[ K.S.A terinspirasi dari semua film spionase seperti Mission Impossible, James Bond, The Bourne Trilogy, Covert Affairs, dan film sejenis lainnya ,dan dari golongan Fict, hanya satu Fict yang menginspirasi, yaitu The One and Only karangan Asakura Ayaka :) ]
.
.
.
.
.
Balasan review:
Diyah Sonelf, Yuki onna, Mashiroo, an Username, Yuta, Abc, Lynn, Giochan, Juju, BubbleGumMichele, AAAlovers, Hiyori, Kanya, Sschankuntata, : nah, udh lanjut ni , maap bangeeeet lama gini updatenya T_T.
Zanaad: Hmmm, ga sampe tamat yaa, yg mana yaa yg ga sampe tamat? Sy lupa prnh blng dimana, tp sy udh prnh blng klo fict saya ga akan ada yang discontinue, semuanya akan tetap lanjut, tapiii updatenya memang tergantung waktu luang dan mood sya. Sama seperti kalian, sy pun punya kehidupan nyata yg harus sy jalani, sy bukan pengangguran lhooo :p .
Guest : KSA dlu yaah yg update, Gomen ne baru sempet update T_T, dan soal PJ... itu blm kepegang sama sekali T_T
Untuk yg log in, silahkan check inbox ;)
DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO
RATE : M
Warning:
OOC, AU, Gaje, Misstypo (banyaaak), dan banyak cacat lainnya T_T.
Attention:
Cerita ini hanyalah fiksi belaka yang benar-benar berasal dari imajinasi Haru sendiri yang terinspirasi entah itu dari Novel, Film, Anime, maupun Manga (dimohon untuk tidak mengcopy fict ini dalam bentuk apapun). Mohon maaf bila kebetulan ada kemiripan dalam fict ini dengan fict yang lain.
Selamat membaca…
.
.
.
.
.
.
.
Sudah sekian hari sejak kematian Kizashi akibat peluru yang bersarang di dada nya, dan sejak itu pula anggota K.S.A memutuskan tinggal sementara di kediaman Sakura untuk melindungi gadis itu dari tangan jahat orang-orang Orochimaru.
Mengingat penyerangan terhadap Sakura di rumah sakit tempo hari, dapat dipastikan Orochimaru beserta anak buahnya akan kembali untuk mencari Sakura. Bibi Chiyo, paman Yamato dan juga Rin telah dirumahkan untuk sementara sampai kasus ini selesai ditangani dan kehidupan Sakura kembali normal.
Saat ini Sakura dan anggota K.S.A sedang duduk-duduk di ruang keluarga rumah Sakura, Naruto dan Sai sedang sibuk dengan laptop masing-masing, mereka masih berusaha meretas akses masuk ke dalam data base milik pemerintah Konoha yang telah jatuh ketangan Orochimaru.
Sai sedang memperhatikan Gaara dan Tenten yang sedang berdiskusi mengenai pedang yang sedang mereka buat. Sedangkan Shikamaru hanya membaringkan tubuhnya di sofa panjang yang ada di ruangan itu. Kemampuan Shikamaru memang hanya terlihat ketika sudah terjun kedalam medan perang.
"Um, Sakura-chan, bolehkan aku memainkan piano ini?."
Ino mengelus permukaan piano yang ada di pojok ruangan tersebut.
"Un, douzo."
Sakura menatap nanar piano tersebut, dulu waktu ayahnya masih ada dan masih punya banyak waktu luang, mereka sering memainkan piano itu bersama.
Terdengar suara dentingan tuts piano yang mengalunkan instrumental Kiss the Rain milik Yiruma. Lantunan instrumental yang termasuk dalam kategori sad love song tersebut secara tidak sengaja membuat lelehan air mata kembali menghiasi pipi gadis bersurai pink tersebut.
"Tabahlah."
Sasuke yang sedari tadi duduk di samping gadis itu sambil diam-diam memperhatikannya membelai lembut kepala Sakura.
"Un."
Ting Ting Ting
"Lho, kenapa nada tinggi A minor nya terdengar aneh begini."
Baru setengah lagu yang dimainkan oleh Ino, tiba-tiba gadis blonde itu berhenti memainkan nada lagu tersebut dan asik menekan tuts tangga nada ke tujuh di barisan minor.
"Aneh kenapa Ino-chan?."
Sakura menyusut air mata nya dan menghampiri Ino.
"Ini, coba kau dengarkan dentingannya."
Ting Ting Ting
"Hmm... kau benar, nadanya menjadi terdengar sumbang..."
Sasuke yang sedari tadi memperhatikan apa yang terjadi menghampiri mereka berdua dan menatap piano tersebut dengan seksama, mulai dari badan piano, dawainya, tuts, hingga akhirnya onyx pemuda itu tertuju pada huruf YAMAHA yang tertulis didalam bingkai kotak.
"Ino, bisa kau minggir sebentar?"
"Oh, okay."
Ino memberikan tempat duduknya pada Sasuke, setelah itu Sasuke kembali fokus pada merk piano tersebut, namun kali ini Sasuke merabakan jemarinya di sekitar tulisan YAMAHA.
"Sakura kau masih menyimpan CD kaset Que Sera Sera yang diberikan Prof. Kizashi sebelum meninggal?."
"Un, ada dilaci kamarku, sebentar biar aku ambilkan."
Sakura melangkahkan kakinya ke kamar, sedangkan anggota K.S.A yang sebagian tadi sedang duduk-duduk di sofa mulai berkumpul mengitari piano karena tertarik dengan apa yang diucapkan oleh Sasuke.
"Teme, apa ada petunjuk yang kau temukan di piano ini?"
"Hn. Aku rasa ini ada hubungannya dengan CD Que Sera Sera yang di titipkan Prof. Kizashi padaku sebelum Ia meninggal. Kau ingat Dobe, di balik CD cover ada tulisan tangan Prof. Kizashi yang kita duga adalah sebuah rumus?"
"Ya, aku ingat, bahkan aku hapal rumusnya karena selama seminggu kau memerintahkanku memecahkan rumus itu, tapi aku tidak menemukan kecocokan antara rumus yang ditulis Prof.. Kizashi dengan rumus-rumus ilmiah manapun."
Nada bicara naruto sedikit kesal ketika mengingat dua minggu lalu Ia harus terus berkutat dengan rumus aneh bin ajaib tersebut.
"Kau lihat ini Dobe?."
Sasuke mengarahkan jemarinya disekitar bingkai kotak yang bertuliskan YAMAHA, dan Naruto hanya menganggukan kepalanya.
"Ini bukan bingkai, melainkan garis yang sengaja dibuat, aku rasa di balik ini ada sesuatu yang tersimpan, aku bisa saja merusak paksa piano ini, tapi piano ini memili kenangan tersendiri bagi Sakura, dan aku tidak ingin menghancurkan kenangan Sakura."
Naruto dan anggota K.S.A lainnya sedikit tertegun mendengar ucapan Sasuke, ini kali pertama nya Sasuke benar-benar peduli terhadap hal yang biasanya dianggap remeh oleh pemuda yang ada dihadapan mereka ini.
"Ini Sasuke-kun."
Sakura telah kembali membawa CD ditangannya dan segera menyerahkannya pada Sasuke. Pemuda bersurai dark blue itu membuka CD cover dan melihat kembali tulisan tangan Kizashi yang telah membuat Naruto dan dirinya pusing beberapa hari ini.
[4 x A' n 4x A y 2 x]
Ia menatap rumus itu dengan seksama. Sekarang Sasuke mengerti apa yang di tulis oleh Kizashi, itu bukan rumus kimia maupun fisika, melainkan sebuah petunjuk untuk memainkan Que Sera Sera.
"Sakura, nada tinggi A minor dalam lagu Que Sera Sera itu ada empat kali bukan?."
Sakura nampak berpikir untuk mengingat-ingat nada lagu yang dulu sering dimainkannya itu.
"Umm... Kalau tidak salah, iya."
"Hn. Sakura, mainkan Que Sera Sera, dua kali putaran dengan ketukan nada aslinya, namun diputaran kedua kau harus mengganti nada tinggi A' minor menjadi A mayor."
Sasuke berdiri dan meminta Sakura duduk untuk memainkan Que Sera Sera. Beberapa detik kemudian mulai terdengar suara dentingan lagu Que Sera Sera yang dihasilkan oleh jari-jemari Sakura, namun hingga dua kali putaran tidak ada apa pun yang terjadi dengan piano tersebut.
Sasuke mengernyitkan kedua alisnya, dan memegang dagunya dengan tangan kanan tanda pikirannya kini sedang berspekulasi, apakah tebakannya mengenai rumus itu salah? Tapi Ia yakin ada sesuatu yang tersembunyi dibalik merk piano yang ada di depannya ini.
"Hhhhh ... memainkan lagu ini mengingatkanku ketika aku dan ayah memainkan lagu ini bersama."
Sakura menundukan kepalanya sedih. Namun perkataan Sakura barusan justru membuat pikiran Sasuke terbuka.
"Sakura, geser, ayo mainkan lagu ini bersama. Kali ini kau di minor, aku di mayor."
Sakura mendongkakan kepalanya dan menatap bingung Sasuke dalam beberepa detik, namun kemudian dia menggeserkan duduknya sehingga Sasuke bisa duduk di sisinya, dan detik kemudianm mereka bersama-sama memainkan lagu tersebut.
When I was just a little girl
I ask my mother what will I be
Will I be pretty
Will I be rich
Here's what she said to me
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que Sera Sera
What will be will be
Klek...
Bertepatan dengan didentingkannya nada terakhir, tulisan YAMAHA pada piano juga ikut terdorong keluar seperti kotak kecil persegi panjang.
Sakura dan Sasuke saling tatap sejenak, begitu juga dengan anggota K.S.A yang lain. Beberapa saat kemudian Sakura mengarahkan tangannya kearah tulisan YAMAHA untuk menarik penuh kotak tersebut. Kotak itu telah ada dipangkuan Sakura sekarang, Sakura menatap Sasuke yang masih duduk di sampingnya.
"Bukalah, itu milikmu."
"Un."
Sakura segera membuka penutup kotak tersebut, didalamnya ada tiga buah chip berwarna hijau-silver-gold sebesar sim card untuk telepon selular. Diatas chip hijau ada tulisan Saki, sedangkan kedua chip yang lain polos.
"Waah, kau hebat Teme, bagaimana kau tahu itu cara membuka kotak rahasia Prof. Kizashi?" Naruto bertanya antusias.
"[4 x A' n 4x A y 2 x] dan Que Sera Sera. Maksudnya adalah empat kali nada tinggi A minor (4x A y) , 4 kali nada A Mayor (4x A y) dalam lagu Que Sera Sera harus dimainkan dua kali putaran oleh dua orang (tulisan 2x yang di bold) yang satu dalam nada minor, dan yang satu lagi dalam nada mayor. Aku rasa Prof. Kizashi telah merubah dawai dalam piano ini menjadi sebuah kunci."
Sasuke menguraikan hasil analisa nya pada Naruto dan yang lain sembari menunjuk tulisan tangan Kizashi.
"Aku rasa yang hijau itu untukmu Sakura."
Tutur Sasuke ketika melihat Sakura menatap chip hijau ditangannya.
"Apa kau mau aku bawakan card reader dan laptop untuk membukanya Sakura-chan?" Tawar Naruto.
"Onegaishimasu.(tolong)."
Naruto segera beranjak menuju meja tempat dia meletakan peralatannya, kemudian dengan segera kembali ke tempat Sakura dengan membawa meja kecil untuk alas laptop. Naruto mengambil chip hijau dari tangan Sakura dan segera memasukan nya kedalam Card Reader. Hanya ada satu folder berisikan video didalam chip tersebut.
Klik.
[Hallo Saki, Ayah tahu dengan bantuan teman-teman Agent mu itu kau akan menemukan ketiga chip ini. Dan Ayah tahu, ketika kau menemukan chip ini berarti Ayah telah menyusul ibumu nak...]
Kizashi tersenyum hangat didalam video nya, dan Sakura tidak tahan lagi untuk membendung air matanya, dia menutup kedua mulutnya menahan isak. Sasuke yang ada di sebelah Sakura langsung merengku gadis itu kedalam pelukannya.
[...Mengenai Uranium yang terkandung didalam senjata buatan mereka, itu memiliki kandungan radiasi yang tinggi karena kadar Uranium didalamnya 10 kali lipat lebih besar dari yang seharusnya, ditambah beberapa zat kimia yang mereka kembangkan sehingga menambah kekuatan radiasi yang berasal dari uranium tersebut, dan seperti yang semua orang ketahui, radiasi dalam jumlah besar dapat menghilangkan nyawa seseorang entah itu karena kanker atau kerusakan struktur genetika maupun sel-sel penting lain didalam tubuh manusia. Itulah tujuan mereka, mereka tidak hanya menjadikan Uranium sebagai bahan senjata api, tapi mereka memanfaatkan radiasi yang terkandung didalam Uranium sebagai senjata biologis...]
Naruto dan anggota lain terlihat bergidik ngeri mendengar kata "Senjata Biologis", karena jika sudah menyangkut senjata biologis maka ini akan benar-benar menjadi petaka.
[Sebagai bahan percobaan, mereka telah memasukan uranium kedalam peluru, seingatku ada 10 senjata yang digunakan sebagai bahan percobaan, dan orang yang terkena langsung tembakan dari peluru itu akan mengalami kerusakan organ vital dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, dan akan berakhir dengan kematian..]
Suasana diruangan tersebut semakin menegang mendengar penjelasan Prof. Kizashi. Wajah Tenten terlihat sangat pucat, yang ada di pikirannya saat ini adalah Neji.
[data terakhir yang aku peroleh dari hasil percobaan senjata api yang mengandung radiasi itu tidak membuat Orochimaru puas karena ternyata menggunakan peluru tidaklah praktis, jadi mereka berencana menggunakan uranium untuk mengkontaminasi sumber air di Konoha. Inilah yang harus kalian cegah. Nasib masyarakat Konoha ada ditangan kalian. Saki, kau ingat batuan meteor hijau yang dulu pernah ayah teliti ketika masih bekerja untuk Konoha Observation Laboratory Saki? Itu adalah Kryptone. Ayah melanjutkan penelitian terhadap batu tersebut dan ayah menemukan bahwa jika dipanaskan dalam suhu 500 derajat celcius, Kryptone akan mencair, dan dengan beberapa tambahan senyawa lain, campuran tersebut akan mematahkan paparan radiasi dalam tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak akibat radiasi yang terlanjur masuk kedalam tubuh seseorang. Kau tidak usah repot mencari Kryptone karena Ayah telah menyimpannya di balik boneka Teddy Bear mu Saki, itu lebih dari cukup untuk membuat ribuan serum penawar, dan Ayah telah membuat formula penawar itu didalam chip silver, Ayah yakin kau dan teman-temanmu dapat membuatnya dengan sempurna. Suntikan serum itu pada korban tembak. Kuharap belum terlambat. Selain itu, ayah juga telah menuliskan titik koordinat letak Lab kedua milik Orochimaru dimana senjata utama itu berada, itu ada di dalam silver chip.]
Sakura dan yang lain sedikit menghela napas lega karena setidaknya masih ada penawar untuk mengatasi efek radiasi tersebut.
[Dan untuk gold chip, disana berisikan data-data kejahatan yang telah dilakukan oleh Orochimaru. Bawalah chip itu pada Hokage agar Orochimaru dan anggota nya tidak dapat berkutik lagi. Aku rasa waktu ku berbicara sudah habis. Saki jaga dirimu baik-baik nak, Ayah sangat menyayangimu.]
Terlihat dilayar laptop Kizashi kembali tersenyum hangat sambil menitikan air matanya, dan Sakura yang melihat itu semakin terisak kencang.
[Sasuke, Danzo, teman-ku sesama ilmuwan yang juga merupakan tangan kanan Orochimaru ternyata mengetahui mengenai Kryptone, dan aku yakin dia pasti mengincar anak semata wayangku, oleh karena itu aku titipkan Sakura-ku padamu.]
Pip.
Layar video berubah hitam, tanda video telah berakhir dan meninggalkan Sakura yang masih menangis didalam pelukan Sasuke.
.
.
.
.
.
.
.
"Kita harus pergi terpisah. Aku akan membawa chip yang berisi semua data kejahatan Organisasi Tensei ini untuk mengamankannya, kita tidak bisa menyerahkan chip ini sebelum Hashirama Senju diketahui keberadaannya. Gaara, bawa Sakura bersama mu menuju Chidori, rumah ini sudah tidak aman lagi bagi Sakura. Setibanya disana berikanlah cryptone tadi pada Itachi dan Matsuri untuk dibuat serum, setelah itu segera suntikan pada Sakura dan Neji. Kalian semua juga harus mendapat suntikan serum ini, bagaimanapun sedikit banyaknya kita semua telah terpapar radiasi secara tidak langsung."
Sasuke mulai memberi komando seraya menatap Sakura sejenak.
"Bagaimana dengamnu? Kau selalu ada didekatku, kau mungkin cukup banyak terkena radiasi." Sakura menatap Sasuke khawatir.
"Kita bertemu di Chidori. Aku akan baik-baik saja." Sasuke memberikan senyumnya untuk meyakinkan Sakura.
"Naruto, setiba di Chidori kau cari dimana letak Lab kedua milik Orochimaru melalui titik koordinat yang telah Prof. Kizashi simpan dalam chip itu. Kau pergi bersama Ino. "
"Okaaaay Temeee!" Naruto menjawab dengan semangat dan diangguki oleh Ino.
"Dan.." Belum sempat Sasuke menyelesaikan kalimatnya, suara dering ponsel menginterupsi ucapannya.
"Hn." Ia mendengarkan suara di seberang sana dengan seksama
"Sial. Baiklah aku mengerti. Aku akan mengirim Sai dan Shika kesana. Hn." Ia mematikan telepon dan menatap kearah Sai dan Shikamaru.
"Sai, Shikamaru pergilah ke pulau O'uzu malam ini, Hashirama Senju diculik ketika tiba di Bandara. Kakashi dan Jiraiya sudah berada di sana, dia membutuhkan kalian untuk misi penyelamatan Hashirama Senju. Setelah mengamankan chip ini aku akan menyusul kesana bersama Gaara untuk membantu kalian."
"Okay."
Sahut Sai dan Shika.
"Tenten kau kembali ke rumah sakit untuk menjaga Neji, tapi sebelum itu tolong kau persiapkan semua senjata untuk di bawa oleh Sai dan Shikamaru."
"Okay. Oya Sasuke, kau mau aku sediakan Beretta 92 yang baru atau mau aku siapkan FN57 milikmu yang sudah dua tiga tahun kau tinggalkan di ruangan senjata ku?."
Tenten menunggu jawaban ketua team nya dengan antusias. Dilihatnya Sasuke yang terlihat tengah berkutat dengan pikirannya sendiri.
"Ini misi yang cukup berat lho Sasuke, dan seperti yang kau lihat, musuh kita dilengkapi senjata yang canggih dan..."
Belum sempat Tenten melanjutkan celotehnya, Sasuke langsung memberi jawaban yang dinanti-nanti gadis bercepol itu.
"FN57." Sahut Sasuke.
"Good choice Dude!" Tenten menunjukan seringainya.
Dulu Sasuke tidak dapat dipisahkan dengan FN57 nya, pistol buatan Belgia yang dilengkapi dengan senter taksis dan peluru 5,7 x 28m SS197SR ini dapat dikatakan sebagai rekan setia Sasuke dalam misi-misi nya yang lalu.
Tiga tahun lalu pada saat Itachi menjadi tawanan musuh Sasuke, Sasuke berusaha untuk menembak musuh yang sedang menyergap Itachi, namun karena dari arah belakang Sasuke diserang oleh kawanan musuh tersebut, alhasil peluru yang dimuntahkan oleh FN57 meleset dan malah menembus syaraf penting ditangan kiri Itachi. Oleh karena itulah hingga saat ini tangan kiri Itachi tidak dapat berfungsi normal, dan sejak itu Sasuke tidak pernah lagi menggunakan FN57.
Itachi yang merupakan dokter bedah di Konoha Hospital sekaligus dokter pribadi adiknya tentu memerlukan kedua tanganya dalam pembedahan, dan karena insiden tersebut Itachi hanya bisa mengunakan tangan kanannya dalam pembedahan, namun hanya pembedahan ringan seperti mengeluarkan peluru yang bersarang bukan pada organ penting. Sedangkan untuk pembedahan besar, Itachi sudah tidak dapat menanganinya.
Itachi sendiri tidak menyalahkan Sasuke atas kejadian yang menimpanya, karena memang itu bukan kesalahan Sasuke. Itu takdir, kata Itachi. Namun Sasuke masih tetap merasa bersalah sehingga sejak saat itu dia mengganti FN57 menjadi Beretta 92, pistol yang berada satu tingkat dibawah FN57.
"Hn, jangan lupa siapkan juga CheyTac M200 dan beberapa bahan peledak untuk Shikamaru dan Sai."
"Okay Sir!" Tenten mengedipkan sebelah matanya.
Setelah itu mereka bubar menuju tujuan dan tugasnya masing-masing, dan meninggalkan kediaman Haruno dalam sebuah keheningan yang entah akan berlangsung sampai kapan.
.
.
.
.
.
.
.
"Ada apa Gaara-kun? Dari tadi aku memperhatikan kau terusan menatap kaca spion dan terlihat agak resah."
Sakura yang sedari tadi duduk di samping pengemudi memperhatikan gelagat aneh Gaara.
"Kita di ikuti."
Jawab Gaara dengan tenang sambil tetap sesekali menatap ke kaca spion yang memperlihatkan adanya sebuah Lexus LFA berwarna hitam yang terus mengekor di belakangnya . Sakura pun ikut menengokan kepalanya ke belakang, dan benar apa yang dikatakan Gaara, walau pun jalanan kosong, mobil itu tidak menyalip untu mendahului malah tetap setia di belakang mereka.
"Lalu bagaimana?."
Sakura yang mulai resah, semakin mengeratkan pelukannya pada teddy bear yang ada di pangkuannya, sedangkan Gaara tetap menunjukan sikap tenang, dia tidak ingin membuat Sakura semakin panik
"Tenang, kita pasti akan lolos dari mereka."
Gaara menyunggingkan senyumnya lalu segera memasang headset di telinganya.
"Sasuke, mobil ku di buntuti."
"Dimana posisimu sekarang?."
"KM 110 di Sharingan's Road."
"Ok, aku kesana."
Ckiiiiiiiiiitt...
Sasuke segera me manuver R8 nya menuju lokasi Gaara
.
.
.
.
.
.
.
.
"Gaara, Aku akan mengalihkan perhatian mereka, setelah aku menyalip ke belakang mobilmu, segeralah optimalkan kecepatan McLaren-mu ."
Sasuke berbicara melalui Headset nya.
"Okay."
Gaara menyahut dari ujung sana.
"Gaara.."
Sasuke memanggil nama Gaara dengan nada yang sedikit aneh.
"Hm?"
"Tolong jaga Sakura hingga aku kembali."
Ini adalah kali pertama Gaara mendengar Sasuke mengatakan kata tolong ketika meminta sesuatu.
"Sure, good luck Ares."
Ckiiiiiiiiiiitt...
Setelah mendengar jawaban dari Gaara, Sasuke segera menyalipkan Audi R8 nya dan memposisikannya di belakang Mclaren 12C milik Gaara. Sasuke bertahan di posisi tersebut dan terus menghalangi mobil Nagato. Setelah Sasuke melihat mobil Gaara sudah berada jauh di depan sana dan berbelok ke arah kanan, Sasuke memutuskan untuk mengambil jalan ke kiri dan masih di ikuti oleh Nagato.
"Gaara-kun, apa tidak apa-apa Sasuke menghadapi mereka sendiri?"
Sakura beberapa kali melihat ke arah kaca belakang mobil walau Sasuke sudah tidak lagi terlihat.
"Kau tenang saja Sakura, kau tahu kenapa dia di juluki Ares?"
Gaara bertanya pada Sakura yang kini pandangannya sudah kembali ke arah depan, dan Sakura hanya menggeleng tanda tidak tahu.
"Ares itu dewa perang dalam mitologi Yunani kuno yang digambarkan sebagai seorang dewa yang tangguh, jantan, kejam, bernafsu untuk menghabisi lawan meski harus dengan cara yang kejam sekalipun, dan yang paling utama, Ares selalu menang. Itulah mengapa Sasuke diberi nama Agent Ares."
Sakura mendengarkan Gaara dengan seksama, namun hati nya masih tetap saja resah, semenyebalkan apa pun Sasuke, pemuda itu telah menyelamatkannya beberapa kali, jika tidak ada dia mungkin nyawa Sakura sudah melayang pada saat ini.
'Be safe Sasuke, please.' Sakura berdoa dalam hati.
.
.
.
.
.
.
.
Sasuke masih terus kejar-kejaran dengan Nagato, beberapa kali bagian belakang R8 Sasuke di tabrak kasar oleh Lexus LFA milik Nagato.
Semakin lama intesitas tabrakan yang dilakukan oleh Nagato semakin kencang sehingga bagian belakang R8 Sasuke terlihat penyok di sana-sini, dan kedua lampu seine nya pun sudah pecah.
Dari kaca spion Sasuke melihat pria yang duduk di samping Nagato bergerak mengeluarkan separuh badannya dan mengarahkan HS2000 yang ada di tangangnya ke bagian belakang R8 Sasuke.
Dor! Dor! Dor!
"Sial!."
Ckiiiiiiiitt...
Sasuke mulai kehilangan keseimbangan R8 nya, nampak asap mulai keluar dari bagian belakang mobil yang lama kelamaan berubah menjadi api yang semakin membesar.
Ckiiiiiiitt...
.
.
.
.
.
.
.
Braaaaaaaaakkk ...
.
.
.
.
.
.
.
Dhuaaaaaaar!
.
.
.
.
.
.
.
R8 yang dikendarai Sasuke terlempar dan meledak di sisi sungai dipinggiran jalan tol. Ledakan dashyat yang terjadi telah membakar seluruh bagian mobil, api berkobar semakin besar dan dengan cepat melahap seluruh bagian mobil, kepulan asap hitam pekat yang semakin lama semakin tebal telah terlihat menjulang keatas.
"Good job, Suigetsu."
Nagato menyeringai dan memuji pemuda yang tadi menembakkan tiga peluru nya ke mobil Sasuke.
.
.
.
.
.
.
-Chidori's Tower-
Terlihat Sakura, Gaara, dan Naruto sedang berkumpul di ruang depan apartment dengan hening, mata dan kuping mereka di fokuskan pada tayangan Breaking News yang sedang tayang di layar LED di depan mereka.
[... Menurut saksi mata, setelah terdengar tiga kali tembakan dari arah mobil Lexus LFA mobil sasaran tembak yang diketahui sebagai mobil Sport Audi R8 V10 Plus Coupe tersebut terjungkal dan meledak, hingga saat ini team pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api yang terbilang cukup dashyat tersebut, hingga berita ini diturunkan...]
"Ti-tidak ... SASUKEEEEE ...!."
Suara histeris Sakura menggema memenuhi ruangan.
.
.
.
.
.
.
.
-T.B.C-
Heeey! Gomen ne baru buka-buka file fanfict lagi, sebenernya ini udah rampung dari sebulan lalu hahaha, tapi baru bisa publish sekarang.
Ini tulisan cuma saya periksa sekilas, jadi kalo ada penulisan yang aneh saya minta ma'aaaap yaaa T_T.
Baiklaaaah...Seperti biasa, untuk yang sudah meninggalkan reviews, para silent readers, dan yang memfollow maupun menjadikan Fict ini sebagai Fave, terima kasih banyaaak yaaa ^^
Mind to review? ;)
Hope you enjoy Minna.
Warm Regards,
Scotty Fold a.k.a Shinichi Haruko.