Disclaimer Naruto

Belong

Masashi Kishimoto

Sweety is my mine

JJ Cassei

Warning: Typo bertebaran, tulisan acak-acak ceker ayam, alur kecepetan dll. Scene diambil dari chapter 699. SasuSaku CANON.

Tidak suka? Tidak usah bacaa! Wong saya ngga nyuruh anda baca fic saya ko'

.

.

.

.

.

Perang Dunia shinobi telah usai. Semuanya telah damai, tidak ada lagi peperangan. Semua berkat pahlawan kita Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke. Bertarung mati-matian membuktikan siapa yang terkuat diantara mereka. Namun Sasuke telah mengakui bahwa ia telah kalah dari Naruto.

Kini terlihatlah ukiran patung wajah Hatake Kakashi sebagai Hokage ke enam. Kakashi, Sakura dan Sasuke berdiri di gerbang Konoha, mengantar Sasuke yang akan pergi menggembara.

"Yah ... aku akan jujur padamu ... dalam keadaan normal, kau akan di penjara seumur hidup. " ucap Kakashi.

"Tapi, satu-satunya kau dimaafkan adalah karena bantuan yang kau berikan dalam membatalkan Jutsu Mugen Tsukoyomi, "

"Jangan lupakan itu, namun ini semua berkat Naruto ... maksudku, dia adalah pahlawan dalam perang ini dan yah ... sebagai Hokage ke enam ... itu saja komentarku. "

"Jadi santai saja dan jangan menyusahkan lagi, sebab nantinya kepalaku yang bisa mereka penggal. " Kakashi menatap Sasuke lembut.

"Ya ... maaf. "

"Kau sudah mau pergi? Nona Tsunade baru saja menyembuhkan tanganmu dengan bantuan sel Hashirama-sama ... " Sakura yang berdiri di samping Kakashi juga menatap Sasuke.

"Aku perlu menyaksikan sendiri, bagaimana dunia ini. Semua hal yang selama ini aku abaikan. Aku punya firasat kalau kali ini aku bisa melihat dengan lebih baik dan jika aku melewatkan kesempatan itu, takkan ada kesempatan berikutnya. Selain itu ada beberapa hal yang menggangguku. " jelas Sasuke panjang lebar.

"Bagaimana ... jika ... aku bilang ... aku ingin ... ikut? " Sakura mengalihkan pandangnnya,

"Ini adalah perjalanan penebusan dosaku, kau tidak ada hubungannya dengan semua dosaku. " Sasuke menatap Sakura di depannya.

'Tidak ada hubungannya katamu? ' Sakura menundukkan kepalanya.

Tap.

Sakura mendongakkan kepalanya ketika Sasuke melangkah mendekati dirinya.

Tuk!

Sasuke menyentuh dahi Sakura, seperti yang selalu Itachi lakukan ketika Ia masih kecil.

"Aku akan menemuimu lagi, " seketika rona warna merah tipis menghiasi wajah Sakura.

"Terima kasih. " Sakura kaget dengan pernyataan Sasuke. Sasuke menatap Sakura dan Kakashi, kemudian beranjak pergi.

.

.

.

.

.

2 Tahun setelah perang, Desa yang dulunya tenang dan damai kini kembali terancam dengan hadirnya seorang sosok misterius yang menculik Hyuuga Hanabi. Hatake Kakashi selaku Hokage ke enam segera mengutus Naruto, Hinata, Sakura, Sai, dan Shikamaru untuk pergi dan menyelamatkan Hanabi.

Namun ancaman bukan hanya sampai itu saja, Bulan mulai turun ke arah Bumi dengan meteor yang akan menghancurkan segala sesuatu di hadapannya. Tindakan pertahanan oleh semua ninja yang hampir putus asa tak bisa menghentikan kiamat yang semakin dekat.

Jauh di seberang sana, Sasuke berdiri di atas tebing dengan latar belakang langit sore.

"Jika dia tidak ada di sini, tidak ada pilihan lain ... aku akan melindungi semuanya. "

Sasuke akhirnya kembali ke Konoha untuk membantu para aliansi ninja menghentikan hujan meteor yang menghantam Bumi.

Namun dalang dari semua kejadian ini adalah Otsutsuki Toneri, pria misterius keturunan Kaguya otsutsuki. Naruto, Sasuke dan ninja lainnya serusaha keras untuk mengalahkan Toneri yang mempunyai kekuatan yang sangat kuat. Kini pertarungan kembali terulang, adu jutsu pun tidak terhindarkan.

'Susano'o kagutsuchi!'

'Cho Odama Rasen surikhen!'

Blasss! Duarrrrr!

Sasuke dan Naruto menyatukan kekuatan mereka dan menghantam tubuh Toneri. Toneri terpelanting jauh,

"Masih belum, rasakan ini! Senpou chou odama rasen tarengan! " Naruto maju dan menggunakan clon yang masing-masing memegang rasengan, clon kemudian memperluas rasengan. Super besar rasengan menyerang Toneri, mengakibatkan ledakan yang super dasyat.

DUAR! BLARRRR!

Tubuh Toneri hancur berkeping-keping, tanah retak, pohon-pohon tumbang. Meteor yang menghantar bumi sudah dihentikan. Napas Naruto memburu begitu juga Sasuke di belakangnya.

"Sudah berakhir. " Sasuke menghampiri Naruto dan memegang pundak Naruto.

"Ya. Kau benar kawan. Hehehe. " Naruto merangkul Sasuke. Ya semuanya sudah berakhir, Hanabi dan Hinata sudah diselamatkan, dan pria misterius yang bernama Toneri juga sudah dihancurkan oleh Naruto dan Sasuke, juga berkat aliansi ninja lainnya.

Desa kembali damai, semua bersyukur dan bersuka cita. Para penduduk juga sudah mulai membangun lagi rumah-rumah yang sempat hancur dihantam meteor.

Sakura, sebagai ninja medis terhebat didikan Hokage ke 5 dengan sigap membantu menyembuhkan luka para shinobi. Dibantu dengan Sizune, Ino, dan ninja medis lainnya yang juga ikut menyembuhkan para shinobi yang terluka. Semuanya bahu membahu membangun kembali desa Konoha.

.

.

.

Malam semakin larut, terlihat bintang-bintang bersinar dengan terangnya menemani sang bulan. Suara hewan malam begitu terdengar jelas di telinga Sakura yang saat ini berjalan menelusuri jalan Konoha menuju kantor Hokage untuk melaporkan laporan kesehatan para shinobi dan warga lainnya. Mengusap lehernya yang agak dingin, Sakura segera mempercepat langkahnya menuju kantor Hokage.

Tok tok tok.

"Masuk! "

Cklek. Sakura masuk dan menghampiri Kakashi untuk memberikan laporan.

"Selamat malam Hokage-sama, saya datang untuk memberikan laporan kesehatan para shinobi dan warga. " Sakura memberikan buku laporan kepada Kakashi untuk diperiksa.

"Santai saja Sakura, kau bisa melaporkannya besok. Lagi pula ... ini sudah malam. " Kakashi menatap mantan murid perempuan satu-satunya di team 7 dengan lembut. Tangannya meraih laporan yang Sakura berikan dan memeriksanya.

"Yah, sejauh ini ternyata kau menerapkan sistem penyembuhan secara cepat. Mengingat banyaknya shinobi dan warga yang terluka. Aku sudah tidak meragukanmu lagi, aku percaya padamu. " Kakashi tersenyum dibalik maskernya.

"Nah, laporanmu sudah selesai. Kau boleh pulang, tubuhmu perlu istirahat. "

"Oia, sepertinya ... dia menunggumu. " lanjut Kakashi dengan senyumnya yang tidak terlihat karena terhalang masker. Sakura mengeryitkan dahinya tidak mengerti, namun karena tubuhnya sudah lelah, Sakura langsung pamit.

"Ha'i, arigatou Hokage-sama. " Sakura mengangguk dan membungkuk kepada Kakashi, kemudian keluar dari kantor Hokage.

Sakura keluar dari gedung Hokage dan berjalan pelan menuju rumahnya. "Hoamm ... sepertinya aku benar-benar lelah. " gadis berambut pink pendek itu menguap beberapa kali selama perjalanan dan sesekali memijat pelan lehernya yang terasa pegal.

"Sakura ... " panggilan seseorang membuat langkahnya terhenti.

"Sasuke ... Kun? " Sakura terkejut melihat Sasuke yang memanggilnya, dan berdiri tidak jauh dari gerbang Konoha. 'Ada apa ini' batin Sakura. Gadis itu segera menghampiri Sasuke.

"Kenapa kau di sini, bukankah lukamu belum sembuh benar? "

"Tsunade bilang aku sudah tidak apa-apa, lukaku akan sembuh setelah beberapa hari. " Sakura memperhatikan sosok pemuda di depannya, ia memakai jubah besar seperti akan-

"Apa kau ... akan pergi ... lagi? " Sakura menatap ragu kearah Sasuke.

"Aa. "

Jawaban dari Sasuke membuatnya terdiam dan sesuatu bergemuruh di dadanya.

"Tapi ... kenapa? " Sakura menundukkan wajahnya.

"Belum saatnya aku kembali ke Konoha. Masih ada yang harus kulakukan. "

Hening diantara keduanya.

Srett ...

"Eh? " gadis bersurai merah muda itu terkejut menahan napas ketika Sasuke mendekat dan mengulurkan kedua tangannya ke belakang lehernya.

"Sasu- "

"Jaga benda ini, aku akan kembali. " Sasuke menatap Sakura yang masih mengenakan jas putih di tubuhnya. Kemudian berbalik dan pergi meninggalkan Sakura.

Sakura terdiam dan memandang punggung Sasuke yang berjalan semakin menjauh. Mencerna kembali peryataan Sasuke barusan. 'Jaga benda ini, aku akan kembali'. Kemudian seulas senyum tulus terukir di bibirnya, air matanya berkaca-kaca.

"Ya ... aku akan menunggumu ... lagi. " Tangannya menggenggam benda pemberian Sasuke. Benda yang Sasuke titipkan pada Sakura adalah sebuah kalung dengan bandul kipas Uchiha. Saat Sasuke mengulurkan kedua tangannya ke leher Sakura, rupanya Sasuke memasangkan kalung pemberiannya di leher Sakura yang ternyata kalung yang berbandul kipas Uchiha. Sakura tentu saja terkejut dan terharu atas apa yang Sasuke lakukan padanya.

Apakah perasaannya akan bersambut?

Siapa tau?

Namun yang pasti, Sakura masih akan setia menunggu Sasuke datang padanya.

Malam yang ditemani berjuta bintang dan diterangi rembulan malam menjadi saksi bisu atas bertemuanya Sakura dengan Sasuke yang berakhir dengan senyum bahagia.

.

.

.

.

.

Tbc

Bwahahaha, fic abal kembali hadir!. Karena bosan nunggu listik yang ngga nyala-nyala iseng nulis fic ini dan idenya langsung 'Cling' dan jadilah fic yang abal ini. Tadinya mau OS tapi yah ... Gitu deh jadinya malah Tbc, tapi kayaknya ni fic ngga panjang-panjang paling cuma 3 lah,

Sekian dari saya,

JJ Cassei