Chapter 1
Kehidupan sekolah maupun kehidupan diluar, dia selalu menyendiri setelah kehilangan satu-satunya saudara yang dimlikinya.
‒Dia sendiri tidak mengerti maksud dari kado pemberian saudaranya. Setelah selesai dia kembali kerumahnya yang gelap dan sepi.
Ini telah berlangsung selama lebih dari 2 tahun, walau dia hidup sendiri. Tapi, cukup dengan kalung pemberian saudaranya dia dapat terus melangkah maju.
‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒
Selama disekolah pun dia sering dijauhi dan diisengi oleh teman-teman sekelasnya. Karena dia dianggap anak paling lemah bukan Cuma teman sekelasnya gurunya pun banyak yang menghujatnya karena nilainya selalu tinggi. Bukannya memuji tapi merendahkannya.
Walau begitu anak ini dia tetap sabar dan ikhlas menerima semua itu. Sepulang dari sekolahnya dia kembali ke tempat dimana dia menyendiri. Tetapi, sesampainya disana ada gadis yang menurutnya manis dan imut.
"Permisi."
Sang gadis tersebut menengok ke anak laki-laki tadi. "Iya ada apa?"
"Maaf itu tempat saya." Kata laki-laki tersebut sopan.
Gadis itu pun berdiri dan duduk di ayunan sebelah dan mempersilahkan laki-laki itu duduk. Suasana pun hening tidak ada yang memulai pembicaraan.
Siang pun berubah menjadi malam, anak laki-laki tersebut berdiri dan segera pulang. Tetapi, sebelum meninggalkan taman tersebut. Sang gadis pun berdiri dan berkata.
"Kamu masih sama ya Naruto-kun." Kata sang gadis sambil tersenyum
Laki-laki yang bernama Naruto pun menoleh kebelakang dan merasa heran. Karena darimana dia tau namanya. Sesaat Naruto ingin berbicara sang gadis itu pun berlari melewati Naruto dan pergi begitu saja.
Sesampainya dirumah Naruto berbaring dikasurnya dan mengingat dimana dia bertemu gadis itu, tapi kenapa rupanya mirip dengannya. Walau begitu Naruto menyukai Sakura, walau Sakura sendiri telah bersama Sasuke.
Setelah beberapa hari pertemuan dengan gadis itu hidup Naruto sedikit berubah menjadi lebih aktif, bahkan dalam sekolah pun Naruto udah hampir selevel dengan Sasuke sang idola sekolah. Walau begitu berbeda dengan Sasuke yang tidak banyak bicara. Naruto terkenal karena dia selalu mendekat dan selalu membuat kelas menjadi ramai. Itu semua dikarenakan 2 hari lalu.
FlashBack
Naruto kembali pulang dari sekolah menuju tempat yang biasa dan disana dia ketemu lagi dengan gadis tersebut. Gadis itu hanya tersenyum melihat Naruto.
Naruto yang tidak ambil pusing langsung duduk diayunan sebelahnya ambil menatapa matahari enja, dia pulang sore dikarenakan ada berapa jam tambahan.
"Tumben sore sekali." Kata gadis itu
"Apa kau menunggu disini." Jawab Naruto
"Bisa dibilang begitu. Oh iya apa kau selalu sendiri." Tanya gadis itu
"Iya. Aku dibenci dimana pun aku berada." Jawab Naruto menundukkan kepalanya
"Bagaimana kalau aku kasih saran." Kata Gadis itu lagi
"Saran, maksudnya?" tanya Naruto heran
"Begini bagaimana mulai besok disekolah kamu seaktif mungkin dari mengikuti kegiatan sekolah, kerja kelompok dan yang lainnya. Dengan begitu kamu pasti cepat terkenal." Kata gadis itu.
Setelah memikirkan hal itu Naruto setuju dan saat Naruto ingin berterima kasih, gadis itu telah pergi lagi.
FlashBack End
"Bagaimana apa kau senang sekarang?" kata gadis berambut merah.
"Yah aku sekarang lebih tenang. Terima kasih ya Karin." Kata gadis yang beberapa hari ditemui Naruto
"Sama-sama lagipula kita kan masih sepupu. Benarkan Naruko." Jawab Karin
"Iya." Balas gadis itu yang bernama Naruko.
Bagi Naruko, Naruto adalah pahlawan baginya, tepatnya saat dia berumur 5 tahun. Naruko nyaris diperkosa oleh beberapa remaja. Disaat itu Naruto menyelamatkannya. Luka di dahi Naruto adalah bukti bahwa saat Naruto menyelamatkannya dahi Naruto terpukul oleh pipa besi.
"Sudah ayo mau sampai kapan kau melihati pahlawanmu itu." Goda Karin.
"Bu...bukan begitu. Ukh Karin-chan menyebalkan." Gerutu Naruko. Sedangkan Karin hanya tertawa.
Setelah pulang Naruto diajak Kiba, Shikamaru dan Chouji untuk ikut dengannya. Tapi Naruto menolak dengan alasan ada urusan penting. Walau sebetulnya Naruto dapat bertemu dengan gadis itu lagi dan berharap kali ini tau nama gadis itu.
Naruto pun segera berlari ke taman tersebut. Tapi, kali ini gadis tersebut tidak ada ditaman. Naruto pun tidak menyerah dan terus mencari gadis itu. Tapi hasilnya Nihil. Naruto pun pulang dengan kekecewaan. Padahal dia ingin berterima kasih dan juga ingin tahu nama gadis itu.
Hari demi hari pun berlanjut Naruto kembali seperti dulu. Walau kali ini dia memiliki teman bahkan Sasuke pun menjadi Naruto saingannya di tim basket sekolahnya.
Tapi bagi Naruto gadis itu adalah teman pertama dan orang yang pertama kali berbicara dengannya setelah sekian lama. Justru disaat Naruto ingin membagi kesenangannya gadis itu malah tidak ada.
‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒‒
Keesokan harinya juga seperti itu dan berlangsung selama beberapa minggu. Jujur saja Naruto ingin bertemu lagi dengan gadis itu. Sepulang sekolah Naruto melewati taman tersebut dan melihat gadis tersebut. Naruto pun langsung menghampirinya.
" Ano terima kasih, berkat dirimu aku menjadi mempunyai teman. Oh iya nama mu siapa?" tanya Naruto.
"Nama ku Naruko." Jawab Naruko tersenyum.
"oh begitu, jadi bukan Cuma rupa kita yang mirip tapi nama kita juga sedikit sama ya. Kita seperti anak kembar. Oh iya alam kenal namaku Uzumaki Naruto. Yah walau kau sudah tau nama ku." Kata Naruto sambil mengulurkan tangannya dan disambut oleh Naruko.
Sayangnya semua itu tidak berlangsung lama dibalik keceriaan Naruko, dia memiliki ketakutan dan rapuh, dikarenakan kedua orang tuanya yang sangat suka menghukum dan menyiksanya.
"Aku pulang." Kata Naruko dengan sopan, bahkan sangat sopan.
"Kau darimana bocah, kau ini anak yang tidak tahu malu. Perempuan pulang segini. Sini kamu." Kata Kushina ambil menjambak rambut Naruko dan menyeretnya ke kamar mandi.
Sesampainya dikamar mandi. Naruko langsung disirami air oleh Kushina dan dikunci dalam kamar mandi. Padahal Naruko tidak makan sama sekali disekolah. Dikarena kan memang tidak dikasih uang. Bahkan sarapan pun hanya bisa seminggu dua kali.
Beda Kushina, beda lagi Minato. Dikarenakan Naruko hanya beli minum dan kembalinya kurang. Minato langsung memukuli Naruko dengan tongakt kayu. Hingga tubuh Naruko penuh memar dan itu hanya Karin yang tau dikarenakan dia tinggal dengan keluarga Naruko.
"Naruko kau tidak apa-apa." Kata Karin pelan didepan kamar mandi dan tidak ada sambutan dari dalam kamar mandi.
Karin pun berusaha membuka pintu kamar mandi tersebut dengan kunci yang masih tersangkut. Disaat itu Minato pun melihat Karin.
"Kau belum tidur Karin?" tanya Minato
"Belum paman dan saya ingin ke kamar mandi." Jawab Karin berbohong.
"Oh bagitu baiklah." Kata Minato tersenyum.
Karin pun segera masuk kamar mandi dan menyelamatkan Naruko yang badannya sudah sedikit membeku akibat kedingin terlalu lama. Setelah melihat keadaan aman. Karin segera menggendong Naruko ke kamar milik mereka.
Disaat Karin ingin mengambil air hangat untuk meneglap tubuh Naruko, baju Karin ditarik oleh Naruko.
"Te...terima ka..kasih Ka..rin." Kata Naruko dengan suara yang parau dan terputus-putus . mendengar hal itu Karin hanya tersenyum kecut dan berharap Naruko dan bisa bahagia setelah bertemu dengan Naruto.