Just a Drabble
A
Ambiguous
Kuroko Tetsuya tak pernah menyangka bahwa mantan kapten tim basket Teiko ternyata memiliki kelainan. Ya, kelainan yang benar-benar membuat Kuroko geleng-geleng kepala dan sedikit ketakutan. Bukan tanpa alasan dirinya mencoba menghindari sang lelaki bersurai scarlet tersebut beberapa hari belakangan ini.
"Tetsuya,"
Mencoba menahan rasa terkejutnya, Kuroko menolehkan kepalanya dan mendapati sang kapten tengah melipat kedua tangannya di depan dada dengan senyum yang tergambar di paras sang kapten. Oh, apakah ini hanya perasaan Kuroko saja atau memang sekarang ada malaikat pencabut nyawa di belakang tubuh kapten yang absolut itu?
"Ya, ada apa Akashi-kun?" Tanyanya dengan intonasi datar, menyembunyikan rasa gugup
Akashi Seijuuro—nama sang kapten—tidak langsung menjawab dan hanya memandang tepat ke sepasang iris baby blue milik Kuroko. "Kenapa kau menghindariku, Tetsuya?"
"Apa maksudmu, Akashi-kun? Aku tidak menco-"
"Ya, Tetsuya, kau mencoba menjauhiku." Akashi segera memotong sangkalan Kuroko "Aku tidak pernah salah, kau ingat? Apa yang aku ucapkan selalu benar."
Akashi mendekati Kuroko yang mulai mundur menjauhi dirinya. "Katakan padaku alasan mengapa kau menjauhiku, Tetsuya."
Kuroko mendesis sebal ketika ia merasakan punggungnya menabrak loker miliknya di ruang ganti tersebut. Iris baby bluenya melirik ke arah lain, ke arah selain ke sepasang iris merah di hadapannya. 'Kenapa si iblis merah ini harus merepotkan diri datang ke Seirin sih?!' batin Kuroko sebal
"Oh, rupanya Tetsuyaku ini sudah mulai tidak patuh ya," Akashi menempelkan tubuhnya pada tubuh Kuroko dan melanjutkan perkataannya dengan berbisik "Apakah kau ingin merasakan benda kesayanganku Tetsuya? Merasakannya menyentuh setiap inci tubuhmu..dan membuatmu terlihat makin indah."
'Kelainan Akashi-kun mulai keluar!' Batinnya kalut
"Jawab aku Tetsuya..atau kau benar-benar ingin kubuat berteriak dan memohon?"
'Tuhan! Siapapun tolong aku dari kelainan Akashi-kun!' Keringat dingin mulai mengalir di pelipisnya
"Hm, Tetsuya benar-benar mencoba bungkam dan memberontak ya? Apakah sifat Daiki yang suka memberontak mulai tertular padamu Tetsuya?" Tangan Akashi mulai bergerak menuju wajah Kuroko "Tetsuya, jawab aku dan aku akan mulai memberimu 'hadiah' yang menyenangkan."
'CUKUP!' Kuroko dengan sekuat tenaga mengarahkan lututnya pada selangkangan sang Akashi muda dan itu berhasil membuat lelaki tersebut menggeram kesakitan. Tanpa menunggu waktu lama, Kuroko segera berlari keluar dari ruang ganti dan meninggalkan Akashi Seijuuro menahan rasa sakit yang amat sangat.
"Sialan kau Tetsuya! Bagaimana bila 'adik'ku tidak bisa membuatmu merasakan nikmat lagi?! Sialan!" Umpat Akashi kesal kepada sang pemain bayangan
Ya, inilah kelainan dari seorang Akashi Seijuuro. Ucapan yang ambigu, lebih ambigu dari pada mulut seorang Aomine Daiki sekalipun.
-Ambiguous_end-