white day
Cast: yunjae
Genre : romance,…
Rate : T - M
Disclaimer :
Semua member milik SMent, juga milik Tuhan YME, para orangtua mereka dan diri mereka masing-masing.
Summary :
"yun,kapan kau pulang?"
pertanyaan itu, pertanyaan yang selalu ada dibenakku, air mata ini sudah tak dapat mengalir lagi
warning : yaoi/BL/typo
.
.
.
Chap. 1
.
"apa yang spesial dari kedai ini?"
DEG
Suara itu...
.
xxx
Autor POV
"chogiyo, kau mendengarku?" Yunho melambaikan tangan nya didepan wajah jaejoong untuk menyadarkan jaejoong dari lamunannya.
"ah maaf tuan, ingin pesan apa?" tanya jaejoong gugup.
"aku bertanya menu apa yang spesial disini?" tanyanya lagi.
"di-disini ada ramyeon spesial yang menggunakan lelehan keju dan daging asap untuk menambah rasa dalam ramyeon tersebut"
"sepertinya enak, kau mau itu hyung? Arraseo, ramyeon spesial dua dan lemon tea dua" bahkan Yoochun belum mengeluarkan sepatah katapun, hh baiklah terserah Jung Sajangnim saja.
Yunho menutup buku menunya dan memperhatikan jaejoong yang sedang menulis pesanan sembari menunduk.
"apa kita pernah bertemu? Wajahmu tak asing bagiku"
Jaejoong hanya terdiam sambil tetap menulis menu yang dipesan. Tak berani menatap wajahnya bahkan tak setitik kesalahan pun dilihatnya pada jaejoong tapi mengapa pria manis itu tak mau sama sekali menatapnya?
"itu saja tuan?" lagi lagi jaejoong tak ingin menatap pria tampannya itu. "pesanan akan siap dalam 20 menit, dimohon tunggu sebentar" tanpa menjawab sepatah katapun jaejoong berlalu begitu saja dengan wajah tertunduk.
"Yunho. aku dengar dia sudah pulang dari German, benarkah?" Yoochun menatap sahabatnya itu.
"dia? Dia siapa maksudmu?"
"oh ayolah kau sendiri yang melarangnya pergi 3 tahun lalu dan kau melupakan nya begitu saja sekarang?"
Flashback
Selayaknya sekolah pada umumnya dengan suasana jam makan siang yang ramai, mata elang tampan menjelajahi seisi kantin menari seseorang yang tentu saja penting menurutnya, teman ataupn sahabat dari kecil bersama selain bersama Yoochun tentu saja dia masih memiliki teman lain.
Kwon Boa. Atau Boa noona yunho biasa memanggilnya, wanita cantik dengan wajah yang menark, tubuh yang ramping dan indah selayaknya perempuan serta suara dari surga yang menjadi kebanggaan bagi sekolahnya. Yunho dan Boa hanya berjarak 2 tahun jadi tak heran jika mereka sangat dekat, apalagi jalur bisnis antara orang tua Yunho dan Boa yang memudahkan mereka untuk saling bertemu dan jangan lupakan bahwa faktanya mereka satu sekolah.
"Noona!" teriak Yunho dari kejauhan sambil berlari kecil.
"oh yunho-ya kau datang?" katanya sambil senyum manis.
"aku akan selalu datang noona, kau datang nanti malam? Ku dengar appa dan ahjushi akan makan malam bersama malam ini"
"ya pasti datang, ada kau disana" katanya disertai tawa kecil.
"arraseo, aku kembali dulu ya, kau tau bagaimana kim seosaengnim jika melihat muridnya terlambat masuk kelas, sampai ketemu nanti malam" yunho berlari ke kelasnya tak lama setelah terdengar suara bel masuk berbunyi.
Alunan musik yang indah, sentingan alat makan beradu serta canda tawa terdengar di salah satu restoran mewah ternama di seoul. Terlihat dua keluarga bahagia sedang berbincang bersama diselingin tawa.
" oh ya yunho, besok appa dan keluarga ahjushi akan ke German, mereka akan pindah kesana untuk beberapa waktu, boa juga akan melanjutkan sekolahnya disana dan appa akan ikut untuk mengurus bisnis selama kurang lebih dua bulan, kau tak apa dengan Park ahjushi dan Yoochun dirumah?"
"Be-besok? German? Kenapa mendadak?" wajah Yunho sudah terlihat panik mengingat noona kesayangannya akan ikut serta.
"ini sudah rencana dari dua minggu lalu, boa tak mengatakan padamu?"
Dia melihat boa sebentar lalu menggelengkan kepalanya pelan, terlihat boa menundukan wajahnya takut menatap yunho. Tak berapa lama yunho angkat kaki dari kursinya pergi meninggalkan meja makan.
"biar aku saja" suara lembut boa terdengar setelah itu berlari menyusul yunho.
"Yunho! Yakk! Berhenti sebentar kakiku sakit" boa terus mengejar yunho menskipun kakinya lecet karena sepatu baru yang diberikan eommanya.
Yunho berhenti tiba-tiba "kenapa noona tak mengatakannya padaku?"
"mian..." katanya pelan. "aku hanya tak ingin membuatmu sedih karena aku pergi, tapi aku berjanji aku akan kembali lagi setelah semuanya selesai"
"Justru jika noona tak mengatakannya itu yang membuatku sedih!" katanyayuhno sambil berteriak, terlihat kilatan matanya marahnya.
"mian..."
"terserah. Pergi saja yang lama aku tak peduli"
Setelah hari itu Yunho sangat marah, benci, juga sedih karena kepergian boa. Apalagi terdengar bahwa orang tuanya meninggal karna kepulangannya dari German mengurus bisnis dengan orang tua boa. Sejak saat itu, yunho memutuskan untuk tak akan pernah lagi bertemu dengan wanita cantik itu.
Flashback off
yunho tampak berfikir sebentar. Bayang-bayang masa lalu masih melekat sangat kuat dibenaknya. Sakit rasanya jika mengingat kembali semua kejadian itu. Bayangkan seorang Jung junior yang harus ditinggalkan oleh kedua orang tuanya secara bersamaan pada usia yang terbilang sangat muda, 15 tahun. Harus mengurusi seluruh harta waris yang diberikan padanya.
"Perempuan itu maksudmu?" katanya santai sambil memainkan ponsenya.
"perempuan itu? Perempuan itu katamu? Ya Tuhan Jung Yunho, kau masih saja membencinya? Ayolah ini sudah lewat 3 tahun dan kau masih membenci cinta pertamamu?" entah kenapa Yoochun jadi menggebu-gebu saat ini.
"Lalu aku harus apa?"
"Oh ayolah bahkan ini bukan seratus persen kesalahannya, ini benar-benar fakta kecelakaan, bersikaplah dewasa sedikit" suaranya sedikit meninggi.
Diam. Suasana tiba-tiba menjadi sunyi.
"Dewasa kau bilang? Kau tahu bagaimana rassanya ditinggalkan orang tuamu diusia yang sangat muda? Dengan semua beban dipundakmu? Aku bersyukur karna kau dan ahjushi aku masih bisa bertahan sampai sekarang, jadi jangan bicarakan dia lagi didepanku atau aku tak akan bicara padamu lagi Yoochun hyung." Suasana menjadi tegang, tak ada satupun orang yang berbicara.
"Permisi...maaf.."
"apa lagi?!" suara Yunho meninggi.
"I-ini aku hanya mengantarkan pesanan kalian" kata Jaejoong gugup, Yunho menghela napasnya berat, maafkan moodnya yang berubah akibat Park Jidat Yoochun ini.
"Maafkan aku Noona, dan terima kasih" Jaejoong terdiam sebentar.
Apa?! Noona?! Apakah mereka tidak tau betapa manly nya seorang Kim Jaejoong?! Tidak bisakah mereka melihat mata bulat, hidung mancung, dan bibir cherry serta rambut panjangnya sebahu dengan warna hitam yang berkilau, dan mereka masih mengatakan Jaejoong itu cantik?! Demi Tuhan, ternya mata mereka masih normal/?
XXX
Jika dari pagi hingga sore Jaejoong harus bekerja di kedai milik Kim Halmeoni, sore hingga malam digunakan untuk beristirahat sejenak sebelum memulai bekerja lagi nanti malam. Berbaring diatas ranjang kecilnya menatap langit-langit kumuh yang kini menjadi payung bagi hisupnya. sekilas melirik bungkus-bungkus rokok dan botol-botol minuman dengan kadar alkohol yang rendah, meskipun Jaejoong hidup dengan keras namun dia masih memiliki sisi rapuh dalam dirinya.
"sepertinya aku harus berhenti menghisap rokok-rokok dan minuman setan itu jika ingin hidup lebih baik." hhh Jaejoong menghela nafasnya dengan berat memikirkan apasaja yang sudah ia lewati hari ini.
mencoba memejamkan matanya. tepat sebelum ia terlelap, terlintas dipikirannya pemuda tampan yang mengganggu gendang telinganya dengan suara husky yang sangat sulit untuk dilupakan. sudah lebih dari dua tahun ini belum ada lagi yang mengganggu pikiran seorang Kim Jaejoong selain keluarga dan kerabat dekatnya, tidak ada yang berhasil menggetarkan hati Jaejoong selama ini, kecuali Choi Siwon ya tapi itu dulu, sangat lama.
Choi Siwon, siapa yang tidak kenal dengan pria tampan, sangat mapan dan memiliki otak yang bisa dikatakan cemerlang. Dengan senyuman dan perlakuan yang manis dengan mudah ia dapat menaklukan hati seorang Kim Jaejoong. Dengan perlakuan bak seorang putri kerajaan mampu membuat Jaejoong jatuh pada pesonanya seorang pewaris tunggal dari salah satu dari perusahaan tiga terbesar di Korea Selatan, Choi's Company.
Choi Siwon memang pria yang mampu membahagiakan Jaejoong namun dapat menghancurkan hidpu seorang Kim Jaejoong dalam sekali hempas. ketahuan pacaran mungkin hal yang biasa, namun ketahuan pacaran dengan pewaris tunggal yang memiliki banyak kekayaan dan dipandang oleh seluruh negri dan dengan jenis kelamin yang sama bukanlah hal yang biasa bagi mata masyarakat.
Dicap sebagai seorang penggoda, dicacimaki oleh publik bahkan tidak dianggap oleh orang tuanya sendiri. Hati anak mana yang tidak sakit diperlakukan seperti itu. Namun mengapa hanya Jaejoong yang disalahkan? Bahkan kekasihnya sendiri yang mengaku mencintainya hanya diam dan tidak berbuat apapun untuk membelanya, publik seakan diam untuk tidak mengomentari kekasihnya dan semua hanya berdampak pada lelaki cantik yang tidak seburuk itu. hhh sudahlah, yang lalu biarlah terbawa angin, kini Jaejoong sudah hidup dengan nyaman, meskipun susah dia masih memiliki banyak orang yang mencintainya.
Jaejoong menghapuskan semua pikiran masa lalunya, mencoba untuk terlelap kembali, menenangkan dirinya untuk mempesiapkan pekerjaan yang harus dilakukannya malam nanti. berharap setelah bangun bebannya akan terangkat sedikit.
.
.
.
.
annyeong~
udah beraoa lama ga update?!
parah! parah! parahhhhh!
mian mian sibuk sekolah T.T
janji kalo udah selesai sekolahnya updatenya jadi cepet ya~
doain mau UN tahun ini T.T
Fighting!
Kamsahamnida~
review juseyo~