Proposed
Pertengahan musim dingin dan sebentar lagi Chistmas Eve, dimana setiap pasangan menghabiskan waktunya bersama di hari itu. Begitu juga bagi pasangan pemuda berambut ungu dan hijau, Murasakibara Atsushi dan Midorima Shintarou. Berjalan berduaan sambil berpegangan tangan, mereka tidak peduli dengan omongan orang-orang begitu melihat dua laki-laki sedang berpegangan tangan mesra. Tetapi, mereka tetap tidak peduli terutama Murasakibara yang menganggap bahwa dia ingin memperlihatkan pada dunia, Midorima Shintarou adalah miliknya seorang.
Sementara, Midorima yang sebenarnya sedikit malu hanya bisa menuruti kemauan sang kekasih yang dia kencani semenjak SMP di Teiko.
"Atsushi, tidak biasanya kau mengajakku kencan malam ini, dan kau juga datang ke Tokyo tanpa memberitahuku. Kupikir kencan kita pas Christman Eve…."
Murasakibara tidak berkata apa-apa dan Midorima merasa kalau Murasakibara masih marah padanya karena beberapa hari yang lalu mereka berdua berjanji akan kencan juga membeli hadiah natal untuk keduanya nanti.
Tetapi, Murasakibara membatalkan janjinya karena ada urusan yang harus diselesaikan. Pada akhirnya Midorima pun membeli hadiah yang kebetulan ditemani oleh Takao, dan Murasakibara yang melihat kekasihnya pergi dengan orang lain langsung salah paham.
"A-Atsushi, aku kan sudah minta maaf padamu kalau waktu itu salah paham dan sebenarnya aku dan Takao hanya kebetulan bertemu dan aku juga tidak tahu kalau kau sudah menyelesaikan urusanmu tanpa memberitahuku dulu."
Murasakibara pun masih diam dan tentu ini membuat Midorima kehilangan kesabarannya.
"Se-setidaknya kalau orang sedang berbicara denganmu, dijawab! Dasar Atsushi baka!Aku sudah meminta maaf padamu berkali-kali dan aku juga sudah menjelaskan semuanya tapi kau masih saja bertingkah kekanakan!"
Murasakibara yang melihat wajah kekasih hijaunya terlihat seperti ingin menangis, langsung memeluknya di tengah publik.
"Baka Midochin… Aku sudah memaafkanmu, kau seharusnya tahu kalau aku tidak bisa terus marah pada pacarku yang tsundere ini." Murasakibara pun tersenyum lalu mencium kening Midorima.
"D-dareka tsundere nanodayo?!"ucap Midorima dengan kesal campur wajahnya yang mulai memerah dan Murasakibara hanya bisa tertawa kecil melihatnya.
"Midochin, diam dan dengarkan aku sejenak."
Murasakibara berlutut di hadapan Midorima dan mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil berwarna merah.
"Selama ini, pria yang kucintai selalu mengomel dan memarahiku jika aku salah memegang sumpit, terlalu banyak makan, juga sampai dengan mengutarakan perasaannya dengan jujur atau bisa kusebut tsundere. Tapi, itu adalah yang kusukai dari dirimu, Midochin. Itulah yang terus membuatku semakin cinta denganmu, tak peduli kau selalu memarahiku."
Midorima tidak bisa menahan air matanya begitu Murasakibara membuka kotak merah yang isinya sebuah cincin yang bersinar.
"Midorima Shintarou, bolehkah aku memberikan seluruh hidup dan cintaku padamu untuk mencintaimu selamanya?"
Murasakibara meramalnya di bawah turunnya salju, Midorima tahu selama ini Murasakibara selalu manja dan kekanakan tetapi dia sangat mencintainya. Midorima pun mengangguk senang dan Murasakibara tersenyum sambil memasangkan cincin ke jari manis Midorima lalu mencium tangannya.
"Ahh, aku juga punya sesuatu untukmu, Atsushi." Midorima menyelimuti leher Murasakibara dengan sebuah syal garis-garis berwarna ungu dan hijau, sesuai dengan warna mereka berdua.
"Mi-Midochin, i-ini…"
"Waktu itu aku sedikit bingung memilih hadiah untukmu dan Takao membantuku memilih, dia juga berpikir kalau syal ini cocok untukmu, makanya aku membelinya."
"Aku senang sekali, Midochin. Arigatou!"Murasakibara mencium kekasihnya tepat di bibir.
"B-baka!Jangan di tempat seperti ini, Atsushi!"
"Iya, Midochin. Begitu kita pulang nanti, kita lakukan lebih dari ciuman tadi."Murasakibara tersenyum lembut ke Midochin-nya yang tsundere.
"Omae wa… Baka…Nanodayo…."
Wajah Midorima semakin memerah dan bersandar di dada bidang Murasakibara yang hangat. Tapi, di dalam hatinya, Midorima sangat senang sekali. Malam itu adalah malam yang terbaik dan terindah bagi Midorima maupun Murasakibara.