Football

.

Comeback with new plot :3

.

Happy Reading!


"Siang ini ada latihan sepak bola, jangan bolos lagi atau tidak aku restui kau dengan adikku!" Luhan si ketua tim sepak bola sekolah—yang juga calon kakak ipar Jongin— menuding wajah Jongin kesal—karena Jongin yang sering membolos.

"Tenang saja hyung, aku tidak akan membiarkan Jongin membolos," Sehun tersenyum sambil mengelus lengan Luhan.

Jongin mendesah kesal. "Aku kan sudah bilang aku tidak mau jadi pemain inti, hyuuung."

"Aku akan menemanimu latihan, Jongin-ah," Sehun tersenyum—lagi.

"Tuh, lihat kekasihmu! Dia rela menemanimu hanya supaya kau berangkat!"

Jongin menggerutu. "Baiklah hyung, aku berangkat."

Luhan tersenyum puas mendengar jawaban pasrah Jongin. "Bagus! Awas kalau tidak berangkat, aku akan mengatakan pada Jung-soensaengnim untuk mengurangi nilaimu," Luhan langsung pergi kembali ke mejanya.

"Sehuuun, kakakmu itu galak sekali!"

"Tidak juga," Sehun mengacak rambut Jongin pelan. "Jangan begitu, Luhan-hyung hanya ingin anggota timnya tertib."

"Tapi aku kan ingin menghabiskan waktu denganmu. Kemarin saja aku sibuk dengan eomma, aku mau hari ini aku bersamamu."

"Aku akan menontonmu sampai berakhir, aku janji deh."

"Sungguh? Awas saja kalau kau tertidur!"

"Iya, aku janji. Kalau aku tertidur besok aku akan bolos bimbel untukmu."

Jongin tersenyum puas mendengar janji Sehun, Jongin tahu seberapa cintanya Sehun pada bimbelnya itu. "Aku percaya padamu!"

Jongin bersemangat untuk latihan hari ini, bahkan dirinya yang biasanya paling lambat kini sudah memakai seragamnya dengan nomor delapan di punggungnya. Si nomor tujuh, Luhan, tersenyum puas dan berterimakasih banyak pada adiknya dalam hati. Luhan yakin Sehun sudah menjajikan sesuatu hingga Jongin begitu bersemangat.

Di tengah lapangan, Jongin melakukan pemanasan dengan baik. Sehun terkekeh sesekali tiap melihat Jongin menatapnya sambil melakukan hal aneh-aneh. Luhan yang melihatnya ingin mengomel, tapi Jongin tidak melakukan kesalahan apapun saat pemanasan. Luhan pun mengurungkan niatnya.

Jongin memang baik dalam bermain sepak bola, Luhan sampai bertanya-tanya bagaimana anak itu bisa bermain baik bahkan bisa mengalahkan teman-temannya yang rajin berlatih.

Jongin tiga kali melakukan goal sendiri padahal ia berada di team berbeda dengan Luhan, Luhan bahkan kewalahan mengejar langkah Jongin yang memang pada dasarnya berkaki panjang, tidak sepertinya.

"Kau sangat baik, Jongin," Luhan memuji dengan tulus saat istirahat latihan.

Jongin tersenyum sambil mengangguk berterima kasih. "Terima kasih, hyung."

Mata Jongin mengedar ke sekeliling lapangan saat tidak mendapati Sehun di tempatnya tadi. Tidak ada Sehun. Jongin menggerutu kesal. "Sehun menyebalkan. Lihat saja nanti, aku tagih bolosmu!" Jongin duduk dengan perasaan sebal. Bahkan dirinya sampai tidak berebut minum seperti teman-temannya yang latihan tadi.

"Jongin!" Itu suara Sehun, Jongin menoleh ke sumber suara. Sehun berlari dengan langkah panjangnya sambil membawa satu botol air mineral dan tissue dalam satu plastik. "Maaf aku lama…."

Jongin menatap Sehun heran saat Sehun sudah berada di depannya. "Ke mana saja?"

Sehun tersenyum, manis. "Membeli ini untukmu," Sehun menyodorkan air mineral di genggamannya pada Jongin lalu mengeluarkan satu lembar tissue untuk mengusap keringat Jongin. "Maaf, aku lama ya? Aku lihat kau begitu semangat, jadi aku membelikanmu ini."

Jongin cengo untuk beberapa saat. "S-sehun…."

Sehun menatap Jongin bingung. "Kenapa?" Sehun meraih botol yang hanya di genggam Jongin, ia membukakan tutupnya lalu menyodorkannya lagi pada Jongin. "Minum, kau bisa dehidrasi."

Grep!

Jongin memeluk Sehun erat. "Aku benar-benar menyayangimu. Terima kasih banyak, kau yang terbaik!"


Hai xD aku ngebuatnya buru-buru nih, maaf ya cuman 500 kata aja. Tapi aku harap kalian suka sama manisnya KaiHun. Hihi :3

jangan lupa komentarnya kawan :3