Ahjussi, I Love Your Son!

.

.

Boy x Boy

.

Lee Family : Lee Sungmin, Shim(Lee) Changmin, Kim(Lee) Junsu.

Cho family : Cho Kyuhyun, Jung(Cho) Yunho, Kim(Cho) Jaejoong.

Cast yang lain nyusul^^

.

.

Warning : Chibi!KyuMin for this chap. Typo(s) dimana-mana, humor gagal. No Bash and Flame,please!

.

.

Disclaimer : Cerita ini murni milik saya. Jika terjadi kesamaan tokoh, itu jelas bukan sebuah kesengajaan^^. Dilarang meng-copy paste tanpa sepengetahuan saya, okey?

.

.

.


Disebuah pagi nan tenang di hari senin. Dimana semua orang sedang mempersiapkan diri menyambut aktivitas rutin masing-masing. Nampak seorang namja manis dengan bagian belakang tubuh yang agak over sedang menikmati perannya sebagai 'nyonya' rumah di sebuah hunian sederhana namun terkesan elegan. Wajah manisnya terlihat serius berkutat dengan menu sarapan yang akan ia hidangkan pagi ini untuk keluarga tercinta. Ahh.. mengingat keluarga kecilnya, ia yakin saat ini suami tampannya pasti masih betah berada di kamar anak semata wayang mereka. Anak yang hadir dengan sejuta keajaiban mengingat jika yang melahirkannya adalah seorang namja tulen. Yah, meski memiliki wajah dan body melebihi yeoja diluar sana, kekeke~

"Hyung~~ Cepatlah bawa Mingie turun! Kalian bisa terlambat jika kau begini terus!" Junsu- sang namja manis- mengeluarkan lengkingan mirip lumba-lumbanya yang memecah heningnya pagi. Ia hapal sekali kebiasaan sang suami di tiap pagi mereka, yang pastinya akan terus memeluk tubuh sang putra yang baru bangun tidur hingga ia merasa puas. Bahkan tak jarang Junsu dibuat kesal karena sang suami justru kembali bergelung di bawah nyamannya selimut sang anak dengan posisi saling mendekap. Aigoo...-,-

"Sebentar Sayang, Mingie masih bersiap!" Teriakan dari lantai dua rumah itu menjawab teriakan sebelumnya. Membuat Junsu justru makin menggerutu sambil membawa satu mangkuk besar nasi goreng spesial buatannya. "Ck! Setiap hari selalu saja begini!"

Tap

Tap

Tap

"Ummaaaaaa~~~" Junsu menoleh dan mendapati suami jangkungnya tengah menggendong putra tercinta yang kini telah rapi dengan seragam biru kotak-kotak miliknya- seragam khas sekolah dasar terkenal di Seoul yang mengharuskan muridnya mengenakan seragam-sebagai penanda. Berbeda dengan sekolah dasar kebanyakan di Korea Selatan.

Namja cilik bertubuh montok itu menggerakkan kakinya di gendongan sang Appa dan menjulurkan tangannya ke arah sang umma. Minta digendong.

"Manis sekali putra Umma ini!"

Chup!

"Lapar Umma~" Sungmin- namja kecil itu menggeliat kala Junsu melayangkan kecupan di pipi gembulnya. Manik kecilnya melirik sang Appa yang sudah terlihat lahap menyantap bagiannya. Heeeee, Appa-nya itu memang selalu cepat jika berurusan dengan makanan.

"Lapar eoh? Baiklah, kajja kita makan! Aigoo hyung, pelan-pelan saja! Aku membuat banyak untuk mu!" Junsu meletakkan Sungmin di kursi sebelahnya kemudian beralih menatap sebal pada cara makan suaminya, Lee Changmin.

"Mianhe Yeobo, aku benar-benar lapar. Semalam itu benar-benar melelahkan dan menguras habis tenaga ku." Changmin mengedipkan matanya genit yang langsung di balas pelototan oleh sang istri. Yang sayangnya justru tak membuat Changmin takut sama sekali.

"YAA! Anakmu ada disini Hyung!"

"Dia tidak akan mengerti, Sayang. Tenang saja. Aku sudah menanamkan seribu kebaikan dalam dirinya, kekeke~" Junsu memutar bola matanya malas sembari menyendokkan nasi ke piring Sungmin.

"Appa~~ Kemarin saat di sekolah Wonwon peluk-peluk Mingie. Katanya hari ini Mingie harus mau di poppo~" Sungmin mengerucut sebal dan mengadukan kelakuan teman sebangkunya pada sang ayah. Ia padahal baru seminggu resmi memasuki bangku sekolah dasar, tapi entah mengapa sudah mendapatkan teman seperti 'Wonwon' yang suka melakukan skinship dengannya.

TANGG!

"MWOYAA?" Changmin dan Junsu kompak menjatuhkan sendok bersamaan dan menatap tak percaya pada sang putra.

"K-kau di peluk dan mau di poppo?"

"Hum!" Sungmin mengangguk menjawab pertanyaan sang ayah. Sedang Junsu sudah mulai berkaca-kaca.

"Kurang ajar! Ayo cepat habiskan makanan kalian. Appa akan memberi pelajaran pada anak mesum itu! Lihat saja!" Changmin menyantap lagi sarapannya dengan tergesa-gesa. Amarahnya langsung menguar begitu saja mendengar sang anak di perlakukan seperti itu oleh teman sebangkunya yang Changmin tau memang suka tebar pesona.

Demi seluruh koleksi game miliknya dan demi butt sang istri yang kelewat seksi, Changmin bertekad akan menjaga putra manisnya itu dari tangan-tangan jahil bahkan sejak Sungmin baru lahir. Dan sekarang ia mendengar sendiri anaknya baru saja mendapat perlakuan tidak sopan diusianya yang masih unyu-unyu dan polos? What the-

"Hiks... Hyung~~ Mingie bahkan masih kelas satu sekolah dasar..." Junsu yang memang sensitif mengenai sang anak tak dapat lagi membendung air mata. Jemarinya langsung meraih tubuh kecil Sungmin ke dalam dekapannya. Berakhir dengan menangis bersama.

Tak taukah mereka jika di Indonesia ini sudah masuk dalam kategori lebay eoh? -.-' #abaikan!

"Hiks.. Umma waeyo? Kenapa Umma menangis? Hiks hiks huweeeeeeeeee~"

"KUDA KECIL MESUM! TUNGGU SAJA PEMBALASANKU! BERANI SEKALI DIA MEMBUAT DUA BIDADARI KU MENANGIS DI PAGI YANG CERAH INI! UMM NYAM-NYAM~~"

.

.

.

.

.

Di tempat lain, disebuah mansion mewah yang di huni oleh satu namja manis dan dua namja tampan bermarga Cho. Terlihat beberapa maid tengah sibuk hilir mudik menyiapkan sarapan untuk sang majikan yang sudah duduk tenang dimeja makan nan megah tersebut.

"Kyunnie, apa benar kau sudah tak apa-apa hum?" Yang dipanggil mendongak dan menghentikan acara makan sereal bintang kesukaannya. Obsidan kecilnya menatap sang ibu yakin dengan satu anggukan di kepala.

"Jika kau masih merasa tak enak badan, Appa akan meminta izin pada kepala sekolahmu lagi." Kali ini sang kepala keluarga yang bicara. Seorang pria di awal tiga puluhan dengan mata musang dan bentuk wajah yang agak kecil.

"Ani, aku baik-baik saja Umma, Appa."

Jaejoong, namja cantik yang dikaruniai keajaiban dapat mengandung dan melahirkan sang putra hanya bisa menghela nafas. Meski dirinya masih khawatir mengingat sang putra baru saja sembuh dari demam panjangnya, namun ia tak bisa berbuat apa-apa lagi jika Kyuhyun sudah mengambil keputusan. Perlu diingat, meski putra tampannya itu masih berusia 6 tahun, tapi untuk sifat ia begitu menuruni sang ayah. Tegas dan juga tak bisa diganggu gugat. Sedang dari gen Jaejoong, Kyuhyun hanya menuruni warna kulitnya saja yang seputih salju. Ah... Kalimat pedasnya juga termasuk!

"Bear, aku ingin ikut mengantar Kyunnie, okay?" Jaejoong beralih menatap paras sang suami yang masih santai menikmati kopi dan koran paginya.

"Kau mau ikut?"

"Tentu saja! Ini hari pertamanya masuk sekolah dasar, kau pikir aku ibu tak bertanggung jawab huh? Menyebalkan!"

"Baiklah, tapi kau jangan berlebihan okey? Jangan membawa alat yang macam-macam untuk menjaga Kyunnie."

"Arraseo! Aku tak akan membawa spatula dan tongkat baseball mu lagi, kekeke~" Namja manis itu tertawa dengan tampang puas. Meski cantik-cantik begini, Jaejoong adalah orang yang sanggup berbuat kejam jika ada yang mengusik keluarga kecilnya. Tak perduli anak kecil sekalipun.

Aigoo...

Yunho dan Kyuhyun hanya bisa menggeleng. Mereka ingat bagaimana dulu Jaejoong membawa dua alat tak masuk akal itu ketika menemani sang anak di hari pertamanya saat taman kanak-kanan. Namja manis itu bahkan tak segan membentak anak-anak yang mengganggu Kyuhyun meski Kyuhyun sendiri bisa mengatasinya dengan mudah. Yang mengakibatkan Yunho harus dipanggil ke sekolah karena Jaejoong terlibat perkelahian dengan ibu dari anak yang ia bentak. (-,-)

"Aku selesai. Ayo kita berangkat Appa." Kyuhyun turun dari kursi dan langsung memakai tas sekolah yang di bantu oleh salah satu maidnya. Wajah kecilnya sama datarnya dengan wajah sang Appa. Sementara sang Umma hanya mengulas smik dan menggandeng mesra lengan kokoh milik Yunho.

.

.

.

.

At SHS School...

"Ya! Kau Siwon aniya? Kau si bocah mesum yang sudah berani-berani memeluk putra manisku ini?" Changmin memelototi seorang siswa yang baru saja masuk ke dalam kelasnya. Tak tau saja dia jika Changmin kita ini sudah menunggunya sejak setengah jam yang lalu.

"Mingie baby, apa dia orangnya? Si Wonwon itu hum?" Changmin mengubah raut wajahnya menjadi begitu lembut ketika menatap sang anak yang berdiri di sebelahnya bersama sang umma.

"Hu'um. Dia Wonwon Appa~~" Sungmin mengangguk sementara Junsu sudah mulai melanjarkan petototan khas ibu-ibu yang tengah marah karena anaknya dilecehkan.

"YAAA! Benar rupanya! Hey anak muda, kalau kau memang menyukai putraku yang sudah susah payah ku buat siang malam dengan Ummanya ini, jangan berani menyentuhnya seperti itu arrachi? Setidaknya kau harus meminta restuku dulu sebagai Appanya, dan aku tentu tak akan memberikan putraku pada namja kecil yang masih bau kencur sepertimu. Hohoho~" Changmin berkacak pinggang dan ikut memelototi namja kecil yang memiliki nama asli Choi Siwon itu. Tak lama kemudian tawanya menggema, membuat beberapa anak yang sudah datang bergidik melihat kelakuan om-om kelewat jangkung yang entah kenapa bisa nyangsang(?) di kelas mereka.

"M-mianhae Ahjussi, sa-saya... saya.." Siwon yang memang dasarnya tidak tau apa-apa mulai berkaca-kaca. Meski body-nya terbilang oke di usianya yang masih kecil, tapi dirinya tetap saja seorang anak-anak yang akan menangis jika dibentak oleh orang yang tidak dikenal, terlebih sedari tadi Changmin tak henti memperlihatkan wajah seramnya.

"Hey, ada apa ini?" Sebuah suara mengintrupsi Changmin yang hendak kembali melayangkan ultimatumnya pada Siwon kecil. Mereka yang ada disana sontak menoleh dan mendapati dua orang namja dewasa dan satu namja kecil tengah menatap penuh intimidasi.

"Uncle Yunho, Auntie Joongie~ Hiks hiks.." Siwon kecil menghambur ke arah Jaejoong yang merupakan adik dari Ummanya, Choi Heechul. Beruntung sekali rasanya melihat keluarga sepupunya itu datang tepat waktu.

Yunho dan Jaejoong masih diam. Sementara Kyuhyun nampak terpesona.

Tap

Tap

Tap

SREETT

PUK

"Princess yeopo... " Kyuhyun yang memang sejak awal tak peduli dengan keadaan sepupunya yang menangis tersedu justru melangkah maju. Menarik tubuh kecil Sungmin hingga terjatuh dalam dekapannya dengan dua telapak tangan yang memegang dua-ehem-butt-ehem-montok-milik si manis yang belum ia ketahui siapa namanya itu.

"YAAAAA! APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU?!" Changmin yang sadar situasi langsung melempar pelototan terbaiknya pada anak kurang ajar-menurutnya- yang kini main seenak jidadnya memeluk tubuh sang putra.

SRETTT

"Ah! Annyeong ayah mertua, Kyuhyun imnida. Mohon restunya." Kyuhyun kecil melepaskan sejenak pelukkannya pada tubuh Sungmin yang masih shock dan beralih membungkuk sopan di hadapan Changmin.

Membuat beberapa wali murid yang tengah mengantar anaknya geleng-geleng kepala melihat tingkahnya yang bahkan melebihi orang dewasa. Dan Oh! Jangan lupakan bibir Jaejoong yang tengah melempar smirk khas keluarga Cho pada Junsu yang mengkeret dibalik tubuh sang suami.

Aigoo... Kelakuan anak jaman sekarang -.-'

.

.

.

TBC/END?

Ini jawaban saya atas apa yang saya ungkapkan kemarin. Keputusan terbaik kah?

So... Ada yang mau memberikan saya pelukkan selamat datang?

Queenshi137