Angin semilir terus bertiup menerbangkan daun-daun yang ada di sebuah gang sepi di sebuah komplek perumahan sore itu. Di sana hanya terdengar suara daun yang tertiup angin, suara pohon yang bergoyang, dan langkah kaki dari seorang yeoja bermata bulat yang saat ini sedang berjalan dengan riang di gang itu.

Sambil bersenandung pelan, Do kyungsoo memakan es krim melon yang baru saja ia beli dari super market.

Ya, dia baru saja dari super market karna eommanya menyuruhnya untuk membeli ayam, tapi karna ayamnya tidak ada –entah karna belum di tangkap atau apa- uangnya ia belikan es krim.

Walaupun ia tahu eommanya akan mengamuk seperti hulk, tapi masa bodohlah yang penting hati kyungsoo saat ini senang. Haha~

Kyungsoo mendongak menatap langit yang saat ini sudah mulai gelap. Tiba-tiba ia teringat perkataan salah satu temannya bahwa di pohon mangga milik Jung ahjussi –yang sangat galak- itu ada penunggunya. Dan hantu itu akan keluar menakuti orang yang melewati pohon itu saat hari sudah gelap.

Dan sialnya ia malah terbayang dirinya yang di cegat oleh hantu jelek tak berhidung saat melewati pohon itu.

Hiiiiiiii... sungguh mengerikan.

Kyungsoo jadi merinding sendiri.

Ia pun menggerutu. Karna jalan yang biasa ia lalui untuk ke super market ia harus melewati gang yang sepi dan angker ini. dan ia menyesal karna tak meminta Kris –oppanya- untuk menjemputnya.

Yah, penyesalan memang selalu muncul di akhir, karna jika di awal itu namanya pendaftaran. #abaikan

Kyungsoo menelan salivanya paksa saat menyadari bahwa sebentar lagi ia akan melewati pohon mangga itu.

Kyungsoo menghentikan jalannya.

Oh haruskah ia kembali lagi ke super market dan meminta Kris untuk menjemputnya?

Itu sih bisa saja kalau ia rela di ejek dengan kata 'penakut' oleh namja yang kelebihan tinggi badan itu.

Hey, Kyungsoo bukan penakut karna ia hanya takut di saat-saat tertentu saja.

Setelah berdoa dan memantapkan hati, Kyungsoo berjalan dengan cepat sambil menunduk dan meyakini dirinya sendiri dengan menggumam "aku tidak takut. Aku tidak takut. Aku tidak takut..."

Tinggal beberapa langkah lagi ia sampai di pohon itu dan gumamannya semakin kencang sampai-

.

'Brukkk'

"WAAAAAAAAAAA...".

.

Kyungsoo mundur satu langkah sambil berteriak. Hampir saja ia melemparkan es krim melon yang di belinya –dari uang yang tidak halal- itu ke jalan.

Sambil mengelus-elus dadanya sendiri, Kyungsoo menatap sesosok -yang sepertinya adalah seorang namja- yang baru saja melompat dari atas pohon mangga dan mendarat tepat di hadapannya yang memasang ekspresi seperti mau menangis.

Apakah ini adalah hantunya?

Kyungsoo bergetar sendiri, apakah ini karma karna ia telah membeli es krim dari uang yang seharusnya ia belikan ayam?

Oh eomma, kyungsoo menyesal.

Dan ekspresi mau menangis Kyungsoo langsung tergantikan dengan ekspresi shock dan tidak percaya setelah mengetahui siapa yang berada di hadapannya saat ini.

Tiba-tiba waktu terasa melambat, semuanya menjadi blur kecuali sosok yang ada di depannya. Bunga-bunga –yang entah hanya khayalan Kyungsoo saja atau memang benar adanya- berjatuhan di tubuh sosok itu.

Itu memang hantu.

Tapi hantu yang berkeliaran di hati Kyungsoo dan membuat yeoja itu susah tidur karna memikirkan namja yang ada di hadapannya itu.

Kyungsoo meneliti namja itu.

Ia memakai kaus berkerah dengan corak belang-belang berwarna putih-biru, memakai celana levis pendek dan sepatu kets.

Tangan kiri namja itu memegang ujung bajunya sendiri agar buah cherry –yang pasti diambil dari pohon cherry yang ada disamping pohon mangga itu- yang sedang ia kandut itu pun tidak jatuh berserakan. Karna itu kausnya tersingkap sedikit menampilkan abs-nya yang bagus.

.

Oh tidak... sepertinya Kyungsoo akan mimisan.

.

"kau mau cherry?."

Kyungsoo berkedip dua kali lalu menatap tangan kanan namja itu yang saat ini sedang terjulur ke arah Kyungsoo dengan beberapa buah Cherry di atasnya.

"Ambillah, Cherrynya manis lho". Ucap namja itu sambil tersenyum manis.

Kyungsoo harus menetralkan jantungnya yang saat ini berbunyi 'dugdugcessdugdug' sebelum mengambil beberapa buah cherry yang ada di tangan namja itu.

Namja itu tersenyum lagi saat Kyungsoo sudah mengambil Cherry yang ia tawarkan, kemudian tangannya menelusup ke dalam bajunya berniat untuk mengambil satu buah cherry setelah itu memasukkan cherry itu ke mulutnya sendiri.

Dan Kyungsoo memasang ekspresi blank sambil menahan agar darah di hidungnya tidak keluar saat namja itu tersenyum manis kepadanya sambil mengunyah cherry.

Namja itu baru saja berbalik dan ingin melangkah pergi, tapi-

.

"YA! PARK CHANYEOL! KEMBALIKAN CHERRY-CHERRYKU! DASAR MALING CHERRY!"

.

UHUK!

.

Chanyeol tersedak Cherry saat melihat Jung ahjussi –pemilik pohon cherry ini- berteriak dari arah yang tidak jauh darinya sambil memegang sapu di tangannya.

Dan kyungsoo masih pada ke-blank-annya.

Langsung saja Chanyeol mengambil langkah seribu saat Jung ahjussi mulai mengejarnya.

Kyungsoo?

Ia masih dalam ke-blank-annya bahkan saat es krim yang ada di tangannya mulai mencair dan mengotori tangannya.

"YAK! JANGAN LARI KAU!".

Dan sungguh Kyungsoo masih pada ke-blank-annya juga saat Jung ahjussi berlari melewatinya sambil mengangkat sapunya yang dapat di pastikan adalah senjata untuk memukuli si maling cherry idaman hati Kyungie.

Kyungsoo tersenyum bahagia di dalam ke-blank-annya /?.

Sementara Chanyeol-

.

.

.

-Sedang berdoa agar dirinya tak kena ciuman sayang dari sapu milik Jung ahjussi.

.

.

.

.


Title : How to Get Your Love

Cast :

Do Kyungsoo as Girl

Kim Jongin

Park Chanyeol

Xi Luhan as Girl

Oh Sehun

Zhang Yixing as Girl

And other Exo's member.

Genre : Romance, Drama, Humor (?)

Pair :

KaiSoo, ChanSoo, HunHan, and other official pair

Warning : Typo(s), Genderswitch, OOC, etc.

.

Catatan : FF ini merupakan FF remake dari fanfic saya yang berjudul How To Get You yang sebelumnya di hapus oleh pihak FFN. Terinspirasi dari Film yang berjudul A Crazy Little Thing Called Love.

.

.

Dont Like

.

Dont Read

.

.

Di sebuah koridor yang sepi terdapat tiga orang gadis yang sedang berjalan mengendap-endap menuju ke sebuah kelas yang saat ini sedang kosong karna para penghuni kelas itu sedang berada di labolatorium sains.

Mereka adalah Luhan, Kyungsoo dan Yixing yang sedang membolos pelajaran fisika saat ini hanya demi melaksanakan misi mereka.

"Luhan, kau tunggu di depan pintu untuk berjaga-jaga jika ada siswa lain". Ucap seorang yeoja bermata besar bak burung hantu.

"ayayaya.. siap kapten". Luhan memutar kedua bola matanya dengan malas lalu menyenderkan diri di pintu kelas itu.

"Dan Yixing -ehh..." .

kyungsoo baru saja ingin meminta Yixing menemani Luhan tetapi anak itu sudah terlebih dahulu duduk di kursi paling depan dan sedang mencoret-coret sesuatu di buku yang sudah pasti itu milik Suho.

kyungsoo menatap Yixing dengan malas.

Yeoja berwajah unicorn ehh- maksudnya yeoja penyuka unicorn itu pasti sedang menjahili musuh bebuyutannya.

Kim Joon Myeon atau Suho si kulit tepung.

Yea, walaupun Yixing dan Suho bertetangga, tapi mereka lebih sering bertengkar seperti Plankton dan Tuan Krab –Tom dan Jerry sudah terlalu mainstream.

Kyungsoo melangkahkan kakinya ke sebuah tempat duduk yang ada di urutan kedua dari belakang.

Tempat duduknya –ehem- Chanyeol.

Kyungsoo menatap kardus kecil yang ada di tangan kanannya dan memutar jari telunjukknya lalu menunjuk kardus itu sambil berkata-

"abrakadabra~ buatlah Park Chanyeol jatuh cinta kepadaku".

Kemudian Kyungsoo menaruh kotak atau lebih tepatnya kardus kecil yang berisikan coklat –yang ia beli barusan di kantin- di kolong meja Chanyeol.

Kyungsoo tersenyum senang sambil terus memandangi tempat duduk Chanyeol.

"Cih, kenapa tidak frontal saja sih?!"

Kyungsoo mendecak mendengar omongan Luhan.

"YA! apa katamu?"

"Kenapa kau tidak frontal seperti yeoja – yeoja lain yang menyatakan cintanya kepada Chanyeol?"

"Karna aku tidak mau bernasib sama seperti yeoja – yeoja itu".

Hey, siapa sih yang mau jika cintanya di tolak mentah – mentah oleh orang yang di sukai?

Setiap minggu pasti ada saja yeoja yang menyatakan cintanya kepada Chanyeol. Dan setiap minggu pula namja yang memiliki telinga lebar seperti bendera yang sedang berkibar itu menolak cinta yeoja yang menyatakan cinta padanya.

Tidak, kyungsoo tidak mau seperti mereka.

"Tapi memberi barang secara diam diam setiap dua minggu sekali itu tidak ada gunanya.". Luhan mendengus pelan sambil meratapi kebodohan yeoja yang berstatus sebagai sahabatnya itu.

Dalam hati Kyungsoo membenarkan kata-kata Luhan.

Tapi, memangnya apa yang harus ia lakukan? Mengatakan secara terang-terangan kepada Chanyeol bahwa Kyungsoo sudah menyukainya sejak ia masuk ke sekolah ini?

Begitu?

Ya, bisa saja kalau Kyungsoo ingin di tolak mentah-mentah.

"Ya benar. Itu pemborosan!"

Kyungsoo mendeath glare ke arah Yixing lalu mendudukan dirinya di tempat duduk Chanyeol dan mengelus-elus meja itu sambil tersenyum –ala psikopat.

Entah apa tujuannya.

"kau sangat menyukai Chanyeol, ya?"

"ini sudah ke 1524615 kalinya kau menanyakan ini. memangnya ada apa sih?", Kyungsoo menghentikan aksinya yang sedang mengelus meja Chanyeol lalu menatap malas Luhan.

Luhan membuang nafas, "Tidak. Hanya saja terkadang hidup ini ironis".

"ironis? Maksudmu?". Kyungsoo mengangkat sebelah alisnya.

"kau menginginkan orang yang kau sukai untuk menerima perasaanmu sementara kau sendiri tak menyadari bila ada orang lain yang mengharapkanmu untuk mengetahui perasaannya".

.

Kyungsoo memasang wajah blank.

Luhan bicara apa?

.

"kau... tidak mengerti?". Luhan menatap Kyungsoo dengan tatapan kau-ini-bodoh-atau-apa?.

Kyungsoo menggeleng sambil nyengir kuda.

"kau ini bodoh sekali-" Luhan menggelengkan kepalanya dramatis, "-dan juga tidak peka!"

"ya ya ya.. whatever.", Kyungsoo berjalan ke arah Yixing yang masih mencoret-coret buku paket Suho yang berisikan banyak rumus fisika.

Kyungsoo melangkahkan kakinya menghampiri Yixing yang sedang tersenyum ala psikotest ehh- psikopat.

.

Yixing tertawa sendiri sambil menggambar karikatur berkepala botak dan berbadan kerempeng dengan tulisan 'ini Suho' di atasnya.

"aigoo... Suho pasti akan mengamuk". Ucap Luhan yang entah sejak kapan berdiri di samping Yixing.

Dan Yixing hanya tertawa Jahil.

"Oh iya Kyungsoo, mengapa kau memberikan Chanyeol sekotak coklat? Biasanya kau akan memberinya kaus kaki baru atau BB cream milik Kris oppa yang belum di pakai atau barang-barang tidak berharga lainnya?". Ucap Yixing masih dengan matanya yang terfokus ke buku Sehun.

"eumm.. " Kyungsoo memasang ekspresi berfikir, "karna Chanyeol itu manis dan sejuk seperti Coklat". Ucap kyungsoo dengan gembira.

"iewhh.. lebay sekali."

Dan Yixing mengaduh saat sebuah kotak pensil yang terbuat dari kayu menyentuh dahinya dengan keras.

.

.

.

Sudah setengah jam Kyungsoo bersembunyi di balik tiang dekat kelas Chanyeol dengan Luhan di belakang Kyungsoo dan Yixing dibelakang Luhan.

Tapi mengapa anak-anak kelas XII-A itu belum kembali?

Sebenarnya kyungsoo lelah berdiri terus seperti ini.

Dan Kyungsoo yang lesu langsung berbinar melihat chanyeol dan teman-teman sekelasnya yang lain memasuki kelas itu.

Chanyeol menuju ke tempat duduknya dan memasukkan tangannya ke kolong meja.

Mungkin untuk mengambil buku.

Tapi kemudian chanyeol menampilkan ekspresi kebingungan saat tangannya malah mengambil sebuah kardus kecil yang ia tidak tahu asalnya.

Dan itu membuat kyungsoo –yang sedang bersembunyi- menahan pekikkannya.

Tapi kemudian kyungsoo membenturkan kepalanya berkali-kali saat chanyeol mengangkat kotak itu tinggi-tinggi dan tumpahlah cairan kental berwarna coklat dan mengenai seragam putih chanyeol.

Luhan yang berada di belakang kyungsoo mendengus, "satu hal yang kita lupakan-"

"-Saat ini adalah musim panas. Dan coklat akan mencair bila berada di tempat yang bersuhu tinggi." dan Yixing melanjutkan omongan luhan.

.

Kyungsoo masih terus membenturkan kepalanya ke tiang.

.

Kyungsoo, mengapa kau sebodoh ini? –batin kyungsoo.

Dan yeoja bermata bulat itu mendeath glare luhan yang malah ikut-ikutan menjedukkan kepala kyungsoo berkali-kali membuat kepala jeniusnya membentur tiang lebih keras.

"YA! kau mau membunuhku?"

"Aku kan hanya membantumu", ucap Luhan dengan polosnya.

Sebenarnya ia ingin membalas Luhan tapi ia jadi lesu dan patah semangat karna rencananya telah gagal.

"Ayo guys, sebaiknya kita ke kelas sebelum ketahuan Kim sonsaengnim", kyungsoo hendak beranjak dari situ tetapi yixing menarik tangannya.

"Tunggu dulu! Pertunjukkan kedua belum di mulai"

"pertunjukkan kedua?". Kyugsoo memasang wajah bingung.

"apa itu?", Luhan sama bingungnya dengan kyungsoo.

Yixing menggedikan dagunya ke arah kelas chanyeol. Dan kyungsoo serta luhan menengokan kepalanya ke arah kelas chanyeol.

.

Di dalam kelas chanyeol terdapat seorang guru killer yang sedang berbicara kepada murid-muridnya, dan guru itu mulai menulis di papan tulis saat para murid mengambil buku yang ada di tas mereka masing-masing lalu membukanya.

Luhan dan Kyungsoo masih belum mengerti.

Yixing mulai menghitung sambil menampilkan smirk-nya.

"Satu..."

Suho mengambil buku yang berada di dalam tasnya lalu menaruh buku itu di meja dan membukanya.

"Dua..."

Suho memelototkan matanya dan menggeram saat melihat sebuah gambar jumbo yang ada di dalam bukunya.

"Tig-"

.

Brakkkk!

.

Suho berdiri sambil menggebrak meja. "YA! INI PASTI KERJAAN SI KUDA PIKUN ITU! TUNGGU PEM-"

"MENGAPA KAU BERTERIAK DI KELASKU KIM JOON MYUN?!"

.

Kereflex-kan Suho ternyata membawa bencana.

.

Lihatlah, sekarang ia sedang menjalani hukuman menari sambil menyanyikan lagu 3 beruang di depan kelas dengan gaya lucu.

Dan Yixing, Luhan dan Kyungsoo mati-matian mengecilkan volume ketawanya.

Kyungsoo tertawa dengan mata menyipit sambil menutup mulutnya sendiri. Luhan tertawa terbahak-bahak sampai tubuhnya bergetar-getar. Dan Yixing tertawa terbahak-bahak sambil memukul-mukul punggung Luhan.

"kalian sedang apa?"

"Kami ppfffttt.. sedang melihat ppfftthaha.. beruang kutub menari.. hahaha", Yixing menjawab pertanyaan dari seseorang yang berada di belakangnya masih dengan matanya yang terfokus pada suho.

"Sekarangkan jadwalnya Kim sonsaengnim"

"pffttt.. lalu kenapa?" , Luhan menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari suho yang saat ini sedang menggoyangkan bokongnya sendiri.

"apa kalian tidak takut di hukum?"

"tidak pffttt.. akan.. haha.. tadi aku sudah berbohong dengan bilang kepada ketua kelas kalau aku pppfftt ingin ke UKS.. hahaha". Kali ini Kyungsoo yang berkata.

"Bagaimana kalau dia tahu bahwa kalian berbohong?"

"Kau itu cerewet sekali sih, lagi pula si gentong botak itu tidak akan ta-", mereka menoleh ke belakang lalu-

"-WUAAAAAAAAAAAAA.. SONSAENGNIMMMMM..."

.

"apakah pertunjukkannya seru? Eumm.. " . pertanyaan itu membuat para bulu kuduk Luhan, Kyungsoo dan Yixing berdiri. "sepertinya kalian akan mendapatkan hadiah dari seseorang yang kalian sebut Gentong Botak itu", seseorang yang berdiri di belakang Yixing yang tak lain adalah Kim sonsaengnim itu menampilkan smirknya.

Yixing, Kyungsoo dan Luhan menelan ludah dengan sangat susah karna mereka yakin bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi kepada mereka.

.

.

.

Oh, ini akan jadi hari yang panjang.

.

.

.

.


Kyungsoo menggerutu sambil menyapu daun-daun yang berserakan dengan kasar. Yixing, Luhan dan Kyungsoo sedang berada di lapangan outdoor yang berada di belakang sekolah. karna letaknya di belakang sekolah, jadi lapangan ini sangat sepi.

Mereka sedang menjalani hukuman.

Karna insiden tadi, Kim sonsaengnim menghukum Yixing, Luhan dan Kyungsoo untuk membersihkan daun-daun yang berserakan di lapangan pada hari ini.

Yixing menyapu lapangan di bagian utara, Luhan di bagian selatan dan Kyungsoo di barat.

Sebenarnya Kim sonsaengnim menyuruh mereka untuk membersihkan seluruh halaman sekolah tapi karna rayuan Luhan yang cetar membahana mahadahsyat berhasil membuat guru genit itu mengurangi hukuman mereka.

.

Kyungsoo membuang asal sapu yang ia pegang dan duduk di depan tumpukan daun-daun yang ia kumpulkan. Panasnya matahari membuat Kyungsoo menggerutu.

"-mengapa hidupku sial sekali? apa salahku ya Tuhan? Aku selalu bersikap baik kepada siapapun, aku sudah jarang menjahili Kris oppa, aku-"

Gerutuan kyungsoo terhenti saat ia merasakan sensasi dingin di dahinya.

Kyungsoo mendongak.

Ternyata sensasi dingin itu berasal dari minuman botol dingin yang sedang seseorang tempelkan di dahi Kyungsoo. Dan yeoja bermata bulat itu mendengus saat tahu siapa yang menempelkan botol itu.

Kim Jong In.

Sekedar informasi, Jongin adalah sahabat sekaligus teman bertengkar (?) Kyungsoo. Ia dan namja berkulit tan itu sudah mengenal sejak mereka duduk di kursi sekolah dasar. Rumah mereka yang sangat dekat membuat Kyungsoo dan Jongin semakin akrab. Walaupun mereka sangat dekat, tetapi terkadang mereka suka bertengkar.

Yeah walaupun Bukan bertengkar dalam arti sebenarnya.

Terkadang sifat Jongin yang jahil membuat kepala Kyungsoo mendidih. Yeah, walaupun seperti itu, Jongin selalu mengalah pada Kyungsoo dalam hal apapun.

Dan Jongin bersikap layaknya seorang ayah. Mungkin karna ayah Kyungsoo yang sudah berada di surga, jadi Jongin selalu menjaga Kyungsoo bagaimanapun keadaannya.

.

Jongin menarik mundur tangannya yang tadi menempelkan sebuah botol minuman dingin di dahi Kyungsoo dan mendudukan dirinya di samping yeoja manis itu.

"sepertinya kau terlalu lama berada di bawah sinar matahari, sehingga membuat otak mu miring sebelah."

Kyungsoo memprotes "YA! Siapa yang otaknya miring sebelah?!"

"tentu saja kau! Mengapa kau berbicara sendirian seperti orang gila?"

Kyungsoo mendengus, yeoja itu lebih memilih mengajukan pertanyaan lain daripada menjawab pertanyaan –tidak penting- dari Jongin. "mengapa kau menemui ku? Kau ingin mentertawakanku?"

Jongin membuka botol minuman itu, dan meminum isinya. "Kau ini Ge-Er sekali! aku bersama mereka." Jongin menunjuk ke sudut lapangan yang ternyata terdapat Chanyeol, Baekhyun, Xiumin, Jongdae, Sehun, Suho, J-hope dan Jimin.

Mereka semua sedang tertawa sambil bernyanyi dengan Chanyeol yang bermain gitar.

Yeah, Jongin memang berteman akrab dengan –ehem- Chanyeol cs. Dan mereka adalah teman sepermainan Jongin jika di sekolah.

"Lalu mengapa kau menghampiriku?". Kyungsoo mengambil botol yang ada di tangan Jongin dan meminumnya.

"memangnya tidak boleh, ya?" Jongin merebahkan badannya di tumpukan daun-daun yang sudah di kumpulkan oleh Kyungsoo. kedua tangannya menjadi bantalan untuk kepalanya sendiri.

"tidak. Kau hanya mengganggu pekerjaanku!" kyungsoo menutup botol yang ia pegang lalu meletakkannya di samping kirinya.

Kyungsoo ikut-ikutan merebahkan badannya di tumpukan daun dan bersebelahan dengan Jongin. Kyungsoo tidak mengerti mengapa sinar matahari yang menyengat seolah hilang tergantikan dengan awan yang sedikit mendung saat jongin menghampirinya.

Oh, apa Jongin punya kekuatan super?

Kyungsoo menolehkan kepalanya ke arah Jongin yang sedang memegang sebuah handphone dengan tangan kirinya dan matanya terfokus pada layar smartphone itu sambil terkekeh.

Apa Jongin kerasukan jin penunggu lapangan ini?

Karna penasaran, Kyungsoo mendekatkan kepalanya sehingga kepalanya bersentuhan dengan kepala Jongin. Yeoja itu sedang berusaha untuk mengetahui apa yang sedang Jongin lihat.

Ternyata Jongin sedang membuka sebuah blog.

"Lima metode dari berbagai negara untuk mendapatkan hati idaman?".

Kyungsoo membaca judul dari artikel yang sedang Jongin buka dengan ekspresi bingung. Tiba-tiba Kyungsoo terbahak membuat Jongin menoleh.

Dan Jongin sedikit tersentak, ternyata wajah mereka hanya terpaut beberapa centi.

"M-mengapa tertawa?". Jongin mati-matian menjaga nada bicaranya yang terdengar gugup.

"pppffttttthahaa~ " Kyungsoo masih belum menghentikan tawanya dengan tangan kirinya yang menutupi mulutnya. "kau... ppfftthh.. percaya pada.. artikel itu...hahaha~?".

Jongin memasang wajah malas. "Tapi semua orang yang mencobanya bilang bahwa metode ini sangat ampuh. Kau tahu Minho?"

Kyungsoo menggelengkan kepalanya.

"Dia berhasil mendapatkan Sulli karna metode ini". Ucap Jongin dengan nada yang meyakinkan.

Kyungsoo mencerna ucapan Jongin dan menatap namja itu dengan ragu-ragu.

.

Kyungsoo terlihat berfikir. Cara ini bisa ia pakai untuk mendapatkan hati Chanyeol.

Mencoba tidak ada salahnya kan?

Siapa tahu berhasil.

.

Kyungsoo menoleh lagi ke arah Jongin. "Kkamjong..."

.

.

"-beritahu aku alamat webnya!".

.

.

.

Mengingat rumah mereka yang berdekatan, Kyungsoo selalu berangkat dan pulang sekolah bersama Jongin yang membawa sepeda. Kyungsoo akan berdiri di belakang Jongin dengan kedua kakinya yang berpijak pada besi yang telah terpasang di kedua sisi ban belakang sepeda Jongin.

Terkadang bila bel sekolah memulangkan muridnya lebih cepat, Kyungsoo dan Jongin akan mampir ke taman dekat komplek perumahan mereka untuk bersantai sekaligus menemani Jongin yang mencari sebuah objek yang bagus untuk di abadikan di kameranya.

Ya, Jongin menyukai Fotografi dan ia bercita-cita ingin menjadi Fotografer terkenal.

Maka dari itu ia sering membawa kamera di dalam tasnya bahkan terkadang ia mengalungkan kameranya di lehernya membuat Kyungsoo mengoloknya sebagai Tukang foto keliling.

.

Kyungsoo dan Jongin duduk di bawah pohon rindang yang ada di taman itu. gelembung-gelembung sabun mengelilingi dirinya saat ia meniup sebuah bambu yang terdapat lingkaran di atasnya.

Mungkin meniup gelembung sabun seperti ini terlihat kekanakan, tapi Kyungsoo tak kuasa untuk tidak membeli sabun tiup (?) saat penjualnya yang merupakan seorang anak kecil menawarkan produk yang di jualnya kepada Kyungsoo.

'Jepret'

Kyungsoo masih terus meniup gelembung sabun dan tak menghiraukan Jongin yang sedari tadi duduk di sampingnya sambil memotret dirinya.

'Jepret'

"Kalau sekali lagi kau memotretku maka aku akan meminta bayaran."

Jongin tertawa melihat Kyungsoo yang merajuk sementara yeoja itu memanyunkan bibirnya.

Lalu Jongin memfokuskan matanya pada kameranya untuk melihat hasil jepretannya.

"Tadi kau bilang ingin menggunakan metode yang ada di internet itu. memangnya kau ingin menggunakan metode itu untuk siapa?"

"untuk mendapatkan Park Chanyeol".

.

UHUK!

.

Jongin tersedak air liurnya sendiri sementara Kyungsoo juga kaget dengan apa yang ia ucapkan barusan.

Aigoo.. Kyungsoo keceplosan.

Walaupun Kyungsoo sangat dekat dengan Jongin, tapi ia tidak pernah memberi tahu perihal dirinya yang mengagumi Park Chanyeol. Karna Kyungsoo takut Jongin akan mengolok-olok dirinya.

"S-siapa tadi katamu? Park Chanyeol?" Namja tan itu menatap Kyungsoo dengan ekspresi kaget dan tidak percaya.

Kyungsoo menghela nafas dan mengangguk membenarkan pertanyaan Jongin. Mau bagaimana lagi? ia sudah ketahuan.

Berbohongpun tidak ada gunanya.

Kyungsoo sudah menyiapkan mental jika seandainya Jongin akan meledekinya. Tapi melihat Jongin yang terdiam dan menundukan kepala membuat yeoja bermata bulat itu mengerutkan alis bingung.

.

Apa jangan-jangan penyakit maagh Jongin kambuh lagi?

Aigoo...

.

"Kau kenapa? Apa lambungmu terasa sakit?"

Jongin yang menggeleng membuat Kyungsoo membuang nafas lega.

Lalu namja tan itu mengalihkan pandangannya lagi ke kameranya. Dan Kyungsoo juga melanjutkan kegiatannya yang sedang meniup gelembung sabun.

"Kalau kau ingin menggunakan metode itu untuk mendapatkan siapa? Gadis tidak beruntung mana yang telah kau sukai?."

Kyungsoo terkekeh masih dengan meniup sabun cair sehingga menghasilkan gelembung-gelembung yang banyak.

"Tidak jadi."

"kenapa?" Kyungsoo mengalihkan kepalanya menatap Jongin.

"Karna... " Jongin mengalihkan matanya dari kamera lalu menatap Kyungsoo, "-Gadis yang kusukai telah menyukai orang lain."

Kyungsoo menatap Jongin iba.

Dulu ia juga pernah merasakan sakitnya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Kyungsoo membuka mulut hendak bertanya,

Tapi...

.

.

"Hey! Kalian sedang apa?"

.

.

.

.

.

TBC or DELETE?