Tidak biasanya para Saint Emas berkumpul ngerumpi ngalor-ngidul di perpustakaan pribadi Camus. Aphrodite sudah selesai mengumpulkan video untuk autobiografi mereka dan tengah sibuk dengan laptop Milo. Aiolia sedang berdebat dengan Mu, yang kemudian dilerai Aldebaran. Saga mengobrol dengan Kanon dan kadang terjadi argumen tak penting di antara mereka. Dohko sibuk di dapur membuat teh hijau dibantu Shion.
Semuanya hadir kecuali Deathmask yang memang langganan telat.
Suasana semakin riuh saat mereka berdebat membahas topik yang diajukan Aphro.
"Apa? Konyol, masa posisi kita saat melancarkan jurus Athena Exclamation diperdebatkan?" tanya Milo keheranan.
"Iya, lho, ada yang nyebarin isu gak jelas kalo Gold Saint yang jongkok di tengah saat Athena Exclamation itu lebih kuat ketimbang Gold Saint yang kebagian posisi berdiri," sahut Aphro dari balik laptopnya.
"Aku jadi gagal paham..." gumam Aldebaran.
"KONYOL! Apa itu berarti gue lebih lemah daripada Mu?!" ujar Aiolia.
"Aku gak bilang kau lemah, tapi kadang kalau sedang emosi, kau menunjukkan kelemahanmu," timpal Mu tenang.
Domba dan singa emas itu mulai berdebat lagi, namun diinterupsi oleh suara nyaring Deathmask.
"SORIIII GUE TELAT BANGET YA AHAHAHAHAHAHA!"
Sempat hening beberapa saat sampai akhirnya Milo nyeletuk.
"Udah telat, bangga lagi..."
Deathmask nyelonong masuk tanpa menghiraukan tatapan teman-temannya. "Gue ketinggalan apa nih? Ada gosip baru gak? Misalnya Aiolia ketimpa sial atau apa gitu,"
"WOI GUE DENGER!"
Shaka berujar kalem. "Ada isu yang mengatakan kalau Gold Saint yang jongkok di tengah saat Athena Exclamation lebih kuat daripada yang berdiri,"
Deathmask mengedipkan matanya dua kali. "Beneran? Kalo gitu gue booking posisi tengah, ya, pas Athena Exclamation,"
"Eh, gak bisa, aku udah langganan di posisi tengah, masa dipindah?" protes Saga.
"Lo kan satu grup sama Shura dan Camus. Beda grup sama gue. Pasti fans gue menantikan gue jongkok," balas Deathmask nyengir.
"Yaudah, jongkok sana di wc. Jongkok aja sepuas lo," celetuk Kanon diiringi tawa tak berperasaan.
"MAKSUD LO NYET‒"
Camus melipat tangannya. "Ini diskusi paling gak berguna yang pernah kudengar. Apa hubungannya coba, posisi jongkok dan berdiri dengan kuat tidaknya seorang Gold Saint?"
"Gak adil dong. Kita semua, 'kan, Gold Saint. Saint Athena terkuat di antara 88 rasi bintang. Kalo kita lemah, ngapain kita ditunjuk jadi Gold Saint?" tukas Aphro sengit.
"Makanya orang yang menyebarkan isu konyol begini membuatku kesal. Seenaknya bikin ranking siapa kuat dan siapa lemah," ujar Aiolia cemberut. "Kuat dan hebat itu berbeda. Dari segi kuat, kita semua sama-sama kuat. Tapi kalo kehebatan, itu berbeda-beda. Jurus yang dimiliki, misalnya,"
"Saya setuju sama Aiolia," ujar Shaka yang sedari tadi belum berkomentar. "Opini yang sangat dangkal dan perbandingan yang tidak seimbang. Membandingkan kekuatan kita hanya dengan jongkok dan berdiri,"
"Inti yang bisa kutangkap hanya satu, yaitu jongkok," sahut Milo cekikikan sendiri dan langsung disikut Camus. "Apa?" protesnya.
"Kurasa banyak yang salah paham karena di antara kita sering menunjukkan sisi lemah saat bertarung," komentar Shura serius. "Misalnya saat melawan Seiya dkk, kita terlalu meremehkan mereka sehingga para Bronze Saint itu melihat celah dan mengalahkan kita,"
"Hmmm... bisa jadi," Aldebaran manggut-manggut.
"Tapi Gold Saint nggak ada yang lemah. Kita ini saint pilihan yang menempati posisi 12 saint terkuat Athena. Apa gunanya dong latihan mati-matian kita selama ini untuk meraih Gold Cloth?" protes Aphro yang kini tengah memalingkan wajahnya dari laptop.
"Tumben pinter, Dite," celetuk Deathmask.
"Gue emang pintar, gak kayak lo! Gue pintar dan maskulin dan menawan dan‒"
"Gue juga pintar, tau! Gue macho dam seksi,"
"Lo harus lebih berlapang dada menerima kenyataan, Masky. Gak baik memfitnah diri sendiri," Aphro kembali sibuk mengetik sesuatu di laptopnya.
"APA-APAAN‒Kayak lo dah kebagusan aja!"
Goldies lain memandangi dua pejantan itu bergantian seperti menonton pertandingan tenis.
"Makanya, gue, 'kan, pernah ngasih lo cermin yang gede biar lo bisa merenungkan diri sejenak. Kalo kita berdiri sebelahan itu kek langit dan bumi‒eh, bukan, kek langit dan kuburan,"
"ENAK AJA DASAR LELEMBUT!"
Sedetik kemudian, Deathmask mati di pojokan.
Dohko berdehem penuh wibawa. "Ehem, kembali ke pembahasan awal. Menurutku, Gold Saint memang tidak ada yang lemah. Orang-orang memang suka membuat opini dan kesimpulan sesuka mereka. Tapi apa mau dikata. Kita tentu tidak bisa melarang mereka beropini, tapi setidaknya kita bantu meluruskan supaya tidak terjadi salah paham," Shion manggut-manggut membenarkan.
"Sebenarnya lucu juga kalau ada yang membanding-bandingkan kita hanya karena masalah posisi jongkok dan berdiri saat Athena Exclamation." Aiolos mengulum senyum.
"Iya, nih. Suka-suka kita dong, mau jongkok, berdiri, tengkurap..." timpal Kanon geli.
"Kita? Memangnya kau pernah melakukan Athena Exclamation?" tanya Saga.
"Eh, nggak sih, cuma nontonin kalian doang,"
Shion menepukkan tangannya tiga kali, meminta perhatian dari para saint yang hadir di situ. "Baiklah, berarti masalah kita selesai. Kalian para Gold Saint tidak ada yang lemah, kalian semua kuat dengan kehebatan yang berbeda-beda. Posisi yang kalian tempati saat jurus Athena Exclamation pun tidak mempengaruhi kuat atau tidaknya seorang Gold Saint. Kalian mampu melancarkan jurus terlarang itu saja sudah menjadi bukti bahwa kalian memang kuat,"
Goldies berpandangan satu sama lain dan menganggukkan kepala sambil tersenyum.
"Manfaat kita ngebahas topik gak berguna ini apa sih?" kata Camus sambil mendengus.
Milo mengangkat bahu. "Entahlah, hiburan pelipur lara... Mungkin?"
"Begini saja," ujar Deathmask tiba-tiba. "Kenapa kita semua gak jongkok barengan saat menggunakan Athena Exclamation?"
"Wooooo! Bagus tuh!" timpal Aiolia.
"Bilang aja kalau kau pengen nyoba," bisik Saga lirih supaya tidak terdengar Deathmask. "Pake modus ngajakin orang lagi,"
"Jongkok massal? Iiihh..." sahut Aphro risih sambil memeluk dirinya sendiri
"Dite, lo satu grup ya sama gue," celetuk Deathmask.
"Yakin lo mau se-grup sama Aphro?" tanya Kanon.
"Iya, gak apa-apa deh. Dari dulu juga kalo mau ngapa-ngapain kita barengan kok. Gue sih fine-fine aja satu grup sama siluman,"
"WOI MASKY, LO PENGEN GUE ILANGIN DARI SEJARAH?"
Sedetik kemudian, dinding perpustakaan Camus penuh lubang tusukan mawar dan cetakan manusia ala gambar kuno Mesir.
.
.
.
"Beberapa ratus tahun lagi, kalau dibiarkan apa adanya, pola ini pasti jadi fosil," Dohko menyeruput tehnya syahdu dan memandangi dinding perpustakaan Camus yang bolong-bolong akibat sebuah tragedi.
"Roshi, besok-besok semuanya kumpul di kuil Libra saja," sahut Camus dingin.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kalian semua kenapa jongkok begitu? Mempermainkanku, ya? Kurang ajar! Berani sekali main-main dengan dewa," rutuk Hades mengangkat bilah pedangnya.
"Tidak, Hades!" jawab Milo penuh percaya diri. "Ini adalah bukti kami semua adalah saint terkuat tanpa terkecuali,"
Ekspresi sang raja Dunia Bawah tidak berubah, namun ia berpikir keras.
'Apa hubungannya kekuatan dengan jongkok? Athena, saint-saint pelindungmu ini masih beres tidak sih?' batin Hades sambil memandangi 12 saint yang jongkok berjejer di hadapannya.
"KALIAN SEMUA BIKIN MALU! PAKAI POSE YANG BIASA AJA! KALIAN SEPERTI TERLIHAT KEBELET MAU KE TOILET!" teriak Saori maber‒malu berat‒dari belakang Goldies.
Akhirnya latih tanding antara Athena dan Hades dibatalkan.
.
.
.
.
.
.
.
A/N: Sebenarnya ini terinspirasi dari perdebatan super lucu dan gak penting yang terjadi di grup FB ^^ mengesalkan sih, tapi kalau diingat-ingat lagi, saya gak bisa nahan tawa.
Tidak keberatan meninggalkan kenang-kenangan di Review? ;)