School Fighters
By two-one kf
Disclaimer:
Naruto dan kawan kawan itu punya Kishimoto-sensei. Author hanya meminjam tanpa izin resmi dari di pemilik.
Sinopsis:
Naruto Uzumaki, seorang remaja kelas sepuluh di Konoha Gakuen yang doyan berantem. Pada suatu malam, saat Naruto baru pulang mengerjakan tugasnya dia bertemu seorang gadis misterius yang meminta bantuannya.
Prolog
Gadis di bawah bayangan rembulan.
Naruto keluar dari sebuah bangunan di pinggir jalan, bangunan yang memiliki dua lantai itu adalah sebuah warnet 24 jam yang khusus dibangun oleh pemerintah bagi para pelajar untuk memudahkan mengerjakan tugas mereka.
Seharusnya, Naruto tidak perlu pergi kemari karena dia punya sambungan modem di apartemennya, sayangnya kuota internetnya sudah habis, terpaksa dia pergi kesini. Naruto melihat jam tangannya dan mendesah.
"Hah... sekarang sudah jam 11 malam. Kenapa Kakashi-sensei memberi tugas yang banyak sih." Keluh Naruto sambil sedikit menyumpahi guru bermaskernya.
Naruto berjalan menyusuri jalanan ramai Konoha. Walaupun hampir tengah malam, tapi masih banyak orang beraktivitas, terutama pelajar seperti dirinya yang kebetulan kena sial karena diberi tugas oleh guru.
Sambil bersiul pelan, Naruto memasuki jalanan yang jarang dilalui orang karena ada banyak preman yang menghuni daerah ini. Naruto berjalan santai tanpa peduli pada orang orang bertampang galak yang melotot ke arahnya.
"Berani sekali anak sekolahan lewat daerah kita, ayo kita beri dia pelajaran tambahan."
Beberapa preman mendekati Naruto dengan pandangan mengintimidasi, sementara itu Naruto bersikap biasa saja malahan dia berhenti berjalan dan memandang para preman yang mengerubunginya.
"Woops, apa disini ada pesta?" tanya Naruto santai.
"Pesta? Ya, disini ada pesta... tapi bukan untukmu!" teriak salah satu preman yang langsung berusaha menyerangnya.
"Dasar, aku saja belum melakukan apapun."
Naruto merunduk membuat tinjuan dari preman itu melayang tanpa mengenainya, dengan segera Naruto memukul ketiaknya dan mencengkram pergelangan tangan yang digunakan untuk meninjunya.
Dengan tangan kananya, Naruto mendorong siku preman itu membuat lengannya menjadi lurus. Si preman mengeryit kesakitan saat Naruto memutar tubuhnya dengan terus mendorong sikunya dan kemudian menendang punggungnya ke arah preman lainnya.
"Dasar payah." Ejek Naruto.
Melihat para preman yang sudah bernafsu menghajarnya, Naruto melemparkan tasnya ke pinggir jalan dan melakukan sedikit pemanasan.
"Ayo! Maju kalian semua! Biar greget!" teriak Naruto dengan seringaian di wajahnya, adrenalin yang mengalir di tubuhnya membuatnya makin bersemangat.
Para preman tanpa pikir panjang segera berlari berniat menghajar Naruto.
Sementara dengan Naruto, dia juga berlari menerjang balas para preman dengan teriakan keras, "ORRRYYYYAAAAA!"
X 5 menit kemudian X
Naruto memungut tasnya yang berisi buku-buku sekolahnya, dia berhasil mengalahkan para preman yang total jumlahnya 20 orang hanya dalam waktu 5 menit.
Naruto membersihkan tasnya dari debu yang menempel kemudian menyandangkannya kembali. Naruto dengan santai melewati preman preman yang tergeletak di tanah sambil meringis kesakitan.
"Oh ya, kapan pestanya selesai?" tanya Naruto pada mereka.
"Si-sialan kau. Suatu saat akan kubalas..." ucap salah satu preman dengan kesakitan.
"Ya ya, terserahlah." Kata Naruto acuh, dia tanpa peduli menendang satu preman yang tergeletak didepannya.
Tiba tiba saja, Naruto berhenti berjalan karena merasakan seseorang sedang memandanginya. Naruto membalik badannya dan melihat ke belakang, berdiri tepat di belakang para preman yang bergelimpangan, seorang gadis berambut merah menatapnya.
"Ng?"
Gadis itu tetap diam tanpa melakukan apapun, hanya memandanginya yang membuat Naruto jadi tidak nyaman. Tangan gadis itu memegang sebuah payung berwarna merah tua yang digunakannya untuk melindunginya dari cahaya rembulan.
"Err... tidak bagus lho, untuk seorang gadis sepertimu berada di tempat seperti ini. Sebaiknya, kau segera pulang." Kata Naruto.
"Uzumaki... Naruto..." ucap gadis itu.
'Darimana dia tahu namaku?' pikir Naruto mulai waspada, "Sepertinya kamu sudah tahu siapa namaku, boleh aku tahu siapa namamu?"
"..."
Gadis itu tidak menggubris pertanyaan Naruto, setelah berdiri beberapa lama gadis itu akhirnya berjalan perlahan ke arah Naruto.
Naruto menahan nafasnya dan mempersiapkan dirinya kalau-kalau gadis itu menyerangnya.
Tap... tap...
Suara sepatunya bergema pelan di jalanan sepi. Masih dengan tanpa ekspresi, gadis itu berjalan melewati Naruto, saat dia berada tepat disamping telinga Naruto.
"Tolong aku..."
Naruto yang kaget mendengar ucapan gadis misterius itu segera berbalik hendak bertanya apa maksudnya. Sayangnya, begitu dia berbalik...
Gadis merah itu telah menghilang.
"..."
Naruto menatap tempat dimana sang gadis misterius itu menghilang, pikirannya melayang kemana-mana memikirkan apa yang dimaksud si gadis barusan.
"Gadis yang aneh... tunggu, kayaknya ada yang salah..." kata Naruto mulai merasa ada yang tidak beres.
Naruto segera meraba saku celananya, lalu saku bajunya, kemudian mengecek semua saku yang ada. Matanya melotot begitu tahu memang ada yang salah.
"OMG! Flashdisk-ku ketinggalan di warnet! Semua tugasku ada disana!"
'Bisa gawat kalau ada teman sekelas yang menemukannya dan mengklaim tugasku! Aku harus segera mengambilnya!'
Akhirnya, Naruto segera lari kembali ke warnet sebelum seseorang menemukan flashdisk-nya.
Prolog
End!