Title :

Say I Love You

Main Cast :

Lee Sungmin

Cho Kyuhyun

Rating :

T

Genre :

Romance/Hurt

Warning :

GS,Typo(S),Imagination, Song Fic

Summary :

Kyuhyun telah memiliki kekasih namun ia tak mengerti kenapa perasaannya tak bisa berubah terhadap sosok yeoja tersebut. Sungmin hampir menyerah terhadap perasaanya, ia selalu menulikan mata hatinya ketika suatu hari ia sadar dan berujar, "Benar, cinta memang akan selalu menemukan caranya meski kita mencoba menghalanginya."

Song By :

Suzy – I still love you

Happy Reading ^^

"Kyuhyun sayanggggg..." Teriak yeoja tersebut dengan lantang hingga membuat hampir seluruh penghuni sekolah melirik kearah sumber suara tersebut.

Bukan hal aneh atau yang pertama kali untuk mereka mendapati pemandangan tersebut setiap paginya. Suara cempreng yang hampir menggegerkan seluruh isi sekolah itu merupakan kegiatan rutin tiap paginya yang akan siswa siswi Internasional Korean High School sambut. Kadang tak sedikit dari mereka selalu menyiapkan sebuah headset untuk menyumpal telinga masing-masing, menghindari kerusakan telinga semenjak dini tidak ada salahnya.

Dengan acuhnya, yeoja itu berlarian kearah namja jangkung tersebut dan tak memperdulikan tatapan sekitarnya yang sedikit risih. Tak hanya mereka saja, sebenarnya sang namja pun sedikit risih akan tindakan kekasihnya tersebut yang berlebihan hingga membuatnya menjadi pusat perhatian.

Kyuhyun yang melihat dari kejauhan ketika kekasihnya tengah meneriakan namanya, buru-buru berbelok mencoba menghindari kekasihnya sendiri. Ia merutuki kenapa setiap paginya ia akan menjadi pusat perhatian seperti ini, yang ia inginkan dimasa sekolahnya hanya sebuah ketenganan bukan teriakan atau suara-suara seorang yeoja yang berputar-putar didalam otaknya bak kaset rusak. Ia benci itu.

Hampir saja kyuhyun berhasil berbelok jika saja sang yeoja tak kalah cepat dengannya. Dalam hitungan detik, yeoja tersebut berhasil mengukung tubuhnya dalam pelukan hangat dan erat.

Dengan senyum tak bersalahnya sang yeoja menampakan deretan gigi kelincinya yang begitu putih dan bersih. "Pagi kyuhyun." Senyum lima jari begitu lekat terpatri dibibir plump yeoja tersebut.

Jujur saja, ini merupakan salah satu kelemahan kyuhyun ketika menghadapi kelasihnya sendiri. Ia tak sanggup menolak pesona dari sang kekasihnya yang manis. Ia tak akan sanggup marah jika sang yeoja sudah menampakan senyuman dan mata bling-blingnya. "Hm.." Jawab kyuhyun sekenanya.

"Kyuhyun, kenapa kau tidak membalas pesan ku semalam ? Lalu kenapa kau tidak menjemput ku tadi pagi. Ish !" Masih dengan memeluk kyuhyun erat, yeoja tersebut mendongakan kepalanya agar menghadap kyuhyun yang memang tingginya diatas rata-rata, berbeda dengan tinggi badannya. Sungguh kontras.

Kyuhyun menghela nafasnya, ia benar-benar benci jika sudah seperti ini. Ia benar-benar butuh ruang untuk bernafas. Ia benci ketika sang kekasih menghujaminya dengan pertanyaan bertubi-tubi. Mereka bahkan masih terlalu muda, tapi entah kenapa kyuhyun merasa jika kulit-kulit didahinya semakin mengerut ketika berhadapan dengan sang kekasih yang super cerewet bahkan over protectif.

"Sungmin, " Lirihnya begitu pelan sambil melepaskan pelukan sungmin dari punggungnnya" Maaf semalam aku tidur lebih awal, aku lelah."

Sungmin sedikit memanyanyunkan bibirnya mendapati alasan yang sama. "Baiklah." Ujarnya pasrah. Sungmin kembali tersenyum, ia selalu berhasil mendoktrin pikirannya kearah hal-hal positif ketika kyuhyun selalu menampiknya. Ia yakin, kyuhyun memang benar-benar kelelahan mengingat kyuhyun memang beberapa

bulan ini tengah sibuk menyiapkan diri untuk olimpiade matematikanya.

"Aku harus pergi, sebentar lagi kelas akan dimulai bukan ? Aku pergi hm !" Ujar kyuhyun begitu datar dan dingin.

"Kyuhyun..."Ujar sungmin begitu lirih, bukan hal pertama bagi sungmin mendapati sikap kyuhyun begitu dingin terhadapnya. Bahkan bukan rahasia umum lagi jika memang sungminlah yang selalu pertama berusaha mendekati kyuhyun. "Aku-masih rindu." ujarnya tertahan dan sangat lirih ketika kyuhyun melewatinya begitu saja dan tanpa sungmin tahu jika kyuhyun masih bisa mendengarnya dan namja jangkung itu tersenyum tipis namun begitu tulus.

*************CL****************

Kyuhyun mendesah pelan ketika ia harus kembali memasuki zona diluar batas amannya. Jantungnya berdetak tak menentu, mungkin karna gugup, tapi kenapa ia selalu seperti itu hampir setiap hari. Mungkin bukan 'Hampir' tapi memang setiap harinya ia akan selalu menekan perasaannya ketika memasuki area zona diluar batas amannya. Seandainya saja bisa ia memilih, ia tak ingin memiliki perasaan seperti itu terlebih lagi ia sudah memiliki lee sungmin.

Kyuhyun masih enggan beranjak dari bibir pintu kelasnya ketika bell sudah berbunyi dan masih setia memandangi diam seorang yeoja yang tengah memandang keluar jendela kelasnya. Beberapa siswa siswi mulai berhamburan memasuki kelas tersebut namun ia masih saja memandangi yeoja tersebut.

"Yaa! apa yang kau lalukan. Cha ! masuk !" Suara bass berhasil menyadarkan kyuhyun dan tanpa aba-aba lagi namja bertubuh lebih pendek dari kyuhyun tersebut merangkul bahunya dan menyeret kyuhyun agar duduk.

"Ash !" Umpat kyuhyun.

Pemuda ikan tersebut hanya menampakan deretan giginya tanpa bersalah mungkin lebih tepatnya menampkan wajah bodohnya menurut versi kyuhyun.

Pelajaran nampak begitu membosankan hari ini bagi kyuhyun, namja dingin tersebut sesekali menghela nafas ketika park seosangnim menerangkan pelajaran yang bahkan ia sudah fahami dalam sekali baca. Pemuda stoic tersebut menopang dagunya sambil sesekali memainkan bolpoin ditangannya mencoret-coret tak jelas.

'Benar-benar membosankan' Runtuknya dalam hati. Kyuhyun tersenyum geli ketika memperhatikan teman sebangkunya, lee donghae tampak begitu antusias memperhatikan pelajaran yang park seosangnim terangkan.

Diam-diam kyuhyun mencoba memutar kepalanya kearah belakangnya. Tempat dimana sang yeoja itu duduk dideretan paling belakang. Bak pencuri tertangkap basah, kyuhyun langsung memutar kepalanya kembali ketika yeoja tersebut merasa diperhatikan dan melirik kembali mata kyuhyun.

Ini bukan hal pertama, beberapa kali ia memang kerap tertangkap basah melirik yeoja tersebut, namun sang yeoja tak pernah sekalipun menegurnya atau mengajukan keberatan. Yeoja tersebut hanya akan diam dan memandang datar kearahnya. Kadang kyuhyun berfikir apa ia tengah diabaikan atau memang tak dianggap ?.

*************CL****************

"Ah benar-benar membosankan." Keluh yeoja berambut sebahu tersebut kearah yeoja sebelahnya.

"Diamlah bumi-ah. Kau tahu jika aku tak bisa mengjerkan soal ini, aku pasti akan habis." Yeoja kelinci tersebut mengabaikan keluhan kim kibum teman sebangkunya dan lebih memilih mengerjakan soal-soal dibukunya.

"Kau tahu min, hanya ada dua alasan kenapa sesorang serius dalam belajar ?" Ujar kibum begitu acuh sambil memainkan kuku jemarinya.

Sungmin menghentikan pekerjaannya dalam mengerjakan tugas-tugas tersebut dan lebih memilih mendengarkan perkataan kibum. "Apa ?" Tanyanya begitu antusias.

"Pertama, kau ingin tahu tentang hal baru. Yang kedua..." Kibum sengaja menggangtungkan kalimatnya agar membuat sungmin penasaran.

"Yaa. kedua apa ?" Tanya sungmin begitu penasaran.

"Atau kau benar-benar bodoh." Gurau kibum sambil memgantupkan kedua bibirnya menahan tawa karna ekspresi sungmin begitu tampak bodoh. "Hahahh" dan seketika tawa kibum meledak.

"Yaa ! Kim kibum sialan !" Umpat sungmin sambil melayangkan buku paketnya yang tak ada bedanya dengan kamus bahasa inggris.

Brakkk

"Ups" Sungmin langsung membungkam mulutnya dengan telapak tangannya. Ternyata refleks kim kibum memang tak perlu diragukan lagi dari yeoja pemegang sabuk hitam taekwondo tersebut. Ia berhasil memghindari buku paket sungmin dan alhasil buku tersebut melayang pada tempat yang salah.

Namja tersebut mengeram kesal ketika dengan tak elit buku tebal tersebut menyapa wajah tampannya dengan sadis. Aura gelap begitu mendominasi kelas tersebut ketika pemuda itu terlihat menampakan wajah kesalnya. Pusaran-pusaran angin seolah menambah kesan suram kelas tersebut walaupun sebenarnya angin tersebut dihasilkan dari jendela kelas yang memang terbuka.

Sungmim merutuki perbuatannya mengganggu kangin sama saja dengan membunuh diri sekaligus membangunkan iblis yang tertidur 1000 tahun. Dengan cepat, sungmin langsung bersembunyi dibawah mejanya dan menekuk lututnya yang terasa lemas karna selalu saja berurusan dengan kim kangin.

Kim kangin, tidak ada satu pun siswa siswi IKHS(Internasional Korean High School) yang tidak mengenal brandalan sadis tersebut. Tidak pernah ada yang ingin berurusan dengan pemuda bertubuh atletis tersebut. Meski hanya mengobrol saja, tak ada yang berani, kecuali lee sungmin dan beberapa orang terdekatnya. Dalam garis besar jika lee sungmin memang kerap sekali menjadi bahan jahilannya. Entah kenapa kangin merasa senang ketika mendengar teriak-teriakan sungmin, sudah menjadi bahan hiburan tersendiri baginya.

Dengan wajah yang masih suram, kangin memungut buku paket sungmin yang tergeletak dilantai dan langsung menghampiri meja sungmin.

"Yaa kelinci busuk, keluar !" Teriak kangin tak sabaran.

"Aku tidak busuk dan aku bukan kelinci. Kangin-ssi bodoh !" bela sungmin dari bawah meja. Tangan gadis tersebut langsung berpegang pada kaki-kaki mejanya mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Kangin menyeringai dan mungkin hampir tertawa mengejek memdengar sungmin mengumpatinya bodoh. Apa gadis itu tidak sadar jika dibandingkan dengan dirinya, sungmin jauh dibawah atas rata-rata nilainya selama ini. Bodoh mengatakan bodoh.

"Yaa kau bilang aku bodoh hm ? keluar lee sungmin keluar !" Dengan berkacak pinggang kangin sabar menanti lee sungmin keluar dari tempat persembunyiannya. Namun kesabarannya diujung batasnya ketika mendapati respon sungmin yang tak bergeming dari tempat persembunyiannya.

Dalam hati sungmin memohon agar bell cepatlah berbunyi namun mungkin memang hari sialnya ketika kangin dengan sadisnya menarik pergelangan kakinya dalam sekali hentakan.

"Kyaaaaa...kangin jangan !" Sungmin berteriak histeris dengan masih memegang kuat kaki-kaki mejanya. Gadis kelinci tersebut tertarik dengan posisi hampir setengah tertidur. "Kyaaaa..."

"Yaa yaa keluar palli !" Kangin menarik kuat pergelangan kaki sungmin hingga membuat kaki sungmin yang mulus tanpa cacat mungkin kini telah memerah akibat genggaman tangannya.

Beberapa siswa siswi disekitarnya takan ada yang berani menganggu acara sungmin dan kangin tersebut. Bagi mereka hidup tenang jauh lebih penting dibandingkan melerai kang-min. Termasuk kibum.

"Weh weh weh !" Teriak kibum mencoba menyadarkan kangin jika pemuda rakun itu sudah diluar batas.

"Diam !" Tunjuk kangin dengan sebelah tangannya yang bebas kearah kibum langsung hingga membuat gadis tomboy tersebut terdiam seketika.

"Kangin-ssi cheosonghamida...jeball !" Teriak sungmin dengan nada begitu memelas namun kangin seolah menulikan pendengarannya dan masih setiap menarik pergelangan kaki lee sungmin.

"Keluar sungmin !" Ucap kangin final sambil melepaskan genganggaman tangannya pada pergelangan kaki sungmin.

"Bb-baiklah" Sungmin akhirnya menyerah dan keluar dari tempat persembunyian kecilnya. Dengan kaki yang bergetar ia mencoba berdiri dan berhadapan dengan kangin langsung.

Kangin menatap tajam kearah sungmin, ia geram sekaligus geli dalam bersamaan melihat ekspresi ketakutan sungmin. Namun ia tak habis fikir jika ia akan kembali dikelabui oleh kelinci itu ketika dengan lihainya sungmin berlari menjauh darinya.

"Yaa !"Umpat kangin tertahan.

"Kangin-ssi aku sudah meminta maaf, jadi kumohon jangan. Kyaaa..." Sungmin dan kangin berlarian didalam kelas saling mengejar satu sama lain. Tak peduli dimana mereka berkejaran dan tak memperdulikan teman sekalas mereka yang heran dengan kelakuan dua sejoli tersebut.

Sungmin terus menghindari kangin yang terus mengejarnya tanpa lelah. Benar-benar melelahkan jika setiap hari ia harus seperti ini, mungkin ia takan lagi membutuhkan progam diet jika setiap harinya ia membakar kalorinya dengan terpaksa.

Kelas memang bukan tempat strategis baginya untuk berlari jadi sungmin putuskan untuk berlari keluar kelas. Diluar dugaan sungmin yang berasumsi jika kangin akan berhenti mengejarnya, namun pemuda rakun itu masih setia mengekorinya.

"Kyaaaa..." Suara sungmin terus menggema sepanjang lorong-lorong kelas lainnya. Mungkin ia akan terkena hukuman setelah ini karna membuat gaduh seisi sekolah dengan teriakan cemprengnya.

Dengan nafas yang tersegal-segal ia masih berlari melewati beberapa kelas. Dan ketika ia melihat XII IPA 1 dimana kelas kyuhyun berada, jantungnya tak bisa berenti berdetak ketika hanya melihat kelas kekasihya saja ia begitu gugup.

Sungmin mengubah gaya berlarinya menjadi berjalan ketika melewati kelas kyuhyun berharap pemuda stoic tersebut melihatnya. Sungmin la langsung menghentikan langkahnya. Dari balik kaca tersebut sungmin masih bisa melihat dengan jelas wajah tampan kyuhyun tanpa cacat tersebut yang tengah menopangkan dagunya dan bermalas-malasan memandangi papan tulis didepannya.

Sungmin tersenyum tulus dan langsung melambai-lambaikan telapak tangannya berharap kyuhyun menyadari keberadaannya dari luar kelas tersebut ketika namja tersebut kembali menggerakan kepalanya. Sungmin tertegun ketika melihat pemandangan tersebut, hatinya bagai teriris sembilu ketika dengan mata kepalanya sendiri, ia bahkan berani bertaruh jika tatapan kyuhyun kepada yeoja tersebut begitu mendalam. Berbeda ketika berada disampingnya. Kyuhyun tidak pernah sekalipun menatapnya seperti itu, menatap diam-diam. Mungkin selalu ia yang melakukan seperti itu terhadap kyuhyun, ya hanya dia. Miris, ketika kau bisa memiliki tubuhnya tapi tidak dengan hatinya. Itu sangat menyakitkan bagai luka namun tak terlihat dan terabaikan hingga bisa membuat mu mati secara perlahan.

Sungmin meraba bagian dadanya yang terasa sesak, ia sungguh tak sanggup melihat lebih jauh kembali. Yang perlu ia lakukan sekarang hanyalah pergi dan menutup mata telinga. Menganggap ini semua tak pernah ia lihat dan alami.

Dengan lesuh dan wajah menunduk ia berbalik arah dan meninggalkan lorong kelas kyuhyun. Tanpa sungmin sadari jika kangin dari kejauhan menatap miris kearahnya ketika pemuda atletis tersebut melihat dengan jelas perubahan raut wajah sungmin yang drastis menjadi senduh. Ia begitu gelapan ketika sungmin hampir melewatinya. Namun diluar dugaannya sungmin begitu saja melewatinya dan mengabaikannya.

Neol hyanghan maeumi jemeotdaero nareul nareul neoege bonaeneun geol..

(Ku yang selama ini terpatri di hatiku, haruskah bagiku, bagiku untuk melepasmu?)

Niga nareul baraboji anhneunge

(Kau sama sekali tak melihatku)

Ireon naega neon bulphyeonhagetjiman

(Walau kau menghancurkan aku seperti ini)

Geuraedo saranghae neoreul saranghae

(Tetap saja, mencintaimu, aku mencintaimu)

Dareun geon mollado naega neol wonhae

(Dan aku tak tahu yang lain, aku hanya menginginkanmu)

TBC….

Hai hai kkkk minnkyu nongol lagi tapi bukan di FF DRAMA QUEEN. Sebenernya sih pen lanjutin ff satu ku itu, ketika mood bagus tiba-tiba beberapa kejadian belakangan ini membuat mood tiba-tiba drop dan respon yang begitu menyedihkan dan sakitnya itu disini *tunjuk pantat mom(?) hehe. Jadi sementara DQ ditunda dulu karna msh dalam proses. Buat yang nanya Squel AOM -_- aku juga belum bisa bikin mood bener-bener harus dipupuk dulu hahah *ketawa nista…

Buat ff yang satu ini aku harap respon yang baik dari kalian, karna ini masih testing jadi tergantung kalian mau lanjut atau Tidak :P yang masih sider hayo nonggol kalo gk minnkyu poppo hahah :* lol

See you later ~~