Summary: Jongin benar-benar membutuhkan bantuan Sehun kali ini. "Aku juga ingin meminjam dirimu, Sehun" tentu Sehun begitu kesal mendengar permintaan Jongin. Sebelum akhirnya kesal itu berubah menjadi perasaan lain setelah mereka terlibat dalam permainan mereka sendiri. KaiHun. GS for Sehun.

Title: Fake Status

Main pairing: Jongin, Sehun (girl)

Genre: Romance

Rated: T

Warning: typo, ooc, GS

Mind to Review, No bash, No flame

Please be a good reader

.

.

.

Seorang pemuda berkulit tan dan berwajah tampan sedang berlari dengan penuh peluh menuju sebuah tempat. Tempat itu adalah sebuah studio pemotretan. Teman baiknya sedang menjalani pemotretan di studio tersebut. Ia tampak sangat terburu-buru menemui temannya itu. Ia benar-benar membutuhkan bantuan sang teman yang juga seorang model tersebut.

Pemuda bernama Jongin itu akhirnya sampai di tempat tujuan. Ia segera menuju ruangan tempat dilangsungkannya acara pemotretan. Matanya mengedar mencari sosok sang model, Sehun. Di ruangan tersebut tedapat banyak orang, mulai dari beberapa model dan staf.

Pihak keamanan yang melihat gelagat aneh Jongin segera menghampiri pemuda tersebut. Jongin sudah berkali-kali meyakinkan bahwa ia adalah teman Sehun, salah satu model dalam pemotretan tersebut, dan ingin menemuinya sekarang. Namun pihak keamanan jelas tak langsung percaya dengan apa yang dikatakan Jongin.

Saat beberapa orang berbadan tegap mulai menyeret Jongin dari ruangan tersebut, seorang pria berwajah angelic menghampiri si "terdakwa" dan pihak keamanan.

"Jongin? Sedang apa kau disini?" pria bernama Suho tersebut menghentikan aksi seret menyeret tadi.

"Suho hyung, tolong aku! Aku harus menemui Sehun sekarang. Tapi manusia-manusia raksasa ini malah mengira aku seorang stalker." Jelas Jongin yang masih dalam cengkraman pria-pria berbadan tegap.

"Tolong lepaskan dia. Aku mengenalnya. Ia teman salah satu model di pemotretan ini." perkataan Suho segera dilkabulkan pihak keamanan. Jongin bebas sekarang.

=.=

=.=

"Awww.. sakit sekali lenganku. Mereka menyeretku seakan aku orang dengan kelakuan kriminal" sewot Jongin.

"Tapi tampangmu itu memang pantas untuk melakukan tindakan kriminal" timpal Suho, dan sukses membuat Jongin mengeluarkan dua tanduk di kepalanya.

"Yaaa, Suho hyung, kau tega sekali padaku. Apakah aku pernah berbuat salah padamu?" sungut Jongin.

"Heii, Kkamjong. Harusnya kau berterimakasih padaku. Kau hampir saja membuat keributan pada pemotretan kali ini, bisa-bisa Sehun nanti kena batunya dan ia tidak akan pernah membantumu lagi." Jawab Suho dengan kesal.

"Maafkan aku, hyung. Jangan berkata seperti itu. Aku tidak akan membuat Sehun terkena masalah, nanti siapa yang akan membantuku lagi?" Jongin kemudian memberikan servis pijatan di pundak Suho, agar hyungnya itu tidak ngomel lagi padanya.

"Kalau mau memberi pijat gratis yang ikhlas dong, Kkamjong. Pijatanmu itu sama sekali tidak terasa. Sebenarnya kau mau apa menemui Sehun lagi? Dia sedang sibuk sekarang." Sungut Suho.

Jongin kemudian menghentikan servis pijat gratisnya pada Suho. Ia kemudian menghadap ke arah Suho dengan wajah seperti kelinci yang sedang tersesat.

"Aku benar-benar butuh bantuan Sehun kali ini hyung" pinta Jongin dengan wajah memelasnya.

"Kapan kau tidak meminta bantuan padanya, Jongin? Kalau begini terus, harga dirimu sebagai seorang pria akan tercoreng" sindir Suho.

"Yaaahh, hyung! Kau jangan menyudutkanku seperti itu. Aku janji setelah ini tidak akan sering-sering minta bantuan pada Sehun lagi" jawab Jongin dengan jari telunjuk dan tengahnya yang membentuk huruf V.

"Harusnya kau berjanji tidak akan lagi meminta bantuan pada Sehun, bukan tidak akan sering-sering." Suho mulai ketus.

"Kalau untuk yang itu, aku tidak bisa janji, hyung." Elak Jongin dengan cengirannya.

Suho memutar bola matanya setelah mendengar perkataan Jongin. Ia malas meladeni Jongin, toh, ujung-ujungnya pemuda itu akan kembali menemui Sehun untuk meminta bantuan.

"Suho-shi.." suara seorang wanita memanggil Suho.

"Sehun-shi sudah selesai dengan sesi pemotretannya. Ia mencarimu sekarang" seorang wanita menghampiri Suho dan menyampaikan pesan yang diamanatkan oleh sang model.

"Terimakasih, Sooyoung-shi" jawab Suho kemudian melangkahkan kaki ke tempat Sehun sedang menunggunya, Jongin segera mengekori hyungnya tersebut.

=.=

=.=

Tampak sang model cantik dengan gaun ketatnya sedang duduk sambil memainkan ponselnya. Disampingnya ada seorang wanita yang mengipasinya dan sesekali menyeka keringat di wajah sang model. Suho menghampiri mereka dan tidak lupa Jongin yang mengekorinya sejak tadi.

"Suho oppa, kau kemana saja? Ahhh, lelah sekali aku hari ini. Aku tidak ada jadwal lagi kan setelah ini, oppa?" Tanya sang model pada si manager.

"Kau sudah tidak ada jadwal lagi sampai beberapa hari kedepan, Sehun-ah" jawab Suho.

"Ahh, senangnya. Aku benar-benar ingin istirahat total dan berlibur" ia mengibaskan rambut panjangnya yang indah sebelum akhirnya ia melongo melihat pemuda tan dibalik punggung sang manager.

"Heh.. Mau apa lagi kau Jongin?" Tanya Sehun ketus pada pemuda tersebut.

"Apa kabar Sehun? Kau cantik sekali hari ini, aku benar-benar kagum padamu. Kau memang seorang super model" puji Jongin dengan wajah pura-puranya.

"Ckckck, pasti kau ada maunya. Kau mau pinjam uang lagi? Atau mobil, huh?" tebak Sehun.

"Anii, kenapa kau berpikir seperti itu Sehun-ah?" Jongin merasa tersudutkan lagi.

"Memang itu yang biasanya kau lakukan, hitam" jawab Sehun sengit.

"Aku bukan hitam tapi sexy, Sehun!" Jongin tak mau kalah, dia terus membela diri.

"Aishhh, cepat katakan apa maumu?" Tanya Sehun kesal.

"Bisakah kita membicarakannya empat mata saja? Ini penting sekali." Pinta Jongin.

"Kau jangan membuatku kesal, Jongin. Cepat katakan apa maumu? Aku benar-benar lelah sekarang"

"Ini penting, Sehun. Kita harus membicarakannya berdua saja"

"Argghhh… sepenting apa sih? Kau benar-benar sudah membuatku kesal"

"Ku mohon untuk kali ini saja.."

"Aisshhh, kau benar-benar sudah membuatku jengkel, Jongin! Suho opaa, Luna, tolong tinggalkan kami sebentar ya" kemudian 2 orang tersebut meninggalkan Sehun dan Jongin menjauh.

=.=

=.=

Sehun masih tetap duduk, kakinya ia silangkan menambah keanggunannya. Matanya menatap tajam pemuda yang ada di hadapannya. Sedangkan si pemuda masih betah berdiri dengan tangan yang ia silangkan di depan perut ber-absnya, bermaksud menambah kesan cool dan tak mau kalah dari sang model. Sesekali matanya memicing menatap si model cantik, namun lebih sering menatap paha putih mulus sang model yang terbuka.

"Cepat katakan apa maumu, Kkamjong?" bentak Sehun.

"Ini namanya bukan empat mata, kita masih didalam studio dengan banyak orang." Jawab Jongin keras kepala.

"Mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, tidak akan ada yang mempedulikan kita. Cepat katakan sekarang atau aku akan berteriak ada seorang stalker mesum yang membuntutiku" ancam Sehun.

"Jangan, Sehun! Kau tega sekali padaku. Aku tadi sudah hampir diseret keluar oleh pihak keamanan. Lagipula apa aku ini berpotensi memiliki tampang mesum? Wajahku ini bak seorang pangeran berkuda hitam."

Jongin memelas sekaligus memuji dirinya sendiri, ia enggan memakai kata berkuda putih, ia masih sadar diri akan warna kulitnya sebelum Sehun mengejeknya dengan perkataan si kuda akan lari karena perbedaan warna yang kontras.

"Dari tadi kau arahkan kemana matamu itu? Apa itu namanya bukan mesum?" Sehun kembali menyudutkan Jongin dengan perkataannya. Mau tidak mau "si hitam" hanya bisa menelan ludah.

"Salah sendiri kau pamer paha begitu" Dengus Jongin tak tahu malu.

"Kau ingin pinjam apalagi sekarang?" Tanya Sehun to the point.

"Sehun, bantulah aku kali ini. Aku ingin pinjam rumahmu." Jongin berkata dengan suara pelan yang hanya bisa di dengar oleh Sehun.

Sehun melotot setelah mendengar perkataan Jongin. Ia berdiri dari posisi duduknya dan memukul kepala Jongin. Setelah itu ia kembali pada posisi semula, duduk cantiknya, setelah sukses menjitak Jongin. Si korban hanya bisa mengerang kesakitan sambil mengelus-elus kepalanya.

"Apa aku tidak salah dengar, huh? Pinjam rumah? Baru 2 bulan lalu kau melunasi hutangmu padaku dan 2 minggu lalu kau baru meminjam mobilku. Sekarang kau mau pinjam rumahku? Kau sudah gila ya, Jongin? Berhentilah mengejar wanita-wanita yang hanya melirik isi dompetmu itu, bertobatlah sebelum kau menjadi gelandangan. Ahh, kau juga sekarang sudah menjadi tuna wisma, kan? Kau bahkan sekarang menumpang hidup di rumah kakak sepupumu"

Sehun memberikan ceramah singkatnya diiringi dengan sedikit nada ejekan. Jongin hanya bisa menghela nafas setelah Sehun menghentikan kalimatnya. Ia juga tidak enak kalau harus meminta bantuan pada Sehun lagi, namun kali ini ia benar-benar terpaksa.

"Sehun ku mohon, bantu aku ya. Aku benar-benar terdesak saat ini. Aku janji, setelah itu aku tidak akan mengganggumu lagi."

Sehun menjawabnya dengan gelengan mantap, ia tetap bersikeras tidak akan menolong Jongin kali ini. Permintaannya sudah keterlaluan pikir Sehun. Ini sudah tidak dapat ditolerir lagi.

Jongin yang melihat gelagat Sehun yang sudah tidak berniat membantunya, akhirnya hanya bisa terdiam sebentar, kemudian ia akhirnya buka suara yang membuat Sehun harus berpikir ulang.

"Baiklah kalau kau tidak mau membantuku kali ini, Sehun. Hubunganmu dengan Chanyeol akan kubeberkan pada media dan juga pada kakakmu, dan akan kupastikan kau akan segera dipulangkan ke Kanada" Jongin lebih percaya diri dengan kalimatnya sekarang.

"Jadi kau mengancamku sekarang?" Sehun kembali berdiri dengan memberikan tatapan membunuh kepada Jongin, namun sebenarnya nyalinya makin menciut karena ancaman Jongin tadi.

"Tinggal kau pilih, bantu aku kali ini atau kembali ke Kanada, tempat yang paling ingin kau hindari" Jongin makin mempertegas ucapannya, ia merasa sedikit diatas angin sekarang.

Sehun terdiam, ia tampak berpikir keras untuk ancaman Jongin kali ini. Ia benar-benar tidak mau kembali ke Kanada, ia sudah sangat senang disini. Di Korea ia bisa dengan leluasa menjadi seorang model dan belajar fashion dan juga bisa bersama Chanyeol, pujaan hatinya.

Sehun sadar betul perkataan Jongin tak main-main. Bila si hitam itu sudah mengancam, ia pasti akan benar-benar melakukannya jika permintaannya tak dituruti. Si model cantik begitu menyesal telah banyak bercerita tentang kehidupannya pada Jongin, si hitam itu jadi tahu apa kelemahannya.

"Kau ini yang butuh bantuanku tapi kenapa sekarang kau malah balik mengancamku sih!" sungut Sehun.

"Habisnya kau tidak akan membantuku, kan? Ku mohon Sehun, aku benar-benar butuh bantuanmu kali ini, dan ini bukan karena wanita-wanita yang aku kejar tempo hari. Kali ini masalahnya benar-benar serius" sekarang nada Jongin kembali meminta.

"Andaikan kau menjadi anak berbakti, kartu kredit dan segala fasilitasmu tidak akan dihentikan oleh ayahmu dan kau tidak perlu meminta bantuanku lagi, Jongin" Sehun mencoba memberi nasihat.

"Yah, jangan ungkit-ungkit masalah itu, Sehun! Kau mau membantuku tidak?" Jongin sedikit kesal bila ada yang mengungkit ayahnya yang menentang jalan hidupnya.

"Hhh, sepertinya aku harus membantumu lagi kali ini. Tapi kau harus jelaskan padaku apa alasanmu Jongin, dan juga kau harus menyediakan tempat yang sama nyamannya dengan rumahku bila kau mau meminjamnya, kau pikir aku harus tinggal dimana, huh?!" dengus Sehun lagi.

"Kau tidak perlu keluar dari rumahmu Sehun, kau akan tetap tinggal disana. Karena aku juga ingin meminjam dirimu."

Jongin kembali memelankan suaranya, ia sedikit tidak yakin dengan kalimat terakhirnya. Tapi, Sehun mendengar kalimat itu dengan jelas, dan sukses membuat kedua bola mata Sehun ingin keluar dari tempatnya.

"Kau sudah gila, Jongin! Apa maksudmu?!" Sehun benar-benar sudah berada di puncak amarahnya.

"Ku mohon, Sehun." Perkataan Jongin sedikit terpotong sebelum ia melanjutkan kalimat selanjutnya yang lebih mengejutkan sang model.

"Berpura-puralah menjadi ISTRI ku kali ini.."

Jongin akhirnya berhasil menyempurnakan kalimatnya dengan penuh ketakutan.

Ia tahu Sehun pasti benar-benar ingin memukulinya sekarang. Dan Sehun seperti terkena serangan jantung dadakan, si hitam ini sudah dikasih hati minta jantung pikirnya.

Sekarang Sehun hanya bingung, tindakan apa yang seharusnya dia ambil.

TO

BE

CONTINUED

Hallo readers, long time no see. Maaf saya muncul lagi dengan membawa ff baru.

Ff kaihun lainnya masih dalam proses pengerjaan, mudah-mudahan akan segera selesai dan bisa segera di publish.

Ren ucapkan terimakasih banyak untuk readers yang udah mau RnR di ff ren sebelumnya, ren seneng banget baca review para readers ^^

Tolong tinggalkan jejak dengan review ya readers untuk kelanjutan ff ini. Kalau reviewnya mungkin kurang memuaskan, ff ini akan ren hapus.

ThankYou :)