My (BROKEN) Family. Chapter 5

Cast: Kim Ryeowook

Cho Kyuhyun

Cho Yoogeun (Jung Yoogeun)

Lee Sungmin

Kevin / Kris Wu

Other Cast

Length: Chaptered

Disclaimer: Semua cast di FF ini adalah milik tuhan, orang tua dan agency nya. But, FF ini murni milik saya. Kalau ada kesamaan jalan cerita atau yang lain, mohon maklum karena otak manusia itu sama.

Warning: Typo (Always)

Summary: Bagaimana rasanya jika sang suami membawa perempuan kerumahmu dan dengan santainya ia memperkenalkan sang wanita sebagai 'ibu dari anakku'? itulah yang dialami oleh Kim Ryeowook. Atau bisa kita sebut Cho Ryeowook.

.

.

.

.

Pagi hari ditahun baru, Ryeowook bangun dalam pelukan suami. Memandangi dengan lekat wajah rupawannya. Betapa tuhan sangat baik untuk menciptakan pendamping hidupnya dengan wajah yang terlampau tampan.

Mulai beranjak dari tempatnya dan baru disadari jika Yoogeun-nya tidak ada disampingnya. Mungkin Baekhyun yang mengambilnya. Pikirnya, dengan santai ia beranjak masuk kedalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Setelah selesai dengan urusan kebersihan dan memakai pakaian, Ryeowook turun dan langsung menemui ibunya untuk menanyakan dimana Baekhyun.

"Umma, Baekhyun ada dimana? Yoogeun harus kumandikan dahulu" Tanya Ryeowook. "Baekhyun? Dia sudah pergi bersama Chanyeol tadi pagi. Chanyeol menjemputnya. Katanya mereka akan mengerjakan tugas karena sebentar lagi akan masuk sekolah."

Ryeowook menegang seketika. Lalu dimana Yoogeun? Apa bersama Tuan Cho?.

.

.

.

.

Ryeowook berjalan menyusuri taman belakang rumahnya. Mencari Appanya dan Yoogeun. Entah kenapa firasatnya merasakan hal yang buruk. Ryeowook mempercepat jalannya saat melihat tuan Cho sedang duduk di kursi taman.

"Appa, dimana Yoogeun? Oh jangan bercanda" Ryeowook tak tahu harus bagai mana lagi. "Bukankah Yoogeun ada bersama suamimu?" Jawab tuan Cho. Pikirannya kalut, pandangannya memburam dan setetes air mata jatuh.

"Ya tuhan dimana anakku?" tangisan Ryeowook pecah. Seakan tahu keadaan, tuan Cho segera memanggil istrinya dan Kyuhyun. Memeluk Ryeowook untuk menenangkannya, namun sepertinya Ryeowook terlalu kalap hingga mengakibatkan dirinya pingsan.

Kyuhyun berlari memasuki kamarnya kembali, membaringkan Ryeowook yang sudah lemas diatas tempat tidurnya. Berpikir dalam kehawatiran. Bagaimana putranya bisa hilang? Dirumah ini penjagaannya cukup ketat. Dari arah bawah terdengar suara tuan Cho yang sedang membentak para pelayan dan penjaga gerbang serta keamanan.

"Aku tidak bisa berdiam diri disini. Akan kuhabisi siapa saja yang sudah menculik anakku!" Kyuhyun berlari keluar rumah, menyusuri jalanan dengan berlari sekuat tenaga, berharap sang penculik belum pergi jauh dari wilayah rumahnya.

"Shit! Argh! Brengsek!" sepanjang jalan ia memaki-maki seseorang yang entah siapa dan bagaimana wujudnya. Namun tiba-tiba ia berhenti ketika melihat sesuatu yang seperti topi. Memungutnya dan tak lama pun ia menyadari bahwa itu adalah milik anakknya. "Yatuhan, masalah apalagi ini. Ryeowookie, maafkan aku." Tak ada jalan lain selain pulang dan melapor pada polisi. Walaupun ini belum satu kali dua puluh empat jam dan ia siap untuk mempunuh polisi yang membantahnya jika tidak segera mencari anaknya.

.

.

.

.

"Ya tuhan! Jangan bercanda appa!"

"Apa kau pikir memberitahukan bahwa bayi yang belum genap satu tahun menghilang dari rumahnya adalah sebuah lelucon Cho Baekhyun?"

"Baiklah appa, aku akan mencarinya bersama Chanyeol" dan sambungan itupun terputus. Wajahnya resah, putih pucat setelah mendengar bahwa keponakan kesayangannya diculik dan tidak tahu keberadaannya hingga saat ini.

"C-chanyeol. Ayo kita cari Yoogeun. Dia diculik!" dengan tergesa, Baekhyun berlari keluar dari area perpustakaan Seoul itu dan disusul oleh Chanyeol yang berlari dibelakangnya.

"Baekhyun, tenanglah sedikit kita mencarinya bersama. Dan berdoa semoga kita menemukannya." Ucap Chanyeol dan segera melajukan mobilnya membelah jalanan kota Seoul. Menjalankan dengan kecepatan tinggi hingga dia harus menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas yang dengan berwarna merah.

"Terobos saja Chanyeol!". Bentak Baekhyun tidak sabar. "Hei sayang, tenanglah sedikit. Kita bahkan tidak tahu keberahaan Yoogeunnie dan ingin mencarinya dimana. Jangan terlalui membebankan otakmu. Aku tahu kau sangan khawatir karena akupun begitu" Chanyeol mengelus sayang pipi Baekhyun dan menggenggam jemari Baekhyun. Bermaksud menenangkan kekasih mungilnya.

Baekhyun menatap gelisah sekelilingnya. Bagaikan terpanggil, Baekhyun menolehkan kearah kanan dan mendapati seorang bayi mungil yang terus saja menangis dipangkuan seorang laki-laki. Hatinya mencelos setetelah sadar. Ia merasa familiar dengan wajah bayi itu. Lampu lalu lintas telah berwarna hijau dan semua kendaraan kembali melaju bergiliran. Dan saat itulah Baekhyun sadar akan sesuatu.

"CHANYEOL! KEJAR MOBIL ITU! KEJAR!" Chanyeol yang kebingunganpun hanya menyanggupi permintaan Baekhyun. "Iya, ada apa Baekhyun?" Tanya Chanyeol sambil berusaha menyalip mobil yang ada didepannya. "Yoogeun! Yoogeun ada didalam mobil itu!" Baekhyun masih saja histeris. "Kenapa Baru bilang?" dan Chanyeol langsung saja tancap gas, menyalip sana-sini, berusaha untuk mempersempit antara jarak mobilnya dengan mobil yang dimaksud Baerkhyun. Namun semakin dekat jaraknya, semakin lama mobil itu seperti menjauh. Sepertinya seseorang itu sudah menyadari bahwa mereka sedang mengejarnya.

"Sialan!" Chanyeol mengumpat. Seseorang didalam sana pasti mantan pembalap liar. Mobilnya dengan cepat lenyap ditelan kendaraan-kendaraan lain. Mereka kehilangan jejaknya. Oh sial. Baekhyun sudah menangis saja disebelahnya. "Maafkan aku Baekhyun. Maaf" Chanyeol menepikan mobilnya dan langsung memeluk Baekhyun. Setelah tangisnya reda barulah Baekhyun berbicara. "Tak apa Channie, aku sudah mengambil foto plat nomor mobilnya. Ayo kita segara melapor ke kantor polisi. Hyung juga sudah melapor tadi." Dan Chanyeol langsung melajukan mobilnya menuju kantor polisi.

.

.

.

.

"Apa mereka sudah tidak ada?"

"Sudah menghilang. Lenyap"

"Haahhh. Hampir saja."

Mobil itu berhenti disebuah rumah tua yang seram dan tak layak huni. "Semua ini karena kerjamu yang lambat, Kris!" bentak seseorang itu yang masih sibuk dengan bayi dipangkuannya. "Seharusnya aku tidak perlu turun tangan dan menculik anak tidak berguna ini! Merepotkan! Urusi dia!" pemuda itu menyerahkan Yoogeun yang masih menangis kepada Kris dan meninggalkan Kris memasuki rumah tua itu.

"Anak yang malang. Kau hanya pelampiasannya saja. Tenanglah jangan menangis lagi" Kris dengan telaten menimang Yoogeun dan ajaibnya Yoogeun dengan cepat menghentikan tangisnya. Mungkin sudah ada naluri kebapak-an. Kris segera menyusul kekasihnya yang sudah terlebih dahulu memasuki rumah itu.

Koreksi. Mungkin hanya luarnya saja yang terlihat tidak layak huni. Dalamnya terlihat yangat bersih dan terawat. Ya hanya untuk bermalam disini, tidak masalah.

.

.

.

.

Kyuhyun tidak melepaskan pelukannya dari sang istri barang sedetikpun. Tubuh Ryeowook sangat lemas dan mungkin sudah tidak bertenanga. Anaknya hilang dan ia tidak mungkin tidak hawatir. Menelpon Temannya adalah cara yang benar. Semakin banyak yang membantu, semakin cepat peluang ditemukannya Yoogeun.

"Yeoboseo? Sungmin?"

"Iya, Ryeowook-ah?"

"Ani, ini bukan Ryeowook, tapi Kyuhyun. Bisa tolong bantu kami? Yoogeun hilang. Dan belum ditemukan hingga sekarang"

"Apa? Bagaimana bisa?. Baiklah aku akan mencarinya juga bersama Yesung hyung"

Dan sambungan itupun terputus.

"Dengan siapa anakku sekarang… sedang apa dia… oh tuhan. Kyu, kau harus segera menemukannya" Ucap Ryeowook putus asa. "Iya sayang. Aku akan mencarinya. Polisi juga sedang mencarinya. Tenanglah" Kyuhyun terus saja mengcupi kening Ryeowook. "Bagaimana aku bisa tenang? Pikiranku diamana-mana. Apa kau bisa memastikan bahwa Yoogeun baik-baik saja? Kyuhyun, ku mohon, cepat temukan anakku" Air matanya kembali mengalir dengan deras.

"Sayang, jangan seperti ini. Kau bisa sakit. Ayo diminum dulu tehnya, umma sudah membuatkannya" Nyonya Cho menyerahkan secangkir teh pada Ryeowook. Awalnya Ryeowook menolak, tapi dengan sedikit paksaan dari Kyuhyun akhirnya ia mau meminumnya, walau hanya seteguk.

Baekhyun dan Chanyeol sudah tiba dirumah dan langsung memberikan kabar bahwa ia sempat menemukan mobil penculik itu, namun belum sempat memergoki, mobilnya sudah hilang. "Maafkan aku hyung." Chanyeol meminta maaf pada Kyuhyun karena rasa bersalahnya.

"Sudahlah. Ini bukan salahmu juga. Terimakasih sudah membantu" Ryeowoo kembali menangis mendengar cerita bahwa Baekhyun melihat Yoogeun yang menangis didalam mobil itu bersama seorang laki-laki yang tidak ia kenal.

"Aku sudah mengambil gambar plat nomor mobilnya sebelum menghilang dan sudah melaporkannya pada polisi. Pasti sekarang mereka sedang menyelidiki dimana sekarang mobil itu berada. Mereka menjanjikan akan menelpon malam ini." Baekhyun memeluk Ryeowook. Ada sedikit rasa penyesalan. Mengapa waktu itu otaknya tidak bekerja dengan cepat. Seharusnya saat ia sudah melihat Yoogeun didalam mobil itu, ia segera turun dan menghadang mobil itu lalu mengambil Yoogeun nya kembali. Oh, betapa bodohnya ia sekarang.

.

.

.

.

"Hei Kim"

Yesung memanggil seseorang yang sedang tidak berada jauh dari meja café yang sedang ia duduki. Tetapi pemuda itu tidak menengok. Hei bagaimana mungkin ia akan menengok jika yang kau panggil adalah marganya? Tidak ingatkan kau Yesung, jika marga kim banyak dipakai orang-orang?

Merasa tidak sabar, Yesung membawa Coffee late nya dan duduk disebelah laki-laki yang tadi dipanggilnya.

Merasa ada tamu yang tidak dikenal, Kibum menoleh dan mendapati pemuda asing disampingnya. "Siapa kau? Mau apa kemari?" Tanya nya. "Hei , Kau tidak ingat aku? Baru saja dua hari yang lalu kita bertemu disebuah bar tempat kerjamu. Sungguh disayangkan" nada bicaranya sengaja dibuat ketus.

"Oh, maafkan aku tuan. Aku sungguh-sungguh tidak ingat." Kibum menjawab dengan senyuman ramah tanda meminta maaf.

"Ya, tidak apa-apa. Mau jalan-jalan sebentar? Bersamaku?" Tanya Yesung santai. Yakin sekali jika Kibum tidak akan menolaknya. "Maaf aku sibuk". "Kau yakin? Ayolah, hanya sebentar."

Dan tanpa banyak bicara, Yesung sudah menarik lengan Kibum untuk mengikutinya. Dasar egois, eoh?

.

.

.

.

Bunyi sirine polisi yang mengiung sangat keras dan diikuti beberapa mobil dibelakangnya pun seperti tak bisa dihentikan. Tepat pukul sebelas malam, polisi mengabarkan bahwa mereka sudah menemukan dimana letak mobil itu berada dan langsung meluncur ketemat yang dituju. Bersama Kyuhyun, Ryeowook dan juga Chanyeol dan Baekhyun. Tuan dan nyonya Cho tidak ikut dan lebih memilih berjaga jika ada sesuatu yang darurat.

Tak sampai dua puluh menit, mereka sudah sampai didepan sebuah rumah yang kumuh. Rasanya Ryeowook ingin mengangis sejadi-jadinya ketika melihat tempat dimana anaknya disembunyikan. Sangat menyeramkan.

Polisi-polisi itu bertindak dengan cepat, sebagian memeriksa mobil, dan sebagian langsung menyergap kedalam rumah tua itu.

DORR!

Suara tembakan mengejutkan Ryeowook yang langsung berlari memasuki rumah tua itu. Berusaha untuk tidak mempercayai apa yang dilihatnya saat ini. Namun itulah kenyataannya.

"YOOGEUN!"

.

.

.

TBC

hai haiii. Iyaa saya tau ini sssaaaaannngggaatttt ngaret. Sudah berapa lama saya mengabaikan FF ini? Berbulan-bulan lebih haha. Maaf ini baru saya lanjut. Sertelah melihat review dari readers, saya merasa semangat lagi. Maaf jika masih ada kekurangan. Dan terimakasih bagi yang sudah memfav/memfol story saya ini. Saya merasa senang. Dan bagi siders. Tak apalah, saya maklumi.

Terimakasih. Mohon review nya untuk membangkitkan semangat saya lagi. Hehe

PAII