayur disendoknya. Sehun menatap luhan dengan kening berkerut.
"Makan yang banyak sehunnie" ucap luhan tersenyum manis.
Heechul tersenyum melihat luhan dan sehun yang menurutnya manis. Ia juga berharap semoga ada sehun disini kelakuan buruk luhan menjadi berkurang.
Luhan dan sehun menatap heechul bingung. Pandangannya kosong dan jangan lupakan senyuman tulus yang menurut luhan itu adalah cengiran bodoh.
"MAMA!"
"Oh tuhan! Kau mengagetkan mama obap!"
"Cih! Tampang mama seperti tadi membuat kami ketakutan tau" ucap luhan datar. Sehun tertawa kecil melihat wajah luhan yang nampak lucu.
"Cepat habiskan makan kalian" seru heechul datar setengah kesal.
.
.
.
Sehun merebahkan tubuhnya dikasur barunya. Ia sekarang tinggal diatap berbeda.
'Selamat datang Oh Sehun. Selamat datang kedunia sesungguhnya. Luhan nuuna ... Aku sangat menyayangimu, ani aku mencintaimu ... Aah senangnya bisa tinggal bersama nuuna. Semoga hari esok lebih menyenangkan'
.
.
.
TBC
.
.
.
Next chapter? Banyakin review dulu. Dichapter ini masih banyak yang rancu tentang castnya. Okey ...
Nanti cast akan bertambah beriringnya dengan jalannya ff ini.
Dan sekali lagi, ff ini terinspirasi darii film 'DIRTY GIRL' okey .. Yg main Juno Temple dan film itu daebak banget! Sangat mengispirasi. Walaupun ntar alur kisahnya beda , tentulah cowoknya sehun ganteng dan disana jelek ..
Keep reading nee ..
Annyeong!