Disclaimer : Naruto dan High School DXD bukan punya saya tentunya
Genre : Adventure, Romance, Friendship
Pairing : Naruto x Miya x?
Rated : M
Summary : Naruto yang berhasil menyegel Kaguya bertemu kami-sama di alam bawah sadarnya dan dia diberi misi untuk mendamaikan 3 fraksi yang sedang berseteru di dimensi lain dengan didampingi oleh seseorang yang akan menjadi kejutan baginya. Dengan kekuatan shinobinya serta kekuatan baru yang dimilikinya mampukah Naruto menyelesaikan misinya tersebut.
Warning : AU, SmartNaruto, GodlikeNaruto, StrongNaruto, OOC, typo(s) Dll...
.
.
Waktunya membalas review
Q : Teruskan thor, apakah pair naruto cuman 1 aja?
A : pair Naruto nantinya mungkin lebih dari 1
Q : Yosh Pairnya udah bagus gk pasaran sekalian Rossweisse ..
Mini harem ..
A : akan saya pertimbangkan, soalnya saya kurang tau mengenai karakter Rossweisse
Q : Yosh lanjut...,pair harem oke..
A : ya ini sudah lanjut
Q : Lanjt tor
A : Ok
Q : Fic ini naru nya over power ( 9 bijuu kekuatan baru ) dan ada yg mnandingi kekuatan naru nya ... nah sudah keliatan nih fic mainstream .sekalian tidak ada yg menandinginya ,fokus aja ke adventure / humor / lemon / membesar - besarkn nama naru di 3 faksi ...( seperti ' madara ' di takuti 5 negara shinobi ) ...!
A : nanti pasti ada yang bisa menandingi kekuatan Naruto dan soal lemon saya kurang berpengalaman membuat adegannya :D
Q : Nice, tmbahin serafall and sona ke harem, lanjut..
A : ok, akan saya pertimbangkan sonanya kalau serafall mungkin tidak akan saya masukkan
Q : Sempai lw bikin harem msuk kn dng sarafel yah yah yah,flis yh atur san.
A : mungkin tidak, karena saya kurang suka dengan karakter serafall terlalu childish
Q : waduh chap selanjutnya bakal lama updatenya... #kecewa
di tunggu ajj lah...
masukin RiasxAkeno dalam pair Naru please...
Arigatou
A : ini sudah update, pair naruto dengan rias/akeno udah banyak terlalu mainstream tapi akan saya pertimbangkan :D
Q : Typo. kalimat " tanya salah satu monster yang
bentuknya menyerupai kera yang berbadan
raksasa dan memiliki lima ekor" . seharusnya son goku atau yonbi memiliki empat ekor.
tapi tetap semangat!
A : hahaha maaf soal itu soalnya saya gak pernah koreksi ceritanya sebelum saya update, terima kasih atas koreksinya
Q : seperti yg diharapkan! bagus...tpi sy lihat ada typo tdi jadi...perbaiki thor! pairnya naru ada rias? tpi thor sy mohon dong tambahin akeno.
ok lanjut!
A : maaf gan soalnya langsung saya publish gak saya koreksi dulu, ok akan saya usahakan
Q : Lanjut author san
kalau bisa pasangan naruto nya tambah ama serafall dong
A : ok akan saya pertimbangkan
Q : bgus... sedikit masukan buat harem naruto.. jngan masukan yg udh sering dimsukin di fic lain.. biar gk mainstream
A : jalan pikiran anda sama dengan saya, ok terima kasih atas sarannya gan
Q : Ditunggu kelanjutannya author-san
A : ok
Q : Nice, tambahkan serafall ke haremnya naruto ya author-san
A : Ok saya pertimbangkan
Q : chapnya seru sekali desu :3
A : terima kasih
Q : Lanjut broo,,, jngan lama2 update-nyyya!
A : Ok broo, ini sudah lanjut
Q : lanjut
A : Ok
Q: cerita menarik walaupun update nya lama
kalau arthor mau tambah pair nya naruto, kalau bisa cari wanita yg dewasa ya sepertk 'serafal atau gabriel'
di tunggu chap depan nya :v
A : terima kasih, saran yang bagus
Q : lemonnya?
A : wah, saya masih belum bisa membuat adegan lemon gan, akan saya usahakan :D
Q : kalo bisa harem aja thor
A : ya, mungkin 3-4 cewek pairnya naruto
Q : Lemon donk!
A : sabar gan akan saya usahakan
Q : lanjut uzumakifaisal san
dan kalau bisa masukkan hinata dong ke pair naruto?
thanks
A : Ok gan
Q : Apakah naruto akan mendapat peerage? Trus apa hanya naruto karakter dari dimensi shinobi?
A : mungkin naruto tidak akan mempunyai peerage karena dia bukan iblis, soal shinobi lain akan terjawab di chapter ini
Q : hmmm request... tambahin kisaki mio jdi harem naruto klo gk tau kisaki mio cari ajh di mbah google
A : akan saya cari :D
Q : Aku tak mau bicara panjang x lebar. . .
Yang pasti masih banyak kekurangan. . .
Perbaiki & perbaiki lagi. . .
A : Ok terima kasih atas masukannya
Q : Gan, saya usul satu di haremnya Naruto.
"Gabriel" biar greget gitu fufufufu
Biar pairnya gak itu" aja !
Salam Kenal untuk Authornya.
Jaa ne.
A : akan saya pertimbangkan gan, salam kenal juga
Q : Malam pertamanya mana?
A : Sabar gan :D
Q : haha kutukan namikaze dapet istri yang cantik tapi kalau marah menyeramkanmiya dari sekirei kan ?sifatnya 11-12 ama kushina LANJUT
A : hahaha iya gan, mungkin sudah takdirnya gan.
Q : Senpai, , , kalo bisa jangan harem.
Oke gitu aje, ttp smangat dan jgn lma updatenya
A : wah, masukan yang sangat sulit untuk di ambil, tapi terima kasih gan atas masukannya
Q : untuk chapter ini alur cerita nya terlalu cepet
( menurut ku ). dan yah belum ada interaksi dari kelompok rias dan sona. untuk pair menurut ku nanti-nanti saja kali ya? karna aku bukan pengila perempuan. itu dulu yang mau sampai kan, semoga cepet updete
A : ini sudah update, terima kasih atas kritik dan masukannya
Q : Ficnya keren, tapi ada yg buat ane bingung yg di minscape naruto yg 'tanya salah satu monster yg berbentuk kera dengan lima ekor' nah itu yg buat ane bingung mungkin yg ente maksud Son Goku yg berbentuk kera atau Kokuo yg memiliki lima ekor, hmm? Dan perbaiki lagi soalnya ane liat ada typo.
Maaf kalau ane kebanyakan dan ditunggu chap berikutnya! :D
A : maaf soal itu gan gak saya koreksi soalnya malas liat liat lagi :D terima kasih
Q : Lanjut
A : Ok
Q : Lanjutttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt...
A : Ok gan
Q : Hmm, ceritanya bagus.
Em saya sarankan untuk sound efecknya dan saat berbicara dengan karakter lain jangan digabungkan dalam satu paragraph. Dan untuk judul ceritanya tolong dibenerin dulu, yaitu ditulis dengan huruf kapital setiap kata.
Ohya satu lagi. Setiap berbicara itu diawali dengan huruf kapital.
Ok kutunggu kelanjutanya author-san
A : terima kasih untuk koreksinya gan
Q : wah ada chara sekirei. lanjut thor hinata masukin jdi istrinya
A : anda bisa membaca isi pikiran saya, ok terima kasih
Q : woh XD ada miya/no.1 lanjut thor hinata masukin thor...
A : Ok gan
Q : gan.. lanjut... seru... kalo setiap 3 ..
A : ok gan ini sudah lanjut
Q : Faisal-san, Mohon jika pairnya harem agar tidak terlalu banyak haremnya. Dua atau tiga karakter maksimal. Sebenarnya sih Saya benar-benar tidak mengharapkan harem. Dan satu lagi jika pairnya harem, agar tidak memasukan karakter yang mainstream atau telah sering digunakan. Mungkin Anda dapat memasukan Raynare atau Gabriel barangkali. Saya juga ada sedikit saran. Kan Naruto sekarang memiliki sayap, jadi saat masuk kedalam Rikudou/Bijuu mode ditambahkan sayap tersebut. Dan tampilannya juga bisa dirubah. Lalu, apa Naruto sudah menguasai jurus-jurus Sharingan milik Madara? Sekian dari Saya, maaf jika ada kata yang kurang mengenakkan. Semoga updatenya tidak terlalu lama dan tidak Discontinued. Lanjut!
A : soal pair naruto nantinya akan harem mungkin hanya 3-4 saja karena kalau terlalu banyak gimana gitu. Soal sarannya cukup bagus akan saya pikirkan lagi gan, soal jutsu-jutsu dari matanya Madara, Naruto sudah menguasainya beberapa, terima kasih.
Q : SONA SONA DAN TSUBAKI JANGAN LUPA RIAS DAN AKENO ATAU KONEKO SUKAK LOLICON
A : mungkin hanya 1 atau 2 yang akan saya ambil, terima kasih
Selesai juga akhirnya, gak pake lama silahkan baca
.
.
Chapter 3
.
.
Another Dimension
Disebuah ruangan tampak ada banyak orang yang terlihat begitu tegang saat ini entah apa yang sedang mereka diskusikan saat ini salah satu pria yang berada di ruangan tersebut membuka pembicaraan "Bagaimana sekarang hokage-sama?" tanya pria itu yang memiliki rambut bewarna putih yang melawan gravitasi serta wajahnya ditutupi masker.
"Aku masih belum mengerti dengan kejadian ini Kakashi" balas seorang wanita yang dipanggil hokage oleh pria tadi.
"Semua elemental nation sudah mencarinya di tempat-tempat di daerahnya masing-masing tapi masih belum ketemu juga" ucapnya lagi wanita itu mempunyai dada yang ukurannya cukup besar yang bernama Senju Tsunade sang Godaime Hokage "Hah...dimana sebenarnya kau Naruto?" gumam sang Hokage.
Disaat seisi ruangan tersebut sedang kebingungan tiba-tiba muncul cahaya yang begitu terang di ruangan tersebut semua orang yang berada di ruangan itu hanya mampu menutup matanya karena cahaya yang begitu terang tersebut "apa yang terjadi?" tanya seorang pemuda yang dipipinya mempunyai tatto segitiga terbalik. "Semuanya bersiaga!" perintah sang hokage berjaga-jaga untuk kemungkinan yang terburuk. Setelah cahaya tersebut sedikit memudar tampak seseorang yang tengah berdiri dangan tubuh yang bercahaya "kalian tenanglah...aku kesini ingin menyampaikan seseatu kepada kalian" ucap orang tersebut "siapa kau?" tanya pemuda dengan potongan rambut seperti 'pantat bebek' Sasuke dengan EMS serta sharinnengan yang sudah aktif.
"yare-yare...tenang sedikit tentang siapa aku...bagaimana ya menjelaskannya" ucap orang itu sambil sedikit berpikir "hn, jangan bertele-tele" ucap Sasuke yang seperti biasanya tidak sabaran "ara...kau selalu tidak sabaran Sasuke, ya...bisa dibilang aku adalah pencipta alam semesta ini...atau kalian sering menyebutnya Kami" ucap orang tersebut yang ternyata kami. Sejenak seluruh shinobi yang berada disitu tersentak tidak percaya.
"a-apa! Jangan bercanda kau!" teriak Kiba yang masih belum percaya "ah...kau belum percaya rupanya Kiba...baiklah bagaimana dengan yang satu ini" ucap orang itu yang mengaku kami, tiba-tiba tubuh Kiba tidak bisa digerakkan "a-apa yang t-terjadi?! Kenapa tubuhku tidak bisa digerakkan sama sekali?" tanya Kiba yang mulai panik.
"hahaha...itu karena kau tidak percaya, apa kau sudah percaya?" ucap sekaligus tanya kami pada Kiba, yang ditannya hanya mengangguk-kan kepala saja kami lalu menjentikkan jarinya dan tubuh Kiba sudah normal kembali "akhirnya aku bisa bergerak lagi..." ucap Kiba senang. "apa yang kau lakukan baka!" ucap seorang kunoichi berambut soft pink Sakura sambil menjitak kepala Kiba, Kiba hanya meringis kesakita sambil memegang kepalanya yang benjol.
"ada keperluan apa sampai anda kemari?" tanya sang hokage langsung to the point "baiklah akan ku ceritakan semuanya soal hilangnya Naruto" balas kami lalu menceritakan semuanya mulai dari dia memberi misi Naruto lalu mengirimnya ke dimensi lain sampai ke perubahan fisik dan struktur tubuh Naruto.
Semuanya shock mendengar cerita tersebut sejenak tidak ada yang berani mengeluarkan suaranya sampai Sasuke memecah keheningan tersebut "tolong bawa aku kesana, aku ingin membantu Dobe" ucap Sasuke pada kami "kami juga akan membantu Naruto dan aku sebagai pembimbing team 7" ucap Kakashi yang mendapat anggukan setuju dari Sakura. "a-aku j-juga i-ingin m-membantu Na-Naruto-kun" semua orang yang ada di ruangan menoleh kearah sumber suara tersebut melihat seorang kunoichi berambut hitam kebiruan yang sedang menundukkan kepalanya "h-hinata?" ucap beberapa orang disana.
"apa kalian yakin dengan keputusan kalian?" tanya kami memastikan dan semua yang menyatakan diri akan membantu Naruto mengangguk-kan kepala yakin "baiklah kalian kemarilah" perintah kami mereka berempat maju "aku tanya sekali lagi, apakah kalian yakin dengan keputusan kalian? Sekali kalian kesana...kalian tidak akan bisa kembali ke sini lagi" tanya kami sekali lagi mereka berempat tetap mengangguk yakin.
"baiklah sebelum kalian ku kirim kesana aku akan merubah sedikit struktur tubuh kalian agar umur kalian cukup panjang seperti Naruto" setelah itu tubuh Kakashi, Sasuke, Sakura serta Hinata bersinar "baiklah bersiaplah kalian apa ada ungkapan atau pesan terakhir kalian sebelum kalian meninggalkan dunia ini?" tanya kami pada mereka berempat.
Kakashi lalu angkat bicara "semuanya aku harap dunia shinobi akan tetap seperti ini tidak ada lagi perang ataupun hal-hal lain yang mengakibatkan peperangan lagi dan maaf hokage-sama sepertinya aku tidak bisa menjadi hokage yang selanjutnya" ucap Kakashi lalu memohon maaf pada Tsunade sambil menunduk. "tidak apa Kakashi, aku harap kalian dapat menghentikan pertikaian yang terjadi di dimensi yang akan kalian singgahi nanti dan sampaikan salamku pada adikku Naruto" balas Tsunade tegas dengan diakhiri senyuman Kakashi mengangguk "pasti akan kusampaikan" balas Kakashi.
"Ino kuharap kau tidak melupakanku" ucap Sakura pada kunoichi berambut pirang ponytail "tentu aku tidak akan melupakanmu Sakura" balas Ino sedih karena akan berpisah pada sahabatnya sejak masih kecil.
"K-Kiba-kun a-aku ha-harap i-impianmu da-dapat t-terwujud" ucap Hinata terbata "ya, pasti Hinata karena persaingannya semakin mudah karena tidak ada Naruto, Sasuke serta Kakashi-sensei" balas Kiba tersenyum lebar sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.
Sasuke hanya memandang orang-orang yang berada di ruangan tersebut dengan pandangan datar "hn." Hanya dua huruf itu yang diucapkannya "APA-APAAN KAU SASUKE!" teriak Kiba geram yang mendengar ucapan yang keluar dari mulut Sasuke Cuma 'hn' sedangkan yang lainnya hanya menghela nafas sudah tahu akan sifat Sasuke yang dingin.
"baiklah saatnya pergi" ucap kami semuanya telah merelakan kepergian mereka berempat untuk membantu Naruto yang sedang berjuang di dimensi lain.
"hah...aku harap mereka semua berhasil" ucap Tsunade sambil menghela nafasnya 'sekarang siapa yang akan menjadi penerus hokage yang selanjutnya' batin Tsunade sambil memperhatikan semua generasi seangkatan Naruto yang tersisa "hah..." dia kembali menghela nafasnya sambil memijat keningnya 'aku dihadapkan situasi sulit sekaran...seharusnya aku ikut saja tadi' pikir Tsunade.
(hahaha kasian sekali nasibmu Tsuna "ditendang Tsunade")
.
.
.
Naruto place...
Narruto tengah berjalan-jalan di kota kuoh dengan menggunakan pakaian santai kaos lenganpanjang berwarna biru dengan celana jeans bewarna hitam sedangkan alas kaki dia menggunakan sepatu kets bewarna putih dengan tiga pasang garis-garis yang berada di samping. Berhubung hari ini sekolah tengah libur dia gunakan waktu luang tersebut dengan berkeliling kota sambil mengenali lebih dalam tntang kota yang menjadi tempat tinggalnya saat ini .
Dan saat ini dia tengah berada di trotoar jalan lalu dia melihat seseorang yang tengah memancing di sungai yang berada tepat dibawah jalanan tersebut. Naruto lalu berjalanan menuruni anak tangga untuk menuju ke arah orang yang sedang di lihatnya tadi.
Seorang pria paruh baya terlihat tengah asik memancing di sebuah sungai yang kelihatannya cukup jernih airnya, penampilan pria itu terlihat tradisional dengan yukata coklat yang tengah dipakainya saat ini ya...walaupun rambutnya cukup unik bagian depan berwarna pirang sedangkan belakangnya bewarna hitam
" .wah... ternyata malaikat jatuh mempunyai hobi memancing juga rupanya?" sebuah pernyataan terdengar dari belakan. Pria itu tersentak kaget mendengar sebuah peryataan dari arah belakang dengan reflek yang cepat orang itu membalikkan badannya mencari tahu siapa orang yang tengah melontarkan peryataan tersebut.
"ya...meskipun kelihatannya belum mendapatkan ikan sama sekali, sangat menyedihkan...eh!" ucap seorang pemuda berambut pirang panjang yaitu Naruto yang terdengar mengejek di akhir perkataannya. Naruto berjalan menuju kearah pria itu dengan memasukkan tangannya di dalam saku celana.
Pria itu memandang wajah Naruto sejenak untuk mencaritahu siapa pemuda didepannya itu karena dia sama sekali belum pernah melihat pemuda itu apalagi aura yang dipancarkannya begitu kuat "siapa kau?" tanya pria itu tenang namun penuh dengan kewaspadaan "dan bagaimana bisa kau tahu tentang identitasku anak muda?"
"yah...aku dapat merasakan auramu yang begitu kuat meskipun dari jarak yang cukup jauh, dan kelihatannya kau bukan malaikat jatuh sembarangan" balas Naruto tanpa memberitahu siapa dirinya.
'pemuda ini...dia bukan orang sembarangan' "ya...bisa dibilang aku adalah pemimpinnya" ucap pria itu dia tampak sedikit menurunkan kewaspadaannya karena tidak melihat satu serangan-pun dari lawan bicaranya itu "-perkenalkan namaku Azazel" lanjutnya memperkenalkan diri.
"hn. Aku tidak menannyakan siapa namamu" balas Naruto cuek Azazel yang mendengar ucapan Naruto hanya bisa sweetdrop.
"aku Uzumaki Naruto senang berkenalan denganmu Azazel-san" ucap Naruto yang memperkenalkan dirinya. "aku tidak menannyakan namamu!" balas Azazel menirukan ucapan Naruto tadi "hn." Dan hanya itu yang keluar dari mulut Naruto.
"hm...dari ucapanmu tadi aku rasa kau bukan orang sembarangan" ucap Azazel pada Naruto "dan juga aku merasakan sedikit aura suci di dalam tubuhmu" lanjutnya.
"aku, tidak terkejut jika kau tau tentang auraku karena kau adalah pimpinan malaikat jatuh. Anggap saja aku manusia yang diberkahi oleh tuhan" terang Naruto.
"hm...apa maksudmu menemuiku? Tidak mungkin kau hanya memperkenalkan diri sajakan?" tanya Azazel yang sedikit penasaran dengan kedatangan Naruto.
"ya... ada sedikit permasalahn yang terjadi. Beberapa waktu yang lalu salah satu anak buahmu telah membunuh salah seorang siswa yang bersekolah di sekolah tempatku berlajar, salah satu pemilik sacred gear dan sacred gear tersebut termasuk longinus yaitu sang kaisar naga merah, dan apakah kau yang telah menyuruhnya?" jelas lalu tanya Naruto pada Azazel yang hanya memijat kapalanya.
Azazel hanya menghela nafasnya mendengar penjelasan Naruto "padahal aku hanya menyuruh mereka mengawasinya saja." Ucap Azazel lemas "menjadi pemimpin memang sangat merepotkan" lanjutnya tanpa semangat
"itu memang sudah nasibmu" balas Naruto dingin tanpa belas kasihan, membuat keadaan Azazel semakin terpuruk "lalu bagaimana dengan keadaannya?" tanya Azazel yang sudah sudah bangkit dari keterpurukannya.
"sekarang dia sudah menjadi iblis dari keluarga Gremory" balas Naruto tanpa menoleh kearah Azazel "ya...baiklah itu saja yang ingin aku bicarakan, aku ingin pulang. Senang berkenalan denganmu Azazel-san" ucap Naruto mengundurkan diri lalu melangkahkan kakinya menjauhi tempat Azazel.
Namun belum jauh Naruto melangkahkan kakinya tiba-tiba muncul sebuah tombak cahaya yang sedang menuju ke arahnya, dengan reflek yang bagus Naruto lalu memunculkan rantai chakranya sebagai pelindung "wah...tampaknya kau ingin mencari penyakit Azazel-san?" tanya Naruto lalu membalikkan badannya menatap si pelempar tombak tadi yang ternyata Azazel.
Sedangkan Azazel hanya memasang muka tanpa rasa bersalah "heh. Aku ingin tahu seberapa besar kekuatanmu Naruto" ucap Azazel tanpa merasa bersalah sedikitpun.
"baiklah jika itu maumu mari kita selesaikan ini secara cepat, aku sudah tidak mempunyai waktu lagi" ucap Naruto seraya melepaskan aura yang cukup besar.
"kau bicara seperti kau dapat mengalahkanku saja. Baiklah akan kubuat penghalang terlebih dahulu agar tidak merusak area sekitar" Azazel lalu membuat sebuah kubah penghalang. "sa...hajime" setelah mengucapkan kata tersebut mereka berdua lalu berlari menuju lawannya.
Naruto menyerang Azazel dengan taijutsu dikombinasikan dengan kecepatan yang dimilikinya 'dia cepat sekali' batin Azazel yang berusaha menahan serangan-serangan yang tengah dilancarkan oleh Naruto. Sebuah tendangan dari samping kiri sedang mengarah kepada Azazel namun dia hanya menggeserkan badannya sedikit untuk menghindari serangan tersebut. Melihat semua usahanya sia-sia karena Azazel hanya menghindar dan menahan serangan taijutsunya itu, Naruto melakukan backflip dengan mengambil jarak yang cukup jauh antara mereka lalu dia menyiapkan salah satu jurusnya.
"katon : gōka mekkyaku" setelah mengucapkan nama jurusnya itu Naruto langsung mengeluarkan gelombang api yang sangat besar yang diarahkannya ke Azazel. Azazel memandang jurus yang baru saja dikeluarkan oleh Naruto santai dan masih berdiri tenang, sedangkan api semakin mendekat kearahnya dan membakar area sekitar.
Naruto melihat tempat Azazel tadi yang sekarang sudah tertutup oleh api. Merasa tidak ada tanda-tanda akan kemunculan Azazel, Naruto segera membalikkan badannya untuk melanjutkan perjalanan pulangnya namun api yang membakar tempat Azazel berdiri tadi tiba-tiba lenyap dan memperlihatkan Azazel dengan kondisi yang masih baik-baik saja dengan perisai yang melindungi seluruh tubuhnya.
"hm... tampaknya kau belum mati Azazel-san"
Azazel lalu menghilangkan perisainya dan langsung memunculkan kedua belas sayap hitamnya "aku tidak mungkin mati dengan semudah itu... baiklah, sekarang giliranku aku harap kau bisa membalas seranganku setelah ini" setelah mengucapkan itu Azazel lalu menciptakan ratusan tombak cahaya yang siap menghujani Naruto yang berada dibawahnya "terima ini!".
Naruto memandang serangan itu sejenak lalu dia menutup matanya. Azazel yang melihat hal itu hanya bingung sendiri 'apa dia menyerah?...' tidak lama berselang Naruto kemali membuka matanya dan tampak matanya berubah bukan mata merah dengan tiga tomoe lagi melainkan mata ungu berpola riak air.
Azazel yang melihat perubahan mata Naruto sedikit sweetdroop 'hah... matanya berubah tambah aneh saja... tapi aku merasakan kekuatan yang jauh lebih besar dari mata itu, aku harus berhati-hati!'.
Serangan Azazel semakin mendekat kearah Naruto, sementara Naruto hanya merentangkan sebelah tangannya kedapan sampai serangan Azazel cukup dekat "shinra tensei" setelah mengucapkan salah satu nama jurusnya itu tiba-tiba muncul gelombang tak kasat mata yang membuat serangan Azazel dimentahkan begitu mudah.
'jurus apa itu?... bagaimana mungkin seranganku tadi dimentahkannya hanya dengan satu kali serangan tadi...'
"banshō tenin"
Azazel yang masih sibuk dengan pikirannya sendiri tiba-tiba merasakan tubuhnya seperti ditarik sesuatu. Azazel yang menyadarinya lalu mencari tau apa penyebabnya dan dia melihat Naruto yang masih merentangkan tangannya namun seperti diarahkan kearahnya
'apa-apaan itu!?... apa dia... bisa mengendalikan gravitasi?' pikir Azazel panik karena tubuhnya seperti tertarik kearah Naruto dan di bawah Naruto sudah menyiapkan pedang untuk menusuk gubernur malaikat jatuh tersebut. Azazel tampak memikirkan suatu cara untuk lepas dari daya tarik jurus Naruto dan untung saja dia langsung mendapatkan ide. Azazel lalu membuat satu tombak cahaya yang ukurannya lumayan besar dan langsung melepaskannya.
Naruto membelalakkan matanya melihat tombak cahaya yang lumayan besar tersebut melaju kearahnya '...dia cukup cerdik, memanfaatkan tarikkan dari banshō tenin untuk melepaskan diri sekaligus menyerangku'
'aku dapat memanfaatkan gaya tarik jurus itu, melihat garis jangkauan dari serangannya hanya terpusat pada satu titik garis lurus saja' Azazel hanya menyeringai penuh kemenangan melihat raut wajah Naruto yang sedikit panik "...aku harap kau bisa lolos dari serangan itu Naruto!" ucap Azazel sedikit menghina Naruto.
"hm... kau lihat saja apa yang akan terjadi setelah ini Azazel-san" balas Naruto lalu tombak cahaya tadi langsung menghantam Naruto dan menyebabkan debu yang cukup tebal akibat hantaman tombak itu seringaian Azazel semakin lebar saat tombak cahaya itu berhasil menghantap Naruto.
Setelah debu sudah menghilang terlihat lubang yang berdiameter cukup besar di tempat berdiri Naruto tadi dan tampak Naruto yang masih berdiri tegak dengan monster beraura ungu yang menyelubunginya. Seringaian Azazel lalu menghilang melihat Naruto yang masih dalam kondisi baik-baik saja.
"inilah pertahanan terkuatku Azazel-san 'susano'o' " ucap Naruto sambil memperlihatkan mata EMS nya yang sudah aktif.
"baiklah Naruto aku akan serius sekarang" ucap Azazel sambil mengambil sesuatu dari balik pakaiannya itu.
Naruto yang melihat Azazel akan mulai serius lalu menghilangkan susano'onya "maaf Azazel-san tapi lain kali saja, aku harus kembali saat ini..."
Azazel yang mendengar ucapan Naruto sedikit kecewa namun dia menerimanya "baiklah... kau sepertinya terburu-buru Naruto..." ucap azazel yang sudah berada di atas tanah.
"hn. Kau tidak tau apa yang akan menantiku nanti dirumah Azazel-san"
Naruto lalu membalikkan badannya sambil berjalan santai "senang berkenalan denganmu Azazel-san" ucap Naruto sambil melambaikan sebelah tangannya tanpa menoleh.
'hm... pemuda yang menarik...'
Sesaat setelah Naruto pergi datang seorang pemuda yang terlihat seumuran dengan Naruto, pemuda itu berpenampilan cukup keren dengan pakaian yang sering digunakan oleh remaja-remaja jaman sekarang dengan rambut silvernya dia terlihat sangat tampan dimata para remaja perempuan. Pemuda itu berjalan santai menuju ke tempat Azazel yang saat ini sedang menikmati aktivitasnya sehari-hari dengan memasukkan kedua tangannya kedalam celana.
Azazel yang telah menyadari kedatangannya hanya diam sambil melanjutkan aktivitasnya sampai pemuda tadi bertanya "...apa yang terjadi Azazel?" tanya pemuda tadi sambil memperhatikan keadaan sekitarnya, terlihat pohon-pohon hangus terbakar dan ada beberapa pohon yang masih terbakar api.
Azazel yang mendengar pertannyaan yang terlontar dari mulut pemuda tersebut langsung menolehkan kepalanya kearah pemuda itu sambil tersenyum misterius "yare-yare bisakah kau sopan sedikit dengan gurumu?"
"hn."
Azazel hanya menghela nafasnya melihat sifat muridnya itu "hah...kau terlambat... Vali..."
Pemuda yang dipanggil Vali oleh Azazel itu sedikit bingung "apa maksudmu...?" tanya Vali yang sudah berdiri disamping Azazel.
"ya...bagaimana menceritakannya ya... ceritanya cukup panjang"
Vali yang tidak sabaran sedikit geram dengan jawaban yang diucapkan oleh Azazel "tak usah berbelit-belit"
Azazel tak bisa menahan seringainnya mendegar ucapan Vali "...hm... ya tadi ada seorang pemuda yang datang menemuiku dan aku dapat merasakan kekuatannya cukup besar lalu aku mencoba menantangnya bertarung untuk melihat seberapa besar kekuatannya, namun serangan-seranganku mampu dimentahkan dengan mudah bahkan ratusan tombak cahayaku hanya diblok dengan satu serangan yang tak kasat mata" ucap Azazel panjang lebar sambil melihat umpan pancingannya yang masih belum di sambar ikan.
Vali yang mendengar penjelasan dari Azazel sedikit menyeringai penasaran dengan seseorang yang diceritakan oleh gubernur malaikat jatuh itu "hm... aku ingin bertemu dengannya dan... akan kubuktikan ceritamu Azazel"
"hm, dasar maniak bertarung"
Vali hanya diam saja mendengar ucapan dari Azazel dia lalu membalikkan badannya untuk pergi dari tempat itu. Azazel menolehkan kepalanya sebentar untuk bertanya "hei, apa kau tidak ingin menemani pria tua ini untuk sekedar memuaskan hobinya?"
Vali berhenti sejenak mendengar pertanyaan Azazel "hn, kau memang sudah tua. Tapi aku masih banyak urusan" ucap Vali sarkatis sambil mengeluarkan sepasang sayap bewarna biru yang bercahaya dari punggungnya lalu melesat terbang.
"dasar anak muda..." Azazel sedikit menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan aktivitas memancingnya.
.
.
.
Terlihat Naruto sedang berjalan santai menuju kerumahnya, saat ini dia tengah berjalan melewati sebuah taman namun tiba-tiba Naruto berhenti 'perasaan ini... tidak mungkin bagaimana bisa?'. Naruto yang menyadari sesuatu langsung berlari menuju entah kemana.
Disebuah hutan tak jauh dari tempat Naruto tadi muncul sebuah lubang dimensi kemudian terlihat salah satu anggota tubuh manusia keluar dari lubang itu. Seseorang tampak keluar dari lubang dimensii tersebut dan selanjutnya diikuti dengan keluarnya beberapa orang lainnya. Sosok mereka samar-samar terlihat karena kurangnya pencahayaan di tempat tersebut.
"sepertinya ini dunia baru kita..." salah satu dari mereka angkat bicara.
Salah satu temannya juga angkat bicara "ya tampaknya begitu-"
"... ada yang datang..." namun tampaknya obrolan mereka terhenti karena salah seorang dari mereka meresakan seseorang datang kearah mereka.
"tetap waspada..."
Terlihat seseorang tengah berdiri dihadapan mereka berempat, meskipun begitu orang itu hanya terlihat bayangannya saja kerena tertutup pepohonan. Orang itu berjalan santai menuju keempat orang tadi "... wah... kelihatannya akan ada reuni."
Ketiga orang di depannya terbelalak dan seorang lagi hanya tersenyum simpul melihat siapa yang berada di depan mereka "hn. Kau tampak sedikit berubah... Dobe!?" ucap pemuda berambut hitam dengan gaya seperti pantat bebek.
Sedangkan lawan bicaranya hanya tersenyum mendengar sapaan akrab dari sahabat masa kecil sekaligus rival abadinya itu "ya begitulah... dan kau tampak tak berubah sedikitpun, Sasuke" balas orang tadi yaitu Naruto. Pemuda yang dipanggil Sasuke itu hanya mendengus kecil mendengar jawaban dari Naruto.
Dua wanita yang ada disana hanya diam mematung dengan wajah memerah padam melihat wajah Naruto sekarang. Naruto yang menyadari akan sikap dua teman wanitanya yang hanya diam saja dari tadi jadi bingung sendiri "hei, kenapa dengan kalian berdua? Apa kalian sakit"
Tampak seseorang yang terlihat paling tua hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya 'hah... sifatnya masih saja tidak berubah...'
Salah satu wanita yang berambut hitam kebiruan sedikit tersentak karena Naruto tiba-tiba memegang dahinya "a-ah Na-Naruto-kun..." namun tidak berselang lama wanita itu langsung jatuh pingsan.
Naruto yang melihatnya sedikit panik "H-Hinata kenapa kau..." Sakura yang telah sadar dari lamunannya lalu memukul kepala Naruto karena menyebabkan Hinata pingsan, dengan segera dia langsung mengobati mantan pewaris klan Hyuuga tersebut.
.
.
Saat ini Naruto beserta keempat temannya tengah berjalan menyusuri kota kuoh, tampak beberapa orang yang sedang berpapasan dengan mereka terlihat kebingungan melihat pakaian yang tengah digunakan oleh Kakashi dkk ada pula yang ketakutan karena salah satu dari mereka membawa senjata. Naruto hanya menghela nafasnya lalu berhenti sebentar keempat temannya yang melihat Naruto menghentikan langkahnnya juga ikut berhenti, "kalian membuat pejalan kaki lainnya kebingungan dengan pakaian kalian saat ini. Mungkin aku harus mencarikan kalian pakaian terlebih dahulu"
"apa itu tidak merepotkanmu Naruto... pertama kau mengajak kami untuk tinggal ditempatmu sekarang kau ingin membelikan pakain untuk kami?" Kakashi sedikit tidak enak dengan perlakuan Naruto.
Sebelumnya Naruto menawari mereka berempat untuk tinggal di rumahnya kebetulan masih ada beberapa kamar yang kosong mengingat mereka baru saja datang ke dunia ini dan yang pasti mereka tidak mempunyai uang untuk membeli sebuah tempat tinggal. "ahahah... tidak apa Kakashi-sensei, kalian sudah kuanggap keluarga. Jadi tak usah sungkan" Naruto lalu mengajak mereka untuk masuk kesebuah mall untuk memilih baju yang sesuai dengan mereka.
Setelah berkeliling untuk mencari baju yang sesuai dan membayarnya merekapun keluar dari mall tersebut "hah... ayo kita pulang pasti dia marah-marah..." ucap Naruto sambil melihat teman-temannya.
Mereka berempat dibuat bingung dengan ucapan dari Naruto, Kakashi yang mewakili mereka berempat lalu menanyakan hal tersebut pada Naruto "maksudmu?..."
"kalian lihat saja sendiri..."
.
.
.
Naruto akhirnya sampai didepan rumahnya beserta keempat temannya, dia tampak sedikit ragu untuk mengetuk pintu rumahnya tersebut namun setelah mengumpulkan segenap keberaniannya Naruto langsung mengetuk pintunya. Terdengar suara seseorang tengah berjalan dari dalam rumah tersebut tak lama kemudian pintu tersebut terbuka dan menampakkan seorang wanita berambut violet sedang tersenyum manis namun aura yang dipancarkan oleh wanita tersebut sangat berbeda dengan apa yang tengah dia tunjukkan diluar.
Naruto yang merasakan aura tidak mengenakkan tersebut hanya menelan ludahnya begitu juga dengan keempat temannya "ahahah... b-bisa aku je-jelaskan se-semua i-ini M-Miya-chan..." Naruto mengucapkan kalimat tersebut sambil tertawa hambar dia tampak sangat gugup.
"ya. Aku harap begitu..." jawab Miya sambil terus mengeluarkan aura yang bisa membuat orang yang bernyali ciut langsung kencing ditempat.
"a-aku tadi bertemu d-dengan mereka, lalu-"
"tunggu dulu siapa mereka?" Miya yang baru menyadari ada orang lain yang berada di belakang Naruto menghentikan sebentar acara mengintrogasi sang Uzumaki.
'dia seperti Kushina-nee!' batin Kakashi sambil mengeluarkan keringat dingin melihat sifat yang ditunjukkan oleh Miya, dia jadi teringat istri senseinya dulu yang juga kaa-san dari Naruto cantik tapi galak.
Naruto yang melihat perhatian Miya teralihkan langsung menghela nafasnya lega "mereka adalah sahabatku di dunia shinobi dulu. Perkenalkan diri kalian" ucap Naruto menyuruh teman-temannya memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Kakashi menutup sebentar Novel yang tengah dia baca untuk memperkenalkan diri "watashiwa Hatake Kakashi desu, anda bisa memanggil saya Kakashi"
"hajimemashite, watashiwa no namae HarunoSakura desu. Panggil saja Sakura" ucap Sakura sambil membungkukkan badannya sedikit.
"pe-perkenalkan nama s-saya H-Hyuuga Hinata, a-annda bisa m-memanggil s-saya Hinata" Hinata memperkenalkan Namanya sambil tegagap.
Hanya tinggal seorang Sasuke saja yang belum memperkenalkan dirinya. Dia hanya melipatkan kedua tangannya didepan dada sambil menyandarkan punggungnya di penyangga teras rumah Naruto "hn. Uchiha Sasuke" ucap Sasuke memperkenalkan dirinya yang begitu singkat. Naruto sedikit sweetdrop melihat cara Sasuke memperkenalan dirinya.
"perkenalkan namaku Asama Miya, kalian bisa memanggilku Miya aku istrinya Naruto-kun... salam kenal dan maaf atas kejadian awal tadi" ucap Miya memperkenalkan diri sambil membungkukkan badannya sedikit dengan diakhiri seyuman.
Keempat teman Naruto yang mempunyai indera pendengaran yang masih jelas membelalakkan matanya tak terkecuali Sasuke yang biasanya cuek.
"a-apa! Yang benar?" tanya Kakashi sambil menjatuhkan novel kesayangannya.
Naruto hanya tersenyum kikuk mendengar pertanyaan dari Kakashi "ya... begitulah hehehe" ucap Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan Hinata yang mendengar hal tersebut terlihat sedih dengan kenyataan itu. Sakura yang melihat raut wajah Hinata yang berubah sedih hanya mampu menenangkannya saja, dia tau kalau Hinata sangat mencintai Naruto dasar Narutonya saja yang tidak peka dari dulu.
Naruto yang terlalu gugup tadi jadi teringat sesuatu "ah ya aku hampir lupa... mereka akan tinggal bersama kita, bolehkan Miya?"
Miya yang mendengar pertanyaan dari Naruto reflek dia menoleh kearahnya "hmp, tentu. Aku jadi mempunyai teman disini..."
"kalau begitu mari kita masuk... aku juga baru saja memasak makan malam" ucap Miya lalu mereka semua mengangguk dan langsung masuk kedalam.
.
.
.
Ke'esokan harinya
Sebuah bangunan yang dulunya adalah bangunan sekolah lama yang masih berada di dalam kawasan SMA kuoh, bila dilihat dari luar memang terlihat sudah tua dan sudah tidak dibutuhkan begitulah anggapan siswa-siswi maupun guru yang kebetulan lewat disekitar bagunan tersebut, tapi namun jangan menilai sesuatu dari kulitnya saja. Disebuah ruangan yang berada di bangunan tua tadi tampak sangat berbeda jauh dari apa yang terlihat dari luar, sebuah ruangan yang memiliki arsitektur bergaya eropa dengan hiasan-hiasan dan perabotan-perabotan yang terlihat cukup mahal memenuhi ruangan itu.
Tampak beberapa siswa sepertinya sedang membahas sesuatu mereka adalah anggota klub penelitian ilmu gaib sepertinya mereka semua sudah berkumpul tak terkecuali Issei yang sudah resmi menjadi anggotanya. Selain Issei klub yang diketuai oleh Rias Gremory itu beranggotakan Rias Gremory, Kiba Yuuto, Akeno Himejima serta Toujo Koneko.
.
.
.
Flashback...
Terlihat dua orang siswa tengah berjalan melewati koridor-koridor sekolah dengan santai tampak salah satu dari mereka tengah sibuk membalas sapaan-sapaan yang disampaikan oleh beberapa siswi yang kebetulan melewati mereka berdua. Siswa yang bernama Kiba itu hanya tersenyum sambil sesekali menjawab pertanyaan dari para penggemarnya tersebut. Sedangkan Issei siswa yang sedang berjalan dengan Kiba terlihat hanya diam saja dari tadi sepertinya dia masih memikirkan hal-hal yang terjadi dengan dirinya akhir-akhir ini.
Setelah beberapa saat berjalan menuju tempat yang akan mereka tuju akhirnya mereka berdua sampai disebuah bangunan tua yang tampak tak berpenghuni. Issei yang sedikit binggung mengapa Kiba mengajaknya kesini lalu menanyakan hal tersebut "...bangunan sekolah lama?...kenapa kita malah kesini?"
"ini adalah tempat klub kami, ayo kita masuk akan ada seseorang yang akan menjelaskan semuanya kepadamu"
Klub penelitian ilmu gaib memang menjadikan bangunan sekolah lama sebagai ruangan klub mereka hal tersebut tak lepas dari andil seorang Rias Gremory dia meminta izin kepada kakaknya untuk menggunakan bangunan lama sebagai ruangan klub yang tengah diketuai olehnya daripada bangunan itu terbengkalai dan menjadi sia-sia karena mereka sudah mempunyai bangunan baru akhirnya Rias mendapatkan izin untuk menempati bangunan tersebut mengingat salah satu pemilik SMA kuoh adalah keluarganya.
Kiba langsung berjalan menuju kearah pintu bangunan itu lalu membukanya perlahan "ikuti aku Issei-kun..." Issei lalu berjalan mengikuti pemuda itu dari belakang. Mereka berdua terus berjalan sampai tiba disebuah pintu disalah satu ruangan di bangunan tadi. Kiba lalu membuka pintu ruangan itu dan masuk kedalam diikuti Issei.
Issei yang memang baru pertama kali masuk keruangan itu tampak terperangah dengan apa yang ada didalamnya. Sebuah ruangan dengan dekorasi bergaya eropa yang dihiasi dengan perabotan-perabotan yang terlihat mahal menurut Issei 'ini... sangat berbeda jauh dengan apa yang aku lihat jika dari luar...'.
"ah...kau sudah kembali ya Yuuto?" sebuah pertanyaan terlontar dari seorang siswi wanita berambut merah yang tengah duduk disebuah sofa yang ada di ruangan tersebut.
Issei yang mendengar ada yang berbicara jadi tersadar dari lamunan singkatnya, dilihatnya seorang siswi berambut merah yang menjadi pujaan bagi setiap siswa di sekolah ada didepannya sekarang 'Rias-senpai?...'
"tugasku sudah selesai buchou, Issei-kun dia yang akan menjelaskan semuanya kepadamu" Kiba yang merasa tugasnya sudah selesai lalu berjalan menuju ke sofa yang terlihat kosong untuk beristirahat sejenak.
Rias yang melihat Issei lalu tersenyum kearahnya yang membuat Issei memerah dibuatnya "ah... selamat datang diruangan kami Issei"
Issei hanya mengangguk sebagai jawabannya, "aku ingin tau apa yang membuatku mengalami hal-hal yang aneh akhir-akhir ini? Coba jelaskan semua"
"apa kau yakin Issei, jika kau belum siap aku bisa menundanya"
"aku yakin dan aku siap mendengarkanya" Issei berkata dengan mantap tak ada keraguan sedikitpun yang terpancar dari raut wajahnya menandakan dia sudah mempersiapkan mentalnya untuk menerima segala kemungkinan terburuk.
Rias menghembuskan nafasnya sejenak entah kenapa dia jadi gugup untuk memberitahukan kebenarannya kepada pemuda didepannya itu "begaimana dengan perutmu? Apa sudah sembuh?"
Issei membelalakkan matanya mendengar pertanyaan dari Rias "bagaimana kau mengetahui mimpiku?" tanya Issei meskipun sebelumnya dia sudah mendengar pertanyaan seperti ini namun Issei masih tidak percaya.
"...kejadian saat kau ditaman pada waktu kau kencan dengan Yuumabukanlah mimpi dan pada saat kau terbunuh itu juga nyata."
Tubuh Issei seketika menegang setelah mendengar pengakuan dari Rias memang sejak awal dia sudah curiga dengan kejadian yang dianggapnya mimpi itu karena terasa begitu nyata "...lalu... bagaimana bisa aku masih hidup... sampai saat ini?"
Rias tampak diam sebentar untuk mencari jawaban yang tepat untuk menjawab pertannyaan dari pemuda berambut coklat didepannya itu karena dia tidak ingin membuat perasaan Issei terluka jika dia mengetahui jati dirinya yang sekarang "apa kau yakin ingin mengetahuinya... Issei?" tanya Rias sambil menatap wajah Issei yang begitu penuh akan keingintahuan.
"ya. Itulah tujuanku untuk datang kesini..."
"baiklahlah jika itu yang kau mau Issei..." Rias mengambil jeda sejenak "-aku sudah mengawasimu sejak lama dan pada waktu kau ditaman dengan Yuuma aku berada disana. Saat tombak itu menusukmu, aku segera menuju ketempatmu namun kau sudah... tidak bernyawa dan aku mereinkarnasimu menjadi 'budak' iblisku!".
Issei tampak shock mendengar pernyataan dari Rias dan saat itu juga Issei seperti tertimpa beban yang sangat berat menghantam kepalanya "...a-aku... bukan manusia... lagi?" dia tidak percaya dengan semua ucapan wanita berambut merah tersebut.
"ya dan kami semua juga iblis" Rias lalu memunculkan sepasang sayap iblisnya yang berbentuk seperti sayap kelelawar dan diikuti oleh semua anggota peeragenya yang juga memunculkan sepasang sayap iblisnya. Issei yang masih belum pulih dari shocknya dibuat terperangah dengan kejadian yang berada didepan matanya itu.
"baiklah akan ku jelaskan semuanya, Yuuma atau bisa kupanggil Raynare adalah seorang Da-Tenshi mereka mempunyai sayap hitam seperti sayap burung gagak. Dulunya mereka sama seperti malaikat lainnya yaitu melayani tuhan, namun karena sifatnya yang jahat mereka dibuang ke dunia bawah atua dunianya para iblis mereka mencoba untuk memanipulasi manusia dan membasmi kami para iblis. Hal ini sudah terjadi sejak dulu iblis yang tidak terima dengan sikap malaikat jatuh yang ingin merebut wilayah dunia bawah dan hal tersebut yang mengakibatkan perang terjadi tuhan yang mengetahui perang tersebut menugaskan para malaikat untuk melerai kedua fraksi berbeda tadi tapi malaikat yang mencoba untuk melerai malah ikut kedalamnya dan perang diharapkan segera mereda menjadi semakin besar dan korban jiwapun tidak terhitung ketiga fraksipun mengalami kerugian yang sangat besar dikarenakan perang itu. Para petinggi fraksi yang menyadari kekuatan tempur mereka berkurang mengadakan pembicaraan dan genjatan senjatapun terjadi, dengan kata lain ini adalah pertikaian antara ketiga fraksi"
"dan kenapa kamu dibunuh adalah kamu memiliki benda yang berada didalam tubuhmu, jika memang benar maka mereka akan membunuhmu. Benda tersebut bernama sacred gear kekuatan luar biasa yang di berikan oleh tuhan kepada manusia tertentu mereka yang sudah sanggup menguasai kekuatan dari sacred gear miliknya bisa mengancam keselamatan iblis maupun malaikat jatuh. Coba kau angkat tangan kirimu"
Issei yang mendegar perintah Rias dengan segera melakukan apa yang dia katakan "coba kau bayangkan sesuatu yang menurutmu paling kuat yang terlintas di pikiranmu" Issei menganggukkan kepalanya mengerti lalu memejamkan matanya.
"kau harus fokus"
Issei yang membayangkan tokoh anime favoritnya yaitu Son Goku tiba-tiba merasakan kekuatan yang mengalir dari tangan kirinya tadi. Issei dengan segera langsung membuka matanya dan melihat sebuah gauntlet melekat di tangan kirinya "!?"
Rias tersenyum melihat Issei sudah mampu membangkitkan sacred gearnya "hm... jadi itukah sacred gear mu?" 'aku rasa itu masih belum sempurna'
"jadi inikah yang namanya sacred gear. Tapi aku..." ucap Issei menggantung.
Rias yang menyadari perubahan raut wajah Issei yang kembali murung sedikit iba melihatnya lalu dia mencoba menyemangati Issei "Issei. Menjadi iblis tidaklah buruk... kau bisa mendapatkan segalanya sesuka hatimu" ucap Rias sambil berjalan kearah pemuda berambut coklat itu lalu memagang tangannya.
Sedangkan Issei yang diperlakukan seperti itu oleh Rias tiba-tiba merasakan ada sedikit rasa senang yang muncul dari lubuk hatinya. Hal yang sama juga dialami oleh Rias entah kenapa sifatnya terhadap laki-laki selama ini menjadi tidak berlaku kepada anggota peerage terbarunya itu.
"be-benarkah!?" tanya Issei dengan mata yang berkaca-kaca sambil melihat wajah Rias.
"ya, tapi kau harus menjadi iblis kelas atas terlebih dahulu. Iblis mengumpulkan kekuatan dengan membuat perjanjian kontrak dengan manusia dan memperoleh kekuatan sebagai gantinya"
"begitu ya... aku rasa kau benar... menjadi iblis tidaklah buruk. Mungkin aku bisa memulai hidupku lagi dari nol sebagai iblis dan mimpiku saat ini adalah menjadi kuat untuk menjaga orang yang berharga dalam hidupku serta menghentikan pertikaian ini." Issei tampak memperoleh kembali semangatnya yang sempat drop dikarenakan semua berita yang datang secara tiba-tiba itu.
Rias hanya bisa tersenyum saat ini melihat salah satu anggota peeragenya yang kembali ceria adalah suatu kegembiraan tersendiri, baginya anggota peerage miliknya bukan sekedar budak iblis yang hanya diperintahkan untuk bertarung saja melainkan mereka semua sudah dia anggap sebagai keluarga.
"baiklah Issei mulai saat ini kau adalah anggota resmi dari klub penelitian ilmu gaib. Mereka semua adalah anggota yang lainnya dia adalah Toujo Koneko 'benteng'..." Issei melihat seorang siswi berambut putih yang sedari tadi hanya makan saja.
"dia Himejima Akeno statusnya adalah queen" seorang siswi berambut hitam dengan gaya ponytail yang memiliki tubuh yang sangat mempesona bagi kaum laki-laki.
"dan itu Yuuto Kiba Knight milikku" Issei yang mendengar nama Kiba hanya diam saja cuek sedangkan Kiba hanya tersenyum kearah Issei.
"sebagai king dari mereka, aku Rias Gremory akan menjaga kalian semua..."
Issei yang menyadari ada sesuatu yang ganjil langsung menanyakan hal itu pada Rias "...oh ya, jika boleh bertannya dalam peeragemu satatusku apa?"
Rias yang mendengar pertanyaan dari Issei hanya tertawa garing melihat keteledorannya dalam memperkenalkan anggotanya "hehehe... maaf Issei, kau berposisi sebagai pawn yang mengkonsumsi 8 bidak" Issei sedikit drop mendengar statusnya hanyalah sebagai pawn.
"bidap pawn adalah bidak yang sepesial Issei, kau bisa promosi menjadi queen, knight, benteng ataupun bishop jika sudah berada dalam wilayah musuh" Issei hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"baiklah besok kau bisa memulai tugasmu..."
.
.
.
TBC