Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pair : Naruto and Hinata

Warning : sorry masih Newbie jadinya typo dan EYD yang ga beraturan

Summary : Naruto ditinggalkan kekasihnya Shion. akhirnya, orang tua Naruto menjodohkannya dengan seorang gadis dari keluarga hyuuga yang belum pernah di lihatnya sebelumnya

RnR please..

and

Happy Reading

A Prophecy That Came True

Chapt.1 : Kenangan

1 Tahun Yang lalu

Kota konoha diguyur hujan yang cukup lebat. Semua orang yang biasa meramaikan jalanan kini hanya segelintir yang dapat dilihat. Mereka yang ada dijalan mengenakan payung atau semacam jas hujan untuk melindungi dirinya dari hujan. Namun, disebuah taman terdapat seorang pemuda berambut kuning jabrik dan bermata sapphire sedang menatap sendu seorang wanita cantik berambut panjang pirang pucat dengan mata Violet.
"a-apa maksudmu dengan mengakhiri hubungan kita Shion" ucap pemuda berambut kuning tersebut.
"Bukan kah sudah jelas naruto-kun? Aku ingin kita putus, aku lelah menghadapi hubungan kita yang begini terus" balas Wanita yang bernama Shion. Namun Naruto terlihat masih tak percaya akan keputusan Shion.
"apakah aku pernah berbuat salah padamu shion?" Tanya Naruto mencoba membela diri dan tak terima dengan keputusan gadisnya
Shion menghela nafas sepertinya ia lelah bagaimana harus menjelaskannya lebih detail lagi "Naruto-kun, kau selalu saja sibuk dengan urusanmu. Tanpa kau sadari, kau sering mengabaikanku. Dan seiring berjalannya waktu, ada pria yang selalu ada untukku dan menggantikan dirimu. Bahkan dia sering mengabaikan urusannya demi aku. Disitu lah aku sadar, bahwa dia lah yang pantas untuk ku cintai"
Naruto terbelalak, tak percaya dengan telinganya sendiri "Shion, aku melakukan itu semua untuk mu juga. Apa kau lupa, setelah kita lulus dari universitas aku akan melamarmu?"
"aku tau Naruto-kun, tapi yang aku butuhkan bukan itu. Tapi yang aku butuhkan adalah kehadiran seseorang yang dapat menghibur dan menenangkan hatiku. Namun kau tak ada disana"
Naruto mengepalkan tanganya semakin erat "Kau Egois Shion, setelah apa yang kita lalui bersama. Bahkan setelah apa yang ku lakukan untukmu kau tega mengakhiri hubungan ini"
"maafkan aku Naruto-kun. Ini demi kebaikan kita" Jawab Shion
"Tidak! Ini Demi Kebaikan mu!" Naruto sedikit membentak. Tanpa ia sadari ternyata cairan hangat jatuh dari iris Saphire indahnya itu dan bersatu dengan air hujan yang ikut membasahi dirinya. Tak lama selang perdebatan itu, sesosok Pria kekar mendatangi mereka. Pria berwajah baby face dengan rambut merah marun.
"Apa kau sudah selesai Shion?" Tanya Pemuda berambut merah tersebut. Namun, yang di Tanya hanya menganggukan kepalanya. Sementara Naruto, masih menatap tak percaya
"Selamat tinggal Naruto-kun." Shion pun berlalu bersama pacar barunya yang tidak diketahui oleh Naruto Siapa Namanya dengan mobil mewah yang mereka kendarai.

Ditengah hujan yang mengguyur Kota konoha, Naruto duduk berlutut masih tak percaya apa yang dia alami sekarang. Setelah apa yang di lakukanya dan semua pengorbanannya, Shion malah mengakhiri hubungan mereka. Naruto marah, sedih, kesal, kecewa. Semua perasaan itu bercampur menjadi satu di dalam hatinya. Dan ia pun tersenyum kecut "Terima kasih Shion. Semoga kau bahagia" ucapnya sembari menitikan air mata yang semakin deras bersamaan dengan derasnya hujan malam ini.

Present

PROK.. PROK.. PROK..

Suara riuh tepuk tangan memenuhi aula dimana tempat upacara kelulusan Unviersitas KonohaGakuen. Semua orang yang ada disana bersuka cita akan upacara kelulusan. Semua termasuk keluarga – keluarga dari mahasiswa yang hadir bahkan orang tua Naruto. Tapi, semenjak kejadian Shion mengakhiri hubunganya dengan dirinya. Naruto seperti tidak mempunyai semangat hidup. Bahkan sekarang pun dia hanya berwajah datar tanpa ekspresi. Sebegitu berharganya kah Shion untuk Naruto?. Ya, itu lah jawaban yang tepat untuk Naruto. Shion sangat berharga bagi Naruto dan kehidupanya. Semenjak kejadian itu juga, naruto lebih sering melamun dan pandanganya selalu saja kosong.
"Naruto" panggil seorang pria Paruh baya yang parasnya sangat mirip dengan naruto. Tanpa di beritahupun, semua orang pasti akan tahu bahwa Pria paruh baya itu adalah ayah Naruto.
"hn?" jawab naruto seadanya.
BLETAKK.. suara pukulan yang cukup keras menghantam kepala kuning Naruto. "Ittaiii.."
"Sopan lah dengan orang tua mu Naruto! Ibu tak pernah mengajarkanmu begitu" tiba – tiba wanita yang juga paruh baya berambut merah cerah panjang memarahi Naruto.
"gomen kaa-san" ucap naruto
"minta maaf pada ayahmu, bukan padaku!" cecar Ibu Naruto.
"gomen Tou-san" ucap naruto lagi untuk ayahnya
"hn.. tak apa" balas Ayah Naruto sambil menepuk pundak anak semata wayangnya
"Minato, kau selalu saja memanjakannya" Ibu naruto kesal dengan minato
"tenanglah Kushina, dia sudah besar. Kau seperti tak pernah muda saja" balas Minato sambil terenyum menghadapi istrinya. "Naruto, jangan lupa nanti malam acara syukuran kelulusanmu di rumah nenek. Ingat, kau pemeran utamanya jangan sampai tidak datang. Ibu dan ayah tak bisa pergi bersamamu dari rumah karena selepas acara di kampusmu kami akan langsung menuju rumah nenek"
Naruto diam dan hanya menganggukan kepalanya untuk merespon perkataan ayahnya.
"apa kau mengerti Naruto? Jangan hanya mengangguk saja" sambung Kushina yang mulai kesal kembali
"ha'I ka-san" mau tak mau dia harus menjawab dari pada kepalanya harus menjadi sasaran empuk jitakan ibunya lagi.
"ya sudah, setelah sesi photo kami akan meninggalkanmu, hati – hati membawa mobil naruto" ucap minato. Dan lagi – lagi di jawab dengan anggukan kepala olehnya. Kushina yang melihat tingkah anaknya hanya menghela nafas saja.

Acara sesi foto bersama keluarga pun dimulai. Semua mahasiswa mengantri untuk di foto. Termasuk naruto dan keluarganya. Sampai akhirnya giliran naruto untuk berfoto. Bahkan, saat di foto wajah naruto tak menggambarkan kebahagiaan. Tapi menggambarkan kekosongan yang tiada tara. Wajah datar yang tak dapat di baca apakah ekspresi nya itu senang atau sedih.

Malam pun tiba, Naruto yang baru sampai di rumah neneknya terlihat sangat tampan. Rumah besar nan megah yang memiliki taman dengan luas di atas rata – rata, juga memiliki air pancur tepat di depan pintu utama rumah tersebut. Tuxedo hitam yang di kenakan Naruto malam ini sangat membuat dirinya berkarisma. Rambutnya yang disisir rapi karena walau pun acara ini adalah acara untuknya. Tapi, acara di rumah neneknya termasuk acara formal yang di datangi oleh orang – orang penting di konoha. Seperti keluarga Uchiha pemilik perusahaan Uchiha Corps. Yang bergerak di bidang transportasi. Keluarga Haruno pemimpin dari Haruno Corps yang bergerak di bidang peternakan , dan banyak lagi seperti Keluarga Hyuuga, Nara, Akimichi, Yamanaka, dan lainya. Naruto adalah salah satu dari Keluarga Namikaze. Dan ayahnya sendiri Namikaze minato adalah Wakil pemimpin perusahaan Senju Grup sekaligus pemimpin Perusahaan Namikaze dan Uzumaki yang kini telah di marge dengan perusahaan Senju. sementara Pemimpin mutlak perusahaan Senju sendiri adalah Tsunade Senju, Nenek Naruto. Nenek Naruto pewaris dari keluarga Senju yang menikah dengan Namikaze jiraya seorang penulis Novel terkenal. Karena merasa malas mengelola persusahaan yang besar tersebut, Jiraya membiarkan Tsunade yang mengelolanya. Senju grup adalah perusahaan ternama yang terdiri dari 3 perusahaan yaitu, Namikaze bergerak dibidang Biro Perjalanan, Uzumaki bergerak dibidang teknologi. Dan 1 lagi adalah senju. Perusahaan tua yang sangat terkenal peninggalan keluarga nenek naruto. Namun karena merasa sulit untuk mengelola ke tiga perusahaan tersebut, mereka memutuskan untuk memnggabungkannya agar pengelolaannya menjadi lebih mudah.

"Selamat malam para undangan sekalian" ujar seorang wanita cantik dengan dadanya yang dibilang besar. Dia adalah nenek naruto yang bernama Tsunade Senju. Seorang wanita tua berparas cantik berambut pirang pucat berkulit putih dan memiliki bola mata coklat madu yang indah.
"hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk saya, karena setelah 4 tahun menuntut ilmu di perguruan tinggi akhirnya cucuku satu – satu nya berhasil menyelesaikannya" para undangan kembali bertepuk tangan. "dan lansung saja kita panggil, Namikaze Naruto" seiring dengan panggilan nenek naruto, ia pun langsung beranjak menuju tempat neneknya berada. Diatas podium yang telah di sediakan. Tujuan Naruto dipanggil oleh neneknya adalah untuk menyampai kan sepatah dua patah kata penyambutan kepada para undangan.
"selamat malam para undangan yang saya hormati" ujar naruto tanpa gugup sedikitpun dan masih memasang wajah datarnya "terima kasih atas kehadiran saudara - saudara sekalian. Karena telah menyempatkan diri ke acara kecil yang keluarga saya adakan" minato tersenyum melihat anaknya "tak lupa juga saya panjatkan doa kepada tuhan yang telah memberikan kesehatan kepada saya sehingga saya masih bisa berdiri disini, juga terima kasih kepada orang tua, nenek, keluarga dan kerabat saya yang telah memberikan doa kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan sekolah saya. Dan akhir kata sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada kalian semua. Selamat menikmati acara ini."

Sebelum turun dari podium,Pemuda berumur 22 tahun ini dapat melihat ayahnya memanggil. Tanpa banyak kata lagi, naruto pun berjalan kea rah ayahnya yang di temani oleh ibu nya juga bersama rekan kerja ayah naruto. Yang di ketahui naruto adalah seorang pemimpin Hyuuga Corps.
"naruto, kenalkan ini rekan kerja ayah, Hyuuga Hiashi" ucap Minato memperkenalkan anaknya dengan rekan kerjanya
"Namikaze Naruto, Yoroshiku Hyuuga-san" ucap naruto sembari berjabat tangan dengan hiashi
"hn, Yoroshiku" balas Hiasi "jadi dia yang ada di foto itu Minato?" sambung Hiasi bertanya pada minato.
"tentu saja, hanya dia anak ku hiashi" minato menggaruk – garuk kepalanya yang tidak gatal. Hiashi masih menatap tajam kearah naruto. Yang di lihat hanya santai sambil menyeruput minuman yang baru saja di ambil oleh ibunya. Kemudian naruto memandang ibunya seakan ingin menanyakan sesuatu. mengerti maksud anaknya Kushina pun agak menjauhkan diri dan Naruto beberapa meter dari tempat suaminya berbincang.
"itu adalah Hyuuga Hiashi, ayah calon istrimu" ya, semenjak perpisahannya dengan shion 1 tahun yang lalu, Yang membuat semua kecewa termasuk keluarga Naruto. Dan untuk membahagiakan naruto ayahnya pun berniat untuk menjodohkanya kepada anak rekan kerjanya. Yang bahkan naruto tak pernah melihatnya. Namun, karena melihat orang tuanya sampai melakukan hal itu naruto pun dengan lapang dada menerima tawaran orang tua nya dengan tujuan membahagiakan orang tuanya apa pun itu keputusan yang di ambil oleh orang tua pemuda bermata sapphire tersebut.
"ooh, begitu. Ya sudah aku serahkan semuanya pada kalian" ucap naruto dengan santai
Kushina mengkerutkan dahinya "kau tidak keberatan dengan perjodohan ini?"
naruto menggeleng "bu, hidupku sekarang hanya untuk membahagiakan kalian. Jika keputusan kalian itu baik untukku dan itu dapat membahagiakan kalian. Maka aku tak dapat menolaknya"
kuhina tersenyum haru mendengar ucapan Naruto. Dan kushina pun menyadari bahwa naknya naruto sudah banyak berubah semenjak berpisah dengan Shion "kau sudah berubah. Ibu pastikan kehidupanmu akan bahagia nak" ucap kushina dan tangan kanannya tak lupa mengusap – usap kepala kuning naruto.

"Naruto" seseorang memanggil naruto, dan ia pun langsung menoleh kearah panggilan tersebut.
"Sakura? Sasuke-Teme?" balas naruto
"hn.." jawab orang yang bernama Sasuke tersebut. Seorang pria tampan dengan rambut raven bermata onix berkulit putih. Ia adalah salah satu anak dari rekan kerja ayah naruto Uchiha Fugaku. Pemimpin dari Uchiha Corps
"kukira kalian tak akan datang" sambung naruto.

Dibalkon samping rumah nenek naruto terlihat 2 pemuda dan 1 pemudi sedang berbincang – bincang. Sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu yang sangat serius, itu tampak dari ekspresi Sakura Haruno yang tak lain adalah putri tunggal dari Pemimpin perusahaan Haruno corps.
"Kau gila, naruto?" Tanya Sakura tak percaya
"Tidak" sahut Naruto santai namun datar
"Lalu mengapa kau menyetujui rencana bodoh orang tuamu?" Tanya sakura lagi. Sakura masih tak mengerti jalan pikiran naruto sejak ia berpisah dengan Shion. Kenapa seorang Namikaze naruto yang biasanya selalu menjadi pemberontak dan pembuat onar bisa – bisanya menjadi anak yang sangat penurut.
"kau adalah penerus Namikaze, Dobe. Apa kau yakin dengan keputusan mu itu?" kali ini Sasuke yang salah satu sahabat Naruto angkat bicara.
"Naruto? Kau bahkan belum bertemu dengan anak dari Hyuuga Hiashi. Bahkan melihatnya melalui Foto saja belum pernah. Tapi kau sudah menyetujui perjodohan ini?" sakura menyela
"aku tahu sakura" sekali lagi naruto hanya menjawab santai dan datar.
"Naruto, semua orang tahu kalau putri Hyuuga adalah orang yang sangat misterius. Bagaimana kalau dia adalah orang yang sangat mengerikan?" sambung sakura lagi
"lalu?" Tanya naruto
"baiklah aku akan menceritakannya padamu" sakura menghela nafas "menurut kabar yang beredar, Putri Hyuuga adalah putri yang membuat Hyuuga Hiashi malu. Maka dari itu Hyuuga Hiashi tak pernah membiarkan putrinya itu keluar rumah barang 1 langkahpun. Dan ada juga yang mengabarkan bahwa putri Hyuuga sangat jelek dan buruk rupa"
"jika kejelekan dan keburuk rupaannya dapat membahagiakan ku kenapa tidak" timpal Naruto sembari menyeruput minumanya. Sementara Sasuke masih terdiam dengan wajah stoicnya
Sakura terbelalak "bagaimana kalau dia gemuk?" sambung sakura bertanya
"jika kegemukanya dapat membuat keluargaku bahagia aku akan melakukanya dengan senang hati" timpal naruto lagi
"bagaimaa kalau dia seorang janda?" sambung sakura konyol
"yang penting dia wanita" Naruto masih terlihat santai
"bagaimana kalau dia seorang laki – laki" tiba – tiba Sasuke memberikan pendapatnya dan itu sukses membuat kekasihnya Sakura dan Naruto sweetdrop.
"Teme, tak mungkin orang tua ku menjodohkan aku dengan seorang laki – laki" cecar Naruto
Sasuke mengangkat bahunya tanda ia menyerah. "lebih baik aku menikah denganmu kalau seperti itu"
BLETAKK.. terdengar suara jitakan di kepala naruto
"ittai.. sakit sakura" Naruto Meringis
"diam kau. Baka" sakura mulai kesal dengan argument yang di berikan naruto "pernikahan bukanlah permainan Naruto. Itu sesuatu yang sangat sakral" sambung sakura
"aku tahu sakura. Sampai kapan kalian mau mencegahku. Aku tak akan menarik kata - kata ku kembali karena aku ini seorang pria"
Sakura memijat kepala menandakan ia frustasi, sementara Sasuke tersenyum melihat keputusan temannya yang tak pernah menarik kata – katanya kembali. Tak lama setelah perdebatan itu, teman – teman Naruto yang lain pun akhirnya datang seperti Shikamaru, Chouji, Ino bersama kekasihnya Sai, Lee, Tenten, Shino, kiba, Gara, dan kiba. Sepertinya mereka datang terlambat karena ada urusan masing – masing. Namun naruto memakumi keadaan mereka.

Sang surya pun kini akhirnya keluar dari tempat persembunyianya. Cahayanya yang hangat secara perlahan mulai menyentuh kamar Naruto. Selepas pesta kemarin, ia menginap di rumah neneknya. Begitu juga dengan orang tua Naruto. Karena merasa lelah dan tak mungkin pulang dalam keadaan yang tidak memungkinkan akhirnya mereka memutuskan untuk menginap di rumah nenek naruto. Cahaya sang surya yang mulai menyilaukan untuk naruto, membuat dirinya membuka mata sapphire indah tersebut.
TOK.. TOK.. TOK.. suara pintu kamar naruto di berbunyi karena di ketuk oleh seseorang
"Naruto- sama, sarapan telah siap. Semuanya sedang bersiap – siap untuk sarapan" ucap seorang maid yang membangunkan naruto
"hn.. baiklah 15 menit lagi aku akan turun" ucap naruto untuk maidnya yang berada di luar kamarnya
tak lama setelah itu naruto beranjak ke kamar mandi melakukan aktifitasnya seperti biasa. Setelah selesai ia pun berbenah dan menuju ke ruang makan di rumah neneknya yang megah tersebut.

Diruang makan, tepatnya di meja makan. Nenek dan kedua orang tua naruto sudah menunggunya untuk sarapan. Tanpa banyak kata lagi mereka pun memulai sarapan mereka. Disela sarapan mereka juga sambil mengobrol ringan agar acara sarapan mereka tidak terasa kaku. Itu adalah kebiasaan Kushina agar keluarganya tidak kurang komunikasi antara orang tua dan anak.
"nee, naruto. Tou-san ingin menanyakannya sekali lagi denganmu. Apa kau sudah menetapkan keputusanmu untuk menerima perjodohan ini?" minato membuka suara setelah menyeruput kopinya
naruto yang masih mengunyah makanan di mulutnya segera menelan makanan tersebut supaya ia bisa menjawab pertanyaan ayahnya. Kalau ia hanya menjawabnya dengan anggukan saja, kemungkinan besar Kushina Uzumaki yang tak lain adalah Ibunya akan melemparkan cangkir yang terbuat dari keramik. Belum lagi jika neneknya melihat tingkahnya yang kurang mengenakan tersebut, bisa – bisa meja makan ini akan di balikkan oleh nenek cantik itu.
"ya Tou-san, aku sudah menetapkan keputusanku" jawab naruto santai dan tenang
Minato, Kushina dan Tsunade tersenyum senang
"kalau begitu, minggu depan kita akan ke Suna untuk melamar Putri Hyuuga Hiashi" sambung Minato
naruto sedikit terkejut "apa tak terlalu cepat Tou-san?"
"lebih cepat lebih baik Naruto. Aku sudah tak sabar untuk menimang cucu" Kushina menyela dengan mata yang berbinar – binar "benarkan kaa-san?" kemudian kushina manatap Tsunade meminta dukungan
"hn, aku juga setuju dengan keputusan ini. Lebih cepat lebih baik." Ucap Tsunade tegas
naruto sweetdrop dan menghela nafasnya "aku serahkan semua pada kalian"

Sarapan pun selesai, Naruto segera beranjak pergi meninggalkan ruang makan. Itu memberikan respon kepada keluarganya
"mau kemana kau naruto?" Tanya Kuhsina
"ingin berjalan – jalan sebentar" jawabnya
"hn.. kalau begitu nanti siang jam 2 temui ayah di kantor. Kita akan membicarakan perjodohanmu bersama Hiashi" sambung minato
"ha'I tou-san"
Naruto menuju ke tempat parkir dimana letak mobilnya. Tak butuh waktu lama untuk memanaskan mesin mobilnya kemudian ia menginjak pedal gas dan meninggalkan rumah neneknya yang megah tersebut. Di perjalanan Naruto befikir, apakah keputusan ini yang terbaik untuknya. Mungkin naruto memang menerima perjodohan ini. Tapi, bagaimana dengan sang putri Hyuuga. Apakah dia juga menerimanya dengan senang hati?. Ya, hanya putri hyuuga lah yang tau. Tapi, jauh di dalam hati naruto, sebersit perasaan muncul. Perasaan itu adalah perasaan penasaran dengan putri hyuuga. Bagaimanakah paras putri tersebut. Apakah buruk rupa yang seperti diberitahukan oleh teman – temannya. Apakah seorang putri yang cantik jelita. Namun, karena pikirannya yang mulai kemana – kemana. Naruto teringat lagi akan seorang gadis yang mengisi hatinya selama ini. Ya, dia adalah Shion. Gadis cantik yang sangat di cintainya. Tapi segera naruto menepis pemikiran tersebut dan memutuskan bahwa dia, Namikaze Naruto sangat membenci Gadis bernama shion tersebut. Hanya karena Shion, Ibunya Uzumaki Kushina sampai ikut manangis untuknya. Benar, ibu naruto yang melihat keadaan tragis yang menimpa naruto setelah kepergian shion membuat seorang Uzumaki Kushina ikut merasakan sakit hati yang sangat dalam. Dan itu adalah batin seorang Ibu yang dapat merasakan penderitaan anaknya sekalipun ia tidak mengalaminya langsung. kenangan – kenangan itu masih saja merasuki pikirannya. Kenangan dimana masa – masa bahagia Naruto bersama Shion. Semakin ia ingin melupakan kenangan itu semakin tidak bisa ia melakukannya.

TBC

Akhirnya Chapt. 1 selesai.
Mohon reviewnya para senpai sekalian.. :D