I Love You Ahjussi

Cast :

# Cho Kyuhyun

# Choi Siwon

# Shim Changmin

Wonkyu ~ Changkyu

.

.

"Ahjussi….hiks Ahjussi dimana?" suara seorang bocah kecil terdengar menggema disebuah rumah yang dapat dikatakan cukup besar untuk kedua orang namja yang menempatinya. Bahkan tempat ini lebih pantas disebut sebuah mansion daripada rumah.

"Ahjussi…..Kyunnie takut…hiks" kembali bocah kecil dengan surai brunette sedikit ikalnya itu berteriak. Suaranya bergetar diringi dengan isakan yang tak kunjung henti. Saat ini ia tengah berada di atas tempat tidur besar –miliknya dan Siwon. Bocah kecil bernama lengkap Cho Kyuhyun itu menggigit bibir bawahnya keras. Takut? ya ia takut. Ia sangat takut gelap. Ditambah lagi suara petir dan suara rintikan hujan yang menghantam tanah dengan kasar.

Kyuhyun tidak suka petir. Begitupun hujan. Ia benci hujan. Karena menurutnya hujan hanya mengingatkannya pada penderitaan.

Saat dimana hujan turun dengan derasnya, Ibunya pergi meninggalkannya.

"Ahjussi! Hiiikksss….."

Suara derap langkah kaki yang begitu cepat terdengar. Mengalahkan suara petir yang berkumandang.

Lelaki itu. Namja dengan balutan piyama berwarna putih gading terlihat menarik napas dalam. Dibukanya pintu kamar dihadapannya dengan tergesa.

"Kyunnie~ kau tidak apa-apa?" tanyanya seraya melangkahkan kakinya cepat menuju tempat tidur. Tempat dimana Kyuhyun, bocah kecil dengan surai brunette berantakannya itu berada.

"Ahjussi." Kyuhyun menghamburkan tubuhnya ke dalam pelukan Siwon –namja dengan balutan piyama gading. Memeluknya dengan erat.

"Maafkan Ahjussi ne?" ucap Siwon seraya mengelus lembut punggung Kyuhyun yang berbalut piyama dengan motif Pikachu dengan background biru muda.

"Ahjussi darimana? Hiks, Kyunnie takut T_T" jawabnya seraya mengeratkan pelukannya. Peluh mengalir di kedua sisi pelipisnya. Menandakan ia benar-benar merasakan ketakutan luar biasa.

"Ahjussi ke dapur untuk membuatkan Kyunnie susu. Hanya takut Kyunnie terbangun malam-malam dan menangis karena mati lampu dan hujan."

Bukannya diam, Kyuhyun semakin mengeraskan suara tangisannya.

"Hey, mengapa masih menangis huh?"

"Kyu…..Kyunnie tidak butuh susu! Kyunnie tidak butuh apapun saat hujan dan gelap. Yang Kyunnie butuhkan hanya Ahjussi. Hiksss… jangan pernah tinggalin Kyunnie lagi. kyunnie takut….hiks"

DEG

Lagi dan lagi. Berulangkali bocah itu membuat pipi Siwon bersemu merah. Lama kelamaan mungkin pipi itu akan terbakar mengingat seberapa seringnya ia bersemu merah.

"N—ne…Ahjussi janji gak akan ninggalin Kyunnie lagi."

Kyuhyun menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher Siwon. Membuat Siwon susah payah menyembunyikan suara jantungnya yang berdetak begitu cepat.

"Gomawo… saranghae Ahjussi"

.

.

Seperti biasa, seperti hari-hari sebelumnya, di sinilah Siwon. Setiap jam 5 sore, namja dengan lesung pipi indahnya itu selalu siap sedia berdiri di samping mobil Audi hitam —di parkiran perusahaan Sendbill, tempat Kyuhyun bekerja. Kaus biru yang membalut tubuh atletisnya dan celana jeans yang dikenakannya membuatnya semakin terlihat tampan. Dan ….. lebih muda. Hey, casual sekali? Bukankah Siwon juga bekerja? Tentu saja Siwon juga bekerja. Di perusahaan milik Keluarga Besarnya "Hyundai Corps" namun ia selalu menyediakan pakaian ganti di dalam mobilnya. Dan jangan lupakan ia yang selalu ijin pulang 1 jam sebelum jadwal pulang yang ditetapkan. Hanya agar dirinya tidak telat menjemput Kyuhyun. Hey, ayolah, bukankah ia pewaris perusahaan. Tidak salah bukan?

Sesekali ia melirik ke arah jam tangan yang dikenakannya, sudah jam 5 lewat 17. Namun Kyuhyun sama sekali belum menampakkan batang hidungnya.

Ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat, sesekali ia bersiul pelan guna mengurangi rasa bosan yang melandanya. Senyum simpul terpahat jelas di bibir jokernya kala sosok yang dinantinya nampak berjalan mendekatinya. Senyuman indah itu perlahan memudar terganti dengan kernyitan alis kala melihat Kyuhyun yang tengah berjalan dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya,

"Kyunnie kau kenapa?" tanya Siwon sesaat setelah Kyuhyun berada di hadapannya.

Tanpa menjawab pertanyaan Siwon, Kyuhyun segera merengkuh tubuh namja yang berpostur lebih tinggi darinya itu. Ia menenggelamkan kepalanya pada dada bidang Siwon. Dada bidang Siwon adalah tempat yang sangat tepat untuknya mencari sebuah kenyamanan. Selalu saja, setiap ada masalah, Kyuhyun selalu memeluk Siwon, karena pelukan yang diberikan oleh namja yang terpaut 8 tahun di atasnya itu selalu terasa hangat dan menenangkan.

"Kyu kau kenapa? Siapa yang sudah membuatmu menangis seperti ini, eoh?" tanya Siwon seraya mengelus lembut punggung Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng lemah.

"Biarkan seperti ini dulu ne Ahjussi~ Jangan lepaskan pelukan ini! Aku sangat membutuhkannya." Mata itupun terkatup merasakan kehangatan yang teramat sangat.

.

.

"Ahjussi, peluk aku!"

"Mwo? Kyunnie kenapa?"

"Peluk aku! Kyunnie mau menangis!"

"Siapa yang berani membuat Kyunnie menangis?"

"Kyunnie mohon jangan bertanya! Kyunnie hanya butuh pelukan!"

"I—ya kemarilah!"

"Gomawo~ saranghae Ahjussi".

.

.

"Ahjussi mau kemana?" tanya Kyuhyun seraya menggenggam erat tangan Siwon, seolah tak mengijinkan Siwon untuk beranjak sedikitpun dari sisinya. Saat ini mereka sedang berada di atas ranjang Kyuhyun. Wait, ranjang Kyuhyun? Bukankah mereka tidur di ranjang yang sama? Ya benar, namun itu dulu. Sebelum Kyuhyun menginjak umur 17 tahun. Siwon memutuskan untuk pindah ke kamar sebelah.

Mengapa? Karena ia sama sekali tak ingin Kyuhyun membuatnya khilap dengan tidur bersamanya. Siwon mencintai Kyuhyun dengan sepenuh hatinya, dan Hell! Semua orang juga tahu itu. Namun Kyuhyun? Ia sama sekali tak pernah menyadarinya. Baginya, Choi Siwon tetaplah seorang Choi Siwon. Ahjussi yang selalu menjaganya. Berada disisinya. Melindunginya. Hey, bukankah Kyuhyun kesal terhadap Changmin yang sama sekali tak peka terhadap perasaannya? Lalu bagaimana dengan dirinya sendiri yang juga tak peka terhadap perasaan Siwon? Bahkan sudah bertahun-tahun lamanya.

Seperti biasa, sebelum tidur, Kyuhyun dan Siwon sama-sama saling menumpahkan segala keluh kesah masing-masing dan saling memberi solusi.

"Aku hanya ingin mengambil air minum untukmu Kyu~" Ucap Siwon lembut, kemudian tersenyum. Menghasilkan dimple smile istimewa yang dapat menjadi obat tersendiri bagi Kyuhyun jika sedang merasa kalut seperti ini.

"Kyunnie tidak haus, tetaplah di sini!" Pinta Kyuhyun dengan nada semanja mungkin, membuat Siwon semakin tak tega meninggalkannya. Siwonpun mengurungkan niatnya, kemudian kembali merebahkan tubuhnya di samping Kyuhyun.

"Sebenarnya ada apa Kyunnie? Ceritalah pada Ahjussi! Kau tahu kan Ahjussi pendengar yang baik?"

Kyuhyun kembali mendekatkan tubuhnya pada tubuh Siwon, kemudian mengalungkan tangannya ke atas perut Siwon. Kepalanya direbahkan di atas dada bidang Siwon yang selalu terasa nyaman baginya.

"Tadi Changmin bertanya padaku." Jelas Kyuhyun membuka sesi perbincangan keluh kesahnya pada Siwon. Siwon menautkan kedua alisnya, "Changmin? Kenapa lagi dengannya Kyu?"

"Dia bertanya mengapa aku berubah menjadi dingin dengannya. Apa dia tidak pernah sadar? kedekatannya dengan Victoria si karyawan baru itu sungguh membuatku muak." Tukas Kyuhyun dengan bibir yang dikerucutkan sebal.

"Apa kau juga tidak sadar, besarmya cintamu pada Changminpun membuatku muak"

Tangan Siwon terulur, mengelus lembut helaian surai brunette Kyuhyun. Hatinya sakit. Tentu saja, namun ia berusaha menutupi perasaannya. "Mengapa Kyunnie tidak jujur saja dengan perasaanmu padanya?"

"Kyunnie sudah sering kali memberinya sinyal kalau Kyunnie menyukainya, tapi dia benar-benar tidak peka." Kyuhyun menghela napas pelan. Kepalanya sedikit digesekkan di atas dada bidang Siwon, membuat Siwon harus menahan gejolak hasratnya sekuat mungkin.

"Aku juga sering memberimu sinyal kalau aku menyukaimu! Ani, mencintaimu. Namun tetap saja kau tidak peka"

Ya seperti inilah Siwon, hanya bisa menjadi sebuah boneka bagi Kyuhyun, boneka yang selalu mendengar keluh kesahnya, boneka yang dengan sangat rela membiarkan tubuhnya menjadi topangan hangat bagi Kyuhyun.

"Apakah Kyunnie sangat mencintai Changmin?" Siwon mencoba bertanya sembari mengendus aroma pucuk kepala Kyuhyun. Aroma strawberry yang selalu ia rindukan. Aroma yang selalu memberinya kehangatan.

Kyuhyun mengangguk, "Ne, dia itu luar biasa, sungguh sangat mengagumkan. Dia baik dan bahkan hampir tak pernah marah. Wajahnya tampan seperti sosok pria tampan di manga Jepang. Ia sangat bertanggung jawab terhadap apapun yang ia kerjakan." Jelas Kyuhyun panjang lebar.

DEG!

"Lalu bagaimana denganku? Bukankah aku juga tak pernah sekalipun memarahimu?"

Penjelasan yang baru saja dilontarkan Kyuhyun layaknya sebuah hantaran listrik bertegangan jutaan volt bagi Siwon. Hatinya perih, sakit, terluka dan entah kata apa lagi yang mampu mendeskripsikan perasaannya. Hey, kurang apa lagi seorang Choi Siwon? Bukankah ia juga baik? Bukankah ia jauh lebih tampan? Bukankah wajahnya juga dapat dikatakan mirip dengan tokoh manga jepang? Bahkan lebih keren dari itu. Dan bukankah Kyuhyun juga yang pernah mengatakan dirinya tampan? Ia juga selalu sabar dan tak pernah marah? Bukankah Siwon juga orang yang bertanggung jawab?

"Sesempurna itukah dia Kyu?" tersirat nada kekecewaan didalam pertanyaan yang Siwon lontarkan. Namun yah, Kyuhyun sama sekali tidak peka.

Kyuhyun mengangguk, "Hmm"

"Bagaimana denganku?"

Pertanyaan Siwon sontak membuat Kyuhyun melepaskan rengkuhannya. Kedua manik indah Kyuhyun menatap Siwon dengan heran, "Maksudmu?"

"Apa aku kurang baik? Apa aku kurang tampan?" tanya Siwon dengan tatapan mata sendu. Kyuhyun mengulum senyum, "Kau itu Ahjussi yang sangaaaaatttt baik, juga sangaaaaatttt tampan! Aku yakin Ahjussi akan menemukan pasangan yang cantik dan baik hati juga." Ujar Kyuhyun santai seraya mengacak lembut surai Siwon.

"Bagaimana kalau aku gay sepertimu?"

"Ah~ tentu saja aku akan berdoa semoga kau mendapat uke yang manis sepertiku!" ucapnya bangga.

"Lantas mengapa bukan kau saja yang menjadi ukeku?"

Kyuhyun hanya membalasnya dengan kekehan pelan. Seolah menganggap apa yang Siwon tanyakan hanyalah bualan belaka.

"Lalu, apa kau mencintaiku?" kali ini pandangan Siwon sungguh menyiratkan ketulusan yang teramat sangat, berharap Kyuhyun dapat sedikit saja peka terhadap perasaannya.

Kyuhyun terdiam sejenak, kemudian kembali mengulum senyum, "Tentu saja Kyunnie mencintai Ahjussi~ kau orang paling berharga dalam hidupku!" Kyuhyun mencubit pipi Siwon gemas, membuat Siwon meringis pelan. Hati Siwon kembali berdenyut sakit. Ahjussi? Ya, hanya sebatas seorang 'Ahjussi' . Mungkin sampai kapanpun anggapan Kyuhyun terhadapnya tak akan pernah berubah. Hanya sebatas "Ahjussi". Ya, Ahjussi yang menyelamatkannya. Menjaganya. Melindunginya. Bahkan Siwon ngotot tetap mempertahankan Kyuhyun untuk tinggal bersamanya, saat orangtuanya menyadari kehadiran sosok bocah kecil tersebut di rumah yang Siwon huni sendirian.

Kyuhyun kembali merapatkan tubuhnya pada tubuh Siwon. Merasakan kehangatan yang teramat sangat dalam dekapan namja dengan dimple smile indahnya itu. "Gomawo Ahjussi~." Lirihnya pelan.

"Untuk apa?"

"Karena telah menjadi Ahjussi Kyunnie yang sangat setia. Saranghae Ahjussi~ Saranghae"

Dengan sekuat tenaga, Siwon berjuang menahan perasaan terlukanya. Menekankan egonya, dan kembali berakting baik layaknya seorang Ahjussi yang baik bagi 'Kyuhyunnya'. "Nado Saranghae Kyunnie"

"Saranghae~ with all of my heart Kyunnie….."

Seulas senyum simpul kembali terukir di bibir cherry milik Kyuhyun, "Tidurlah di sini! Temani Kyunnie tidur yaa?"

.

.

.

I Love You Ahjussi

.

Malam ini adalah malam spesial bagi Siwon. Karena tepat beberapa jam lagi, usianya akan bertambah seiring bergantinya hari. Dengan balutan jaket tebal dan syal berwarna hitam yang melilit lehernya, Siwon berdiri gagah di dekat salah satu tiang lampu yang berjejer indah mengelilingi sebuah taman indah yang terletak di tengah kota Seoul, tempat romantis bagi kalangan muda-mudi yang tengah merajut kasih di Korea. Banyak pasangan muda-mudi hingga pasangan tua renta yang hilir mudik di daerah ini, semarak ingin menikmati indahnya kota Seoul di malam hari. Menikmati masa indah mereka memadu kasih, saling memberi cinta.

Siwon tersenyum kecil kala mengingat janji yang telah dibuatnya dengan Kyuhyun setahun sebelumnya. Ya, Kyuhyun berjanji akan merayakan pergantian tahun bagi Siwon di sini, disebuah taman indah tempat pertama kali mereka bertemu. Walau tak dipungkiri, ada kecemasan tersendiri yang melandanya, karena belakangan ini, Kyuhyun nampak terlalu sibuk dengan dunianya. Bahkan sudah seminggu belakangan ini, Kyuhyun menolak jika Siwon ingin menjemputnya di kantor. Namun Siwon yakin, sesibuk apapun Kyuhyun, ia tak mungkin akan melupakan hari istimewa ini.

Sesekali ia melirik jam yang melingkar indah di tangan kirinya. Sudah pukul 09.15 KST. Itu berarti sudah 2 jam lebih ia menunggu di sini. Kepulan asap dingin yang keluar dari mulutnya terlihat sangat jelas kala ia menghembuskan napas. Tangannya ia masukkan ke dalam kantung jaketnya. Berulang kali ia mengusap-usap telapak tangannya, guna memberinya sedikit kehangatan, karena memang di Korea sudah memasuki musim dingin saat ini.

Waktupun berlalu begitu cepat. Suasana dingin yang teramat sangat seketika menyergapnya kala manik obsidiannya membuka sebuah pesan dari ponselnya yang bergetar sebelumnya,

From : Lovely Kyunnie

Ahjussi, kau sedang apa? Kau tahu? Saat ini Changmin mengajakku ikut dalam jamuan makan malam di rumahnya. Hari ini dia menyatakan cintanya padaku dan langsung mengenalkanku pada orangtuanya. Eotte? Haaah, aku senang sekali Ahjussi. Kau tahu? Ini adalah hari terindah untukku! Ah ya, kau jangan lupa makan yaa! Tidurlah, di luar sangat dingin. Saranghae ^^.

Seketika liquid bening berhasil meluncur bebas dari pelupuk mata Siwon kala maniknya selesai membaca deretan kalimat terakhir yang disampaikan Kyuhyun. Kyuhyun lupa, ya bahkan Kyuhyun lupa hari istimewanya. Kyuhyun lupa dengan janjinya. Bahkan Kyuhyun mulai melupakan keberadaannya.

Hatinya teriris sakit, sungguh sangat sakit. Rasa dingin yang kian amat sangat menyergap tubuh Siwon. Tangannya gemetar. Tubuhnya seketika merosot jatuh ke atas tanah beralaskan aspal. Kepalanya ia senderkan pada tiang lampu taman yang sedari tadi menjadi tempatnya menunggu Kyuhyun. Dengan tangan yang masih bergetar, ia mulai membalas pesan Kyuhyun. Biar bagaimanapun ia tak pernah mengabaikan pesan yang diberikan Kyuhyun.

To : Lovely Kyunnie

Whoah, aku turut bahagia Kyu! Bersenang-senanglah!

Siwon menghela napas dalam, ya mungkin ini akhir dari penantian cintanya pada Kyuhyun. Akhir dari tugasnya menjaga dan melindungi Kyuhyun. Akhir dari segalanya. Kyuhyunnya kini sudah menemukan tambatan hati yang selama ini ia idam-idamkan.

From : Lovely Kyunnie

^^ kau dimana? Jangan keluar rumah! Di luar dingin. Tidurlah! Mimpi indah yaa!

Siwon hanya mampu membaca pesan yang dikirimkan Kyuhyun, tubuhnya sudah lemas. Ini sudah jam 11 lewat, hampir jam 12. Dan suasana di sekitar taman kian lama semakin sepi. Tubuhnya menggigil, selain karena udara dingin yang menusuk, juga karena hatinya yang tertoreh perih. Perlahan Siwon mengatupkan matanya, dengan bibir jokernya yang terlihat memucat, ia hanya mampu bersender pada tiang lampu jalanan.

.

.

.

"Gomawo Changmin~ ah, aku jadi merepotkanmu!" Ucap Kyuhyun lembut pada Changmin yang telah mengantarkannya pulang ke rumah. Saat ini mereka sedang berada di depan pintu rumah Kyuhyun –dan Siwon.

"Aku yang seharusnya berterima kasih Kyunnie~ aku rasa orang tuaku sangat menyukaimu!"

Kyuhyun mengulum senyum, "Benarkah? Aku harap seperti itu."

"Hmm, baiklah aku pulang dulu ne? Kau langsung tidur! Masuklah, ini sudah malam."

"Ah ya? jam berapa ini?"

Changmin melirik jam tangannya sekilas, "Hampir jam 12 malam."

"Baiklah, apa kau tak mau mampir dulu?" tawar Kyuhyun yang segera dibalas gelengan lemah oleh Changmin, "Tidak usah! Ini sudah malam. Masuklah!"

Kyuhyun mengangguk, "Ne, hati-hati di jalan yaa?"

Kyuhyunpun memasuki rumahnya yang sudah dalam keadaan lampu menyala. Sudah pasti Siwon yang melakukannya. Ya dilakukan Siwon sebelum ia pergi ke taman.

"Dia sudah tidur belum ya? Apa aku ketuk saja pintunya? Ah,ini sudah malam, tidak mungkin jika dia belum tidur." Monolognya saat tubuhnya tepat berada di depan kamar Siwon. Kemudian kembali melangkahkan kakinya memasuki kamarnya. Melempar tasnya asal ke arah sofa samping tempat tidurnya. Lalu beranjak merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Sesekali ia tersenyum simpul mengingat kejadian yang baru saja di alaminya.

Pandangannya teralih ke atas meja nakas. Ada sebuah gelas berisi air putih dengan tutup di atasnya. "Pasti dia lagi yang menyiapkannya."

Oh sudah tentu. Choi Siwon selalu menyiapkan segalanya untukmu Kyu.

Kemudian Kyuhyun bangkit, lalu mengambil gelas itu dan meminumnya. Alisnya mengernyit kala maniknya melihat ada secarik kertas di atas nakas. Dengan segera iapun mengambilnya, kemudian membacanya.

Kyunnie~ apa kau sudah pulang? Hihihi, kalau sudah pulang, jangan lupakan janjimu ya Kyu! Aku menunggumu di tempat yang sudah kau janjikan dulu. Beberapa jam lagi umurku sudah 32 tahun. Boleh aku minta 1 kado darimu? Bisakah kau menganggapku sebagai seorang pria? Seorang pria yang benar-benar mencintaimu. Menjagamu dan melindungimu. Yang merelakan seluruh waktu di hidupnya untuk bersamamu. Menemanimu. Jangan anggap aku hanya sebagai seorang Ahjussi! Apakah aku setua itu dimatamu? Apakah aku tak pantas di anggap sebagai seorang pria yang mencintaimu? Aku akan menunggumu sampai kau datang! Aku harap kau tidak melupakannya. Saranghae Kyunnie~

With Love

Siwonnie

Tes!

Air mata dengan begitu saja meluncur dari pelupuk manik indahnya. Kertas yang ia genggam, jatuh begitu saja. Tubuhnya serasa lemas. Jantungnya berdegup kencang. Bagaimana ia bisa melupakan hari yang teramat sangat istimewa bagi Siwon? Bagaimana bisa ia melupakan Siwon yang selama 14 tahun telah merelakan waktu berharganya hanya demi seorang namja kecil yang baru saja dikenalnya? Dengan air mata yang terus mengalir, Kyuhyun melangkah, tanpa perduli dengan kaos tipis yang masih dikenakannya, ia berlari keluar rumah. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam, dan tidak mungkin masih ada kendaraan umum yang masih berlalu lalang.

Itu berarti tak ada cara lain selain berlari menyusuri jalan menuju taman yang dimaksud Siwon. Ya, Kyuhyun ingat, amat sangat ingat, taman itu adalah tempat yang pernah dijanjikannya dulu untuk merayakan ulang tahun Siwon tahun ini. Jarak dari rumahnya ke taman tersebut tak dapat dikatakan dekat, namun dengan sekuat tenaga ia berlari. Tak peduli dengan udara dingin yang menyergapnya. Tak peduli dengan kondisi tubuhnya yang lemah. Yang ada dipikirannya kini hanya 1, Siwon.

Choi Siwon.

Beberapa kali ia terjatuh, tersandung beberapa benda yang menghalangi langkahnya. Namun tak sedikitpun menyulutkan niatnya untuk terus berlari dan berlari.

'Ahjussi, maafkan aku!' batinnya.

15 menitpun berlalu dan di sinilah dia. Di depan sebuah taman indah yang dikelilingi berbagai lampu taman. Berulang kali ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat sembari mengatur napasnya yang tersengal . Berusaha mencari sosok yang dicarinya. Sesekali ia menggigit-gigit kecil kuku jemarinya. Tubuhnya menggigil saat ini. Dingin, sungguh sangat dingin. Apalagi ia hanya mengenakan kaos tipis.

Namun hatinya lebih menggigil saat tahu Siwon masih menunggunya di tempat seperti ini. Ini sudah lewat tengah malam dan benar-benar sudah sangat sepi. Kyuhyun kembali melangkahkan kakinya, berlari menelusuri jalan sekitar taman. Langkahnya terhenti kala maniknya membidik seorang namja dengan balutan jaket serta syal yang melilit lehernya tengah duduk terkulai menyenderkan tubuhnya di sebuah tiang lampu jalan dengan mata yang terkatup.

Kyuhyun kini berjalan dengan sangat hati-hati. Air mata tak henti-hentinya mengalir deras dari kedua pelupuk matanya,

"Ahjussi!"

Kemudian kembali berlari dan merengkuh sosok yang tengah tertidur itu. "Ahjussi! Hikkss… Mianhae~.. mianhae Ahjussi~" Lirih Kyuhyun seraya merengkuh tubuh namja di hadapannya erat. Sungguh amat sangat kentara bahwa tubuh namja di hadapannya itu tengah bergetar hebat.

Kyuhyun menggerakkan tangannya, menyentuh pipi Siwon , "Astaga, ini panas sekali!"

Guratan khawatir yang sangat jelas sungguh amat kentara dari raut wajah Kyuhyun. Melihat wajah Siwon yang memerah dan suhu tubuhnya yang berada di atas suhu normal. Berulang kali Kyuhyun mencoba membangunkan Siwon, menepuk-nepuk kecil pipi namja berlesung pipi itu. Namun hasilnya Nihil.

Siwon masih tetap tak bergeming. Berulang kali juga Kyuhyun mengecup-ngecup lembut wajah merah Siwon. Berusaha menyalurkan kehangatan dari setiap kecupannya. "Bertahanlah." Ucap Kyuhyun sesaat sebelum ia berusaha membangunkan tubuh Siwon.

Kyuhyun mengalungkan tangan kiri Siwon pada lehernya, kemudian memapahnya. Dengan sekuat tenaga Kyuhyun berusaha berjalan dengan memapah tubuh Siwon yang jauh lebih tinggi daripada dirinya. Meski dengan langkah yang terseok, ia tetap berusaha memapah Siwon. Memorinya berputar mengingat kejadian dimana Siwon selalu menggendongnya, memapahnya saat ia sedang sakit. Bahkan saat itu Siwonpun juga sedang sakit, namun Siwon tak pernah mengeluh. Bahkan ia mampu menggendong tubuhnya yang kala itu dapat dibilang 'sudah berat'.

Dan kini, Kyuhyun juga tak ingin kalah, dengan sisa tenaga yang ia punya, ia membawa Siwon ke arah sebuah pos kecil dekat taman. Mencoba mencari kehangatan di dalam sana. Karena memang suasana di luar sangat dingin.

"SHIT!" Umpat Kyuhyun kasar saat pintu masuk pos kecil sudah dikunci oleh penjaga. "Bagaimana ini?" Kyuhyun kembali berjalan –masih memapah tubuh Siwon menuju ke sebuah kolong perosotan kecil yang terletak di tengah taman. Kyuhyunpun segera meletakkan tubuh Siwon di pinggir perosotan –dibawah kolong perosotan tersebut. Keringat dingin mengalir dari pelipisnya. Dengan segera ia melepas jaket yang dipakai Siwon, kemudian melepas kaus yang dikenakannya.

Sebuah pemandangan indah sungguh terpampang jelas di hadapannya. Berulang kali Kyuhyun menelan ludahnya guna menetralisir perasaannya. Dengan segera ia peluk tubuh bagian atas Siwon –yang sudah terbuka—. Mengapa Kyuhyun melakukan hal seperti itu? Karena sentuhan dari kulit manusia berupa pelukan itu sangat ampuh mengusir rasa dingin. Karena hawa panas tubuh manusia akan menguar saat tubuh mereka saling tertaut satu sama lain. Tidak lupa, iapun menyampirkan jaket Siwon ke tubuh mereka berdua. Kyuhyun menyibak sedikit poni Siwon, matanya sedikit membulat, "Ahjussi memang sangat tampan." Ucapnya tanpa sadar.

Ya, sebenarnya bukan hanya saat ini saja ia mengakui ketampanan seorang Choi Siwon.

"Kyunnie~"

"Kyunnnie jangan pergi! Aku mohon Kyu… Jangan pergi!" Igau Siwon yang sontak membuat Kyuhyun berjingit kaget.

"Aku tak akan pergi kemana-mana Ahjussi~" Ucap Kyuhyun lembut sembari mengeratkan pelukannya pada tubuh namja berdimple smile indah tiu.

"Kyunnie, aku mencintaimu…Aku mencintaimu…ya, Ahjussi mencintaimu"

DEG!

"Kyunnie, saranghae~ jangan bersama Changmin! Aku cemburu.. Kyu aku sakiitt…Kyu akku saakkiitt.. aku sakiiiit Kyu." Racauan Siwon semakin tak jelas, membuat hati Kyuhyun berdenyut sakit.

"Tetaplah di sisiku. Jangan meninggalkanku seperti ini. Aku takut kehilanganmu… Kyunnie" Kyuhyun kembali mendongak, melihat wajah Siwon yang tengah meracau. Alisnya mengernyit kala melihat air mata kian mengalir begitu saja di kedua pipi Siwon.

"Ahjussi kau menangis?"

"Sakiiiiit Kyu….saakkkiiit…jangan pergi,,,aku mohooonnn… Kyunnieeeeeee!"

DEG!

Entah apa yang dirasakannya kini, yang jelas jantung Kyuhyun sungguh berdegup luar biasa hebatnya. Aliran darahnya mengalir dengan begitu cepat. 14 tahun bukanlah waktu yang singkat, namun baru kali ini Kyuhyun menyadari suatu hal. Siwonlah yang selalu ada dalam setiap kakinya melangkah. Siwon selalu hadir dalam setiap kesenangan maupun kekalutannya. Siwon selalu meminjamkan dadanya untuk menjadi tempat sandarannya. Siwon selalu memberikan pelukan hangatnya saat Kyuhyun membutuhkannya. Dan kini bahkan Siwon meracau tak jelas menyebut namanya. Sebegitu pentingnyakah dirinya dalam hidup Siwon?

Dan saat ini Kyuhyun menyadari jika dia pun "mencintainya"

Cinta? Ya cinta seorang namja terhadap pasangannya. Mungkin cinta ini datang terlambat? Atau mungkin cinta ini telah hadir tanpa Kyuhyun sadari? Kyuhyun tak mengerti. Yang ia tahu, ia juga tak mau kehilangan sosok Siwon di hidupnya.

"Kyunnie tak akan pernah meninggalkanmu Ahjussi! Kyu janji!"

Kyuhyun merogoh saku kecil di celana panjang yang dikenakannya, mengambil ponsel berwarna silver miliknya, kemudian mengetikkan beberapa kalimat di atas ponselnya

To : Changminnie

"Chwang, mianhae~ aku rasa hubungan ini cukup sampai di sini saja. Aku bukanlah orang yang tepat untukmu. Maafkan aku."

Kemudian tersenyum kecil, lalu melemparkan ponselnya ke sembarang arah. Ditatapnya wajah Siwon yang tampak pucat. Kemudian beranjak mengecup tiap senti wajah namja dengan senyuman menawan itu. Mulai dari alis, hidung, pipi, dagu, hingga bibir jokernya. Hanya sebatas kecupan hangat yang disampaikan dengan perasaan tulus.

Tak lama kemudian, kecupan itu beranjak semakin ke bawah, ke arah leher jenjang Siwon, mengelilingi sekitar leher. Dan berlanjut semakin ke bawah, ke dada bidang Siwon. Dada yang selama ini selalu digunakannya untuk tempat bersandar. Dada yang selalu setia menjadi pelipur laranya. Sungguh ia baru menyadari bahwa kehadiran Siwon begitu sangat berarti bagi hidupnya. Dan mulai saat ini, Kyuhyun bertekad, tak akan pernah menyia-nyiakan kehadiran Siwon dalam hidupnya. Persetan dengan perbedaan umur. Toh, Siwon hanya lebih dulu lahir 8 tahun sebelumnya. Persetan dengan perbedaan status. Cinta adalah penguasa dari itu semua. Tak akan pernah ada yang dapat mengalahkan cinta. Dengan sangat perlahan Kyuhyun mengecup dada hangat Siwon.

Hingga pada akhirnya…..

"Kyu….Kyunnie, a—apa yang kau lakukan?"

"Eh…..?"

DEG! DEG! DEG!

"MENGAPA KAU TERBANGUN DISAAT YANG TIDAK TE...?"

Sebelum Kyuhyun melanjutkan kalimat yang dilontarkannya, Siwon mengunci bibir plum milik namja bersurai brunette itu dengan bibir joker miliknya. Kedua mata Kyuhyun membulat, Tubuhnya terasa tegang. Dengan amat sangat lembut, Siwon menyesap bibir Kyuhyun. Menyalurkan kasih sayang dan rasa cinta luar biasa yang selama ini ia pendam. Kyuhyun masih terlihat kikuk ditempatnya. Ia akui, ciuman ini terasa lembut, terasa...hangat. Perlahan iapun menutup kedua manik indahnya dan merasakan betapa nikmatnya ciuman yang diberikan Siwon. Iapun membalas ciuman Siwon tak kalah lembut. Saling memagut satu sama lain. Berlanjut ke permainan lidah didalam rongga mulut Kyuhyun.

Kyuhyun tak bisa menahan hasratnya. Iapun menarik pelan surai hitam Siwon. Pertanda ia sangat menikmati ciumannya. Siwon berseringai ditengah ciuman mereka. Kemudian melepaskan ciumannya. Membuat kilatan rasa kecewa terpancar dari kedua manik Kyuhyun.

"Sekarang, lanjutkanlah!" ucap Siwon membuat Kyuhyun mengernyitkan alisnya.

"Lanjutkan? me-melanjutkan apa?"

"Aktivitasmu sebelumnya!" jawab Siwon -sambil berseringai kecil.

Kyuhyun tampak berpikir.

Aktivitas sebelumnya?

Hening.

"Ayolah Kyu, aku kedinginan."

Mata Kyuhyun membulat. Mengingat aktivitas apa yang sebelumnya ia lakukan. Semburat merah perlahan menjalar di kedua pipinya. Bukankah dia barusan...Emmm...Menciumi...dada telanjang Siwon?

SHIT! AKU PASTI SUDAH GILA

"Kyuuuuuu~"

"Aaarrggghh Nooooooo, AHJUSSI!

"Kyuuuuuuu~"

"AKU LUPA APA YANG TADI AKU LAKUKAN!"

"Kalau begitu aku akan mengingatkanmu, tadi kau..."

"NOOOO! STOP! AYO KITA PULANG!" Kyuhyun terlihat frustasi. Ia akui, sungguh apa yang tadi ia lakukan benar-benar diluar kuasanya. Ia tak sadar. Ia benar-benar hanya menuruti perasaannya. Tanpa tahu apa maksud dari -mencium dada telanjang Siwon- yang sempat ia lakukan.

"Oh, jadi kau mau melakukannya dirumah? Baiklah~"

"AAAAAA BUKAN BEGITU MAKSUDKU! MENGAPA KAU PERVERT SEPERTI INI."

"Aku bahkan lebih pervert dari yang kau bayangkan, babe" ucap Siwon seduktif. Membuat bulu roma Kyuhyun berdiri tegak.

"MWOOO?"

"Ayo, kita lanjutkan di rumah Kyu!"

"NO! CHOI SIWON AHJUSSI I HATE Y..."

Kembali Siwon mengunci mulut Kyuhyun yang terus saja berteriak.

Well malam ini akan menjadi malam yang sangat panjang.

..

Kubahagia~

Kau telah terlahir ke dunia~
dan kau adaa…

Di antar miliyaran manusia…

Dan aku bisa dengan radarku..

Menemukanmu~

.

.

END!

Well, there r no sad ending in my fanfictions, if you notice that ^^

A/N : Semua rencananya berubah, oke maaf ya~ aku bikin jadi hanya 2shots ^^ dan mungkin alurnya tergesa-gesa? No? Singkat? Hm gak juga sih, hehe ^^. Aku hanya tidak ingin mempunyai banyak hutang, karena setelah ini cher mau hiatus *lagi*. Mungkin gak lama, atau mungkin juga lama. Masih belum tahu, tapi yang jelas cher akan usahain ngelanjutin ff "a regret" for u all readers.

Big thanks to : JeremmyKim, KinOCean, Shin SiHyun, Dew90, Indrhy wonkyu, lee minji elf, Desviana407, SujuELF, Wonhaesung Love, Cuttiekyu, evilkyu, guest, vira, soyanayunita1, mifta cinya, diya1013, miszshanty05, kyuu324, augesteca, deraelf, MingKyuMingKyu, aryani gamekyu, jongindo, ChoChoi, Ryupyo

Thanks for all ur reviews ^^

See you,

(^_^)/