Title: Vita Ante Acta

Genre: hurt/comfort , romance, smut, genderswitch

Rating: M

Warning: genderswitch, akan ada smut,

.

Tangah malam. Bulan purnama. Seorang laki-laki gagah sendirian di dalam sebuah ruangan yang dibiarkan gelap. Hanya cahaya bulan satu-satunya penerangan di ruangan itu. Pria itu terdiam sambil sesekali meringis. Sebentar lagi. Sebentar lagi kesakitan itu akan datang. Sebentar lagi dia akan datang. Zeus sialan, pria itu memaki sebelum akhirnya dia berteriak keras. Kesakitan itu datang lagi.

"Arghhhh..." pria itu berteriak keras dan terus memaki. Rasanya sangat sakit.

"Hades, mencurinya! Hades!"

"Ha-hades..."

"Selamatkan Kore!"

"Siapa yang meninggalkan Kore di taman?"

"Ak-aku... aku hanya pergi sebentar..."

"Bagaimana Hades bisa naik ke atas?!"

"Selamatkan dia... aku mohon... lakukan sesuatu..."

"Dia..dia memakannya... dia memakannya! Selamatkan dia!"

"Hanya ada satu cara..."

"Lakukan... Hades akan memaafkanmu."

"Arrghhhh..." sekali lagi pria itu berteriak. Bukan karena kesakitannya, tapi karena semua teriakan di kepalanya. Dia... dia lagi. Brengsek kau, Demeter. Demeter yang sangat menyukainya. Demeter yang mencurinya. Demeter yang menyesali perbuataannya seumur hidup. Demeter yang tidak bisa ia benci. Demeter perempuan sial.

"Si-siapa..."

"Hades."

"Kenapa ke sini... ak-aku..."

"Ikutlah denganku."

Sialan. Jangan yang itu. Jangan yang itu. Jangan kenangan yang itu. Pria itu menggenggam erat peganggan kursi kayu yang dia duduki. Peganggan itu hampir patah. Satu lagi kursi rusak. Pria itu berteriak semakin keras. Sebenrtar lagi. Hanya sebenertar lagi. Tahan.

"Tuan... kenapa aku harus ke bawah?"

"Karena aku memilihmu."

"Aku suka di sini."

Tidak. Zeus brengsek. Jangan.

"Zeus... aku akan menghancurkanmu. Arrghhhh..." pria itu memejamkan matanya. Rasa sakitya semakin dalam sampai rasanya tulangnya remuk.

"Kalau tuan harus pergi... maka aku tidak mau ada di sini..."

"Tidak ada yang akan kemana-mana. Semuanya akan tetap di sini. Zeus, lakukan."

"Tidak! Aku juga pergi!"

"Arrrghhh..." tangisan itu. Kenapa harus tangisan itu. Pria itu akhirnya meremukan pegangan kursi kayu yang ia duduki. Dari semua kenangan pahit kenapa harus tangisan itu yang datang? Kenapa dia harus jadi selemah ini? Pria itu berdecih.

"Kalau kau berjanji untuk pergi, aku akan menjaganya untukmu."

Janji tolol. Seharusnya dia tidak percaya pada Zeus. Pria brengsek itu tidak pantas dipercaya.

Pria itu kembali meringis. Cahaya bulan semakin lama semakin meredup. Bulan purnama sudah selesai. Pria itu mendesah lega. Sudah selesai. Cukup untuk malam ini. Dia akan menemukannya. Dia akan mengambilnya kembali. Apa yang menjadi miliknya akan kembali menjadi miliknya.

.

a/n: Masih adakah kyumin shipper di sini? Hehehe. Ada yang minat? Terus... ada yang bisa nebak? Hehehe