Title : I am here

Pair : sasufemnaru, sainaruko, slight gaasaku, shikaino, kibahina, nejiten dll

Warning : smart!naru, femnaru, gaje typo. Ide pasaran dll

Disclemer : Naruto milik om Mamashi Kishimoto, namun cerita gaje ini milikku hehehehe

Chapter 9 : Kejadian yang mengejutkan

Jujur, aku tidak tahu harus bersikap bagaimana dengannya nanti, namun sebisa mungkin aku akan mencoba untuk bersikap biasa, aku tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang. Ia akan mengatakan jikalau aku bersikap kekanakan kalau melarikan diri terus. Aku paham aku harus siap untuk bertemu dengannya lagi.

Lagian kau memang merindukannya kan Naru, jadi jangan mencoba untuk menyangkalnya, karena itu tidak akan berhasil. Lebih baik aku mencoba jujur saja, setidaknya aku meyakini kalau ia masih mengingatku. Aku berharap padamu tuhan, aku ingin memiliki waktu yang banyak bersama sasuke-kun, agar waktu yang terlewat selama ini menjadi terbayarkan. Apalagi kau masih dapat merasakan bahwa ia juga merindukanmu kan naru, jadi jangan melarikan diri lagi oke.

Hah, oke kau pasti bisa Naru, aku meyakinkan diriku sendiri sembari menatap lekat pantulan bayanganku didepan kaca, jika bertanya dimanakah diriku sekarang? Aku akan menjawabnya aku sedang berada didalam toilet.

Sambil menghela nafas perlahan, Aku melangkahkan kedua kakiku untuk keluar dari toilet ini, setelah berada diluar aku memasang senyum andalanku, agar tidak ada yang menyangka jika aku merasa gugup dan gelisah memikirkan sikap seperti apa yang akan aku tunjukan nanti.

Aku berjalan menuju kekelasku, semua anak yang aku temui di lorong sekolah ini, melempar senyum padaku dan ada juga yang menyapaku dengan ramah, aku hanya membalas mereka dengan senyuman. Ah, iya aku lupa mengatakan kenapa mereka mengetahui namaku, tadi pada saat penerimaan murid baru, aku dan sasuke memberikan pidato kami sebagai murid baru yang menjadi peringkat teratas.

Flashback

"perhatian-perhatian bagi para murid baru dipersilahkan memasuki aula, untuk acara penerimaan murid baru sekolah ini" sebuah suara yang terdengar dari speaker itu menghentikan obrolan kami.

"baiklah, ayo teman-teman kita menuju aula" ajak sakura pada kami. Kami menganggukkan kepala menjawab ajakannya, "hm, menurut kalian siapa yang mendapatkan nilai tertinggi dalam test kemarin" tanya tenten pada kami berlima. "kalau menurut saku, yang akan menjadi murid yang akan berpidato adalah gaara-kun ku dong" jawab sakura dengan nada bangga dan juga tersenyum lebar. "kau salah sakura yang akan menjadi murid itu adalah neji-kun ku," tambah tenten dengan nada yang sama. "gak bisa gitu dong, yang akan menjadi murid itu adalah shika-kun ku, karena dia selalu masuk tiga besar di smp kita, jadi kalian harus mengakui kalau mereka berdua kalah" ejek ino yang sekarang terkompori ucapan mereka. "tidak, yang benar adalah sai-kun ku, tidak ada yang lain, titik" sambung naruko, ya tuhan kenapa anak ini ikutan juga dalam perdebatan tidak penting mereka. Hinata dan aku hanya tertawa melihat tingkah kekanakan mereka.

"tidak, gaara-kun"

"neji-kun"

"sai-kun"

"shika-kun"

Mereka mulai berteriak dan berdebat, hah, aku menghela nafas pelan, sambil menatap kearah hinata, ia hanya tersenyum dan mengangguk kearahku, sepertinya pemikiran kami sama, kami mendekat kearah mereka berempat. Aku kemudian menarik telinga sakura dan juga naruko sedangkan hinata menarik telinga dua orang yang lainnya.

"yak, kenapa kalian menjewer kami" teriak mereka dengan wajah memelas. "itu karena kalian sangat berisik tahu, tidak lihat kita menjadi pusat perhatian, sudah hentikan tingkah kekanakan kalian, sudahlah ayo cepat menuju aula" ajakku pada mereka, aku dapat melihat mereka ,mengangguk setuju dengan pendapatku, kamipun melanjutkan perjalanan kami keaula.

"hai teman-teman, ayo duduk disini" sahut sebuah suara ketika kami sampai di aula, kami mengedarkan pandangan kami, aku dapat dengan jelas siapa yang telah memanggil kami tersebut, ya dia kiba, cowok paling berisik yang pernah aku temui. Kamipun melangkahkan kaki kami menuju arah para cowok itu duduk.

"hai minna-san," sapa kami dengan serempak pada mereka berenam. "hn/hai" balas mereka semua dengan semangat semangat kecuali kiba, ia menjawab dengan semangat. Aku heran darimana datangnya semangat ia yang tidak pernah padam itu. Aku tersenyum membayangkan bagaimana ekspresi sedihnya, apa hal yang akan membuatnya kehilangan semangat hidupnya, aku benar-benarnya ingin tahu. Ya ampun, apa yang sedang kau pikirkan naru, aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pemikiran bodoh itu.

"kenapa kau menggelengkan kepalamu naru, apa ada yang menganggu pikiranmu" tanya sakura padaku. Semua mata menatapku. Aku tersenyum manis pada mereka, "aku hanya terpikir tentang kiba" jawabku dengan singkat. Semua mata menatap tajam pada kiba, terutama sasuke-kun. Aku sungguh ingin tertawa sekarang, aku sudah lama sekali tidak melihat mata posesif itu, terakhir aku lihat pada saat aku bermain dengan anak laki-laki lain waktu kami di taman kanak-kanak. Aku senang melihatnya lagi. "hm, kalian tahu kiba terlihat sangat tampan hari ini, kiba naru menyukaimu" tambahku lagi. Mereka semakin menatap tajam padanya, aku kemudian mendapatkan tatapan 'kasihanilah aku, naru' darinya. hahaha aku sungguh ingin tertawa sekarang.

"kiba kenapa kau tidak membalas pernyataan naru, naru kan sangat menyukaimu" tambahku lagi sambil mengabaikan aura gelap di sekitarku. "naru..." "baiklah selamat datang di Tokyo Internasional High School, saya Senju Tsunade sebagai kepala sekolah, akan mengatakan sedikit sejarah tentang sekolah ini, sekolah ini merupakan sekolah yang didirikan oleh pendahulu klan senju, bernama Hashirama Senju, sekolah ini merupakan sekolah yang paling elit di Jepang, tidak semua siswa yang dapat memasukinya, jadi kalian sungguh beruntung dapat bersekolah disini, sekolah ini juga telah banyak menghasilkan para orang hebat yang sukses sekarang, sebagai contoh semua anggota klan terkenal pernah bersekolah disini, sebut saja klan Uchiha, Namikaze, Sabaku, Uzumaki, Hyuuga, Nara, Yamanaka, Inuzuka dan Haruno, serta banyak klan hebat lainnya, selain itu, sekolah ini juga telah banyak menghasilkan prestasi dibidang apapun, jadi kalian dapat berbangga hati bisa dapat lulus di sekolah ini. Tamatan sekolah ini dapat dijamin akan mendapatkan masa depan yang bagus, cukup sekian dari saya" tutup Tsunade pada pidatonya, "baiklah sekarang tiba waktunya bagi siswa yang mendapat nilai tertinggi untuk menyampaikan pidatonya, kepada Namikaze Naruto dan Juga Uchiha Sasuke dipersilahkan" sahut pembawa acara itu, aku terkejut dengan perkataan itu.

Pasalnya aku tidak menyangka akan menjadi perwakilan para siswa, seingatku, aku dan sasuke-kun, tidak mengikuti test itu, jangan tanyakan mengapa, aku kan sudah menamatkan sekolah ini, aku kembali bersekolah disini, kan karena permintaan orang tuaku, lagian aku juga sudah menjadi alumni dari sekolah ini. Jadi mengapa aku dan sasuke-kun yang melakukannya. Seharusnya, kan shika, sai ataupun gaara yang melakukannya.

"kau dipanggil tuh naru/nee/chan" ujar para anak gadis di kelompok itu, sahutan mereka membuyarkan lamunanku. Aku menghela nafas sejenak, "jika kau terus menghela nafas, kau akan memperpendek umurmu, dobe" sebuah suara berat yang pelan mengalihkan perhatianku, aku menatap tajam padanya, apa maksudnya dengan dobe, dasar cowok brengsek, "terserahku lah teme" balasku dengan seringaian, membalas ucapannya. Ia hanya tersenyum tipis padaku. Aku tahu ia sedang mengejekku sekarang.

Tidak terasa kami, telah sampai di podium itu, aku memejamkan mataku sejenak, tidak biasannya aku gugup begini, padahal kan ini bukan sesuatu yang menakutkan, padahalkan biasanya aku pada saat mengoperasi pasienku, aku tidak gugup sama sekali. Apa karena aku berdiri ditempat yang sama dengan sasuke-kun, bisa jadi. Yah mungkin karena itu.

"hmm, selamat pagi semua, sebelum saya memulai pidato singkat saya, perkenalkan nama saya Namikaze Naruto, sungguh menjadi sebuah kehormatan untuk dapat menjadi salah satu perwakilan dari teman-teman dalam pidato ini, Tokyo Internasional High School adalah sekolah idaman setiap siswa yang baru saja menamatkan sekolah menengah pertama mereka, begitupula dengan saya, awalnya saya tidak menyangka akan menjadi salah satu siswa dengan nilai tertinggi, sebab untuk memasuki sekolah ini haruslah melalui test yang sulit. Saya dan mungkin teman-teman semua pastinya melakukan persiapan yang matang untuk test itu. Merelakan semua waktu untuk belajar semua materi pelajaran, yang akan di ujikan, saya memiliki harapan dengan diri saya sendiri, saya harus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat bersaing untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik, agar kelak setelah tamat dari sini, dapat bersaing dengan orang-orang yang lebih hebat diluar sana, agar kesempatan untuk sukses itu menjadi lebih luas, untuk itu pada semua murid baru disini, mari kita bersaing dengan sehat dalam mencapai setiap tujuan yang akan kita tuju, namun, walau disetiap langkah kita ada persaingan, saya berharap kita juga dapat berteman dengan baik dan akrab, agar tidak adanya sikap saling menjatuhkan dan juga sikap iri serta dengki. Jangan malu untuk bertanya setiap materi yang tidak dimengerti, jadi walau ada persaingan, kita juga dapat saling membantu, sekian dari, terima kasih atas perhatiannya" aku mengahiri pidatoku dengan membungkukkan badanku sembilan puluh derajat.

Aku mendapat tepuk tangan yang meriah dan juga tatapan mengejek dari sasuke-kun, aku tahu aku salah, jujur semua perkataan itu adalah bohong, aku kan sudah menamatkannya. Tapi, untuk saling membantu itu, itu perkataan yang serius dariku,. Aku tidak membalasnya, aku hanya diam.

"hn, saya Uchiha Sasuke, terima kasih sudah memberikan kesempatan untuk berdiri disini, selamat kepada semuanya yang telah berhasil lulus test tersebut, sekian dari saya, terima kasih" ya ampun apa hanya itu yang ingin ia katakan, sedikit sekali. Dasar pelit kata, aku menatap aneh kepadanya, mana ada orang berpidato sependek itu. "kenapa kau menatapku seperti itu, dobe" tanyanya padaku. "dasar pelit kata, mana ada orang yang berpidato seperti, teme" ejekku padanya. Ia membalas senyum mengejek juga padaku. "setidaknya, aku tidak berkata bohong pada mereka" balasnya padaku. Aku terdiam sejenak, aku paham apa yang ia katakan, ia benar setidaknya jangan berkata bohong, namun aku melakukan itu karena hal yang terpaksa, tidak mungkin kan aku mengatakan bahwa aku kembali memasuki sekolah yang sebenarnya tamatkan. Sama saja aku menggali kuburanku sendiri, aku kembali kesekolah ini kan hanya untuk merasakan kehidupan masa remaja.

"aku merindukanmu naru, sangat" ujar sasuke tiba-tiba dan kemudian ia memelukku. Aku mematung didalam pelukannya. Aku mencoba untuk melepaskan pelukannya itu, namun ia merengkuh dengan erat. Aku tidak mengerti dengan diriku, aku merasa sesak mendengarnya, aku juga belum siap dengan pelukan itu, bukannya aku tidak merindukannya, namun itu terlalu tiba-tiba, sehingga aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.

Setelah beberapa saat, akhirnya pelukan itu terlepas, aku menatap ragu kearahnya. "maaf, sasuke-kun, aku harus ke toilet" sahutku padanya sambil berlari menjauh.

End of flashback

"hm, akhirnya kau datang, naru-nee" suara naruko menghentikan langkahku, memangnya kenapa, ruko, apa sensei sudah masuk" tanyaku dengan nada heran, karena mereka tidak berada didalam kelas, namun mereka semua berada di luar kelas. "itu tidak penting, ada hal yang lebih penting dari itu," bukan naruko yang menjawab pertanyaanku, namun sakura.

Aku menatap bingung pada mereka, hal apa. "hm, hal apa" tanyaku lagi. "sasuke-kun,,, sasuke-kun" ucap hinata dengan nada panik. Mendengar nada paniknya, aku juga menjadi panik juga, apalagi ini tentang sasuke-kun.

"sasuke-kun kenapa? Ayo katakan padaku apa yang terjadi padanya" tanyaku dengan nada khawatir, apa lagi melihat wajah sedih mereka. "ayo katakan padaku" desakku dengan suara serak menahan tangis.

"hmm, sasuke mengalami kecelakaan" ucap singkat dari gaara. Aku sangat terkejut dengan pernyataan singkat dari gaara tersebut, "kenapa bisa" tanyaku lagi, "bukannya tadi dia masih berada di sekolah" tambahku lagi. "memang benar, tapi setelah upacara penerimaan murid baru tersebut, saat kau sedang ditoilet, ia mendapatkan telfon dari bawahannya, jikalau telah terjadi masalah diperusahaannya, itu sebabnya ia terburu-buru pergi, ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, akibatnya ia menabrak sebuah truk yang kebetulan datang dari arah yang berlawanan, sasuke yang memang terlalu cepat dan juga ia mengemudi terlalu panik tidak sadar ia hampir menabrakkan diri pada truk tersebut, namun ketika ia hendak menghindari mobil tersebut ia menabrak pohon yang besar, mobilnya meledak" jelas shikamaru dengan nada serius.

Aku terjatuh ke koridor kelas itu, dan mulai menangis, "tiidak, tidak mungkin, ia tidak mungkin mengalami kecelakaan" ucapku histeris, aku tidak peduli lagi jika aku menjadi pusat perhatian disini. "tidak, kumohon, ruko katakan pada nee-san jika berita itu tidak benar" ucapku dengan nada lirih dan juga air mata yang terus jatuh, aku menangis dengan terisak-isak.

Naruko memelukku, "sudah tenang naru-nee" ujarnya sambil mengelus punggungku. "kaatakan kalau itu tidak benar, kumohon, katakan kalau kalian hanya sedang bercanda kumohon" ujarku lirih. Ia tetap mengatakan tenangkan dirimu, aku juga tahu jikalau teman-teman perempuanku yang lain juga ikut memenenangkanku, namun aku hanya tetap menangis dengan terisak-isak, sambil terus mengatakan tidak mungkin.

End of Naruto pov

Setelah hampir satu jam, ia menangis akhirnya naruto jatuh pingsan. "bagaimana ini, ia pingsan naruko" ucap sakura dengan nada panik. "ayo kita bawa ia ke ruang kesehatan" ajak temari. Mereka mengangguk setuju.

"baiklah, aku akan berjaga disini, kalian kembalilah kekelas, nanti setelah pulang sekolah, kita jenguk sasuke bersama-sama" sahut naruko dengan nada serius, teman-temannya mengangguk setuju, dan merekapun berlalu dari ruangan itu.

"naru-nee, kumohon tenangkan dirimu, aku yakin jika sasuke-nii akan baik-baik saja" ucap naruko pada naruto sambil memengang tangan naruto dengan erat. Naruko memandang wajah naruto yang berkeringat dingin, dan matanya sembab kebanyakan menangis, ia terus mengigau.

Naruko menatap naruto dengan tatapan sedih, ia tidak ingin melihat kakaknya seperti ini.

Skip time (2 jam kemudian)

"eengh," sebuah suara terdengar, membangunkan naruko dari tidurnya. Naruko menatap khawatir kearah naruto. "naru-nee sudah bangun" tanya naruko. Naruto hanya mengangguk lemah, "naruko, ayo temani nee-san ke rumah sakit tempat sasuke-kun dirawat" ajaknya pada naruko. Naruko mengelengkan kepalanya pelan, "nanti ya neesan. Sekarang kita harus kembali kekelas, ini kan hari pertama kita belajar, sepulang sekolah saja kita menjenguknya, bagaimana" bujuk naruko. Naruto mengelengkan kepalanya kuat. "tidak, sekarang, neesan ingin tahu keadaannya, ku mohon naruko, neesan sangat mencemaskannya, neesan tidak akan tenang belajar, jikalau pikiran neesan hanya ada padanya, kumohon naruko" tolak naruto.

Menghela nafas sejenak, naruko kemudian menganggukkan kepalanya "tapi, sebentar aku akan me-line sakura untuk memintakan izin pada wali kelas" ucapnya. Naruto menganggukkan kepala mengerti.

To : Haruno Sakura

Sakura, kumohon izinkan kami berdua, ya, naru-nee ngotot sekali untuk pergi ke rumah sakit

From : Haruno Sakura

Baiklah, nanti sepulang sekolah kami menyusul

To : Haruno Sakura

Hn

"hn, ayo kita pergi naru-nee" ajak naruko pada naruto. Merekapun melangkah keluar dari ruangan itu.

Skip Time

Kedua anak kembar itu, berjalan tergesa-gesa menuju ruang icu, setelah bertanya kepada perawat. "baa-san" sahut naruto pada seorang wanita paruh baya yang dikenal sebagai ibunya sasuke itu, aka Uchiha Mikoto. Mikoto yang mendengar suara yang memanggilnya, menoleh, ia dapat mengenal gadis ini, ya dia adalah naruto.

Naruto kemudian memeluk wanita yang sudah dianggapnya ibu keduanya itu. Kedua wanita berbeda umur itu, menangis. "sebenarnya apa yang terjadi baa-san, bagaimana ceritanya kenapa sasuke-kun bisa kecelakaan" tanya naruto, masih dalam keadaan menangis.

"tenang dulu ya naru" ucap mikoto dengan nada lembut. "bagaimana aku akan tenang baa-san, orang yang paling aku sayangi sedang diruangan icu," lirih naruto. "baa-san tolong ceritakan semuanya" pinta naruto pada mikoto.

"baiklah, menurut sai, setelah acara itu selesai, ia mendapat telfon dari bawahannya, jika proyek pembangunan perusahaan itu disabotase oleh seseorang, ditambah juga ada yang datang pada mereka kalau tempat pembangunan perusahaan itu adalah telah di beli oleh seseorang yang mengaku sebagai pembeli, orang itu menunjukkan bukti transaksinya, bawahannya itu kaget dan segera melapor pada suke, suke kaget, karena dengan jelas kalau lahan itu sudah menjadi miliknya, suke pun panik dan segera terburu-buru menuju ketempat kejadian, namun ditengah perjalanan terjadilah kecelakaan itu" jelas mikoto dengan suara bergetar. Narutopun tidak sanggup menahan air matanya, ia kembali menangis, sambil memeluk mikoto.

"ahh, ya dimana sai-kun dan yang lainnya baa-san," tanya naruko setelah melihat kedua wanita itu tenang. "sai, jii-san dan tousan kalian pergi ketempat kejadian kecelakaan dan juga menyelidiki siapa dalang atas kejadian itu" jawab mikoto, naruko mengangguk tanda mengerti.

"hm, mikoto" sebuah suara mengalihkan pembicaraan mereka, mereka kagat dengan kedatangan orang-orang itu. "kaa-san, ini rumah sakit, jangan berteriak" tegur seorang wanita berambut pirang. "heheh" kushina tertawa canggung. "dei/nee, kushina/kaasan" ucap mereka serempak.

"hm, jadi bagaimana keadaan sasuke sekarang kaa-san" tanya deidara. "hm, ia masih ditangani oleh dokter" jawab mikoto. "hiks hiks, suke-kun akan baik-baik saja kan kaasan" lirih naruto di pelukan kushina. "hm dia akan baik-baik saja, sasuke kan pemuda yang kuat, jadi naru tenang saja ia akan baik-baik saja, percaya pada kaa-san" kata kushina pada naruto sambil terus menenangkan salah satu anak kembarnya itu.

Mereka kini hanya terdiam, sambil terus berdoa atas keselamatan sasuke.

'kriieet' suara pintu ruang icu itu berbunyi, "keluarga tuan sasuke" sahut sang dokter. Mendengar suara itu semua orang yang berada di koridor, mendekat kearah dokter itu, "bagaimana keadaan sasuke, dokter" tanya mikoto dengan nada khawatir dan menatap sang dokter.

"dia baik-baik saja hanya saja, pendarahan di sekitar kepalanya cukup parah sehingga menyebabkannya koma" jelas dokter itu.

Terkejut, itulah perasaan yang dirasakan keluarganya, terutama naruto. "lalu kira-kira berapa lama ia akan sadar dok," tanya deidara. "untuk itu, saya tidak dapat memastikannya namun kita harus terus berdoa agar ia cepat sadarkan diri, kalau begitu saya permisi, kalian sudah dapat menjenguknya, namun satu persatu, dan juga memakai pakaian steril yang disediakan rumah sakit, kalau begitu saya permisi dulu" ujar dokter itu.

"ya, dok, terima kasih, silahkan" ujar deidara. "hm, baa-san, kaa-san, dei-nee, biarkan naru yang melihatnya dulu ya, ku mohon" mohonnya pada mereka. Mereka hanya mengangguk setuju.

.

.

.

.

.

TBC
Balasan Review

Dewi15, Aiko Vellery, Jasmine DaisynoYuki, Geust, Puri-chan, Nanda heheh ini udah lanjut, Arigatou sudah me review, jangan bosan-bosan membaca fic ini ya...

InmaGination, heheh ia, karena sudah lama sekali mereka tidak bertemu,

lusy jaeger ackerman, untuk yang itu, author gak bisa jawab, tp jawabannya akan terjawab sendiri, heheh iya, sasunya kangen makanya kalau curi satu gk papakan, heheh

nurbapaoofansFFsasunaru, gk kok fic ini gk akan author hapus, selagi ada yang suka heheheh, lagian ini fic pertama author sebagai penulis amatir, heheheh

Hai, hai semua, author kembali dengan lanjutan fic I am here, author sungguh minta maaf jika update ceritanya terlalu lama, karena terfokus pada fic yang lain, juga kemarin-kemarin author sempat bingung alurnya bagaimana, apalagi setelah author baca lagi. Konfliknya belum terlalu terlihat, jadi karena memikirkan itu, update nya lama, gomen ne minna-san. Oke, baiklah ini dia lanjutannya, semoga hasil cukup memuaskan, jangan segan-segan mengkritik kalau ada banyak typo yang kalian temukan dalam cerita ini.

Author mengucapkan terima kasih, atas dukungannya, Mind RnR ya guys,,,

Selamat membaca,,

Wf out..