U.N.K.N.O.W.N

DISCLAIMER

Naruto [Masashi Kishimoto]

Highschool DxD [Ichie Ishibumie]

RATE

T to M

GENRE

Friendship - Romance - Fantasy - Adventure

• • • •

Kuoh Gakuen sekolah elite yang berada dikota Tokyo diprefektur Shinjuku, merupakan sekolah yang awalnya adalah akademi perempuan namun dalam beberapa tahun terakhir diubah menjadi sekolah umum, dimana murid lelaki pun dapat menuntut ilmu ditempat itu. Dikarenakan hal itu perbandingan antara murid lelaki dan perempuan 7:3 dari keseluruhan murid Kuoh Gakuen.

Dikatakan sebagai sekolah elite bukanlah hanya sebagai isapan jempol belaka, Kuoh Gakuen memiliki struktur bangunan yang kokoh dengan gaya khas eropa abad pertengahan, merupakan satu-satunya sekolah menengah atas dijepang yang memiliki desain bangunan eropa. Selain itu Kuoh Gakuen juga sudah melahirkan siswa-siswi yang sangat berbakat diberbagai bidang bahkan sangat diunggulkan dan setara dengan para mahasiswa perguruan tinggi Tokyo.

Suara riuh terdengar dari para siswa-siswi saat dua orang gadis memasuki area Kuoh Gakuen, seorang gadis berambut merah dikenal bernama Rias Gremory putri dari pemilik Kuoh Gakuen sekaligus salah satu dari great duo onee-sama, memiliki surai merah sewarna darah dan ukuran payudara yang mungkin bisa dikatakan over-size.

Selain itu disampingnya ada seorang gadis yang dikenal bernama Himejima Akeno merupakan sahabat dari Rias Gremory sekaligus salah satu dari great duo onee-sama, memiliki surai raven dengan gaya rambut pony tail dan ukuran payudara yang mungkin bisa dikatakan over-size, tak lupa juga Akeno dikatakan sebagai gadis kuil karena sering merawat sebuah kuil tua yang tak terlalu jauh dari sekolahnya.

"Rias Onee-sama cantik sekali"

"Akeno Onee-sama juga tak kalah cantik"

"Hei lihat itu disana"

"Itu Sona-Kaichou dan Tsubaki-Fukutaichou"

Disisi yang berlawanan arah dari Rias dan Akeno berjalan dua orang gadis berkacamata dengan surai berwarna hitam. Mereka adalah Sona Shitori dan Tsubaki Shinra merupakan Ketua OSIS dan Wakil Ketua OSIS diKuoh Gakuen.

Sona Shittori gadis bersurai hitam pendek dan mengenakan kacamata, memiliki ukuran payudara yang lumayan untuk gadis seusianya, menjabat sebagai ketua OSIS yang cukup tegas.

Tsubaki Shinra gadis bersurai hitam panjang dan mengenakan kacamata, memiliki ukuran payudara standart cocok untuk gadis seusianya, menjabat sebagai wakil ketua OSIS.

Keempat gadis itu merupakan orang-orang yang sangat berpengaruh diKuoh Gakuen dan sangat didambakan oleh setiap lelaki mungkin.

Lain daripada keempat siswi itu ada beberapa murid yang juga cukup terkenal dengan sikap dan sifat mereka serta penampilan mereka.

Koneko Toujo seorang siswi tahun pertama yang sangat dikenal sebagai maskot dari Kuoh Gakuen karena penampilannya yang cukup unik, surai peraknya serta raut wajah datar tanpa ekspresi namun juga imut, sangat menyukai makanan manis seperti snack, cake, coklat.

Yuuto Kiba seorang siswa tahun kedua memiliki surai blonde dan dikenal sebagai ksatria berkuda putih dari Kuoh Gakuen, penampilannya itu yang membuat hampir seluruh murid perempuan jadi tergila-gila padanya, sifatnya yang murah senyum selalu membuat beberapa murid perempuan yang berhadapan dengannya merona seketika.

Issei Hyoudo seorang siswa yang sangat dikenal diseluruh Kuoh Gakuen karena sifat mesum yang terbilang cukup over, merupakan ketua dari Trio Pervert of Kuoh Gakuen, memiliki surai coklat dan senyuman mesum tingkat akut. Membuatnya sangat diwaspadai oleh para murid perempuan diseluruh Kuoh Gakuen, kegiatan sehari-harinya disekolah kalau ada waktu luang digunakan untuk mengintip para murid perempuan yang sedang mengganti pakaian.

"Jauhi trio pervert itu nanti kalian hamil" teriak beberapa siswi saat melihat Issei cs memasuki area Kuoh Gakuen.

KRIIINGGG KRIIINGGG

Suara bunyi dering bel sekolah yang menandakan kalau sudah waktunya jam pelajaran dimulai membuat para murid memasuki kelas mereka masing-masing.

Nampak seorang guru memasuki salah satu kelas bertuliskan 'Class 3-A' diluar kelas sudah berdiri seorang pemuda bersurai blonde memiliki raut wajah yang cukup tampan disertai tiga pasang guratan tipis dikedua pipinya.

"Selamat pagi anak-anak" ucap sang guru

"Selamat pagi sensei" balas para murid

"Hari ini kelas kita bertambah seorang murid baru pindahan dari Kyoto, Sakamaki-san silakan masuk" panggil sang guru pada pemuda bersurai blonde yang sedari tadi berdiri diluar kelas. Merasa dipanggil pemuda bersurai blonde itu pun langsung masuk dalam kelas dan berdiri didepan kelas menghadap para murid lain, "Silakan anda memperkenalkan diri anda Sakamaki-san" ucap sang guru itu.

"Perkenalkan nama saya Sakamaki Naruto, kalian bisa memamnggil saya 'Naruto', saya merupakan siswa pindahan dari Kyoto" Naruto tersenyum setelah memperkenal diri membuat hampir semua murid perempuan langsung berteriak histeris kagum akan ketampanan pemuda didepan mereka.

"Kyaa Naruto-kun apa kau sudah punya pacar?"

"Kyaa Naruto-kun jadi pacarku mau?"

"Kyaa Naruto-kun berapa nomor handphonemu?"

"Kyaa Naruto-kun apa alamat emailmu?"

Ditengah teriakan para siswi dikelas itu ada juga dua orang siswi yang tidak terpengaruh secara langsung dengan penampilan siswa baru didepan kelas mereka. Yah dua siswi itu adalah Rias Gremory dan Akeno Himejima yang merupakan Great Duo Onee-sama, mereka berdua hanya memberi senyuman tipis sambil menatap siswa baru itu.

"Untuk perkenalan lebih lanjut dengan Sakamaki bisa kalian lakukan dijam istirahat" ucap sang guru menghentikan pertanyaan para siswi yang sudah terpesona pada Naruto. "Sakamaki-san anda bisa duduk dikursi paling sudut belakang sana" lanjut sang guru sambil menunjuk sebuah kursi disudut paling belakang samping kanan.

Setelah duduk ditempat yang sudah ditunjuk oleh sang guru kelas, Naruto langsung mengeluarkan alat tulis-menulisnya dan mengikuti pelajaran yang sedang diajarkan guru kelasnya.

KRINGG KRINGG

Waktu terus berputar sampai tanpa terasa sudah jam istirahat yang ditandai dengan bunyi bel istirahat yang menggema diseluruh sekolah, dan langsung membuat para murid berhamburan keluar kelas saat guru mereka sudah keluar dari ruangan kelas mereka. Namun tidak semua murid dikelas 3-A ikut berhamburan keluar, beberapa murid perempuan sudah berkerumun didepan meja Naruto menanyakan apa pun yang ingin mereka ketahui dari pemuda bersurai blonde itu.

"Oh makasih alamat emailnya Naruto-kun"

"Naruto-kun ayo ikut aku ke kantin"

"Naruto-kun ikut aku saja keliling sekolah ini"

"Nanti kita saling emailnya Naruto-kun"

Beberapa menit berlalu akhirnya para gadis yang mengerumuni Naruto perlahan mulai keluar kelas menuju kantin sekolah, meninggalkan Naruto yang menolak ajakan mereka dengan alasan masih ada tugas pelajaran yang harus dipelajari. Namun sebenarnya hanya sebuah alasan untuk menghindari siksaan mentalnya saat melihat dada para gadis yang mengerumuni dan menghimpit dia, bagaimana pun dia masih seorang lelaki normal yang mungkin saja bisa melakukan itu.

Melihat kondisi kelas yang nampak sudah sepi membuat Rias dan Akeno yang sedari tadi diam, datang mendekat ke tempat Naruto dan duduk berhadapan dengan Naruto. "Hai perkenalkan namaku Rias Gremory" Rias memperkenalkan diri lebih dulu sambil tersenyum dan menjabat tangan Naruto "Dan aku Akeno Himejima salam kenal" tambah Akeno memperkenalkan diri dan langsung menjabat tangan Naruto setelah Rias melepaskan jabat tangannya dengan Naruto.

"Yah kalian sudah mengetahui namaku kan Rias-chan, Akeno-chan" balas Naruto sambil tersenyum dan membuat dua gadis yang berada didepannya sedikit merona karena dipanggil dengan suffix-chan.

"Kenapa kau tidak keluar kelas Naruto-kun" tanya Rias tanpa sadar memanggil Naruto dengan suffix-kun 'ara ara sepertinya buchou tertarik dengan Naruto-kun' batin Akeno mendengar apa yang ditanyakan sahabatnya "Iya kenapa kau tidak ke kantin mungkin Naruto-kun membeli sesuatu untuk dimakan" Akeno menimpali apa yang ditanyakan Rias sahabatnya.

"Untuk apa ke kantin aku bawa bekal sendiri" ucap Naruto kemudian mengeluarkan bungkusan bekal yang telah dibawanya dari apartementnya. Setelah menaruh bungkusan bekalnya diatas meja dia membuka bungkusan bekalnya serta penutup atas kotak bekalnya. Dan nampaklah isi dari kotak makanan Naruto yang berisi satu set bento tertata rapi, membuat siapa pun yang melihatnya akan merasa sangat lapar tergoda untuk memakan bento itu. Rias dan Akeno yang melihat bento yang dibawa Naruto menjadi terkesima, "Ehmm Naruto-kun bisakah aku mencicipinya?" tanya Rias dengan sedikit malu-malu namun jujur dia memang tergoda melihat bekal makan siang yang dimiliki Naruto, "Etto apa aku bisa mencicipinya juga Naruto-kun" Akeno juga ikut meminta izin karena jelas bekal Naruto itu menggoda dua gadis didepannya.

"Silakan saja, kita bagi bertiga yah" balas Naruto kemudian mereka bertiga pun memakan bento itu dengan lahap, tak lupa dengan Rias dan Akeno yang selalu berucap 'oishi' setiap kali mencoba variant bento Naruto. "Naruto-kun apakah kau yang membuat bento ini?" tanya Rias sambil melahap tempura "Uhmm bisa dibilang begitu" balas Naruto sambil tersenyum dan memakan sayuran "Telur gulungnya enak Naruto-kun" ucap Akeno yang sedang melahap telur gulung.

Tak berselang lama bel pertanda waktu istirahat pun sudah berbunyi tepat setelah tiga siswa dengan warna surai yang berbeda selesai makan. Disaat Naruto merapikan kotak bekalnya tanpa sadar para murid lain sudah masuk dalam kelas, murid-murid lain yang melihat duo great onee-sama Kuoh Gakuen sedang duduk dan berbincang akrab dengan Naruto sang murid baru itu, langsung berteriak heboh.

"Kyaa Naruto-kun jadi seperti pangeran harem"

"Kyaa aku mau jadi harem Naruto-kun"

Teriakan para teman-teman barunya itu membuat Naruto sedikit sweatdrop 'hah ada-ada saja kalian' batin Naruto sambil menggelengkan kepala.

Pelajaran kembali berlanjut saat semua murid sudah duduk ditempat masing-masing, seorang guru lelaki memakai kacamata berlensa kotak mengajar seperti biasanya. Naruto beserta murid lain nampak fokus dengan pelajaran yang diajar oleh guru itu.

Seiring waktu berlalu tanpa terasa sudah lebih dari tiga bulan Naruto menjadi salah satu murid diKuoh Gakuen, dia mulai menyesuaikan diri dan kini sudah mendapat julukan baru yang cukup membuatnya terkenal 'The Perfect Prince' karena bukan hanya tampan namun Naruto juga adalah seorang siswa yang dalam waktu dua bulan sudah menduduki posisi sebagai murid terpintar diKuoh Gakuen, menggantikan posisi Sona Shitori.

Penampilan khasnya sehari-hari datang sebagai seorang murid memang sedikit kurang sopan tapi tetap saja semua itu tertutupi dengan prestasinya. Memang untuk penampilan Naruto beberapa guru ingin menegurnya, bagaimana tidak kalau dia datang kesekolah dengan blazer yang terbuka, sebuah headphone yang menjadi ciri khasnya bertengger indah dikepalanya tak lupa kacamata lensa kotak persegi yang dikenakannya. Hal yang dianggap kurang sopan oleh beberapa guru akan tetapi dianggap keren bagi sebagian murid lebih khusus para siswi yang memandang Naruto layaknya seorang DJ diclub malam.

- Taman -

Disebuah taman yang tidak terlalu jauh dari kota nampak sepasang remaja sedang memadu kasih, seorang pemuda bersurai coklat salah satu murid diKuoh Gakuen sedang berkencan dengan Yuma Amano salah seorang gadis yang belum berapa lama menjadi murid diKuoh Gakuen.

Issei P.O.V

Tanpa terasa hari sudah mulai gelap, kini aku bersama Yuuma sedang berada disebuah taman yang tak terlalu jauh dari kota, kusadari langit perlahan semakin gelap pertanda waktunya sudah malam sejauh yang kulihat sepertinya taman ini cukup sepi dan hanya ada aku dan Yuuma-chan saja. Karena suasana sepi ini membuatku tanpa sadar mulai memikirkan hal-hal kotor bahkan berfantasi dengan tubuh Yuuma-chan, mungkin seharusnya aku lebih banyak membaca buku yang mengajarkan melakukan hal-hal yang lebih mesum. Kini dapat kulihat Yuuma-chan sudah berada jauh dariku, berdiri didepan kolam air mancur kecil ditengah taman.

"Hari ini sangat menyenangkan yah"

Itulah yang dikatakannya sambil tersenyum lembut dan membuat wajahku sedikit memerah melihat senyumannya itu.

"Hei ise-kun"

"Ya ada apa Yuuma-chan"

"Etto aku ingin melakukan sesuatu agar kencan pertama kita ini menjadi lebih berkesan untuk selalu diingat"

'Oh yes ini dia yang aku tunggu-tunggu! Gaya apa yang cocok untuk kupakai pertama kali yah? Apa aku harus menyuruh Yuuma-chan nungging dipohon dan aku membobolnya dari belakang' pikirku yang kini sudah memfantasikan untuk pertama kalinya bagiku akan bercinta, dan itu akan kulakukan ditaman, rasanya ini seperti film hentai yang ku tonton beberapa hari yang lalu.

"Um, memangnya apa yang ingin kamu lakukan Yuuma-chan?" tanyaku dengan raut wajah yang kubuat seserius mungkin.

Yuuma-chan masih tersenyum padaku sebelum dia mengeluarkan suara.

"Maukah kamu mati Ise-kun?"

'Uhhmm, apa?'

"Uhmm? Apa...? Maaf bisakah kamu ulangi sekali lagi? Sepertinya ada yang salah dengan pendengaranku"

Pasti aku salah dengar. Pasti begitu, jadi aku menanyakan sekali lagi tetapi-

"Maukah kamu mati Ise-kun?"

Kali ini dia mengatakannya lagi namun dengan nada yang berbeda layaknya seorang psikopat. Aku masih berdiri menatapnya sambil menahan tawa dan ingin mengatakan "Apa kau bercanda Yuuma-chan" namun-

PLASHH

Kini dapat kulihat sepasang sayap hitam muncul dipunggungnya dan beberapa saat kemudian dapat kulihat penampilannya sudah berbeda dari penampilannya sebelumnya. Dia kini sudah mengenakan pakaian yang cukup minim dan nampak hanya menutupi bagian sesntif tubuhnya dan beberapa bagian tubuhnya yang lain.

"Kau tahu Issei? Waktu singkat bersamamu jujur sangatlah menyenangkan. Seperti berakting film berpacaran dengan anak kecil"

Suara Yuuma-chan sangat dingin, suaranya kini lebih mirip seperti orang dewasa. Mulutnya kini bukan lagi menampak senyuman melainkan sebuah seringgaian tipis.

Bzzzzttttt

Tiba-tiba dapat kudengar sebuah suara lain yang lebih berat dari suara desingan game system. Benda itu mengeluarkan suara desingan yang cukup nyaring dan benda itu sudah berada tepat ditangan kanannya. Benda itu berbentuk seperti tombak dan bercahaya? Memang itu sebuah tombak.

Belum sempat aku bertanya lebih lanjut dapat kurasakan, sesuatu telah menembus perutku dan memaksakan nafasku untuk berhenti. Kumenatap Yuuma-chan seakan tidak percaya kalau dia yang sudah melemparkan benda itu sampai menancap tepat diperutku. Perlahan kumencoba mencabut tombak yang sudah menancap diperutku, tetapi tombak itu sudah hancur menjadi kepingan cahaya dan perlahan hilang. Dan kini yang dapat kulihat hanyalah sebuah lubang yang cukup besar diperutku dan darah yang cukup banyak keluar dari perutku. Kepalaku perlahan mulai terasa pusing, penglihatanku pun semakin kabur. Ketika kusadari saat itu juga aku sudah terkulai lemas ditanah, dapat kudengar suara langkah kaki mendekatiku, kusadari suara itu adalah suara milik Yuuma-chan kekasihku.

"Maafkan aku Issei, kamu adalah ancaman bagi kaum kami jadi kami memutuskan untuk segera melenyapkanmu dari dunia ini. Kalau kamu marah kamu dendam, dendamlah pada Tuhan yang sudah menanamkan [Sacred Gear] dalam tubuhmu itu"

"...[Sacred]... apa?"

Perlahan dapat kudengar suara langkah kakinya mulai menjauh dariku 'Apakah seperti ini akhir dari hidupku' batinku terasa sangat sakit dibunuh oleh orang yang kucintai.

Tap Tap

Sebelum kesadaranku benar-benar hilang dapat kulihat walau tidak jelas seorang pemuda bersurai kuning muncul didepanku.

Normal P.O.V

'Sepertinya aku terlambat' pikir Naruto kemudian mengecek kondisi pemuda bersurai coklat yang merupakan adik kelasnya. "Hah Issei kenapa nasibmu bisa sesial ini" gumam Naruto sedikit sedih melihat adik kelasnya sudah tak bernyawa. Naruto memang sebulan yang lalu cukup dekat dengan Issei karena sekalipun Naruto terlihat seperti pemuda yang sopan, namun dia juga memiliki sisi mesum yang disembunyikannya.

Perlahan tangan kanan Naruto mulai bercahaya putih, kemudian Naruto mulai menjamah perut Issei yang terluka dan beberapa saat kemudian lubang besar yang berada diperut Issei mulai menutup, dan akhirnya kembali seperti semula seakan tak ada luka sedikit pun.

"Sepertinya sudah tak apa-apa mungkin sebentar lagi mereka berdua akan muncul lebih baik aku segera pergi dari sini" ucap Naruto pada dirinya sendiri. Kemudian tercipta sebuah portal persegi layaknya sebuah pintu dan memiliki warna biru dengan simbol kepala naga.

Tepat setelah Naruto mulai masuk dalam portal didepannya, muncul lingkaran sihir berwarna merah dibelakangnya dan perlahan menampakan dua orang gadis yang masih mengenakan pakaian seragam Kuoh Gakuen. Yah mereka adalah Rias Gremory dan Akeno Himejima.

Mata kedua gadis itu nampak membulat sedikit terkejut dengan pemuda bersurai kuning yang sudah memasuki portal biru itu. "Siapa dia itu?" tanya Rias entah pada siapa, Akeno pun nampak penasaran dengan pemuda misterius yang baru saja pergi memasuki portal biru itu. 'Mungkinkah Naruto-kun' batin Rias yang sedikit berasumsi bahwa pemuda itu adalah orang disukainya, sekaligus sahabat barunya selain Akeno.

Kedua gadis itu segera mendekati pemuda bersurai coklat yang kini terkulai tak sadarkan diri. "Akeno apa kau menyadari tentang pemuda yang tadi?" "Apa menurutmu itu Naruto-kun buchou?" Rias mengangguk walaupun masih sedikit ragu dengan apa yang diasumsikannya, karena Naruto yang dia kenal hanyalah seorang manusia biasa terlebih lagi dia tak merasakan aura kekuatan sihir maupun sacred gear dalam tubuh Naruto. "Sepertinya kita harus menyelidiki siapa pemuda blonde itu buchou" ucap Akeno dan dibalas anggukan oleh Rias, "Dan buchou jika memang benar itu adalah Naruto-kun apa yang akan kau lakukan?" tanya Akeno sedikit tersenyum tipis "Entahlah, kita lihat saja nanti" balas Rias "Sekarang ayo kita antarkan Issei ke rumahnya" lanjut Rias. Kemudian dua gadis itu bersama pemuda bersurai coklat itu menghilang dalam lingkaran sihir merah setelah selesai melakukan ritual reinkarnasi Issei menjadi iblis.

- With Naruto -

"Sepertinya aku bakal distalkeriin nanti hahaha tapi tak apalah distalkeriin oleh adik dari temanku serta anak dari seorang pemimpin malaikat jatuh" gumam Naruto kemudian tersenyum dan sedikit tertawa sambil menikmati sebotol sake miliknya dan duduk berbaring santai didekat sungai yang memiliki hamparan rumput hijau.

Keesokan harinya~

Digerbang masuk Kuoh Gakuen nampak sebuah motor Harley Davidson memasuki area sekolah itu dan berhenti dilahan parkir sekolah. Nampak pengemudinya melepaskan helm, dan terlihat jelas surai kuning secerah matahari melambai tertiup angin.

"Ohayou minnasan" ucap Naruto pada semua orang disekitarnya entah itu anak kelas lain atau adik kelasnya, semua orang yang melihatnya ada yang membalas ucapan selamat paginya ada pula yang cuma membalas dengan senyuman.

Itulah Sakamaki Naruto yang kini sudah menjadi pangeran sekolah bahkan kepopulerannya sudah berada diatas Yuuto Kiba, yang awalnya adalah murid paling tampan sebelum kehadiran Naruto diKuoh Gakuen. Lepas dari itu semua nampak tiga orang yang cukup dekat dengan Naruto sedikit menggerutu kesal. "Huh Naruto-senpai itu memang tampan membuatku semakin iri saja terkutuklah kalian para orang tampan" gerutu trio pervert yang juga cukup terkenal dengan mesum tingkat akut mereka dan cukup dijauhi para gadis se-Kuoh Gakuen. Namun sekalipun begitu, trio pervert itu juga nampak kagum dengan senpai mereka itu yang selalu mau berteman dengan mereka, walau se-antero sekolah sudah mencap mereka sebagai 'makhluk yang harus dihindari'.

KRINGG KRINGG

Bel pertanda jam aktivitas belajar-mengajar pun sudah berbunyi membuat semua murid memasuki kelas mereka, dan mempersiapkan peralatan tulis menulis mereka sembari menunggu guru mereka datang.

Dikelas 3-A. Naruto sudah siap dengan peralatan belajarnya, namun didepannya kini sudah ada dua orang gadis yang memiliki kepopuleran yang tinggi diKuoh Gakuen. "Hai ada apa dengan kalian Rias-chan, Akeno-chan" ucap Naruto sambil tersenyum atau lebih tepatnya menyengir. "Umm Naruto-kun maukah kamu ikut dengan kami ke klubku sebentar saat jam istirahat?" tanya Rias sambil tersenyum bersama Akeno. "Yah nanti aku akan ke klubmu mungkin makan siang bersama kalian" balas Naruto santai. Dan setelah itu masuklah seorang guru lelaki dalam kelas mereka dan pelajaran pertama hari itu pun langsung dimulai.

[Time Skip]

- Ruang Klub Penelitian Ilmu Gaib -

Nampak diruangan klub itu sudah ada beberapa orang seperti, Issei - Kiba - Koneko - Akeno - dan Rias. Mereka baru saja menjelaskan tentang status kehidupan Issei sebagai iblis baru yang kini berada dalam naungan keluarga bangsawan iblis Gremory. Walau pada awalnya masih sulit untuk menerima kenyataan itu, namun pada akhirnya pemuda bersurai coklat itu menerima dirinya dan statusnya yang kini bukan lagi seorang manusia melainkan iblis. Tiba-tiba ditengah perbincangan para penghuni ruangan itu, terdengar sebuah ketukan pintu.

Tok Tok Tok

"Kiba buka kan pintunya" ucap Rias menyuruh salah satu pionnya untuk membuka kan pintu itu. Dan tepat setelah Kiba membuka pintu ruangan itu nampak seorang pemuda yang sudah cukup mereka kenali. Yah pemuda itu adalah Sakamaki Naruto sang pangeran Kuoh Gakuen.

"Eh ada sudah banyak orang ternyata" ucap Naruto sedikit berbasa-basi. Disisi lain nampak Rias dan Akeno tersenyum menatap teman sekelas mereka. "Naruto-kun kenapa kau lama sekali heh?" tanya Rias sambil tersenyum dan Akeno kini sedang menyiapkan secangkir teh untuk teman sekelasnya.

"Hehe tadi waktu mau kemari aku bertemu dengan seekor kucing hitam, karena takut kena sial aku terpaksa memutar balik mencari jalan lain. Dan tak kusangka aku malah bertemu seorang nenek tua yang ingin menyeberang jalan, karena aku seorang anak yang baik aku langsung membantu nenek itu. Setelah itu aku pun kembali meneruskan perjalananku namun tak kusangka lagi aku tersesat dijalan bernama kehidupan" jelas Naruto panjang kali lebar dan membuat semua orang yang berada diruangan itu sweatdrop seketika.

'Memangnya sejauh mana sih kau berjalan sampai bertemu nenek segala senpai' batin Issei

'Sejak kapan ada jalan bernama kehidupan' batin Kiba

'Hum apa benar ada kucing hitam disekolah sepertinya aku harus mencarinya' batin Koneko

'Alasan macam apa itu Naruto-kun' batin Akeno dan Rias bersamaan

"Alasanmu itu terlalu aneh Naruto-kun" ucap Rias yang kini sudah tersadar dari sweatdropnya dan sedikit melemparkan 'glare' nya ke arah Naruto. "Naruto-kun bisakah kau jelaskan siapakah kau sebenarnya Naruto-kun?" tanya Rias dengan nada yang terlihat serius.

"Etto Rias-chan a-apa maksudmu, aku ini Naruto, Sakamaki Naruto teman sekelasmu masa kau tak mengenaliku heh" balas Naruto sedikit menyengir ke arah Rias.

Wushhh~

Tanpa diduga oleh anggota klub yang lain Rias dan Akeno langsung melemparkan serangan sihir ke arah pemuda bersurai kuning itu. Sambaran petir Akeno dan balok sihir hitam kemerahan langsung saja meluncur ke arah Naruto. Namun dengan refleks yang nampak sudah terlatih dan berpengalaman. Naruto langsung bersalto keatas dan kedua kakinya bertempel dilangit-langit ruangan klub itu, dalam posisi berdiri terbalik Naruto tersenyum menatap Rias dan Akeno yang menyerangnya secara tiba-tiba.

Sementara itu Issei - Kiba - Koneko terlihat cukup terkejut dengan gerakan Naruto, walaupun Kiba tahu senpainya itu pandai dalam bermain pedang namun dia tak tahu kalau keahlian senpainya bisa sampai seperti itu. Issei hanya menatap kagum dengan mata berbinar melihat aksi Naruto berdiri terbalik layaknya seorang ninja. Sedangkan gadis bersurai putih 'Koneko' sudah seperti biasanya dan meneruskan kegiatannya memakan snack.

"Ara ara bisakah kau menjelaskan siapakah dirimu Naruto-kun" tanya Akeno yang tangannya kini masih diselimuti petir berwarna kuning. Dan Rias nampak tersenyum tipis karena sudah berhasil memaksa pemuda bersurai kuning itu menunjukkan sedikit keahliannya.

"Yare Yare kalian berdua mau membunuhku heh? Tega amat sih" Naruto memasang wajah cemberutnya dan kini sudah berdiri berhadapan dengan Rias dan Akeno. "Kami tahu itu takkan membunuhmu NA-RU-TO-KUN" balas Rias sambil menekankan setiap penggalan huruf pada nama Naruto dan itu membuat Naruto langsung mendengus memasang wajahnya yang sedikit kesal, dan menggembungkan pipinya membuat dua gadis yang menyerangnya sedikit terkikik geli dengan ekspresi Naruto.

Naruto sudah duduk disalah satu sofa kemudian menyeruput secangkir teh yang dibuatkan Akeno teman sekelasnya. "Hn seperti yang sudah kalian tahu namaku Sakamaki Naruto, aku berasal dari sebuah sekolah khusus yang berada di Kyoto" menghela nafas sejenak "Aku terbilang anak yang cukup aneh dan ditakuti disana karena kemampuan fisikku berada diluar akal sehat manusia. Karena hal itu aku memutuskan untuk pindah kota karena menurutku mungkin dengan pindah kota takkan ada yang mengenaliku dan mengetahui siapa aku. Namun tak kusangka ternyata dikota ini aku malah bertemu dengan beberapa 'makhluk' jenis lain, awalnya memang aku cukup terkejut sih namun aku beranggapan kalau disini mungkin taka bedanya dengan Kyoto tempat asalku.

Beberapa bulan disini aku menyadari kalau disini juga ada sedikit hawa permusuhan antara dua jenis ras. Da-tenshi dan Akuma, para Da-tenshi sepertinya mengincar para pemegang sacred gear yang mereka anggap membahayakan diri mereka. Seperti dua hari yang lalu aku melihat seorang Da-tenshi menyerang seorang pemuda mesum dan bodoh yang mati tertusuk tombak cahaya. Walaupun aku terlambat namun aku masih sempat menyembuhkan pemuda mesum itu karena pemuda itu adalah adik kelasku. Dan mengenai kemampuanku itu hanya kemampuanku sebagai seorang ninja saja karena aku dari keluarga ninja, yah meskipun hanya aku satu-satunya ninja yang tersisa pada zaman ini karena suatu pertempuran antara pasukan ninja dan youkai membuat ayah dan ibuku juga yang seorang ninja tewas dalam pertempuran itu.

Karena menurut kurou-youkai, kami para ninja adalah eksistensi yang harus lenyap dari muka bumi karena kami dan kekuatan kami dapat mengancam eksistensi mereka. Namun aku berhasil selamat karena seekor youkai rubah berekor sembilan menyelamatkanku. Dia adalah anggota shirou-youkai yang menentang para kurou-youkai yang merupakan kumpulan youkai jahat yang ingin menguasai dunia. Selama tujuh belas tahun youkai rubah itu yang dikenal sebagai 'Yasaka no Kyuubi' itu merawatku dan menganggapku seperti anaknya sendiri, setelah beberapa tahun tepat usiaku 13 tahun para kurou-youkai berhasil dikalahkan shirou-youkai dan aku juga ikut dalam pertempuran itu sebagai salah satu atau lebih tepatnya satu-satunya ninja dalam pasukan shirou-youkai"

Semua yang mendengarkan perkenalan dan alur kisah perjalanan hidup Naruto sampai berada di sekolah ini, menjadi sedih karena mereka tak menyangka kalau perjalanan hidup Naruto itu ternyata cukup berat.

"Uhmm Naruto-kun apakah kamu mempunyai sacred gear?" tanya Rias dan dibalas gelengan kepala oleh Naruto "Uhmm tidak punya" balas Naruto. "Etto waktu itu aku melihatmu masuk dalam sebuah portal dan menghilang apa kau punya kekuatan sihir Naruto?" tanya Rias lagi karena bagaimana pun dia masih penasaran, tak mungkin seorang manusia bisa menciptakan sebuah portal sihir kecuali manusia itu penyihir. "Hehe itu cuma sihir yang diajarkan pamanku" jawab Naruto sambil menyengir dan menggaruk belakang kepalanya yang sebenarnya tidaklah gatal.

"Naruto-kun apakah kau mau menjadi anggota kebangsawananku?" tanya Rias atau lebih tepat sebuah ajakan untuk menarik Naruto menjadi bagian dari keluarganya. "Uhmm sepertinya tak ada bidak cocok untukku Rias-chan hehehe" balas Naruto sambil menyengir membuat semua yang berada diruangan itu sedikit bingung, masa iya tak ada satu pun bidak yang cocok untuk pemuda bersurai kuning itu. "Heh mana mungkin tak ada bidakku yang cocok untukmu Naruto-kun setidaknya bidak knigh mungkin cocok" ucap Rias tak percaya, "Kalau begitu silakan kau coba saja Rias-chan" balas Naruto kemudian langsung berbaring disofa.

Rias yang melihat Naruto berbaring seakan-akan menantangnya, langsung mendekati Naruto dan melakukan ritual reinkarnasi. Namun seperti yang dikatakan Naruto tak ada satu bidak pun yang bereaksi pada Naruto..

"Kau lihatkan tak ada satu bidak pun yang cocok untukku Rias-chan, sahabatmu si ketua OSIS itu juga sudah mencoba mereinkarnasiku menjadi bidaknya sebulan lalu namun tak ada satu bidak pun yang bereaksi padaku" jelas Naruto dan tentu saja membuat Rias sedikit terkejut ternyata rival sekaligus sahabatnya masa kecilnya sudah lebih dulu berniat dan mencoba mereinkarnasi lelaki yang disukainya ini. "Sona! Awas kau" desis Rias merasa ketinggalan selangkah dari rivalnya itu.

"Uhmm Naruto-kun kalau kau tak bisa menjadi bagian dari kebangsawananku maukah kau untuk menjalin kerjasama dengan kami?" tanya Rias lagi karena biar bagaimana pun dia tak ingin jauh dari pemuda bersurai pirang yang sudah mencuri hatinya itu.

"Kurasa bisa Rias-chan, lagi pula aku senang bisa bersama dua wanita cantik macam kalian, seperti seorang harem saja hehe" balas Naruto sambil tertawa kecil.

Sementara itu disudut ruangan nampak pemuda bersurai coklat pemilik salah satu dari tiga belas longinus, sedang pundung dan menangis penuh aura suram. "Huhuhu terkutuklah kalian para manusia tampan" rengek pemuda bersurai coklat itu yang dikenal bernama Issei seorang iblis muda yang belum lama direinkarnasi oleh heiress dari keluarga Gremory. Yang lain hanya terkikik geli melihat tingkah Issei. "Hei Issei relakan saja yah dua wanita cantik ini akan menjadi haremku hehe" ucap Naruto sambil merangkul pinggul Akeno dan Rias bersamaan. Sontak saja hal itu membuat Rias dan Akeno merona dan Issei malah semakin merengek karena dua target haremnya sudah diambil oleh senpai yang sangat dikaguminya.