Flowers.

.

.

.

Disclaimer : semua hanya punya tuhan, termasuk storylinenya.

.

.

.

Pair : Various pairings. Genre, pairing, dan rating bisa berubah di setiap update.

.

.

.

.

.

.

Chapter 5, I died a long time ago : (guess this one) & Jungkook (593 words)

Rating : PG-15 (idol universe, warning for smoking.)

Genre : angst, friendship

Prompt : In which Jungkook learns that he is dying slowly.

(Black Rose for your death.)

.

.

Happy reading, readers!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jungkook melihat dia menghembuskan asap tipis lagi ke udara. Sudah kesekian kalinya, sejak pertama kali Jungkook menangkapnya. Ia ingin sekali membuang semua batang kanker itu dari laci dimana dia menyembunyikannya. Tetapi dia selalu berkata "berhenti ikut campur.".

Dia berdiri disana, bersandar dengan sikunya menumpu pada pembatas besi. Dia menghisap, kemudian menghembuskan asap ke segarnya udara malam Seoul. Terus begitu, dengan ritme yang tenang, dengan ritme yang berlawanan dengan detak jantungnya.

Jungkook tahu, dunia idol dimana ia hidup bersama 6 lainnya, termasuk dia, adalah dunia yang kejam. Apalagi untuk dia. Semua tanggung jawab bermuara padanya, dan Jungkook paham betul bagaimana rasanya menopang beban diatas pundakmu sendiri.

Jungkook menarik ujung bibirnya, sangat sedikit tetapi dia bisa melihatnya dengan jelas.

"Ada apa?" dia berkata, matanya tak lepas dari pemandangan kota di bawahnya.

"Makan malam sudah siap. Cepatlah, sebelum Seokjin-hyung menemukanmu." balas Jungkook sebelum berbalik, berjalan meninggalkan dia tenggelam dalam pikirannya lagi.

.

Jungkook melihatnya lagi, dengan batang kanker diantara jari telunjuk dan jari tengahnya. Kali ini ekspresinya melunak, tak seperti hari-hari kemarin dimana wajah dingin menghirup dan menghembuskan asap ke udara.

"Hyung, ceritakan sesuatu." Jungkook berkata.

Dia tersenyum, senyum manis yang khas, yang selalu Jungkook sukai. Dia tersenyum, Jungkook selalu memintanya untuk bercerita saat ia merasa kesepian.

"Aku sudah bercerita banyak padamu."

Jungkook menunduk. Ya, benar. Dia sudah bercerita banyak, walau tanpa kata-kata terselip keluar dari bibirnya.

Dia menceritakan pahitnya hidup, menceritakan bagaimana ia mati secara perlahan.

.

Jungkook bersyukur, kali ini ia menemukannya sedang tertidur. Sofa tua di dorm mereka memang cukup nyaman, untungnya. Jungkook mendekat, memindai wajah lelah itu perlahan.

Kantung matanya menghitam, lebih buruk dari hari sebelumnya. Bibirnya mengering, seperti sudah lama sekali sejak ia minum air segar. Pipinya bertambah tirus, menampakkan tulang pipinya.

Jungkook menyampirkan selimutnya diatas tubuh dia yang tertidur lelap. Jungkook tersenyum, bukan senyum biasa. Jungkook tersenyum, sebuah senyum hasil perpaduan kekecewaan, kesedihan, dan penghormatan.

.

Dia memberi setangkai bunga mawar hitam pada Jungkook hari itu. Jungkook tidak mengerti, tetapi ia menerima bunga itu dengan senyum ketulusan terpatri di bibirnya.

"Suatu hari datanglah menjengukku dengan bunga itu."

Jungkook semakin tidak mengerti.

Jungkook memang tidak pernah mengerti.

Dia terlalu sulit untuk ditebak.

.

Dia menghembuskan nafas terakhirnya di pangkuan Seokjin. Dia sedang berjalan ke kamarnya saat serangan jantung itu tiba-tiba datang.

Seokjin, panik luar biasa, menyuruh Jungkook untuk cepat membantunya membopong dia menuju ke mobilnya, Hoseok datang membantu sesaat setelah ia tiba dari latihan.

Tetapi semua sia-sia, dia tidak bangun lagi setelah semua upaya pertolongan dilakukan padanya. Mereka semua menunduk, dengan mata yang bersiap menjatuhkan airmata.

Mereka mendapat kesempatan terakhir mereka untuk melihat wajahnya.

Seokjin, Hoseok dan Jungkook melihat kepada satu sama lain, kemudian Seokjin tak kuasa menahan tangisnya.

Dan bersamaan, mereka menangis, tiga yang paling berduka mengetahui dia sudah tak akan bangun lagi.

.

Jungkook datang dengan setangkai mawar hitam sore itu. Hyungnya, mulai dari yang tertua ke yang muda, menangis mengantar kepergian dia.

Jungkook tidak menangis. Ia sudah cukup puas. Karena selama dia hidup, Jungkook sudah banyak menangis, melihatnya membunuh dirinya sendiri di hadapan Jungkook.

Satu persatu dari mereka menyampaikan eulogies di depan makam itu. Semuanya tulus, Jungkook tahu. Mereka sudah menjadi keluarga sejak trainee, Jungkook tahu.

Jungkook sendiri hanya menyampaikan kata-kata singkat. Ia tidak mau membuang kata-kata, mengingat dia sudah tidak akan mendengar kata-kata itu lagi.

Semua sudah bersiap pulang, meninggalkan makam itu dalam kedamaian. Tetapi 6 diantara mereka tinggal sementara, mengucapkan selamat tinggal lebih lama.

Jungkook maju, meletakkan setangkai bunga mawar hitam itu diatas makamnya.

"Seperti permintaanmu, hyung."

Dan Jungkook tersenyum, perpaduan antara kesedihan dan penghormatan, setetes airmata keluar dari pelupuk kirinya.

"Terima kasih untuk semuanya, leader."

.

Penjelasan : kalian sudah bisa menebak siapa dia kan? Nah dia ini diawal cerita sudah disebutkan merokok, dan kalian pasti tahu salah satu akibat dari merokok adalah serangan jantung.

Dan dia sendiri merokok karena dia sudah lelah, tetapi tidak dalam konteks menyerah, karena menurutnya apa yang telah dia lakukan selama ini sia-sia, setelah melihat banyak komentar negatif (still, one negative can kills a hundred positive). Dan dia memutuskan untuk bunuh diri secara perlahan, seiring dengan berjalannya waktu, dengan merokok.

Disini ada tiga yang paling berduka. Yang pertama, Seokjin, karena dia adalah satu-satunya yang paling bisa diandalkan dan selalu menjadi tempatnya untuk bersandar. Seokjin yang paling dekat dengan dia, tetapi Seokjin tidak pernah tahu bahwa dia merokok dan memendam semua bebannya sendiri. Dan ya, Seokjin menaruh hati pada dia.

Hoseok adalah teman baik dia. Dia sudah menjadi sahabatnya sejak pertama mereka bertemu. Lahir ditahun yang sama memberikan banyak keuntungan bagi hubungan persahabatan mereka. Mereka berbagi cerita, mimpi, bahkan suka-duka. Dan Hoseok pun, sama seperti Seokjin, tidak pernah tahu sahabatnya memendam depresi karena sahabatnya selalu berkata baik-baik saja, dan Hoseok tahu, sudah terlambat untuk menyesali betapa bodohnya ia untuk mempercayai kata baik-baik saja yang menutupi dia.

Jungkook secara tidak sengaja malam itu menangkap dia sedang merokok di balkon. Dan sejak hari itu, dia memohon agar Jungkook tidak memberitahukan hal itu kepada siapapun. Dan Jungkook paham, maka ia menyimpannya rapat-rapat. Jungkook adalah satu-satunya orang yang dia izinkan untuk melihatnya mati secara perlahan.

AbigailWoo : jangan nangis dong kkk~ nope, aku dari jakarta but aku terharu bgt pas tau kalo anggrek hitam itu hanya tumbuh di kalimantan (proud to be indonesian!) Duh cowok kayak namjoon langka bgt kayak anggrek hitam wkwk. Aaah terima kasih banyak ;-; btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

: soalnya pas bikin namjinnya lagi feel bgt pake genre angst huhu maaf ya ;_; iya nanti kalo ada ide bagus aku bikin namjin lagi! btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

Diyahpark1004 : iya tapi kalo chrysanthemum lebih enak kalo sudah berbentuk the, enak bgt T_T iya huhu namjin cocok bgt buat yg sedih2 /gak. btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

DiraDesfi26 : iyanih hehe, sudah dilanjut nih! btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

She3nn0 : terima kasih banyak huhu aku terharu T_T btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

.39 : ah terima kasih banyak! T_T IYA NAMJIN IS LIFE HUHU :3 #teamnamjin btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

Flenkyu : wah terima kasih banyak! Iya Hoseok memang minta bgt dijadiin husband ya hoho. Oke, nanti kalo dapet ide bagus aku bikin cerita khusus untuk Hoseok lagi! btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

Anthi lee : hai salam kenal! Iya gak apa huhu review kamu sangat aku hargai, makasih banyak T_T aku lg planning on vhope hehe just wait for it! btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

Ayaseu : kamu suka namseok?

Ayaseu : ah terima kasih banyak T_T

Ayaseu : mau bikin skinship yoonmin tapi akunya gak ngefeel sama ship ini sebenernya miane ;_;

Ayaseu : hai salam kenal juga! Iya namjin emang perfect couple huhu my #1 otp. Uh terima kasih banyak T_T kamu bikin terharu deh huhu. Yoonkook? Bisa bisa, tapi aku bener-bener gak janji update cepet ya soalnya banyak bgt request dan aku juga lg sibuk bgt sekolah maaf ya T_T btw terima kasih sudah mampir baca dan review ya!^^

Hai dhana balik lagi membawa chapter baru untuk kalian! Maaf lho dhana late update bgt bcs sibuk mengejar ranking #1 (ganbatte!). Oh iya untuk chapter ini aku pake cast namkook bcs kalian liatin deh, di setiap interview/show, jungkook ngeliat namjoon tuh kayak penuh respect, and I really adore their brothership bcs yes the one is so respectful and the other one is so caring about his dongsaeng's improvements. And really, day by day I feel so proud of bts bcs yes their workhards are really great!

Tidak ingin bercuap banyak, hanya ingin memberi tahu bahwa saya juga sedang mencoba menulis fic dalam bahasa inggris, kalian bisa cek akun saya mcburgers di asianfanfics!^^

Terima kasih atas perhatiannya dan boleh aku meminta sesuatu? Jika berkenan silahkan tinggalkan review agar aku bisa tahu bagaimana perasaan kalian setelah membaca karyaku!

Sekian!

P.S #1 : no longer using saya bcs it's too damn, sounds too formal yeah.

P.S #2 : follow me on twitter at cyphermania (yes labil bgt ya doyan ganti uname huhu)