Disclamer: Naruto x Kuroko no Basuke
Naruto&Kuroko no Basuke: Romance and Basketball
Raiting: T
Pairing: [Naruto x Hinata]
Genre: Adventure, Sprot, Romance, Friendship
Warning: Gaje, Abal, Typo
.
Summary: Sebuah rumor, tentang pemain Kiseki no Sedai yang berdebar, anggota bayangan Six Player, tapi di balik itu, tidak ada yang pernah tau, selain pemain Kiseki no Sedai sendiri, Seventh Player Kiseki no Sedai, pemain yang menghilang dari SMP Teikou selama 1 tahun, setelah memenang kan pertandingan kejuaran SMP. Dan sekarang dia kembali, kembali untuk menghancur Kiseki no Sedai.
.
Chapter 1: Pemain Terkuat Yang Terlupakan.
.
Pemuda berambut light-blonde, bermata biru saffir, dengan Headphone dikepala-nya berjalan di kerumunan murid yang sedang menawarkan kegiatan club, dan memilih club. Naruto Uzumaki, itu lah dia. Naruto berjalan di kerumunan murid dengan wajahnya yang datar, dan gaya-nya yang cool. Dia tidak tertarik dengan mengikuti kegiatan club, Naruto lebih memilih bersantai di rumah dengan menonton Anime yang di suka.
"Club Basket, ayo ikut Club Basket."
Mengalihkan pandangannya, Naruto dapat melihat, Senpai-nya yang merupakan murid kelas 2 sedang menawarkan kegiatan Club Basket. Walaupun Naruto memakai Headphone, tapi dia masih mendengar apa yang orang katakan, jangan kan katakan, orang berbisik pun saja dia bisa mendengarnya walaupun memakai Headphone, berterimaksih lah pada Kami-sama yang telah memberikan pendengarannya yang sangat tajam, bahkan suara perubahan angin dapat Naruto dengar kalau tidak memakai Headphone-nya. Alasannya memakai Headphone adalah agar Naruto tidak mau mendengar keberikan, seperti yang saat ini dia lakukan.
"Huh, hari pertama memang menyebal kan." Guman Naruto, yang kembali berjalan setelah beberapa saat berhenti akibat melihat Club Basket Seirin, yang merupakan Club Basket sekolahnya. Naruto tau Club Basket Seirin bisa dikatakan kuat, dalam Interhigh tahun kemarin, Naruto sudah mendengar kabar, kalau Seirin, masuk kedalam 4 besar Interhigh, melawan para Raja, walaupun tidak bisa berbuat apa-apa, tapi Seirin pantas mendapat tepuk tangan, karena bagaimana pun, Club Basket Seirin baru didirikan tahun kemarin.
"Aku akan bergabung dengan Club Basket, cepat tunjukan jalannya."
Kembali melihat Club Basket, Naruto melihat murid kelas 1, bertubuh besar dengan tinggi yang Naruto perkirakan 190cm, dan juga, Naruto dapat melihat sekilas, sebelum murid itu pergi, murid itu mempunyai rambut merah gelap, dengan mata yang bagaikan harimau.
"Huh, merepotkan." Guman Naruto pelan.
"Apa kau mau menjadi anggota Club Basket Seirin?" seorang perempuan, berambut indigo panjang yang dikuncir, memiliki mata lavender, mekai seragam perempuan Seirin, memperlihat kan sebuah formulr Club Basket didepan wajah Naruto.
"Gomen nona..." perkatan Naruto terhenti, ketika melihat wajah dari gadis didepannya. Bukan hanya cantik, gadis didepannya, memiliki wajah yang lembut, dan manis. "Cantik." Batin Naruto terbengong, dengan rona merah tipis menghiasi wajahnya.
"Eh ada apa? Apa ada yang salah dengan ku?" tanya gadis didepannya.
Terbuyar dari lamunannya, Naruto kembali ke wajah datarnya. "Tidak, nona." Jawab Naruto tenang. "Oh ya, apa kau kelas 2?" tanya Naruto memastikan.
"Hmpt." Jawab sang gadis disertai anggukan kepala. "Oh ya, jangan panggil aku nona, nama ku, Hinata Hyuga, salam kenal." Gadis didepannya mempekenal diri dengan senyum.
"Naruto Uzumaki." Balas Naruto. "Hinata-san, Gomen, aku masih belum berminat masuk Club mana-pun, mungkin, 4 sampai 5 hari lagi, aku akan bergabung dengan Club Basket, tapi..." Naruto mendekatkan wajahnya ke kuping Hinata. "...jangan beri tau kan kepada siapa-pun, termasuk pelatih Club Basket, dan pembimbingnya." Bisik Naruto.
"Ta-tapi..."
"Tenang saja, aku pasti bergabung, jangan kawatir kan itu." Potong Naruto yang melanjutkan perjalannya.
Sejak pertama kali masuk SMA Seirin, Naruto memang berminat masuk kedalam Club Basket, tapi tidak sekarang, Naruto adalah kartu truf saat dia SMP, walaupun Naruto pindah sekolah saat SMP kelas 2, tapi di sekolah lama maupun baru-nya sama saja, Naruto adalah kunci kemengan bagi SMP-nya.
OoOoOoO
Mata tajam biru saffir Naruto, memandang, Club Basket Seirin yang sedang latihan. Pertama melihat, Naruto sedikit terkejut, Naruto mengira pelatih dari Club Basket Seirin, adalah Orang Tua yang sudah bau tanah, yang duduk di bangku, tapi Naruto tidak mengira, ternyata yang menjadi pelatih Club Basket Seirin, adalah seorang siswi perempuan, yang baru menginjak kelas 2, dan kalau Naruto tidak salah dengar nama-nya Riko Aida.
"Baru kali ini aku tertipu." Guman Naruto yang tetap melihat metode latihan Club Basket Seirin."Mungkin sudah cukup untuk hari ini." Merasa sudah puas dengan apa yang dia lhat, Naruto melangkah kan kaki-nya pergi.
"Halo."
"Huaaa, Tetsuya, sejak kapan kau ada disitu?" ujar Naruto dengan wajah yang super kaget. Kaget? Tentu saja, melihat kehadarian orang yang seperti hantu, walaupun Naruto dapat mendengar suara angin, tapi Naruto saat ini sedang memakai Headphone, jadi Naruto tidak bisa mendengar langkah kaki dari orang yang dia panggil Tetsuya.
"Sudah lama tak jumpa, Naruto-kun." Ucap orang yang ada di hadapan Naruto, Tetsuya Kuroko. Tetsuya Kuroko, atau lebih sering di panggil Kuroko, adalah salah satu pemain, Kiseki no Sedai, Phantom Sixthman, pemain yang hanya terkenal melalui rumor, bahkan tidak ada satu pun orang yang tau wajah dari Phantom Sixthman, kalau tidak melihatnya sendiri.
"Kuroko-kun, siapa dia?" tanya Riko Aida, orang pertama yang berhasil menipu Naruto tentang hal basket, karena seumur hidup Naruto, Naruto tidak pernah salah melihat orang baik itu pelatih, pemain, atau manager, tapi kali ini dia salah.
"Dia?" Kuroko menunjuk Naruto. "Dia adalah..."
Dug!Dug!Dug!
"Naruto-san!" ujar Hinata kaget dengan menjatuhkan, 3 bola basket yang dia bawa, melihat sosok Naruto yang dia temui kemarin pagi, kini berdiri di depan pintu masuk Club Basket Seirin.
"He-Hei, Hinata-san." Balas Naruto grogi. Naruto tidak menyangka, kalau akan secepat ini dia akan tertangkap basah oleh Club Basket Seirin, padahal belum ada 2 hari dia memperhatikan latihan Club Basket Seirin.
Riko tersenyum. "Apa kau berminat masuk Club Basket?" tanya Riko. Jujur saja, Seirin masih kekurangan angota tim, walaupun sudah mendapat beberapa pemain cadangan dari kelas 1, itu tidak menutupi, kalau pemain kelas 1 masih terlalu awam untuk pertandingan basket macam Interhigh, atau Winterhigh, dua Turnamen besar basket tingkat SMA, yang diadakan 1 tahun sekali.
Naruto tersenyum tipis. "Maaf saja Riko-Senpai, aku masih belum mau Club mana pun, tapi kalian masih mempunyai kesempatan untuk kok, untuk merekrut ku sebagai anggota Club." Jawab Naruto tenang. Membalik badannya, Naruto melangkah pergi. "Jaa ne, sampai bertemu besok." Ucap Naruto yang menghilang dari ruangan Club Basket Seirin.
Tanpa ada yang sadar satu orang-pun disana, sebuah ekprisi datar, tapi memancar kebahagian, terlihat pada wajah Kuroko.
"Seventh Player Kiseki no Sedai, Naruto Uzuamki, telah kembali."
OoOoOoO
"Semoga Kuroko tidak membocor kan identitas ku." Batin Naruto takut-takut.
Naruto Uzumaki siapa yang tidak kenal dengan dia 1 tahun yang lalu. Dia adalah pemain paling berbakat di Kiseki no Sedai, sayangnya Naruto pergi setelah Turnamen SMP selesai, tepat saat Naruto masih menginjak kelas 2. Setelah kepergiannya, banyak rumor yang berdebar, tentang kematian Naruto, atau semacamnya, tapi tidak ada yang tau kalau dia sebenarnya masih hidup dan hidup luar negri, lebih tepatnya Jerman, termasuk Kiseki no Sedai yang juga tidak tau kabar itu.
"...Tapi tidak ku sangka, di anatara mereka berenam, masih ada yang mempunyai sifat seperti 1 tahun yang lalu." Batin Naruto dengan senyum.
OoOoOoO
"Kuroko-kun, tadi itu siapa?" tanya Riko pada salah satu anggota Club Basket yang mengenal Naruto.
Kuroko mengalihkan pandangannya pada pelatih tim yang berdiri dibelakang. "Aku katakan, Pelatih juga tidak akan percaya, bahkan satu orang di Jepang pun tidak akan ada yang percaya." Balas Kuroko. Kuroko yakin tidak akan ada yang percaya kalau Naruto Uzuamki, yang merupakan pemain paling terkuat di Kiseki no Sedai, masih hidup. Pada awal melihat Kuroko tidak yakin kalau itu Naruto, karena Kuroko pun mendengar kabar kalau Naruto telah mengalami kecelakan, 1 tahun lalu, tepat setelah usai-nya Turnamen Basket Tingkat SMP, tapi setelah melihat benda yang paling berharga bagi Naruto, yang pernah tunjukan pada-nya, dia percaya kalau itu adalah Naruto, karena benda berharga Naruto, tidak ada tiruannya.
"Memang dia siapa Kuroko? Sampai satu orang pun tidak ada yang percaya tentangnya?" tanya salah satu anggota Club Basket yang mempunyai rambut merah gelap, dengan tatapan mata bagaikan harimau, Taiga Kagami yang merupakan murid pindahan dari Amerika, tempat asal muasalnya basket dimulai.
Kuroko berjalan keluar ruangan Club dengan membawa tas sekolahnya. "Nanti kalian akan tau bila sudah waktu." Balas Kuroko yang segera pergi.
"Huh dia sudah pergi." Guman Riko malas. "Oh iya." Riko kembali bersemngat, dan menatap Hinata yang sedang merapihkan bola-bola basket yang berserakan. "Hinata." Panggil Riko cepat.
"Eh Riko-chan." Ujar Hinata sedikit kaget, Riko memanggilnya tiba-tiba. "Ada apa?" tanya Hinata, dengan menatap wajah Riko yang menampakan sebuah kebahagian.
"Apa kau tau pria tadi?" tanya Riko. Jujur saja, Riko masih penasaran dengan murid kelas 1 yang di sempat berbicara dengan sahabat yang sangat susah untuk di dekat kan oleh lelaki, bahkan lelaki tampan pun, sudah banyak yang di tolok Hinata, saat menyatakan cinta-nya pada Hinata, baik dari surat atau pun langsung, semua-nya di tolak oleh Hinata.
Hinata menggelang kecil. "Tidak, aku hanya bertemu-nya kemarin, saat penerimaan murid baru. Memang ada apa?" tanya Hinata, yang sudah selesai mengambil bola-bola basket yang berserakan di lantai lapangan.
Riko memang dagu-nya, dengan pose berfikir. "Jujur saja aku masih penasaran dengannya. Diantar kita tidak ada yang menyadari-nya kalau dia tengah memperhatikan kita, tapi kenapa Kuroko-kun bisa merasakannya ya?" balas Riko.
"Karena Kuroko tidak sengaja melihatnya saat, Kuroko menggambil bola basket yang keluar arena tadi." Bukannya Hinata yang membalas, melainkan Kagami, yang sudah berpakian rapih, dengan berdiri di pintu ruangan Club yang sudah terbuka. "Jaa ne, Pelatih, Manager, sampai bertemu besok." Pamit Kagami yang melangkah kan kaki-nya pergi.
"Tidak sengaja ya?" guman Riko. "Tu-tunggu dulu, kalau tidak sengaja, berarti tidak ada yang merasakannya dong." Ujar Riko kaget. "Bagaimana menurut mu Hinata?" tanya Riko. "Eh?" Riko celingak-celinguk mencari Hinata, yang sudah tidak ada di hadapannya.
"DASAR KALIAN SEMUA, KENAPA MENINGGAL KAN AKU SENDIRI?" teriak Riko kesal.
OoOoOoO
Hinata berjalan keluar ruangan Club Basket, dengan membawa tas sekolah-nya, dan juga telah membaut seragam sekolah Seirin, dengan jaket lavender berlengan panjang.
"Halo, Hinata-san."
Mengalihkan pandangannya, Hinata sedikit terkejut melohat Naruto berdiri bersandar di samping pintu masuk ruang Club Basket. "Naruto-san, sedang apa kau?" tanya Hinata. Kalau boleh jujur, sebenarnya Hinata kaget, kenapa Hinata tidak merasakan kehadariannya? Apa dia menurunkan hawa kehadirannya? Atau memang hawa kehadirannya yang lemah sama seperti Kuroko? Entah Hinata bingung.
"Hanya sedang menunggu Manager dari Club Basket Seirin." Jawab Naruto tenang. Memajukan badannya yang bersandar di dinding, Naruto maju satu langkah, dari tempatnya bersandar. "Tidak baik seorang gadis secantik diri mu pulang sendirian, Hinata-san. Aku akan mengantar mu." Tawar Naruto.
Hinata menggeleng kecil. "Terimakasih atas tawarannya Naruto-san, tapi aku bisa pulang sendiri kok." Tolak Hinata lembut.
Naruto memjamkan mata-nya, dengan senyum menghiasi wajahnya. "Souka? Kalau begitu aku pergi dulu, dan aku harap perkatan mu benar, Hinata-san." Balas Naruto, yang melangkah kan kaki-nya pergi.
Hinata tersenyum. "Tentu saja aku bisa pulang sendiri, jadi jangan kawatir." Ujar Hinata pelan, tapi masih dapat didengar oleh Naruto, yang mempunyai pendengaran yang sangat tajam.
.
Langkah kaki terdengar di gang kecil, yang di lalui Hinata. Hinata tidak merasakan takut sedikit pun, karena suara langkah itu dalah langkah diri-nya sendiri. Berbelok kearah kanan, sebuah badan besar menglangi tubuh Hinata.
Buagk!
Tubuh Hinata jatuh ketanah. "It..tai..." Meringis kesakitan dengan memegangi punggungnya, Hinata melirik apa yang dia tabrak. Sosok pria bertubuh besar, dengan wajah sangar, berjumlah 4 orang berdiri didepannya, dengan senyum mesum.
"Oji-san, Gomen." Hinata mencoba minta maaf, walaupun Hinata tau itu tidak akan berhasil, Hinata tetap mencoba-nya. "Boleh kah, aku pergi?" tanya Hinata halus.
Salah satu orang didepan Hinata tersenyum. "Baiklah, tapi kau harus memuaskan kami dulu nona."
Hinata kaget, tubuhnya menjadi gemetar, mental-nya turun drastis, Hinata tidak tau harus berbuat apa. "Kenapa aku tidak menerima tawaran Naruto-san tadi? Mungkin tidak akan menjadi begini kalau, aku menerima-nya." Batin Hinata. Nasi sudah menjadi bubur, Hinata sudah tidak bisa memutar kembali waktu beberapa menit sebelumnya.
Orang yang berbicara pada Hinata tadi memegang pipi putih Hinata. "Ayo. Tunggu apa lagi nona?" ujar orang tersebut.
Tap!
Hinata semakin ketakutan ketika sebuah tangan gelap karena langit malam, memegang tangannya. Hinata kaget, tangan orang yang memegang tangannya, menariknya.
Hangat
Hinata merasakan hangat, ketika seseorang memeluknya. Melirik kewajah orang yang tengah memeluknya, Hinata sungguh kaget, melihat sosok pemuda berambut light-blonde, sosok yang menawarkan untuk diantar pulang diri-nya, kini ada Hinata ada pelukannya. Naruto, dia lah sosok yang tengah memeluk Hinata.
Naruto menghusap pelan puncuk kepala Hinata, yang setinggi lehernya. "Sudah kukatakan, kalau tidak untuk pulang sendiri, setidaknya biar aku antar." Ucap Naruto lembut.
"Baka, itu hanya alasan mu saja." Ujar Hinata pelan, dengan rona merah menghiasi-nya. Baru kali ini, Hinata di peluk oleh lelaki lain selain ayah-nya, dan baru kali ini ada sosok yang mau menolongnya, terlebih lagi menolongnya dari para orang urakan, yang berjumlah 4, Hinata sangat yakin, tidak ada satu-pun orang yang mau menolongnya, tapi Naruto, entah kenapa, Naruto mau menolongnya.
Naruto tersenyum tipis. "Mungkin iya itu alsan ku saja tadi, tapi kalau sudah jadi seperti ini apa boleh buat, mau tak mau, tinju bertemu tinju kan?" balas Naruto lembut. Seandai-nya Kiseki no Sedai, atau anggota keluarga Naruto melihat Naruto selembut ini pada wanita, pasti akan terkejut. Naruto yang mereka kenal, adalah Naruto yang tidak mau peduli dengan urusan orang lain, baik itu pria atau pun wanita, dan juga Naruto yang mereka kenal adalah Naruto yang menunjukan senyum licik, bukan senyum lembut, tapi kali ini, Naruto melakukan hal yang sangat mustahil untuk diri-nya sendiri.
"Siapa kau bocah?" tanya salah satu orang didepan Naruto, dengan emosi.
Senyum lembut yang menghiasi wajah tampan Naruto, terganti dengan sebuah wajah datar. "Aku hanya lah murid SMA Seirin yang kebetulan lewat saja." Jawab Naruto asal.
"Jangan main-main dengan kami bocah!" ujar orang yang tadi memegang Hinata, dan kali ini dia tampak sangat emosi karena perkatan Naruto yang menurutnya menjengkel kan.
Melepas Headphone yang di pakai-nya, Naruto menunjukan senyum liciknya. "Aku tidak salah kan, aku memang murid SMA Seirin yang kebetulan lewat." Balas Naruto yang membuat ke-4 orang didepannya sangat emosi.
"Sialan kau bocah!" orang yang berbicara dengan Naruto tampak sangat emosi, dan melayangkan tinju-nya pada Naruto, yang tidak bergerak dari tempat. "Kena kau." Guman orang tersebut.
Tap!
Dengan tangan satu tinju dari orang dihadapannya dapat ditangkap dengan mudah oleh Naruto. Melepaskan tangkapannya, Naruto balik meninju orang didepannya, dengan pukulan yang cukup kuat.
Buakg!
Orang itu jatuh ketanah, dengan Naruto memandang datar. "Aku tak tau kau siapa, tapi aku akan menghancurkan mu, kalau kau, berani menyentuh Hinata-san." Ucap Naruto datar. Membalik tubuhnya, Naruto melepaskan pelukannya, pada Hinata. "Hinata-san tolong jangan lohat, ini akan sedikit kejam." Bisik Naruto.
Kembali membalik badannya, Naruto melihat 4 orang didepannya sedikit emosi. "Aku tidak mau membuang waktu ku hanya untuk hal yang tidak berguna seperti ini, jadi cepat selesai kan sekarang." Ucap Naruto.
Merasa kesal dengan siswa SMA yang menurut mereka sangat sok jagoan, mereka ber-4 maju bersama, dengan mengarah kan tinju-nya pada Naruto.
Memejamkan mata-nya, Naruto dapat mendengar suara dari gerak angin yang beradu dengan tinju ke-4 orang didepannya. Melakukan yang menurut ke-4 orang, dan juga Hinata, hal yang sangat mustahil, tapi Naruto bisa melakukannya, menghindari 20 pukulan yang lincar kan ke-4 orang, dengan gerakan yang sangat lembut.
Membuka mata-nya, pandangan Naruto berubah, berubah seperti pandangan Rajawali. "Aku akan mengakhiri ini." Memutar tubuhnya kebelakang, Naruto menedang ke-4 orang itu dengan mudahnya. Melakukan gerakan yang tidak dapat dibaca orang lain, karena kecepatan kaki-nya yang sangat luar biasa, Naruto menghantam kan 4 tinju sekaligus dalam 2 detik, tentu saja membuat Manager Club Basket Seirin menjadi tercengang.
Membalik badannya, Naruto menatap Hinata dengan senyum. "Gomenn, Hinata-san, kau harus melihat ini." Ucap Naruto lembut. Naruto itu tidak suka yang nama berkelahi, terlebih lagi berkelahi layak-nya berandalan. Dari pada berkelahi, dia lebih memilih bakatnya, Ultimate Albility, kedalam hal yang berguna.
Buyar dari lamunan, Hinata menggeleng cepat. "Tidak apa." Hinata berdiri. "Ayo pulang." Ajak Hinata disertai dengan senyum lembutnya.
"Oke." Balas Naruto.
OoOoOoO
"Minna untuk latih tanding kita nanti, kita akan melawan, Kaijo, salah satu sekolah yang menerima, pemain Kiseki no Sedai, Kise Ryota, aku harap kita dapat berjuang dengan sekuat tenaga." Ucap Hinata dengan penuh keyakinan.
"APA KISEKI NO SEDAI!:
Anggota Club Basket hanya bisa tercengang kaget, mendengar lawan latih tanding mereka adalah anggota Kiseki no Sedai, kecuali Kuroko, dan Kagami, karena Kuroko sudah tau kalau Kise bersekolah di Kaijo, sedangkan Kagami, mlah menjadi semangat mengingat dia sangat ingin sekali bertanding dengan anggota Kiseki no Sedai secepatnya.
"Aku tidak percaya, akan secepat ini bertanding dengan Kiseki no Sedai." Batin Kagami semangat.
Hinata tidak mempedulikan keributan tentang lawan mereka, hanya satu yang ada di pikiran saat ini. "Aku tidak tau Naruto-san itu siapa? Tapi kemarin kecepatan di luar nalar manusia, semoga dia dapat bergabung sebelum Interhigh dimulai." Batin Hinata.
Riko melirik Manager Club Basket-nya, dia dapat melihat kalau ada yang mengganggu pikiran Hinata. "Ada apa Hinata-chan, tumben sekali kau melamun seperti iu?" tanya Riko.
Hinata menggeleng kecil. "Tidak ada." Jawab Hinata cepat. Mengalihkan pandangannya, Hinata menatap Kuroko. "Tetsuya-san, kau mantan anggota Kiseki no Sedai kan? Jadi kau tau apa bakat sepecial yang dia punya?" tanya Hinata.
Kuroko mengangguk kecil. "Ya, bakat yang dia punya adalah meniru, Kise-kun, dapat meniru seluruh hal yang dilihat dalam sekali lihat." Jawab Kuroko.
"Bukan-nya itu terlalu berlebihan, Tetsuya."
Mengalihkan pandangannya, Kuroko, beserta yang lainnya, melihat Naruto yang berjalan santai, datang kearah mereka, dengan senyum licik-nya seperti biasa.
Riko yang awalnya hanya melihat biasa, pandangannya berubah menjadi tajam. "Apa maksud mu terlalu berlebihan?" tanya Riko. Jujur saja, Riko agak kesal dengan sifat Naruto yang menerutnya angkuh, terlebih lagi dengan senyum licik Naruto yang membuatnya bertambah kesal.
Naruto menaikan pundaknya. "Oh ayo-lah, apa kalian berfikir teknik meniru sekali lihat tidak ada kelemahannya?" balas Naruto.
Kuroko memandang datar Naruto. "Naruto-kun, bisa hentikan sandiwara mu, atau aku akan memukul wajah mu seperti dulu." Ujar Kuroko.
Naruto menggaruk kepala-nya yang tidak gatal. "Gomen, Gomen, tapi..." wajah Naruto beruah menjadi datar. "...Kalian harus menemukan kelemahan itu sendiri, kalian tidak akan bisa berkembang, kalau tidak bisa melihat kelemahan yang dimiliki oleh orang lain." Ucap Naruto datar.
"Kuroko-kun siapa dia sebenarnya?" tanya Riko yang menatap tajam Kuroko. "Aku ingin tau, kenapa kalian selalu memanggil dengan nama kecil, aku tidak ingin penolokan." Lanjut Riko tajam. Rasa penasaran Riko sudah sampai pada puncak-nya, dia sungguh pensaran, saiapa pria berambut Ligt-Blonde didepannya, dan punya hubungan apa dengan Phantom Sixthman Kiseki no Sedai.
"Hanya teman masa lalu, bukan begitu, Tetsuya?" ujar Naruto, dengan mengisyaratkan agar Kuroko sedikit berbohong.
Riko mengalihkan pandangannya pada Naruto, dan menatap tajam Naruto. "Aku tidak bertanya pada mu, aku bertanya dengan Kuroko-kun." Balas Riko.
Kuroko memejamkan mata-nya beberapa saat. "Gomen, Naruto-kun, seperti aku harus memberi tau-nya." Ucap Kuroko. "Dia adalah-"
Wush!
Sebuah bola basket dengan kecepatan tinggi melewati didepan Kuroko, tentu membuat Kuroko terkejut, tapi incaran bola itu, adalah Naruto yang hanya memandang datar bola berkecepatan tinggi tersebut.
Tap!
Semua-nya kecuali Kuroko, tercengang melihat Naruto dengan mudahnya menangkap bola itu, bahkan dengan satu tangan. "Aku tidak tau apa maksud mu, Kagami-san?" ujar Naruto datar. Naruto adalah orang yang jarang memanggil nama orang lain, dengan nama kecil kecuali, orang yang menurut asik, dan dia suaki, sebagai contoh, Kuroko, dan Hinata, sedangkan Riko sang pelatih tim dia panggil nama kecil, karena mengagumi-nya, siapa yang menyangka murid kelas 2 SMA bisa menjadi pelatih tim, dan bisa memasuki Interhigh, walaupun tidak bisa berbuat apa-apa, tapi Naruto cukup kagum, maka dari itu hanya orang yang beruntung, yang bisa di panggil nama kecil oleh, anggota terlupakan, Kiseki no Sedai.
Kagami menatap Naruto dengan seringai. "Aku menantang mu, tuan tampan." Ucap Kagami.
"Dasar Baka-gami, padahal tinggal sedikit lagi..." Riko memijat keningnya yang penat, tapi seketika dia menunjukan sebuah senyum. "Aku ingin melihat bakat mu." Batin Riko
Naruto melempar bola yang di tangannya pada Kagami. "Seperti-nya menarik, sudah lama aku tidak menrima tantangan langsung." Ujar Naruto dengan seringai diwajahnya.
"Kuroko kau tidak memukul-nya? Dia menunjukan seringai-nya." Bisik salah satu Senpai Kuroko, yang paling populer diantara Senpai yang lainnya, karena ketampanan wajahnya, dan juga satu-satu orang di Club Basket Seirin yang mempunyai Eagle Eye, Shin Izuka.
Kuroko menggeleng kecil. "Tidak, itu adalah sifat asli-nya jika di tantangan oleh orang lain, karena aku yakin selama ini tidak ada yang berani menantangnya." Jawab Kuroko datar.
"Huh? Memangnya kenapa?" tanya salah satu Senpai yang merupakan kapten tim basket Seirin, dan juga satu-satu orang yang mempunyai keahlian Shooting Three Point di Club Basket Seirin, Junpei Hyuuga.
"Orang yang menantang berakhir dengan kekalahan."
.
Kagami menggambil posisi one-on-one, begitu juga dengan Naruto yang masih memakai seragam sekolah Seirin. "Apa kau yakin memakai seragam mu? Kau tidak akan bergerak bebas bukan?" ujar Kagami yang meremehkan Naruto.
Naruto menyeringai. "Kau terlalu meremeh kan ku, Kagami-san." Balas Naruto. "Bisa di mulai dengan cepat?" tanya Naruto.
"Heh? Baiklah." Kagami melempar bola-nya pada Naruto, dan Naruto menggembalikannya pada Kagami. Dengan gerakan yang cukup cepat Kagami membalik badannya, tapi Kagami, bukan hanya Kagami, tapi seluruh anggota Club Basket Seirin terkejut, tentunya terkucali Kuroko, melihat Naruto yang sejak kapan sudah ada didepan Kagami.
"Cepat sekali."
"Aku tidak bisa melihat gerakannya."
"Kecepatan macam apa itu?"
Berdeda dari komentar yang diberikan anggota Club yang lainnya, Hinata menatap tidak percaya. "Sama seperti kemarin." Guman Hinata.
"Hoi hoi, apa dia manusia?" Hyuuga menatap tidak percaya apa yang di lihat, semua orang juga pasti tidak akan ada yang percaya melihat kecepatan yang seperti itu.
"Kecepatan bertambah 4x lipat dari terakhir kita bertemu." Komen Kuroko, yang berbeda dari Komentar yang lainnya.
Naruto memandang Kagami, dengan senyum kecil-nya."Jangan hanya diam saja, kalau begini kau akan kalah." Ujar Naruto, yang menghantamkan telapak tangannya pada bola yang berada di tangan Kagami.
Buak!
Dengan gerakan yang sedikit yang diperlambah, Naruto merebut bola yang di bawa Kagami. Men-drible bola menjauhi ring, anggota Seirin terkecuali Kuroko, bertanya-tanya apa yang akan di lakukan Naruto. Naruto tetap men-drible bola menjauhi dengan berjalan santai.
Dug!
Lamuan Kagami buyar ketika suara bola basket terpantul di lantai tertangkap di kupingnya. "Aku tidak akan membiar kan mu." Kagami berlari kencang pada Naruto yang berhnti berjalan.
Tap!
Menangkap bola yang dia drible, Naruto memegang tangan satu bola tersebut dengan posisi membelakangi ring. Naruto mengangkat bola yang dipegang dengan santai setinggi wajah-nya, sebuah senyum terukir diwajahnya. "Maaf saja Kagami-san, pertandingan sampai disini." Ujar Naruto, yang melempar bola kearah ring dengan santai.
Anggota Club Basket Seirin, terkecuali Kuroko memandang tidak percaya, apa yang di lakukan Naruto, dilapangan,. Melempar bola seperti membuang sampah, apa kah ada yang percaya? Tentu saja tidak. Itu lah yang dialami anggota Club Baster Seirin.
Blush!
Dengan sempurna bola basket itu masuk kedalam ring.
"Itu tidak mungkin kan."
"Mana ada yang seperti itu."
"Tembakan yang mengagum kan." Guman Hinata terkagum-kagum, melihat tembakan yang di lakukan Naruto.
"Aku tidak percaya ini. Siapa dia sebenarnya?" Riko menatap tidak percaya apa yang dia lihat dengan mata kepala-nya sendiri.
"Kuroko apa dia manusia?" Hyuuga menatap tidak percaya, dengan aksi yang di lakukan Naruto barusan.
"100%, Naruto-kun adalah manusia, tapi bakat di luar nalar manusia." Balas Kuroko datar.
Naruto berjalan ke anggota Club, yang hanya diam tidak berkata. Mengalihkan pandangan, naruto menatap Kuroko, satu-satu-nya orang yang masih sadar. "Kenapa dengan mereka?" tanya Naruto.
Kuroko tersenyum. "Hanya terkagum dengan aksi mu." Jawab Kuroko. "Seperti sudah saat bukan? Mengenal kan identitas mu?" lanjut Kuroko.
Naruto tersenyum. "Tentu saja, tidak mungkin kan aku menunjukan aksi yang sudah lama tidak kau lihat, sebagai perkenalan. Mungkin mereka lupa siapa aku." Balas Naruto.
"Aku juga berfikir begitu, Seven Player Kiseki no Sedai."
.
.
.
To Be Continued
.
Ini adalah fic pertama ku. Jadi mohon dimaklumi kalau ada kesalahan. Dan mohon bimbinggannya para Senpai.
.
Profil Naruto:
Nama: Naruto Uzumaki.
Umur: 17 tahun
Tinggi Badan: 172 cm
Berat Badan: 75 kg
Tanggal Lahir: 10 Oktober
Tim: Teikou (SMP), Seirin (SMA)
Posisi: Dimana pun bisa.
Kemampuan khusu: Hawk eye, Eidetic Memory, Misdirection, Step Flash, Flash Shoot, Eagle no Shooting.
Naruto Skiil Statistic:
Kemampuan Fisik: 9/10
Teknik: 10/10
Stamina: 9/10
Kekuatan Mental: 10/10
Keahlian Khusus: 10/10
.
Naruto Info Ability:
Hawk Eye: Mata yang dapat melihat keseluruh penjuru lapangan.
Eidetic Memory: Dari pada kemampuan khusus, Eidetic Memory lebih cocok disbut bakat. Eidetic Memory, adalah kemampuan yang dapat melihat hal dalam sekali lihat. Eiditc Memory Naruto berbeda dari yang punya orang lain. Eiditic Memory Naruto memiliki keyakinan 99% sempurna, dan dalam 2 kali lihat menjadi 100%.
Misdrection: Seperti-nya yang satu ini tidak usah di jelas kan. Bagi penggemar Kuroko no Basuke, pasti tau Misdrection.
Step Flash: Sebuah kecepatan yang luar biasa. Bagi orang melangkah kan kaki-nya butuh ½-1 detik, untuk Setp Flash, 1 detik bisa melangkah 8-9 langkah kedepatan. Step Flash bukan lah gerak lari, yaitu gerakan kecil, yang hanya bisa di pakai jika musuhnya tidak jauh, seperti Naruto melawan Kagami.
Flash Shoot: Shoot yang mengandalkan bakat Shooting, yang digabung dengan bakat kecepatan, menjadi lemparan yang paling cepat.
Eagle no Shooting: Tembakan bagai-kan bumerang, yang mengandalkan putaran rotasi ke kanan, dan arah angin.
.
Untuk Pairing saya sudah menempatkan Hinata, tapi masih ada satu yang kosong, karena pairing ini mini-harem.
Voting Pairing:
Riko Aida
Satsuki Momoi
Sakura Haruno
Ino Yamanaka
Saya akan memilih diantara itu, tergantung hasil voting.
.
Mohon Review
.