Note: yoiyoy~ jumpa lagi dengan ice. gomen nee sobat aku lama update nya. (●´ο`●) ŐŐŐŐŐŐŐ... ya! mungkin fict ini agak romance kalo menurut kalian, karena itu juga menurut pendapat ku juga çαмα². (^Ő^)/ ŐĶĂŶ..., tak banyak yang bisa ku katakan aku cuma minta kritik dan saran aja untuk fict ini, jangan lupa sempatin bikin review (^Ő^)/ ŐĶĂŶ..., tak tunggu loch
- {~*~*~*~*~happy~*~*~*~*~ *}
- {~*~*~*~*reading*~*~*~*~}
- {~*~*~*~*~*minna *~*~*~*~*~*~*}
Declaimer : naruto dan sekirei bukan
milik silver
Warn : crossover, gaje, typo bertebaran,
DLDR, mind to review
Naruto x sekirei
.
.
Warning: ABAL, GAJE, MISS TYPO (bertebaran), SEMI-CANNON, OC, OOC, AND ETC.
.
.
Kehilangan ingatan dan sebagian kekuatan Yang di alami Naruto saat berpindah dimensi,akibat serangan uciha madara dan Kamui uciha obito.
.
.
.
Naruto pov
.
.
.
Aku mulai pergi dari tempatku bertarung tadi menuju apartemen milik ku, setelah masuk kedalam apartement milik, aku pun berjalan menuju salah satu kamar, di nyalakan lampu kamar, dan perlahan mencopot semua perlengkapan yang di pakai, dari katana, glove, jaket rompi, tetapi sebelum berhasil membuka kaos dalam milik nya, tiba tiba pandangan nya mengabur, dan terlihat kini pelipis nya berkeringat, dan sedikit muntahan darah di sudut bibir nya, dan akhir nya pun pingsan.
.
.
.
Naruto pov end
.
.
.
Suasana ramai di pagi yang cerah, bukan hal yang mengejutkan lagi villa izumo, dan itu pun nampak terjadi di dalam villa izumo, sejak tinggal nya minato dan seikirei nya, villa izumo pun ramai, pertengkaran dan candaan para seikirei minato yang memperebutkan nya atau sekedar tidur dalam satu ruang kamar milik minato.
Pagi hari pun tampak cerah, udara yang sejuk, embun pagi yang setia menemani, dan juga kicau an burung menghiasi indah nya pagi ini, tapi itu tidak berlaku bagi seorang wanita yang memiliki surai ungu, semenjak kemarin malam, perasaan was was dan takut menghantui setiap tidur nya, membuat diri nya terjaga hingga pagi hari, tak tau apa yang terjadi dengan diri nya, tapi satu hal yang dia pikirkan, ya hanya satu, yaitu ashikabi nya, hanya ashikabi nya yang selalu di khawatir kan hingga saat ini.
.
Miya pov
.
Di dalam sebuah ruangan, aku berdoa kepada seseorang yang berharga bagi diri ku dulu, seseorang yang mengajarkan arti kehidupan dan orang yang membuat nya tersenyum kala itu. Di selah doa ku, tak terasa aku meneteskan air mata, entah itu sedih, senang, atau pun marah, tangisan itu terasa senyap bagi orang lain, karena aku hanya menangis dalam diam, hanya mampu menetes kan air mata, dan hanya air mata ku yang mampu mencurahkan isi hati ku saat ini, bukan perbuatan atau apa pun.
Walau pun berat kurasa akan kepergian takehito, tapi banyak cerita yang aku ceritakan pada mu, "takehito, mungkin jika disini? Pasti kau akan melihat aku sekarang sangat bahagia, sungguh sangat bahagia, karena kini aku telah menemukan ashikabi yang aku ingin kan? Dia baik, perhatian, dan peduli walau membuat nya dalam bahaya, walau pun bodoh dan konyol dengan tingkah nya, tapi dia sungguh mirip dengan mu? Walau berbeda?". " apa kau melihat nya takehito? Aku di sini sudah bahagia, dan ku harap kau di sana juga mendapat kan kebahagiaan yang sama, mungkin bisa lebih dari yang aku rasakan?".
.
Miya pov end
.
Sudah seharian naruto tak sadar kan diri, dan selama itu juga naruto terbaring di lantai kamar nya, muntahan darah masih menggenang dilantai kamar dikarenakan keluar dari sudut bibir naruto, luka lebam yang berada di beberapa bagian tubuh naruto kini sudah nampak memhitam kebiru biru.
.
Mindscape
.
Tes, , ,tes, , ,tes, , ,
Suara tetesan air terdengar di indra pendengaran milik naruto, dan semakin lama tempat tersebut menjadi sunyi, di hiasi dengan derap suara dengkuran halus di sebuah pojok ruangan tersebut. Dengan perlahan naruto berjalan ke asal suara tersebut meskipun gelap, dan kurang nya penerangan cahaya lampu, tapi naruto masih terus berjalan ke asal suara tersebut untuk mencari tau dari rasa penasaran yang hinggap pada diri nya sekarang.
Setelah lama berjalan dan rasa penasaran nya kian membuncah, naruto di hadap kan kepada sebuah penjara raksasa, sebuah penjara yang menurut naruto diluar nalar nya sebagai manusia. Naruto berjalan menuju kandang tersebut, untuk melihat lebih dekat sosok yang mendiami penjara raksasa yang di hadapan nya sekarang, meskipun sudah sedekat itu dengan penjara tersebut, tapi naruto tak bisa melihat sosok apa pun di balik penjara yang ada di hadapan nya.
Cerlap,,cerlap,, cahaya mulai menyelimuti naruto, membuat tubuh nya bercahaya dan berubah menjadi partikel cahaya, yang perlahan memudar bersama dengan naruto yang mulai mendapat kesadaran nya di dunia nyata.
[ akhir nya kau datang juga,? Tapi dilain waktu aku akan menyapamu gaki] ucap suara yang terdengar berat dan entah berbicara dengan siapa.
.
Mindscape end
.
Di pagi hari yang indah, hawa dingin nan sejuk dan mentari pagi yang mampu menghangat kan seluruh makhluk yang berada di muka bumi termasuk sosok pirang yang menjadi pemeran utama fict ini, sosok pemuda yang masih meringkuk di sebuah lantai kamar milik nya, dengan kondisi yang tidak bisa dibilang baik walau pun luka yang dia derita sudah mulai pulih, tapi kotoran bekas debu dan darah yang mengering itu masih setia melekat pada tubuh naruto, ya soaok yang sedang tergeletak di lantai kamar milik nya. Perlahan naruto menunjuk kan akan segera nya sadar dari pinsan yang dia alami semalam, meskipun begitu naruto masih mencoba membuka mata nya, dan mencoba menyesuaikan penglihatan nya.
.
Naruto pov on
.
Mentari pagi telah bersinar menyinari bumi, begitu pula dengan apartemen milik ku yang juga ikut tersinari mentari pagi. Ku coba membuka mata ku, menyesuaikan penglihatan ku untuk melihat sekeliling dengan normal, hal yang pertama menggagu ku adalah sinar mentari yang menyorot kan cahaya nya melalui celah cendela apartemen milik ku, dengan malas ku buka mata ku dan ku edar kan keseluruh penjuru kamar, dan ternyata? Aku masih tidur di lantai, seperti yang ku kira karena pinsan. Tapi satu hal yang membuat ku bingung? Tentang tempat yang aku datangi, apa itu mimpi? Tapi kenapa terlihat sangat begitu nyata dan tak asing buat ku.
.
Naruto pov end
.
Sesaat setelah mata Naruto terbuka, " ugh" suara lenguhan terdengar dari mulut Uzumaki Naruto setelah membuka mata nya dan haeus menyipitkan mata nya karena cahaya mata hari yang menerpa wajah nya, mau tak mau membuat pandangan nya silau mem. bergerak bangkit dari tempat nya berbaring, Naruto melihat lantai yang sempat menjadi tempat nya tidur itu di penuhi genangan darah yang mulai mengering, tak lupa juga untuk melihat bagian tubuh nya yang nyata nya tak luput dari noda darah yang sudah mengering.
"Ya Tuhan! kalo seperti ini? Aku terlihat seperti zombie saja? hehehe aduuh duh duh ittai", coment naruto pada diri nya sendiri karena kondisi nya yang bisa disebut seperti zombie, dah tak lupa menertakan keadaannya sebelum akhir nya kesakitan karena ada beberapa bagian tubuh yang membuat nya kesakitan saat tertawa.
.
Izumo inc
.
"Miya tan, Miya tan" panggil Matsu kepada Miya karena mau menunjuk kan sesuatu yang keliatan nya sedikit penting dan berhubungan dengan Miya. tapi sedari tadi berkeliling di sekitar rumah tapi tak menemukan keberadaan Miya, akhir nya Matsu berinisiatif mencari di kamar milik Miya, dan tada "Miya tan? eh maaf menggagumu yang sedang ber doa" panggil matsu setelah membuka kamar, tapi dengan segera Matsu memohon maaf karena telah mengganggu Miya yang sedang berdoa.
"eh matsu san, ada apa kau mencari ku? tak apa, lagian aku sudah selesai berdoa" tanya Miya sekaligus tak mempermasalah kan Matsu yang tiba tiba masuk disaat Miya berdoa, toh Miya juga sudah selesai berdoa, " eh eto? aku cuma mau menunjukkan sesuatu pada Miya tan" jawab Matsu kepada Miya dan memberi isyarat kepada agar Miya mengikuti nya, " memang apa yang mau kau tunjukan Matsu?!" tanya Miya penasaran akan apa yang ditunjuk kan padanya.
Tak berselang lama akhir nya Miya dan Matsu sudah berada di dalam sebuah kamar yang penuh dengan layar komputer, dan Miya hanya melihat saja akan apa yang di lakukan oleh Matsu yamg sedang mengoprasikan komputer milik nya, dan setelah selesai mengobrak abrik komputer milik nya akhir nya Matsu memberi isyarat pada Miya "um, lihat rekaman ini?" suruh Matsu kepada Miya, dan
deg,
betapa terkejut nya Miya melihat seseorang di rekaman tersebut bertarung melawan 2 seikirei, tapi seikirei kembar yang ada di rekaman tersebut tak ikut bertarung karena sudah ada 2 anggota skuad kedisiplinan yang tiba tiba datang, entah apa yang di kata kan lawan nya sampai sampai membuat anggota skuad disiplin sampai begitu marah dan menyerang sosok itu sampai pertempuran tak terelakkan.
Setelah selesai melihat rekaman tersebut, kini wajah Miya menunjuk kan banyak expresi, cemas, takut, khawatir, sedih dan marah bercampur jadi satu. Bagaimana tidak? sosok yang ada di dalam rekaman dan yang bertarung melawan para seikirei adalah orang yang di kasihi nya, dan seseorang yang telah menjadi ashikabi milik nya dan seseorang yang pernah menyelamatkan diri nya itu, bertarung melawan 2 seikirei sekaligus.
Kini tangis Miya tak bisa dibendung lagi setelah melihat rekaman tersebut, tangis nya pecah melihat bagai mana Naruto bersusah payah melawan mereka berdua, meskipun banyak pertanyaan yang berkecamuk difikiran Miya, tapi saat ini bukan lah saat yang tepat untuk memikirkan masalah tersebut, sekarang yang Miya fikirkan adalah menjenguk dan melihat kondisi Naruto sekarang secara lansung, dan memastikan bahwa kondisi nya baik baik saja.
"Ka~kalau begitu aku ke apartemen milik Naruto kun dulu Matsu san dan terimakasih telah memberi tahukan nya rekaman itu kepada ku", ucap Miya yang mau pamit ke apartemen Naruto ditambah ucapan terimakasih untuk rekaman yang di tunjuk kan Oleh Matsu kepada nya, "tak masalah oyaa san! dan semoga Naruto kun baik baik saja?" ucap Matsu kepada Miya yang menunjuk kan rasa khawatir, "umh, semoga saja begitu? baiklah aku berangkat dulu Matsu" ucap Miya setuju sambil menganggukkan kepala nya, tak lupa pamit dulu sebelum berangkat.
.
Miya pov on
.
Kekhawatirku yang ku rasakan saat ini membuat dada ini kian berdetak lebih kencang, ku berjalan melangkah kan kaki ini keluar dari villa izumo, sungguh ku gelisah sampai sampai berlari dan melompati atap atap rumah yang menjadi jalan lintas ku sekarang, tak peduli dengan keaada'an dan kondisi sekelilingku, yang terpenting adalah menuju keapartemen Naruto secepat mungkin untuk melihat keada'an nya yang sekarang. " semoga kau baik baik saja Naruto kun" doa yang ku panjatkan dan harap ku untuk Naruto semoga dia baik saja saat aku sampai disana.
.
Miya pov end
.
Miya berlari secepat yang dia bisa untuk mecapai apartement milik Naruto dengan segera, derap langkah terdengar saat menginjakkan kaki nya di atap rumah. Setelah beberapa waktu berlalu, kini Miya hampir sampai di tempat yang iya tuju, apartemen yang tak bisa di bilang kecil atau pun besar menurut apa yang Miya kira, apartement yang sederhana untuk kelas menengah tersebut telihat biasa saja di banding apartement yang berjejer di sebalah apartemen yang dia tuju.
Lokasi yang tidak jauh dari Hutan Kota, membuat Miya tak terlalu bingun mengetahui lokasi itu, mungkin Miya harus berterimakasih kepada Kagari yang memberi tahu kan alamat Naruto.
.
Flashback
.
drap, ,drap, , drap, ,
Bunyi derap langkah kaki yang sedang menaiki tangga milik sebuah Villa izumo. derap langkah yang tadi terdengar sangat nyaring itu terdengar lebih cepat atau bisa di bilang pemilih suara langkah kaki itu sedang terburu buru untuk menuju satu tempat atau lebih tepat nya menuju sebuah kamar di penginapan izumo.
Tok tok tok
Ketukan pintu terdengar nyaring tanda ciri khas dari suara pintu kayu sedang di ketuk oleh seseorang. ,,ngiiieeeeek jeng jeeeeeng pintu terbuka,, *plaaak,dug,klontang* (maaf maaf, back to story dech, sambil pegang pala benjol). suara pintu yang terbuka dan memperlihat kan seseorang yang sedang mengucek mata nya yang masih setengah terpejam, " ada apa pagi pagi kau membangun kan ku?" tanya sosok yang berada di balik pintu yang terbuka, " maaf mengganggu, aku hanya ingin tau alamat apartemen Naruto?" ucap Miya kepada sosok di di depan nya yang masih sibuk mengucek mata milik nya, " hoam" dengan langkah gontai sosok itu mengbil sebuah note kecil dan menuliskan alamat apartemen yang di tempati oleh Naruto seorang.
" ini,! Ini adalah alamat tempat tinggal Naruto, dan tempat ini tidak jauh dari hutan kota" ucap sosok itu sambil menyodorkan sebuah note kecil yang bertulis kan sebuah alamat yang di minta oleh Miya, "humz, terima kasih Kagari" ucap Miya yang mengambil note yang tadi disodorkan pada nya dan tak lupa berterima kasih pada kagari, *ya sosok yang ada di depan Miya adalah Kagari atau bisa di sebut Homura.
.
Flashback end
.
tok tok tok
terdengar suara ketukan di pintu depan apartemen milik Naruto, sedang kan Naruto yang sedang mencoba beranjak berdiri pun harus bersusah payah berjalan kedepan untuk melihat tamu yang datang ke apartemen milik nya. berjalan dengan gontai sambil berpegang pada dinding apartemen Naruto membuat Naruto berusaha menye imbangkan tubuh nya agar tidak jatuh kelantai apartemen, dan untung saja Naruto sempat membersikan bekas noda darah yang mengering di sekitar wajah dan tubuh nya, meskipun noda tersebut masih terlihat jelas di baju yang sekarang dia kenakan karena belum sempat ganti baju, bukan belum sempat tapi Naruto lupa karena suara ketukan yang membuat nya begitu saja lupa ganti baju.
belum sempat membuka pintu, tapi sudah di sugui pemandangan sosok cantik yang sedang mematung dengan expresi terkejut setelah membuka pintu apartemen milik Naruto, begitu juga Naruto yang tak kala terkejut melihat siapa yang datng dan berdiri di ambang pintu. "Mi~miya a apa" ucap Naruto terhenti ketika sosok di depan nya kini memeluk nya dengan erat, meskipun Naruto merasakn sakit di beberapa bagian karena erat nya pelukan Miya, tapi Naruto menghirau kan nya, karena dia tau bahwa sosok yang di depan nya sekarang sedang menangis dalam pelukan nya, terbukti dari baju yang diri nya kini kenakan terasa basah di bagian dada tepat muka Miya yang menyembunyikan wajah nya pada dada Naruto.
Setelah beberapa saat berlalu dan suara isakan tangis tak terdengar lagi, Naruto menengok kearah Miya yang masih setia memeluk diri nya sambil menyembunyikan wajah nya di dada nya, dan Naruto pun tersenyum melihat Miya yang sudah tertidur dan sekaligus membuat nya cemberut, bagaimana tidak cemberut kalo dalam kondisi begini harus membopong Miya yang sedang tertidur pulas di pelukan nya.
.
Skip time
.
Waktu pun sudah menunjuk kan jam malam, bisa di lihat dari balik jendela apartemen akan perubahan siang menjadi malam, yang tadi nya panas kini menjadi dingin yang mampu menusuk sampai kedalam kulit. tapi itu tak dirasakan oleh seorang gadis yang masih tertidur lelap dengan selimut tebal yang masih setia menyelimuti tubuh nya, untuk menghindari hawa dingin yang terjadi di malam ini.
Berbeda lagi dengan Naruto. Naruto kini sedang membuat cup ramen untuk makan malam nya, sambil menghangat kan tubuh nya di dekat perapian milik nya, sungguh iya sangat kedinginan malam ini, sampai sampai Naruto terkena flu, *hatchi* " haaah,, kenapa malam ini dingin sekali sich? jadi kena flu kalo gini," suara bersin disertai gumaman pertanyaan yang tak jelas kepada siapa dan kenapa?, (ithu pun author juga gak tau).
Masih berkutat di tempat makan akhir nya Naruto menyelesaikan acara makan malam nya sendiri, karena Miya sampai sekarang pun belum bangun, entah apa yang terjadi sampai Miya datang ketempat nya dan menangis di pelukan nya, sampai saat ini membuat Naruto bertanya tanya kepada diri nya tentang keada'an Miya.
Naruto berjalan kamar milik nya untuk melihat keada'an Miya, sebenar nya Naruto juga masih merasakan sakit si beberapa bagian tubuh nya, tapi tak dirasakan oleh Naruto, dan hanya dianggap luka kecil biasa saja, sampai akhir nya Naruto melihat Miya menggeliat kala Naruto sedang mengelus surai milik Miya, terlukis senyuman ketika Miya mulai membuka mata nya.
"Kau bangun Mi chan?" tanya Naruto melihat Miya yang mulai bangun dari tidur nya, dan tanpa menunggu lama Miya memeluk nya lagi dan itu pun membuat bingung, " kau kenapa Mi chan?" tanya Naruto Lagi. " aku, aku hanya mengkhawatirkan naru kun,! dan aku khawatir dengan kondisi naru kun," jelas Miya sambil memeluk Naruto dengan erat. Naruto pun mengerti dengan kelakuan Miya yang sedari tadi memeluk nya, "aku baik baik sa~" "bohong, Naru kun pasti terluka? aku tau Naru kun habis bertarung dengan 2 seikirei? dan Aku tau Naru kun bersusah payah melawan mereka, ya kan?. ucap Miya memotong ucapan Naruto yang mau menjelaskan keadaan diri, meakipun berbohong karena kondisi nya tak benar baik baik saja. Sedang kan Naruto yang tak tak tau harus menjawab apa hanya bisa diam tanpa suara, hanya naluri nya saja yang mampu menggerakkan tangan nya mengelus pucuk mahkota ungu milik Miya, dan itu berhasil menenangkan Miya.
.
Skip time
.
Sudah beberapa hari Miya selalu berkunjung ke apartemen milik Naruto, meaki hanya untuk memastikan keaada'an Naruto sudah membaik dari pertama Miya datang ke apartemen milik Naruto atau lebih mendekat diri dengan sang ashikabi. Seperti kejadian yang lalu saat Miya ingin memandikan tapi Naruto malah kabur.
.
Flasback ON
.
"Naru kun air panas nya sudah siap, cepat lah mandi?" teriak Miya dari arah kamar mandi memanggil Naruto yang masih ada di kamar milik nya, "ya sebentar lagi Mi chan!" balas Naruto yang masih berkutat dengan perban yang melingkar di sekujur tubuh nya, lebih tepat nya di bagian perut sampai keaatas, jika dilihat lagi maka kondisi Naruto bisa dibilang seperti MUMMY.
"Kalo bukan karena Mi chan, mungkin aku tak perlu memakai perban seperti ini, merepot kan", #brrraak bunyi pintu terbuka dengan kasar nya, dan lihat lah pelaku kekerasan yang gak berperi kepintuan tersenyum di balik pintu yang terbuka, tapi itu tidak bagi Naruto #glukk, dengan bersusah payah menelan ludah, dan Naruto berani bersumpah nya saat melihat senyuman milik Miya, itu sungguh membuat nya bergidik ngeri dan sekaligus bertanya tanya akan apa yang di lankukan.
" apa yang merepotkan Naru kun,? Humz?" ucap Miya di buat semanis mungkin tapi tidak dengan aura seram yang sudah berkumpul di belakang Miya, "ti~tidak, tidak ada kok! Iya, tidak ada?" sangkal Naruto membalas ucapan Miya.
"Kalo begitu mengapa kau tak cepat pergi mandi? Atau aku yang akan memandi kan mu?" suruh Miya atau menyuruh Naruto memilih dimandikan oleh Miya,
" tidak perlu, aku bisa sendiri?" " tapi aku ingin memandi kan mu Na-ru-kun?" "tidak aku akan mandi sendiri saja" "tidak kau akan ku mandikan" Ucap Miya di selingi topeng hanyya yang bertengger manis di belakang nya yang membuat Naruto bergidik ngeri, #glukk, untuk kedua kali nya Naruto harus menelan ludah nya kembali, dan tak ada cara lain selain kabur dari situasi tersebut, dan acara saling kejar antara Naruto dan Miya pun terjadi cukup lama.
.
Flashback End
.
Dan begitu lah cerita sehari hari Naruto selama Miya tinggal atau sekedar mampir ke aparremen milik nya. Meskipun begitu tapi Miya selalu memperhatikan keaadaan Naruto, setalah insiden pertarungan Naruto dengan 2 seikirei, dan membuat Miya jadi protektive kepada Naruto.
#braaak
Pintu apartemen terbuka tiba tiba menunjuk kan sebuah sosok, sosok bersurai putih dan memakai jubah putih ala dokter berdiri di depan pintu masuk apartemen milik Naruto. "NARUTO" sebuah suara berat terdengar di indra pendengaran Naruto, dengan kegarakan patah patah melihat siapa yang datang, dan "ka-ka-kaa sama" ucap Naruto tergagap mengetaui sosok yang berhasil mendobrak pintu dan sekaligus yang juga memanggil Naruto dengan suara berat nya, yang tak lain juga tak bukan adalah kaa san angkat nya yaitu Takami sahashi sekaligus orang tua kandung Minato dan Yukari.
"Kaa sama a-ada perlu apa k-kemari?" ucap Naruto yang terlihat gugup di depan Takami, "aku cuma mau melihat kondisi mu Naruto, dan aku juga terkejut diri mu melawan anggota skuad diaiplin sendirian?" balas Takami pada anak nya dan mengungkapkan keterkejutan nya saat Naruto melawan 2 orang seikirei itu sendirian, "Naru kun baik baik saja Takami san atau bisa kupanggil kaa sama? Bukan Naruto yang menjawab melainkan Miya lah yang menjawab tentang kondisi Naruto yang sekarang sekaligus memanggil Takami dengan panggilan ibu.
"Khikhikhi, apa aku tak salah dengar Miya,? apa kau serius dengan anak ku meakipun cuma anak angkat,? khikhikhi," balas Takami disertai seringaian yang mampu membuat siapa pin bergidik ngeri bila melihat nya.
" a~aku, aku~" "kaa chan apa yang kau maksud?" #doooong bagai tertimpa batu beton, Takami dan Miya hanya mampu sweetdrop ria mendengar pertanyaan Naruto setelah memotong ucapan Miya, "ukhukhu, tidak tidak ada Naruto? Balas Takami di sertai tawa misterius yang dia miliki.
" baiklah kalo kau sudah baik baik saja Naruto, sebaik nya aku kembali. Karna masih banyak yang harus aku tangani, dan aku ingin memastikan sesuatu tentang itu" pamit Takami kepada Naruto dan Miya, " semoga Minaka tak melakukan sesuatu dan game bodoh nya ke Naruto" batin nya lagi sambil mengingat apa yang dikatan oleh Minaka padanya.
.
Flashback
.
Di sebuah puncak gedung tertinggi di seinto teitou terlihat 2 orang berbeda gender bersurai putih sedang memandang ke kota sebelah utara, "hah hah hahaha" tawa pun mulai terdengar daei salah satu sosok yang berdiri diatas gedung tertinggi, tak ada yang tau jelas apa yang di tertawakan, dan tentu saja itu membuat teman yang ada disamping nya dengan kelakuan teman nya.
"Apa yang kau tertawakan Minaka?" tanya sosok di itu pada temanya yang bernama Minaka, "lihat rekaman itu, maka engkau akan tau Takami," balas Minaka pada sosok di samping nya yg di ketahui bernama Takami. Takami yang penasaran dengan apa yang akan di ucap kan oleh Minaka, akhir nya mengambil sebuah tablet yang di bawa oleh Minaka, dan betapa Takami terkejut melihat anak angkat nya sedang bertarung, Takami memang menyuruh nya membantu Homura menjadi guardian, tapi diri nya percaya kalo Naruto dapat membantu Homura walaupun tak banyak. Dan tapi apa? Apa yang sekarang dia lihat adalah Naruto bertarung melawan 2 seikirei sekaligus, dan pasti Naruto terpojok dan mengalami banyak luka memar Di beberapa bagian tubuh nya.
Takami yang selesai melihat rekaman itu hanya bisa mendesah pasrah, dengan apa yang terjadi kepada anak angkat nya. mekipun baru mengenal dalam kurun waktu dari sebulan, tapi Takami ingin menyayangi Naruto seperti anak nya sendiri, apalagi waktu itu Takami bertemu Naruto untuk pertama kali nya, dan melihat dari pancaran Naruto yang sangat membutuh kan kasih sayang orang tua dan juga terlihat polos dan lugu.
" Aku Minaka menyatakan bahwa ashikabi no guardian adalah ashikabi terkuat saat ini, bila dia membuktikan sekali lagi saat bertarung melawan seorang seikirei" ucap Minaka yang masih dapat terdwngar jelas oleh Takami, " kau tak merencanakan sesuatu kan dengan bocah itu?" tanya Takami yang mendwngar ucapan dari Minaka,.dan bagai mana pun Minaka adalah orang gila yang haus akan kesenangan pribadi nya.
"Tentu tidak, dan bila dia bisa membuktikan nya maka aku akan menyatakan dia sebagai, the great of ashikabi dan satu satu nya ashikabi yang menyandang gelar ashikabi no guardian, hahahaha". balas Minaka yang menjelaskan dan meyakin kan lagi bahwa ucapan nya adalah benar dan satu lagi bahwa Minaka juga akan memberi kan gelar kepada ashikabi muda tersebut.
.
Flashback end
.
Chan,,,kaa-chan,,,kaa-chaaaaan" panggil Naruto pada Takami yang sedang melamun di luar kamar milik Naruto. "I-iya ada apa Naruto?" jawab Takami yang tersentak akibat melamun kan masalah nya barusan, " kenapa kaa-chan melamun? kata nya kaa-chan mau pulang?" jawab Naruto atas pertanyaan Takami barusan.
"Oh iya, baiklah kalo begitu aku pulang dulu Naruto! Dan Miya tolong jaga Naruto sekalian untuk mu Miya, apa kau mau mengajari nya bila aku sudah pulang nanti, khukhukhu? Ucap Takami untuk pamit pulang pada Naruto dan tak lupa ucapan menggoda yang di arahkan kepada Miya, dan itu membuat wajah Miya memerah, tapi lain lagi dengan Naruto, dia hanya memiringkan kepala nya saja tanda tidak mengerti.
"Mi chan kenapa? Apa Mi chan sakit?" tanya Naruto sambil menyentuh kening Miya dengan punggung tangan milik nya, "ya TUHAN kenapa anak ini polos sekali sich" batin Takami dan Miya bersamaan.
Setelah acara Takami menjenguk selesai kini Naruto sedang berada di balkon apartmen milik nya, untuk menikmati kesejukan angin malam dan juga memandangi jutaan bintang yang bertebaran diangkasa.
"Kau tau Mi chan, terkadang aku sangat merindukan ketenangan seperti ini, tanpa ada pertikaian dan permusuhan satu sama lain, dan juga hidup bahagia bersama orang yang kita sayangi" ucap Naruto kepada sosok Miya yang baru datang dan duduk di sebelah Naruto. setelah mencernah apa yang si kata kan oleh Naruto akhir nya Miya pun angkat bicara, " menurut ku juga begitu Naru kun, tanpa ada pertarungan dan pertikaian, semua jadi lebih indah dan damai," balas Miya serta menyenderkan kepalanya kebahu Naruto. Naruto sendiri tidak begitu mengerti dengan wanita, haya dengan Naluri nya, Naruto perlahan mendekap Miya dari samping dan tak lupa mengelus surai ungu milik Miya.
Akhir nya malam itu mereka nikmati hanya berdua, hawa dingin yang berhembus di malam ini membuat mereka saling mengerat kan pelukan masing masing, hanya untuk mencari dan memberi kehangatan pada masing masing pasangan yang sedang di landa kasih, dan tanpa mereka sadari mereka pun saling perpandangan mengamati dan mengagumi keindahan masing masing.
Jarak antara mereka kini pun kian terkikis, dan perlahan tapi pasti dengan apa mereka lakukan, jarak yang tak sanggup memisakkan mereka dan hawa dingin yang membuat mereka saling memberi kehangatan akhir nya mereka berciuman, tanpa ada nafsu melainkan hanya kasih sayang yang mewarnai keindahan kebersamaan mereka.
Setelah selesai berciuman mereka pun mengambil nafas karena kurang nya pasokan oksigen akibat ciuman itu, " te-terima kasih" ucap Naruto kepada Miya, "untuk apa berterima kasih? Ucap Miya bertanya akan ucapan Naruto, "terima kasih untuk ciuman nya dan kasih sayang yang Mi chan berikan", ucap Naruto malu malu menjelaskan nya kepada Miya, " umz, sama sama Naru kun,".
Akhir nya malam mereka pun mereka habis kan berdua, tanpa ada yang mengganggu dan hanya mereka berdua yang saling memberi kasih sayang satu sama lain, sambil ditemani sinar rembulan yang dihiasi bintang bintang yang bertaburan di luasnya angkasa.
.
Skip time
.
Burung burung bercicit ria, mentari pun telah menampak kan sinar nya, tapi tidak dengan pasangan yang satu ini yang masih tertidur di Sebuah kamar apartemen di temani selimut tebal yang menutupi tubuh mereka berdua.
Akhir nya salah satu dari mereka pun terbangun, walau pun hanya membuka mata nya, sosok tersebut tersenyum masam melihat seseorang yang masih tertidur lelap di samping nya sambil mengingat apa yang terjadi kemarin malam.
.
Flashback Lemon On
.
"Ne miya lebih baik kita masuk, karena malam ini hawanya lumayan dingin" ucap Naruto mengajak Miya masuk kedalam apartement karena hawa dingin yang mulai terasa lebih dingin dari sebelum nya, dan Miya pun hanya mengangguk tanpa banyak bicara.
Setelah mereka masuk ke dalam kamar, mereka pun berjalan sebuah ranjang untuk tempat tidur mereka berdua, dan setelah itu mereka beranjak ketempat tidur untuk membaringkan tubuh mereka yang sudah lelah mereka pun beranjak tidur, dan tak lupa menyelimuti tubuh mereka dengan selembar selimut.
"Oyasumi Mi chan" ucapan selamat tidur dari Naruto, dan mengecup kening milik Miya, bukan nya kening yang di cium malah bibir Miya yang di cium oleh Naruto saat Miya mendongak kan kepala nya, dan ciuman itu pun berlangsung cukup lama antara Naruto dan Miya.
"mmmmp" suara ciuman terdengar indah di dalam ruangan itu, ",,ahhh hah hah,," suara nafas tersenggal sengal dari mereka berdua, setelah selesai mengambil nafas mereka melanjut kan ciuman mereka, "mmmmmppp~ ahh~ enggh~" erangan erangan dari Miya terdengar sangat merdu kala Naruto mencium Miya dengan gairah, begitu juga Miya yang melingkarkan tangan nya keleher Naruto untuk memperdalam ciuaman mereka.
Naruto bergerak kurang bebas pun memposisikan diri nya di atas tubuh Miya, dengan tangan yang menganggur dia menjelajahkan tangan nya ke arah dada milik Miya, "Aaaahhh~ " suara Miya terdengar lagi saat Naruto meremas payudara nya dan memegang nya dengan lembut bak seorang profesional yang sudah hafal dengan profesi nya, meskipun masih tertutupi oleh yukata milik nya tapi remasan dari Naruto membuat nya mampu menggelijang tak tentu arah dan tak henti henti nya mendesah akibat perlakuan Naruto yang membuat nya bergairah.
Naruto pun yang belum puas dengan itu pun menciumi leher Miya dan tak lupa memberi kissmark di leher tanda bahwa Miya adalah milik nya, hanya milik seorang uzumaki Naruto dan hanya diri nya yang boleh menyentu Miya tiada yang lain swlain siri nya.
Acara menciumi tersebut yang sempat membuat Miya terpekit walau sebentar sampai akhir nya Naruto berpondah kebahian lain sampai di hadapkan kepada gundukan di balik yukata tersebut, tapi acara tersebut berakhir ketika Naruto sadar akan apa yang di lakukan nya kepada Miya.
"Ma-maaf" ucap Naruto dan mencoba bangkit dari atas tubuh Miya, "maaf kan aku Mi chan, maaf kan aku tlah melakukan semua ini" ucapan maaf Naruto dan menunduk sedih akan apa yang telah di perbuat nya kepada Miya, " tak apa Naru kun, asal dengan Naru kuamn aku tak apa melakukan nya" jawab Miya mengusap pipi Naruto yang menurut nya tampan nan imut karena memiliki guratan seperti kumis musang di masing masing pipi Naruto dan setelah itu mendekat kan diri nya sambil menarik Naruto kedalam pelukan nya, " maaf, tapi aku ingin melakukan nya nanti saat kita sudah terikat dengan pernikahan, bukan seperti ini? Dan aku hanya ingin melakukan nya jika kita telah bersama seutuh nya. Dan kau mau menanti saat itu kan Mi chan?" jelas Naruto sekali lagi kepada Miya.
"Aku akan menunggu sampai saat itu Naru kun. Dan terima kasih mau menjaga kehormatan ini sebelum menikah Naru kun, dan sebaik nya Naru kun tidur karena sudah malam, dan Naru kun tak usah membahas masalah itu lagi, kerena aku akan selalu memaafkan Naru kun, karena aku mencintai Naru kun," ucap Miya yang masih mengelus surai pirang milik Naruto dan menidurkan Naruto yang masih dalam pelukan nya.
Setelah suasana menjadi hening, Miya menengok kearah Naruto yang masih berada dalam pelukan nya, Miya tak bisa menahan tidak tersenyum, melihat seorang yang dia sayang dan dia cintai tertidur pulas dalam pelukan nya, dan dengan perlahan melepaskan pelukan nya pada Naruto dan menidurkan nya, dan tak lama kemudian mereka berdua pun tertidur sambil bercekrama satu sama lain, "oyasumi Naru kun" ucap Miya serta mengecup kening Naruto, tapi tak ada balasan karena Naruto sudah tertidur duluan".
.
Flashback Lemon End
.
Naruto pun mengerjapkan mata nya ketika ada yang mengelus surai milik nya, dan ternyata Miya lah yang setia membelai surai milik Naruto, "ohayo Mi chan?" ucapan selamat pagi dari Naruto yang masih mengucek mata nya karna efek ngantuk yang masih melanda diri, "ohayo mo Naru kun" balas Miya sambil mendekat kan wajah nya ke Naruto, "morning kiss Naru kun" ucap Miya yang meminta ciuman selamat pagi kepada Naruto yang posisi nya masih mengantuk, walau masih mengantuk mau tak mau wajah Naruto menjadi merah padam bak tomat masa panen. Memberi ciuman di pagi hari adalah hal yang tak terbayang kan dalam hidup nya, dan kini Naruto hanya mengalihkan pandangannya ke arah Miya dengan wajah merah padam dan malu malu mendekati wajah Miya.
Cuup~
Kecupan pun diberikan pada Miya dan membuat Tanda dari seikirei nya bercahaya seperti seekor burung yang sedang mengepakkan sayap nya sama seperti kecuapan tadi malam dan juga ciuman yang sebelum nya.
"Lebih baik Naru kun mandi, dan aku akan memasak sesuatu di dapur," ucap Miya yang menyuruh Naruto untuk segera mandi dan diri nya yang akan pergi ke dapur untuk memasak makan pagi mereka.
"Ha'i" hanya satu kata yang sempat Naruto ucapkan sebelum pergi ke kamar mandi dengan wajah memerah walaupun tak seperti sebelum nya saat Miya meminta jatah pagi dari nya.
Setelah acara mandi selesai Naruto beranjak pergi ke ruang makan, dimana Miya sedang menyiapkan makanan.
"Oh Naru kun sudah selesai mandi? cepat kemari dan makan Naru kun" suruh Miya agar Naruto segera duduk dan makan masakan Miya, dan di balas anggukan dan memposisikan Naruto di salah satu tempat duduk, dan acara makan pagi pun selesai di sertai canda tawa karena tingkah konyol dari Naruto saat makan, mulai dari sisa nasi yang bercecer kemana mana dan juga yang sangat lucu saat Naruto merasakan bagai mana pedes nya makanan yang tak pernah tau itu apa? dan juga tak taunya itu adalah sambal yang Naruto langsung di sendok dan langsung Naruto lahap begitu saja. Dan akhir nya membuat seorang Naruto harus rela lari lari mencari air untuk mengurangi rasa pedas tersebut dan Miya hanya terkikik melihat kelakuan dari ashikabi nya.
Acara makan pagi di rumah Naruto telah usai, merapikan dan membersikan sebagian peralatan dan isi rumah Naruto juga telah selesai, dan Kini Naruto duduk di ruang tamu bersama Miya sambil meminum the yang di buat oleh Miya setelah membereskan sebagian isi apartemen tersebut yang sedikit berantakan.
Miya yang masih enggan balik ke villa milik nya itu ter lihat dari lesu, bagai mana tidak lesu kalo harus jauh jauh dari ashikabi tersayang milik nya itu, dengan wajah di buat ngambek akhir nya Miya pulang ke villa milik nya, alasan nya hanya agar tidak biar kan pulang oleh Naruto, " tak usah memasang wajah cemberut gitu?, kalo ada waktu Mi chan boleh main kesini kok" ucap Naruto menghibur wajah Miya yang dibuat cemberut tadi, " benarkah? hum kalo begitu aku pulang dulu Naru kun, jaa!" "CUP" ucap Miya memastikan ucapan dari Naruto dan juga senang mendengar ucapan dari Naruto yang mengijinkan nya mampir lagi ke apartemen milik Naruto, dan akhir nya Miya pun pamit pulang villa dan jangan luapkan ciuman yang di berikan oleh Miya untuk Naruto, yang membuat pemuda pirang tersebut terpaku di tempat dan wajah merah padam, " mungkin aku harus terbiasa dengan situasi yang seperti ini. " ucap nya lirih dalam sambil menatap kepergian Miya dari apartemen milik nya.
.
.
.
.
.
Tbc