THE HARD LIFE
Main cast: Do Kyungsoo Byun Baekhyun Oh Se Hun Lu Han.
Other Cast: Byun Se Ra (OC), Kim Jong In, Park Chanyeol, Jungkook.
Warning : BDSM, Violence, Incest, boy x boy, mom x son
Pairing: Kyungsoo x Baekhyun, Se Ra x Baekhyun. And other pairing
Story line : Kyura Lee.
This fic is mine. Dont plagiariasm.
Jika kalian merasa tidak mampu membaca fic ini silahkan pergi karena fic ini bisa membuat kalian jijik. This is just story, saya tidak bermaksud membuat seorang Baekhyun ataupun Kyungsoo seperti ini. Ini hanya cerita yang terlahir dari pikiran liar saya. Kalian bebas membash saya tapi pakailah dengan kata – kata sopan. Terimaskasih.
.
.
.
Kyungsoo mengedip beberapa kali. Pemandangan didepannya mampu membuatnya sedikit terkejut. Yah sedikit. Karena ia sering melihatnya.
"Kau sudah memasuki rumah ini, dan itu artinya kau sudah tak bisa lagi keluar dari rumah ini meskipun kau ingin Kyungsoo ssi."
Kyungsoo menoleh kearah wanita cantik nan seksi berumur sekitar 30 an itu dan mengangguk mengerti.
"Karena ini keinginanmu, dan kau kesini bukan karena hasil paksaan dari orang tua mu aku rasa kau bisa aku andalkan."
Kyungsoo tersenyum tipis. Yah ini keinginannya. Masuk kedalam 'rumah' ini adalah keinginannya bukan seperti mereka yang masuk kedalam rumah ini karena paksaan ataupun karena telah dijual. Kyungsoo menyerahkan dirinya sendiri karena ia memang butuh uang, dan butuh pelampiasan kemarahannya.
Se Ra, wanita berumur tiga puluh tahunan itu membawa Kyungsoo kedalam sebuah ruangan seperti sebuah ruangan kerja namun ruangan itu dipenuhi oleh lilin – lilin berwarna merah hingga ruangan itu berwarna merah menyala dengan harum khas aroma aromaterapi ketika ia menciumnya.
Se Ra duduk di kursinya dan memberi isyarat pada Kyungsoo untuk ikut duduk didepannya. Pemuda berumur delapan belas tahun itu mendudukkan tubuhnya dengan sedikit gugup dan sesekali meneguk ludahnya berat.
Sungguh pemandangan didalam kamar itu, tepatnya disebuah ranjang itu ia bisa melihat seorang namja yang dalam keadaan terikat rantai tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh putihnya. Mata namja itu tertutup kain hitam, kedua kaki nya terikat rantai begitu juga kedua lengannya. Namja itu terdengar menggeram sakit membuat bulu kuduk Kyungsoo merinding.
Se Ra tersenyum melihat Kyungsoo yang gugup dan takut secara bersamaan.
"Jangan pedulikan seseorang yang terikat disana Kyungsoo. Dia sedang dalam masa hukuman karena berani melarikan diri dari sini."
Kyungsoo terkejut dan mengalihkan mata bulatnya ke arah Se Ra dengan wajah tegang. "Itu juga berlaku padamu jika berniat lari dari sini. Aku sudah bilang kan?" Se Ra mengulas senyum, jemarinya meraih sebatang rokok yang sudah habis setengah nya di dalam asbak dan mulai memantik api dan membakar ujung rokok itu. Asap rokok mulai muncul dari kedua belah bibir berlipstik merah marun itu dengan sensual. "Siapapun yang sudah masuk kedalam rumah ini, sudah dipastikan tidak akan bisa keluar tanpa keinginanku." Se Ra menyeringai membuat Kyungsoo merinding di buatnya.
"Well, berapa umurmu?"
"De-delapan belas."
"Kenapa kau ingin bekerja menjadi pelacur heum?"
Kyungsoo terbatuk pelan ketika Se Ra menghembuskan asap rokok kearah wajahnya membuat wanita itu terkekeh pelan.
"Kau belum terbiasa dengan bau rokok? Tenang saja, sebentar lagi kau akan terbiasa dan bahkan mungkin akan menikmatinya. Ini sangat nikmat asal kau tahu." Se Ra mengedipkan matanya sambil tersenyum. Kyungsoo hanya tersenyum canggung. "Well, kau belum menjawab pertanyaanku barusan. Apa yang membuatmu ingin menjadi pelacur."
Kyungsoo berdehem sekali dan memberanikan diri menatap kearah mata biru Se Ra. Kyungsoo bisa menebak jika Se Ra adalah keturunan Korea- Amerika. Itu terlihat dari mata biru langit miliknya.
"Aku-" Kyungsoo memainkan jemarinya, mengetuk meja dengan gerakan perlahan. "Aku hanya ingin merasakan sex itu saja."
Tawa Se Ra menghambur keluar dan setelahnya terbatuk keras karena asap rokok itu masuk kedalam hidungnya. Dengan cepat Se Ra meminum segelas Wine dimejanya dengan sekali teguk namun tetap bergaya elegan.
"Hanya itu? Kau bisa menyewa wanita atau lelaki dirumah bordir kan?"
"Aku ingin sex tapi juga aku ingin mendapatkan uang. Dan tentu saja kepuasan. Aku melihat ayahku sering menyiksa ibuku dengan sex ketika ia marah. Dan aku pikir aku juga ingin melakukan hal serupa dengan yang ayahku lakukan pada ibuku."
Kyungsoo berujar dingin dengan gigi bergelemetuk menahan amarah. Kedua tangan nya terkepal marah. Se Ra mengerti.
"Ah. Mungkin memang tepat sekali kau datang ke tempat ini sayang. Dan aku yakin, adikku Jong Dae yang memberitahumu tempat ini bukan?"
Kyungsoo mengangguk pelan. Se Ra mematikan rokok nya yang sudah habis dan mengusap lengan besar Kyungsoo, bermaksud menggodanya. "Kau sudah meniduri seseorang atau ditiduri sayang?"
Pertanyaan vulgar Se Ra membuat Kyungsoo sempat tersedak namun dengan cepat ia menguasai diri. "Keduanya. Aku pernah meniduri dan ditiduri."
"Waw.. hebat!" Se Ra bertepuk tangan dengan heboh. "Siapa? Dengan siapa kau melakukannya?" tanyanya antusias.
Kedua tangan Kyungsoo semakin terkepal menahan amarah. Bahkan wajahnya memerah dengan mata berkilat tajam. "Dengan ayahku." Se Ra terkejut. "Juga dengan ibuku."
Dan Se Ra membelalakkan matanya. Jelas terlihat sekali jika anak itu memendam sesuatu. Sesuatu yang membuatnya marah. Sesuatu yang membuatnya nekat melakukan hal gila seperti ini.
"Ayahku meniduriku, dan dia juga memaksaku untuk meniduri ibuku. Hebat bukan?" Kyungsoo menyeringai membuat Se Ra merinding.
D.o Kyungsoo bukan remaja delapan belas tahun yang biasa.
.
.
"Akhmmm eungh..."
Kyungsoo memperhatikan pemuda yang terikat rantai dihadapannya itu dengan wajah dinginnya. Ia memperhatikan dengan seksama bagaimana Se Ra menghajar Lubang anak itu dengan dildo yang terpasang di bawah pinggang wanita itu. Se Ra terlihat liar dan dominan. Dan Kyungsoo menikmati pemandangan itu tanpa merasa risih. Dalam hati ia justru memuji bagaimana Se Ra memaju mundurkan pinggulnya menghantam kasar Lubang pemuda itu tanpa ampun dan sesekali menampar pipi pemuda itu begitu keras.
"Kau masih ingin lari dariku bitch? Hah hah? Kau masih berani melawanku jalang?!"
PLAK
PLAK
"Aakhh akhh mi- mianhamnida ma- master akhh SAKITH! Tolong hentikan master!"
Suara pemuda itu melolong keras dengan desahan sakit yang menyakitkan. Mata pemuda itu masih tertutup kain hitam, kedua tangannya yang terikat rantai memerah karena tertarik keras – keras.
Se Ra menyeringai puas, ia menjambak surai hitam anak itu dan meludahinya membuat Kyungsoo meringis jijik.
"Kau ini sampah! Dan kau kotor! Sadarkah itu sayang?"
Pemuda itu menangis sambil mengangguk lemah. Sodokan Se Ra tidak pernah berhenti menyiksa lubang pemuda itu malah semakin cepat dan kasar.
"Dan kau bermimpi hah hah hah" Se Ra memelintir kuat nipple pemuda itu membuat pemuda itu melenguh sakit. "Kau bermimpi keluar dari tempat ini dan menjalani hidup normal seperti dulu? Hahaha kau terlalu berharap jalang!"
PLAKK
"Unghh..."
"Kau tahu bahkan penis kecilmu tak akan pernah bisa memuaskan vagina seorang wanita sekalipun. Kau hanya ditakdirkan untuk mendesah untuk orang yang memasukki lubangmu. Seperti ini!"
JLEB
JLEB
"AAKHH MA MASTERHHH!"
Se Ra menggila. Terus menghajar dan menyiksa anak itu bertubi – tubi tanpa belas kasihan. Penis kecil yang menegang berdiri kokoh itu terikat tali hingga ujungnya memerah dengan cairan precum mengalir dengan tersendat – sendat.
Kyungsoo sekali lagi bergidik ngeri. Merasa kasihan pada pemuda bersurai hitam itu yang meraung sakit. Kyungsoo tidak menyangka Se Ra mampu membuat seorang laki – laki mendesah dibawahnya. Dalam hatinya ia merasa kagum dengan kekuatan wanita blasteran itu.
"Kyungsoo hah hah-"
Kyungsoo tersadar dari lamunannya ketika ia mendengar suara Se Ra yang memanggilnya dengan nafas naik turun.
"Ya?"
"Kau tidak mau mencobanya?"
Mata bulat Kyungsoo melebar dengan pasti.
.
.
"A aku?"
Se Ra mengangguk. Ia menghentikan sodokan kasarnya namun tidak mengeluarkan dildo didalam lubang pemuda itu.
"Threesome akan sangat menyenangkan bukan?" Se Ra menyeringai. Wanita itu menarik rantai yang mengikat kedua lengan pemuda memberi isyarat. Rantai yang mengikat kedua kaki dan tangan pemuda itu memang panjang hingga ia masih bisa bebas bergerak. Dengan perlahan pemuda itu mengangkat setengah tubuhnya dengan perlahan dan menumpukan setengah badannya dengan kedua siku lengannya.
Kyungsoo menelan ludah gugup. "A apa yang harus aku lakukan?" Tanyanya bingung. Se Ra terkekeh geli.
"Apa yang kau lakukan ketika menyentuh ibumu?" Tanya Se Ra balik. Kyungsoo menahan nafas. Ia memejamkan matanya perlahan. Membayangkan ketika ayahnya menyeretnya kekamar, melemparkan tubuhnya keranjang tempat dimana ibunya tergolek lemah tanpa sehelai pakaian dengan sperma melumeri wajahnya. kyungsoo membayangkan saat ayahnya menjambak rambutnya, membuka celananya dan mengocok penisnya dengan brutal hingga berdiri lalu dengan kasar memasukkan penis tegaknya kedalam mulut sang ibu hingga wanita yang melahirkannya itu tersedak dan terbatuk menghasilkan getaran pada penisnya yang tengah berada didalam mulut sang ibu.
Kyungsoo menggeram dengan mata terpejam. Ia menurunkan resleting celananya mengeluarkan penisnya yang setengah tegak dan mengurutnya perlahan. Bibir bawahnya yang tebal ia gigit menahan sensasi memabukkan pada penisnya yang mulai ereksi.
Kyungsoo membuka lebar matanya dan menaiki ranjang tempat dimana pemuda itu dan menjambak rambutnya secara mendadak membuat pemuda itu memekik kaget. Dan setelahnya tanpa sabar Kyungsoo memasukkan penisnya kedalam mulut kecil pemuda itu dan mengumpat pelan saat merasa nikmat yang menguasai penisnya.
"Aahhh..."
Se Ra tersenyum puas memandang takjub pada pemuda kecil itu dan kembali menyodok brutal lubang pemuda itu membuat lenguhan kembali keluar dari pemuda yang tersiksa itu.
Kyungsoo tak peduli. Ia sudah tak lagi merasa kasihan dengan rintihan pemuda dibawahnya itu. Nafsu birahi mulai menguasainya. Ini pertama kalinya ia menggagahi seorang yang berjenis kelamin sepertinya. Dan ia tak peduli dengan airmata yang mengalir dikedua mata yang tertutup kain hitam pemuda itu. Ia memaju mundurkan pinggulnya menghajar mulut pemuda itu mencari kepuasan pada dirinya. Tangannya menjambak rambut pemuda itu dan mencengkramnya kuat.
Se Ra tertawa riang. Ia menikmatinya. Menikmati erangan nikmat dari mulut Kyungsoo dan erangan kesakitan salah satu pekerja seks nya yang merepotkan dirinya hampir setiap hari.
Kyungsoo memekik nikmat menjemput klimaksnya didalam mulut pemuda itu. Sperma nya memenuhi mulut pemuda itu begitu penuh membuat Kyungsoo merasa puas. Pemuda itu hampir saja memuntahkan cairan asin didalam mulutnya sebelum Kyungsoo menutup mulutnya dengan cepat.
"Aku lebih suka kau menelannya sayang..."
Kyungsoo menjilat pipi pemuda itu seduktif. Pemuda itu menggeleng kuat membuat Kyungsoo menggeram. Pemuda itu menolak perintahnya.
"Kau tidak mau melakukannya?"
Pemuda itu terdiam takut mendengar suara geraman Kyungsoo. Se Ra sudah mencapai klimaksnya dan berhenti membobol lubang pemuda itu. Dengan sisa tenaganya wanita itu berbisik ditelinga pemuda itu dingin.
"Lakukan perintahnya sayang jika kau tidak ingin aku menghukummu lebih kejam lagi."
Pemuda itu diam dan dengan perlahan menelan semua cairan milik Kyungsoo dan berakhir terbatuk keras. Kyungsoo tersenyum mengejek.
"Boleh aku memasukkan penisku pada lubangnya nyonya?"
Se Ra terkekeh dan mengangguk pelan. "Lakukan sesukamu dear,"
Kyungsoo tersenyum puas dan mulai mengarahkan penisnya kedalam lubang pemuda itu lalu mendorong penisnya yang sudah berdiri tegak itu dalam sekali hentakan membuat pemuda yang tersiksa itu menjerit keras.
Se Ra terbahak mendengarnya. Ia menarik wajah pemuda itu dan mengecup pipinya serta menjilatnya. "Hisap dadaku sayang dan jangan berhenti sebelum aku suruh."
Pemuda itu mengangguk lemah dan mulai menghisap payudara besar itu seperti menyusu. Se Ra melenguh nikmat, ia bisa merasakan air susunya tersedot perlahan kedalam mulut pemuda itu. Se Ra memang mempunyai air susu karena ia adalah seorang ibu yang baru melahirkan satu tahun yang lalu. Namun bayi yang ia lahirkan meninggal karena Se Ra selalu mengkonsumsi alkohol ketika ia mengandung.
Se Ra mengelus kepala pemuda itu bagai ibu yang mengelus kepala puteranya. Tenggorokan pemuda itu naik turun menandakan anak itu menelan semua cairan susu dari payudaranya.
"Uhh bagus sayang, hisap terus. Habiskan susunya sayanghhh..."
Kyungsoo sedikit terkejut namun ia masih menyodok kasar lubang pemuda itu tanpa ampun sesekali ia meremas kasar penis terikat pemuda itu membuat pemuda itu melenguh sakit kembali dan tanpa sengaja menggigit puting Se Ra membuat Se Ra murka dan menampar keras pemuda itu. Kyungsoo terkekeh tak peduli.
"Kau sengaja melakukannya Kyungsoo?" Mata Se Ra mengkilat tajam namun tangannya kembali mengarahkan payudaranya kedalam mulut pemuda itu.
Kyungsoo mengangkat bahu. "Aku hanya sedikit terkejut jika nyonya mempunyai air susu."
Se Ra mendengus. "Aku memang baru melahirkan satu tahun lalu." Ujarnya singkat.
"Nyonya mempunyai anakhhh? Ughh sempit sekalihh kau nikmat bitch! Lubangmu ukh..."
"Tentu saja. Aku mempunyai seorang putera yang berumur enam belas tahun. Aku melahirkannya ketika umurku empat belas tahun."
"Wow akhh ahh.. ba bagaimana bisa nyonya?" Kyungsoo menggeram. Lubang itu mengetat membuat penisnya terasa nikmat bukan main. Ia akan menjemput klimaksnya yang kedua.
"Well, ayahku memperkosa ku ketika aku tepat berumur tiga belas tahun."
Ucapan santai Se Ra membuat Kyungsoo terkejut dan menggeram tertahan ketika orgasme kedua nya datang.
Se Ra menyeringai. "Kita sama dear," Kyungsoo tersenyum. "Yah, ayah kita memang bajingan."
"Ahhh cukup sayang.." Se Ra melepaskan payudara nya dari mulut pemuda itu dan menjilat sisi bibir pemuda itu yang penuh dengan air susunya.
"Kau kumaafkan. Tapi lain kali, jika kau melarikan diri lagi aku pastikan akan mengurungmu seumur mengerti?"
Pemuda itu mengangguk pelan. Se Ra melepaskan kain hitam yang menutup kedua matanya. Kyungsoo terpana melihat wajah itu. Pemuda itu membiasakan matanya yang sedari tadi tertutup dan perlahan mata itu terbuka menampilkan mata sipit dengan dua bola mata berwarna biru yang indah.
Kyungsoo terkejut dan memundurkan tubuh telanjangnya demi melihat kedua mata biru itu. Ini...
"Kenalkan Kyungsoo. Dia Byun Baekhyun, berumur enam belas tahun." Se Ra mengecup bibir tebal Kyungsoo sekilas.
"Dan dia puteraku. Hasil pemerkosaan yang dilakukan ayahku terhadapku."
Dan Kyungsoo tak sadarkan diri.
End
Ini hanya oneshoot(maybe) tapi jika kalian suka saya akan melanjutkannya. Dan mengenai fanfic yang lain, mohon maaf belum bisa saya lanjutkan. Mungkin saya akan lanjutkan januari 2015 nanti. Thank you.