Love Share

Chapter 2

PRESENT

LUHAN X MINSEOK And others

By : Oxile Hwang

Pairing : XiuHan and Others

Genre : Romance | Humor

Warning : ooc | typo | au | GS | little bit Yaoi

A/N : Annyeong^^ saya balik lagi bawa chapter 2.

Saya sangat senang dengan responnya. Terimakasih untuk itu^^

Saya sudah pernah mengatakan sebelumnya, kalau saya bingung ingin membuat remake ini menjadi GS atau Yaoi. Ada beberapa readers yang bilang, kalau lebih seru bila dijadikan Yaoi. Tapi masalahnya ini akan menjadi rumit dan kacau. Terimakasih sudah mau me-review. *Bow

Jika kalian tidak suka GS, anda tidak perlu lagi membaca chapter selanjutnya. Saya tidak akan marah, karna itu hak anda^^

Ini remake dari comic karangan NAN SHIIBA : LOVE SHARE

Lanjut

GREEK

HEE?

Sehun dan Minseok menganga. Luhan masuk kedalam lemari dengan membungkuk. Mereka berduapun segera menghampiri lemari yang masih terbuka.

Sehun dan Minseok terlihat shock, ada lubang besar dilemari itu yang menghubungkan langsung dengan kamar Luhan.

"Jalan rahasia?"- Sehun

"Di dalam lemari pakaian."- Minseok

"Oh.

Luhan melihat kearah mereka dan langsung menyeringai.

' tidak usah khawatir."

"Aku tidak bernafsu dengan yang berdada rata." Katanya santai.

"Walaupun kau tidur, aku tidak akan menyerangmu jadi tenang saja."

Rasanya Minseok benar-benar tertohok dengan ucapan santai disertai smirk dari wajah Luhan. Minseok masih membeku, ucapan Luhan benar-benar mengerikan menurutnya. Meski kenyataannya dadanya memang tidak terlalu berisi. 'ehhem'

Sehun yang melihat Minseok shock menggoyang-goyangkan tubuh mungil Minseok kebelakang dan kedepan.

"TIDAK APA-APA! MASIH AKAN BERKEMBANG. PASTI AKAN MEMBESAR!." Kata Sehun dengan semangat apainya.

"Sial tidak sopan." Dia merutuk dalam hati atas ucapannya.

TOKK TOKK TOKK

Sehun langsung menutup lubang besar itu dengan kayu, yang entah ia dapat dari mana. Dengan kesal dia memalu kayu-kayu itu sementara Minseok, yeoja cantik itu masih dengan keadaan shocknya.

oooOooo

"Kau kenapa Minseok? Baru masuk semester 2, wajahmu sudah kelelahan begitu. Bukankah kau sudah berhenti pulang pergi sekolah dengan perahu?"

Minseok berama 2 orang temannya sedang berada dikoridor sekolah. Berjalan menuju gerbang sekolah untuk pulang. Huhft, Minseok benar-benar kacau akibat kejadian tadi malam begitu melekat dipikirannya sampai sekarang, ugh sangat menjengkelkan. Membuatnya tidak tidur semalaman sampai terciptalah sedikit lingkaran hitam dikedua matanya.

"Bagai mana dengan tinggal sendiri? Apa ada penghuni lain yang tampan?"

DEG

Minseok sontak menatap temannya dengan pandangan tajam disertai kilatan mata. Terlihat menyeramkan dimata kedua temannya. Minseok mendengus dan berjalan lebih dulu.

Ternyata tak jauh didepannya ada Luhan dengan segerombolan yeoja-yeoja. 'ternyata dia itu siswa populer' batin Minseok, yeoja cantik itu berlalu begitu didepan Luhan dan para penggemarnya, mungkin. Sementara itu Luhan yang melihat Minseok menyeringai kecil.

"Hai dada rata." Sapanya santai, bertepatan dengan Minseok yang lewat didepannya. Beberapa penggemarnya menatap Minseok dan Luhan dengan tatapan bingung.

Gigi Minseok menggeretak kesal begitu mendengar sapaan menyebalkan dari Luhan.

"Sialan kau." Dan

BETS

Minseok menggeplak kepala Luhan dengan keras, meluapkan kekesalannya. Hukuman haha

"KYAA DIPUKUL!" Seru penggemar Luhan yang melihatnya. Luhan hanya shock dan mengusap-usap kepalanya yang terasa nyeri.

"Menyebalkan." Batin Minseok dan melangkah pergi begitu saja.

oooOooo

Minseok POV

"Aduh tenggorokkanku sakit, mungkin kebanyakkan bernyanyi." Hah~ aku sedang menaiki tangga untuk menuju kamarku. Hari ini sangat buruk, semua gara-gara tetangga menyebalkan itu. Dia memang tampan, tapi sifatnya benar-benar buruk. Frontal, dan pelit bicara. Juga tebar pesona dihadapan gadis-gadis, aku kan jadi ...

Eh? Pikiran bodoh macam apa ini, ck.

"Hai, gadis nakal."

Eoh?

"Jalan-jalan kemana saja sampai jam segini?"

"Sehun."

Kulihat Sehun berdiri didepan pintu dengan kotak makanan ditangannya. Aku jadi iri dengannya, dia pintar memasak, serba bisa, bahkan sekarang dia hanya menunggu ujian. Maksudku dia sering libur, aku kan ingin juga. Hehe

"Kupikir kalau ada tetangga disebelahku, aku tidak ingin cepat-cepat pulang." Kata ku, kesal lagikan aku mengingatnya.

"Maksudmu Luhan? Dia tidak ada." Aku menatap Sehun bingung, apa maksudnya.

"Kudengar dari Kai, hari inipun dia akan pulang terlambat karena kerja sambilan."

"Ini kubuatkan lauk."

Aku hanya mengangkat bahu acuh, " Wah kau rajin sekali sampai membuatkanku ini, terimakasih Sehun." Aku mengabil kotak bekal itu dengan semangat, aku tidak sabar untuk makan.

"Sepertinya dia membiayai hidup dan sekolahnya sendiri ya? Kiriman dari orang tuanyapun tidak apa." Aku tertegun mendengarnya. Kalau dipikir-pikir Luhan memang pekerja keras, mungkin dia orang yang baik. Apa yang membuat wataknya menjadi menyebalkan itu ya? Ah sudahlah.

"Sepertinya dia itu bekerja keras membanting tulang."

"Iya." Aku hanya menanggapi perkataan Sehun seadannya.

"Yah, kalau ada sesuatu aku pasti akan melindungimu, tenanglah." Tiba-tiba Sehun menepuk-nepuk kepalaku. Dia benar-benar sangat baik, kurasa orang yang akan menjadi kekasihnya nanti sangat beruntung. Sehunkan tipe namja sempurna.

"Baik."

oooOooo

Jam 12 : 25

Tik Tik

Lagi-lagi Minseok terbangun saat tengah malam.

GLEK

Sepertinya ia sedang kehausan. Minseok berdiri hendak mengambil minum namun matanya tidak sengaja melihat seseorang dari jendela kamarnya yang tidak tertutup.

Xi Luhan

'Dia bekerja sampai selarut ini' Minseok terus memandang Luhan yang berada dibawah sampai Luhan sudah tidak terlihat lagi.

BLAMM

Sementara Luhan sudah masuk kedalam kamarnya, namja tampan itu terlihat kelelahan akibat bekerja sambilan, walau dia sudah terbiasa namun tetap saja rasa lelah itu membuatnya frustasi.

Luhan melepas dasi sekolahnya yang sedari tadi masih melingkar dilehernya, lalu semua kacing baju pada seragamnya. Hingga menampilkan perutnya yang cukup ber-abs. (Ini Luhan asli nggak punya :v )

"Selamat Datang." Suara ini

"WAAA!." Luhan terkejut bukan main begitu ia menoleh kearah lubang yang tertutupi papan renggang. Ada Minseok dengan tatapan mata 'Penuh dendam' menurutnya.

"Kau bekerja keras sampai selarut ini ya? Perutmu lapar tidak?"

"Apa?" Luhan menatap Minseok

BRAKK

JLEKK

"A-pa?" Luhan sedikit takjub pada Minseok yang sanggup mematahkan kayu-kayu yang terpasang untuk menutupi lubang, padahal itu sudah dipaku.

"Ini, aku diberi oleh Sehun."

"Sehun pandai memasak jadi pasti rasanya enak." Luhan menatap diam Minseok, lalu tersenyum tipis.

Hmm

Luhan berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Minseok. "Kenapa kau melakukan ini?" tanyanya dengan senyum anehnya itu.

"I-tu... kita bersebelahankan? Maksudku supaya sedikit akrab denganmu, setelah memukulmu tadi."

"Akrab ya."

SHUTT

Minseok membulatkan matanya begitu Luhan menarik tangannya dan berakhir berada dibawak kukungan Luhan, lauk buatan Sehun berhamburan dilantai tidak jauh darinya.

"Baiklah, aku tidak akan menolakmu."

"Nanti beritahu aku mana yang lebih pandai, aku atau pacarmu yang dikamar 203 itu." Tangan Luhan sudah masuk kedalam kemeja tidur Minseok, tapi ...

TBC

A/N : Aku nggak nyangka loh banyak juga yang nge-respon ff ini. Makasih banyak ya~

REVIEW AGAIN OKE?