KyuMin

.

.

.

.

YAOI, abal-abal, TYPO(s), no bash! No siders!

.

.

.

.

Loading….

KYUHYUN POV

"sungmin.. .."

Aku berjalan mendekati sosok itu, lalu memanggil namanya. Lagi-lagi aku hanya mendapatinya yang terdiam dengan pandangan kosong tak tentu arah. Aku ingin menangis, namun air mata itu sudah habis semenjak kejadian 5 tahun yang lalu. Ingin rasanya aku mengutuk pria pria keparat yang telah membuat sungminku seperti ini. Aku menangis dalam diam. Memperhatikannya yang hanya dapat duduk diatas ranjang dalam keadaan layaknya mayat hidup. Hidupku hanya ditemani olehnya, hanya kami berdua. Aku selalu menceritakan seluruh apa yang kutemukan setiap harinya kepadanya. Meski ia tidak merespon sama sekali. Tetapi aku bersyukur dia masih ada disisiku.

Aku, seorang pengusaha yang terbilang sukses. Karier ku cukup terkenal dinegara ini. Kedua orang tuaku telah meninggalkanku 7 tahun yang lalu, dengan menyisakan kekayaan yang berlimpah luah. Dia, sosok yang ku cintai, namanya sungmin. Dia seorang lelaki manis yang telah berhasil memiliki hatiku. Jujur, sosoknya bukanlah sosok yang sekarang. Aku masih teringat ketika ia memanggil namaku dengan manjanya. Lee sungmin, seorang yatim piatu yang kutemui ditengah jalan dalam kondisi yang memprihatinkan. Jelas luka luka ditubuhnya yang membekas membuatku manatapnya kasihan. Jelas sekali pertama aku bertemu dengannya ketika ia seperti bak melarikan diri tak tentu arah sambil menangis menahan luka-luka ditubuhnya hingga ia menabrakku.

Aku masih mengingat semua itu. Semua terasa jelas membuat mataku serasa panas.

FLASHBACK ON

"brukk"

"ah.."

"ma-maafkan saya tuan, hiks.."

Sosok manis itu menabrak tubuhku sangat kencang ketika aku hendak menyebrang jalan. Membuatku dan sosok manis itu jatuh tersungkur ke tanah. Aku segera bangkit dan hendak memarahinya. Namun entah kenapa, aku terdiam melihatnya. Wajahnya sangat cantik. Namun aku yakin dia adalah seorang lelaki lantaran tidak kulihat tonjolan didepan dadanya membuatku menatapnya kembali dengan pandangan khawatir.

"a-anda tidak kenapa-kenapa ?"

Aku bertanya cukup formal, aku mendekatinya yang kini tengah merunduk ketakutan. Aku dapat jelas melihat baju tipisnya itu tidak mampu menutupi luka luka ditubuhnya, aku dengan jelas melihat seperti luka cambukkan, punting rokok, tamparan dan banyak sekali luka luka yang kulihat. Aku menatapnya kaget, ia mengalihkan pandangannya dariku membuatku sedikit kesal.

"aku Tanya, apa kau tidak apa apa?"

Kini kata anda telah berganti aku, ya.. aku benar benar kesal jika pertanyaanku tidak juga digubris membuatnya mendongak kan kepalanya dan menatapku dengan air mata yang sudah mengalir membasahi pipi chubby itu. Membuatku sedikit terenyuh~

"to-tolong saya tuan.. hiks.. tolong bawa saya pergi.. hiks, saya takut…"

Aku kaget ketika ia memelukku erat membuat jantung bodoh ini seakan mau copot. Benar benar ku kutuk dalam hati. Aku mengusap punggungnya mencoba untuk menenangkannya. Aku tersenyum dan mengangguk singkat. Jelas kulihat ia sedikit lega.

"baiklah.. sekarang, kau ikut aku menuju parkiran mobil~ tapi kau harus berjanji menceritakan tentang dirimu setelah itu.. kau mengerti?"

Layaknya anak kucing yang patuh, sosok manis itu mengangguk semangat menampilkan gigi kelinci putih bersih yang berderet rapi.

"siap tuan~"

.

.

.

.

"DDDDRRRRRRRRRRTTTTTTT"

Mesin mobilku telah mati. Pertanda aku dan sosok yang tadi kujumpai telah berada digarasi mobilku. Aku segera keluar mobilku dan membukakannya pintu. Ia tersenyum dan membungkukkan badannya mengucapkan terimakasih padaku. Aku hanya membalas dengan senyuman tulusku.

Aku segera berjalan memasuki rumahku dengan sosok itu bak layak bagaikan anak kucing dengan patuhnya mengikutiku dari belakang. Jelas aku mendengar suara decak kagum darinya karna aku yakin rumahku memang rumah rumah terelit dikorea sana. Segera aku menjatuhkan bokongku pada sofa empuk diruang tengah. Sedangkan sosok itu hanya berdiri menatapku enggan.

"kenapa kau berdiri? Ayo, duduk disampingku.."

Sosok itu sedikit grogi, namun tetap saja ia melangkahkan kakinya mendekatiku dan segera duduk disampingku.

"siapa namamu?" ia sedikit menoleh menatapku dan kemudian merundukkan kepalanya dengan cepat.

"sung-sungmin.. lee sungmin.." Aku tersenyum. Namanya manis, sama sepertinya.

"baiklah sungmin.. aku cho kyuhyun. Kau boleh memanggilku kyuhyun. Sekarang kau ceritakan tentang dirimu padaku.. dan aku ingin kau berkata jujur padaku~"

Aku dapat melihat bola mata sosok bernama sungmin itu bergerak gelisah, matanya juga sudah berkaca kaca membuatku menjadi tidak sabar, selama mungkin aku coba untuk menunggu. Sampai sosok sungmin itu mau bercerita kepadaku.

"sa-saya.. aku lee sungmin. Waktu kecil, saya habiskan ketika saya berada dipanti asuhan.. orang tua saya sudah tidak ada lagi, sa-saya keluar dari panti asuhan itu ketika saya berumur 14 tahun. Karna ada sepasang suami istri berniat mengadopsi saya.. tapi ternyata saya merasa ditipu.. dari umur 14 tahun hingga umur saya 22 tahun saya hanya disuruh seperti layaknya seorang pembantu, bukan sebagai anak. Saya juga tidak pernah merasakan apa itu namanya kehangatan dalam keluarga. Hingga.. saat umur 23 tahun, kedua orang tua angkat saya menjual saya kepada orang lain…"

"A-APA!" aku merasakan ribuan pisau menusuk jantungku. sungguh bukan ini yang aku harapkan. Manusia apa yang tega menjual sosok lembut seperti ini? Sekarang aku tersadar, bukan diriku saja yang mengalami kesulitan dalam hidup. Bahkan sungmin, ia benar benar memiliki hidup yang keras dengan fisik yang lemah membuatku prihatin kepadanya.

"ya.. tu-tuan.. saya dijual hiks.. saya dijual kepada seorang lelaki kejam. Lelaki itu membeli saya dan saya selalu tinggal dirumahnya. ia memperlakukan saya dengan buruk. Menyiksa diri saya dengan kekerasan, saya tidak pernah berani dalam melawan orang. Saya sangat takut.. hiks.. setiap hari dia memaksa saya. Saya hanya mampu menangis. Dia memperkosa saya meski saya menolaknya.. hiks, bahkan ketika mencoba ingin kabur ia mengikat leher saya dengan rantai layaknya seorang anjing peliharaan tanpa menggunakan baju dan membiarkan saya kedinganan tertidur dilantai keramik itu.. ia hanya menganggap saya seorang hisk.. seorang budak seks tu-tuan.. hiks"

Entah mengapa sekujur tubuhku memanas, mataku juga ikut mengeluarkan cairan bening yang membasahi pipiku. Aku benar benar tidak kuat melihat mereka memperlakukan sungmin seperti ini. Kini, tubuh sosok bernama sungmin itu bergetar. Membutku mendekat dan memeluknya erat. Membiarkan ia menangis sepuasnya dipelukanku.

"sungmin.. kau tidak usah takut lagi, aku akan melindungimu.. aku akan menjagamu dank au aman bersamaku.. aku janji itu~"

FLASHBACK OFF

Tanpa terasa airmataku lolos membasahi kedua pipiku membuatku menatap sungmin dan mencium tangan putih itu. Meski ia hanya akan tetap diam dengan pandangan yang kosong.

"aku berjanji sungmin.. hiks, kau akan sembuh dari traumamu,.. hiks.. a-aku akan melindungimu, maafkan jika dulu aku sempat lengah dan membiarkan pria brengsek itu menyetubuhimu dengan kelompoknya.. maafkan aku.. aku menyesal meninggalkanmu hanya karna dokumenku yang tertinggal dikantor.. maafkan aku sungmin.. aku benar benar menyesal. Jika aku bertemu dengan mereka aku akan menghabisi mereka.. hiks untukmu… lee sungmin" aku terus maracau tidak jelas. Tapi aku tidak mempersalahkannya. karna yang sekarang prioriyas bagiku..

Lee sungmin..

Untuk menjaganya..

Dan tidak akan melepasnya..

Lalu menghabisi para pria brengsek itu..

Tunggu aku~

End

Eh

Maksudku TBC xD

Tapi kalau mau sampai sini ya nggak papa juga sih, capek juga ketiknya. Berarti itu readers yang pengertian haha xD ..

Chapther awal sekiti dulu.. nanti chapter selanjutnya akan diperpanjang xD kkkk :v

Jangan jadi SIDERS ya -_-

Belajarlah untuk menghargai karna saya juga menghargai anda^^

Tinggalkan jejak*_*

Kamsahamnidaaaaa~~~~~~~~~~~~