Disclamer: Naruto x Kuroko no Basuke.

Naruto&Kuroko no Basuke: Romance and Basketball.

Raiting: T

Pairing: [Naruto x Hinata]

Genre: Adventure, Sport, Romance, Friendship.

Warning: Gaje, Abal, Typo

.

Summary: Sebuah rumor tentang pemain Kiseki no Sedai yang beredebar, anggota bayangan Six Player, tapi dibalik itu tidak ada yang pernah tau selain pemain Kiseki no Sedai sendiri, Seven Player Kiseki no Sedai. Pemain yang menghilang dari SMP Teikou selama 1 Tahun, setelah memenangkan pertandingan kejuaraan SMP. Dan sekarang dia kembali, kembali untuk menghancur-kan Kiseki no Sedai.

.

Chapter 8: Seirin VS Shutoku

.

"Jujur saja, kurasa hanya sedikit yang percaya Seirin akan berhasil sampai kebabak final. Kekalahan Raja Utara, membuat kedudukan para Raja lainnya malu. Tapi bagi kita itu bukanlah hal apa-apa. Tidak akan ada yang berubah. Entah lawan kita seekor harimau, atau kelinci, tapi ada satu yang harus seekor singa lakukan, hancurkan mereka dengan seluruh kekuatan kita, karena Seirin bukanlah Team yang lemah!" Otsubo Taisuke, pemain yang memiliki nomor punggung #4, yang merupakan Kapten Team Shutoku, serta pemain berposisi Center, memberi semangat pada rekan satu Teamnya, seperti yang dilakukan Team pada umumnya sebelum pertandingan dimulai.

"Ha'i!" Seluruh Team Shutoku membalas serentak dengan suara yang cukup keras, termasuk Midorima Shintaro, yang saat ini memakai seragam Shutoku, dengan nomor punggung #6, dan memiliki posisi yang sama seperti ketika dia SMP, Shooting Guard.

"Kuroko, Kagami, dan Uzumaki Menma, mereka bukanlah pemain yang lemah..." Midorima membetulkan letak kacamatanya yang sedikit menurun. "...tapi aku tidak akan kalah, karena Oha-asa, mengatakan, kalau Cancer berada di peringkat ke-dua saat ini." Lanjut batin Midorima.

.

"Yaah, aku capek." Hyuuga menampakan wajah lesu yang sangat kelelahan, akibat pertandingan melawan Raja Utara sebelumnya. "Dari tadi pagi aku sudah merasa tertekan. Dua pertandingan dalam satu hari, dan dua-duanya melawan Team yang disebut sebagai Raja. Dan saat beranting melawan Seiho, yang kupikirkan hanyalah, harus bermain sekali lagi setelah mengalahkan mereka." Ekpresi lesu diwajah Hyuuga berubah seketika menjadi ekpresi serius. "Tapi tinggal satu pertandingan lagi, kita akan bebas dari babak penyisihan ini, maka dari itu, kita harus menang!" Lanjutnya dengan nada menyemangati.

"Ha'i!" Balas seluruh pemain yang akan bermain diawal, termasuk Naruto, yang baru kali ini, akan dimainkan dari Qwarter awal.

.

"Berbaris!"

Baik pemain Seirin, ataupun Shutoku berjalan pelan menuju tengah lapangan, atas perintah sang wasit yang menyuruh mereka untuk melakukan salam sebelum pertandingan dimulai.

"Dia lebih tenang dari yang kupikirkan." Batin Hyuuga menatap Kagami. Hyuuga merasa Kagami tidak seperti biasanya yang akan selalu bersemangat ketika berhadapan dengan pemain yang kuat, seperti melawan Kise, atau melawan Seiho.

Hyuuga mengalihkan pandangannya pada Naruto, yang menunjukan ekpresi sangat tenang. "Tapi ekpresi dia jauh lebih berbeda dari saat pertandingan-pertandingan sebelumnya, ditambah dia memancarkan aura yang begitu mengerikan. Mungkin saat ini dia akan menjadi sosok monster yang lebih mengerikan, dari monster-monster sebelumnya." Batin Hyuuga, yang sedikit merasa tegang dengan aura yang dipancarkan Naruto.

Kuroko sama halnya dengan Hyuuga, yang memperhatikan Kagami, dan Naruto. Kuroko merasakan, Kagami memang sedikit aneh pada saat ini, tapi yang lebih aneh lagi, Naruto, tidak biasanya, dia akan berwajah setenang itu. "Dia tidak mungkin menunjukan permainan 100% kan?" batin Kuroko, dengan menatap punggung Naruto.

"Tidak aku sangka kalian akan berhasil sampai sejauh ini." Kuroko mengalihkan pandangannya, dan melihat mantan Shooter Kiseki no Sedai, yang berdiri didepannya dengan ekpresi datar. "Tapi cukup sampai disini, karena aku akan mengalahkan kalian." Lanjut Midorima.

"Aku tidak setuju dengan mu." Kuroko memejamkan matanya sesaat. "Seirin bukanlah Team yang lemah, dan bukan kau yang akan mengalahkan kami, melainkan kami akan mengalahkan mu, Midorima-kun." Ujar Kuroko datar. "Kami tidak akan kalah." Lanjutnya serius.

.

"Akankah Seirin secara ajaib akan mengalahkan dua Raja berturut-turut dalam satu hari, ataukah Shutoku berhasil mempertahankan kedudukan mereka?" Kasamatsu yang duduk dibangku penonton, dengan Kise disampingnya, menatap dua Team yang saat ini sedang berbaris dengan tenang.

.

"Baiklah, pertandingan final diblock A, antara SMA Seirin, melawan SMA Shutoku, akan segera dimulai!"

"Mohon bimbingannya!"

.

"Inilah pertandingan final."

OoOoOoO

"Eh, apa tidak apa, kau hanya memberi salam pada Kuroko-kun, bagaimana dengan Kagami, atau Uzumaki?" Tanya Takao, yang saat ini memakai seragam Shutoku dengan nomor punggung 10, serta pemain yang berposisi Ponit Guard.

Midorima memberhentikan langkahnya. "Tidak perlu." Jawabnya tenang. "Tidak ada alasan untuk ku memberi salam pada orang menyedihkan seperti dia." Ujar Midorima, dengan melirik Kagami yang menatapnya tenang. "Tapi untuk Uzumaki, aku tidak akan memberi salam padanya, karena aku tidak suka dengan dia yang meniru permainan orang yang paling ku hormari di Kiseki no Sedai." Lanjutnya dengan manatap Naruto yang juga menatapnya.

"Heh? Hanya dengan mendengar perkataan mu saja, sudah membuat darah ku mendidih, Midorima." Naruto menatap Midorima dengan seringainya. "Majulah, akan kami balas setiap tembakan Three Point mu, Midorima, bukan begitu, Kagami-san?" lanjutnya.

"Tentu saja. Aku pasti akan mengalahkan mu, mantan Shooter yang dimiliki Kiseki no Sedai, Midorima Shintaro."

.

"Prrrriittttt!"

Kagami, dan Otsube, yang memiliki posisi sebagai Center, melompat, untuk mencoba menggambil bola yang dilempar oleh wasit, sebagai tanda bahwa pertandingan telah dimulai.

Dengan ketinggan yang hanya lebih sekutar 3cm, Kagami berhasil mendapatkan bola, yang kini dia berikan pada rekan satu teamnya yang berada dibelakangnya.

Tap!

Izuki dengan sempurna berhasil mendapatkan bola yang diberikan Kagami. Tidak akan menyia-nyikan kesempatan yang diberikan Kagami, izuki dengan cepat mendribble bolanya yang ada padanya, menuju Ring Shutoku.

Izuki berhanti mendribble, ketika salah satu pemain Shutoku kini berdiri dihadapannya. "Tidak salah mereka disebut sebagai Raja. Padahal kami berenca untuk langsung menyerang, dan mencetak ang pertama." Batin Izuki, yang melihat seluruh rekannya sudah terkunci oleh pertahanan milik Shutoku.

.

"Waah, tidak ada celah." Furihata menatap tentang pemain yang sedang berlangsung. Walaupun dia tidak diturnkan dalam setiap pertandingan, tapi jangan meremehkannya, karena dia adalah pemain yang paling ahli di Seirin untuk membaca setiap situasi, tentu saja setelah ace mereka, Naruto Uzumaki.

"Cetak angka pertama! Tapi hati-hati!" Kawahara, pemain Seirin yang berambut botak, yang saat ini duduk dibangku cadangan, berteriak menyemangati. Walaupun dia duduk dibangku cadangan, tapi dia meruapakan pemain yang memiliki skill diatas rata-rata.

"Salah!" Riko dengan keras membantah perkataan Kawahara, yang saat ini terlihat bingung dengan menatapnya. "Menghadapi lawan yang kuat secara perlahan, sama saja memberi aliran permainan pada mereka." Jelas Riko tenang.

"Terlebih lagi lawan kita Shutoku, pemain yang memiliki Shooter terbaik." Ujar Hinata. "Dan untuk itu..." pandangan mata Lavender Hinata, menatap Kuroko, yang sedang dijaga oleh pemain bernomor punggung #5, dan secara ajaib, Kuroko menghilang dari tempatnya. "...kita yang akan memri salam pembuka terlebih dahulu." Lanjutnya tenang.

.

Izuki dengan cepat melemparkan bolanya, pada Kuroko yang saat ini sedang tidak dijaga. Dan dalam waktu singkat, Kuroko memberikan operan yang terlihat asal melalui udara.

Kagami, yang melihat penjaganya sedikit lengah, berlari dengan cepat menuju bola tersebut. Dan sebelum bola yang dilempar Kuroko membentur ring, Kagami melompat, dan menangkap bola tersebut dengan sempruna.

.

"Itu sama sama seperti pertandingan yang mereka lakukan pada kami. Alley-oop!" Kise terkejut melihat kombinasi, Kagami-Kuroko. Dia mengira mereka hanya suatu kebetulan dapat melakukan itu, tapi dibenak Kise tidak terbayangkan, kalau itu bukanlah suatu kebetulan, melainkan skill kombinasi mereka.

.

"Bagus angka pertama! Maju, Kagami!" Furihata terlihat begitu senang, melihat Kagami, yang sangat dia yakin, akan memasukan bola tersebut dengan Dunknya.

.

Buakh!

Tidak hanya, Kagami, dan Kuroko, seluruh penonton, termasuk pemain cadangan yang melihat terkejut, ketika Midorima, menghentikan Dunk Kagami, hanya dengan satu tangan.

Bola yang dihentikan oleh Midorima, melayang kearah Takao, yang bebas. Takao menangkap bola tersebut, dan menatap Midorima dengan senyum. "Shin-chan, memang hebat!" Takao dengan cepat mendribble bola tersebut menuju Ring Seirin.

.

"Luar biasa" Seiho yang kalah dari Seirin, saat ini melihat pertandingan mereka melawan Shutoku dari bangku penonton. Mereka tidak menyangka, kalau Shutoku berhasil menghentikan dunk barusan, yang mereka sendiri yakin bola tersebut pasti masuk.

.

"Dia bisa menghentikan dunk barusan, yang melalui jalur Alley-oop?" Riko menatap Midorima tidak percaya. Hal yang dia lihat sungguh tidak bisa dipercaya, Kagami dan Kuroko sudah melakukannya dengan cepat, tapi Midorima, masih dapat memblocknya, sungguh itu sesuatu tidak bisa dia percaya begitu saja.

.

"Dasar.." Midorima kembali berdiri dengan tegak, setelah menjatuhkan dirinya ketanah. "...kau sungguh mengecewakan." Midorima mengalihkan pandangannya pada Kagami. "Kalian pikir, kalian bisa mengalahkan kami hanya dengan itu?" ujar Midorima dengan nada meremehkan.

Takao, yang mendribble bola dengan cepat, berhenti berlari, ketika izuki berdiri dihadapannya. Melakukan operan belakang dengan cepat, Takao hanya menatap tenang Izuki, yang terlambat menyadarinya.

Tap!

Kimura Shinsuke, pemain yang memiliki nomor punggung #5, yang berposisi sebagai Power Forward, memangkap bola yang diberikan Takap dengan sempurna. Melompat dari tempat dia menangkap, dengan niat melakukan Lay-up, tapi...

Buakh!

...dengan ketinggian yang terbatas, Hyuuga menghentikan Lay-up tersebut.

Trank!

Bola tersebut membentur Ring Seirin dengan kuat, yang mengakibatkan bola tersebut melayang bebas diudara.

.

"Kedua Team tidak ada yang saling mengalah." Penonton menatap kagum pertandingan Seirin melawan Shutoku, yang permainan sama sekali tidak berat sebelah.

"Ya ampun, sepertinya pertandingan terlihat seimbang." Ryuhei, pemain Seiho, menatap bosan, skor pertandingan yang belum berubah sama sekali, walaupun waktu sudah berjalan selama 2 menit lebih.

"Duarasi dalam basket, 40 menit. Satu pertandingan dipecah menjadi 4 Qwarter, yang masing-masing memiliki durasi 1 menit. Dengan kata lain, aliran pertandingan bisa berubah sebanyak tiga kali." Balas Tsutomu yang merupakan kapten Team Seiho, dengan ekpresi tenang.

.

"Bila lawan mu, menggambil alih pertandingan dalam satu Qwarter, maka akan sulit untuk menggambil alih aliran tersbut dalam Qwarter yang sama. Pertandingan sudah berjalan hingga 2 menit lebih, dan belum ada satupun yang mencetak angka. Jika ada team yang mencetak angka terlebih dahulu, maka team tersebut yang akan mendapat aliran permainan di Qwarter pertama." Jelas Kasamatsu, pada Kise, yang meangguk mengerti.

.

"Tangkap!" Otsubo dengan kuat melemparkan bolanya secara Baseball Pass, pada Takao, yang sudah berlari lebih dahulu.

Tap!

Takao menangkap bola tersebut. Mendribble bola secara cepat, Hyuuga menghadangnya dengan sangat ketat. Merasa sama sekali tidak ada celah, Takao melemparkan bolanya kebelakang.

Tap!

Dengan sempurna Midorima, memangkap bola yang diberikan Takao. Melakukan style Three Point, seluruh pemain Seirin, menatapnya dengan tidak percaya.

"Jangan bilang kau akan melakukan Three Ponit dari sana, Midorima!" batin Hyuuga, yang sudah tidak dapat melakukan apa-apa, karena bola tersebut, sudah dilemparkan oleh Midorima, kearah Ring mereka, dengan tinggi yang keterlaluan.

Naruto menatao tenang bola yang sudah dia yakin akan masuk tersebut. "Tetsuya, kau sudah tau apa yang harus kau lakukan kan?" tanya Naruto, tanpa menatap Kuroko, yang berada disisinya.

"Ya." Balas Kuroko, tanpa menatap Naruto. Berlati kearah ringnya sendiri dengan cepat, Kuroko sama sekali tidak menampakan ekpresi terkejut, seperti Naruto.

Blush!

Bola tersebut masuk dengan sempurna, seperti yang diharapkan dari Midorima Shintaro, tembakan Three Point yang tidak akan pernah meleset sedikit pun.

.

"Waah itu dia, tembakan Three Point dari Kiseki no Sedai."

"Tembakan yang luar biasa."

"Shuutoku mencetak angka pertama."

.

"Shimata!" Hyuuga menatap shok, karena aliran pertandingan telah diambil oleh Shutoku. "Ini akan sangat sulit merebut kembali aliran permainan dari mereka, bahkan mungkin tidak akan bisa." Batin Hyuga.

.

"Kseimbangan hancur. Sekarang aliran pertandingan milik Shutoku." Ujar Kise terkejut. Kise sama sekali tidak menduga, kalau Seirin akan kehilangan aliran pertandingan mereka, karena biasanya, Seirin akan mencetak angka terlebih dahulu, tidak peduli siapa lawan mereka, seperti dipertandingan-pertandingan sebelumnya.

.

Tidak ada satupun pemain, yang menyadari, pemain bernomor punggung #11, yang memiliki warna rambut babyblue, menangkap bola yang baru saja masuk.

Wush!

Bola terseut dengan cepat mengarah, pada pemain, yang berdiri digaris pinggir lapangan. Menangkap bola tersebut dengan semurpna, dia melakukan style Three Point. "Bagaimana tadi kau melakukannya, Midorima Shintaro?" Seluruh pemain, termasuk penonton, menatap Naruto yang melakukan style Three Point yang sangat mereka kenal.

"I-itu tidak mungkin kan..." Otsubo menatap Naruto tidak percaya.

.

"Tidak mungkin, itu, style milik Midorimacchi." Kise sama halnya dengan yang lainnya. Dengan pandangan terkejut, dia melihat Naruto, yang melakukan tembakan, yang sangat menyerupai Shooter yang dimiliki Kiseki no Sedai, Midorima Shintaro.

.

"Begini kah?" Naruto menebakan bolanya kearah Ring Shutoku, dengan ketinggian bola yang menyamai tembakan Shintaro. Membalik badannya, seperti yang dilakukan Midorima sebelumnya, Naruto menyeringai tipis.

"Uzumaki bolanya belum masuk." Kagami menatap Naruto dengan ekpresi bingung, melihat Naruto sudah berbalik sebelum bolanya masuk.

"Zodiak Cancer memang diperingat dua hari ini, tapi Libra berada di posisi satu, dengan kata lain tembakan ku tidak akan meleset. Bukankah begitu, Midorima Shintaro?" balas Naruto, dengan melirik Midorima yang menatap kesal, Naruto, dan Kuroko.

Blush!

Mereka yang melihat sungguh tidak percaya, angka yang baru saja dicetak Shutoku dibalas oleh Seirin dalam waktu kurang dari satu menit.

.

"Apaan itu barusan? Itu tembakan milik Midorima-kun bukan? Kenapa Uzumaki-kun bisa melakukannya?" batin Riko tidak percaya, dengan menatap pertiangan. Bukan hanya dirinya yang tidak percaya, tapi Riko sendiri yakin, seluruh yang melihat juga tidak akan percaya, karena tembakan tersebut milik Midorima Shintaro.

"Hebat. Dia sungguh orang yang tidak terduga. Aku mengira dia hanya dapat melakukan tembakan seperti pada umumnya saja, dengan jarak yang cukup jauh. Tapi aku tidak pernah berfikir kalau dia dapat melakukan tembakan yang menyamai, Midorima-san. Naruto Uzumaki, sosok dirimu bagaikan imajinasi yang selalu dipikirkan setiap wanita." batin Hitana, menatap kagum Naruto dari bangku cadadangan.

.

"Maaf saja. Kalau sampai aliran pertandingan di Qwater pertama direbut oleh kalian, bisa gawat jadianya." Ujar Kuroko tenang, yang masih mengatur nafasnya yang lelalahan.

"Dan begitulah." Naruto yang kini sudah berdiri disamping Kuroko, mengalihkan pandangannya pada Miroima. "Apa kau masih mampu mengalahkan kami, Miroima?" tanya Naruto dengan seyum tipis.

"Cih." Mindorima mendecih sebal. Tembakannya barusan seperti tidak pernah terjadi. Tembakan yang dibuat dengan kesempatan yang susah payah, dengan mudahnya dibalas, oleh pemain Seirin yang memiliki nomor #24 tersebut, terlebih lagi, orang itu meniru style tembakannya.

"Yang satu mirip Shin-chan, tapi yang lebih mengejutkan, dia dapat melakukan operan secapat itu, dari sisi lapangan, menuju tengah lapangan, tanpa ada yang mengayadari." Guman Takao kesal, karena dia merasa kalah dengan pemuda berambut babyblue tersebut.

.

"Oi, oi memangnya ini ajang menembak Three Point, terlebih lagi pemain bayangan itu, apa dia pikir mengoper sama seperti menembakan meriam? Ini permainan basket kan?" Ryuhei menatap tidak percaya Naruto, dan Kuroko, yang berhasil menyamakan kedudukan dalam waktu sangat singkat.

.

"Aku juga baru pertama kali melihatnya. Operan bagaikan meriam, dan tembakan milik Midorima. Tapi berkat itu aliran pertandingan tidak jadi menjadi mlik mereka." Batin Hyuuga tersenyum getir, dengan memandang Naruto, dan Kuroko, yang berdiri bersampingan.

"Pertandingan ini, masih baru dimulai!"

.

Miyaji Kiyoshi, pemain yang memiliki nomor punggung #8, serta pemain yang berposisi sebagai, Small Forward, mendribble bola yang berada ditangannya dengan tenang. Menangkap bola yang dia dribble, dikarenkan, Hyuuga berdiri didepannya, Miyaji dengan cepat melakukan Bounce Pass, pada Midorima, yang berada didepannya.

"Itu Midorima."

Penonton bersorak, ketika Midorima, menangkap bola yang diberikan Miyaji tanpa halangan sedikitpun. Melakukan style Three Point dari tempatnya berdiri, tapi Kagami, yang menjaga Midorima, tidak memberi Midorima celah sedikitpun untuk menembak.

"Apa dia mau menembak Three Point jarak jauh lagi?"

Menghempaskan tangannya keatas untuk menembak, tapi Midorima, tidak melakukan Shoot, melainkan fake, untuk memberi Pass pada rekan satu teamnya.

.

"Midorimacchi tidak melakukan shoot? Padahal kesempatan yang sangat bagus untuk melakukan shoot." Kise menatap Midorima bingung dari bangku penonton.

"Begitu rupanya." Kasamatsu, mengerti kenapa Midorima melakukan Pass, bukan Shoot. Orang yang melihatpun pasti akan sedikit sulit untuk mencari alasan dari Midorima melakukan Pass tersebut seperti Kise, tapi sebagai Kapten, dan pemain yang cukup berpengalaman, Kasamatsu mengerti, kenapa Midorima melakukan Pass.

"Eh!" Kise menatap Kasamatsu bingung.

.

"Hmmm..." Nakatani Masaki, yang merupakan pelatih Team Shutoku, serta Guru Bahasa Inggris di SMA Shutoku, menatap jalannya pertandingan dengan bosan. "Aku sudah terkejut dengan hawa kehadirannya yang sangat lemah, tapi sampai bisa melakukan pass seperti itu juga..." Nakatani, menatap Kuroko tenang, dari bangku panjang dipinggir lapangan. "Bisa-bisanya dia menghentikan Midorima dengan cara itu. Sebaiknya bagaimana ya?" ujar Nakatani yang tampak berfikir.

"Dan untuk dia, aku tidak mengira kalau dia memiliki tembakan yang sama seperti Midorima. Dengan cara apa ya, aku harus menghentikan mereka?" lanjut Nakatani.

.

"Menahan Midorimacchi?" Kise sama sekali tidak mengerti dengan penjelasn singkat yang diberikan Kapten Teamnya. Dia memang ahli dalam segala bidang olahraga, dan juga meruapakan model, tapi jangan mengharapkan sesuatu yang lebih dari otaknya yang bebal itu.

"Dengan operan meriam milik Kuroko yang bahkan aku percaya mampu dia lakukan hingga sisi lapangan milik Shutoku, lalu juga dengan tembakan milik Uzumaki. Midorima tidak lah bodoh, dia berfikir Kuroko akan selalu melakukan operan tersebut, bahkan jika Uzumaki dijaga sekalipun, mereka masih memiliki Kagami, dan Hyuuga, yang pasti bolanya akan masuk." Jelas Kasamatsu singkat.

.

"Bisa jadi masalah, kalau orang-orang berfikir itu saja sudah cukup untuk menahan kami." Batin Takao, yang saat ini sedang mendribble bola dengan santai. Tanpa aba-aba, Takao merubah kecepatan mendribble bolanya kearah Ring Seirin.

Menangkap bola yang dia dribble dengan posisi yang masih berlari, dikarenakan, Izuki berdiri dihapannya, Takao melemparkan bola tersebut pada Otsubo dengan operan belakang.

Tap!

Otsubo dengan sempurna menangkap bola yang diberikan oleh Takao. Tidak kembali menjatuhkan bola yang dia pegang, Otsubo langsung meloncat kedepan, dari tempatnya berdiri, untuk melakukan Dunk.

Buakh!

"Tidak semudah itu!" Terkejut, seluruh yang melihat Otsubo pasti akan memasukan bola tersebut pasti akan terkejut, melihat Naruto yang berhasil menghentikan Dunk Otsubo dengan mudahnya, walaupun tingginya tidak mencapai 175cm.

"Dia lagi?" Otsubo memandang Naruto terkejut, dicampur kesal, karena Naruto bukan hanya berhasil membalik menyamakan kedudukan mereka, tapi juga berhasil menghentikan dunknya.

Bola yang berhasil diblock dengan Naruto melayang bebas menuju Kagami, yang sudah berlari terlebih dahulu. Menangkap bola yang diberikan Naruto, secara tidak sengaja, atau sengaja, Kagami tidak tau itu, tapi yang jelas hanya ada satu tugas yang harus diselesaikan. Masukan bola tersebut.

Kagami yang sudah berada dibawah Ring Shutoku, berhenti mendribble ketika salah satu pemain Shutoku berhenti menghadangnya. Menangkap bola yang dia bawa, Kagami memberikan operan, pada Kuroko, yang berada dibelakangnya.

Buakh!

Kuroko dengan cepat merubah operan tersebut dengan waktu singkat, keatas, kearah ring Shutoku.

Tap!

"Maju Kagami!"

"Masukan bolanya!"

Kagami menangkap bola yang diberikan Kuroko dengan sempruna. Tanpa hambatan sedikitpun, Kagami menhempaskan tangannya dengan kuat, ke Ring Shutoku.

Blush!

.

"Aku tidak mengerti cara operan Seirin, tapi mereka hebat!"

Baik penonton, ataupun pemain Seirin yang duduk dibangku cadangan menatap pertandingan dengan wajah takjub, kecuali pemain cadangan Shutoku, dan pelatihnya.

"Mungkin sudah saatnya." Guman Nakatani, menatap Kuroko yang berlari kecil, dengan pandangan tenang. "Oi, Takao, tukar mark!" teriak Nakatani. "Jaga pemain bermonor #11 itu!" printah Nakatani.

.

"Seperti dugaan ku." Batin Naruto. Memejamkan matanya sesaat, Naruto melirik Hinata dengan ekor matanya. "Lakukan yang aku katakan sekarang!" Guman Naruto pelan.

Hinata mengangguk kecil. Walaupun dia tidak dapat mendengar apa yang digumankan Naruto, tapi Naruto sudah mengatakan padanya sebelum pertandingan ini dimulai. 'Jika pelatih Shutoku menyuruh, pemain kelas 1 mereka untuk menjaga Tetsuya, lakukan time out.' Itulah yang Naruto katakan pada Hinata.

"Riko-chan!" Riko mengalihkan pandangannya pada Hinata, yang menatapnya tenang. "Kita ambil time out saat ini." Ujar Hinata tenang.

"Eh? Memang ada apa? Apa karena mereka tukar formasi dengan tiba-tiba? Tapi bukannya itu tidak masalah? Kuroko-kun mempunyai hawa kehadiran yang sangat lemah, dia pasti tidak bisa menjaganya." Balas Riko yang tidak mengerti dengan jalan pikiran Hinata. Mereka sudah memimpin dengan angka 5-3, lalu mereka juga yang mempunyai alur pertandingan, kenapa mereka harus melakukan time out? Entahlah Riko sama sekali tidak tau.

"Kurang lebih seperti itu." Hinata mengalihkan pandangannya kearah Naruto. "Tapi ini juga atas perintah Naruto-san, aku tidak tau apa yang dia fikirkan, tapi menurut ku kita lakukan saja. Aku yakin dia ingin mengatakan sesuatu yang tidak sempat dia katakan sebelumnya." Lanjut tenang.

"Huh..." Riko menghela nafas pelan. "Baiklah kalau begitu." Riko sama sekali tidak mengerti kenapa dia akan menggambil time out, tapi dia berfikir mungkin saja yang dikatakan Hinata benar. Selama ini mereka menang juga karena bantuan Naruto yang sedikit merubah formasi yang dia buat, serta informasi-informasi team lain.

.

"Seirin Time Out."

"Seirin menggambil time out, padahal mereka sudah menang bukan?"

"Aku sama sekali tidak mengerti dengan cara kerja Seirin."

.

"Mereka melakukan Time Out setelah Pelatih Shutoku menyuruh pemain bernomor punggung #10 tersebut menjaga Kuroko. Pasti ada suatu hal yang istimewa, yang dimiliki pemain tersebut." Ujar Kasamatsu tenang, dengan menatap Takao.

OoOoOoO

"Hmmmm..." Nakatani menatap teamnya dengan tenang. "Aku tidak tau apa yang mereka lakukan. Jika mereka sudah mengathui tentang kemampuan Takao, mereka pasti akan mengganti pemain bernomor #11 itu. Jadi jalankan saja formasi seperti biasa. Jika pemain bernomor #11 itu diganti, maka Takao akan kembali menjadi pemain bernomor #5." Perintah Nakatani dengan tenang.

"Ya." Balas Takao malas, dengan meminum air yang dia bawa.

.

"Jadi apa kalian sudah paham?" tanya Naruto dengan menatap seluruh rekan satu teamnya. Dia sudah menduga hal ini akan terjadi. Mengingat lawannya kali ini ada yang memiliki kemampuan yang sama dengannya, jadi bukanlah masalah besar untuknya, mengatasi hal itu.

"Ya." Balas mereka semua serentak.

"Tetsuya aku harap kau sama sekali tidak menggambil hati dengan rencana ku ini." Ujar Naruto tersenyum tipis, yang kembali memasuki lapangan.

"Aku sama sekali tidak masalah. Demi kemenangan team, dan demi semuanya. Aku rela melakukan hal ini." Balas Kuroko tersenyum tipis.

OoOoOoO

Takao, mendribble bola yang dia bawa dengan cepat. Melihat Izuki didepannya, Takao menangkap bola yang dia bawa, dan melakukan operan belakang.

Miyaji yang berada dibelakang, Takao menangkap bola yang diberikan padanya dengan mudah. Tidak kembali menjatuhkan bola yang dia bawa, Miyaji, dengan secapt melakukan Lay-up.

Blush!

Bola tersebut masuk tanpa halauan dari pemain lain sedikitpun, bahkan membentur ringpun tidak.

"Shutoku kali ini memimpin."

Memang pertandingan belum ada 4 menit berjalan setelah Seirin melakukan time out, tapi papan skor memperlihat angka yang sudah cukup tinggi untuk pertandingan dalam waktu kurang dari 4 menit, 27-23 dengan Shutoku memimpin.

.

"Sudah kuduga, aku akan menjaga mu. Tapi aku tidak tau apa yang dipikirkan pelatih mu, hingga mengambil time out." Ujar Takao tenang pada Kuroko, yang berada didepannya. "Aku sebenarnya cukup mengagumi mu, Phantom Sixthman Kiseki no Sedai. Dan kita itu mirip, mengoper adalah gaya dan peran ku dalam pertandingan. Tapi karena hal itu juga aku membenci mu, karena tidak ingin kalah dari mu." Lanjutnya menyeringai.

"Sumimasen. Ini pertama kalinya ada yang berkata seperti itu pada ku, aku jadi bingung mau berkata apa..." balas Kuroko datar seperti biasanya.

"Huh..." Takao menghela nafas pelan. Memejamkan matanya sesaat, Takao terkejut, melihat Kuroko sudah tidak ada didepannya. "Tunggu dulu! Mana sopan satun mu, menghilang begitu saja ketika sedang berbicara!" seketika Takao tersenyum. "Bercanda."

.

Izuki mendribble bola yang dia bawa dengan cepat. Menangkap bola, karena tidak bisa melewati Kimura yang sedang menjaganya, Izuki melemparkan bolanya pada Kuroo, yang bebas.

Buakh!

Kuroko degan kuat menepuk bola yang mengarahnya, tapi...

Buakh!

...bola tersebut kembali ditepuk oleh Takao yang muncul dari belakangnya. Dan Kuroko, yang melihat itu, sungguh terkejut, karena Passnya kali ini dipatahkan.

"Sesuai yang aku katakan bukan?" bola yang ditepuk Takao melayang bebas tidak jauh dari Takao, tapi sebelum Takao menggambil bola itu, Naruto sudah terlebih dahulu, memberikan bola tersebut, pada Hyuuga yang bebas.

Terkejut? Seluruh pemain Shutoku, memang Naruto terkejut, ketika berhasil, memberikan umpan, pada Hyuuga.

"Apa yang benar saja? Bagaimana dia melakukannya?" batin Miyaji, memang Naruto shok.

"Operan Kuroko yang dipatakan Takao, kembali dipatahkan olehnya?" Sama halnya dengan Miyaji, Midorima juga memandang Naruto shok.

"Dia lagi?" Otsubo sama sekali tidak percaya. Pertama dia berhasil meniru tembakan Ace mereka, kedua memblock Dunknya yang hanya tinggal beberapa centi lagi sampai kedalam ring, dan sekarang mematahkan umpan Takao dengan mudahnya.

.

Flashback

"Pemain Shutoku yang memiliki nomor #10 tersebut mempunyai Hawk Eye. Aku sudah mengira hal ini akan terjadi. Mengingat dia memiliki Hawk Eye, dia pasti akan menjaga Tetsuya, agar Tetsuya tidak dapat bergerak bebas, tapi itu tidak masalah." Naruto mengalihkan pandangannya pada pada Kuroko.

"Kau hanya perlu bermain seperti biasa, sisanya biar aku yang urus." jelas Naruto tenang.

End Flashback

.

"Tidak ada gunanya menyembunyikan hal yang sudah diketahui." Naruto tersenyum tipis. "Di Seirin tidak hanya Hyuuga-senpai yang dapat melakukan Three Point, tidak hanya Kagami yang dapat melakukan Dunk, dan tidak hanya Kuroko yang dapat melakukan Umpan ajaibnya, tapi aku juga." Senyum dibibir Naruto semakin lebar, tidak mungkin lebih tapatnya seringainya. "Dan karena hari ini Libra dalam posisi satu, maka dalam pertandingan ini, akulah pemain terhebat." Ujar Naruto.

OoOoOoO

"Aomine-kun, kau bolos latihan lagi, dengan alasan sakit." Momoi Satsuki, gadis berambut pink, yang merupakan mantan Manger Team Teikou, serta Mantan kekasih dari Uzumaki Naruto, mungin juga masih pantas disebut sebagai kekasih karena mereka berdua belum ada yang menyatakan kata putus, menatap pria berambut dark-blue, yang tdiuran dengan bola basket dikeningnya.

"Aku malas." Aomine Daiki, yang meruapakan Ace Kiseki no Sedai, serta teman kecil Momoi, dan Naruto, menatap langit-langit ruang olahraga sekolahnya. "Terlebih lagi apa yang mauaku pelajari, seluruh teknik sudah aku kuasai." Ujar Aomine malas.

"Mo..." Momoi menggembungkan pipinya. "Kalau begitu temani aku ke prtandingan Tetsu-kun melawan Midochin." Ujar Momoi dengan nada kenak-kanakan.

"Kau kesana hanya ingin melihat, Naruto saja kan." Balas Aomine yang mulai duduk dari acara tidurannya. "Tapi aku sudah tidak sabar untuk bertanding melawannya." Lanjutnya.

"Ya mungkin seperti itu. Tapi aku tidak menyangka mereka semua akan terkena bualan, Naru-kun." Ujar Momoi dengan senyum.

"Sebenarnya apa yang kalian bicarakan sih?"

Momoi, dan Aomine mengalihkan pandangan mereka, pada seseorang yang bangun dari cara tidurnya. "Kalian tau, kalian sangat berisik." Ujar orang tersebut tenang.

"Ternyata kau bangun juga bodoh." Aomine menatap pria yang baru bangun tersebut, yang memiliki rambut raven spike, dengan mata biru saffir yang sedikit tajam. "Kau tau, kami membicarakan, sepupu mu itu, Uzumaki?" tanya Aomine tenang.

"Kurang lebih aku mendengar kalian membicarakan dia tadi." Orang tersebut menyeringai seketika. "Dan aku berharap Naruto-nii tidak akan kalah dari Midorima, karena hanya aku, Menma Uzumaki, orang yang akan mengalahkannya." Ujarnya dengan seringai.

.

To Be Continued

.

AuthorNote: Aku bingung harus menjelaskan apa, tapi yang akan jelaskan sedikit, Aomine, dan Momoi, sudah tau kalau Naruto berada di Seirin, karena di Team mereka, mereka mempunyai sepupu Naruto, Menma Uzumaki.

Dan Naruto disini merupakan teman kecil Aomine dan Momoi.

Mungkin hanya itu yang bisa saya jelaskan.

Untuk Profil Menma akan menyusul.

.

Mohon Review.

.