Monster in Me

Cast :

Lee HyukJae

Lee DongHae

Some of Super Junior member

And other Group

Rate :

M

Genre :

Hurt and Romance

.


.:. Monster in Me .:.


.

"One.. Two.. Three.."

.

BLITZZ

CKREEK

.

"One.. Two.. Three.."

.

BLITZZ

CKREEK

.

Instruksi dari seorang namja dengan kamera yang ia pegangi berulang beberapa kali. Terlihat kru yang sangat sibuk berlalu lalang, namun tidak mengganggu proses yang dijalani seorang dengan pakaian lebih dari kata layak dengan berbagai gaya yang menunjukkan ia sebagai model. Ini bukan fashion show, hanya pemotretan untuk sebuah majalah dengan bayaran menjulang tapi bukan untuk sesuatu yang berbau mesum. Di sana, beberapa meter dari photographer, berdiri seorang namja dengan pose berkelas yang menunjukkan ia bukan seorang model murahan. Wajahnya sedikit angkuh, rahangnya tegas, bibirnya merah walaupun tanpa lipstick, mata kecilnya menatap lensa kamera dengan tajamnya. Tapi maaf beberapa deskripsi sebelumnya tidak menunjukkan kalau ia mendapat predikat tampan. Kesan manis juga cantik justru lebih pantas dan tepat.

"Oke !, cukup dulu Eunhyuk-shi.. Istirahat dan ganti pakaianmu.. sore nanti kita lanjutkan lagi..",

Namja dengan surai blonde panjang tersebut hanya pergi melewati pria yang memberinya instruksi barusan, tanpa suara atau bahkan anggukan. Seperti yang sudah diduga semua orang yang ada di sana, walaupun sang photographer berusia 20 tahun lebih tua dari namja blonde tersebut, tidak membuatnya sedikit lebih sopan dan merendahkan egonya.

"Jungsoo.. urus modelmu, percuma saja posenya bagus dan tubuhnya indah kalau etikanya nol… Ajari ia sopan santun !",

Suara keras photographer bernama tersebut membuat siapa saja yang di ruang pemotretan mendengar dengan sangat jelas. Manager namja blonde yang bernama Eunhyuk berjalan mengikuti modelnya, ini bukan kali pertama Jungsoo ditegur karena tingkah modelnya.

"Hyukkie !",

"Wae ?, Hyung mau memarahiku ?.. Aku tidak mau mendengarnya, ahjushi itu tidak tahu apa Aku capek, ia mengganti jadwal saat seharusnya Aku ada di sekolah.. dan Hyung !.. Kenapa menerima tawarannya sih ?",

"Sudah mengomelnya ? Ahh.. sial sekali hari ini.. diomeli orang tua dan anak kecil",

"Hyung, Aku sudah 17 tahun kalau Kau lupa",

Mereka melanjutkan langkah kaki dengan terus berdebat.

"Kalau pun tidak ada pemotretan hari ini, Apa Kau akan tetap masuk sekolah ?.. tidak ingat dengan yang tadi pagi ?",

"Aku telat bangun karena siapa ?.. semalam yang ketika Aku meminta pulang tapi terus dilarang siapa ?.. Hyung sih sudah tahu Aku harus ke sekolah tapi malah mengajakku pulang malam dari pesta, sudah begitu isinya Ahjushi-ahjushi..",

"Ck.. maksudku tidak begitu sayang, Kita harus menghargai mereka dan lagi Kita sudah terlanjur tanda tangan kontrak dan mendapat dollarnya, masih ingat dengan yang Kau beli kemarin kan ?",

"Tapi tidak dengan mengorbankan sekolah ku, Hyung sebenarnya Kau ingin Aku lulus Senior High School tidak sih ?",

Mereka sudah hampir sampai di pintu besar gedung perusahaan yang juga tempat namja manis ini melakukan pemotretan. Jungsoo berjalan di belakang tidak jauh dari Eunhyuk, walaupun hanya berjalan biasa, entah kenapa ketukan kaki yang sedikit angkuh namun luar biasa indah yang menunjukkan Eunhyuk sebagai model sangat ketara sekali. Salah-salah ia sedikit tidak fokus karena memainkan smartphone goldnya, ia tidak tahu jika dari arah yang berlawanan ada beberapa orang berjas mahal yang memasuki gedung.

.

.

BRAAAK

.

.

"Aisshh.. DAMN !, MATAMU DIMAN—Appa..",

Umpatan yang merupakan kata cela Eunhyuk tarik kembali, dihadapannya berdiri namja paruh baya yang tampan dan gagah, orang yang Eunhyuk segani, hormati dan paling ia takuti. Sungguh, ia ingin menarik kata sial yang ia ucapkan. Mata orang yang digumamkan sebagai Appa tadi menatap sang anak dengan sedikit khawatir, bukan masalah umpatan yang membuatnya malu diantara kolega yang melihatnya, hanya saja Eunhyuk sekarang yang jatuh di lantai dan barang berwarna emas menawan yang tak jauh darinya.

"Hyukkie.. ponselmu…", Suara Jungsoo menginterupsi Eunhyuk untuk menatap ponselnya.

"Oh My God… Hyuuuung ponsel kuuu…",

Eunhyuk merangkak mendekati tempat ponselnya terjatuh, namun..

"Auuuh.. pinggangku..", belum sempat ia mendekat tangannya memegangi pinggang yang sedikit terasa sakit.

"Gwanchana ?",

"Apa Ahjusi tidak melihat Aku jatuh dan… ponsel kuuuu..",

Tidak ada yang kaget ketika melihat seorang anak memanggil appanya dengan Ahjushi, karena memang tidak ada yang tahu jika namja paruh baya yang selalu dipanggil Jung Sanjangnim ini memiliki anak seperti Eunhyuk. Tapi setiap kali Eunhyuk harus memanggil Ahjushi daripada Appa, sebenarnya membuatnya sedikit tidak nyaman. Salah Eunhyuk karena memilih pilihan yang sulit seperti ini.

"Lain kali singkronkan kaki dan matamu Ahjushi", Eunhyuk bangkit dengan sedikit kesusahan. Kalau ini di rumah, mungkin Eunhyuk sudah dimarahi oleh , Eunhyuk tidak mau dianggap bersalah, karena ia tidak suka mengalah. Mengatakan maaf hanya berlaku untuk orang-orang lemah menurutnya. Ada beberapa hal yang anti untuk ia lakukan, menyapa orang sekalipun ia mengenalnya dengan baik, berjabat tangan, memberi ucapan selamat, meminta maaf dan mengatakan tolong.

"Hyung Ayo.. biarkan saja ponselnya toh sudah rusak..",

.


.:. Monster in Me .:.


.

"Kyuhyun !, Akan melarikan diri kemana lagi Kau ?",

"Aisshh..",

Namja tampan yang setengah mengendap-ngendap ini dengan terpaksa berbalik dan mendapati wajah tampan lain yang jika dibandingkan dengannya, tidak jauh berbeda, deskripsi tepatnya hanya perbedaan tinggi saja.

"Wae ?, Alasan apa lagi ? atau umpatan yang mana ?",

"Hyung !.. Aku ada janji dan jika aku tidak pergi.. telingaku mungkin akan tuli",

"Tidak ada hubungannya Babo !",

"Hyung percayalah, sekali ini saja.. Aku tidak ingin pipiku panas dan membiru.. Aku janji sekali ini saja",

"Yeoja yang mana lagi ?",

"Aisshh.. Cantik, manis, putih, sexy, bukan yeoja chinguku hanya temanku dan yang terakhir.. dia namja",

"Kau berniat mengenalkannya padaku ?",

"Aku tahu seleramu", namja bernama Kyuhyun ini menjawab dengan sangat enteng.

"Yah.. mungkin lain kali, karena hari ini aku tidak berniat berkenalan dengan yeoja atau namja manapun",

"Kupastikan Kau akan mati jika berani melakukannya, Hae hyung",

"Ya, Aku akan mati.. oleh itu gantikan Aku di pertemuan dengan perusahaan Jung itu, karena Kau pasti tahu Aku akan pergi kemana kan ?",

"Hyung Jebbal.. ahh.. Tidak bisakah Kau menahan diri untuk tidak bertemu sehari saja ?",

"Tidak bisa, oleh karena itu gantikan Aku.. ehm.. Nomor rekeningmu belum ganti kan ?",

"Mwo ?, Kau ak—akan mentransferku ?",

"Hm.. Bagaimana dengan Ferrari ?",

"Ji—ji..jinjja ?", Kyuhyun berseru hebat, orang yang menawarinya masih waras kan, hanya untuk sebuah pertemuan, jaminannya adalah Ferrari.

"Ya, karena ini hari penting kami, Aku harus datang",

"OKE, Aku tidak peduli wajahku membiru, tapi Aku akan menggantikanmu".

.


.:. Monster in Me .:.


.

"Umma..",

"Minnie, Sudah pulang eoh ?, Apa Kau lelah, nak ?",

"Annio, ehm.. Apa Umma sedang memikirkan Hyu—",

"Umma sedang memikirkanmu sayang, Umma khawatir melihat wajah lelahmu",

"Jangan pernah berbohong Umma, Aku juga sedang merindukan dongsaengku.. Apa dia baik-baik saja hidup disana ?, Apa dia hidup dengan baik ?, Apa dia masih manja ?, Apa dia tetap tidak ingin mengalah ? dan Apa dia juga merindukan kita ?",

"Sungmin-ah..",

"Tidak apa-apa Umma, katakan Umma juga berpikiran sama denganku.. jangan menyembunyikan apapun karena kita hanya berdua",

"Umma juga merindukannya, Umma hanya khawatir saat ini dia mengangis.. tidak ada yang menemaninya dan… dia tetap dongsaengmu, kalian adalah kebahagiaan Umma",

"Kenapa kita tidak memintanya untuk ikut dengan kita saja ?", Namja imut dengan tanpilan kasual ini memberikan pertanyaan sendu.

"Ha..ha.. Kau tahu seharian ia bisa mengahabiskan berapa dollar kan ?", candaan lah yang menjawabnya.

"Umaaa~, dia tetap anakmu dan bukankah butikmu yang terbesar eoh ?".

"Arraa.. nanti ada waktunya tersendiri, sayang".

.


.:. Monster in Me .:.


.

"KYUHYUN BRENGSEK !",

"Mian hyung, sungguh Aku ada urusan kantor",

"Kau sudah berjanji duluan denganku, Babo",

"Arraso, maka dari itu Aku minta maaf.. ini mendadak dan Aku tidak bisa pergi",

"Tunggu besok sampai Aku menamparmu, Brengsek",

"Arra Hyung, tampar Aku sepuasmu besok, Aku matikan nee.. pertemuan ini akan dimulai sebentar lagi.. Anyeong hyung manis",

.

Tuutt—

.

"YA !, YA ! CHO !.. AISH.. BRENGSEK",

.

PRAAAAK

.

"Astaga, Tuan muda..", Wanita paruh baya yang meruapakan pengasuh sejak Eunhyuk kecil ini menatap tindakan Eunhyuk dengan kaget. Eunhyuk dulu tidak sekasar ini, bahkan untuk membanting ganggang telephon rumah tersebut, mengumpat pun juga tidak pernah. Wanita yang akrab disapa Bibi Park ini mendekati Tuan mudanya yang nampaknya sangat kesal.

"Tuan muda, Kenapa di banting eoh telephon nya ?, jika Tuan besar melihat.. nanti Tuan muda akan dimarahi",

"Aish.. semua orang menyebalkan hari ini, Cho Kyuhyun brengsek !.. Aku sudah rapi dan dia membatalkan janjinya begitu saja..", Eunhyuk melempar selempang Channel putih tulangnya pada sofa yang ada di sampingnya.

"Tuan muda makan dulu nee..",

"Shireo !.. Aku ingin tidur saja...", Eunhyuk menaiki tangga ke lantai dua dengan menggerutu kecil, meninggalkan Bibi Park yang saat ini tengah menggelengkan kepala.

"Walaupun begitu Tuan Hyukkie tetap manja dan sangat kekanakan, Haahh.. andai saja Nyonya besar masih di sini..",

"Bibi Park..", wanita ini menoleh,

"Ahh.. Tuan Besar..",

"Dimana Hyukkie ?",

"Tuan Hyukkie ada di kamarnya, sepertinya ia sedang kesal, temannya membatalkan janji untuk bertemu dan Tuan muda tidak ingin makan",

"Siapkan makanannya, biar Aku yang mengantarnya ke kamar.. dan Apa itu tindakannya ?", Tuan Jung menunjuk telephon rumah berwarna putih yang menjuntai ke lantai dan Bibi Park hanya mengangguk sebagai jawaban.

.

.

.

"Happy 3th anniversary Chagi~",

"Wahh.. Hae Oppa, Ka—kau tidak bercanda dengan ini ?", Tanya gadis dengan gaun biru muda yang terpana dengan perak yang sengaja dijuntaikan olah sang namja.

"Annio, tentu saja tidak.. Kapan Aku pernah bermain-main denganmu sayang ?",

"Oppa~.. Saranghae ~", yeoja ini langsung menghambur ke pelukan namja yang ada di depannya.

"Nado saranghae.. Dara-ah".

Sepasang kekasih kan memang wajar menyatakan cinta, merayakan hari jadi, berpelukan, berciuman kemudian muncul masalah dalam, kebosanan, orang ke tiga dan putus. Tapi juga ada yang setia, berpegang teguh pada janjinya, mengatakan cinta, sayang dan kasihnya hanya pada satu tujuan, tapi sangat sedikit sekali. Sisanya, seperti opsi pilihan pertama, jikalau mungkin juga berbalikan kemudian putus lagi, berbalikan lagi dan terus mengulang siklus ini.

.


.:. Monster in Me .:.


.

"Huaaah.. Fe—Ferrari ?",

"Ndee.. Wae, terpana bukan ?",

"Kyu.. Kau tidak bercanda ?, Kau tidak menjadi pembunuh bayaran kemudian mendapatkan mobil ini bukan ?".

"Hyung Kau gila ?.. Aku benar-benar bekerja keras dan mungkin harus rela mengorbankan pipiku oleh tanganmu sehingga mendapatkan mobil ini",

"Hah ?",

"Ahh.. lupakan, Karena Aku sedang baik hati.. Aku akan memberimu tumpangan, Bagaimana hyung ?.. ehm.. sepertinya jadwalmu kosong juga hari ini..",

"Ka—kau tidak bohong kan ?", Eunhyuk ternganga mendengar ucapan Kyuhyun. Ia dikejutkan dengan Ferrari baru milik Kyuhyun, teman sekelasnya, teman hang out, sekaligus sahabat yang sama-sama doyan untuk menghabiskan uang Appanya. Bedanya adalah Kyuhyun namja, ya Eunhyuk memang namja, tapi tentu bisa dibayangkan lebih manja yang mana antara keduanya.

"Kapan Aku ?",

"Cih.. lupa akan dosamu padaku kemarin eoh ?",

"Ah.. iya, maafkan Aku.. ehm.. Apa itu artinya Kau menolak menghabiskan isi card ku hyung ?",

"MWO ?",

Kyuhyun menyeriangai menatap wajah kaget Eunhyuk, ia mendekatkan kepalanya pada telinga Eunhyu dan

"Let's party tonight..",

"Ha..ha..ha, You know what I want lah Kyu".

.

.

Tawaran Kyuhyun menjadikan siapa saja tergiur, tak terkecuali model setara Eunhyuk. Ia terlalu terbiasa untuk mendapatkan uang tanpa meminta dan menghabiskannya lebih cepat dari hitungan jari. Tumpangan Ferrari, black card dengan nominal yang tak bisa dijabarkan dan sekarang singgah ke bar, tempat yang tidak pantas untuk anak yang masih memakai seragam sekolah.

"Hyung, jangan terlalu banyak minum..",

"Biarkan—Hik .. Kau bilang ini—Hik .. gratis, Kyu~",

"Bukan masalah uang Hyung, Kau membeli sendiri pun juga mampu.. astagaaa.. nanti Bagaimana Kau pulang.. Aku tidak tahu alamat rumahmu Hyung",

"Ahh.. Aku mau lagi—Hik.. please Kyuuuh~", bergelas-gelas minuman bening yang telah Eunhyuk minum, membuat efeknya keluar sekarang.

.

GREEEB

.

~Fiuuuuhh

.

"YA ! Hyung !.. Aish Apa yang Kau lakukan ?", Kyuhyun sontak kaget dengan tindakan nakal Eunhyuk. Begitu saja Eunhyuk menghambur ke pelukan namja bermarga Cho ini, tidak hanya itu, entah dorongan dari mana tiupan dari bibir mungil Eunhyuk mengenai leher manly Kyuhyun.

"Kyuuu~hh.. Je—bbal..".

"Sial !, Hyung bisakah Kau tidak mendesah..",

"Emhh... Annio.. Kyuhyuuun~ Kau tampan.. hi..hi..hi", Eunhyuk memegangi wajah Kyuhyun dan memainkan jari-jari langsingnya di sana.

"Semua orang mengatakan demikian",

"Tapi Kau brengsek—Hik",

"Ya, mereka yang mengatakan tampan selalu membubuhi brengsek diakhirannya",

"Kyu ?", Eunhyuk menghentikan tindakan manjanya dan menatap mata Kyuhyun intens.

"Wae ?..", Kyuhyun bertanya akan tatapan Eunhyuk padanya.

"Aku ingin…", Eunhyuk menjeda ucapannya, dengan kaki yang lemas ia berdiri dan…

.

NYEEET

.

"Gila !, Hyung Kau menggodaku ?", Kyuhyun terkejut karena tiba-tiba saja Eunhyuk duduk di pangkuannya dengan leher sebagai pegangan Eunhyuk.

"Anniihh…", Eunhyuk menggelengkan kepalanya imut. Benar-benar ukuran namja sexy yang diidolakan.

"Sungguh, jangan mendesah kalau tak ingin kubuat lebih mendesah..",

"Ayo mmmhhh..",

"Apa ?", Sontak mata Kyuhyun melebar, tawarannya disanggupi begitu saja oleh Eunhyuk. Mungkinkah Eunhyuk sedang benar-benar menginginkan Kyuhun atau jangan-jangan…

"Aku mauuhh...",

"Shit !, Mau ?", Eunhyuk mendekatkan wajahnya ke leher Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun menyeringai melihat tingkah Eunhyuk yang ditaksirnya sedikit Agresif. Malamnya mungkin akan dihabiskan dengan Eunhyuk yang berada di bawahnya, begitulah pemikiran Kyuhyun sebelum terjadi….

"Hooeek…",

"Arrrghhh.. SIAL !, Harusnya Aku peka.. Aissh.. Hyung Kenapa Kau muntah di seragam ku.. Shit..Shiiiit…", Kyuhyun mencoba menyingkirkan Eunhyuk dari pangkuannya, tidak kasar karena sebenarnya ia biasa saja dengan muntahan Eunhyuk, yahh.. ini bukan pertama kali untuknya terkena muntahan orang.

"Hyukkie hyung..Ya !.. Hyung, Astaga.. jangan pingsan.. Hyung.. Hyung… Ahh.. Aku harus membawanya kemana.. kalau kubawa ke rumah, Aku yang akan dibunuh Appa..".

.

.

.

Pagi menyapa dengan terik silau namun menghangatkan, cahaya matahari masuk mengintip seorang namja yang bergelung mesra dengan selimut putih. Gambaran untuk bangun mungkin akan terjadi, melihat gerak-gerik resah yang ditimbulkan oleh namja putih di bawah selimut ini. Punggung polosnya terlihat menawan dan yang jelas kata sexy bisa dipilih untuk menjelaskan keseluruhan namja ini. Entah kain penutupnya terbuang kemana yang jelas dari atas sampai bawah tidak ada selembar kain kecuali selimut yang menutupi.

.

TAP

.

TAP

.

TAP

.

Dari luar ruangan terdengar derap kaki yang sedikit keras, membuat tubuh dibawah selimut ini bergerak untuk merubah posisi tidurnya, hingga tanpa sengaja matanya berpapasan dengan cahaya matahari. Dan mau tak mau ia membuka mata kecilnya, sedikit beradaptasi dengan dengan keadaanya sekarang, karena nilai kesadaranya masih seperempat persen dari satu.

.

CKLEK

.

Ketika mata bertemu mata, menyadari bahwa ini asing karena sama-sama belum pernah saling menatap sebelumnya. Si sexy mengangkat tubuhnya untuk duduk bersender di kepala bed, selimut yang tadinya membalut tubuhnya sedikit melorot hingga sebatas pinggang. Tampan yang berada di ambang pintu, menggelengkan kepalanya, menatap kagum akan sosok sexy yang datangnya tidak diketahui dan kini duduk dengan santai di bed dimana pemilik Apartement ini menghabiskan malamnya.

"Waw.. sexy",

Merasa kata itu ditujukan padanya, namja sexy ini kembali mempertemukan matanya dengan sosok tampan yang kini berjalan mendekatinya. Eunhyuk, namja yang semalam hangover dengan Kyuhyun yang saat ini tengah berada di atas bed mulai menyadari tempat asing mana yang salah ia masuki, ia mengedarkan pandangan dan memutuskan kesimpulan tidak mengenal tempat ini. Namja tampan dengan kemeja hitam di depannya semakin maju, maju dan mendekat hingga batasnya namja itu berdiri di samping bed.

"Fuck !, Kyuhyun brengsek !",

"Waw.. wajahmu tidak pantas dengan umpatan menantang begitu sayang",

Setidaknya kini Eunhyuk menyadari bahwa Kyuhyun lah dalang yang membuatnya tersesat entah di apartement siapa ini.

"Kau yang disewa Kyuhyun semalam ?", Tanya orang asing ini pada Eunhyuk.

"Mwo ?", Mata Eunhyuk melebar.

"Ahh.. salah, maksudku Kau yang disewa Kyuhyun untukku semalam ?,.. sayang sekali harusnya Aku semalam langsung pulang jika tahu yang menggiurkan seperti ini datang tanpa diundang",

"Ahjushi !.. Apa yang Kau bicarakan ?", Eunhyuk sedikitnya tahu arah kepersoalan mesum apa yang ada di otak namja berusia 24 tahun ini.

"Ah—ju—shi ?.. Ahh.. masih dibawah umur ternyata, tapi tidak masalah", Namja yang sepertinya sangat berpendidikan ini menjeda ucapannya.

"Tidak perlu sungkan, melihat Kau polos begini membuatku ingin… Yahh, maafkan Aku karena tidak dari semalam.. mungkin morning sex bagus ?",

"BANGSAAAT !, APA MAKSUDMU ?".

.

.


~TBC~


.

.

Otte ?

FF baru dari Misshae D'cessevil, ceritanya masih sepotong-sepotong.

Lihat respon reader, reviewer sama follower dulu lah buat lanjut ke next chapter. Kalau review memenuhi target dan respon bagus, Oke.. author lanjut.

If you interest just give argue in review box.

Thanks.