Disclaimer : Naruto kepunyaan Masashi Kishimoto

WARNING! Typo(s), OOC, Gaje, Crack Pairs, Alur dan Konflik yang tak jelas serta Penempatan tanda baca yang tidak sesuai, dan banyak sekali kesalahan-kesalahan lain nya.


Chapter 1 : Moving On

Sesosok Kunoichi pirang itu kini enggan menatap manik mata Biru Saphire milik pemuda yang kini sudah menjadi pemimpin tertinggi di desanya. Ia lebih memilih untuk memandang pemandangan Konoha dari puncak gedung Hokage Tower yang berhadapan langsung dengan Monumen Hokage.

"Kirim aku saja! lagipula Forehead masih menjalankan misi di Negara Angin untuk beberapa bulan ini, bukan? kemampuan Medic Nin ku tidak terlalu buruk, aku akan mengerahkan semua kemampuanku untuk membantu mengajar disana, Hokage-sama!"

Bukan tanpa alasan mengapa gadis Yamanaka itu begitu ngotot untuk dikirim ke Suna untuk membantu perkembangan kemampuan para Medic Nin disana, toh Ino cukup percaya diri dengan kemampuannya karena ia telah menjadi Top 3 Medic Nin di Konoha setelah Lady Tsunade dan Sakura.

"Apa kau yakin, Ino? Misi ini akan memakan waktu lumayan lama, dan satu-satunya orang yang ingin sekali ku kirim ke sana adalah Sakura-chan, mengingat ia dan Gaara memiliki, . . . yah kau tau!" Naruto tersenyum, Sakura pasti menginginkan misi ini karena ia dan Gaara telah bertunangan, LDR itu benar-benar menyiksa, dan Naruto benar-benar dapat membayangkan bagaimana tersiksanya menjalani hubungan jarak jauh seperti itu. Berpisah dengan Hinata sekejap saja membuatnya kalang kabut, lalu bagaimana dengan Sakura sendiri dan Gaara?

"Aku akan kembali kesini saat Sakura telah menyelesaikan misinya, 9 bulan lagi Hokage-sama! Kontrak misi ini 2 tahun! Sakura bisa meneruskan tugasku di sana!"

Kini dengan cepat Naruto membuat gulungan sebagai bukti bahwa ia telah resmi untuk mengirim gadis bunga itu ke Suna. Ia menyerahkan gulungan itu pada Ino. berharap yang terbaik untuk salah satu Kunoichi terbaik yang ia punya.

"Sampai jumpa, beberapa bulan lagi Ino!"

.

.

.

.

.

"Kau apa?" teriak Tsunade histeris, menatap horror pada Kunoichi muda yang menjadi muridnya.

"Apa kau tidak memberi tau kondisimu pada Hokage-sama, Ino-chan?" kali ini suara milik Shizune yang terdengar meninggi. Ia mengguncang tubuh Ino pelan dengan kedua tangannya.

"Jangan berekspresi seperti itu Sensei, Shizune-nee! Aku hanya ke Suna! Aku yakin mereka akan memperlakukanku dengan baik disana, apalagi Gaara adalah tunangan sahabatku! Dan jangan lupa untuk menyembunyikan dari semua yang ada disini mengenai kehamilanku!"

Si cantik itu tersenyum, memeluk erat sensei yang ia sayangi. Ia sangat tau bagaimana begitu khawatirnya Tsunade terhadap kondisinya yang tengah mengandung sekarang.

"Setidaknya biarkan kami tau siapa pria itu dan memberikan sebuah pelajaran padanya!" jemari lentik milik mantan Hokage itu membelai lembut pucuk kepala Ino bagai perlakuan seorang ibu pada putrinya.

Tsunade telah ia anggap seperti ibunya sendiri, dan Shizune sebagai kakaknya. Ia benar-benar telah sendiri jika tidak ada mereka berdua yang mengulurkan tangan untuk merangkulnya.

Ia telah kehilangan ibunya saat ia baru lahir dan harus kehilangan satu-satunya orang yang ia punyai pasca perang beberapa tahun lalu, Ayahnya! Bagaimana Ino masih bisa berdiri diatas kakinya saat ini adalah karena mereka berdua.

"Ino-chan! Katakan pada kami!" pinta Shizune.

Tidak! Tidak akan! Ia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak memberi tau siapapun tentang jati diri dari ayah bayinya. Ia akan membesarkan anak itu sendiri, Ia tidak memerlukan bantuan dari pria yang telah menghamilinya itu.

"Suatu saat nanti kalian akan mengetahui siapa orang itu, tapi tidak sekarang, Sensei! Nee-chan!"

Dengan cekatan Ino memasukkan beberapa potong pakaiannya ke dalam tas, Ia tersenyum, membalik tubuh rampingnya agar tidak menatap kedua orang yang ia sayangi itu, Ia benar-benar membenci perpisahan seperti ini! Kenapa hidupnya harus berakhir menyedihkan seperti ini? Kehilangan ayahnya dalam perang, dan harus mengandung di luar pernikahan sah. Hatinya tersayat-sayat, perih! Namun hidup harus tetap berjalan, demi si kecil yang berada di dalam perutnya.

Tsunade menghela nafas panjang, menerka-nerka siapa pria yang telah membuat Ino semakin menderita itu?

Sasuke? Ya! Pemuda itu beberapa kali pernah ia lihat sedang bersama Ino. pemuda itu ingin membangun lagi clannya bukan?

Shikamaru?! Mungkin saja! Ia dulu adalah rekan setim Ino, dan pemuda yang paling dekat dengan Ino selama ini. Selalu ada untuk Ino.

Sai? Ahh~ pemuda itu! Bagaimana ia bisa menghamili Ino dengan wajah sepolos itu? Bahkan arti dari cinta saja ia tidak tau.

Naruto? Tidak mungkin! Tidak sekalipun ia pernah melihat mereka bersama. Sedangkan Naruto sendiri sudah mempunyai Hinata.

Jadi siapa?

Wanita paruh baya itu memijit dahinya yang terasa sakit karena berfikir keras, juga efek dari sake-sake yang telah ia tenggak beberapa saat yang lalu.

"Pastikan kau selalu memberi kabar pada kami tentang keadaanmu! Jika sesuatu terjadi, kau tidak perlu ragu untuk meminta bantuan kami!" Perintah Shizune yang kemudian memeluk Ino dalam dekapannya.

"Eumm~"

Ino menganggukkan kepala.

"Sampai jumpa beberapa bulan lagi, . . ., Konoha!"

.

.

.

.

To Be Continued . . .


So here I am! Khekhe~ xD, Fict lagi dari diriku untukmu Inocent! Masih bingung bapaknya siapa?!

Oh iya sebelum kena flame, mungkin idenya udah pasaran dan hampir sama dengan fict-fict yang beredar di FFN ini, tapi ini semua lahir dari otakku kok! Kalau nemu yang sama, ya minta maaf , itu tidak ada unsur kesengajaan dariku.

Demen banget bikin Ino hamil, punya anak, itu sebuah precious moment dah :D, ngebayangin endingnya itu Ino ma *ehemmm*

Duhh, siram gue please! =_= annoying banget gue, cinta mati ma crack pairs mpe setengah gila :D.

Penasaran siapa bapak dari anaknya Ino? Tunggu Next Chapter

Inner Said : "Ke-PD-An banget kalau ada yang baca fict lu, mending bagus, jelek iya!"

*Pundung*

Enjoyyyy ^^

#Vale