Be My Girl

.

KyuMin FanFiction

.

Presented by ratu kyuhae

.

GS, Typo bertebaran, tidak sesuai EYD, alur berantakan

.

Don't Like, Don't Read, No Bash

.

Chapter 22 (Last Chap)

.

.

Hari bahagia pasangan Eunhyuk dan Donghae pun tiba, setelah acara sakral di lakukan di gereja kini pasangan yang sudah sah menjadi pasangan suami istri melaksanakan acara resepsi.

Acara yang diselenggarakan di hotel milik keluarga Donghae itu terlihat sangat elegan dan mewah, tamu-tamu yang dihadiri oleh kolega dari kenalan para mempelai, keluarga besar serta teman-teman dari kedua mempelai.

Pemilik acara, terlihat Donghae dan Eunhyuk yang selalu tersenyum bahagia. Keduanya terlihat bagaikan seorang pangeran dan putri, bahkan ada yang iri dan kagum pada pasangan tersebut.

"Wah, keluarga Donghae oppa tidak tanggung-tanggung dalam masalah biaya. Mereka terlihat sangat sempurna, bahagia sekali Hyukkie eonni." Ujar Ryeowook kagum membuat Sungmin memutar kedua bola matanya.

"Wookie, kau tidak ingat jika kekasihmu itu juga kaya? Tanpa kau minta pun, pasti Yesung oppa akan melakukan hal yang sama." Ujar Sungmin malas.

"Kau benar, aku tak sabar untuk itu." Sungmin menatap sahabatnya tak percaya dan mendesah, sepertinya sahabatnya itu ingin cepat-cepat menikah.

Membicarakan soal menikah, Sungmin jadi teringat dengan tunangannya itu. Di liriknya Kyuhyun yang sedang berbincang dengan salah satu tamu sekaligus juga kliennya.

Sungmin merasa Déjà vu, cemberut karena Kyuhyun yang sedang berbincang dengan salah satu kliennya. Sama seperti pesta kelulusannya itu, bedanya Kyuhyun saat itu berbincang dengan teman lamanya dan tentu ini bukan rencana untuk mengerjainya kembali.

Dipandangnya wajah kakak-nya yang tersenyum bahagia begitu pula Donghae, kakak ipar-nya. Sungmin tersenyum dan dalam hati berdoa agar kakak-nya bahagia dan cepat-cepat di beri momongan, ia tidak sabar akan hal itu.

Chup

"Kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Kyuhyun gemas.

"Kenapa kau menciumku? Kau tidak lihat di sini banyak orang dan aku tidak apa-apa." Ucapnya kesal sekaligus salah tingkah.

"Aish, kita sebentar lagi akan menikah. Kau masih malu, eoh?" Kekeh Kyuhyun.

"Kalian sering sekali melakukan Lovey Dovey didepanku, ish!" Dengus Ryeowook.

Kyuhyun hanya mengangkat kedua bahunya acuh dan Sungmin yang mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kau ini, kebiasaan." Gerutu Sungmin dan sekali lagi Kyuhyun hanya terkekeh mendengarnya.

"Kalian ini, di sini ternyata." Ujar seorang namja, Yesung.

"Kau darimana hyung?" Tanya Kyuhyun sembari melingkarkan tangannya di pinggang calon istrinya itu.

"Aku tadi bertemu dengan rekan bisnisku dan mengobrol sebentar." Jawab Yesung setelah duduk di samping kekasihnya.

"Mereka serasi sekali." Ujar Ryeowook tiba-tiba membuat Kyuhyun, Sungmin dan Yesung menatap Ryeowook sebelum mengikuti pandangan yang di lihat oleh Ryeowook.

"Sungie oppa, sepertinya Wookie ingin cepat-cepat menyusul Hyukkie eonni dan Donghae oppa." Ujar Sungmin membuat Yesung terperangah.

"Chagiya, bukankah kau bilang ingin bekerja dulu baru setelah itu kita menikah?" Tanya Yesung.

"Benarkah aku berbicara seperti itu?" Tanya Ryeowook balik.

"Aish, kau yang berbicara tapi kau yang lupa." Gerutu Yesung.

.

~o0o~

.

"Ayo, kita dansa." Kyuhyun mengulurkan tangannya membuat Sungmin tersenyum dan menyambut uluran tangan dari sang tunangan.

"Kyu~" Panggil Sungmin setelah mereka sudah berada di lantai dansa.

"Hm?" Kyuhyun menempatkan kedua tangannya di pinggang Sungmin dan mereka mulai berdansa mengikuti irama musik.

"Kau sudah diberitahu soal pernikahan kita nanti?"

"Sudah, dua bulan setelah Donghae hyung dan Eunhyuk noona." Kyuhyun tersenyum tipis membuat Sungmin mengerutkan dahinya.

"Kenapa wajahmu terlihat seperti tidak suka?"

"Karena itu terlalu lama untukku, aku ingin cepat-cepat memilikimu. Menjadi istriku, mengandung anakku dan menjadi ibu dari anak-anakku." Kyuhyun menempelkan dahinya di dahi Sungmin yang saat ini wajahnya di hiasi semburat merah.

"Bersabarlah, dua bulan itu tidak terlalu lama." Bujuk Sungmin.

"Seperti kubilang barusan, itu terlalu lama untukku." Sungmin mendengus mendengar jawaban Kyuhyun.

"Kalau tidak mau dua bulan, memangnya kau mau kapan?" Tanya Sungmin sebal.

"Hm, dua minggu lagi." Kyuhyun tersenyum menampilkan gigi putihnya rapi dan sukses membuat Sungmin menatapnya tidak percaya. Hei, kakaknya saja baru menikah dan Kyuhyun ingin menikah dua minggu kemudian. Dia pikir gampang untuk semua persiapannya?

"Kyu, untuk acara pernikahan itu butuh waktu. Seperti gedung, baju pengantin, undangan dan lain-lain."

"Arraseo, aku akan menunggu dua bulan hingga kau menjadi milikku seutuhnya." Kyuhyun tersenyum dan mengecup singkat bibir shape m favorite-nya itu. Ya, sebenarnya Kyuhyun hanya menggoda Sungmin saja. Walau dia memang kesal karena harus menunggu dua bulan lagi menjelang pernikahan mereka nanti, tapi ia harus bersabar karena setelah itu Sungmin akan menjadi miliknya.

Kyuhyun tersenyum dalam hati, ia akan bersabar akan hal itu.

"Kyu, kita kembali saja. Aku haus!" Ucap Sungmin sedikit manja.

"Baiklah." Kyuhyun tersenyum dan merangkul pinggang Sungmin kemudian berjalan menuju meja kosong.

.

~o0o~

.

"Akhirnya, selesai juga!" Seru Eunhyuk riang sembari berjalan menghampiri meja bundar yang ditempati sang adik dan tunangan adiknya.

"Aku lelah sekali~" Lanjutnya setelah mendudukkan tubuhnya sembari memijit pundaknya sendiri.

Donghae menyusul istrinya dan duduk di kursi sebelah Eunhyuk, menatap penuh cinta dan gairah pada yeoja yang kini berstatus sebagai istrinya.

"Jangan lupakan acara malam pertama kita, sayang." Bisik Donghae dengan nada sensual dan merangkul bahu istrinya mesra, sedangkan yang digoda menunduk malu.

"Hae~" Rengek Eunhyuk membuat Donghae tertawa senang.

"Aigoo, pasangan ini. Masuk kamar saja jika ingin bermesraan, jangan bermesraan di sini!" Ketus Kyuhyun.

"Iri, eoh? Cepatlah kalian menyusul." Ledek Donghae membuat Kyuhyun mendengus kesal.

"Kalian akan bulan madu kemana?" Tanya Sungmin semangat.

"Hyukkie menginginkan bulan madu ke Jeju, jadi besok pagi kami berdua akan berangkat." Jawab Donghae dengan senyum lebarnya dan menatap Eunhyuk yang juga tersenyum senang.

"Oh iya, dimana Wookie dan Yesung oppa?" Tanya Eunhyuk.

"Mereka sudah pulang, eonni." Jawab Sungmin.

"Kalian masih disini?" Dua pasangan itu menoleh bersamaan saat mendengar suara lembut dari Leeteuk yang kini berdiri dihadapan pasangan-pasangan muda bersama Lee BoA, ibu Donghae.

"Pasangan pengantin baru seharusnya saat ini sedang di kamar." Goda BoA.

"Eomma~" Eunhyuk menunduk malu mendengar ucapan ibu mertuanya itu.

"Aigoo, sudahlah kalian beristirahat sana!" Usir Leeteuk dengan mengedipkan sebelah matanya pada putrinya itu.

"Ayo, yeobo." Ajak Donghae dan menggenggam tangan istrinya, setelah berpamitan merekapun berjalan menuju kamar yang sudah di persiapkan.

Setelah kedua pasangan pengantin itu pergi, BoA menatap pasangan kekasih yang sedari tadi terdiam semenjak Leeteuk dan dirinya datang.

"Kalau kalian, kapan menyusul?" Tanya BoA.

"Dua bulan lagi, ahjumma." Jawab Kyuhyun.

"Ah, dengan begini kita benar-benar akan menjadi keluarga besar." Kekeh BoA yang di angguki setuju oleh Leeteuk.

"Dimana eomma mu, Kyu?" Tanya Leeteuk mengedarkan pandangannya untuk mencari sahabatnya itu.

"Aku di sini!" Seru Heechul di belakang Leeteuk membuat yeoja yang di juluki malaikat berjengit kaget.

"Ya ampun, kau membuatku kaget. Kau ini dari mana saja? Aku tadi mencarimu."

"Aku tadi menemani Hannie bertemu teman sekolahnya dulu dan kebetulan istrinya juga temanku, jadi kami keasyikan mengobrol." Kekeh Heechul.

Leeteuk dan BoA duduk di kursi yang sebelumnya di duduki oleh Donghae dan Eunhyuk, sedangkan Heechul duduk di sebelah Leeteuk kemudian berbincang. Mengabaikan Kyuhyun dan Sungmin yang hanya bisa mendengarkan perbincangan para ibu-ibu itu, namja tampan itu melihat arloji yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam.

"Kita ke taman saja." Ajak Kyuhyun sembari menggenggam tangan Sungmin.

"Ayo!" Balasnya semangat. Yah, siapa yang tidak bosan mendengar perbincangan ibu-ibu yang tidak begitu ia mengerti.

.

~o0o~

.

Kyuhyun memeluk Sungmin dari belakang dan menghirup aroma rambut tunangannya itu, sesekali menciumnya mesra. Sungmin memandang bunga-bunga yang berada di taman, tersenyum saat Kyuhyun juga membisikkan kata-kata cinta.

"Aku sangat mencintaimu, bunnymin ku."

"Aku juga mencintaimu, pahlawanku."

"Pahlawan?" Tanya Kyuhyun bingung.

"Eum, karena kau menyelamatkanku dari cengkraman namja yang tidak kucintai dan menyelamatkan saat aku dalam bahaya."

Kyuhyun tersenyum mendengarnya, mengeratkan pelukannya dan meletakkan dagunya di bahu yeojanya itu.

"Aku akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkanmu saat pertama kali kita bertemu, aku berjanji untuk melindungimu saat aku mengetahui rencana Jungmo." Kyuhyun mengecup kening Sungmin saat yeoja itu menatapnya.

"Dan aku akan terus mencintaimu, menjagamu dan melindungi keluarga kita nantinya sampai tuhan mengambil nyawaku."

Sungmin memejamkan tangannya menahan tangis haru-nya mendengar kata-kata Kyuhyun yang sangat menyentuh hatinya, dia sangat bersyukur mempunyai Kyuhyun.

"Aku juga akan terus mencintaimu, menemanimu dan bersama-sama melindungi keluarga kita sampai maut memisahkan."

"Aku tidak sabar untuk memperistrimu." Ucap Kyuhyun tersenyum.

"Bersabarlah." Kekeh Sungmin.

.

~o0o~

.

"Ya tuhan, aku gugup sekali." Sungmin menghembuskan nafasnya secara teratur membuat kakaknya yang sedari tadi memperhatikan tertawa.

"Minnie, kau seperti seorang ibu yang akan melahirkan." Canda Eunhyuk.

"Eonni, jangan meledekku. Bahkan eonni lebih parah dariku." Elaknya.

Eunhyuk kembali tertawa saat mengingat dirinya yang memang lebih parah dari adiknya itu, menggulingkan badanya di kasur dan menutupi wajahnya pada bantal saat membayangkan Donghae yang akan mengucapkan 'Saya bersedia' di pernikahannya.

"Ingat?" Tanya Sungmin dengan mata bulatnya memandang kakaknya kesal.

"Ne.. Ne.. Eonni ingat, Saeng-ie~" Balas Eunhyuk dengan senyum polosnya.

"Tenanglah, pernikahan kalian itu masih seminggu lagi." Lanjutnya menenangkan.

"Bukan masih seminggu lagi, tapi tinggal seminggu lagi!" Koreksi Sungmin kesal.

"Baiklah, tinggal seminggu lagi. Jadi, kau mau gimana? Membatalkannya?" Tanya Eunhyuk dengan senyum jahilnya.

"EONNI!" Teriak Sungmin membuat Kangin yang sedang meminum kopinya di meja makan tersedak, sedangkan Eunhyuk kembali tertawa.

"Hyukkie, bukannya menenangkan dongsaengmu malah kau buat kesal seperti itu." Ucap Leeteuk menggelengkan kepalanya sembari mengusap punggung suaminya.

"Hehehe.. Mianhaeyo eomma, aku tidak tahan ingin menggodanya." Ujar Eunhyuk mencoba menahan tawanya walau susah.

"Kenapa kau datang sendiri, Hyukkie? Ini kan hari minggu." Tanya Leeteuk sambil membawa roti bakar untuk suaminya.

"Katanya Kyuhyun ingin semua pekerjaannya sudah selesai sebelum hari pernikahannya, jadi saat mereka honey moon pekerjaan yang diberikan pada Donghae tidak terlalu berat." Jawab Eunhyuk sembari mengambil kue kering yang ada di meja dan memakannya.

"Wah, seperti biasa kue ini enak. Eomma, aku minta lagi resepnya." Eunhyuk tersenyum senang saat ibunya mengangguk.

"Hmm.. Appa tidak menyangka akan mendapat menantu yang tampan - tampan." Kekeh Kangin dan Leeteuk.

"Yeobo, bagiku kau yang paling tampan." Hibur Leeteuk dan mendapati sorakkan dari kedua putrinya.

"Tentu saja, bahkan saat di ranjang pun kau selalu menyebutku gagah dan perkasa." Goda Kangin menaik turun kedua alisnya.

"RACOON JELEK!" Seru Leeteuk dengan wajah merah, menatap kesal kedua putrinya dan suaminya yang tertawa.

.

~o0o~

.

"Kenapa kita tidak bekerja di rumahmu atau di tempat lain? Kenapa harus di kantor? Aku kan masih pengantin baru, harusnya saat ini aku sedang bersamaan dengan istri cantikku." Gerutu Donghae pelan membuat Kyuhyun yang mendengar gerutuan itu menggelengkan kepalanya.

"Lebih nyaman jika kita mengerjakannya, Hyung. Lagipula kau mau jika kita kerja di rumahku, Cinderella itu mengomeli kita karena tetap bekerja di hari minggu. Jika aku tidak bekerja, kau mau kuberi pekerjaan yang menumpuk hingga kau tidak ada waktu untuk Hyukkie noona?" Jelas Kyuhyun panjang lebar dan di akhiri dengan nada yang menurut Donghae mengerikan.

"Andwaeyo!" Donghae menggelengkan kepalanya.

"Baiklah, mari kita bekerja keras." Donghae kembali fokus pada dokumen yang membuat Kyuhyun menggelengkan kepalanya.

Drrt drtt

Ponsel Kyuhyun dan Donghae bergetar bersamaan membuat keduanya mengernyitkan dahinya. Di ambilnya ponsel tersebut dan mulai membaca pesan yang ternyata dari yeoja yang mereka cintai, tanpa sadar mereka tersenyum.

"Kenapa kau tersenyum?" Tanya Donghae masih dengan senyuman di bibirnya.

"Sungmin akan kemari dan membawa makanan untuk makan siang nanti." Jawab Kyuhyun tidak lupa dengan senyum lebarnya.

"Eunhyuk juga, bagaimana kalau kita makan bersama disini?"

"Di ruanganku?"

Donghae mengangguk semangat, tidak menyadari kerutan di dahi Kyuhyun sebelum menjawab dengan nada datar.

"Tidak!"

"Waeyo?"

"Kalian pasti akan menggangguku dan Sungmin."

"Tidak akan."

"Tetap 'tidak' untuk jawabanku."

Donghae mencibir. Memang Donghae tidak akan mengganggu, tapi dia ingin menggoda pasangan yang sebentar lagi akan menikah itu. Mengganggu dan menggoda, bedakan? Ah, mollayo. Pikir Donghae kesal.

.

~o0o~

.

"Maaf, karena buru-buru aku hanya bisa membuat nasi goreng udang untukmu." Sungmin tersenyum menyesal, padahal ia berniat membuat makanan kesukaan Kyuhyun. Namun kakak tersayangnya yang terus berceloteh tentang kebahagiaannya setelah menikah dengan Donghae, ia sampai lupa dengan niatnya yang ingin membuat makanan untuk Kyuhyun. Untunglah sang ibu mengingatkannya dan jadilah ia dan kakaknya memasak makanan seadanya, nasi goreng.

"Gwaenchanhayo chagiya, kau datang dan membawakanku makan siang saja aku sudah senang. Gomawoyo." Ujar Kyuhyun membuat Sungmin tersenyum manis namun terlihat rona merah di kedua pipinya.

Kyuhyun mengambil sendok dan mulai memakan nasi gorengnya, diliriknya Sungmin yang mengambil sebuah majalah tentang bisnis.

"Kau tidak makan?" Tanya Kyuhyun dan dijawab dengan gelengan kepala.

"Tidak, dirumah tadi aku sudah banyak makan kue buatan eomma."

"Lagi?" Tanya Kyuhyun kaget.

Sebelum pernikahan Donghae dan Eunhyuk, calon mertuanya itu membuat banyak kue yang ingin di sajikan saat pernikahan putrinya nanti. Dan benar saja, kue bikinan Leeteuk memang makanan yang paling cepat habis. Sekarang, calon mertuanya itu kembali membuat kue. Itu berarti...?

"Katanya eomma ingin di sajikan untuk pesta pernikahan kita nanti." Tepat! Batin Kyuhyun. Sebenarnya Kyuhyun tidak ada masalah dengan kue bikinan Leeteuk, hanya saja ia mengkhawatirkan kondisi kesehatan calon mertuanya itu.

"Andai saja ibuku pandai membuat kue seperti ibumu, pasti ibuku akan membantu." Ucap Kyuhyun sembari menyuapkan nasi goreng ke mulutnya.

"Tapi ibumu pantai memasak, Kyu." Bela Sungmin.

"Karena ada yang membantu, jika tidak ada maka meledaklah dapur." Kekeh Kyuhyun dan di hadiahi dengan pukulan pelan di bahunya.

"Dia eommamu Kyu!"

"Dan sebentar lagi akan menjadi eommamu juga."

Sungmin diam, berdebat dengan Kyuhyun tidak akan membuatnya menang. Selalu saja di akhiri dengan godaan yang membuatnya bungkam.

"Kemarilah." Kyuhyun mengulurkan tangannya setelah menyelesaikan makannya dan meminum air mineral.

Sungmin menyambut uluran tangan Kyuhyun, membiarkan dirinya ditarik dan terkejut saat Kyuhyun mendudukkan dirinya di kedua paha namja itu. Posisi itu membuat pipinya kembali dihiasi semburat merah, jangan lupakan tangan sebelah Kyuhyun yang melingkar di pinggangnya.

"Tidak terasa tinggal seminggu lagi kita akan menjadi pasangan suami istri." Kyuhyun mencium pipi Sungmin dan menaruh dagunya di bahu tunangannya itu.

"Seperti ucapanku waktu itu, dua bulan itu tidak terlalu lama. Kau saja yang terlalu melebih-lebihkan, buktinya kau mengatakan itu." Cibir Sungmin yang membuat Kyuhyun terkekeh mendengarnya.

"Karena kau selalu di sampingku, jadi aku tidak merasa jika waktu terasa begitu cepat."

Benar kan, dia kalah lagi. Selalu saja di akhiri dengan godaan, batin Sungmin sebal.

"Terserah kau saja." Sungmin mendengus saat mendengar tawa Kyuhyun.

.

~o0o~

.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya beberapa kali saat rasa gugup itu melandanya. Pandangannya tertuju pada pintu yang masih tertutup rapat, menunggu sang pujaan hati untuk mengucap janji pada tuhan.

Kyuhyun membenarkan tuksedonya lalu menatap sahabatnya yang duduk diantara para tamu.

"Tenanglah." Ucap Yesung tanpa suara namun masih bisa Kyuhyun mengerti. Kyuhyun mengangguk

Kyuhyun menegakkan badannya saat pintu terbuka, menampakkan sosok pujaan hatinya yang berjalan berdampingan dengan Kangin.

Kyuhyun menggenggam tangan Sungmin saat Kangin mengulurkan tangan putrinya pada namja yang sebentar lagi akan menjadi menantunya.

"Jaga dia." Pinta Kangin.

"Pasti." Kyuhyun menganggukkan kepalanya.

Kyuhyun mengiring Sungmin agar berdiri berdampingan dengannya dan menatap pada seorang pendeta yang tersenyum pada kedua mempelai. Pendeta itupun memulai prosesi pernikahan mereka. Setelah menyampaikan khotbah singkat, dilanjutkan dengan pembacaan do'a-do'a pemberkataan, akhirnya pendeta itu memulai untuk inti pemberkataan.

"Hadirin yang dimuliakan, hari ini kita berkumpul disini untuk menjadi saksi sepasang mempelai yang akan saling mengikrarkan sumpah setia, janji suci dan menyatukannya dalam ikatan pernikahan." Sang pendeta menatap mempelai laki-laki sebelum kembali berucap.

"Cho Kyuhyun, apakah kau bersedia menerima Lee Sungmin menjadi istrimu? Berjanji untuk selalu mendampinginya dalam suka atau duka, sehat atau sakit, kaya atau miskin, menerima segala kekurangan dan kelebihannya, serta akan selalu mencintainya sampai maut memisahkan kalian?"

"Aku bersedia." Jawab Kyuhyun mantap.

Pendeta itu tersenyum dan mengalihkan tatapannya pada sang mempelai wanita.

"Dan kau Lee Sungmin, apakah kau bersedia menerima Cho Kyuhyun sebagai suamimu? Berjanji untuk selalu mendampinginya dalam suka atau duka, sehat atau sakit, kaya atau miskin, menerima segala kekurangan dan kelebihannya, serta akan selalu mencintainya sampai maut memisahkan kalian?"

"Aku bersedia." Jawab Sungmin mantap.

"Mulai sekarang, saya nyatakan kalian resmi sebagai sepasang suami-istri"

Prok..

Prok..

Prok..

.

~o0o~

.

Acara resepsi pernikahan yang diselenggarakan di taman hotel milik keluarga Cho begitu megah, Donghae memang pernah mengusulkan untuk memakai taman di hotel miliknya namun Kyuhyun menolak. Ini pernikahannya, sudah pasti ia akan memilih hotel milik keluarganya. Walau taman hotel milik keluarga Donghae juga luas, tapi bukankah ini adalah pernikahannya? Hari bahagianya bersama istri tercinta.

Kyuhyun mengelus mesra pinggang sang istri yang terlihat sedikit lelah di wajahnya, dia juga lelah namun rona kebahagiaan masih terpancar di wajah keduanya.

"Kau mau istirahat dulu?" Tanya Kyuhyun lembut.

"Aniyo, aku masih ingin disini." Jawab Sungmin dengan senyum tipisnya.

"Baiklah, aku akan mengambilkan minum untukmu. Kau duduk dulu, oke?"

"Oke, suamiku yang tampan." Goda Sungmin.

"Sudah mulai berani dengan suamimu, hm?" Kyuhyun menggesekkan hidungnya dengan hidung Sungmin.

"Kyu~" Rengek Sungmin dengan wajah merahnya karena malu.

"Baiklah.. Baiklah.." Kyuhyun terkekeh dan berjalan menuju meja yang penuh dengan makanan dan minuman.

.

~o0o~

.

"Kyu~"

"Hm?" Kyuhyun meletakkan ponsel Sungmin yang sudah dia matikan begitu juga dengan ponselnya. Menatap sang istri yang mengerucutkan bibirnya, tampak sexy dan menggoda.

"Ada apa sayang?"

"Bisa kau bantu aku menurunkan restleting ini? Aku tidak bisa menjangkaunya." Rajuk Sungmin membuat Kyuhyun terkekeh.

"Tentu sayang." Kyuhyun menghampiri istrinya dan berdiri di belakang Sungmin. Sengaja, saat menurunkan resleting jemarinya menyentuh punggung mulus istrinya membuat Sungmin bergidik.

"Kau ingin mandi sekarang atau setelah kita melakukan ritual malam pertama kita?" Bisik Kyuhyun menggoda tepat di telinga Sungmin. Sungmin melenguh, nafas Kyuhyun yang terasa di lehernya karena saat ini Kyuhyun sedang mencumbu lehernya.

"Hah.. Kyuh~ A.. Aku"

"Sepertinya aku tidak tahan lagi. Ayo, kita buat little Cho."

"Mwommppphh.." Kyuhyun membungkam mulut istrinya dengan ciuman panasnya dan memulai untuk kegiatan percintaan mereka yang panas, tubuh yang saling menyatu dan di akhiri dengan pelepasan serta ungkapan cinta.

.

~o0o~

.

4 months later

"Kyunie~"

"Ehm.. Ming, ini sudah pagi?" Tanya Kyuhyun sembari mengucek matanya dan menguap.

"Aniyo, ini baru jam 2 pagi." Jawab Sungmin.

"Hah? Lalu kenapa kau membangunkanku?" Tanya Kyuhyun lagi yang kembali memejamkan matanya.

"Aku ingin makan Spaghetti dengan potongan ayam crispy dan french fries." Jawab Sungmin dengan senyum manisnya membayangkan makanan itu.

"Sekarang?" Kyuhyun mengernyitkan dahinya dan memandang perut istrinya yang sedikit membuncit. 'Baiklah, demi baby cho!' Batin Kyuhyun.

Yup, Sungmin kini tengah hamil dua bulan. Berharap sebulan setelah pernikahan mereka mendapatkan momongan, namun siapa sangka. Sebulan seletah pernikahan, keluarga Lee dihebohkan dengan berita kehamilan Eunhyuk. Sebulan setelahnya barulah keluarga Cho dan Lee mendapat kabar jika Sungmin hamil, heboh? Sudah pasti.

Walau ini bukan yang pertama Sungmin mengidam tapi tetap saja dia baru pulang kerja pukul sepuluh malam, tidak langsung tidur setelah mandi dan makan malam namun kembali berkutat dengan berkas dokumen sampai pukul setengah dua belas malam dan langsung merebahkan tubuhnya di samping istrinya yang sudah terlelap setelah membereskan peralatan makan Kyuhyun.

Dan sekarang, istri cantiknya itu meminta dirinya untuk membeli makanan yang baru saja di sebutkan istrinya itu.

"Baiklah, aku akan pergi membelinya." Kyuhyun berniat beranjak dari ranjang sebelum tangannya di cekal oleh sang istri. Ditatapnya sang istri yang menunduk, Kyuhyun mengernyitkan dahinya.

"Kau ingin makanan lain juga?" Tanya Kyuhyun lembut. Sungmin menggeleng dan mendongak, menatap suaminya penuh harap.

"Aku ingin Kyunie yang masak semuanya." Pinta Sungmin.

"Hah?"

.

~o0o~

.

"Demi baby Cho!" Kyuhyun mencoba memasukkan satu persatu daging ayam yang sudah di potong dadu menjadi sepuluh potongan daging ayam dan di lumuri dengan tepung bumbu ayam crispy ke dalam wajan yang sudah diisi minyak goreng.

"Argh.. Appo.." Kyuhyun mengusap tangannya yang terkena cipratan minyak goreng dan sedikit memundurkan tubuhnya untuk mengindari cipratan minyak goreng.

"Kyuuu.. Jangan lupa mie spaghetti nya!" Teriak Sungmin sebelum kembali fokus pada dvd yang memutarkan film kartun Doraemon.

"Untung saja makanan sudah praktis." Kyuhyun mengusap dahinya sambil membaca cara memasak spaghetti yang berada di bungkusan.

"Tinggal meniriskan mie spaghetti setelah itu saus bolognese." Kyuhyun membalikkan daging ayam sebelum kembali fokus pada spaghetti.

"Ah, friench fries!" Kyuhyun menepuk dahinya dan mengambil bungkusan kentang yang berada di kulkas.

Kyuhyun meniriskan daging ayam crispy dan mulai untuk memasukkan beberapa kentang ke dalam wajan.

"Arghh.. Appo.."

.

~o0o~

.

"Bagaimana?" Tanya Kyuhyun mengamati reaksi Sungmin saat memakan spaghetti buatannya.

"Lezat, Kyunie." Kyuhyun terkekeh gemas melihat mata istrinya yang berbinar.

"Kyunie mau?"

"Aniyo, kau saja yang makan." Tolak Kyuhyun halus namun yang di dapatkannya adalah raut sang istri yang terlihat sendu.

"Kau marah karena aku membangunkanmu?" Lirih Sungmin. 'Apa aku salah bicara?' Pikir Kyuhyun bingung.

"Tidak sayang, hanya saja aku masih kenyang karena masakanmu yang lezat itu." Bujuk Kyuhyun dengan sedikit godaan dan berhasil.. Rona merah di kedua pipi membuktikan sang istri yang malu, Kyuhyun tertawa dalam hati.

"Tapi aku ingin Kyunie memakannya juga." Rajuk Sungmin.

"Baiklah.. Baiklah.." Sungmin tersenyum dan dengan semangat menyuapkan spaghetti dalam gulungan besar.

"Sedikit saja, sayang."

"Tidak mau. Kyunie, aaa.."

.

~o0o~

.

"Kyuh.. Sakit sekali.." Sungmin mengatur pernapasannya sesekali mencengkram tangan suaminya.

"Tahan sayang, sebentar lagi kita sampai."

Bertanya dimana mereka sekarang? Saat ini pasangan suami istri ini sedang berada di dalam mobil menuju rumah sakit. Kenapa? Karena Sungmin akan melahirkan. Me-la-hir-kan, jika kalian ingin diulang.

Tengah malam, sang istri sudah mulai kontraksi. Membangunkan sang suami yang tak kunjung bangun, terpaksa Sungmin menjambak rambut Kyuhyun sekaligus menyalurkan rasa sakit sehingga suami istri itu berteriak bersamaan.

Untungnya, sebulan sebelum kelahiran Heechul meminta Kyuhyun dan Sungmin untuk tinggal di mansion Cho. Dan karena Kyuhyun tidak memiliki Supir -begitulah kata Heechul- yeoja paruh baya yang dikenal nama Cinderella memaksa Kyuhyun dan Sungmin untuk tinggal di mansion sampai kelahiran cucunya. Dan juga, memaksa Kangin dan Leeteuk menginap dua minggu setelahnya.

Dan sekarang, dengan diantar supir. Kyuhyun bisa lebih fokus pada istrinya, tidak mempedulikan Heechul yang meminta supirnya untuk lebih cepat dan Leeteuk yang duduk di samping istrinya.

"Ayo, Kyu!" Perintah Heechul. Kyuhyun mengedarkan pandangannya dan mulai menyadari jika mereka sudah sampai di Rumah Sakit. tanpa buang waktu, Kyuhyun menggendong Sungmin keluar dari mobil dan dengan perlahan menidurkan di brankar yang sudah di siapkan suster.

Di ruang bersalin, Kyuhyun terus menggenggam tangan Sungmin dan mengucapkan kata-kata untuk memberikan semangat pada istrinya. Dokter pun masuk, Kyuhyun melirik sebentar sebelum kembali menatap Sungmin.

"Ayo, lahirkan baby cho yang sudah tidak sabar untuk melihat dunia."

.

~o0o~

.

"Omo.. Omo.. Omo.. Cucuku tampan sekali." Seru Heechul melihat cucunya yang berada di gendongannya.

"Chullie, aku juga ingin menggendongnya." Heechul mengangguk dan menyerahkan cucunya untuk berada di gendongan Leeteuk.

"Kau sudah memberinya nama, Kyu?" Tanya Heechul.

Kyuhyun menatap Sungmin yang juga menatapnya dan tersenyum haru sebelum menjawab pertanyaannya ibunya.

"Sunghyun, Cho Sunghyun." Jawab Kyuhyun membuat kedua nenek itu berpekik senang.

"Sunghyunnie, ini halmeoni." Ucap Leeteuk.

"Aku juga halmeoni-mu, Sunghyunnie." Ucap Heechul semangat.

"Dan ini harabeoji-mu." Ucap Hangeng ikut menimpali dan berdiri di samping Heechul.

"Dan ini harabeoji-mu juga. Aigoo, Aku tidak menyangka tahun ini aku sudah mempunyai dua cucu." Kekeh Kangin.

Ahh, satu bulan yang lalu Eunhyuk telah melahirkan seorang putri yang bernama Lee Hae Soo.

"Terima kasih, sayang. Saranghaeyo." Kyuhyun menggesekkan hidungnya ke pipi chubby istrinya.

"Nado saranghaeyo, Kyuhyunnie." Balas Sungmin dan mengecup pipi suaminya, menghiraukan kedua orang tua dan mertuanya yang menggoda dirinya.

.

.

END

Haiiiiii.. #ditimpuk reader ^,^ maafkan aku yang baru bisa update setelah satu tahun lamanya... T_T

Apakah masih ada JOYers disini? Aku tak masalah dengan review sedkit karena sebelum aku menulis FF, aku memang sudah bertekad untuk menulis FF KyuMin sampai tamat.

Aku langsung bikin END karena takut makin ga fokus nantinya karena selama ini aku ngerjain skripsi..

Seminar Proposal, mencari tempat penelitian, bimbingan skripsi, menunggu panggilan sidang dengan hati cemas, dan setelah selesai sidang aku belum bisa melanjutkan FF karena masih ada yang harus di revisi..

Dan taraaaa, tanggal 16 maret nnti aku wisuda. Alhamdulillah.. Hehhehe #curhat ceritanya

Dan setelahnya akan disibukkan dengan pencarian kerja, ^,^ karena itu aku memutuskan untuk END BMG skrng.. Dan mungkin untuk memulai FF baru sangat tipis, mohon maaf untuk para readers..

Untuk TTLY aku usahain minggu ini atau minggu depan, TTLY aku juga mau bikin langsung END dan berharap akan panjang ceritanya.

Maaf jika kalian menemukan Typo, terima kasih untuk review, favorite dan follow kalian. Maaf ga bisa saya tulis satu" tapi aku selalu baca review kalian koq.. ^_^

Sampai jumpa di Last Chap FF TTLY! #lambai2

Review lagi, ne!

Terima kasih

ratu kyuhae