Hello Minna, Hehe Haru balik lagi nih, kali ini Haru angkat tema Secret Agent. Gak tahu kenapa Haru suka banget sama yang namanya agent-agent'an XD.

Ini Fic kedua Haru setelah It's a Complicated Feelings. Mudahan readers ada yang suka.

[ K.S.A terinspirasi dari semua film berbau spionase seperti Mission Impossible, James Bond, The Bourne Trilogy, Covert Affairs, dan film sejenis lainnya ,dan dari golongan Fict, hanya satu Fict yang menginspirasi Haru, yaitu The One and Only karangan Asakura Ayaka :) ]

.

.

.

.

.

DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO

RATE : M

Warning:

OOC, AU, Gaje, Misstypo (banyaaak), dan banyak cacat lainnya T_T.

Attention:

Cerita ini hanyalah fiksi belaka yang benar-benar berasal dari imajinasi Haru sendiri yang terinspirasi entah itu dari Novel, Film, Anime, maupun Manga (dimohon untuk tidak mengcopy fict ini dalam bentuk apapun). Haru mohon maaf bila kebetulan ada kemiripan dalam fict ini dengan fict yang lain.

Selamat membaca…

.

.

.

.

.

.

.

.

'Ares, Target menuju kearahmu.'

Terdengar suara dari headset di telinga kiri seorang pemuda bersurai dark blue yang sedang menghisap rokoknya.

"Hn."

Dengan sigap pemuda yang sedang duduk di atap gedung sebuah bangunan yang tidak terlalu tinggi tersebut mematikan rokoknya dan mengambil posisi merunduk untuk mendekatkan mata kanannya di depan pembidik. Ketika target telah terlihat, Ia membidikkan SR-25 Semi-Automatic Sniper Rifle miliknya yang telah dipasangi peredam suara ke arah target tersebut

Klek

Begitu pelatuk ditarik, target yang berjenis kelamin pria dengan tubuh besar dan berada di posisi sekitar 700 meter di depan sana ambruk memegangi kaki kirinya sambil meringis.

Beberapa detik kemudian beberapa pria berseragam dengan rompi anti peluru yang bertuliskan K.F.A (Konoha Federal Agency) di punggung mereka datang menghampiri target tersebut dan membekuknya.

Salah satu pria berseragam bersurai putih dengan masker hitam di wajahnya mendongkakkan kepalanya menghadap kearah sang snipper yang telah berhasil menembakan pelurunya pada target.

"Good job Ares."

Pria bermasker tersebut berbicara melalui headset nya sembari mengacungkan jempolnya ke arah pemuda tersebut.

"Hn."

Kemudian pemuda dengan iris mata sekelam malam itu membereskan senapannya dan berlalu pergi dari atap gedung tempatnya menjalankan aksi tadi.

.

.

.

.

.

.

.

-Dragon's Club-

"Bersulang untuk misi kita hari ini! Cheers!."

Pria paruh baya dengan surai putih mengacungkan gelas berisikan scotch ditangannya, dan disahuti oleh empat orang muda-mudi yang duduk memutar di salah satu meja di ruangan VIP bar yang sengaja dipesan oleh mereka.

"Lho? Kau tidak ikut bersulang Ares?."

Tanya pria tersebut pada salah satu pemuda yang sedang duduk seraya menenggak minumannya diseberang meja sana.

"Tch, jangan memanggil nama agent ku di tempat umum begini baka Kakashi!."

Sasuke memandang sang boss dengan delikan tidak suka.

"Ah hahahaha, kau ini tidak ada sopan-sopannya pada atasanmu Sasuke. Lagi pula ini kan ruangan kedap suara." Ujar Kakashi cuek seraya menekankan nama pemuda tersebut.

Sedangkan Sasuke sendiri hanya mengacuhkan kalimat Kakashi dan kembali meminum scotch nya.

"Shikamaru, apa kau sudah mengintrogasi tawanan kita.?" Tanya pemuda beriris jade pada pemuda yang ada di sampingnya.

"Aku sudah mencobanya kemarin malam, tapi hasilnya masih nol. Si gendut itu terus-terusan bungkam. Haaah mendokusai na!."

Shikamaru mengeluh seraya menghabiskan minuman yang ada digelasnya.

"Cih, kau ini bilang saja terlalu malas mengintrogasinya. Aku yakin kau mengintrogasinya sambil tidur." Cela pemuda didepannya.

Shikamaru hanya menggedikan bahunya seraya menghidupkan rokok dan membalikan pertanyaan kepada pemuda yang baru saja menyelanya.

"Nah, kalau begitu bagaimana kalau kau saja yang menginterogasi si gendut itu Neji? Kau kau kan ahli nya dalam maksa memaksa dengan bumbu kekerasan."

"Hiiish kau ini Shikamaru, senang sekali mengalihkan tugasmu pada orang lain seenakmu!." Seorang gadis bercepol yang sedari tadi mengintrupsi pembicaraan mereka.

"Sudah-sudah Tenten, haaaah sepertinya jika mengandalkan Shika untuk menangani Jirobo tidak akan selesai-selesai, jadi seperti yang dikatakan Shika tadi, lebih baik kau saja yang turun tangan Neji. Lebih cepat kita mendapatkan informasi mengenai susunan organisasi mereka, semakin cepat juga kita dapat melangkah ke tahap selanjutnya."

Kakashi yang merupakan atasan mereka angkat tangan soal kinerja Shikamaru dalam hal interogasi, karena memang tidak ada hal lain yang Shikamaru sukai selain strategi menyerang musuh.

"Shikatanai."

Neji hanya mengangkat bahu pasrah dan kembali menuangkan minuman ke gelasnya.

"Hoooooi teman-teman aku sudah mendapatkan informasi mengenai jalur pengedaran yang mereka lakukaaaan."

Seorang pemuda berambut blonde memasuki ruangan sambil berteriak dan dibelakangnya di ikuti oleh seorang gadis berambut blonde panjang.

"Hi Ino, ini aku sudah memesankan margarita untukmu!. Um ngomong-ngomong mana Gaara dan Sai? Mereka tidak ikut dengan kalian?."

Tenten menyodorkan gelas berisikan minuman kesukaan gadis yang bernama Ino tersebut.

"Waah, doumo ne Tenten!. Gaara sedang mencoba alat peledak baru bersama Asuma. Sedangkan Sai masih dalam tugasnya untuk mencari informasi." Ino langsung meraih gelas tersebut.

"Well, jadi apa info yang kau dapat Dobe?."

Sasuke memulai pembicaraan setelah Naruto mengambil duduk di samping Sasuke.

"Jadi begini, menurut info yang aku dapatkan dari para informan yang kita sebar, para mafia itu kini sedang melebarkan sayap perdagangan obat-obatan terlarang nya di Konoha, Suna dan Iwa. Mereka menyebut ini sebagai misi Golden Triangle. Tapi yang lebih menghawatirkan lagi, mereka tidak hanya bergerak dalam hal obat-obatan terlarang..."

Naruto menghentikan ceritanya sesaat untuk mengambil nafas dan meminum scotch nya.

"Sebelum aku kesini, Sai menelepon dari Iwa dan memberitahuku bahwa mereka juga terlibat dalam kasus human trafficking dan penyelundupan senjata yang kian marak di tahun ini, dan tidak jarang mereka menghalalkan segala cara dalam misi tersebut termasuk membunuh. Beberapa agent yang dikerahkan oleh Kage Suna dan Iwauntuk mengusut kasus mereka sama sekali tidak membuahkan hasil, organisasi mereka benar-benar memiliki kinerja bagaikan siluman, tidak terlihat dan selicin belut, tidak tertangkap."

Naruto mengakhiri ceritanya dan disambung oleh sang atasan.

"Oleh karena itu mereka meminta Senju-sama untuk membantu dalam menangani kasus ini, dan tugas tersebut di limpahkan pada K.F.A (Konoha Federal Agency) dan K.S.A (Konoha Secret Agency). Namun seperti yang sudah-sudah, tidak ada seorang pun yang tahu mengenai campur tangan kita kecuali Senju-sama sendiri. Jadi, mari kita bersenang-senang dalam misi kita kali ini, kanpaaaai!."

"Kanpaaai."

Mereka pun melanjutkan pesta mereka malam itu.

.

.

.

.

.

.

.

[... gadis yang diketahui bernama Matsuri tersebut merupakan mahasiswi Fakultas Kimia di Konoha University. Gadis ini dikabarkan telah menghilang selama empat hari. Hingga berita ini di turunkan, belum ada satu pun informasi mengenai keberadaan gadis ini. Ini adalah kasus ke enam dalam tiga bulan terakhir ini...]

And now I have finally seen the light... And I have finally realised... what you need.

Pemuda bersurai biru yang sedang menonton acara berita tersebut mematikan TV berlayar flat yang ada di didepan tempat tidurnya, dan segera meraih handphone nya.

"Hn. Ya aku baru saja melihatnya. Hn. Aku akan kesana sekarang."

Klik

Pemuda tersebut beranjak dari tempat tidurnya menuju lemari dan bersiap diri. Tidak lupa pula dia menyelipkan Beretta 92 di balik jacket khusus nya sebelum meraih kunci mobil yang tergeletak diatas meja TV.

Audi R8 V10 Plus Coupe meluncur keluar jalanan dengan cepat dari pelataran parkir gedung bernama "Amaterasu's Tower". Pemuda dengan gaya rambut emo yang ada di dalamnya terlihat sibuk berbicara dengan headset nya sembari tetap mempertahankan kecepatannya.

"Hn, berkumpul di markas dalam waktu 30 menit."

Pip, telepon diputus sepihak.

-Chidori's Tower-

Nampak dua orang gadis dan lima pemuda memasuki lobi apartment mewah. Dari luar mereka hanya terlihat seperti muda-mudi tanggung biasa yang seolah ingin mengadakan pesta di salah satu kamar apartment tersebut.

Tidak jarang mereka jadi pusat perhatian para pria dan wanita yang memenuhi lobi apartment, terutama kedua gadis dalam rombongan tersebut. Bagaimana tidak, Ino datang dengan hot pants merah, Blouse putih tanpa lengan dan stiletto heels berwarna dasar merah dengan polkadot putih, dan penampilannya yang bak model semakin membuat dia bertambah seksi.

Begitu pula dengan Tenten, ia tidak kalah seksi, walau gadis itu termasuk tomboy dengan balutan T-shirt putih ketat, ditambah jacket jeans dan sepatu boots coklat dengan heels 10 cm yang membalut celana jeans ketat nya hari ini. Penampilan mereka hari ini sungguh dapat membuat liido para pria baik-baik sekalipun menjadi meningkat 80%.

Ting!

Lift yang mereka tumpangi berhenti dilantai paling atas gedung, tempat dimana penthouse yang sengaja mereka beli untuk mengadakan pertemuan seperti sekarang ini atau hanya untuk bersenang-senang dalam pesta berada.

"Mana si Masker?."

Tanya pemuda berwajah pucat yang mengambil tempat duduk disamping Ino, kekasihnya.

"Haah, kau ini seperti tidak tahu Kakashi saja Sai, paling juga dia sedang asing dengan Icha-icha paradise nya sehingga lupa waktu. Mendokusai na..."

Shikamaru menguap dan merebahkan dirinya di sofa panjang yang ada di ruangan depan penthouse tersebut.

"Hm, kalau begitu bagaimana jika kita olah raga dulu sebentar Hime?."

Tanya Sai seraya mengarahkan dagu nya ke salah satu kamar yang ada di penthouse tersebut.

"Ummm... good idea Sai."

Ino menyahut sambil mengalungkan tangannya dileher sang kekasih, dan dengan terdengarnya decapan dan desahan yang semakin lama semakin samar di balik pintu kamar yang mereka masuki, maka dapat diketahui pula apa adegan selanjutnya yang mereka lakukan didalam.

Sedangkan anggota yang K.S.A yang lain hanya mendengus atau sekedar memutar bola mata mereka karena kesal atau bosan dengan tingkah polah kedua temannya tersebut yang memang terkenal dengan rasa tidak tahu malunya dalam hal yang tidak senonoh.

Sasuke yang duduk di salah satu single sofa meraih handphone nya untuk menghubungi Kakashi.

"Hn. Jika kau belum tiba dalam 10 menit, maka aku akan membidikan SR-25 ku dan menembakmu tepat di kepala Baka Dionisos!."

Pip , Sasuke memutus sambungan telepon dan sedikit membanting handphone nya di atas meja yang ada di sisi sofa.

"Haaah, tidak heran Kakashi di beri nama agent Dionisos, jika mengingat salah satu dewa Yunani yang terkenal dengan hobinya yang suka bersenang-senang itu, julukan tersebut memang cocok sekali dengan Kakashi, bedanya Dionisos yang asli bersenang-senang dengan minuman, sedangkan Kakashi dengan icha-icha paradise nya."

Naruto mencela Kakashi seraya menyangga kepalanya dengan kedua tangan dibelakang untuk kemudian bersandar di sandaran sofa.

"Oya Gaara, bagaimana hasil percobaan peledak baru yang kemarin?."

Neji bertanya pada Gaara yang sedang menuangkan wine kedalam gelasnya di mini bar.

"Lumayan bagus, hanya saja aku merasa ledakannya kurang dashyat, Asuma juga sependapat denganku, sepertinya peledak ini masih bisa di optimalkan daya ledaknya, oleh karena itu aku membutuhkanmu Tenten untuk membantu ku menganalisa bahan peledak ini."

Gaara berbicara seraya mengalihkan pandangannya dari Neji ke Tenten.

"Siaaaap komandan!"

Tenten menyahut riang.

Tenten dan Gaara memang selalu excited jika berhubungan dengan senjata, entah itu bom atau apapun yang berhubungan dengan senjata. Tidak heran mereka berdua di daulat sebagai ahli senjata oleh Kakashi. Gaara spesialis bahan peledak, sedangkan Tenten lebih ke senapan, pisau, pedang dan benda-benda tajam lain.

Tenten lah yang memasok dan menyediakan senjata api bagi anggota khusus ini dan Gaara yang memasok peledak dibantu oleh Asuma. Namun tidak jarang Gaara dan Tenten bekerja sama dalam menganalisa peledak/senjata baru maupun peledak/senjata milik lawan.

Braaaaaaak!

Pintu penthouse terbuka lebar dengan bunyi yang sangat keras, dan nampaklah orang yang sedari tadi di tunggu-tunggu oleh agent khusus yang kini tengah menatap Kakashi kesal, -ralat- tatapan membunuh.

"Haaaaah, gomen gomen aku tersesat di jalanan yang bernama kehidupan, yang..."

"Hentikan Kakashi, atau aku benar-benar akan menghancurkan kepalamu."

Sasuke memotong ucapan andalan Kakashi dengan tatapan mata yang benar-benar ingin membunuh,

"Eh. Hehehe, iya-iya aku benar-benar minta maaf, ayo-ayo mari kita mulai meeting kita."

Kakashi terkekeh kikuk sembari menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

"Oh Tuhaaan.. Saaaaaaai!."

Terdengar suara desahan dan teriakan dari arah kamar yang tadi menjadi tujuan dua sejoli Sai dan Ino.

"Hhh... Sepertinya kau harus menunggu sebentar lagi sambil menunggu Ino pulih dari Orgasme nya Sir!."

Tenten menghela nafas dan menyangga dagunya dengan kedua tangan dia atas meja bar. Sedangkan yang lain, seperti tadi, menghela nafas pasrah, memutar bola mata, dan mendengus.

.

.

.

.

.

.

.

"Seperti yang sudah kalian lihat di beberapa pemberitaan mengenai hilangnya beberapa mahasiswa dari Konoha University, Aku memutuskan mengirimkan sebagian dari kalian, yaitu Sasuke, Ino dan Naruto untuk terjun langsung ke TKP. Aku yakin sekali hal ini sangat berkaitan dengan eksistensi organisasi Tensei."

"Um, apa tidak apa-apa agent seperti kita beredar di lingkungan universitas untuk mengawasi seperti itu Sir?."

Tanya Ino yang kini tengah menyenderkan kepalanya, lemas, di dada sang kekasih.

"Oh, tenang saja, aku sudah mengatur segalanya untuk menjalankan misi kita ini."

Kakashi menjawab dengan sumringah, terlalu sumringah.

"Hn. Jelaskan. Jangan bertele-tele."

Sasuke yang sedari tadi sudah kesal karena ulah Kakashi dan dua sejoli Sai-Ino kini semakin dingin auranya.

"Baik-baik, kau ini tidak sabaran sekali si Ares!."

Sasuke mendelik tidak suka dengan panggilan Kakashi.

"Aku sudah mengurus identitas baru kalian, Tsunade yang notabene adalah sekretaris Jiraiya, merupakan ketua komite sekaligus pemilik dari Konoha University. Dan Kalian akan memulai tugas kalian minggu depan dengan menyamar sebagai mahasiswa pindahan di Konoha University."

"..."

"..."

"..."

Setelah beberapa detik berlalu...

"Haaaaaaah?! Maksudmu aku kembali ke bangku kuliah yang menyebalkan itu?!."

Ino berteriak histeris.

"Yes."

"Apa aku harus mengikuti mata kuliah juga?."

Ino bertanya dengan wajah cemas sekarang.

"exactly"

"Hhhh sudah kuduga... aku benci kuliah..."

Ino menghela nafas lesudan kembali menyenderkan kepalanya di dada Sai dengan lemas, lebih lemas dari yang tadi.

"Waaaah... pasti akan menyenangkan sekali! Aku akan bertemu para mahasiswi cantik dan sexy di sana! Hahahaha."

Naruto tertawa sangat girang, sudah pasti di pikirannya sekarang sudah merambat ke hal-hal berbau mesum. Like student, like teacher.

"Kau gila Kakashi."

Sedangkan Sasuke yang sangat benci sekali dalam hal berinteraksi dengan orang lain, kecuali dengan rekan-rekannya di K.S.A , kini menatap horror Kakashi.

.

.

.

.

.

.

.

-T.B.C-

Fic kali ini sepertinya akan lumayan panjang, tapi Haru gak bisa update kilat kayak ICF T_T. Tapi lihat nanti juga ding hehe XD.
Di Chapter pertama ini Haru baru nonjolin action nya aja, Haru belum munculin Sakura maupun tokoh antagonis lainnya, nuansa romance nya juga belum keliatan. Tapi next chapter Sakura dan karakter lain akan muncul kok, ASAP ;)

Jya, minna, jika kalian punya waktu dan berkenan, silahkan di baca fic Haru yg baru ini. Jangan lupa tinggalin review juga yaaa :D.

Arigatou.

Warm Regards,

Scotty Fold a.k.a Shinichi Haruko