When Uri Changmin Jealous

[ Takii_yuuki]

Genre [ family,humor, romance, yaoi, friendship]

Main cast :

Kim Jaejoong,Jung Yunho

Shim Changmin

Park Yoochun-Kim Junsu

New Cast : SMRookies - Lee Taeyong

And other character..

Rating : T+

(saya ubah Rate-nya, jadi aman untuk siapa saja)

Length : Chaptered

Dislaimer : mereka milik orang tua mereka dan SMent, saya hanya pinjam nama.

Warning : cerita ini mengandung unsur boys x boys, don't like don't read, typo kalian pernah baca ff yang seperti ini, saya lupa siapa authornya dan judulnya, saya bukan bermaksud menjiplak atau memplagiat, ceritanya berbeda sekali, mungkin ada kemiripan dalam inti ceritanya [Jaejoong menginginkan adik baru buat Changmin] tapi jalan ceritanya berbeda sekali dengan saya sebutkan tadi. Mohon maaf. #deepbow kalau tidak suka silahkan di[x] ya, jangan bash author ya, saling menulis juga gak mudah. terima kasih pengertiannya.

Chapter 5

Happy reading

.

.

.

PREVIOUS CHAPTER :

Changmin terdiam, ia memikirkan kata-kata Kyuhyun tentang kemungkinan posisinya tergeser dengan Taeyong.

"Aku akan pergi ke apartement Jae Umma." Ucapnya kemudian.

.

.

.

Changmin menekan tombol kunci di apartemen Jaejoong. PING! CKLEK! Pintu pun terbuka. Changmin segera melepas sepatunya dan masuk ke dalam. Ia mencari Jaejoong dan menemukannya di ruang tamu bersama Junsu dan Taeyong.

Changmin melihat Taeyong menyerigai padanya. SLAP! "Min hyung? Kau sudah datang?" sapa Taeyong sambil tersenyum. Junsu dan Jaejoong pun menoleh bersamaan untuk melihat Changmin.

"Sudah datang Min? kau bilang tidak bisa kemari tadi?" Tanya Jaejoong.

"Jadi Umma tidak ingin aku datang?" tanya Changmin sebal.

"Bukan begitu Min…"

"Kau ini kenapa sih? Dari kemarin marah-marah terus." Tanya Junsu tanpa melihat Changmin.

"Duduk hyung, aku akan ambilkan minum untukmu." Taeyong menawarkan minuman pada Changmin.

"Tidak usah, aku bisa ambil sendiri." Tolak Changmin ketus.

"Oh ya sudah kalau begitu." Balas Taeyong sambil tersenyum.

"Changmin…!" tegur Jaejoong

"Taeyong sini,lihat aku sudah sampai level 5,kau bisa melanjutkan tidak?"panggil Junsu sambil menunjukan PSP baru yang dia beli tadi. "Ne hyung." Taeyong pun mendekat dan Junsu pun mengajarinya.

"Apa itu?" tanya Changmin mendekat.

"Apa Min?" malah Jaejoong yang bertanya karena Junsu dan Taeyong tidak menjawab. Changmin melihat mainan baru Junsu dan Taeyong.

"PSP siapa itu?" tanya Changmin dengan nada keras. Junsu pun mem-pause game-nya.

"Ini milik Taeyong. Aku membelikannya tadi." Jawab Junsu santai

"Apa? Kau tahu hyung itu apa?"

"Tahu, ini kan PSP. Memang kau kira apa?" tanya Junsu balik.

"Itu PSP Vita 4GB "3G&WFI" Black. Limited Edition"

"Lalu?" tanya Junsu bingung.

"Itu keluaran terbaru, Kyuhyun saja belum punya, kenapa malah Taeyong yang kau belikan, bukan aku." Jawab Changmin tidak terima.

"Kau lupa, Jaejoong hyung melarang kau mendapat mainan sebelum semua mainan yang kau pinjamkan kembali." Balas Junsu.

"Tapi tidak seperti ini juga hyung. Kenapa kau belikan Taeyong mainan yang bahkan aku saja belum punya?"

"Kau ini berlebihan sekali, mainanmu sudah banyak dan banyak yang mahal dari PSP ini."

"Yak kau.. dasar pantat bebek."

"Changmin..!" tegur Jaejoong mulai kehilangan kesabaran.

"Umma sudah.." Taeyong mencoba meredam emosi Jaejoong.

"Harga PSP ini tidak lebih mahal dari mainan yang kami belikan, drone, RC dan semuanya." Ujar Jaejoong. Changmin hanya mendengus kesal.

"Aku datang…!" sapa Yoochun saat masuk kerumah. Dia datang dengan membawa tas agak besar.

"Chunnie.. sudah selesai pemotretannya?" tanya Junsu.

"Sudah, jadi aku langsung kemari. Eh ada apa ini? Kenapa Changmin terlihat sebal begitu?"

"TIdak apa-apa, biasa Changmin marah-marah tidak jelas." Jawab Junsu mengabaikan Changmin. "Kau bawa apa itu?"

"Oh ini, tadi aku lewat toko mainan dan melihat barang ini. Kebetulan juga ada diskon jadi aku beli." Yoochun mengeluarkan barang itu dan ternyata Gundam Figures.

"Gundam Figures? Untukku hyung?" tanya Changmin senang. Mood nya berubah setelah melihat action figure itu. "Kau tahu hyung ini adalah DX Mechanic Cross Model Full Weapon Full Armor Unicorn Gundam Destroy Mode. Aku belum punya yang itu. Terima kasih hyung."

"Bukan untukmu tapi ini untuk Taeyong." DUAR! Mendengar itu untuk Taeyong, Rautnya berubah sebal dan marah.

"Kok Taeyong lagi? Tadi Junsu hyung sudah membelikan PSP keluaran terbaru dan sekarang kau membelikan Gundam yang aku mau sejak lama."

"Jaejoong hyung kan sudah melarang kami untuk memberikanmu mainan sebelum mainan-mu kembali, memang mainanmu masih kurang banyak?" Yoochun mengingatkan lagi.

"Kalian tidak adil." Protes Changmin.

"Siapa yang tidak adil, ini memang sudah benar. Jaejoong hyung melakukan itu agar kau bisa bertanggung jawab atas apa yang kau punya." Yoochun menasehati Changmin, tapi Changmin enggan mendengarkan, dia sudah sangat kesal hari ini.

"Alasan…" Changmin menatap sengit Yoochun. "Bilang saja kau tidak mau membelikanku lagi."

"Changmin.. !kau tidak boleh begitu. Minta maaf pada Yoochun dan Junsu." Jaejoong mengingatkan Changmin.

"Tidak mau, aku mau pergi." Changmin melenggang pergi, sebelum pergi ia sempat melihat Taeyong, dan lagi-lagi Taeyong menyeringai padanya. Changmin membelalakkan matanya hingga SLAP! "Aku datang." sapa Yunho. "Ada apa? Kenapa kalian berdiri disini?" tanya Yunho bingung.

"Sudah datang Yun? Ah ini, terjadi sedikit kesalahpahaman disini. Tidak apa-apa, kau tenang saja." jawab Jaejoong.

"Oh begitu, ya sudah. Taeyong kemari, aku bawa sesuatu untukmu." Yunho memanggil Taeyong. Taeyong mengangguk dan menghampiri Yunho. Changmin memicingkan matanya melihat tas yang dibawa Yunho.

"Apa itu?" tanya Changmin tak sabar.

"Oh ini, tadi ada fans memberiku tumblr. Lucu sekali. Kebetulan ada Taeyong disini jadi untuk dia saja." jawab Yunho sambil memperlihatkan tumblr itu pada CHangmin. "Ini Yong-ie. Bisa kau bawa saat latihan."

"Terima kasih Appa." Yunho menyodorkan tumblr itu pada Taeyong tapi di tepis Changmin dan hasilnya tumblr itu terjatuh. PLOK! KLANG! Mereka semua terkejut melihat perbuatan Changmin.

"CHANGMIN!" bentak Jaejoong.

"Apa yang kau lakukan Min? Kau ini keterlaluan sekali." Seru Junsu.

"Taeyong lagi-Taeyong lagi, apa-apa Taeyong. dia baru beberapa hari disini dan kalian mulai melupakanku, menggantikan ku dengan dia. iya kan?"

"Apa maksudmu? Kami tidak seperti itu." Bantah Jaejoong.

"Bohong, ini sudah terbukti, PSP, Gundam dan sekarang tumblr, besok apalagi yang akan kalian berikan pada Taeyong?" Changmin mengeluarkan unek-uneknya.

"Changmin, kau berlebihan. Kau mendapatkan semua yang kau mau dari kami, ini bukan apa-apa untuk Taeyong. lagipula di dorm banyak tumblr tapi kau tidak pernah memakainya, ini sama saja dengan yang ada di dorm. " Yunho menjelaskan dengan sabar.

"Bohong, kalian bohong."Bantah Changmin tetap tak percaya.

"Sekarang Umma tanya padamu, berapa banyak PSP yang kami belikan dan akhirnya rusak karena kau pinjamkan pada member SUJU dan member Kyuline mu itu? Robot Gundam itu? Berapa kali kau minta Gundam keluaran terbaru dan semua berakhir tanpa kejelasan, dimana robotmu? Dimana mereka? Kau berikan pada member EXO kan? Drone? Kau tahu berapa harga drone itu, US$14.000 dan kau hanya memainkannya beberapa kali, sekarang apa yang terjadi? dimana drone itu? Dipinjam Heechul hyung? Sejak kapan dan sampai kapan? Kalau kau bisa memulangkan semua mainan itu dari mereka semua yang meminjam mainanmu, apapun yang kau minta, akan Umma belikan." Ujar Jaejoong. Changmin hanya terdiam, ia tak bisa menjawab.

"Umma menyayangimu tapi sikapmu sudah keterlaluan. Minta maaf pada Appa-mu, Junsu, Yoochun dan juga Taeyong. Sekarang!" Changmin menghela nafas pelan, ia pun mengangkat kepalanya. Saat ia menatap Taeyong tiba-tiba ia melihat Taeyong menyeringai dan mengucapkan sesuatu, 'Aku mendapatkan mereka, Shim Changmin.' Changmin terbelalak hingga SLAP! "Min, Changmin." Panggil Junsu sambil mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah Changmin. Changmin pun menggeleng dan langsung pergi tanpa mengucapkan apapun.

"Min, Changmin. Kau mau kemana?" panggil Yunho tapi tak digubris oleh Changmin. BRAK! Pintu tertutup.

"Ada apa dengannya?" tanya Jaejoong bingung.

"Apa Min hyung marah padaku?" tanya Taeyong takut.

"Tidak usah khawatir. Changmin baik-baik saja." jawab Yunho tenang.

"Dia butuh waktu sendiri hyung." Timpal Yoochun.

"Sepertinya begitu, nanti aku akan bicara dengannya saat di dorm. Lebih baik kita makan, aku sudah lapar sekali." Yunho mencoba mengalihkan suasana.

"Ya lebih baik begitu, Junsu bantu aku menyiapkan makan malam. Yun, Chun tolong bawa Taeyong ke ruang makan."

"Ayo kita makan. Kau tenang saja, semua akan baik-baik saja." Yunho merangkul Taeyong dan membawanya ke meja makan bersama Yoochun.

.

.

.

At SUJU Dorm

"Jadi bagaimana tadi?" tanya Kyuhyun saat Changmin main ke dorm-nya.

"Kau benar? Posisiku tergeser sekarang." Jawabnya sambil memainkan joystick PS-nya.

"Serius Min?" Kyuhyun mendekati Changmin, ia semakin penasaran.

"Heum.." Changmin hanya menjawab dengan deheman.

"Memangnya mereka melakukan apa padamu?"

"Junsu, membelikan PSP Vita 4GB "3G&WFI" Black. Limited Edition"

"Mworago?" Kyuhyun terkejut.

"Yoochun membelikan DX Mechanic Cross Model Full Weapon Full Armor Unicorn Gundam Destroy Mode."

"APA?" Seru Kyuhyun.

"Jangan teriak Kyu, kepalaku pusing." Changmin menutup telinganya setelah mendengar suara keras Kyu.

"B-bagaimana bisa? PSP Vita 4GB "3G&WFI" Black. Limited Edition. Aku saja belum punya, wah itu sudah keterlaluan Min. dan-dan tadi apa DX Mechanic Cross Model Full Weapon Full Armor Unicorn Gundam Destroy Mode, I-itu ju-juga limited edition dan sekarang Taeyong punya? Wah-wah.." Kyuhyun hanya bisa menggeleng.

"Yunho hyung, memberikan tumblr. Gambarnya lucu, aku ingin sekali tumblr itu tapi itu diberikan pada Taeyong."

"Lagi? Siap-siap saja kau ditendang dari TVXQ dan digantikan Taeyong." ucap Kyuhyun ikutan sebal.

"Kalau itu terjadi, langkahi dulu mayat Shim Changmin." Ucap Changmin dengan mata berkilat-kilat.

.

.

.

Beberapa hari ini TVXQ! Menjalani tour di Jepang. Selama itu pula, mereka tidak mengunjungi Jaejoong dan sepertinya maknae TVXQ! Itu enggan meminta maaf, memang begitulah Changmin. Tapi Yunho tidak pernah lupa memberi kabar pada Jaejoong tentang keadaan mereka selama di Jepang dan meminta maaf tentang kelakuan CHangmin yang aneh akhir-akhir ini. Jaejoong memaklumi putra evilnya sepertinya sedang cemburu dengan kedatangan Taeyong namun Yunho meyakinkan bahwa Changmin akan kembali normal setelah dia kembali dari Jepang.

Junsu juga sudah kembali dari konser di Jepang-nya dan akan mengikuti drama musical. Jaejoong sendiri sibuk dengan serangkaian pemotretan dan interview di berbagai majalah dan Yoochun sibuk syuting drama terbarunya.

Pagi itu, Junsu datang berkunjung dengan saudara kembarnya Juno. "Hyungg aku datang…." sapa Junsu dengan suara nyaring. Taeyong yang saat itu sedang bermain game segera mempause game-nya dan menghampiri Junsu.

"Junsu hyung, selamat datang." balasnya sambil membungkuk.

"Hei Tae, Jae hyung kemana?" tanya Junsu celingukan mencari Jaejoong tapi tidak ketemu.

"Oh Umma, dia ada pemotretan, mungkin 1 jam lagi Umma Umma pulang."

"Oh begitu, eh kau belum kenal hyung yang mirip denganku ini kan?" Taeyong mengangguk, "Kenalkan dia hyungku, namanya Juno. Dia saudara kembarku." Junsu mengenalkan Juno pada Taeyong.

"Kim Juno, panggil saja Juno hyung." Juno mengulurkan tangannya pada Taeyong.

"Lee Taeyong." Taeyong membungkuk mengenalkan diri sambil menyambut jabat tangan Juno.

"Kau sopan sekali ya, beda dengan Changmin."

"Kalau dia memang evil, kau tau kan hyung bagaimana dia."

"Mari masuk hyung, kebetulan tadi Umma membuat kue, aku ambilkan dulu, kalian bisa beristirahat dulu. Mau minum apa?" tanya Taeyong pada Junsu dan Juno.

"Orange Juice" jawab Junsu. "Air putih saja." jawab Juno.

"Baik hyung, tunggu sebentar." Taeyong pergi ke dapur dan mengambil minum untuk Junsu dan Juno. Junsu dan Juno memilih beristirahat di ruang TV, ruang santai di apartement Jaejoong.

"Wah rapi sekali, biasanya disini paling berantakan." Ucap Juno saat melihat ruang itu lebih rapi, karena setiap dia berkunjung, memang ruang itu agak sedikit berantakan dibanding yang lain.

"Taeyong yang membereskannya, dia tidak suka yang jorok atau tidak rapi, lihat mainan yang dibelikan Chunnie, disimpan dengan rapi di tempatnya setelah dia mainkan."

"Wow.."seru Juno kagum

"Dia itu mysophobia."

"Mysophobia itu apa?"

"Takut kotor, noda atau kuman, tapi tidak parah."

"Ohh.." Juno hanya beroh ria. Tak lama kemudian Taeyong datang dengan membawa makanan.

"Silahkan dicicipi hyung."

"Terima kasih Tae." Ucap Junsu.

"Oh iya sampai lupa." Juno mengambil sesuatu dari tas yang dia bawa tadi. Sebuah kotak hadiah yang dibungkus rapi dengan kertas kado dan dipita. "Ini untukmu.." Juno menyerahkan hadiah itu pada Taeyong.

"Apa ini hyung?" tanya Taeyong sambil menerima kotak itu dan kotak itu agak berat. "Boleh aku buka?"

"Buka saja.." Taeyong membuka hadiah itu pelan-pelan dan ia cukup terkejut dengan isinya.

"MWO! I-i-ini kan?" Taeyong mendadak speechless.

"PS 4 Black 500GB + DVD PS 4 FIFA 2015 + 2 Stick."

"Ta-ta-tapi hyung ini mahal sekali, aku-aku tidak bisa menerimanya. Terlalu mahal hyung."

"AKu sudah punya dirumah, Junsu juga baru saja mendapat X-Box keluaran terbaru, dan kebetulan itu hadiah. Jadi daripada tidak terpakai, aku berikan saja padamu."

"B-Benar tidak apa-apa?" tanya Taeyong menyakinkan. Juno mengangguk sambil tersenyum.

"T-terima kasih Juno hyung, terima kasih Junsu hyung." Taeyong menghampiri Juno dan Junsu kemudian memeluknya satu persatu.

"Iya, sama-sama. Kau bisa memainkannya dengan teman-temanmu di dorm." Ujar Junsu. Taeyong mengangguk lucu.

"Mau coba bermain?" tawar Juno.

"Bo-boleh,kalau hyung tidak keberatan."

"Oke, kau bisa menyambungkannya ke TV kan?"

"Bisa-bisa. Aku sambungkan dulu hyung." Taeyong mengambil PS4-nya dan menyambungkannya ke TV. Setelah selesai, mereka pun mulai bermain, meninggalkan Junsu yang sibuk dengan PSP melanjutkan level 10 milik Taeyong.

30 menit kemudian, mereka kedatangan tamu yang tak lain dan tak bukan adalah Yunho dan Changmin. Yunho masuk lebih dulu dan Changmin menyusul karena sedang mengangkat telepon.

"Sepertinya kalian asik sekali." Sapa Yunho tiba-tiba. Junsu mempause game-nya dan melihat Yunho. Begitu juga dengan Juno dan Taeyong.

"Appa.." sapa Taeyong.

"Yunho hyung." Sapa Juno.

"Hai semua.." balas Yunho.

"Sudah pulang hyung, bagaimana konsernya? Sukses?" tanya Junsu kemudian melanjutkan kembali game-nya.

"Sangat sukses."

"Mana Changmin? Aku tidak mendengar suaranya."

"Aku disini." jawabnya kemudian menghampiri Junsu dan duduk di sebelah Junsu. Junsu hanya melirik sebentar kemudian melanjutkan game-nya. Yunho pun mengambil duduk di sebelah Changmin.

"PS baru?" tanya Changmin setelah melihat box PS tergeletak tak jauh darinya. Changmin meraih box itu dan membacanya, ia cukup terkejut dengan hal itu.

"Iya, tadi Juno hyung memberikan PS baru untuk Taeyong." jawab Junsu.

"PS 4 Black 500GB + DVD PS 4 FIFA 2015 + 2 Stick. PS ini untuk Taeyong?" tanya Changmin tak percaya dengan nada sedikit keras.

"Min..pelankan suaramu." Ucap Yunho. Taeyong meminta Juno untuk mempause game-nya begitu juga dengan dirinya. Mereka melihat Changmin sudah berdiri sambil memegang box itu. Junsu pun mempause game-nya dan ikut berdiri.

"Kau kenapa lagi Min?" tanya Junsu bingung.

"Ini PS 4 keluaran terbaru, aku bahkan masih memakai PS 3 di dorm tapi kenapa Taeyong dibelikan yang terbaru?"

"Aku mendapat hadiah dari temanku, kebetulan di rumah sudah ada, Junsu juga kemarin mendapat hadiah X-Box, lalu daripada tidak terpakai, aku berikan pada Taeyong."

"Kenapa tidak diberikan padaku, kenapa diberikan pada Taeyong?" tanya Changmin marah. Taeyong hanya menunduk takut.

"Aku yang melarangnya. Hukumanmu masih berlaku sebelum mainanmu kembali." Timpal Junsu.

"Alasan.. kalian sudah mulai melupakanku, kalian mau menggantikan posisiku dengan Taeyong, iya kan?"

"Changmin sudah, jangan berlebihan. Kau kan bisa bermain bersama. Taeyong juga pasti akan meminjamkannya kalau kau mau." Yunho mencoba menengahi, ia pun ikut berdiri, mencoba meredam kemarahan Changmin.

"I-Iya hyung, kalau kau mau, kau bisa pinjam." Ucap Taeyong takut-takut.

"Aku tidak mau. Aku tidak sudi meminjamnya darimu."

"Shim Changmin!" Bentak seseorang yang tak asing untuk mereka, ya itu adalah Jaejoong, "Apa-apaan kau ini? Kau sudah keterlaluan. Apa salah Taeyong sampai kau membentaknya seperti itu?" Jaejoong pun menghampiri mereka. Ternyata ia sudah pulang sejak tadi dan mendengar pertengkaran mereka.

"Kalian lebih memilih Taeyong daripada aku, Aku maknae TVXQ, keluarga kalian sejak lama. tapi sejak kedatangan dia, kalian mengabaikanku. Umma tidak pernah menelponku, menayakan kabarku, menemaniku tidur, semua karena Taeyong. karena dia."

"Changmin.. kenapa kau berpikir seperti itu. Umma menayakan kabarmu setiap hari, tapi tidak pernah terkirim, ada apa dengan ponselmu? Umma menayakannya lewat Appa-mu, tanya Appa-mu. Tidak menemanimu tidur? Kapan terakhir kau tidur disini? beberapa minggu lalu kan? kalau kau disini Umma akan menemanimu Min."

"Minta maaf pada Taeyong , Min. Sekarang" perintah Yunho.

"Aku tidak mau." Tolak Changmin keras.

"Changmin.." bentak Jaejoong, sepertinya ia sudah kehilangan kesabaran.

"Lebih baik aku pergi, kalian tidak membutuhkanku lagi." Changmin membanting box PS itu dan jatuh mengenai kaki Taeyong. ia pun langsung melenggang pergi.

"Aw.." rintih Taeyong pelan, ia meringis kesakitan, kakinya sedikit tergores dan berdarah. "Taeyong.." Junsu berlari menghampiri Taeyong. "Kau tidak apa-apa?" tanya Junsu khawatir. Taeyong mengangguk pelan sambil menahan sakit.

"Changmin berhenti, sejak kapan kau berbuat kasar seperti ini, kami tidak pernah mengajarimu seperti itu. Kau tahu, perbuatanmu itu menyakiti Taeyong"

"Kalian bukan orang tuaku, berhenti menceramahiku tentang apa yang aku lakukan."DEG!Jaejoong merasa tertohok mendengar ucapan Changmin, airmatanya meluncur tiba-tiba.

"Changmin cukup, kau sudah keterlaluan." Yunho mulai hilang kesabaran.

"Ne, kau benar, aku bukan orang tuamu Min, aku bukan Umma-mu, aku hanya member paling tua di grup yang kalian anggap sebagai Umma dan Yunho sebagai Appa-mu. Aku bukan siapa-siapa Min, maaf kalau aku mengaturmu." Changmin berhenti. "Mulai sekarang kau tidak usah memanggilku Umma atau hyung, panggil aku Jaejoong saja. harusnya aku sadar, hubungan keluarga ini berhenti saat kita berpisah. Harusnya aku tahu itu. Maaf.."

"Joongie.."

"Tidak apa-apa Yun. Aku tahu posisiku. Aku sudah bukan apa-apa lagi di TVXQ. Begitu juga dengan Junsu dan Yoochun. It's okay." Ucap Jaejoong dengan airmata yang terus mengalir.

"Hyung…" Junsu ikut menangis melihat Jaejoong.

"Aku akan mengemasi barang-barangmu yang tertinggal disini. besok akan aku kirim ke dorm."Jaejoong mengusap airmatanya. "Junsu, Juno tolong obati Taeyong, kasihan dia sudah menahan sakit dari tadi."

"Ne hyung. Ayo hyung kita bawa Taeyong ke kamar." Juno mengangguk dan membawa Taeyong ke kamar.

"Kau bisa pergi dari sini Changmin ssi,Maaf kalau selama ini aku menyusahkanmu." Jaejoong meninggalkan ruang TV dan pergi ke kamarnya. Yunho mengusap wajahnya kasar.

"Kau benar-benar keterlaluan Min, kau melampiaskan kemarahanmu pada orang yang salah. Apa Taeyong berbuat kesalahan padamu? Apa dia menganggumu? dia tidak minta semua ini Min, kami yang memberikannya bukan karena ingin menggantikanmu atau menyingkirkanmu tapi karena semua yang kami berikan pada Taeyong, kau sudah memiliki yang lebih darinya. Dan Jaejoong? Apa salah dia padamu? Dia memang bukan Umma kandungmu, begitu juga aku, Junsu dan Yoochun. Tapi selama ini aku dan mereka bertiga menganggap hubungan kita berlima adalah keluarga. Keluarga TVXQ. Aku leader, Appa kalian-mencoba menjadi seorang pemimpin keluarga yang baik, Jaejoong-Umma, mencoba menjadi Umma yang baik untuk mengurus kalian, Junsu dan Yoochun sebagai hyung, mencoba menjadi kakak yang bisa jadi contoh untuk adiknya dan itu dirimu tapi kau."

Yunho terkekeh, "Meskipun kita sudah berpisah tapi kita tetaplah keluarga, keluarga TVXQ. Entah apa yang ada dipikiranmu sekarang? Apa seperti yang Jaejoong bilang, kalau hubungan keluarga berakhir saat kita terpisah? AKu kecewa padamu Shim Changmin." Ujar Yunho yang tak lama kemudian ia pun pergi ke kamar Jaejoong meninggalkan Changmin sendiri.

Changmin terdiam, ia memikirkan kata-kata Yunho. Dia meneteskan airmatanya, kali ini dia benar-benar sudah keterlaluan. Ia memikirkan bagaimana Jaejoong mengurusnya layaknya ibu kandungnya. Junsu yang selalu bertengkar dengannya tapi sebenarnya Junsu sangat menyayanginya dan selalu mengkhawatirkan-nya, Yoochun yang selalu memberikan nasehat bagaimana cara berakting dan membagi pengalaman saat dia syuting. Tak lupa Yunho yang selalu ada di dekatnya, menjaganya layaknya seorang ayah. Tak seharusnya dia berkata seperti itu.

Dan satu lagi Taeyong, apa salahnya? Dia tidak meminta apapun, dia tidak melakukan apapun, semua halusinasi itu, dia hanya terlalu takut jika Taeyong merebut Yunho, Jaejoong, Junsu dan Yoochun darinya padahal sebenarnya tidak pernah dan tidak mungkin Taeyong melakukan itu. Tangis Changmin pun pecah ia menunduk dan terisak.

Tiba-tiba Changmin merasa tubuhnya tertarik dan ia dipeluk seseorang. Ternyata orang itu adalah Yoochun. Yoochun mendengarkan semua namun ia tak masuk tapi menunggu sampai semua reda. Barulah ia masuk dan melihat Changmin menangis. Saat itu dengan reflek ia pun langsung memeluk Changmin.

Di dalam kamar, Jaejoong menangis di pelukan Yunho. Yunho mencoba menenangkannya.

Di kamar lain Juno juga menenangkan saudaranya, Junsu, yang menangis. Begitu juga dengan Taeyong yang terisak di bahu Junsu.

Hari itu merupakan hari yang sangat menyesakkan untuk keluarga TVXQ. Apa yang akan dilakukan Changmin untuk memperbaiki kesalahannya?

.

.

TBC

Hei I'm back, setelah sekian lama meng-hiatuskan ff ini, akhirnya saia memiliki semangat lagi untuk melanjutkan cerita ini. Terima kasih banyak untuk yang sudah me-review, mem-follow dan mem-favoritkan ff ini, terima kasih kalian menyukai ff ku ini.

Sekali lagi saya bukan plagiat lo, kalau ada yang pernah baca cerita dengan plot seperti ini, sungguh saya tidak ada niat untuk plagiat, ini cerita bener-bener dari pemikiran saya sendiri dan ceritanya jauh berbeda dengan yang pernah kalian baca. terima kasih. jangan lupa review, #deepbow

Maaf kalau ceritanya semakin gaje, typo bertebaran, mohon maaf.