Baek pov
"Chanyeol,, A-are you hard?"
What the fuck!
He is so big
Aku bisa melihat lekukan yang membesar dibalik celana jeans nya.
Tunggu, apa 'monster' milik chanyeol menegang karena aku?
Jinja?
Dan Chanyeol menyuruhku berhenti memanggilnya daddy karena..
"Daddy Yeol~"
Aku menggodanya, dan binggo, aku tidak tahu apakah hanya imajinasiku saja atau aku benar-benar melihat penisnya berkedut dibalik celana jeans itu
"Urrrgh."
I smirked
So, daddy kink, huh?
Aku sudah tidak tahan, sudah lama aku tidak disentuh seseorang, dan sekarang seorang namja tampan sedang berada di depanku ini meminta untukku manjakan.
Katakan saja aku gila, seorang pekerja menggoda bosnya. Tapi aku tidak peduli apabila aku dipecat, aku akan lebih menyesal apabila aku melewatkan kesempatan
untuk menyentuh Chanyeol.
"Daddy Yeollie,, Apakah milik daddy bangun karena baby Baekkie?"
Aku menatapnya seduktif sambil menggigit bibir bawahku. Dan kemudian menjilat bibirku perlahan, aku bisa melihat Chanyeol mengikuti gerakan lidahku.
"Shit, Baek!"
Chanyeol mendorongku ke sandaran kursi taman dan menyambar bibirku dengan bibirnya.
What, Chanyeol sangat liar. Tidak, aku tidak protes. Aku justru suka jika dia menjadi liar.
Tangan kanannya berada ditengkukku, memperdalam ciumannya, dan tangan kirinya berada di pinggangku.
Dia menggigit bibir bawahku, menyesapnya membuatku dengan senang hati membuka bibirku dan menyambut lidahnya.
Chanyeol dengan sangat lihai memainkan lidahnya didalam mulutku.
Aku mengalungkan lenganku dilehernya. menarik rambutnya lebih kencang setiap hisapan dan gigitan kecil yang dia berikan pada bibirku.
Menyapu setiap bagian mulutku dengan lidahnya,, membuat penisku langsung menegang.
Lenguhan keluar dari mulutku.
"Ehem.."
Aku melepaskan tautan bibirku dengan Chanyeol. Lupa kalau aku dan Chanyeol masih berada di kursi depan kolam belakang.
Luhan!
What?
"Mana Sehun?"
Tanya Chanyeol ke Luhan.
Aku mencari sosok Sehun dengan cemas
"Tenanglah, Sehun sedang berada di mobil. Aku kembali ke sini karena tadi Sehun merengek minta dibelikan bubble tea, jadi aku ingin minta ijinmu untuk mengajak
Sehun pergi, tapi,, ehm,, sepertinya kalian sedang sibuk."
Memdengar perkataan luhan membuatku lega. Untung saja Sehun tidak menyaksikan hal ini.
"Baiklah." ucap Chanyeol
"Oke, aku dan Sehun akan pergi dulu, selamat bersenang-senang!" ucap Luhan sambil tersenyum penuh arti.
Setelah Luhan pergi, aku tidak bisa kembali menatap Chanyeol, takut apabila Chanyeol menganggap ini adalah kesalahan.
Tapi kecemasanku berkurang saat,,
"Apakah kau mau melanjutkan yang tadi Baek?"
Aku menoleh ke arah Chanyeol dan penisnya yang masih menegang dibalik celana jeans nya.
Urrgh fuck
"Yes daddy!"
Aku memposisikan kedua lututku di samping pinggangnya. dan duduk tepat diatas penisnya.
"Aaah"
Chanyeol menyambar bibirku dan mengulang ciuman panas yang tadi sempat terhenti.
Sesekali Chanyeol menekan nipple ku bergantian. Chanyeol melepaskan tautan bibirku dengannya. Masih dengan ujung bibirnya yang menempel di bibirku dan nafas
hangatnya yang menyapu wajahku.
"Bed?" tanya Chanyeol
"Yes please."
Chanyeol langsung berdiri, sedikit terkejut atas gerakannya membuatku melingkarkan kedua kakiku pada pinggangnya dan kedua lenganku yang melingkar di lehernya.
Kedua tangannya yang besar berada tepat di pantatku dan sesekali meremasnya.
"Daddy nggh."
aku menjilat lehernya dan sesekali menggigit kecil disana. Tidak aku lewatkan untuk menjilat telinga Chanyeol itu. Membuatku mendengar lenguhan dalam Chanyeol.
"Shit baby." ucap Chanyeol setelah hampir terpeleset karena konsentrasinya yang terbagi antara segera ke kamarnya dan treatment yang aku berikan pada lehernya.
Aku bisa merasakan Chanyeol yang tergesa-gesa membawaku ke kamarnya membuatku merasa senang kalau ternyata Chanyeol begitu menginginkanku.
Chanyeol melemparku ke ranjangnya.
Dia kemudian berdiri di depan ranjang lalu melepas kemejanya dengan cepat.
Melihat aku yang mengamati tubuh atasnya membuat Chanyeol memberiku sexy smirk nya.
"Sentuh baby." aku bangun dari posisiku dan mendekat ke arahnya.
Aku menyentuh setiap bagian tubuh Chanyeol dengan jari lentikku.
Melepas kancing dan zipper Chanyeol dengan gigiku.
wow
dari balik boxernya aku bisa melihat setiap lekukan miliknya.
Aku menjilat penisnya dari luar boxer.
"Please Baek baby. Don't tease."
Aku menarik boxernya dengan cepat. Bola mataku membesar saat penis Chanyeol yang menegang mengenai pipiku.
"Daddy,, milikmu besar sekali."
Aku melihat pre cum keluar dari ujung mahkota penis Chanyeol, dengan cepat aku menjilat cairan itu.
"Eum,, yummy daddy. Baby baekki mau lagi."
Aku memegang pangkal penis Chanyeol, lalu mencium dan menjilat ujung kepala nya.
"urghh baek."
tangan Chanyeol menuju rambutku. genggamannya menguat saat aku menyapukan lidahku di lubang yang ada di kepala penisnya.
Dengan cepat aku memasukkan 2/3 penis Chanyeol karena ukurannya yang terlalu besar di mulutku dan kedua tanganku melingkar di pangkal dan bagian penis
Chanyeol yang tidak muat di mulutku.
Aku memaju mundurkan kepalaku, memberikan tempo yang cepat. sesekali ujung penis Chanyeol menyodok pangkal tenggorokanku, semua kulakukan tanpa
mengalihkan tatapanku dari wajah Chanyeol.
"nggh Baek, yeah faster Babe."
Chanyeol tidak henti-hentinya mengeluarkan suara sexy yang membuatku semangat untuk membuatnya terus mengeluarkan suara itu lagi. Chanyeol menatap
mataku, genggamannya di rambutku semakin erat
"Baek stop i wanna cum."
tapi aku tidak memperdulikannya. aku ingin merasakan cairan Chanyeol.
Aku mendesah memberikan vibrasi pada penisnya.
"Ngggh Baek"
Tubuh Chanyeol bergetar. dan cairan chanyeol memenuhi rongga mulutku. Membuatku dengan cepat menelannya. beberapa mengalir keluar dari bibirku.
Chanyeol menarik lenganku ke dan mencium bibirku dengan panas.
Dia melenguh setelah merasakan cairannya sendiri yang tersisa di mulutku.
Chanyeol mendorongku ke ranjang dan menindihku tanpa melepas tautan bibirnya denganku
"Chanyeol.."
Plak
Chanyeol menampar pahaku sedikit keras
"Daddy harus menghukum baby, karena tidak memanggilku dengan benar."
"D-daddy~ please punish me."
Chanyeol turun ke leherku. mencium, menjilat, dan menggigit.
"Cha- daddy! aaah."
Aku mendesah saat lidah Chanyeol dengan lincahnya bermain dengan nipples ku.
"Daddy lepaskan,,"
Aku menuntunnya untuk melepas celana renang yang masih ku pakai.
Chanyeol membalik badanku sehingga pipi kananku terbenam di bantal.
Dengan kedua tangan besarnya, Chanyeol menarik celana renang ku dengan sedikit kasar, dan membuangnya asal ke lantai.
Aku makin membenamkan diriku ke kasur. membuat pantatku lebih menonjol di hadapan Chanyeol.
"Oh my god Baek,, Your ass is a fuckin' sin"
Chanyeol meletakkan masing2 tangannya di pantat bagian kiri dan kananku.. meremasnya kuat.
Plak!
"Daddy!"
Chanyeol memberikan spank di pantat ku.
Plak! Plak! Plak!
"Yesss daddy! more!"
Aku tidak tahu, semakin keras Chanyeol memukul pantatku, tubuhku semakin panas.
"Kau suka kalau daddy memberimu spank. Lihatlah pantatmu akan bergoyang setiap aku memberimu spank, Baby. You slut, right?!"
"Ngghh."
Aku mendesah karena Chanyeol menyelipkan jarinya di celah pantatku, tetapi tidak sekalipun menyentuh hole ku. What a tease.
"Jawab baby."
Plak!
"Yes daddy."
"Yes what?"
Plak!
"Yess, I'm slut! I'm slut! I'm your slut daddy! Give me more please!"
Aku mendengar Chanyeol sedikit menggeram, nafasnya semakin berat.
"Aaah daddy."
Aku mendesah karena Chanyeol mulai memasukkan satu jarinya ke hole ku. Entah kapan aku tidak tahu kalau Chanyeol sudah mengambil lube dan mengoleskan di
jarinya.
"D-Daddy yeaah please."
Chanyeol menambahkan satu jari lagi dan memaju-mundurkan jarinya dengan cepat.
"Daddy! Daddy yes Daddy! aaah."
Aku mulai mendesah tidak karuan, jari Chanyeol berhenti bergerak. Membuatku memaju mundurkan pantatku sehingga aku menyodokkan jari Chanyeol sendiri ke
hole ku.
"Yeaah fuck yourself on my finger baby"
"Daddy! Your cock please. gimme your big cock."
"Not yet babe."
"Aaah!"
Aku merasakan empat jari Chanyeol melesak masuk ke hole ku.
Aku merasa pandanganku mulai kabur.
So hot.
So intense.
"Daddy I wanna c-"
"Fuck!"
Chanyeol memegang pangkal penisku erat, mencegahku mendapat orgasme pertamaku.
"Tsk, my baby is cockwhore."
"Yes daddy, give me your cock daddy! I want your cock inside me."
Plak!
"Keyword?"
"Please fuck me."
"Deng, try again."
ucap Chanyeol sambil memberi pantatku spank
"Baby want daddy big cock inside my tight ass. Please daddy."
Aku menggoyang-goyangkan pantatku mencoba menarik perhatiannya
"Shit, so hot baby."
Lenguhan terdengar dari bibirku dan bibirnya saat Chanyeol memasukkan penisnya ke lubang sempitku dari belakang secara perlahan.
so full.
Chanyeol berhenti saat seluruh penisnya sudah melesak di hole ku.
Sambil mencium pundakku dan kemudian berbisik,,
"Are you okay baby?"
nnnnngggh
"Y-yess"
"Tell me when you ready."
Aku ingin menangis. Sweet and caring Chanyeol.
"M-move."
Chanyeol memberi kecupan di bahu ku. kedua tangannya berada di pinggangku, sambil perlahan menggerakkan penisnya.
"Yes, more Daddy."
tempo Chanyeol menjadi lebih cepat.
"D-daddy~"
"Shit, so tight babe."
desahan dan lenguhan semakin terdengar jelas.
tiba-tiba Chanyeol membalik badanku, dan berbaring di ranjang.
"Ride my cock baby."
Dengan senang hati aku mengarahkan penisnya ke hole ku.
Kedua tangannya berada di pinggangku dan terkadang mengelus bagian sampingku.
Aku mencoba menaik turunkan penis chanyeol.
"Daddy,, Daddy,,"
Chanyeol kemudian duduk masih dengan penisnya yang melesak di hole ku. Mencium dan menggigit kecil di leherku saat aku bertumpu pada pundaknya.
"Aaah Daddy Yeol."
aku kemudian mendorong Chanyeol agar terbaring di ranjang.
kedua tanganku sekarang menumpuk di dada bidang Chanyeol, kedua tangan besar Chanyeol juga membantuku untuk mempercepat tempo.
"Uuurgh." lenguhan sexy Chanyeol membuatku bersemangat.
"Yeah daddy faster faster !"
Tanpa sadar aku mendesah dengan berteriak.
Dengan bantuan Chanyeol aku semakin cepat menaik turunkan penis Chanyeol.
"Aargh!"
That spot.
"Hit it again! Please Daddy!"
"Fuck!"
Chanyeol membalikkan tubuhku sehingga sekarang aku yang berbaring, Chanyeol menindihku, mengangkat kedua kaki ku ke pinggangnya.
"Let me rock your world baby."
Shit! Shit! I swear Chanyeol is a sex god.
Setiap sodokan yang dilakukan Chanyeol mengenai sweet spot ku.
"More, fuck me hard Daddy!"
Aku sudah tidak sadar dengan apa yang aku katakan, bahkan aku tidak sadar kapan chanyeol mengangkat kaki kanan ku ke pundaknya, membuat penisnya semakin
dalam melesak di holeku.
tanganku menggenggam bisep Chanyeol dengan erat.
"Oh my god, Daddy! Daddy! Daddy!"
Hanya kata 'Daddy' yang bisa aku pikirkan sekarang,
"Daddy!" Tubuhku bergetar hebat saat aku keluar. Cum ku keluar hingga ke dagu Chanyeol, dan sebagian berada di perutku, perutnya dan merembes di penisku.
Chanyeol tetap memaju mundurkan penisnya.
"B-baek baby."
Aku bisa merasakan penis Chanyeol mulai berkedut. Aku mencoba menyempitkan holeku.
"Please cum in me daddy."
"Aaargh!"
Aku bisa merasakan cairan Chanyeol melesak memenuhi holeku.
Chanyeol tetap memaju mundurkan penisnya hingga semua cairannya keluar. Chanyeol dan aku mencoba mengatur napas.
Perlahan Chanyeol mengeluarkan penisnya dan berbaring di sebelahku.
Setelah beberapa saat hening,
"Sorry Baek."
Sorry? Apa dia menyesal?
Semua ini hanya kesalahan ?
"S-sorry?"
"Maaf karena aku lupa memakai kondom, sehingga cairanku memenuhi hole mu baby."
"Oh." Aku bisa merasa wajahku memanas. Kurasakan cairan Chanyeol yang merembes keluar dari holeku. Membuatku tanpa sadar mendesah.
"Baek."
"Hmm?"
Aku menoleh ke arah Chanyeol. Kemudian Chanyeol melingkarkan lengannya di pinggang ku, membuatku menghadap dada bidangnya.
"C-cha-daddy."
Chanyeol mendesah di telingaku.
"Jangan panggil aku daddy atau kita akan lanjut ronde kedua baby, dan aku rasa kau sudah terlalu lelah untuk itu."
"B-baiklah Chanyeol."
"Lets sleep baby."
Chanyeol menarik selimut sehingga menutupi tubuhku dan tubuhnya
"Mungkin aku harus kembali ke kamar."
"No. Stay."
"Tapi bagaimana kalau Sehun dan Luhan pulang?"
no one pov
drrrt-ddrtttt
Chanyeol mengambil handphone yang berada di meja sebelah ranjang, dan mengklik loudspeaker sehingga Chanyeol bisa melingkarkan lengannya kembali ke
pinggang Baekhyun.
"Halo"
"Hiya ! Aku sudah menelponmu berulang-ulang. Apa kalian sudah selesai 'fucking like rabbit' ?"
"Luhan hyung!"
"okay tidak perlu dijawab, itu pasti suara Baekhyun yang sudah lelah karena mu Chanyeol."
Baekhyun tertangkap basah, seharusnya dia tidak berteriak ke Luhan. karena malu Baekhyun menutup wajahnya yang memerah dengan selimut.
hal itu membuat Chanyeol tertawa.
"Sudahlah, kau membuat Baekhyun malu."
"Baiklah-baiklah. Ada kabar baik, karena dari tadi kalian tidak menjawab teleponku dan aku tidak ingin kembali ke rumah ketika kalian masih melakukan hal itu, jadi
aku mengajak Sehun untuk menginap di rumah orangtuamu Chanyeol."
"Wow."
"Yeah wow. Dan ingat besok pagi aku dan Sehuna akan pulang jadi kalian harus berhati-hati besok."
"Okay, arraseo. Gomawo hyung."
"Yeah, baiklah."
klik.
Chanyeol mencoba menarik selimut dari wajah Baekhyun.
"Kau sudah dengarkan baby, stay here tonight."
Chanyeol menarik Baekhyun mendekat ke dada bidangnya sehingga Baekhyun bisa mendengar detak jantung Chanyeol.
"Good night baby."
"Nite dad- ehmm, Chanyeol."
Chanyeol mendekap Baekhyun lebih erat dan memberikan ciuman lembut di puncak kepala Baekhyun. sebelum tertidur Chanyeol berjanji akan memberikan Luhan
kenaikan gaji karena sudah membantu untuk mendapatkan baby Baekhyun yang sekarang sudah terlelap di pelukannya.
..
…
…
…
Deng
…
Gimana semut(?) nya XD hhahahahhahahaahahaahhahahahaha mau posting ragu2 dah,, takut smutnya jelek dan gak memuaskan(?) . Tapi makasih ya para reader
yang masih stay di fic ini walaupun udah lamaaaaaaaaaaaa banget gak update. Sebenernya chapter ini udah jadi sejak lama, tapi gara-gara masih ragu upload apa
nggak, jadinya yaaah lama deh sampe udah lumutan XD
Oiyaaa,, maaf OOT,, disini saya sebagai chanbaekshipper mau nanya, bisa dijawab sekalian sambil kasih review atau pm saya langsung juga ga apah2 ^^
Kalian percaya chanbaek itu sebagai apa ?
(jujur aja gpp kok,,di kasih alesan sekalian jg bisa #Authorlagipengenkepo)
A. Bromance
B. Gay couple
C. Bestfriend
D. Just OTP
...
...
# - oh iyaa,, daripada manggil author, thor, author-nim, dll gitu, panggil aja Uta :) - (buat yang mau manggil aja hhaha)