.
.
.
.
Every Family Has a Story... Welcome to Ours
-Luhan-
Welcome to Sequel Of "OUR TOMORROW"
Our Family
.
.
.
Main Cast : Oh Sehun , Xi Luhan, Kim Jongin, Do Kyungsoo and Their Childrens
Genre : Romance, Family
Rate : T-M
Length : Chapter
YAOI. Typo (s). M-preg.
HUNHAN STORY!
.
.
.
.
Sehun dan Luhan sampai dirumah orangtua Sehun untuk menjemput Sehan ke rumah mereka. Luhan dengan semangat berlari kerumah orang tua Sehun untuk segera bertemu Sehan
Ting Tong!
Ting Tong!
Luhan memencet bel rumahnya dan tak lama
Cklek!
"Kalian sudah datang" sapa nyonya Oh senang
"Eomma" Luhan memeluk nyonya Oh
"Eomma kami kembali" kini Sehun yang memeluk nyonya Oh
"Anak kalian sedang main di ruang tengah" nyonya Oh memberitahu
Luhan langsung berlari keruang tengah sementara Sehun merangkul pinggang ibunya masuk kedalam
"Sehannieee" Luhan memanggil Sehan
Sehan mengerjapkan matanya berkali-kali melihat siapa yang datang
"Appa" teriak Sehan saat melihat Sehun
Dia berlari melewati Luhan dan memeluk kaki Sehun
"Eh?" bingung Sehun
"Apa Sehan baru saja melewatiku?" tanya Luhan tak percaya pada dirinya sendiri
"Kenapa tidak ke eomma nak?" tanya Sehun
"Appa" Sehan terus memanggil Sehun minta di gendong Sehun
"Araseo.. araseo,, ayo appa gendong" Sehun membawa Sehan kedalam gendongannya
"Sehannie, ayo eomma gendong" Luhan berusaha membujuk Sehan
Sehan menyembunyikan dirinya di tengkuk Sehun
"Kau kenapa nak?" tanya Sehun
"Eomma aniya" protes Sehan
"Eomma aniya? wae?" protes Luhan
"Eomma kojimal" teriak Sehan mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya, mengingatkan Luhan kalau harusnya dia sudah kembali beberapa hari yang lalu
"Apa anak ini sedang ngambek padaku?" kekeh Luhan
"eomma mianhae hmmm… eomma rindu Sehan, ayo eomma peluk" bujuk Luhan
"ANDWAE!" Sehan menolak Luhan
"Lu, dari tadi malam Sehan akan menangis kalau aku membicarakanmu, dia sepertinya benar-benar kesal karena kau terlambat pulang" nyonya Oh memberitahu
"Mirip sekali ayahnya" kekeh Luhan
"Kenapa jadi aku?" kesal Sehun
"Sehan marah pada eomma?" tanya Sehun
"Hmmm" balas Sehan
"Baiklah, Appa juga… bwee" Sehun menjulurkan lidahnya ke Luhan dan membawa Sehan bermain
"Eomma, apa anak dan suamiku sedang mengabaikan aku?" tanya Luhan tak percaya
"Sabarlah nak.. itu keahlian mereka" kekeh nyonya Oh menatap lucu keluarga kecil ini
..
..
..
Luhan baru saja selesai membantu nyonya Oh masak didapur untuk makan siang, setelah semuanya siap dia berjalan ke kamar Sehun untuk membangunkan anak dan suaminya yang masih dalam mode cemberut pada dirinya
Cklek!
Luhan membuka kamar Sehun dan mendapati dua belahan jiwanya sedang tertidur pulas sambil berpelukan. Perlahan dia mendekati keduanya dan terkekeh karena sekarang Sehan sudah menyerupai ayahnya, rahang keduanya sama-sama tajam. Dan keduanya juga suka sekali mengernyitkan dahi. Dan yang paling menonjol adalah tatapan mata keduanya sama-sama tajam dan sangat suka meremehkan
Yang bisa Luhan lakukan hanya tak berhenti bersyukur, memiliki suami dan anak yang begitu tampan
"Sayang" Sehun terbangun karena risih ada yang memperhatikan
"Kemari" katanya membawa Luhan kedalam pelukannya
"Ada apa sayang?" Tanya Sehun mengecup kening Luhan
"Iss, tadi kau mengabaikanku, sekarang bersikap manis" cibir Luhan
"Aku hanya tidak ingin membuat Sehan menangis kalau aku lebih memilihmu" kekeh Sehun
"Alasan" kesal Luhan
"Sehunnie" Luhan mendongak ke Sehun
"Apa sayang"
"Menurutmu Sehan akan lama cemberut padaku?" Tanya Luhan
"Tidak akan lama sayang. Dia sama sepertiku, hidup kami hampa tanpa dirimu. Dia tidak akan tahan mendiamimu" Sehun berani menjamin
"Benarkah?" Tanya Luhan senang
"Benar Lu" balas Sehun mencium kening Luhan
Ciuman Sehun turun ke hidung Luhan dan sampai ke bibir mungil Luhan
Sehun dengan cepat melumat bibir istrinya ini, memaksanya untuk bertukar air liur dan membawa Luhan kedalam ciuman panas mereka.
Luhan sendiri menekan tengkuk Sehun yang sedang menindihnya, menuntut ciuman yang lebih dan lebih.
Mungkin kegiatan mereka akan berlanjut ke tahap saling memasuki, seandainya Sehan tidak bangun
"Appa Andwae!" Teriak Sehan memisahkan bibir kedua orang tuanya yang sedang berbautan
Desahan kecewa karena ciuman mereka terganggu pun keluar dari bibir keduanya
"Wae?" Protes Luhan pada anaknya
"Eomma, aniya appa" kesal Sehan
"Appa milik eomma" balas Luhan yang memeluk Sehun posesif
"Huwaaaa Appa... Sehannie.. Appa" teriaknya frustasi
"Kalian bertiga bisa berhenti bertengkar? Eomma sudah lapar. Ayo cepat kebawah" titah nyonya Oh yang jengah melihat keluarga anaknya
"Araseo eomma" jawab Sehun
"Ayo sayang kita makan" ajak Sehun menggendong Sehan dalam gendongannya
"Eomma bweee" Sehan menjulurkan lidahnya
"Mimpi apa aku memiliki dua orang yang sifatnya sangat menjengkelkan" kekeh Luhan
..
..
..
Sehun dan Luhan baru berpamitan pulang saat malam tiba, selesai mereka makan malam. Sehun membawa istri dan anaknya untuk segera pulang ke rumah baru mereka
"Eomaa harus mengunjungi rumah kami" pinta Luhan
"Pasti nak" balas nyonya dan tuan Oh yang mengantar mereka ke mobil
"Besok kau antar Kyungsoo ke rumah sakit eomma hmm. Eomma ingin memeriksa keadaanya dan calon bayinya" pesan nyonya Oh
"Iya eomma, tenang saja. Aku akan menemani Kyungsoo besok" balas Luhan
"Eomma berharap kau segera hamil lagi Lu" katanya mencium kening Luhan
"Doakan kami eomma" pinta Luhan tersenyum
"Ingat minum vitamin kesuburan yang eomma bawakan. Berikan pada Sehun juga" bisik nyonya Oh
"Vitamin apa?" tanya Sehun yang mendengarnya
"Kau harus memakan semua yang Luhan berikan. Mengerti nak. Eomma ingin lihat Sehan punya adik" pesan nyonya Oh pada Sehun
"Aku juga rindu perut buncitnya" goda Sehun pada Luhan
Luhan mendelik sebal pada Sehun. Sementara Sehan masih terus menolak Luhan. Membuat Luhan sangat gemas karenanya, padahal dia begitu merindukan putranya
"Baiklah kami pulang. Sehan say bye pada halmoni dan haraboji" bisik Sehun
"Halmon halbojiii bye bye" Sehan mencium pipi kedua nenek dan kakeknya
"Eomma aku pamit" ucap Luhan masuk kedalam mobil, sementara Sehun sedang memasangkan seatbelt pada Sehan di kursi bayi di belakang mobil
Tak lama mereka semua melambai pergi dan bergegas kembali ke rumah baru mereka.
Sepanjang perjalanan Sehan masih bersikap dingin pada Luhan. Dia seperti tahu bagaimana membuat eomma nya kesal. Dia hanya akan tertawa jika Sehun yang bicara, sementara jika Luhan mencoba berdamai Sehan tidak akan merespon
"Sehunnie" panggil Luhan
"Apa bayi besar" jawab Sehun mengusak rambut Luhan sayang
"Sehan membenciku" adu Luhan dengan wajah sedih dan suara yang dikencangkan
"Aigooo benarkah? Kalau begitu Lulu tidur saja" saran Sehun
"Araseo" jawab Luhan yang berpura-pura sedih
Tapi setelah itu memang Luhan tertidur sangat pulas. Mau bagaimanapun mereka baru kembali hari ini dan Luhan belum tidur dengan cukup seharian ini
"Sehan eomma sedang tidur, jadi hanya tinggal kita berdua. Sehan menyayangi eomma kan?" tanya Sehun melihat Sehan dari spion mobilnya
"Eomaa salanghae" bisik Sehan
"Aigoo imut sekali anak appa" balas Sehun tertawa yang merasa lucu dengan pertengkaran anak dan ibu ini
Dan beberapa saat kemudian mereka sampai di halaman parkir rumah baru mereka. Luhan benar-benar tidak bergeming dalam tidurnya, Sehun yang melihatnya sangat gemas dan merasa khawatir karena takut Luhan kelelahan
"Sehannie" panggil Sehun
"Hmm..Nee appa" jawab Sehan
"Eomma sepertinya kelelahan. Appa akan menggendong eomma tidak apa kan? Kasihan eomma" tanya Sehun
"Ne appa" jawab Sehan yang juga merasa ibunya kelelahan
"Anak appa sangat pintar" puji Sehun yang keluar dari mobilnya dan memutari mobilnya untuk membawa Luhan kedalam gendongannya. Setelah itu ia membukakan pintu untuk Sehan dan menggenggam erat tangan putranya
"Appa" panggil Sehan
"Apa nak" jawab Sehun
"Sehannie rumah?" tanya Sehan yang menyadari kalau mereka berada di rumah baru
"Iya sayang. Ini rumah baru kita. Kai appa dan Kyung eomma ada di sebelah. Tapi besok pagi saja kita bertemu mereka hmm" Sehun menjelaskan
"Kai appa" gumam Sehan senang di genggaman Sehun
"Eomma mu bisa cemburu kalau tahu reaksimu nak" kekeh Sehun yang terus menggemdong istrinya dan menggenggam putranya masuk ke dalam rumah baru mereka
..
..
..
Setelah meletakkan Luhan di ranjang mereka, Sehun membawa Sehan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya. Setelah selesai Sehun mengganti baju anaknya dengan piyama tidur Roboca Poli kesukaannya.
"Selamat malam jagoan" katanya mengecup kening Sehan dan menepu-nepuk punggungnya dengan sayang agar putranya segera tertidur
"Selamat malam appa. Selamat malam eomma" bisik Sehan dan tak lama tertidur karena merasa sangat nyaman bisa tidur satu kamar dengan orang tuanya
Tak lama Sehan tertidur, Sehun membenarkan selimut anaknya dan beranjak naik ke ranjangnya dan Luhan
Ia berbaring dan membawa Luhan ke dalam pelukannya
"Selamat malam sayang" katanya mengecup kening Luhan dan ikut tertidur bersama istri dan anaknya.
Luhan terbangun di malam hari karena merasa haus, dia sebenarnya agak terkejut karena sudah berada di pelukan Sehun.
Luhan menoleh ke bawah ranjangnya dan mendapati putranya yang juga tertidur pulas. Dia turun ke bawah ranjang dan mencoba untuk membenarkan selimut Sehan serta mengelus wajah putranya yang seharian ini menolaknya.
"Mimpi indah anak eomma" bisik Luhan mencium bibir Sehan
Sehan yang merasa terusik pun terbangun karena ciuman eomma nya
"Eomma" panggil Sehan
"Maaf sayang kau jadi terbangun" gumam Luhan yang mengelus punggung Sehan dengan sayang
"Eomma popo" pinta Sehan
"Eh? Sehannie sudah tidak marah?" tanya Luhan
Sehan menggeleng lucu dan memaksa wajah Luhan mendekat
Chu~
Sehan mengecup bibir Luhan
"Eomma salanghae" cengir Sehan
"Maafkan eomma nak, eomma janji tidak akan berbohong lagi" bisik Luhan
Dan Sehan mengangkat jari kelingkingnya meminta eomma nya untuk membuat perjanjian lagi dengannya
"Aigooo, kau belajar darimana sayang" gemas Luhan yang menautkan jari kelingkingnya pada putranya
"Eomma yakseok" ucap Sehan
"Eomma yakseok" Luhan mengulangi dan kembali menciumi bibir putranya
Selama sejam setelah berbaikan mereka berdua bercanda dan tertawa geli, sampai akhirnya keduanya tidur di ranjang kecil Sehan meninggalkan Sehun yang masih sibuk dengan mimpi indahnya.
..
..
..
Keesokan paginya Luhan dibangunkan dengan cara yang unik ala Sehun dan Sehan. Kedua anak ayah ini menciumi bibir Luhan secara bergantian
"Sayang ireona" ucap Sehun mengecup telak bibir Luhan
"Eomma ileona" kini Sehan yang bersuara dan mengecup bibir eommanya
Luhan yang merasakan dua kecupan berbeda di bibirnya segera membuka matanya dan terkekeh melihat tingkah suami dan anaknya ini
"Aku sudah bangun" katanya malas karena kegiatan menciumi Luhan bergantian belum juga berakhir
"Eomma salangahe" Sehan mengganti kalimatnya
"Luhannie saranghae" balas Sehun tak mau kalah
Cklek!
Terdengar suara pintu kamar mereka terbuka
"Ayolah kalian bangun ini sudah jam 9" sindir sebuah suara yang mengganggu morning kiss keluarga Oh
"Kai appa" teriak Sehan berlari ke arah Kai saat melihat Kai yang membuka pintu kamarnya
"Sehannieee.. appa kangennn" Kai mulai merajuk dan menangkap Sehan kedalam pelukannya
"Selesaikan urusan kalian, aku tunggu di ruang santai" Kai memberitahu Sehun dan Luhan dan kembali menutup pintu kamar mereka
"Selamat pagi sayang" sapa Sehun yang mulai menindih Luhan di ranjang kecil Sehan
"Pagi sayang" balas Luhan imut
"Jadi apa istri dan anakku sudah berbaikan?" tanya Sehun
"Sudah. Bahkan semalam kami tidur bersama" pamer Luhan
"Kau meninggalkan aku" kesal Sehun
"aigoo apa Oh Sehun sedang merajuk?" goda Luhan
"Oh Sehun sedang ingin morning sex" seringai Sehun
"Sa-syang kita ditunggu diluar hmpphh" balas Luhan susah payah saat tangan dan bibir Sehun mulai melumat dan menggerayangi tubuh bagian bawahnya
"hanya lima menit sayang" balas Sehun dan tak lama melucuti seluruh pakaian Luhan
"Mmmhh-Sehummphh" desah Luhan karena Sehun sudah mulai melumat kasar bibirnya. Sehun menjilat bibir Luhan akan membukakan akses untuknya. Karena Luhan menolak, Sehun menggigit pelan bibir bawah Luhan
"aahh" Luhan mendesah membuka mulutnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh Sehun. Sehun memasukkan lidahnya, mengecap lidah Luhan dan sesekali menghisapnya kuat membuat lenguhan tertahan dari Luhan karena ciuman Sehun yang memabukkan
"hah hah hah" keduanya mengambil asupan oksigen karena merasa nafas mereka sudah pendek
"Kita langsung saja sayang" bisik Sehun
Sehun langsung mengangkat kedua kaki Luhan ke pundaknya dan memposisikan kejantanannya ke hole Luhan.
Tanpa menunggu persiapan Luhan, Sehun langsung menusukkan juniornya yang semakin mengeras ke hole sempit Luhan. Tentu saja itu membuat Luhan mengerang menahan sakit.
"Sehunnieehmmp..mmphh" Pekik Luhan karean perlakuan Sehun
Sehun hanya tersenyum jahil padanya dan langsung menggenjot hole Luhan dengan irama cepat dan tepat mengenai sweetspot Luhan
Genjotan Sehun pada hole Luhan semakin brutal membuat Luhan tak henti-hentinya mengerang nikmat dan meminta lebih.
Tapi lama kelamaan seperti biasa erangan Luhan berubah menjadi deshan nikmat.
Luhan yang merasa kewalahan dengan gerakan Sehun hanya bisa pasrah dibawah Sehun
Sehun memegang pinggang ramping Luhan dan menggenjotnya dengan tempo lebih cepat.
Ranjang kecil Sehan menjadi saksi betapa ingin kedua orang tuanya memberikan dirinya seorang adik. Ranjang kecil Sehan sudah di penuhi oleh desahan dan erangan nikmat dari kedua orang tuanya yang sedang bergulat di atas ranjang.
"Ahh… Sehuniihmpphh.. aku akan ke..luaar ahhh…" Luhan mencengkram kedua pundak Sehun dengan erat
"Keluarkan saja sayang…" Sehun memejamkan matanya merasakan dinding-dinding hole Luhan yang mencengkram juniornya.
Sehun yang juga ingin segera mencapai klimaksnya langsung menambah tempo mengenjotnya pada hole Luhan.
"Aku..sampai..Lu..hmpphhh..aahh" desah Sehun saat menyemprotkan seluruh cairan cintanya di lubang istri tercintanya
Sehun belum mengeluarkann juniornya dari lubang Luhan. Keduanya masih sibuk menetralkan nafas mereka
"Aku mencintaimu" Sehun mengecup bibir Luhan
"Aku juga mencintaimu sayang" balas Luhan
"Sayang, sekarang keluarkan juniormu, aku ingin keluar. Pasti Kai dan Kyungie sudah kesal pada kita" kekeh Luhan
"Araseo baby Lu" kata Sehun yang masih belum rela meninggalkan sarang kesukaannya
"Aku keluar terlebih dulu, kau segera menyusul hmm" Luhan mengecup Sehun dan segera memakai bajunya
"Kita keluar bersama Lu" kata Sehun yang juga memakai pakaiannya. Dan setelah itu, Sehun merangkul Luhan keluar dari dalam kamar mereka.
..
..
..
"Kalian benar-benar menikmati kegiatan kalian hmmm" sindir Kai yang sedang memangku Sehan melihat Sehun dan Luhan keluar masih terengah
"Kegiatan dipagi hari adalah yang terbaik" cengir Sehun menghampiri Kai dan putranya
"Kau masak apa baby Kyung?" tanya Luhan menghampiri Kyungsoo ke dapur
"Hay baby Lu, baru jadi santapan pagi suamimu hmm" goda Kyungsoo
"Kami masih berusaha agar menyusul adik bayi ini" katanya mengelus perut Kyungsoo
"Kalian akan segera mendapatkannya" Kyungsoo tersenyum menatap Luhan
"Gomawo Kyungiee" Luhan mengecup pipi Kyungsoo
"Ayo bantu aku menyediakan ke meja makan" pinta Kyungsoo saat selesai membuat sarapan
Dan dalam sekejap pun nasi goreng buatan Kyungsoo sudah tersedia di meja makan
Sementara Kyungsoo masih menata meja makan, Luhan membuatkan sarapan untuk putranya
Ketika semua siap, mereka berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama
..
..
..
"Kai aku akan mengantar Kyungie check-up. Kau pergilah bekerja" Luhan memberitahu Kai
"Tidak perlu Lu, aku masih sempat" balas Kai
"baby, kau bilang ada rapat penting. Aku dengan Luhan saja yaa" bujuk Kyungsoo
"Tapi aku juga mau mengetahui keadaanmu dan calon bayi kita" protes Kai
"Kau aka menemaniku check-up minggu berikutnya sayang" balas Kyungsoo meyakinkan Kai
"Baiklah. Tapi kau harus menjaga istriku Lu" pesan Kai
"Tanpa kau suruh pun aku akan menjaga Kyungie, dasar hitam" ejek Luhan
"Lu, jangan mengejek Kai" Kyungsoo memperingati
"Luhan tidak salah" Sehun membela Luhan
"hahahaha" Sehan tertawa karena kedua pasang orang tua nya sangat konyol
"Sehannie kenapa hmmm" goda Kai
Sehan hanya sibuk dengan makanannya dan tidak menghiraukan kedua orang tua nya yang konyol
"Sehan" panggil Kai
"ne appa" jawab Sehan
"Sehan akan segera punya dongsaeng" Kai memberitahu
"Dongsaeng" teriak Sehan
"Sehan dan calon adik Sehan tidak boleh bertengkar nantinya, araseo?" tanya Kai
"Alaseo appa" balas Sehan
"Aigooo anak appa pintar sekali" puji Kai mengusak rambut Sehan
"Oia sayang, kau ke kafe hari ini?" tanya Sehun
"Hmm tentu saja, aku sudah meninggalkan kafe seminggu" balas Luhan
"Kalau begitu nanti aku jemput saat makan siang" Sehun memberitahu
"hmm baiklah sayang" balas Luhan
"Baby Kyung, kau juga ke kafe?" tanya Kai
"Aku akan bosan jika hanya dirumah" kekeh Kyungsoo
"Setelah aku menjemputmu kita pulang oke" Kai memberikan komandonya
"Oke baby" balas Kyungsoo
Dan setelahnya hanya ada suara dentingan piring dan obrolan hangat yang melingkupi keluarga kecil ini
..
..
..
"Aku tidak tahu kau bisa bawa mobil Lu" kekeh Kyungsoo, karena sekarang dirinya, Luhan dan Sehan sedang menuju rumah sakit untuk Check up kandungan Kyungsoo
"Aku ini serba bisa percayalah Kyungie bawel" balas Luhan melirik Kyungsoo sekilas dan kembali fokus menyetir
"Eomma mulgogi..mulgogi" teriak Sehan dari kursi belakang
"Ah benar,, ahjussi menjual mulgogi hmm" balas Luhan melihat pedagang yang menjual ikan mainan
"ehmmm" Sehan membenarkan
"Nanti eomma belikan, Sehan mau kan?" tanya Kyungsoo
"Nee eommaaa" teriak Sehan senang
"Kita sampai" seru Luhan
Dia menuju pintu belakang dan menggendong putranya, diikuti Kyungsoo yang berjalan disampingnya
"Lu aku gugup" bisik Kyungsoo
"Aku juga begitu saat pertama kali. Kau akan baik-baik saja Kyungie sayang" Luhan meyakinkan Kyungsoo
"eomma fighting" teriak Sehan memberikan semangat
"Aigooo terimakasih anak tampan" gemas Kyungsoo mencium pipi Sehan
Mereka sedang menunggu lift, untuk sampai ke ruangan nyonya Oh. Sementara itu Sehan tampak tersenyum genit pada suster-suster yang berlalu lalang
"Tipikal ayahmu sekali nak" kekeh Luhan melihat anaknya begitu genit
Sehan tidak mempedulikan ucapan Luhan dan terus menebar pesonanya
"Hahaha.. dia benar-benar putra Oh Sehun" Kyungsoo juga tidak tahan dengan kelakuan imut Sehan
Ting!
Mereka keluar lift dan segera menuju ke ruangan nyonya Oh
"Aigoo bukankah itu cucu ?" suster menunjuk ke arah Sehan yang sedang di gendong Luhan
"Kyung kau duluan saja, sepertinya anakku sudah punya fans nya" kekeh Luhan
Kyungsoo tertawa dan mengangguk masuk terlebih dulu ke ruangan nyonya Oh
"Sehannie sapa perawat cantik ini nak" bisik Luhan
"Noona anyeong" girang Sehan
"Lucu sekali Sehannie" gemas si perawat
"Apa anda ayahnya Sehan?" tanya si perawat yang memakai name tag dengan nama Jung Krystal
"Appa aniya.. Eomma" Sehan yang menjawab
"Oh jadi anda ibunya, berarti tuan Oh Sehun lebih tampan lagi ya?" kata Krystal mengira-ngira dengan genit
"Hmm Oh Sehun sangat tampan, tapi hanya milikku" balas Luhan meninggalkan Krystal
"ishh pelit sekali" gerutu Krystal karena ditinggalkan Luhan
Cklek!
"Luhan, kenapa wajahmu?" tanya nyonya Oh yang sedang memeriksa Kyungsoo
"Kenapa Sehun dan Sehan sangat terkenal disini?" protes Luhan
"Hahaha, kau sedang cemburu nak?" tanya nyonya Oh
"Iya aku malas melihat tingkah mereka yang centil" kesal Luhan
"Sehun itu dikenal saat kau melahirkan Sehan. Dan Sehan tentu saja terkenal disini, eomma membawanya seminggu ini ke rumah sakit" kekeh nyonya Oh
"Eommaa" Sehan menarik bibir Luhan yang cemberut
"Eomma sedang kesal nak" Luhan memberitahu Sehan
"Eomma popo" pinta Sehan
Luhan yang tidak tahan dengan keimutan Sehan pun menciumi bibir putranya dengan gemas membuat Sehan tertawa terbahak.
"Jadi bagaimana eomma?" tanya Kyungsoo
"Kau sehat nak, calon bayimu juga sehat. Tidak perlu khawatir hmm" katanya pada Kyungsoo
"Apa kau merasa mual?"tanya nyonya Oh
"ehmm,, masih sangat mual" Kyungsoo mengulangi
"Kalau begitu eomma akan berikan vitamin untukmu" nyonya Oh menuliskan resep
"Resep yang sama seperti milikku dulu ya eomma?" tanya Luhan
"Iya Lu, sama seperti milikmu" balas nyonya Oh
"Kau akan merasa lebih baik kalau begitu Kyung" cengir Luhan
"Hmm aku tahu" katanya tersenyum pada Luhan
"Baiklah, kami pulang dulu eomma" pamit Luhan saat Kyungsoo menerima resepnya
"Kalian pulang atau ke kafe?" tanya nyonya Oh
"Ke kafe sampai jam makan siang" jawab Luhan
"Kalau begitu hati-hati nak. Sehannie halmoni popo" pinta nyonya Oh
Dan dengan segera Sehan berlari untuk mencium neneknya
"Dah eomma" Luhan melambai sambil menggenggam Sehan
"Halmoni bye bye" Sehan mengikuti ibunya
..
..
..
"Kai dan Kyungsoo tidak makan malam bersama kita?" tanya Sehun yang baru selesai mandi dengan Sehan
"Sepertinya tidak sayang. Kyungie terus-terusan muntah membuat Kai panik" balas Luhan khawatir
"Eomma..juicee" Sehan meminta Jus jeruknya pada Luhan
"Anak eomma sudah wangi hmm.. ini hadiahnya" Luhan memberikan jus untuk Sehan
"Main dengan appa dulu, eomma sedang sibuk di dapur nak" dan tidak perlu disuruh lagi, Sehan langsung menghampiri Sehun yang sedang menonton tv
Terdengar tawa dan jerit kesal dari Sehan karena juice nya diminum oleh ayahnya
"Eommaa" rengek Sehan kembali ke dapur
"Aigoo anak eomma kenapa menangis" Luhan menggendong Sehan sambil mengaduk sup yang sedang ia buat
"Appa napeun" adu Sehan
"Yasudah Sehan memasak dengan eomma saja ya" bujuk Luhan
"eoh" Sehan mengangguk senang
"Kena kalian" Sehun mengendap-ngendap datang ke dapur dan memeluk Luhan yang sedang kerepotan memasak sambil menggendong Sehan
"Appa andwae!" teriak Sehan menjauhkan wajah Sehun yang sedang menghisapi leher eomma nya
"Tidak mau" balas Sehun merekatkan lingkaran tangannya di pinggang Luhan
"Sayang cium aku" pinta Sehun
"Jangan menggoda Sehan" balas Luhan malas
"Cium" rengek Sehun
Luhan mendecak sebal dan menoleh ke belakang, dengan segera Sehun langsung mencium bibir Luhan dan melumatnya
"Appa!" kesal Sehan
"Eomaa kisseu andwae" Sehan mengelap mulut Luhan yang tampak basah karena perbuatan ayahnya
"Kepalaku bisa copot kalau kalian terus begini" kekeh Luhan
"Ayo kita makan" seru Luhan yang benar-benar kesulitan karena dua pria ini terus menggelayutinya
Akhirnya dengan bujukan super milik Luhan, Sehan dan Sehun bisa makan dengan tenang dan kembali akur. Jika anak ayah ini sedang bertengkar, sudah dipastikan Luhan adalah korbannya karena tidak akan ada yang mengalah untuk menyerahkan Luhan satu sama lain.
..
..
..
"Sehan sudah tidur?" tanya Luhan yang baru selesai menggosok giginya di kamar mandi luar
"Sudah eomma" balas Sehun manja dan kembali memeluk Luhan, mengikutinya kemana saja sambil menempel padanya dari belakang
"Sehun geli" kikik Luhan karena Sehun mulai menyesapi lehernya lagi
"Sayang ayo kita main" pinta Sehun
"Araseo araseo, tapi minum ini dulu" Luhan menyerahkan segelas cairan berwarna hitam pada Sehun
"Itu apa?" tanya Sehun yang tampak jijik
"Ini vitamin dari eomma. Eomma bilang kita berdua harus meminumnya" balas Luhan
"Tanpa ini juga aku bisa membuat anak" kesal Sehun
"Cepat minum sayang, setelah itu aku milikmu" bisik Luhan menggoda
"Kemarikan" dan sedetik kemudian, Sehun menenguk habis gelas yang pahit itu
Luhan terkekeh dan ikut meminum vitamin dari eommanya
"Sudah kan?" bisik Sehun
"Iya sudah sayang" balas Luhan yang sudah pasrah melayani suaminya
Sehun membawa Luhan keranjang mereka dan menghempaskan Luhan agak kasar, sehingga menimbulkan bunyi
"Sehunnie.. Sehan bisa bangun kalau kau sangat brutal seperti ini" kesal Luhan
"Tidak apa dia bangun, dia mungkin mau melihat proses pembuatan calon adiknya" kekeh Sehun
"Kau ini aku tidak mau…..hmpphh" kata-kata Luhan terpotong karena Sehun sudah melumatnya kasar
Ahhh-se-sehunnn..hhmmpp" desah Luhan terbuai dengan ciuman Sehun yang sangat memabukkan.
"Ngh! Mmmhhh!" desah Luhan tertahan, saat tangan Sehun menjalar masuk ke dalam kaosnya yang kebesaran, menekan nipplesnya yang mulai menegang, kemudian mencubitnya hingga memerah, dan dalam hitungan detik Luhan sudah tidak mengenakan sehelai pakaianpun di tubuhnya. Ini merupakan salah satu keahlian Sehun dalam bercinta, dia akan membuat si pasangan terbuai dan dengan lihai tangannya bekerja cepat
Sehun melepaskan pautan bibirnya, membuat napas Luhan tersengal-sengal. "hah hah" desah Luhan
"A-aaakhhh… Sehunnie!" desahnya keras saat bibir Sehun mulai melumat lehernya, menjilati dengan kasar dan menggigitnya keras hingga membentuk tanda kemerahan.
Tangan Sehun masih bermain bebas di nipple Luhan yang sudah mulai terangsang,dia memeblai kasar, menarik dan mencubit niplle Luhan membuat Luhan kewalahan, Sehun mengerjai Luhan tanpa melepaskan lumatannya yang terus memberikan tanda kemerahan di leher putih pucat rusanya.
Luhan hanya bisa menggeliat resah, saat tangan Sehun yang besar membelai perut ratanya, kemudian menjalar turun menuju kejantanan Luhan yang mulai berdiri tegak. "Uuuhh…. Se-sehun…." Desahnya, saat namja tampan itu berhasil meraup kejantanannya yang mungil.
Sehun mendekatkan bibirnya ke telinga Luhan, kemudian berbisik pelan, "Kau cantik Lu…" puji Sehun
Sehun mengocok kejantanannya dengan cara yang cukup kasar, membuat miliknya berdenyut-denyut dan mengeluarkan pre-cum.
"Kau cantik, Luhan…" ujar Sehun, membuang baju mandi Luhan, membuat tubuh pucat Luhan jadi polos tanpa tertutup sehelai benang pun.
Sehun menatap Luhan dengan pandangan lapar, tubuh putih pucat itu terlihat begitu sempurna. Ditambah wajah Luhan yang kini penuh keringat, bibirnya terbuka sedikit dengan saliva mengalir di ujungnya.
"Lu… Hmmmppp…" Sehun mencium Luhan lagi dan lagi, menghisap dan melumat bibir Luhan. Tangannya memilin-milin kasar kedua puting Luhan yang sudah menegang sepenuhnya, kemudian menarik-nariknya kuat.
"Akkhh.. Sehun…. Nggghh!" Luhan mendesah sejadi-jadinya, saat bibir Sehun beralih menghisap dan mengemut putingnya, sekali menekan-nekan dengan lidah dan menggigitnya hingga semakin memerah.
Tangannya tanpa sadar malah menekan-nekan kepala Sehun, mengarahkan bibir menggoda Sehun ke puting satunya lagi, agar mendapat perlakuan yang sama.
Ciuman Sehun turun ke bawah, ia menjilat perut rata Luhan membuat Luhan menggeliat nikmat dan kemudian sedikit mengecup junior Luhan yang sudah menegang
"Ahh..hmphh" Luhan terbuai dengan permainan suaminya
Sehun memasukkan lidahnya keluar masuk ke lubang Luhan, menusuk-nusuk pintu analnya yang berkedut-kedut.
"Luu…. Kau… Nikmat…." Ujarnya sambil menghisap-hisap pintu anal Luhan yang berdenyut minta di isi.
"S-sehun, te-ruskan" pinta Luhan yang merasa sangat nikmat dengan perlakuan Sehun
"Ngghh…" Luhan kembali berjengit merasakan lidah hangat Sehun kembali membalut kejantanannya dan menghisapnya
"Hmmmh… Baby Lu… Kau… Hmpph… nikmat sekali" ujarnya sambil menghisap-hisap kejantanan Luhan yang kembali mengeluarkan pre-cum.
Tanganya tidak tinggal diam, dilesakkannya dua jari masuk ke dalam lubang Luhan
"Se-Sehun…. Uhhhh…" kata Luhan kenikmatan saat jari-jari Sehunbergerak keluar masuk dengan agak kasar.
Sehun semakin terangsang saat jari-jarinya diremas lembut oleh lubang Luhan yang masih tetap terasa sempit. Ia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Ia membuka seluruh pakaiannya dan segera memasukkan juniornya, hingga seluruhnya masuk kedalam lubang Luhan dalam satu sentakan
"Se-sehuunn!" Pekik Luhan tertahan karena perlakuan Sehun yang tiba-tiba
"Maaf sayang, aku tidak tahan lagi" ucap Sehun membenarkan letak poni Luhan agar dapat melihatnya dia memberikan kesempatan pada Luhan untuk membiasakan diri dengan keberadaan juniornya di lubang Luhan
"Lanjutkan, sudah tidak sakit" ucap Luhan mengelus pipi Sehun, Sehun tersenyum nakal dan berbisik pada Luhan
"Aku tidak akan lembut kali ini" membuat Luhan was-was akan rasa sakit dan nikmat yang akan ia terima setelah ini
Sehun sendiri tersenyum melihat Luhan yang begitu menggairahkan, badan ramping nya yang memiliki kiss mark dimana-mana, pipi pucatnya yang penuh semburat merah, napasnya yang terengah-engah, matanya yang separuh terpejam, bibir merahnya yang bengkak, dan jangan lupakan kejantanan mungil nan basah milik Luhan yang masih berdiri tegak, seakan sedang memohon agar Sehun untuk kembali melumatnya
Sehun tanpa mau menunggu lama, langsung mengeluarkan kejantanannya hingga tinggal tersisa kepalanya saja, kemudian langsung memasukkannya lagi dengan keras hingga mengenai titik terdalam milik Luhan.
"Se-sehunn! AAARRGGH!" Teriak Luhan yang terkejut, karena lubangnya yang sempit, dan sensitive dihajar tanpa ampun oleh milik Sehun yang berukuran besar.
Sehun tersenyum menggoda, "aku sudah bilang tidak bermain lembut sayang…" ujar Sehun sambil terus menggerayangi tubuh Luhan tanpa menghentikan sodokannya.
Luhan makin memejamkan matanya, "Ha…aaaghh…. Ngghhh…haa…." Desahnya penuh kenikmatan, saat Sehun makin mempercepat tempo genjotan pada lubangnya yang tetap sempit.
"eomma" panggil Sehan yang sepertinya terbangun namun malas untuk berdiri
"Sehunnie.. Sehan" pekik Luhan
"Dia hanya mengigau sayang" balas Sehun yang melirik sekilas ke arah Sehan
"So tight…. Lu…. Hgggh…." Erang Sehun, kejantanannya serasa diremas dan dipijat-pijat oleh lubang Luhann yang hangat, sempit dan terus berkedut-kedut.
Luhan kembali mendesah , "Haaaghhh…. Sehun..Ngghhh…. Uuuhhh….." bibirnya terbuka sedikit dan matanya terus terpejam menikmati kenikmatan yang serasa terus menggelitiki titik sensitifnya tiada henti.
"Eomma huwaaaaa" Sehan kini menangis karena Luhan tidak segera mengabaikannya
"Sehun hentikan..hmphh.. nanti kita lanjutkan lagi..ahhh" desah Luhan yang juga tidak rela jika Sehun menghentikan kegiatannya
"Kau yakin ingin aku berhenti hmm" tanya Sehun memejamkan matanya
"Aniya.. An-dwae..A-aku mau keluar…. Uhhh…." Ucap Luhan yang sepertinya akan klimaks. Namun hal itu tidak dibiarkan oleh Sehun, ia ingin klimaksnya bersamaan dengan dirinya. Sehun menutupi lubang kecil di kejantanan Luhan dengan ibu jarinya.
"Tidak sekarang sayang, bersama sama nanti" ucap Sehun yang terus menyodok lubang Luhan tanpa ampun, membuat Luhan meracau kesakitan dan kenikmatan secara bersamaan
"Eommaa huwaaa" Sehan masih menangis karena merasa terganggu dengan kegiatan orang tuanya
"Iya sayang sebentar nak, hmmmphh" jawab Luha mendesah
"Se-sehun aku mohon" pinta Luhan disela desahannya
"Mohon apa sayang?" Tanya Sehun menggoda
"hard..deeper..pleaseee" mohon Luhan
"With my pleasure" jawab Sehun yang kemudian membalik tubuh Luhan, membuatnya beralih pada posisi menungging dari belakang, dan segera melesakkan kejantanannya dalam-dalam dan melakukan penetrasi dari belakang.
Hal ini tentu membuat Luhan diambang rasa nikmat serta gelisah, karena tidak juga dapat melepaskan hasratnya. Belum lagi tangisan Sehan yang membuatnya khawatir, tapi percintaan ini begitu nikmat jika dihentikan
Satu tangan Sehun tetap memegangi kejantanan Luhan, sedangkan tangan lainnya mencubit dan meremas-remas dada Luhan yang sudah menegang dan merah.
"Eommaaa…napeuun..Sehannie,,,huwaaa" jerit Sehan yang sepertinya mulai kesal,
"Iya sayanghmphh, eomma selesaikan ini sebentar, eomma milikmu setelah ini..ahhhhmpphh" Luhan berteriak susah payah
Sehun terus menggerakkan kejantanannya keluar masuk dengan tempo yang cepat.
"Kau nikmat sayang!" ujar Sehun memuji Luhan,
Sehun kembali mengubah posisi menjadi duduk dengan Luhan berada di atas pangkuannya, tentu saja tanpa melepaskan kejantanannya dari lubang Luhan yang semakin lama semakin ketat membawanya menuju klimaks.
Dengan tenaga yang tersisa sedikit, Luhan menggerakkan tubuhnya naik hingga kejantanan Sehun hanya tersisa ujungnya, kemudian menghujamkan tubuhnya keras, "Ahhk! Haaahhh…. Uhhh…"
Diliriknya Sehan yang masih menangis namun dengan mata terpejam
"Seben-tarhmphh..sayanghmmp" balas Luhan melihat anaknya
"SShhh…. Luu,aaahhh…" desah Sehun dengan mata terpejam , dirinya begitu menikmati pemandangan dihadapannya.
Luhan bergerak naik turun dengan tubuh berhiaskan keringat, belum lagi nipplesnya yang mengacung tepat di depan wajah Sehun. Sehun tidak membuang kesempatan ia menjulurkan lidahnya ke nippple Luhan dan mengemutnya keras membuat Luhan semakin menggila.
"Haaaagghhh… Ahhhh! Haaaahh…" desahan Luhan semakin terdengar keras. Gerakkannya semakin cepat, kejantanan Sehun serasa membesar dan berdenyut-denyut di dalam lubangnya.
Luhan berusaha mempercepat tempo gerakan naik-turunnya, disela kenikmatan di dada dan rasa sakit di kejantanannya yang belum bisa mencapai klimaks.
Sehun kembali merubah posisi membuat Luhan tidur dibawahnya dengan kaki Luhan bertengger di kedua pundaknya
Dan dalam satu kali hentakan keras, Sehun mendapatkan orgasme nya
"Ssshhh…. Haaah…" Sehun mendesah lega saat kejantanannya menyemburkan benih putih lengketnya yang hangat ke dalam Lubang Luhan.
Disaat yang hampir bersamaan, Sehun melepaskan genggamannya pada ujung kejantanan Luhan, membuat Luhan mendesah nikmat, "Ahhhkkk…. Haaaa…." Desah keduanya bersamaan
"Eommaaa" teriak Sehan
"Araseo nak, eomma sudah selesai" balas Luhan terengah
"Keluarkan adikmu sayang" pinta Luhan
Dan dengan tidak rela Sehun mengeluarkan miliknya dari dalam lubang Luhan yang sudah penuh dan basah oleh cairan miliknya.
"Sehannie, eomma disini sayang" Luhan turun ke ranjang kecil Sehan dan menepuk-nepuk punggungnya dengan sayang agar Sehan kembali tertidur.
Sehan yang melihat eomma nya telanjang, hanya tersenyum senang melihat dua nipple Luhan yang begitu menggoda, Sehan mulai menyusu di nipple eomma nya dan tangan satunya memelintir seperti mainan
"Ahhh" Luhan mendesah karena mau bagaimanapun nipple nya masih sangat sensitif karena permainannya dengan Sehun
"Sayang kau kenapa?" tanya Sehun menoleh ke ranjang kecil milik Sehan karena penasaran
Dia meneguk kasar air liurnya melihat pemandangan yang begitu menggodanya, Luhan yang telanjang bulat sedang berbaring ke samping dan Sehan yang mengemut nipple istrinya.
Sehun melihat ke selangkangannya dan menemukan adiknya kembali tegang, perlahan ia ikut turun ke bawah
"Sayang, kenapa kau disini. Sempit" Protes Luhan
"Kau sangat menggoda menyusui anak kita Lu, aku mau lagi" bisik Sehun menggoda
"Andwae!" pekik Luhan
Jleb!
Sehun sudah melakukan penetrasi dari belakang mengangkat satu kaki Luhan dan melesakkan kejantanannya di lubang Luhan
"Sehunmphh,,andwae..ahhh" desah Luhan yang mulai terbawa suasana permainan
Didepannya Sehan sedang mengemut keras nipplenya, dan dibelakangnya Sehun kembali menggenjotnya dengan tempo cepat
"Sayang kau nikmathhh" puji Sehun yang terus menusukkan juniornya pada Luhan
Dan yang bisa Luhan lakukan hanyalah mendesah malam itu. Sehun sepertinya sedang sangat bernafsu, dia mengeluarkan berkali-kali cairannya ke dalam lubang Luhan dengan posisi yang sama, Luhan tidak bisa menolak karena depan dan belakang tubuhnya sedang "dikerjai" anak dan suaminya
..
..
..
Dua bulan telah berlalu, namun keluarga kecil Oh belum membawakan tanda-tanda akan menambah jumlah keluarganya, tapi mau bagaimanapun Sehun dan Luhan tetap tak menyerah dan terus berusaha
Berbeda dengan keluarga kecil Kim, kandungan Kyungsoo sudah masuk bulan keempat. Dan Kai adalah satu-satunya orang yang selalu panik dengan keadaan Kyungsoo nya
Dia bahkan rela mengurangi jam kerjanya karena terus menerusan ingin menempel pada Kyungsoo nya
"Baby, ayo pulang" pinta Kai karena yang menurut Luhan Kai sangat cerewet
"Sebentar aku masih membantu Luhan baby" jengah Kyungsoo
"Tapi nanti kau kelelahan" protes Kai
"Aku kelelahan kalau kau terus mengganggu ku" balas Kyungsoo
Kai yang sebal karena Kyungsoo tidak menurutinya hanya bisa bermain dengan Sehan yang tertawa melihat dirinya
"Eomma mu nakal nak" kesal Kai
"Aniya appa" balas Sehan
Saat Kai dan Sehan sedang bercanda terdengar Luhan yang berteriak
"Kai kemariiii" teriak Luhan dari dalam ruangannya
"Kai menggendong Sehan dan berlari dengan cepat ke tempat Luhan berada
"Ada ap…"
"Ya Tuhan sayang kau kenapa?" tanya Kai panik
"Tiba-tiba sangat sakit baby" rintih Kyungsoo memegangi perutnya
Kai menurunkan Sehan dan langsung menggendong Kyungsoo membawanya ke rumah sakit
"Aku ke rumah sakit dulu" katanya pada Luhan
"A-aku akan menyusul" balas Luhan panik
..
..
..
"Kyungie bagaimana keadaanmu?" tanya Luhan memasuki ruangan tempat Kyungsoo dirawat
"Aku baik-baik saja Luhannie" balasn Kyungsoo yang sedang berbaring
"Mana Kai?" tanya Luhan
"Itu dia" tunjuk Kyungsoo saat Kai baru masuk ke ruangan Kyungsoo
"Apa katanya Kai?" tanya Luhan
"Kontraksi sedang, eomonim bilang bayi kami berputar arah makanya dia merasa sakit" balas Kai mencium kening Kyungsoo
"Kau sudah diharuskan istirahat sayang" Kai memberitahu Kyungsoo
"Baiklah aku akan menuruti katamu" Kyungsoo tersenyum lirih
"Lu, mungkin aku akan membawa Kyungsoo ke rumah orang tuaku beberapa minggu" Kai memberitahu
"Tapi kenapa? Aku kan bisa menjaganya juga" lirih Luhan tak rela
"Eomma ku ingin melihat Kyungie" balas Kai
"Hanya beberapa minggu Lu" Lirih Kyungsoo
"Araseo. Tapi kau harus sehat hmm" pinta Luhan
"Aku akan sehat lulu" balas Kyungsoo
"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali lagi besok membawakan makanan untukmu, sekarang sudah malam aku pulang dulu hmm" pamit Luhan
"Kau pulang sendiri?" tanya Kyungsoo
"Emhh, Sehan masih aku titipkan pada Lay, aku kembali ke kafe sebentar lalu Sehun menjemputku. Dia minta maaf belum bisa menjenguk mu Kyung" Luhan memberitahu
"Tidak apa Lu, nanti kan bisa bertemu dirumah. Aku hanya disini sampai besok sore" balas Kyungsoo
"Jaga dirimu ya, aku menyayangimu" Luhan mencium kening Kyungsoo
"Aku menyayangimu" balas Kyungsoo
"Hati-hati Lu" kini Kai yang berbicara
"Aku akan hati-hati.. dah Kai.. dah Kyungie" Luhan menutup pintu dan segera pergi
..
..
..
"Kau kenapa lama sayang" tanya Sehun yang menunggu Luhan keluar dari kamar mandi, bersiap untuk tidur
"Maaf sayang, perutku terasa mulas" jawab Luhan
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Sehun cemas
"Tidak apa sayang. Hanya mulas biasa" balas Luhan
"Selamat malam Sehannie" Luhan mengecup bibir Sehan yang sudah tertidur
Setelah mengucapkan selamat malam pada putranya, Luhan segera naik keatas ranjangnya dan meringkuk di pelukan Sehun
"Selamat malam sayang" katanya mencium bibir Sehun
"Selamat malam sayang" balas Sehun yang juga mencium Luhan
Dan tak lama keduanya pun ikut menyusul putra mereka ke alam mimpi yang indah.
..
..
..
Luhan terbangun dari tidurnya. Dia merasakan mual yang teramat saat sedang tidur. Dia bangun dari pelukan Sehun secara perlahan dan kemudian bergegas menuju wastafer
Huwek!
Luhan memuntahkan makanannya
"Apa aku masuk anging" gumam Luhan
Huwek!
Dia kembali memuntahkan makanannya lagi
"Atau jangan-jangan aku…" Luhan tersenyum tak mau banyak berharap sambil mengelus pelan perutnya
"Semoga kau sudah tumbuh disana" gumamnya perlahan tersenyum
..
..
..
Keesokan paginya setelah megantarkan baju ganti untuk Kyungsoo, Luhan memeriksakan dirinya ke nyonya Oh, karena setelah ia sadari memang seminggu ini dia merasakan mual dan tidak nafsu makan
"Bagaimana eomma?" tanya Luhan
Nyonya Oh hanya menatap Luhan dan duduk didepannya
"Positif Lu. Kau hamil dan sudah masuk minggu ke empat" katanya memberitahu Luhan
"Selamat nak" nyonya Oh memeluk Luhan yang mendesah lega karena akhirnya dinyatakan hamil
"Terimakasih eomma" isak Luhan terharu
"Kau jangan terlalu lelah hmm, bayimu kali ini tidak seperti Sehan, dia terlihat sangat lemah" nyonya Oh memberitahu
"Tapi anakku akan baik-baik saja kan?" tanya Luhan
"Eomma akan memberimu penguat kandungan nak jangan khawatir" nyonya Oh mencium kening Luhan
"Eomma akan mengantarkannya besok kerumahmu" nyonya Oh memberitahu
"Kalau begitu cepat beritahu suamimu" perintah nyonya Oh
"Heemmm,, aku akan memberitahu Sehun sekarang, dah eomma" pamit Luhan meninggalkan ruangan nyonya Oh
..
..
..
..
..
Tok! Tok!
"Masuk" balas Sehun
"Ada apa? Aku sudah bilang tidak mau diganggu kan?" tanya Sehun pada sekertarisnya
"Umm, tapi ada yang ingin menemuimu direktur" sekertarisnya memberitahu
"Katakan tidak bisa, aku sibuk" jawab Sehun datar
"Tapi yang datang.."
"Katakan aku sibuk. Aku tidak mau diganggu" kesal Sehun
"Kau benar-benar sibuk? Baiklah aku pergi" ucap sebuah suara dengan mode kesalnya
Sehun yang mengenali suara ini langsung mendongak
"Kenapa tidak bilang istriku yang datang" desis Sehun
"Saya sudah akan memberitahu anda direktur" jawab si sekertaris
"Baiklah aku pergi" kesal Luhan
"Sayang, jangan pergi" Sehun sedikit berlari dari kursinya menarik tangan Luhan
"Kau boleh pergi" katanya pada si sekertaris
"Baik, permisi direktur" dan tak lama sekertaris pergi meninggalkan Sehun dan Luhan di ruangan tersebut
"Sayang kau tumben sekali kekantorku?' tanya Sehun membawa Luhan duduk di sofa
"Apa tidak boleh?" tanya Luhan
"Tentu saja boleh. Kapanpun kau mau" Sehun cepat menjawab
"Tapi aku sedang sibuk. Aku bekerja sebentar yaaa" ijin Sehun kembali ke kursinya
"Sehunnie" rengek Luhan
"Ada apa sayangku?" tanya Sehun yang kembali sibuk
"Aku mau makan ramen" pinta Luhan
Sehun melihat jam nya dan terkekeh
"Tapi ini bahkan belum masuk jam makan siang sayang" Sehun memberitahu
"Tapi aku ingin sekali" rengek Luhan
"Bagaimana jika dengan Lay atau Xiumin? Atau dengan Kyungsoo" saran Sehun
"Kyungie belum pulang. Dia pulang nanti sore" balas Luhan kesal
"Aku mau makan ramen dan hanya ingin bersamamu" Luhan keras kepala
"Baiklah, nanti ketika jam makan siang ya?" bujuk Sehun
"Se-ka-rang" kesal Luhan
"Kalau sekarang tidak bisa sayang" lirih Sehun
"Baiklah. Aku akan menunggumu. Tapi jangan salahkan aku kalau anak kita akan menderita karena sangat ingin memakan ramen sekarang" gerutu Luhan
"Anak kita? Sehan maksudmu?" tanya Sehun bingung
"Maafkan appa mu nak, dia tidak mau menuruti keinginanmu" Luhan mendramatisir sambil mengelus sayang perutnya
Sehun mengernyit memperhatikan tingkah Luhan, dia tahu yang dimaksud dengan "anak kita" disini bukanlah Sehan. Dia masih memperhatikan Luhan dan kemudian menyadari sesuatu, Luhan sedari tadi berbicara sendiri sambil mengelus perutnya sayang.
"Sayang apa kau hamil ?" tanya Sehun yang sama sekali tidak bisa menyembunyikan muka berharapnya
"Baiklah nak, appa mu masih tidak mau menemani eomma. Kita pergi sendiri" Luhan masih berbicara sendiri mengelus perutnya
"omo!" Sehun mengejar Luhan yang sudah akan pergi meninggalkan ruangannya
"Lu, katakan padaku, apa ada anakku didalam sini" tanya Sehun memeluk Luhan dan mengelus perut istrinya dengan sayang
Luhan melepaskan pelukan Sehun, dia tersenyum dan membawa tangan Sehun ke perutnya membuat gerakan memutar seperti mengelus di perut Luhan
"Iya sayang, didalam sini ada anakmu yang sedang tumbuh" Luhan mati-matian menahan haru nya memberitahu Sehun
Sehun dengan cepat langsung memeluk Luhan erat
"Terimakasih sayang. Terimakasih, Ya Tuhan aku sangat senang sekali" Sehun tanpa sadar memeluk Luhan dengan erat
"Sehunnie sesak" protes Luhan
"Ah mianhae…" katanya melepaskan pelukannya pada Luhan
"Aku mencintaimu, terimakasih sayang" katanya mencium kening Luhan
"Appa juga mencintaimu nak, terimakasih akhirnya kau datang untuk menemani kakakmu nanti" Sehun mencium perut Luhan yang masih rata
Sehun kembali melihat Luhan dan mencium bibirnya dengan lembut
"Kau dan anak-anak kita. Terimakasih telah datang ke hidupku" ucap Sehun dan kembali melumat lembut bibir Luhan
tobecontinued
taraaa diupdate lagii,,,, Luhan nya hamil yeyyy wkkwkwk :DDDD
fyi guys,, dua chapter kedepan sequel ini tamat yaaaa
sooo.. ditunggu ya kelanjutan keluarga Oh ini..
gomawooo :*
Terakhir
Selamat membaca dan review kesayangan :*